Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS II

VARISELA ZOSTER

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Kepaniteraan Klinik di Bagian Kulit Dan Kelamin
Rumah Sakit Jogja

Diajukan Kepada :

Dr. H. Rikyanto, Sp. KK, M.Kes

Disusun oleh :

Dyah Nova Ranti Ayuningtyas

20110310142

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tuan M
Usia : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Bantul, Yogyakarta
RM : 668405
Tanggal periksa : 28 Juli 2016

B. RANGKUMAN KASUS

Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD
Yogyakarta dengan keluhan utama muncul bintil-bintil merah dan sebagian berisi cairan.
Keluhan tersebut dirasakan sejak tadi malam. Awalnya timbul bintil merah pada
punggung kanan dan bawah ketiak kanan, kemudian menyebar ke wajah dan lengan
tangan sebelah kiri. Bintil-bintil merah kemudian lepuh dan berisi cairan. Pasien juga
mengeluh ada rasa gatal pada bintil-bintil tersebut, rasa nyeri disangkal.

Pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut disertai dengan sakit kepala, badan
terasa agak panas dan lemas dari biasanya, selain itu nafsu makan juga berkurang.
Menurut pasien keponakannya juga mengalami sakit yang sama seperti ini ± 10 hari yang
lalu. Pasien sempat kontak dan berada dalam satu mobil dengan keponakannya tersebut.
Pasien belum berobat ataupun minum obat sebelum dating ke poliklinik kulit dan kelamin
RSUD Yogyakarta.

RPD :

- Keluhan serupa sebelumnya disangkal

- Penyakit DM, hipertensi, jantung, ginjal, asma, dan alergi disangkal

- Penyakit kulit dan kelamin lainnya disangkal

RPK :

- Keluhan serupa pada anggota keluarga (+) pada keponakan pasien


- Penyakit DM, hipertensi, jantung, ginjal, asma, dan alergi disangkal
- Penyakit kulit dan kelamin lainnya pada anggota keluarga disangkal

Riwayat Personal Sosial :

Pasien adalah seorang wiraswasta, belum menikah, pendatang dari Aceh. Tinggal
di Jogja bersama teman-temannya (laki-laki) di kontrakan. Pasien berhubngan baik degan
teman-temannya, olahraga teratur 2-3x/minggu, makan teratur 3x/hari sebelum sakit,
selalu menjaga kebersihan badan dengan mandi 2x/hari dan menggantian baju termasuk
pakaian dalam 2x/hari. Riwayat merokok, minum alcohol, penggunaan obat-obatan
terlarang, dan penggunaan jarum suntik bergantian disangkal.

C. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

UKK : tampak papul eritematosa, vesikel dengan dasar eritem, ukuran miliar, bentuk
bulat di punggung kanan, bawah ketiak kanan, wajah dan lengan kiri.
D. MASALAH YANG DIKAJI
1. Apa definisi varisela?
2. Bagaimana gejala khas varisela?
3. Bagaimana penatalaksanaan varisela?

E. ANALISIS KASUS

Varisela adalah infeksi akut primer oleh virus Varisela Zoster yang menyerang
kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainanan kulit polimorf, terutama
berlokasi dibagian sentral tubuh. Varisela juga dikenal dengan cacar air atau chicken-
pox.

Varisela merupakan penyakit yang tersebar luas diseluruh dunia mnyerang


terutama anak-anak, namun dapat pula menyerang orang dewasa. Epidemic varisela
terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat
inap dan 100 kematian setiap tahunnya. Di Indonesia, insidensinya cukup tinggi dan
terjadi secara sporadic sepanjang tahun. Varisela merupakan penyakit serius dengan
persentase komplikasi dan angka kematian tinggi pada dewasa, serta pada
imunocompromised. Pada rumah tangga, persentase penularan dari virus ini berkisar 65-
86%. Virus Varisela-Zoster merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar
biasanya dari oral, udara atau sekresi respirasi dan terkadang melalui transfer langsung
dari lesi kulit. Masa inkubasinya berlangsung 14-21 hari.

Virus Varisela-Zoster ini merupakan anggota family herpesviridae dan subfamily


alfa-herpes. Penamaan virus ini member pengertian bahwa infeksi primer virus ini
menyebabkan varisela, sedangkan reaktivasinya menyebabkan herpes zoster.

Berdasarkan gejla klinisnyaa, varisela memiliki tiga stadium yang terdiri dari :

1. Stadium prodormal
Biasanya 2-3 hari dan bervariasi seperti demam yang tidak terlalu tinggi,
malaise, dan nyeri kepala, batuk, sakit tenggorokan, gatal bervariasi dari
ringan sampai berat.

2. Stadium erupsi
Pada awalnya timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini berupa tetesan
embun (tear drops) dan kemudian menjadi pustule dan krusta. Sementara
proses ini berlangsung, timbul lagi vesike-vesikel baru sehingga menimbulkan
gambaran polimorf. Penyebarannya terutama didaerah badan, kemudian
menyebar secara sentrifugal ke wajah dan ekstremitas, serta dapat menyerang
selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas bagian atas.
3. Stadium penyembuhan
Masa penyembuhan sekitar 2 minggu dan pelepasan krusta bervariasi dalam 2
hari hingga 2 minggu.

Tujuan pengobatan pada varisela ini adalah untuk memperpendek


perjalanan penyakit dan mengurangi gejala klinis yang ada, yaitu dengan
pemberian :
- Antivirus : Asiklovir 5x800 mg/hari selama 7 hari. Hal ini untuk menekan
atau menghambat replikasi virus varisela zoster.
- Analgesik/antipiretik : Parasetamol 3x500 mg/hari, jika demam
- Bedak salisil 2% pada lesi yang kering. Hal ini untuk mempertahankan vesikel
agar tidak pecah.
- Salep antibiotic : asam fusidat krim 2x aplikasi pada lesi yang pecah.
- Imunostimulan : 1x1 tablet selama 7 hari. Untuk meningkatkan daya tahan
tubuh.

F. EDUKASI

- Pasien disarankan untuk istirahat yang cukup


- Makan-makanan yang bergizi
- Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi walaupun masih banyak terlihat
bintil-bintil
- Tidak menggaruk dan memecahkan bintil-binti tersebut karena dapat
menimbulkan bekas luka dikulit.

Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki daya tahan tubuh pasien, mencegah
terjadinya infeksi sekunder, mencegah komplikasi dan munculnya jaringan
parut.

G. DAFTAR PUSTAKA
1) http://www.cdc.gov/chickenpox/reference.html
2) http://www.ncbi.nlm.gov/pmc/article/pmc4018876/#!po=0.384615

Anda mungkin juga menyukai