Anda di halaman 1dari 3

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1-2

David Koem, SKM


Puskesmas Anggrek
NIP. 19791221 200012 1 001

1. Pengertian Rujukan Pasien Emergensi adalah kegiatan menerima, memeriksa, dan menstabilkan
kondisi pasien gawat darurat serta merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi
2. Tujuan Mencegah kematian dan atau cacat pada pasien kasus emergensi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Anggrek Nomor: / UKP / / 2016, tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Anggrek
4. Referensi 4.1 PERMENKES Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
4.2 PERMENKES Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan
4.3 Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan di Provinsi
Gorontalo

5. Prosedur 5.1 Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik
untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding
5.2 Petugas memberikan dan menjelaskan informed consent
5.3 Menstabilkan keadaan umum pasien
a. sebelum dirujuk pastikan :
i. Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
ii. Perdarahan telah dihentikan
iii. Luka-luka telah ditutup
iv. Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien sadar
atau tidak
i. Air Way ( jalan nafas) :
a) Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan sekret,
darah, benda asing.
b) Lakukan tindakan Triple manouver; Head Tilt (ekstensi
kepala), Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw Thrust (dorong
rahang bawah kedepan).
c) Pemasangan Oropharingeal tube bila pasien tidak sadar.

ii. Breathing (pernafasan) :


a) Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan
ada udara atau tidak

b) Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :

c) Bantuan nafas buatan dengan ambu bag sebanyak 2 kali dalam


waktu 1 detik setiap hembusan.

d) Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :

1. Nasal Cannula 3 liter

2. Mask 6-8 liter

iii. Circulation (sirkulasi darah) :


a) Periksa bagaimana perdarahannya

b) Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan


pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)

5.4 Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.


5.5 Drugs (obat-obatan) sesuai kasus
5.6 Membuat catatan rekam medis pasien.
5.7 Menjelaskan/memberikan Informed Consernt rujukan (persetujuan/penolakan
rujukan)
5.8 Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar pertama dikirim ke tempat
rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai
arsip
5.9 Mobil ambulan disiapkan di depan puskesmas
5.10 Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed sesuai dengan kondisi
pasienProses rujukan harus didampingi tenaga medis yang berkompeten.
5.11 Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi vitalnya sampai di
tempat rujukan.
5.12 Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis menghubungi petugas IGD
rumah sakit rujukan.
5.13 Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasilitas
pelayanan kesehatan tempat kesehatan
5.14 Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan bahwa pasien
telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan.

6. Unit Terkait UGD


7. Rekaman historis Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS NOMOR : /UKP/IV/2016
TENTANG : PEMEBERLAKUAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR RUJUKAN PASIEN
EMERGENSI.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

1. Petugas menerima pasien gawat darurat.


2. Petugas melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
3. Petugas menegakkan diagnosis sesuai kegawat daruratannya.
4. Petugas melengkapi informed consent untuk ditandatangani oleh pasien atau keluarga
pasien.
5. Petugas menstabilkan kondisi pasien dengan:
1. Membebaskan jalan nafas jika terjadi gangguan nafas.
2. Memasang oksigen.
3. Memasang infus jika terjadi dehidrasi.
4. Menghentikan perdarahan sementara jika terjadi perdarahan.
5. Imobilisasi jika terjadi patah tulang
6. Petugas melakukan observasi kepada pasien dengan mengisi lembar observasi
7. Petugas melakukan komunikasi kepada keluarga pasien bahwa kondisi pasien harus
dirujuk
8. Petugas melakukan komunikasi ke fasilitas rujukan yang menjadi tujuan
9. Petugas menyiapkan ambulans untuk merujuk pasien
10. Petugas mendampingi pasien ke fasilitas rujukan yang menjadi tujuan

Anda mungkin juga menyukai