Anda di halaman 1dari 63

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PELAYANAN


KESEHATAN DI DTPK
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

DISAMPAIKAN PADA ACARA


RAPAT KOORDINASI TEKNIS DAN EVALUASI AKSES YANKES DTPK DI PROVINSI
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
31 AGUSTUS- 1 SEPTEMBER 2015

1
drg. Haslinda, M.Kes
• Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah
Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
• Jl HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9
Jakarta 12950
• Tlp 021 -5222430
• Fax 021 -5222430
• HP 0812-10979222
• Email lindatambasa@gmail.com
dtpkbukd@gmail.com

2
OUTLINE PRESENTASI
A. ARAH DAN STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN
B. PROGRAM PRIORITAS
1. Puskesmas & Klinik
2. Akreditasi Puskesmas
3. Manajemen Puskesmas
4. Panduan Praktek Klinik bagi Dokter di FKTP
C. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL, SANGAT
TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN
D. FOKUS INTERVENSI KEMENKES TAHUN 2015 -
2019

DIT. BUK DASAR_FEB 2015 3


ARAH DAN STRATEGI
KEMENTERIAN KESEHATAN

4 DIT. BUK DASAR_FEB 2015


Arah Pembangunan Kesehatan (2005-2024)

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
Bangkes Akses Akses Kes
diarahkan untuk masyarakat thp masyarakat masyarakat thp
meningkatkan yankes yang terhadap yankes yankes yang
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas berkualitas
yankes lebih telah mulai telah
berkembang dan mantap menjangkau
meningkat dan merata di
Universal
seluruh wilayah
Coverage Indonesia
KURATIF-REHABILITATIF
Masyarakat
Sehat Yang
Mandiri Dan
PROMOTIF - PREVENTIF Berkeadilan

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif,


preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
5

5
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
PEMBANGUNAN
MANUSIA,

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


politik; Berkepribadian dlm budaya
3 DIMENSI PEMBANGUNAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
UNGGULAN,

Manusia Indonesia
SEKTOR

PROGRAM PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM PROGRAM INDONESIA
INDONESIA PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA
PEMERATAAN DAN
KEWILAYAHAN

PARADIGMA PENGUATAN JKN


SEHAT YANKES

Daerah terpencil/sangat terpencil,


kepulauan dan Perbatasan
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Penguatan JKN


Sehat Yankes Program
• Benefit
Program • Sistem pembiayaan:
Program
asuransi – azas gotong
• Pengarusutamaan • Peningkatan Akses
terutama pd FKTP royong
kesehatan dlm
pembangunan • Optimalisasi Sistem • Kendali Mutu &
Rujukan Kendali Biaya
• Prom prev sbg pilar
utama upaya kesehatan • Peningkatan Mutu • Sasaran: PBI & Non
PBI
• Pemberdayaan
masyarakat
Indikator:
• Jumlah Kecamatan memiliki
Indikator
minimal 1 Puskesmas yang KIS
• Kota Sehat terakreditasi
• Kecamatan Sehat • Jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 1 RSUD Indikator:
yang terakreditasi
Total coverage
7
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN
2015 -2019
(PERPRES N0. 2 TAHUN 2015)

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;


2. Meningkatnya pengendalian penyakit;
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin;
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan

Sumber : Perpres N0. 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015 - 2019

8
SASARAN & INDIKATOR
SASARAN UTAMA RPJMN 2015 -2019 ( BUKU II RPJMN)
SASARAN/INDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2019
SASARAN MENINGKATNYA PEMERATAAN AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN
IKP JUMLAH KECAMATAN YANG MEMILIKI MINIMAL SATU 0 5600
PUSKESMAS YANG TERSERTIFIKASI AKREDITASI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?


1. Tulang punggung pelayanan kesehatan
2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang
mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam
mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di
rujuk.
4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
5. Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan
mendukung Pembangunan kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena :


1. Kondisi geografis dan demografis
2. Kemampuan fiskal daerah dan individu
3. Status kesehatan masyarakat
4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
4
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT

Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Yang Sehat Tetap Sehat
FKTP
Yang sehat Tidak Sakit
80 %
sehat / rujuk
UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu PTM,
FKRTL balik
Polindes, Poskesdes, Desa Siaga) 20% sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU meninggal
YANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA

*Sumber : Susenas 2010


STRATEGI PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1 Peningkatan Akses
2
Peningkatan Mutu
3

Regionalisasi Rujukan

7
Kegiatan Peningkatan Akses & Mutu
1. Kegiatan Peningkatan Akses
a. Penataan dan penguatan jaringan dan jejaring Puskesmas
b. Penataan dan penguatan sistem rujukan yaitu regionalisasi rujukan, rujukan
Nasional dan Gugus Pulau
c. Inovasi pelayanan, khususnya di daerah terpencil dan sangat terpencil :
 RS D Pratama,
 PENEMPATAN NAKES SECARA TIM
 Pelayanan Kes Bergerak dan telemedicine
 Penyertaan Universitas , Lembaga Swadaya Masyarakat dan Swasta
2. Kegiatan Peningkatan Mutu
a. Akreditasi FKTP
 Penguatan Puskesmas melalui peningkatan SDM dan sarana-prasarana sesuai standar
 Penguatan Manajemen Puskesmas melalui pelatihan manajemen Puskesmas
 Penguatan Pembinaan Puskesmas oleh Dinkes Kab/kota
 FKTP BERPRESTASI
b. DLP ( DOKTER LAYANAN PRIMER)
PROGRAM PRIORITAS
PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

14 DIT. BUK DASAR_FEB 2015


1

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KONSEP PUSKESMAS

15
PENINGKATAN AKSES & MUTU

PERMENKES NO. 75 /2014


TENTANG PUSKESMAS
DAHULU
PUsing KESeleo MASuk angin
HARAPAN
 STANDAR PELAYANAN
 KUALITAS PELAYANAN

TULANG PUNGGUNG YANKES

Kecamatan yang Memiliki1 Puskesmas


yang terakreditasi

16
PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014

PRINSIP PUSKESMAS

a. PARADIGMA SEHAT
b. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
c. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
d. PEMERATAAN
e. TEHNOLOGI TEPAT GUNA
f. KETERPADUAN DAN KESIANMBUNGAN

17
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

• Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
TUGAS terwujudnya kecamatan sehat.

• Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama di wilayah kerjanya;
• Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan
FUNGSI tingkat pertama di wilayah kerjanya
Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga
kesehatan.
UKP sugar coated dari UKM
UKM UKM panglima untuk
UKP pelaksanaan UKP

18
PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN YANKES PRIMER

 Standart Pelayanan Minimal


 Standart SDM Kesehatan Minimal
 Standart Alkes – Obat Minimal
 Standart Sarpras Minimal
HARUS SAMA
PENDEKATAN

KAWASAN KAWASAN KAWASAN TERPENCIL/


PERKOTAAN PERDESAAN SANGAT TERPENCIL

9
KEPMENKES 128/2004
PERMENKES 75/ 2014
NO HAL YANG DIATUR KEBIJAKAN DASAR KETERANGAN
TENTANG PUSKESMAS
PUSKESMAS

1. Tujuan + +
2. Prinsip + +
(dlm bentuk azas)
3. Tugas - +
4. Fungsi + +
5. Kewenangan - +
6. Persyaratan mendirikan - +
7. Peralatan kesehatan - + Tercantum dalam lampiran
8. SDM - +
9. Kategori Puskesmas - +
10. Perizinan dan registrasi - +
11. Kedudukan dan organisasi + +
12. Upaya kesehatan + + Tercantum dalam lampiran
13. Akreditasi - +
14. Jaringan dan Jejaring + + Tercantum dalam lampiran
pelayanan
15. Sistem rujukan + +
16. Pendanaan + +
17. Sistem informasi - +
20
18. Pembinaan dan pengawasan - + Tercantum dalam lampiran
Permenkes 009/2014 tentang Klinik

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar dan/atau spesialistik.

Klinik Pratama
Klinik Rawat
Merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik Jalan
dasar baik umum maupun khusus

Klinik Utama Klinik Rawat


Merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik Inap
dasar dan atau spesialistik

21
2
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Definisi:

Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik


dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas
kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah
ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan.

22
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS

KONSEP DASAR AKREDITASI FASYANKES PRIMER


Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta

Memenuhi / Menerapkan / Comply

2
STANDAR PUSKESMAS 1

Survei Akreditasi Puskesmas 5

 UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;


UU 29/2004
UU3629 / :2004
PRAKTIK KEDOKTERAN
: Praktik Kedokteran
 UU RI No. tahun 2009 tentang Kesehatan;
UU 36/2009 : KESEHATAN
 UU RI No.
UU23 36tahun 2014 tentang
/ 2009 Pemerintah Daerah
: Kesehatan
PP 65/2005 : PEDOMAN & PENERAPAN SPM Instrumen
 UU RI No.
PP.36
65/tahun
20052014
: Ptentang
edomanTenagadanKesehatan ;
Penerapan SPM

PERPRES 72/2012 : SKN
Perpres N0 2 tahun 2015
Permenkes tentang RPJMN
741/2008 : SPM 2015
Bid. -2019
Kes Kab/kota
Akreditasi 4 6
PERPRES 12/ 2013 : JKN
Permenkes No. 71 tahun 2013
Kep menkes
PERMENKES
KEPMENKES
Kep menkes
128/2004,
741/2008
128/2004
: SPM : Kebijakan
BID. KES Dasar PKM
: KEBIJAKAN
374/2009 : SKN 2009 DASAR PKM
tentang Pelayanan Kesehatan
UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN 3
UUpada JKN
36/2009 : KESEHATAN Badan Akreditasi
PPPermenkes
65/2005 No.: 9PEDOMAN DAN
tahun 2014 tentang PENERAPAN SPM
Klinik SERTIFIKAT
PERPRES
Permnekes72/2012
No. 75 tahun: SKN
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
PERMENKES 741/2008 :tentang
Kepmenkes HK.02.02/52/2015 SPM Renstra
Bid KES Kab/Kota
Kemenkes 2015 -2019
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
MANFAAT AKREDITASI FKTP
 BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang
berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
 BAGI BPJS KESEHATAN : Sebagai syarat recredensialing FKTP
 BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
 BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas

24
AKREDITASI FKTP
PARIPURNA
PARIPURNA

KLINIK PRATAMA
PUSKESMAS

UTAMA

DPM
MADYA TERAKREDITASI
MADYA
TIDAK
DASAR TERAKREDITASI
DASAR
TIDAK
TIDAK TERAKREDIT
TERAKREDITASI ASI
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. UKM 2. LAYANAN KLINIS 2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS

802 EP 503 EP 207 EP


MEKANISME SERTIFIKASI AKREDITASI
4. Meneruskan
Permohonan ke komisi Komisi
Akreditasi 5. Menugaskan
koordinator utk
9. Penerbitan Membentuk tim
sertifikat surveior
8. Meneruskan
Rekomendasi
hasil survei
3. Dinkes Prov
Meneruskan Koordinator
permohonan Surveior di
Sesudah check 10. Meneruskan sertifikat
Provinsi
kesiapan Ke Kabupaten

7.Rekomendasi
Dinkes Kab Hasil survei
6. Survei
akreditasi

2. Check 11. Menyerahkan


1. sertifikat ke fasyankes
Mengajukan Kesiapan
Permohonan Fasyankes
akreditasi Fasyankes

26
PENETAPAN AKREDITASI
LEMBAGA AKREDITASI FKTP
IDEAL YANG INDEPENDENT

KOMISI AKREDITASI FKTP


• Mempersiapkan terbentuknya lembaga akreditasi
TRANSISI yang independent.
• Menetapkan akreditasi sebelum terbentuk lembaga
akreditasi independent

27
ROADMAP AKREDITASI PUSKESMAS
TAHUN 2015 -2019
1. Draft Permenkes Akreditasi FKTP
2. Draft SK Menkes tentang penetapan LAFPI
3. Draft SK Menkes tentang penetapan personalia LAFPI
4. Draft SK Dirjen BUK tentang penetapan pedoman Akreditasi 2019
Puskesmas dan Klinik
5. Terlaksnanya Uji coba implementasi akreditasi Puskesmas dan
Klinik di 3 Provinsi
6. Terbentuknya Tim pendamping dan Tim surveior di 15 Provinsi 2018 5600 Puskesmas terakreditasi
terpilih

2017 2800 Puskesmas terakreditasi


2014
2016
1400 Puskesmas terakreditasi

700 Puskesmas terakreditasi


2015

350 Puskesmas terakreditasi


Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN 2015-2019

28
PERAN PUSAT, PROVINSI & DINKES KAB/KOTA pada AKREDITASI FKTP

NO KEGIATAN PUSAT (Kemenkes) PROV INSI KAB/KOTA PUSKESMAS

Akreditasi 1. Membentuk lembaga /komisi akreditasi 1. Melaksanakan Pelatihan 1. Pemetaan Tingkat Kab/kota 1. Lokakrya penggalangan
2. Operasionalisasi komisi akreditasi Pendamping 2. Menyiapkan Dana Pendampingan komitmen
FKTP 3. Pelatihan TOT Surveyor 2. Melaksanakan Pendampingan dan dan Survei 2. Membentuk Tim /Pokja
4. Pelatihan TOT Pendamping 34 prov Kab/kota oleh Tim 3. Melakukan Pendampingan ke Akreditasi
5. Pelatihan Surveyor 34 prov Pendamping Prov. Puskesmas oleh Tim Pendamping 3. Menyiapkan Puskesmas
6. Pemetaan Nasional 3. Pemetaan Tingkat Provinsi Kab/Kota. Terlatih akreditasi utk akreditasi
7. Membentuk Tim Surveior di Tingkt 4. Mengusulkan ke pusat 4. Menyiapkan Puskesmas utk akreditasi 4. Self assessment secara
Provinsi di 34 provinsi Puskemas Prioritas kontinyu
8. Pelaksanaan survey FKTP oleh tim 5. Menyiapkan Dana
Survey Akreditasi FKTP Pendampingan ke kab/kota
26

29
3

PERAN MANAJEMEN PUSKESMAS:


Mengkoordinasikan pelaksanaan UKP & UKM di Puskesmas, dan
mengintegrasikannya dengan upaya-2 program/sektor lain terkait, agar
masyarakat di wilayah kerjanya terlayani secara adil dan merata (universal
access), dengan pelayanan yang berkualitas (service excellent) sehingga tercapai
cakupan yang menyeluruh (Universal coverage) dan hasil yang optimal .

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS:


1. Perencanaan (P1)
2. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)
Lokakarya Mini

Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi


kegiatan

Perencanaan Rencana Analisa Penilaian


Tingkat Kegiatan Masalah Kinerja
Puskesmas (POA) Puskesmas
(PTP)

Umpan balik (feed back)


Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan (RPK)

Plan Of Action
(POA)
Problem Solving Cycle
PANDUAN PRAKTIK KLINIS 4

BAGI DOKTER DI FASYANKES PRIMER


TUJUAN
Agar dokter layanan primer dapat:

34
1. Memiliki pedoman baku minimum
dengan mengutamakan upaya
maksimal sesuai kompetensi dan
fasilitas yang ada
2. Mewujudkan pelayanan yang sadar
mutu sadar biaya
3. Memiliki tolok ukur dalam
melaksanakan jaminan mutu
pelayanan
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN
Dokter Tenaga Kesehatan
UU PK 29/2004 UU Kes 36/2009
Ps 44/1,2,3 (SP) Ps 24/1 dan 3
Ps 50&51 (SPO) (SP & SPO)

35
Permen Permen

Permenkes 1438/Menkes/Per/IX/2010 Standar


Pelayanan Kedokteran (SPK)

Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran
SPO
(PNPK) Panduan Praktis Klinis (CPG)
Alur Klinis (Clin.Path), Algoritme,
Protokol, Prosedur, Standing
Order
JUMLAH PENYAKIT BERDASARKAN
TINGKAT KEMAMPUAN
 PPK edisi 2013 berisi: 155 penyakit yang terangkum dalam 145
judul penyakit yg merupakan tingkat kemampuan 4, 3B dan 3A

36
terpilih dan 2 (katarak)

Tingkat Kemampuan
2 3A 3B 4A
1 penyakit 14 penyakit 25 penyakit 115 penyakit

Prioritas penyakit terpilih sesuai dengan kriteria : High


volume, High cost, High risk, dan Program
nasional
Pelayanan Kesehatan Gigi Dalam JKN

Kompetensi dokter gigi


Standar Pelayanan Kedokteran 39 faskes primer di luar paket
benefit
Permenkes 1438/2010 penyakit

Panduan Praktis 26
Klinis Kedokteran penyakit
Gigi
PERMENKES No 69/2013
Tarif Kapitasi Dokter Gigi Praktek
Kompetensi dokter gigi • Praktik Dokter Gigi Rp.2.000,- per
peserta
di faskes primer • Jumlah peserta ideal 10.000 orang
1. Administrasi
Pelayanan Alkes
2. Pemeriksaan, pengobatan dan Konsultasi di Luar Kapitasi dan
Paket di Luar INA-CBG’s
3. Premedikasi
benefit Protesa gigi
Panduan dokter gigi 4. Kegawatdaruratan dental
di Faskes Primer 5. Pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
dalam JKN 6. Pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
7. Obat pasca ekstraksi
8. Tumpatan komposit/GIC
9. Skeling satu kali setahun

Kendali mutu &


Managed care
kendali biaya
37
DIT. BUK DASAR_FEB 2015 38
MENGAPA MENJADI
MENGAPA DTPK MENJADI PRIORITAS?
PRIORITAS
?
1. Luas wilayah DTPK lebih besar dari wilayah
non DTPK (sebagin di luar Jawa & Sumatera)
2. Sumber daya dan kekayaan alam di DTPK
besar
3. Kondisi geografi sulit dengan kondisi iklim
yang sangat berpengaruh pada masalah
sosekbud
4. Pembangunan relatif lambat
5. Kedaulatan Negara
a. daerah perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil
Terluar merupakan batas wilayah negara
RI
b. daerah perbatasan dengan negara
tetangga baik darat dan laut – merupakan
daerah rawan
Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan
Terpencil, Sangat Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

32 Provinsi
Terpencil/ 187 Kab/kota
Sangat Terpencil 2.492 Puskesmas
*) meliputi kawasan
transmigrasi
Daerah
Terpencil,
Sangat
15 Provinsi
Perbatasan 48 Kab/kota
Terpencil,
Perbatasan dan 124 Puskesmas
Kepulauan
7 Provinsi
(Kepri, Babel, NTB, NTT,
Kepulauan
Maluku, Maluku Utara, Sulut)
148 kab/kota
yang teridentifikasi memiliki
wilayah kerja pulau/kepulauan
YANKES DAERAH TERPENCIL, SANGAT TERPENCIL,
PERBATASAN DAN KEPULAUAN

YANKES YANKES YANKES


PERBATASAN TERPENCIL KEPULAUAN

PPKTB
Terpencil
PERBATASAN PERBATASAN
ANTAR PROP NEG LAIN PRIORITAS
Sangat Terpencil
PULAU DALAM

PERBATASAN PERBATASAN
DARAT LAUT

KEBIJAKAN, STANDART (YANKES,TENAGA, SARANA, PRASARANA)

41
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI
DAERAH TERPENCIL, SANGAT TERPENCIL

Pelayanan kesehatan daerah terpencil


/sangat terpenxcil

Daratan/ PERAIRAN,
pegunungan KEPULAUAN
Pelayanan
Kesehatan
Mandiri
Daerah Pulau
Terisolir Terisolir
Pelayanan
Kesehatan
Akses Gugus Pulau
Transportasi Gugus Pulau
yang Sulit

TPKB 42
YANKES DI PERBATASAN

YANKES
PERBATASAN

PERBATASAN PERBATASAN
DARAT LAUT

Terpencil/ Akses
Perkotaan Pedesaan Terisolir
Terpencil transportasi sulit

Kriteria Kawasan Kriteria Akses


MODEL RUJUKAN
DI DAERAH GUGUS RS PROVINSI RS PROVINSI
PULAU

RS Kab/Kota

GUGUS 1 GUGUS 2 GUGUS 3

PULAU A PULAU B PULAU C PULAU D PULAU E PULAU F

Rujukan dari pualau ke gugus terdekat Rujukan horizontal antar gugus

Pada daerah tertentu, rujukan dari pualau ke gugus Rujukan vertikal antar gugus
tetangga karena jarak lebih dekat
PENDEKATAN YANKES DASAR DAN RUJUKAN DI DAERAH
PERBATASAN KEPULAUAN
TPKB yankes medis (dr umum) TPKB yankes spesialistik (dr spesialis)

Radiokomunik PUSKESMAS Radiokomuni


PELAYANAN PUSKESMAS asi medik PENGAMPU/ kasi medik DUKUNGAN RS
(PUSKESMAS SATELIT) RS Kelas D Kelas C
PRATAMA

Sister
Telemedicine Hospital
& Penguatan
PELAYANAN JEJARING
PUSKESMAS PENGUATAN
GATEKEEPER DUKUNGAN RS
(dokter plus)
PELAYANAN RUJUKAN
PUSKESMAS KELILING REGIONAL

UKBM
GUGUS
PULAU
YANKESDAS YANKES RUJUKAN
45
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
DI DAERAH TERPENCIL/SANGAT TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN
TAHUN 2015 - 2019
KEBIJAKAN STRATEGI KEGIATAN
Peningkatan akses pelayanan Pelayanan kesehatan bergerak Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak
kesehatan melalui inovasi yankes
Regionalisasi rujukan Pelayanan kesehatan gugus
pulau/cluster
Penugasan khusus Tim Nusantara Sehat
Pemanfaatan teknologi tepat guna Pengembangan telemedicine,
radiokomunikasi medik
Pusling khusus

Pendelegasian Kewenangan
Penguatan Perkesmas
Pola Pembiayaan Khusus
Pemberdayaan masyarakat Keberpihakan pada kabupaten/kota Rumah tunggu
yang memiliki kawasan perbatasan,
Kemitraan Bidan - Dukun
daerah terpencil/sangat terpencil
melalui kebijakan khusus Pengembangan TOGA

Peningkatan mutu pelayanan Peningkatan kompetensi SDM Pendidikan Jarak Jauh


kesehatan Kesehatan
Penilaian mutu Puskesmas Akreditasi Puskesmas
INDIKATOR DAN TARGET PEMBANGUNAN PELAYANAN KESEHATAN DI
DAERAH TERPENCIL/SANGAT TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN
TAHUN 2015 - 2019
TARGET
SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan akses 1. Jumlah Puskesmas prioritas 70 85 100 115 124
pelayanan kesehatan di nasional di kawasan
daerah terpencil/sangat perbatasan dengan negara
terpencil, perbatasan dan tetangga yang memenuhi
kepulauan standar pelayanan kesehatan
primer

2. Jumlah kabupaten/kota yang 107 118 128 139 150


melakukan pelayanan
kesehatan bergerak (PKB) di
daerah terpencil dan sangat
terpencil
3. Jumlah kabupaten/kota yang 229 247 265 282 318
memiliki daerah terpencil dan
sangat terppencil (T/ST) yang
memilki regulasi tentang
penetapan Puskesmas T/ST

4. Persentase kabupaten/kota 10 20 30 40 50
kepulauan yang memiliki
sistem rujukan gugus pulau
Puskesmas
KESIAPAN FASYANKES
• Puskesmas
• RS D Pratama
• Managemen

SUMBER DAYA MANUSIA


LOKUS DTPK • PTT
• Penempatan Nakes secara Tim
Tim Nusantara Sehat

PROGRAM
• Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB)
• Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau
• Telemedicine, Radiokumunikasi Medik
• Rumah Tunggu
• Pendidikan jarak Jauh
• Akreditasi Puskesmas
UPAYA PENINGKATAN AKSES
PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK

DOKTER
SHARE

Keterangan
Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Sailing Medical Services Tim Kaki Telanjang

Brigade Siaga Flying Health Care Sehat Datangi Sakit 49


50
“Nusantara Sehat”
Tertinggal, • Intervensi berbasis-tim
Perbatasan dan di layanan kesehatan
Kepulauan
primer

Tujuan
Nusantara Sehat
 Memberikan pelayanan
Fungsi Puskesmas
kesehatan untuk

51
menjangkau remote area
 Menjaga keberlangsungan • Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan UKM tingkat
 Menangani masalah
kesehatan sesuai kebutuhan
pertama
daerah • Penyelenggaraan
 Meningkatkan retensi nakes UKP tingkat
yg bertugas pertama
 Penggerakkan
pemberdayaan masyarakat
 Pelayanan terintegrasi
 Peningkatan & pemerataan
pelayanan
Tim Nusantara Sehat

1. Dokter

52
2. Perawat
3. Bidan
4. Tenaga Kesehatan Masyarakat
5. Tenaga Kesehatan Lingkungan
6. Ahli Teknologi Laboratorium Medik
7. Tenaga Gizi,
8. Tenaga Kefarmasian
SASARAN
Intervensi berbasis-tim di layanan kesehatan primer

DAERAH 15 Provinsi 48 Kabupaten, 124 Puskesmas


TERTINGGAL,
PERBATASAN DAN
KEPULAUAN
Provinsi Sumatra Utara
NO KABUPATEN PUSKESMAS TAHUN
1 Kab. Nias Selatan PULAU TELLO

Kab. Serdang TANJUNG


2 Bedagai BERINGIN
31
1. Analisa Situasi
(Kebutuhan pelayanan & pendukung pelaksanaan pelayanan)
a. Letak dan Kondisi Geografis
b. Kebutuhan masyarakat
c. Ketersediaan SDM, sarana, prasarana dan dana di Puskesmas
2. Jenis Pelayanan Yang Memungkinkan
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat, dengan pola pelayanan sesuai kompetensi atau dengan
penambahan kompetensi apabila tidak terdapat tenaga kesehatan yang
diperlukan
3. Sosialisasi dan Advokasi
Kepada penentu kebijakan (Pemda, DPRD, Tokoh Adat dan Agama) untuk
mendapatkan dukungan
4. Pembentukan Tim Kesehatan
Pembentukan tim kesehatan di Puskesmas yang bertanggungjawab terhadap
status kesehatan masing-masing daerah binaan
5. Mempersiapkan sarana,prasarana dan logistik
6. Pelaksanaan kegiatan
FOKUS SASARAN INTERVENSI
KEMENKES 2015- 2019

56
KRITERIA PRIORITAS PEMBANGUNAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
149 Kab / Kota Terpilih
1. Fokus sasaran intervensi di 149
kabupaten/kota di 27 propinsi
149 kabupaten/kota
2. Dasar pemilihan kriteria didasarkan
intervensi
atas :
a. DTPK (99 kabupaten/kota)
99 kab/kota
DTPK
b. Prioritas perbatasan 48 kab/kota)
c. MDG’s Tahap 1 (64 kab/kota)
d. IPKM rendah (SD - 1) 51 kab/kota
48 kab/kota
64 e. Kabupaten/kota dengan PKM tidak
kab/kota
prioritas ② MDGs memenuhi kriteria (125 kab/kota)
perbatasan
⑧ 3. 99 kab/kota DTPK berada di 149
kab/kota intervensi
4. 48 kab/kota berada di 99 kab/kota
DTPK dan berada di 149 kab/kota
intervensi
5. 64 kab/kota MDGs Tahap 1 berada
pada 149 kab/kota intervensi
6. 2 kab/kota beririsan DTPK ≈ MDGs
≈ Perbatasan
7. 8 kab/kota beririsan DTPK ≈ MDGs
Jumlah Puskesmas Di 149 Kab/Kota Terpilih : 3.525

( PKM Rawat Inap = 1.150, PKM Non Rawat Inap = 2.375)


:
RINCIAN DATA PROV. SUMUT
Tingkat
Rangking IPKM
No Daerah Kapasitas Fiskal Kemiskinan DTPK MDG’S
(rumus 2013)
Penduduk (%)
1 2 3 4 5 6
1 Kabupaten Pakpak Barat 1.8086 T 13.78 S 178
2 Kabupaten Asahan 0.1354 R 11.42 S 151 x
3 Kabupaten Dairi 0.3279 R 9.97 R 186
4 Kabupaten Deli Serdang 0.3015 R 5.34 R 232 x
5 Kabupaten Karo 0.2722 R 11.02 S 116
6 Kabupaten Labuhan Batu 0.2790 R 10.67 S 130 x
7 Kabupaten Langkat 0.2372 R 10.84 S 220 x
8 Kabupaten Mandailing Natal 0.1518 R 12.60 S 423
9 Kabupaten Simalungun 0.2346 R 10.73 S 82
10 Kabupaten Tapanuli Selatan 0.3991 R 11.96 S 327 x
11 Kabupaten Tapanuli Utara 0.3526 R 12.49 S 199
12 Kabupaten Toba Samosir 0.7932 S 10.15 S 42
13 Kota Binjai 0.7608 S 7.33 R 80
14 Kota Medan 0.2461 R 10.05 S 33
15 Kota Pematang Siantar 0.2995 R 11.72 S 10
16 Kota Sibolga 0.8077 S 13.90 S 43
17 Kota Tebing Tinggi 0.5665 S 13.04 S 62
18 Kota Padang Sidempuan 0.4175 R 10.53 S 333
19 Kabupaten Humbang Hasundutan 0.6735 S 10.60 S 114
20 Kabupaten Serdang Bedagai 0.2453 R 10.59 S 108 x x
21 Kabupaten Batu Bara 0.3286 R 12.28 S 115 x
22 Kabupaten Padang Lawas 0.5604 S 11.13 S 470
23 Kabupaten Padang Lawas Utara 0.7972 S 11.19 S 428
24 Kabupaten Labuhan Batu Utara 0.3825 R 12.32 S 192 x
25 Kabupaten Nias 0.4784 R 19.97 T 475
26 Kabupaten Tapanuli Tengah 0.2844 R 16.73 T 472
27 Kota Tanjung Balai 0.5851 S 16.31 T 104
28 Kabupaten Nias Selatan 0.1943 R 20.72 ST 465 x x
29 Kabupaten Samosir 0.6282 S 16.50 T 86
30 Kabupaten Labuhan Batu Selatan 0.4756 R 15.58 T 303
31 Kabupaten Nias Utara 0.2677 R 31.90 ST 444 x
32 Kabupaten Nias Barat 0.4444 R 30.89 ST 486 x
PEMDA
EKONOMI MAMPU
PROV. SUMUT

ST/>2 • Pakpak Barat

PENDUDUK
EKONOMI PENDUDUK
KURANG T/<20 R/<10 EKONOMI
MAMPU MAMPU

•HSibolga
• Tobasa
Humbang
Binjai•
• Pd Lawas Utara
Samosir• •
Pd Lawas • • Tebing Tinggi
• Tj Balai S/>0,5 Deli Serdang
• PadangLabuan
Sidempuan
• Nias • • Bara Batu Utara
• Nias Barat • Labuan Batu Selatan • Batu
• Dairi •Tapanuli Selatan
• Batu Utara
Tapanuli
• Labuan
Medan •• Karo
• Tapanuli Tengah Langkat •• Siantar
• •
Mandailing Natal
• Nias Utara
•Nias Selatan Simalungun •
• Gunung Sitoli Serdang Bedagai
PEMDA EKONOMI • Asahan 59
KURANG MAMPU
PUSKESMAS PROGRAM NUSANTARA SEHAT DAN
RUMAH SAKIT RUJUKAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015
RS Rujukan Nasional
1 RSUP Adam Malik
PUSKESMAS NUSANTARA
SEHAT RS Rujukan Regional
1 RSUD Pirngadi
2 RSU Haji Provinsi
1. Puskesmas Pulau Tello
3 RSUD dr Djasamen Saragih
4 RSUD Rantauprapat
2. Puskesmas Tanjung Beringin
5 RSUD Padang Sidempuan
6 RSU Gunung Sitoli

Legenda:
Sumber: Peta Dasar BIG 2014
PUSKESMAS RAWAT INAP
Puskesmas 2014, Pusdatin
PUSKESMAS NON RAWAT INAP
Rumah Sakit 2014, BUK
RS. RUJUKAN NASIONAL
RS. RUJUKAN REGIONAL Dibuat oleh : Pusdatin Kemkes, 2015
KABUPATEN NIAS SELATAN
Rumah Sakit :
Puskesmas : PUSKESMAS PERBATASAN

1. PULAU TELLO
DAK Dasar Rp. 5.460.510.000,-

DAK Rujukan Rp. 2.633.010.000,-


PUSKESMAS YANG
TP Dasar Rp.0,- DIRENCANAKAN AKREDITASI

1. PULAU TELLO

Luas Wilayah : 41,44


Penduduk : 8.504
Desa : 22
Posyandu : 24 10 Besar Penyakit :

SDM di PKM Pulau Sumber Air : Sumur


Tello : Akses Listrik : PLN
1. Dokter : 1 Akses Jalan : Aspal
2. Perawat : 11 Rumah Dinas : 1 Rusak Ringan
3. Bidan : 14
4. Kesmas : 11
5. Ahli Gizi : 3
Transportasi :
6. Farmasi : 1 Suku yang mendominasi :
• Prop-Pusk : Pesawat (1 Jam)
7. Kesling : 0 Kebiasaan :
•Kab-Pusk : Speed Boat (45 Menit)
8. Analis :1
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PUSKESMAS PERBATASAN

1. TANJUNG BERINGIN

DAK Dasar Rp. 4.035.920.000,-


PUSKESMAS YANG DIRENCANAKAN
DAK Rujukan Rp. 2.381.860.000,- AKREDITASI
TP Dasar Rp.0,-
1. TANJUNG BERINGIN

SDM di PKM Sumber Air : -


Tanjung Beringin : Akses Listrik : -
BUKD
1. Dokter : 2 Akses Jalan : -
1. Manajemen
2. Perawat : 7
Puskesmas
1. PONED – 3. Bidan : 40
PPSDM 2. SP2TP
PONEK 4. Kesmas : 3
Team Based 3. Akreditasi
2. UTD/BDRS 5. Ahli Gizi : 1
Nusantara 4. TPKB/FHC
3. PSC/SPGDT 6. Farmasi : 0
5. PPGD
DIREKTORAT BUK DASAR

63

Anda mungkin juga menyukai