Oleh : dr. Irma Novianti (RSU Nirmala Purbalingga)
Apakah Anda sebagai orang tua pernah merasa
khawatir karena kemerahan di sekitar bokong bayi Anda? Jika Ya, berikut beberapa tips yang bermanfaat bagi Anda untuk mengatasi ruam popok. Ruam popok atau dalam istilah kedokteran disebut Dermatitis Popok (Napkin eczema) merupakan suatu kelainan kulit yang timbul pada area kulit yang tertutup popok dan terjadi setelah penggunaan popok. Area yang biasanya terkena yaitu bokong, paha sebelah dalam, kelamin, serta perut bagian bawah. Ruam popok paling sering disebabkan oleh iritasi akibat kontak dengan bahan popok, kelembapan yang tinggi, rendahnya higienitas, serta penggunaan popok dalam jangka waktu lama. Secara umum, ruam popok memang tidak berbahaya, namun bila dibiarkan ruam popok bisa mengganggu tidur bayi anda dan ia menjadi rewel. Bila tidak ditangani dengan segera, ruam popok juga dapat menimbulkan luka dan infeksi terutama jamur. Apa yang dilakukan orang tua bila bayi Anda mengalami ruam popok? Pengobatan ruam popok dapat dilakukan dengan urutan ABCDE yaitu Air (udara), Barrier ointment (salep pelindung), Cleansing and anticandidal treatment (pembersih dan pengobatan antikandida), Diaper (popok), dan Education (pendidikan/pengarahan). Sebagai orang tua, bila Anda menemukan bayi mengalami kemerahan pada area kelamin, bokong, atau paha dalam, maka penggunaan popok sekali pakai harus diperhatikan. Jangan gunakan popok sekali pakai (disposable) untuk mengurangi resiko iritasi terhadap bahan popok. Popok sekali pakai juga kerap membuat orang tua menjadi malas mengganti popok karena popok jenis ini memiliki kapasitas penyerapan yang cukup besar. Hal ini berakibat kulit bayi Anda kontak dengan kotoran dan air seni lebih lama. Gunakanlah popok kain untuk sementara waktu. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan popok kain adalah cara mencucinya. Jangan menyisakan sabun atau deterjen karena sisa sabun atau deterjen bisa mengakibatkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Perawatan kulit harus dilakukan secara rutin, dengan cara membersihkan area yang mengalami ruam dengan kasa atau kapas bayi secara hati-hati, lalu dibilas dengan air. Waspada terhadap tisu basah yang mengandung alkohol karena akan memperparah kemerahan dan nyeri. Bila bayi Anda terpaksa harus dipakaikan popok, popok harus segera diganti begitu popok basah. Popok harus diganti maksimal 4 jam setelah anak buang air besar atau buang air kecil. Semakin lama area ruam kontak dengan air seni atau kotoran, maka iritasi akan semakin bertambah parah. Salep dengan kandungan zink dapat digunakan untuk mengurangi ruam popok pada bayi Anda. Bila orang tua sudah menerapkan langkah-langkah tersebut, perbaikan ruam popok akan tampak dalam dua hingga tiga hari. Bila ruam semakin meluas dan tidak tampak tanda-tanda perbaikan, mungkin bayi Anda sudah mengalami infeksi sekunder akibat ruam popok. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.