PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2 Tujuan
1
1.3 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN UMUM LOKASI PKL
Fa. Nusantara pearl cabang ohoiwa berdiri pada tahun 1994 atas izin usaha
dinas perikanan kabupaten maluku tenggara. Lokasi perusahan terletak di pulau
ohoiwa, sebuah pulau kecil sebelah barat kota tual kabupaten maluku tenggara
provinsi maluku. Fa. Nusantara pearl cabang ohoiwa merupakan anak cabang
perusahan yang pusatnya berada di kepulauan aru yang bergerak dalam bidaaang
pembenihan dan pembudidayaan benih tiram mutiara.
Bahan baku yang di produksi di Fa. Nusantara pearl ohoiwa adalah spat
tiram mutiara dari jenis pinctada maxima. Sebagian besar bahan bakunya
diperoleh dari pusatnya yang terletak di kepulauan aru kabupaten maluku
tenggara. Hasil produksi yang dihasilkan hampir seluruhnya diekspor ke luar
negri, dengan negara tujuan jepang. Pemasaran yang hanya terbatas atau
dimonopoli oleh jepang ini disebabkan oleh keterkaitan tenaga teknis jepang yang
berada di perusahan. Sedangkan kusus untuk kulit tiram mutiara selain diekspor
ke jepang, korea selatan, hongkong dan jerman sebagian juga di pasarkan ke
makassar dan surabaya.
3
2.2 Struktur organisasi perusahan Fa. Nusantara pearl ohoiwa
4
Dermaga 2 buah sebagai tempat berlabuhnya speed boat dan motor laut. Speed
boad sebanyak 15 sebagai alat transpotasi laut, selama melaksanakan kegiatan
aktifitas perusahan. Ruang kamar mesin 3 unit sebagai tempat perlindungan mesin
dari cahaya matahari langsung dan hujan. Ruang gudang 3 unit sebagai tempat
penyimpanan peralatan usaha budidaya tiram mutiara. Mess 6 unit digunakan
sebagai tempat tinggal untuk karyawan/karyawati. Kantor 1 unit sebagai tempat
beraktifitas para staf perusahan serta tempat meeting serta penerimaan para tamu.
Laboratorium 3 unit sebagai tempat pemijahan dan reproduksi tiram mutiara serta
ruang culture pakan tiram mutiara. Ruang OP sebagai tempat pekerja para teknisi
untuk beroprasi siput tiram mutiara. Pos jaga 2 unit sebagai posko penjagaan para
security. Rumah apung 15 unit sebagai tempat kerja pembudidayaan tiram
mutiara.
Fa. Nusantara Pearl ohoiwa merupakan salah satu industri perikanan yang
bergerak dalam usaha budidaya tiram mutiara, khususnya dalam pembesaran
tiram mutiara. Secara geografis Fa. Nusantara Pearl Ohoiwa terletak dipulau
ohoiwa kecamatan kei kecil barat kabupaten maluku tenggara, yang berbatasan
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Berdasarkan letak geografisnya Fa. Nusantara Pearl Ohoiwa memiliki letak yang
sangat strategis untuk dilakukan usaha pembesaran tiram mutiara (P. Maxima)
bagian penting yang perlu dilakukan sebelum usaha tiram mutiara (P. maxima)
adalah menentukan lokasi yang akan dijadikan lokasi pemeliharaan tiram mutiara.
5
BAB III
10 kamera dokumentasi
6
3.1.2. Bahan yang Digunakan
No Bahan Fungsi
persiapan alat
dan bahan
pemberian
pembersihan
pakan pada
alat
larva tiram
sterilisasi alat
pemanenan
dan bahan
kultur
fitoplankton
7
3.2.1 Persiapan Toples/botol
Gambar 2. Persiapan botol, stoples dan slang aerasi untuk kultur fitoplankton
Semua alat yang digunakan dalam proses kultur pakan alami adapun
tahapan sterilisasi, direndam dengan larutan HCL agar steril dan dan tidak terjadi
pencampuran plankton dan pada saat kultur plankton tidak mati. Selanjutnya
dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air bersih (air tawar) kemudian di steril
dengan uap panas atau dengan perebusan. Pada saat membuat pakan jangan lupa
botol harus di beri lebel, tujuan dari pemberian lebel ini adalah untuk mengetahui
tanggal pembuatan plankton tersebut.
8
3.2.3. Sterilisasi alat dan bahan
Media kultur berupa air laut. Sterilisasi air laut di lakukan dengan
menggunakan heater dan ember yang berukuran 30 liter air. Kemudian di lakukan
perebusan sampai suhu mencapai 80oc, selanjutnya di masukan kedalam stoples
yang berukuran 30 liter dan di dinginkan selama 24 jam di dalam ruangan yang
ber-AC agar steril, setelah itu di pindakan 10 liter air kedalam stoples kaca yang
berukuran 15 liter.
9
Gambar 4. Kultur Fitoplankton
3.2.5 Pemanenan
10
berikan. Pemberian pakan menggunakan alat bantu berupa teko plastik berskala
bervolume 2 liter. Waktu pemberian pakan larva tiram mutiara yaitu 07:00 dan
19:00 WIT dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang dapat diambil dari kegiatan PKL ini adalah perlu adanya
pengadaan peralatan laboratorium yang mendukung produksi pakan alami.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fogg. G.E, 1975. Culture and pytoplankton ecology. Secound edition. The
university of wisconsin press.
13
Lampiran 1. Alat alat yang digunakan
Microskop Heater
14
Lampiran
15