Anda di halaman 1dari 40

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN STIMULASI KUTANEUS (SLOW STROKE BACK


MASSAGE) MENGGUNAKAN MINYAK ADAS TERHADAP
PENURUNAN NYERI DISMENOREA PADA REMAJA DI BPM DWI
SUMARNI, AMD. KEB. KARANGGAYAM KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

FIFI KURNIA DEWI


NIM: B1401165

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2017

i
ii
iii
KARYA TULIS ILMIAH

iv
PENERAPAN STIMULASI KUTANEUS (SLOW STROKE BACK MASSAGE)
MENGGUNAKAN MINYAK ADAS TERHADAP PENURUNAN NYERI
DISMENOREA PADA REMAJA DI BPM DWI SUMARNI, AMD. KEB.
KARANGGAYAM KEBUMEN1
Fifi Kurnia Dewi2,Eti Sulastri, S. ST, M. Keb3

INTISARI

Latar Belakang: Banyak remaja yang mengalami dismenorea saat menstruasi. Hal
ini dapat di tangani dengan pengobatan non farmakologis. Stimulasi kutaneus
(slow stroke back massage) merupakan teknik yang dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri. Banyak dari remaja maupun keluarga yang belum mengetahui
cara penanganan dismenorea, maka dari itu penulis tertarik menerapkan Stimulasi
kutaneus (slow stroke back massage). Di Bidan Praktek Mandiri Dwi Sumarni, Amd.
Keb ada 3 partisipan yang mengalami dismenorea. Ketiga partisipan mengalami rasa
nyeri dengan skala berat terkontrol.
Tujuan: Melakukan asuhan kebidanan dengan penerapan stimulasi kutaneus (Slow
Stroke Back Massage) menggunakan minyak adas untuk menurunkan nyeri
dismenorea pada remaja.
Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus.
Sampel adalah remaja yang mengalami dismenorea. Pengumpulan data diperoleh dari
data primer melalui wawancara dan observasi, dan data sekunder diperoleh dari studi
kepustakaan dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 April -6 Mei
2017
Hasil: sebelum dilakukan intervensi skala nyeri pada ketiga partisipan berat terkontrol.
Partisipan pertama skala nyeri di angka 8, partisipan kedua skala nyeri di angka 7,
partisipan ketiga skala nyeri di angka 8, sedangkan setelah dilakukan intervensi skala
nyeri menurun yaitu pada skala ringan di angka antara 3 dan 2.
Kesimpulan: Setelah dilakukan Stimulasi kutaneus (slow stroke back massage)
dismenorea pada ketiga partisipan tersebut menurun. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan Stimulasi kutaneus (slow stroke back massage) sangat efektif untuk
remaja yang mengalami dismenorea jika dilakukan sesuai dengan aturan.

Kata Kunci : Menstruasi, Dismenorea, Stimulasi Kutaneus ( slow stroke back


massage)
Kepustakaan : 2006-2015
Jumlah halaman : XI + 48 halaman + 4 lampiran
1
Judul
2
Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
3
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

v
SCIENTIFIC PAPER

THE APPLICATION OF CUTANEOUS STIMULATION (SLOW STROKE BACK


MASSAGE) USING FENNEL OIL TO DECREASE DYSMENORRHEAL PAIN
OF ADOLESCENTS IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF
MIDWIFE DWI SUMARNI, AMD. KEB.
AT KARANGGAYAM, KEBUMEN1
Fifi Kurnia Dewi2, Eti Sulastri, S.ST, M. Keb3

ABSTRACT

Background: Many teenagers (adolescents) get Dysmenorrhea during menstruation. It


can be treated by conducting non-pharmacologic treatment. Cutaneous stimulation (slow
stroke back massage) is a technique that can be applied to reduce pain. A lot of
teenagers or families do not know how to handle of dysmenorrhoea. Therefore, the writer
is interested in applying Cutaneous Stimulation (Slow Stroke Back Massage). There are 3
participants got dysmenorrhoea in Independent Midwifery Clinic of Dwi Sumarni, Amd.
Keb. All the participants felt painful of which the scale was severely controled.
Objective: To give obstetric care by applying cutaneous stimulation (Slow Stroke Back
Massage) and using fennel oil to lower dysmenorrhoea pain of teenagers.
Method: This study is analytical descriptive with case study approach. The samples were
teenagers experiencing dysmenorrhoea. The data collected was obtained from the primary
data (interviews and observation), and the secondary data was obtained from the library
study and documentation. This research was conducted from April 1-May 6, 2017.
Result: Before the intervention of Cutaneous stimulus, participants got dysmenorrhoea.
The pain scale of the 3 participants was severely controlled. The pain scale of the first
participant was 8, The second participant’s scale was 7, and the third participant’s pain
scale was 8. Meanwhile after having the intervention, the pain scale was decreasing to be
light scale – between 3 and 2.
Conclusion: After having Cutaneous stimulation (Slow Stroke Back Massage)
Dysmenorrhoea of the 3 participants was declining. Thus the application of stimulation of
cutaneous (slow stroke back massage) is very effective for teenagers experiencing
dysmenorrhea if it is done in accordance with the rules.

Keywords : Menstruation, dysmenorrhoea, cutaneous stimulation (slow


stroke back massage)
Bibliography : 2006-2015
Number of pages : XI + 48 pages + 4 appendices
1
Title
2
Student of DIII Program of Midwifery Dept
3
Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah Subhannahu Wata’ala (SWT), yang senantiasa
melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penerapan Stimulasi Kutaneus (Slow
Stroke Back Massage) Menggunakan Minyak Adas Terhadap Penurunan Nyeri
Dismenorea pada Remaja”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat pelaksanaan
penelitian yang menjadi tugas akhir Karya Tulis Ilmiah di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong.
Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan,
masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Hj. Herniyatun, M.Kep. Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Muhammadiyah Gombong,
2. Eka Novyriana, S.ST.MPH selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes
Muhammadiyah Gombong,
3. Eti Sulastri, M. Keb selaku pembimbing KTI yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
4. Dwi Sumarni, Amd. Keb, selaku pembimbing lahan yang telah banyak membantu
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Nn. I, Nn. Y, Nn. P yang bersedia menjadi partisipan Karya Tulis Ilmiah.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril,
dorongan semangat dan doa yang tiada henti.
7. Semua teman-teman seangkatan.
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril materil demi terselesaikannya
pengajuan karya tulis ilmiah ini.
Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik
pengetahuan maupun pengalaman tentunya Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan
dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua (Amin).
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, 9 Juni 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ..... ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
LEMBAR ORISINALITAS ............................................................................. iv
HALAMAN INTISARI .................................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 6
C. Manfaat....................................................................... ................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori................................................................................ 8
1. Remaja ...................................................................................... 8
2. Menstruasi ............................................................................. 9
3. Dysminorrhea ............................................................................ 13
4. Pengukuran Skala Nyeri ............................................................ 14
5. Penatalaksanaan Nyeri .............................................................. 16
6. Stimulasi Kutaneus................................................................... 17
7. Minyak Adas ............................................................................. 25
B. Kerangka Teori ............................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 28
B. Partisipan........................................................................................ 29
C. Tempat dan waktu .......................................................................... 31
D. Instrumen ....................................................................................... 31
BAB IV MANAJEMEN KASUS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Manajemen Kasus .......................................................................... 34
B. Hasil ............................................................................................... 37
C. Pembahasan ................................................................................... 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 47
B. Saran .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Dilakukan Stimulasi………………………………………..37


Tabel 2 : Skala Nyeri Sebelum dan Setelah Diberikan Stimulasi Kutaneus
(Slow Stroke Back Massage) Pada Hari Pertama………………...38
Tabel 3 : Skala Nyeri Sebelum dan Setelah Diberikan Stimulasi Kutaneus
(Slow Stroke Back Massage) Pada Hari Kedua………………….39

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Skala Nyeri


Gambar 2 : Gerakan Sirkular
Gambar 3 : Usapan Memanjang dan Lembut
Gambar 4 : Masase Punggung
Gambar 5 : Kerangka Teori Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back
Massage) menggunakan minyak adas terhadap Penurunan
Nyeri Dismenorea pada Remaja.

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SOP Stimulasi Kutaneus


Lampiran 2 : Informed Consent
Lampiran 3 : Instrumen Skala VDS
Lmpiran 4 : Lembar Konsultasi

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa

atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan yang mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah salah satu tahap

perkembangan remaja yang ditandai dengan kematangan organ seksual dan

tercapainya kemampuan untuk bereproduksi, dimana salah satu ciri dari tanda

pubertas seorang perempuan yaitu dengan terjadinya menstruasi pertama

(menarche). Menstruasi atau haid adalah perdarahan vagina secara berkala akibat

terlepasnya lapisan endometrium uterus (Janiwarty dan Pieter, 2013).

Pada umumnya wanita merasakan keluhan berupa nyeri atau kram

perut menjelang haid yang dapat berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai sehari

sebelum mulai haid. Nyeri perut saat haid (dismenorea) yang dirasakan setiap

wanita berbeda- beda, ada yang sedikit terganggu namun ada pula yang sangat

terganggu hingga tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan

membuatnya harus istirahat bahkan absen dari sekolah/pekerjaan. Dismenorea

didefinisikan sebagai nyeri uterus yang bersifat siklik yang terjadi sebelum

atau selama menstruasi (Andriyani, 2013).

Angka kejadian nyeri haid di dunia cukup besar, rata-rata lebih dari

50% perempuan di setiap Negara mengalami nyeri haid. Di Amerika angka

prosentasenya sekitar 60%, di Swedia sekitar 72%, sementara di Indonesia

sendiri mencapai 55% (Proverawati dan Misaroh, 2009).

1
2

Hasil Sensus Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Tahun 2010, 11,78%

adalah remaja dari jumlah penduduk 32.548.687 jiwa. Indonesia menempati

urutan nomor 5 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai

bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2010

berpenduduk 32.548.687 jiwa dengan jumlah remaja putri usia 10-19 tahun

sebanyak 2.761.577 jiwa. Sedangkan yang mengalami disminorea di propinsi

jawa tengah mencapai 1.518.867 jiwa (Badan Pusat Statistik Jawa Tengah,

2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wong dan Khoo di

Malaysia ditemukan sebanyak 74,5% dari gadis-gadis yang telah mencapai

menarche mengalami dismenora. Sedangkan menurut penelitian yang

dilakukan oleh Kumbhar et al di India dari 183 remaja usia 14-19 tahun

ditemukan sebanyak 119 atau 65% remaja mengalami dismenorea. Di

Indonesia kejadian nyeri haid tercatat 64,25% yang terdiri dari 54,89%

mengalami nyeri haid primer, sedangkan 9,36% mengalami nyeri haid

sekunder (Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, 2010).

Dampak yang terjadi jika nyeri haid (dismenorea) tidak ditangani

adalah gangguan aktifitas hidup sehari-hari, Retrograd menstruasi (menstruasi

yang bergerak mundur), infertilitas (kemandulan), kehamilan atau kehamilan

tidak terdeteksi ektopik pecah, kista pecah, perforasi rahim dari IUD dan

infeksi. Selain dari dampak diatas, konflik emosional, ketegangan dan

kegelisahan semua itu dapat memainkan peranan serta menimbulkan perasaan

yang tidak nyaman dan asing. Ketegangan biasanya menambah parahnya


3

keadaan yang buruk setiap saat. Sedikit tidak merasa nyaman dengan cepat

berkembang menjadi suatu masalah besar dengan segala kekesalan yang

menyertainya. Oleh karena itu pada usia remaja nyeri haid (dismenorea) harus

ditangani agar tidak terjadi dampak seperti hal- hal yang diatas (Endif, 2008).

Sesuai dengan Permenkes RI Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010

Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan pasal 12a yaitu Bidan dalam

memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga

berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c, berwenang untuk

.memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan

keluarga berencana.

Beberapa cara yang dapat mengatasi nyeri haid yaitu dengan cara

mengkompres air hangat, hipnotis, relaksasi, aroma terapi dan pemijatan serta

obat anti nyeri misalnya ibuprofen, naproxen, dan asam mefenamat. Tetapi

mengonsumsi obat yang terlalu lama akan mengakibatkan banyak kerugian

yaitu dapat menimbulkan iritasi lambung, kolik usu, diare, dan serangan asma

(Sudarjat, 2008). Saat ini banyak dikembangkan terapi non farmakologis

untuk menurunkan nyeri. Salah satu jenis terapi non farmakologi untuk

menurunkan nyeri haid bisa dilakukan dengan stimulasi kutaneus (Potter &

Perry, 2006).

Stimulus kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk

menghilangkan nyeri. Salah satu langkah sederhana dalam upaya menurunkan

nyeri dengan menggunakan stimulus kutaneus adalah dengan melakukan

masase dan sentuhan. Masase dan sentuhan merupakan tehnik integrasi


4

sensori yang mempengaruhi aktifitas sistem saraf otonom. Apabila individu

mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan

muncul respon relaksasi. Relaksasi sangat penting dalam membantu klien

untuk meningkatkan kenyamanan dan membebaskan diri dari ketakutan serta

stres akibat penyakit yang dialami dan nyeri yang tak berkesudahan (Potter &

Perry, 2006).

Salah satu jenis stimulus kutaneus adalah masase (usapan) punggung

yang perlahan (Slow-Stroke Back Massage). Masase ini merupakan suatu

tindakan memberi kenyamanan, yang dapat meredakan ketegangan,

merilekskan pasien dan meningkatkan sirkulasi. Cara kerja dari slow stroke

back massage (SSBM) ini menyebabkan terjadinya pelepasan endorfin,

sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Potter & Perry, 2006).

Keuntungan dari stimulus kutaneus slow-stroke back massage (SSBM)

adalah tindakan ini dapat dilakukan di rumah, sehingga memungkinkan pasien

dan keluarga melakukan upaya dalam mengontrol nyeri (Potter & Perry,

2006). Hasil penelitian dari Zulaini, Mukhoirotin, dan pujiani yaitu setelah

diterapi dengan Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke back Massage) selama 5

menit dari 20 responden hampir seluruh responden mengalami penurunan

nyeri sebanyak 16 responden (80%) dan sebagian kecil nyerinya menetap

sebanyak 4 responden (20%). Setelah dilakukan Stimulasi Kutaneus (Slow

Stroke back Massage) selama 5 menit responden merasa lebih nyaman

sehingga mengalami penurunan nyeri. Hasil analisa menunjukkan adanya

pengaruh stimulasi kutaneus (slow stroke back massage) terhadap penurunan


5

nyeri haid (dismenorea) dengan nilai signifikan Pv=0,00 atau α < 0,05

(Mukhoirottin dan Zulaini, 2012).

Stimulasi hal ini dapat membantu kemandirian klien dan keluarga

dalam mengelola nyeri, khususnya bagi pasien yang sulit mendapatkan

fasilitas pelayanan medis atau pasien yang tidak ingin mengatasi nyeri dengan

menggunakan terapi farmakologis. Selain itu dalam pemberian stimulus

kutaneus SSBM tidak perlu menggunakan alat khusus yang membutuhkan

biaya yang besar sehingga stimulus ini dapat diberikan kepada masyarakat

mulai dengan tingkat ekonomi atas hingga masyarakat ekonomi bawah.

Seiring dengan meningkatnya efek samping obat-obat modern, remaja

cenderung untuk kembali ke alam. Penggunaan bahan dari alam sebagai obat

semakin diminati, salah satu penyebabnya adalah efek samping yang

ditimbulkan oleh ramuan obat dari tanaman hampir tidak ada dibandingkan

obat-obatan kimia. Beberapa tanaman dan bahan makanan yang bersifat

afrodisiak antara lain adas, tiram, kucai, ginseng, jahe, terung ungu, pare,

ketumbar, pasak bumi, bawang putih, cokelat, biji selasih, seledri, ginko

biloba dan pisang (Hembing Wijayakusuma, 2006).

Tanaman adas sering digunakan sebagai bumbu masak, selain itu juga

mempunyai banyak kegunaan mulai dari daun, akar, buah dan bijinya. Buah

dan bijinya diketahui secara umum sebagai obat perangsang (stimulant). Buah

juga berefek sebagai peluruh dahak (ekspektoran), dan mengeluarkan

angin/karminatif (Devi Rusmin, 2007).


6

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengetahui Penerapan Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage)

menggunakan minyak adas terhadap penurunan nyeri dismenorea pada

remaja.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan dengan penerapan stimulasi kutaneus (Slow

Stroke Back Massage) menggunakan minyak adas untuk menurunkan

nyeri dismenorea pada remaja.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat nyeri dismenorea sebelum diberikan stimulasi

kutaneus (Slow-Stroke Back Massage) pada remaja.

b. Mengidentifikasi tingkat nyeri dismenorea setelah diberikan stimulasi

kutaneus (Slow-Stroke Back Massage) pada remaja.

c. Mengajarkan keluarga remaja cara melakukan stimulasi kutaneus

(Slow Stroke Back Massage) menggunakan minyak adas

d. Mengidentifikasi efektifitas pemberian stimulasi kutaneus slow-stroke

back massage menggunakan minyak adas terhadap nyeri dismenorea

pada remaja.
7

C. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam

memecahkan masalah serta penulis dapat mengaplikasikan riset

untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulasi kutaneus slow-

stroke back massage terhadap nyeri pada remaja dengan

menggunakan minyak adas.

b. Bagi pasien/klien dan keluarga pasien

Penerapan ini dapat diajadikan sebagai informasi yang berguna

dalam meningkatkan pengetahuan tentang salah satu cara

mengurangi nyeri pada saat menstruasi.

c. Bagi bidan/ tenaga kesehatan

Hasil penerapan diharapkan dapat sebagai bahan masukan bagi

tenaga kesehatan khususnya bidan untuk dapat meningkatkan

kualitas pelayanan kebidanan dengan menggunakan tindakan non

farmakologis dalam intervensi nyeri.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk

mengembangkan penerapan selanjutnya mengenai pengaruh pemberian

stimulasi kutaneus slow-stroke back massage terhadap nyeri pada

remaja dengan menggunakan minyak adas.


DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, A. (2013). Panduan Kesehatan Wanita. Surakara: As-Salam Publisher.

Bantain dan chong, Charles et.al, simon, foster, jhonson (2004). Adas Sebagai
Bahan Obat Alami. Jakarta: Jurnal litbang pertanian. Diakses pada hari
Sabtu 24 September 2016 pukul 10.45 WIB

Sukarman, M. Hasanah, D. Rusmin, Hadad, E.A, Mono. R, M. Djazuli, Supriadi,


Rodiah, B, dan Rini, E.P. (2007). Laporan penyelesaian DIP Bagian
Proyek Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Jakarta: Badan Litbang
Pertanian.

Endif. (2008). Waspadai Nyeri Menstruasi. http://media ilmu.com diakses tanggal


9 September 2016 pukul 19.00 WIB.

Ester, M. (2005). Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

I Made Wiratha. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: LP3S.

Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu


Teori dan Terapannya, Yogyakarta: Rapha Publishing.

Kusmiran, Eny. (2011). Buku Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika.

Manuaba. (2006). Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan.


Kerepository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada
tanggal 9 September 2016 Pukul 03.45 WIB.

Marmi. (2014). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mook, E & Chin, P W. (2004). The Effects of Slow-Stroke Back Massage on


Anxiety and Shoulder Pain in Elderly Stroke Patients.
http://www.scincedirect.com/science. Diakses pada tanggal 9 September
2016 pukul 11.17 WIB.

Mukhoirottin dan zuliani. (2012). Pemanfaatan Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke


Back Massage) Terhadap penurunan Intensitas nyeri haid (Disminorhea).
Jombang: Unipdu www.journal.unipdu.ac.id Home 1 (2) Diakses pada
tanggal 9 September 2016 pukul 11.17 WIB.

Mukhoirottin dan zuliani. (2012). Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke


Back Massage) Terhadap penurunan Intensitas nyeri haid (Disminorhea).
Jombang: Unipdu www.journal.unipdu.ac.id Home 1 (2) Diakses pada
tanggal 9 September 2016 pukul 11.51 WIB.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Pottern P.A & Perry A.G. (2006). Buku Fundamental Keperawatan, Konsep,
proses, dan praktis edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Proverawati dan Misaroh. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.


http://digilib.unimus.ac.id/files/diski/110/jtptunimus-gdl-srirahayu-5493-3-
babiau-u.pdf . Diakses pada tanggal 9 September 2016 pukul 00.38 WIB.

Purwoastuti, E., Walyani, E, S. (2015). Buku Panduan materi Kesehatan


Reproduksi dan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Santoso, Teguh. (2011). Adas Sebagai Bahan Obat Alami. http://santoz-


santos.blogspot.com/2011/12/adas-sebagai-bahan-obat-alami-oleh.html,
Diakses pada hari Sabtu 24 September 2016 pukul 10.40 WIB

Shocker, M. (2008). Pengaruh Stimulus Kutaneus: Slow-Stroke Back Massage


terhadap Intensitas Nyeri Osteoarthritis. http://www.scribd.com. Diakses
pada tanggal 9 September 2016 pukul 11.17 WIB.

Smeltzer, S C & Bare, B G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,


Edisi 8 Vol.3. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2012). Memehami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Widyastuti. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitra Maya.

Wijayakusuma, Hembing. (2006). Atasi Asam Urat & Rematik Ala Hembing.
Jakarta: Puspa Swara, Anggota Ikapi.
LAMPIRAN
SOP STIMULASI KUTANEUS (SLOW STROKE BACK MASSAGE)
PENGERTIAN Metode usapan secara perlahan
TUJUAN Untuk menurunkan nyeri Dismenorea
KEBIJAKAN Remaja
PETUGAS Bidan
PERLENGKAPAN Minyak Adas
Selimut
Kain/Handuk bersih
PROSEDUR A. Tahap pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Menyambut pasien, memberi salam, dan
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Menanyakan kesiapan pasieb
5. Memposisikan pasien dengan nyaman
6. Menjaga privasi pasien
7. Mengawali dengan tasmiah dan mengakhiri
dengan tahmid
B. Tahap Kerja
1. Buka punggung klien, bahu, lengan atas, dan
bokong. Tutup sisanya dengan selimut.
Letakkan handuk memanjang sepanjang
punggung klien.
2. Cuci tangan dalam air hangat. hangatkan
minyak adas di telapak tangan atau tempatkan
botol minyak adas kedalam air hangat. Tuang
sedikit minyak di tangan.
3. Jelaskan pada klien bahwa minyak akan terasa
dingin dan basah.
4. Letakkan tangan pertama-tama pada bokong,
massase dalam gerakan melingkar. Usapkan
ke atas dari bokong ke bahu. Massase diatas
scapula dengan gerakan lembut dan tegas.
Lanjutkan dalam satu usapan lembut kelengan
atas dan secara lateral sepanjang sisi
punggung dan kembali ke bawah ke puncak.
Jangan biarkan tangan kita terangkat dari kulit
klien. Lanjutkan pola massase selama 3 menit.
5. Remas kulit dengan mengambil jaringan
diantara ibu jari dan jari tangan kita. Remas
keatas sepanjang satu sisi spina dari bokong
ke bahu dan sekitar bawah leher. Remas atau
usap kea rah bawah sacrum. Ulangi sepanjang
sisi yang lain.
6. Akhiri massase dengan gerakan memanjang
dan beritahu klien bahwa tindakan massase
akan diakhiri.
7. Jika berbaring miring, minta klien untuk
berputar kesisi lain, dan masase pinggul yang
lain.
8. Bersihkan lubrikan dari bokong klien dengan
handuk. Bantu klien untuk memakai baju.
Bantu klien untuk posisi yang nyaman.
9. Buang handuk yang kotor dan cuci tangan.
10. Tanyakan klien tentang kenyamanan. Catat
setisp daerah yang nyeri atau tegang.
11. Kaji kembali denyut nadi dan tekanan darah.
12. Catat respon terhadap massase dan kondisi
kulit

Anda mungkin juga menyukai