Anda di halaman 1dari 26

LIQUEFACTION

OLEH:
YUSEP MUSLIH PURWANA, ST, MT, PHD
Laboratorium Mekanika Tanah
Fakultas Teknik
Teknik Sipil UNS

Disampaikan dalam
Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa
kegempaan
Prodi Teknik Sipil
Univ. Sebelas Maret Surakarta
DEFINITION

Soil liquefaction adalah fenomena dimana tanah jenuh


atau jenuh sebagian kehilangan strength dan kekakuan
akibat adanya pengaruh shaking gempa atau perubahan
tegangan yang tiba-tiba, sehingga seolah-olah berprilaku
seperti liquid.
Theorethical Background
 Likuifaksi biasanya ditemui pada tanah granuler dengan
tingkat kepadatan yang rendah dan disertai dengan adanya
muka air tanah yang tinggi.
 Tanah granuler dengan kepadatannya rendah memiliki
kecenderungan memadat saat menerima getaran. Pada
waktu yang bersamaan, terjadi kenaikan tekanan air pori,
sehingga mendorong lapisan tanah di atasnya
 Akibatnya tanah kehilangan kekuatan serta berubah perilaku
menjadi cair (liquid)  Liquefaction
Theorethical Background

 Saat terjadi gempa, lapisan pasir


yang jenuh akan mengalami
penyusutan karean proses
pemadatan akibat getaran
 Pada kondisi tak terdrainase, akan
terjadi peningkatan tekanan pori,
sehingga memicu Liquefaction
Theorethical Background
Soil mechanics review:

- Tekanan pori (u) naik


- Kohesi rendah atau nol  non cohesive
- Strength hanya mengandalkan f
- Bila u sama dengan overburden pressure, maka otomotis
strength hilang.
Gedung ambles karena liquefaction
Amblesan Jembatan/Pier
Amblesan Jembatan/Pier
Amblesan Jalan akibat Liquefaction
Marine Structure Failure
 https://www.youtube.com/watch?v=RJCidfj-x9M
Faktor-factor Penyebab Liquefaction
 Ground shaking, dengan karakter ground motion berupa percepatan,
durasi. Yang paling umum adalah pelepasan energy seismic selama gempa.
Umumnya liquefaction terjadi pada peak ground acceleration min 0.1 g dgn
magnitude local min 5.
 Umumnya terjadi pada lapisan tanah di bawah groun water table.
 Jenis tanah yang rentan lequefaction adalah cohesionless soil, terutama
pasir ukuran halus sampai medium.
 Dilihat dari kerentanan terhadap liquefaction, jenis tanah berikut
digolongkan paling rentan sampai tanah: clean sand  non plastic silty sand
 non plastic silt  gravel
 Cohesive soil bias mengalami liquefaction bila partikel 15% < 0.005 mm, LL <
35%, water content 0.9 x LL
 Pasir lepas, relative density rendah
Faktor-factor Penyebab Liquefaction
 Non plastic soil dengan gradasi seragam
 Lapisan tanah dengan confining pressure rendah,  semakin dalam
laisan tanah, semakin besar confining pressure, semakin tanah
liquefaction.
 Partikel tanah berbentuk round lebih rentan daripada bentuk angular
 Lapisan tanah muda lebih rentan disbanding lapisan tanah tua, ini terjadi
akibat kemungkinan terjadi sementasi pada deposit tua.
 Semakin tinggi OCR, semakin tahan terhadap liquefaction
 Semakin tinggi beban di atas lapisan tanah yang rentan liquefaction,
semakin rendah ketahanan lapisan tsb terhadap liquefaction. Semakin
tinggi beban, semakin rentan liquefaction.
Langkah-langkah Analisis Liquefaksi
 Tentukan apakah laisan tanahnya memiliki potensi liquefaksi?
 yaitu tanah cohesionless, pada tanah kohesif mungkin terjadi
pada kondisi tertentu
 Lapisan tanah yg dianalisis harus di bawah muka air tanah
 Apabila ada potensi MAT naik dimasa yg akan datang, potensi liquefaksi di
lapisan ini juga perlu dianalisis
 Tentukan Cyclic Stress Ratio (CSR), untuk ini perlu data peak horizontal ground
acceleration (amax)
 Tentukan Cyclic Resistant Ratio (CRR) dari data SPT. Liquefaction terjadi bila
CSR > CRR
 FS = CRR/CSR
Cyclic Stress Ratio (CSR)

 Asumsi bahwa lapisan tanah horizontal


 Kolom tanah dianggap rigid diasumsi
bergerak horizontal akibat amax di ground
surface
 Gaya gempa yang bekerja adalah:

 Tegangan geser maksimum pada dasar


elemen adalah:
Cyclic Stress Ratio (CSR), lanjutan
 Tegangan geser maksimum pada
dasar elemen adalah:

 Apabila kedua sisi dibagi s’ov maka:

 Kolom tanah pada kenyataannya


tidak rigid, sehingga perlu dikalikan
depth reduction factor rd, yang
nilainya bervariasi tergantung
kedalaman
Cyclic Stress Ratio (CSR), lanjutan
 Dengan metode simpifikasi, pencatatan gempa yg tak teratur
dikonversi ke uniform stress cycle, dimana:

 ini adalah amplitude teg geser siklik gempa


 Selanjutnya:

 Dimana amax diperoleh dari data analisis seismic


Cyclic Resistance Ratio (CRR)
 CRR merupakan resistance tanah
terhadap liquefaction
 CRR dapat dicari menggunakan Grafik
sebelah kanan (utk clean and silty sand,
dengan M = 7.5
 Biasanya utk di lapangan menggunakan
data SPT
 Hasil studi menunjukkan bahwa utk SPT 0-
20, lapisan tanah sangat rentan terhadap
liquefaction
 Untuk tanah dengan SPT > 30, kerusakan
akibat liquefaction tidak signifikan.
 Nilai CRR ini khusus utk M 7.5 ini disebut
CRR7.5
CRR7.5 untuk NSPT < 30
 Berdasarkan grafik di atas, Youd dan Idriss (2001)
mengusulkan persamaan

 Dimana t1 adalah tegangan geser horizontal, svo’ adalah


tegangan vertical efektip, x = N60,
a = 0.048, 𝑏 = -0,1248, 𝑐 = -0,004721, 𝑑 = 0,009578,
𝑒 = 0,0006136, 𝑓= -0,0003285,
𝑔 = -1,673E-0,5, ℎ = 3,714E-0,6
CRR7.5 untuk NSPT > 30

CRR7.5 untuk NSPT > 30 akan bernilai 1.2


CRR untuk M selain 7.5
Youd dan Idriss mengusulkan formula:

Dimana:
𝐶𝑅𝑅𝑀𝑤 = CRR untuk gempa dengan magnitude 𝑀𝑤 (𝑀𝑤 ≠ 7,5),
𝑀𝑆𝐹 = magnitude scale factor
𝐾s = faktor koreksi untuk tegangan efektif tanah
𝐾𝑎 = faktor koreksi untuk kemiringan lereng
SAFETY FACTOR (SF)
 Pendekatan SF digunakan untuk memprediksi apakah
lapisan tanah mengalami liquefaksi atau tidak:
 FS = CRR/CSR

Bila SF > 1, lapisan tanah dianggap mampu menahan


beban siklik sehingga tidak terjadi liquefaction
Contoh Analisis Potensi Likuifaksi
Contoh Analisis Potensi Likuifaksi (Lanjutan)
Contoh Analisis Potensi Likuifaksi (Lanjutan)
Teknik teknik mengatasi Liquefaction
 Compaction of loose sand  blasting, vibrofloating,
vibratory roller, pile driving
 Ground chemical stabilization  cement, lime, fly ash
 Surcharge
 Drainage

Anda mungkin juga menyukai