Pemberian pakan berupa tepung darah di Amerika, bungkil kacang di Israel, dan
kepompong ulat sutra di Jepang ternyata telah menghasilkan cita rasa daging ikan yang lebih
baik dibanding dengan ikan Indonesia yang diberi pakan pelet.
Jenis pakan yang dapat memacu perkembangan dan pematangan gonad adalah cumi-
cumi, udang, kepiting, dan kerang yang masih segar. Penambahan vitamin E ke dalam pakan
juga diketahui dapat merangsang pematangan gonad. Vitamin E berfungsi untuk mencegah
oksidasi EPA (eikosapentanoic acid). EPA diubah menjadi prostaglandin yang berberan
dalam mempercepat pematangan gonad. Bersama dengan vitamin A yang berperan sebagai
antioksidan, penambahan vitamin E juga akan meningkatkan fungsi PUFA (polyunsaturated
fatty acid) yang diperlukan dalam proses pembentukan hormon.
Beberapa pabrik pakan menggunakan asam bile untuk meningkatkan kemampuan ikan
dalam mencerna lemak. Asam bile merupakan cairan yang dihasilkan oleh hati. Senyawa ini
banyak mengandung garam natrium dan garam kalium. Dalam proses pencernaan lemak,
kedua jenis garam ini akan menurunkan tegangan permukaan lemak dan mengubah bentuk
lemak menjadi bola-bola kecil (micelle). Lemak berbentuk bola-bola kecil ini relatif larut
dalam air (membentuk emulsi) sehingga mudah diserap oleh tubuh.
Untuk meningkatkan daya cerna ikan terhadap lemak juga dapat dilakukan dengan
penambahan lesitin. Lesitin merupakan lemak yang mengandung gliserol dan asam fosfat.
Senyawa ini banyak terdapat di otak, kedelai, biji bunga matahari, jagung, dan kuning telur.
Selain sebagai sumber lemak, lesitin juga berfungsi untuk menstabilkan lemak dalam saluran
pencernaan. Dengan kandungan gliserol yang tinggi, lesitin mudah dicerna oleh ikan.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan mikroba. Selain
menguraikan lemak sehingga mudah dicerna oleh ikan, mikroba juga dapat membantu
pencernaan karbohidrat dan protein. Mikroba ini juga bisa ditambahkan dalam formulasi
pakan ikan.
2. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang penting baik pada tumbuhan, hewan dan
membran mikroba. Lemak akan mengefisienkan penggunaan protein untuk pertumbuhan.
Fungsi dari lemak yaitu sumber energi metabolik dari ATP, sumber asam lemak esensial yang
penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup, serta sumber steroid untuk
pemeliharaan sistem membran, transpor lemak dan prekusor hormon steroid. Kebutuhan
lemak pada setiap jenis ikan juga berbeda beda seperti ikan mas sebesar 7,5%, ikan nila 10%,
patin jambal 8%, ikan gurame 12%, ikan bandeng 8,5%, dan lain sebagainya.
4. Karbohidrat
Kemampuan ikan dalam menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi bervariasi.
Kebanyakan ikan karnivora memiliki kemampuan terbatas dalam menggunakan karbohidrat
dibandingkan dengan ikan herbivora dan omnivora. Karbohidrat yang memiliki tingkat
kecernaan tinggi memiliki nilai nutrisi yang lebih baik. Karbohidrat yang dapat dicerna yaitu
gula, pati, dekstrin, dan glikogen. Sedangkan karbohidrat yang tidak dapat dicerna yaitu serat,
selulosa, dan hemiselulosa. Jika karbohidrat tidak tersedia dalam pakan, beberapa komponen
(protein dan lemak) dikatabolisme menjadi energi dan untuk menyintesis beberapa komponen
biologi yang penting yang biasanya merupakan turunan dari karbohidrat.
2. Mineral
Elemen-elemen mineral tidak terserap secara mudah, sebagian besar mineral yang
dicerna dikeluarkan melalui feses. Penyerapan mineral memerlukan karier protein yang
spesifik. Meskipun ikan dapat memperoleh mineral dari lingkungan media pemeliharaan,
penambahan mineral melalui pakan dapat meningkatkan pertumbuhan, sintasan, dan
kesehatan ikan.
Penggunaan pakan dengan kandungan nutrien yang tidak seimbang berdampak pada
respon pertumbuhan yang rendah, mudah terserang penyakit, serta menyebabkan kematian.
Sehingga pengetahuan terhadap nutrisi yang dibutuhkan ikan sangat penting untuk
meningkatkan produktivitas hasil panen pembudidaya di kemudian hari.
TUGAS
NUTRISI DAN PAKAN IKAN
Oleh :
Nama : Rikardo Henrikus Fau
NIM : 225 706 217 002
Smester : 3 (tiga)