Anda di halaman 1dari 39

PRAKTEK UJI MESIN

MAKALAH PEMAPARAN POMPA


ROTARY SINGLE ROTOR

Oleh :

Brain Samuel Suranta Tarigan NIM. 1631210057

Dyas Aisyah Rahmawati NIM. 1631210041

3G – D3 Teknik Mesin

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya penulis berada dalam keadaan sehat
walafiat sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Pemaparan pompa dengan
judul “Pompa Rotary Single Rotor” yang telah kami susun sedemikian rupa
berdasarkan referensi dari berbagai sumber.
Mata kuliah Pompa dan Kompresor adalah salah satu mata kuliah (MK)
yang wajib ditempuh bagi setiap mahasiswa khususnya di Program Pendidikan
Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Keberhasilan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta
arahan dari berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama
bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas dari pembimbing, untuk itu
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Danar Susilo Wijayanto ST. , M. Eng. selaku dosen Pembimbing.
2. Orangtua yang terus memberikan motivasi.
3. Teman-teman Program Pendidikan Teknik Mesin 2013 yang telah
mendukung dan memberi arahan serta kritikan demi terselesainya makalah
ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.

Surakarta, 11 Maret 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL --------------------------------------------------------------- i


KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------- 1
B. Batasan Masalah ----------------------------------------------------------- 1
C. Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------- 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pompa (Pump) --------------------------------------------------- 3
B. Pengertian Pompa Rotary ------------------------------------------------- 5
C. Pengertian Pompa Rotary Single Rotor --------------------------------- 5
D. Prinsip Kerja Pompa Rotary ---------------------------------------------- 5
E. Jenis-jenis Pompa Rotary Single Rotor --------------------------------- 7
F. Parameter Pompa Rotary ------------------------------------------------- 25
G. Analisi Data ---------------------------------------------------------------- 28
BAB III PENUTUP
A. Simpulan -------------------------------------------------------------------- 34
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------- 36
LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------- 37

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pompa adalah suatu alat atau pesawat yang digunakan untuk
memindahkan fluida cair (liquid) dari suatu tempat yang rendah ke tempat lain
yang lebih tingi melalui suatu sistem perpipaan, atau dari suatu tempat yang
bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan tinggi, atau dari satu tempat ke
tempat lain yang jauh serta untuk mengatasi tahanan hidrolisnya. Fluida cair
tersebut contonya adalah air, oli atau minyak pelumas, atau fluida lainnya yang
tak mampu mampat. Pada pompa akan terjadi perubahan dari energi mekanik
menjadi energi fluida.
Pompa dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis berdasarkan beberapa
cara yang berbeda, misalnya berdasarkan kondisi kerjanya, cairan yang dilayani
atau dipindahkan, bentuk elemen yang bergerak,jenis penggeraknya, serta
berdasarkan cara mentransfer fluida dari dari pipa hisap ke pipa tekan.
Salah satu jenis pompa yang sering digunakan adalah pompa jenis rotary.
Pompa rotary biasa digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki
kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain.Pompa
Rotary ini diklasifikasinkan menjadi dua yaitu Rotary Single Rotor dan Rotary
Multiple Rotor . Pompa Rotary Single Rotor ini dalam aplikasinya dapat
digunakan sebagai pengendali laju alir volume cairan dengan viskositas yang
bervariasi, aplikasi proses metering, memompa aliran yang bertekanan rendah,
pompa ganda (mixing dan blending), hidrolik, bahan bakar, dan pemberian
minyak pelumas.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta agar pembahasan yang dikaji dalam
makalah ini menjadi terarah dan tidak melebar terlalu jauh, maka penulis
memberikan batasan pembahasan tentang hal yang dibahas, yaitu tentang Pompa
Rotary Single Rotor.

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang pompa (pump) pada umumnya dan
pompa rotary single rotor pada khususnya.
2. Memberikan tambahan referensi bagi mahasiswa.
3. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pompa dan Kompresor.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pompa (Pump)

2
Pompa adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari
satu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat yang rendah ke tempat yang
tinggi. Pompa memiliki dau kegunaan utama, yaitu memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat yang lainnya (misalnya air dari equifer bawah tanah ke tangki
penyimpanan air) dan mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air
pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan).
Prinsip operasinya pompa adalah memberikan perbedaan tekanan antara
bagian suction (hisap) dan bagian discharge (tekan) dengan mentransfer energi
mekanis dari suatu sumber energi luar (motor listrik, motor bensin atau diesel
ataupun turbin dan lain-lain) untuk dipindahkan ke fluida kerja yang dilayani.
Dengan demikian pompa menaikan energi cairan yang dilayani sehingga cairan
tersebut dapat mengalir dari suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang
bertekanan tinggi.
Pada suatu industri, pompa merupakan peralatan penunjang yang sangat
penting. Hal ini karena pompa digunakan sebagai peralatan sirkulasi air
pendingin, sebagai penggerak fluida kerja pada sistem hidrolis, sirkulasi minyak
pelumas pada mesin, dan sebagainya. Selain itu juga digunakan sebagai supply
kebutuhan air bersih, pemadam kebakaran dan lain-lain.

Gambar 2.1. Instalasi Pompa


Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi
energy fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini

3
disebut head atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang
mengalami perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial.
Pada pompa terdapat sudut-sudut impeler [gambar 2] yang berfungsi
mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi
[gambar 3]. Impeler dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor
pengerak, biasanya motor listrik atau motor bakar. Poros pompa akan berputar
apabila pengeraknya berputar. Karena poros pompa berputar impeler dengan
sudu-sudu impeller berputar zat cair yang ada didalamnya akan ikut berputar
sehingga tekanan dan kecepatanya naik dan terlempar dari tengah pompa ke
saluran yang berbentuk volut atau sepiral dan disalurkan keluar melalui nosel.

Gambar 2.2. Impeler Gambar 2.3. Proses Pemompaan

Jadi fungsi impeler pompa adalah merubah energi mekanik yaitu putaran
impeler menjadi energi fluida (zat cair). Jadi, zat cair yang masuk pompa akan
mengalami pertambahan energi. Pertambahan energi pada zat cair mengakibatkan
pertambahan head tekan, head kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga
bentuk head tersebut dinamakan head total. Head total pompa juga bisa
didefinisikan sebagai selisih head total (energi persatuan berat) pada sisi isap
pompa dengan sisi keluar pompa.
Pompa dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda, misalnya
berdasarkan kondisi kerjanya, cairan yang dilayani atau dipindahkan, bentuk
elemen yang bergerak, jenis penggeraknya, serta berdasarkan cara mentransfer
fluida dari dari pipa hisap ke pipa tekan.

B. Pengertian Pompa Rotary

4
Pompa rotari adalah termasuk pompa perpindahan positif yang
komponen pemompanya berputar (rotary), seperti lobe, roda gigi, ulir,vanes,
roller. Pompa perpindahan positif adalah pompa yang cara beroperasinya
dengan mengalirkan cairan secara positif, cairan diambil dari salah satu ujung
(saluran hisap) kemudian dialirkan secara positif ke ujung yang lain (saluran
tekan) atau gerakan mengalirnya cairan bersamaan dengan gerakan
komponen pada pompa (piston, gerigi, dll). Pompa perpindahan positif
biasanya digunakan untuk cairan (fluida) kental (minyak pelumas, bahan
bakar, dll). Cara kerjanya yaitu menghisap zat cair pada sisi isap, zat cair
masuk ke celah atau ruangan tekan diantara komponen pemompaan,
kemudian ditekan sehingga celah semakin kecil selanjutnya zat cair
dikeluarkan melalui sisi buang. Pompa rotari tidak mempunyai katup isap
dan buang, penggunaannya banyak dipakai dengan zat cair yang mempunyai
kekentalan tinggi. Tekanan kerja yang dihasilkan sedang atau lebih rendah
dari pompa torak atau plunger. Laju alirannya stabil tidak berdenyut dengan
kapasitas yang rendah.

C. Pengertian Pompa Rotary Single Rotor


Pompa rotary single rotor adalah termasuk pompa positif displacement
yang menggunakan komponen utama sebagai pemompanya yaitu sebuah
rotor yang berputar (rotary), atau dengan kata lain yang bekerjanya hanya
dengan menggunakan satu rotor untuk menggerakan pompa tersebut.

D. Prinsip Kerja Pompa Rotary


Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi yaitu
cairan diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara
positif untuk setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara
luas untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa
perpindahan positif selanjutnya digolongkan berdasarkan cara
perpindahannya:
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi
mekanis ditansmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan

5
elemen yang berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pada waktu
rotor berputar di dalam rumah pompa, akan terbentuk kantong-kantong yang
mula-mula volumenya besar (pada sisi isap) kemudian volumenya berkurang
(pada sisi tekan) sehingga fluida akan tertekan keluar.
Pompa rotary terdiri dari rongga pemompaan stasioner yang
mengendung unsur memompa berputar yang digerakkan oleh rotasi dari drive
shaft. Pompa rotary tidak membutuhkan inlet atau outlet katup terpisah.
Berdasasarkan hal tersebut pompa rotary dirancang dengan mekanisme
memompa berputar menarik cairan kebagian hisap ke dalam rongga
pemompaan, mengangkutnya melalui elemen pemompaan dan memaksa
bagian debit ke dalam system.
Geometri dari elemen pompa dan rongga pemompaan menentukan
volume cairan dipompa perrevolusi poros. Volume ini disebut perpindahan.
Jenis pompa rotary dikonfigurasi untuk perpindahan tetap, namun dapat
menghasilkan tingkat aliran variable dengan memvariasikan kecepatan poros.
Baling-baling dan piston rotary pompa menghasilkan volume yang variable
dengan mengubah geometri intern (yaitu berbagai perpindahan elemen
pemompaan).
Prinsip kerja utama pompa rotari yaitu menggerakkan fluida dengan
menggunakan prinsip rotari. Vakum yang terbentuk oleh rotasi dari pompa
dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Cara kerja pompa rotari:
1. Cairan masuk sisi isap antara rotor dan idler.
2. Cairan bergerak diantara celah antar gigi, bagian berbentuk bulan sabit
berfungsi sebagai pemisah antara sisi isap dan sisi buang.
3. Setelah rumah pompa hampir dipenuhi cairan, roda gigi membentuk
susunan sedemikian sehingga daerah isap dan daerah buang terpisah.
4. Setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah cairan mulai
keluar pada sisi buang.

E. Jenis-jenis Pompa Rotary Single Rotor


Secara umum jenis-jenis pompa rotary single rotor antara lain:
1. Pompa Vane atau pompa baling – baling

6
a. Pengertian Pompa Vane

Gambar 2.4. Vane pump

Sumber : William Walonsky & Arthur Akers, Modern Hydraulics, 1990,103

Vane pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidraulis.


Dimana pada bagian atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi
air dengan fluida khusus, dan permukaan fluida harus selalu diperiksa secara
teratur, yaitu temperatur fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi
keruh. Vane Pump ini merupakan jenis pompa yang dapat menangani cairan
viskositas sedang. Pompa ini unggul dalam viskositas rendah
seperti gas LPG (propana), ammonia, pelarut, alkohol, minyak bahan
baker, bensin dan refrigeran. Pompa ini mempunyai kontak logam untuk
logam internal dan self kompensasi untuk dipakai, sehingga
memungkinkan bagi pompa untuk mempertahankan kinerja puncak
atas cairan pelumas. Meskipun efisiensinya turun dengan cepat,
pompa ini dapat digunakan sampai 500 cps.

7
Vane Pump tersedia dalam beberapa konfigurasi antara lain :

1) baling - baling geser (kiri) hanya dapat beroperasi untuk jangka waktu
yang singkat dan menangani sejumlah kecil uap.
2) baling-baling yang fleksibel yang hanya dapat menangani
padatan kecil tapi menciptakan vakum yang baik
3) baling-baling berayun, baling - baling putar, dan
4) baling-baling eksternal yang dapat menangani padatan yang
besar

b. Komponen Pompa Vane

Gambar 2.5. Komponen Pompa Vane


Sumber : http://www.otomotifproduk.com/2015/10/komponen-vane-pump-
cartridge-assembly.html
Keterangan :
(1) Shaft and bearing, (2) Body, (3) Cartridge assembly, (4) Bolt, (5) Seal,
(6) Pump housing, (7) Pressure plate, (8) Rotor, (9) Cam ring, (10)
Wear plate, (11) Screw, (12) Valve insert, (13) Vane, (14) Alignment
pin

c. Jenis Pompa Vane


Pompa Vane dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1) Fixed Displacement vane pump
a) Balanced Vane Pump
Sebuah pompa vane yang seimbang adalah salah satu yang
memiliki dua intake dan dua port suction dan discharge
diametral berlawanan satu sama lain. Tekanan port yang
berlawanan satu sama lain sehingga keseimbangan hidrolis
dapat tercapai. Salah satu kelemahan dari pompa vane ini

8
adalah bahwa hal itu tidak dapat dirancang sebagai unit
perpindahan variabel. Ini memiliki perumahan elips yang
membentuk dua ruang pompa yang terpisah di sisi berlawanan
dari rotor. semacam ini memberikan tekanan operasi yang
lebih tinggi.

Gambar 2.6. Balanced Vane Pump


Karakteristik Fixed Displacement Vane Pump
Fixed Displacement Vane Pump memiliki karakteristik yaitu
model perpindahan sampai 200 cm3 / r, model tekanan yaitu 280
bar, hanya untuk perpindahan tetap saja, penyalaan awalnya
halus, konstruksi sederhana, minim getaran, mudah perawatan.
Keunggulan
Fixed Displacement Vane Pump memiliki keunggulan yaitu
menghasilkan aliran lebih besar, menghasilkan tekanan yang
lebih besar, tahan lama, volume perpindahan konstan.

b) Unbalanced Vane Pump


Sebuah rotor slotted yang eksentris didukung dalam cam
cycloidal. Rotor terletak dekat dengan dinding cam sehingga
rongga berbentuk bulan sabit terbentuk. Rotor disegel ke cam
oleh dua sisi piring. Vane dan sudu-sudu cam-ring sesuai
dengan slot impeller.

9
Gambar 2.7. Unbalanced Vane Pump
Keunggulan :
Unbalanced Vane Pump memiliki keunggulan yaitu cocok untuk
fluida dengan viskositas rendah pada tekanan yang relatif lebih
tinggi, mengkompensasi untuk memakai melalui perluasan
baling-baling, bisa bekerja pada kondisi kering untuk periode
singkat, bisa memiliki satu segel atau kotak isian, pengembangan
vakum yang baik.
Kelemahan:
Unbalanced Vane Pump memiliki kelemahan yaitu konstruksi
kompleks, tidak cocok untuk tekanan tinggi, tidak cocok untuk
viskositas tinggi.

2) Variable Displacement vane pump


Dalam perpindahan variabel debit pompa dapat diubah dengan
memvariasikan eksentrisitas antara rotor dan pompa cam-ring.
Sebagai eksentrisitas meningkatkan pompa debit meningkat.
Dengan penurunan eksentrisitas debit berkurang dan aliran
minyak benar-benar berhenti ketika rotor menjadi konsentris
untuk memompa cincin cam.

10
Gambar 2.8. Variable Displacement Vane Pump

Variable Displacement Vane Pump Component


Karakteristik yang dimiliki pompa ini yaitu model perpindahan
sampai 100 cm3 / r, model tekanan sampai 160 bar, rangkaian
sederhana, rentang kontrol pompa, rendah kebisingan, biaya
rendah.

Keunggulan
Displacement Vane Pump memiliki keunggulan yaitu kebisingan
yang rendah tetapi lebih tinggi dari pompa ulir, berbagai
pekerjaan 500-1800 r.p.m, aliran semifinal kontinyu, tekanan
kerja antara 50 - 80 bar, motor baling-baling harus memiliki
pegas pengembali untuk baling-baling untuk melawan arus.

d. Prinsip Kerja Pompa Vane

11
Gambar 2.9. Perpindahan aliran dalam Bumbungan (camring)

Sumber : http://nstaklimarab.blogspot.co.id/2011/06/vane-pump-pompa-sudu.html

Berikut perpindahan aliran dalam Bumbungan dan flow rate-nya :

1) Untuk prosedur pengaliran, rotor digerakan sesuai dengan panah


(row) dengan aliran penghisap pada dua sisi (atas dan bawah)
dimana sudu-sudu (4) masih terlalu kecil.
2) Dengan putaran selanjutnya sudu-sudu akan menjadi terisi penuh
dengan oli, ketika sudu-sudu sudah mencapai ukuran
maksimum (jarak maksimum dari ruang gerak dalam dari titik
pusat rotor) maka dipisahkan dari sisi tekan dengan
menggunakan cakram-cakram pengontrol kemudian
dihubungkan dengan sisi yang bertekanan. Sudu-sudu tersebut
didorong ke dalam alurnya mengikuti bentuk kurva cam
ring (bumbungan). Volume sudu sekali lagi menjadi
dipersempit sehingga fluida oli terdorong ke sisi yang bertekanan.

Karena kurva bumbungan (cam ring mempunyai bentuk eksentrik


Ganda), maka setiap sudu akan mengalami duakali proses
pengaliran pada setiap putaran. Pada waktu yang bersamaan ruang hisap
dan dua ruang tekan terletak bersamaan, karena poros penggerak

12
bebas beban secara hidraulik. Tekanan diterapkan dibelakang sudu
(5) dengan demikian penyekatan yang lebih baik dapat dicapai. Walau
demikian, karena geseran tidak dapat meningkat banyak, kedua sudu
pada alur rotor mempunyai ruang yang terletak berlawanan seperti
gambar berikut :

Gambar 2.10. Prinsip Kerja Pompa Vane

Sumber : http://nstaklimarab.blogspot.co.id/2011/06/vane-pump-pompa-sudu.html

Ruang-ruang pada sudu menyebabkan tekanan imbang antara


sisi jalan (running) dan sisi balik (return) .Permukaan dari sudu
menetap sebagai permukaan kontak Untuk tekanan. Tekanan
kontak yang lebih tinggi tidak diperlukan pada sisi hisap. Dengan
demikian akhir dari sudu (6) bebas ke tangki.

e. Aplikasi Pompa Vane


Pada power steering mobil vane pump berfungsi untuk membangkitkan
tekanan hidraulis dan di gerakkan oleh mesin atau motor listrik
f. Keuntungan dan Kerugian
1) Keuntungannya yaitu menangani kecilnya kapsitas pada tekanan
yang relatif lebih tinggi dan mengkompensasi keausan melalui
perpanjangan baling - baling.
2) Kerugian yaitu tidak cocok untuk tekanan tinggi dan tidak cocok
untuk viskositas tinggi.
2. Pompa Screw
a. Pengertian Pompa Screw
Pompa sekrup ini mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar
dalam rumah pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk

13
berbagi penggunaan. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang
berputar di dalam sebuah stator atau lapisan (linier) heliks-dalam
(internal-helix-stator). Rotor terbuat dari logam sedangkan helix terbuat
dari karet keras atau lunak, tergantung pada cairan yang dipompkan.
Pompa dua sekrup atau tiga sekrup masing-masing mempunyai
satu atau dua sekrup bebas (idler). Aliran melalui ulir-ulir sekrup,
sepanjang sumbu sekrup, sekrup-sekrup yang berlawanan dapat dipakai
untuk meniadakan dorongan aksial pada pompa.
Umumnya screw pump digunakan untuk transfer liquid dengan
viskositas yang tinggi, memiliki partikel/solid, atau liquid yang mudah
bubble atau berbusa. Prinsip kerja pompa screw ditemukan oleh seorang
engineer perancis bernama Rene Moineau, sehingga sering disebut dengan
Moineau Pump, pada tahun 30-an dan terus dikembangkan hingga
sekarang.
Pompa Moineau terdiri atas sebuah helical metallic rotor yang
berputar didalam elastic helical stator. Rotor terbuat dari hardened steel
yang dikerjakan secara sangat presisi, sedangkan stator terbuat dari
injection-moulded elastomer yang tahan abrasi. Bentuk dan dimensi dari
kedua bagian ini didesain sedemikian rupa sehingga terbentuk rangkaian
ganda ruangan yang tersegel (rongga) ketika rotor bekerja pada stator.
Rongga tersebut berjalan secara axial dari bagian inlet ke bagian outlet
pompa sambil membawa cairan.

Gambar 2.11. Pompa Screw

14
Pompa ini mempunyai kinerja yang cukup baik untuk viskositas
tinggi. Dalam kapasitas yang stabil, penggunaannya baik untuk pemindah
pasokan air, limbah, maupun lumpur.
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk
memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang
konstan asal kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu
alirannya lebih teratur (tidak terlalu pulsatif). Pompa rotary cocok untuk
operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil
sampai sedang.
b. Komponen Pompa Screw

Gambar 2.12. Komponen Pompa Screw


c. Prinsip Kerja Pompa Screw
Pada pompa Screw zat cair masuk melalui lubang isap, kemudian
akan ditekan diulir yang memiliki bentuk khusus. Dengan bentuk
tersebut, zat cair akan masuk di ruan antara ulir-ulir ketika ulir berputar,
zat cair terdorong kea rah keluar dari lubang buang.
Karena gerak putar poros ulir fluida akan mengalir dalam arah
aksial. Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada
saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran hisap dan bila
fluida yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering
pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan
pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing).

15
Gambar 2.13. Prinsip Kerja Pompa Screw
d. Aplikasi Pompa Screw
Daya hisap dari pompa ini tinggi sampai dengan 8,5m.
Dapat menangani liquid dengan viskositas yang tinggi, benda padat
berisi cairan (Max. 6mm) tanpa merusak benda tersebut. Seperti
positif displacement pump kapasitas berbanding lurus dengan
putaran pompa. Screw Pump memiliki konstruksi yang sederhana
dengan beberapa bagian. Dapat menangani berbagai macam jenis
liquid dari viskositas rendah hingga viskositas tinggi, dari yang
tanpa solid hingga cairan dengan solid (max 6mm). Sangat cocok
untuk industri yang dengan banyak cairan yang harus ditransfer
sehingga efisien dalam penggunaan pompa.
Pompa ini bekerja tanpa denyutan atau turbulensi. Hal ini
dapat menangani viskositas tinggi dan kepadatan cair. Viskositas
maksimum dari cairan yang dapat diangkut oleh pompa ini sekitar
200.000 Ps dan dengan kandungan air 50%. Bantalan ditempatkan
eksternal agar cairan tidak terkontaminasi. Beragam bahan dari
bagian komponen memungkinkan untuk menangani semua jenis
cairan, seperti benda yang mempunyai korosif yang tinggi.
Industri-industri yang banyak menggunakan screw pump antara
lain Environmental & Energy, Chemical, Pulp & Paper, Food &
Pharmaceuticals, Mining, Oil & Gas, Dosing Technology.
e. Keuntungan dan Kerugian
1) Keuntungannya yaitu efisiensinya totalnya tinggi (70 % –
80%), kemampuan hisap tinggi, aliran konstan dan lancer,
akurasi volume transfer sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh

16
karakteristik pompa dimana kapasitas alir (flow) tidak
tergantung dari pressure yang dihasilkan tetapi dari kecepatan
putaran pompa, effisiensi tinggi, stabilitas tekanan sangat bagus,
dapat mengangkut cairan yang viskos dan abrasive, mampu
untuk mentransfer cairan yang multiphase, desain sederhana,
pompa dapat beroperasi tanpa valve, arah aliran dapat dibalik
(suction-discharge dapat ditukar, tergantung arah putaran
pompa), getarannya relatif kecil, kapasitas isapnya baik, dapat
beroperasi dalam berbagai posisi (horizontal, vertikal, miring)
2) Kerugiannya yaitu relative lebih mahal karena desainnya perlu
ketelitian dan kepresisian serta toleransi yang tinggi, perubahan
viskositas berpengaruh terhadap performansi, untuk tekanan
tinggi memerlukan elemen pompa yang panjang.
3. Pompa Peristaltik
a. Pengertian Pompa Peristaltik
Pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat oleh Eugene Allen
pada 1881. Dipopulerkan oleh ahli bedah jantung Dr. Michael DeBakey,
mahasiswa kedokteran pada tahun 1932. Pompa ini menggunakan
semacam selang elastis sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut
ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller sehingga membentuk
gerakan dorongan.

Gambar 2.14. Pompa Peristaltik

17
Pompa peristaltik awalnya banyak digunakan pada laboratorium-
laboratorium saja, namun seiring dengan pengembangan teknologi karet,
saat ini pompa peristaltic sudah mulai digunakan pada pabrik-pabrik
industri misalnya pabrik minyak.

b. Komponen Pompa Peristaltik

Gambar 2.15. Komponen Pompa Peristaltic

Fungsi komponen pompa peristaltic :

a) Shoe biasa disebut roller. Berfungsi sebagai penekan selang agar


fluida dapat mengalir.
b) Wheel yaitu roda atau silinder. Berfungsi sebagai tempat rotor.
c) Cover dan window berfungsi sebagai penutup.
d) Hose atau selang. Berfungsi sebagai tempat atau media untk
mengalirkan fluida.
e) Gear motor berfungsi sebagai motor penggerak yang merupakan
bagian dari rotor.
f) Sheal ring berfungsi sebagai poros atau as yang merupakan
bagian dari rotor.
g) Bearing case berfungsi sebagai bantalan atau penahan pada
rotor.
c. Prinsip kerja Pompa Peristaltik
Pada Pompa Peristaltik zat cair masuk melalui selang/hose kemudian
roller pada stator bergerak menekan selang sehingga di satu sisi terjadi

18
tekanan yang membuat zat cair keluar dan di sisi lain terjadi kevakuman
sehingga menyedot zat cair pada saluran masuk.

Gambar 2.16. Prinsip Kerja Pompa Peristaltic

d. Aplikasi Pompa Peristaltik


Pompa peristaltic ini kebanyakan digunakan pada industri-industri seperti :
1) Perusahaan farmasi
2) Pabrik industri
3) Laboratorium
e. Kelebihan dan Kelemahan
1) Kelebihan pompa peristaltic :
a) Tidak ada kontaminasi
b) Membutuhkan perawatan yang rendah
c) Desain pompa mencegah aliran balik
2) Kelemahan pompa peristaltic :
a) Pipa elastis yang digunakan untuk mengalirkan larutan, akan
mudah rusak atau luka karena sering bergesekan dan tertekan oleh
roller pump serta harga yang relatif mahal

4. Pompa Flexible Impeller/Member


a. Pengertian Pompa Flexible Impeller
Pompa flexibel impeller adala termasuk jenis pompa positif-
displacement rotary single rotor, dengan menggunakan prinsip deformasi
dari vane impeller. Jadi pompa ini menggunakan impeller yang memiliki
sifat elastis. Pompa ini menarik cairan ke rumah melalui suction dan
bergerak menuju discharge dengan laju aliran yang konstan.

19
Vane impeller yang fleksibel ini memungkinkan sebagai segel yang
rapat pada rumah pompa, membuat pompa self-primming, dan
memungkinkan juga operasi bi-directional. Output dari pompa
inicenderung halus dan lembut dibandingkan dengan pompa
recripoating.
Excellent Self-primming adalah kemampuan pompa untuk
menciptakan tekanan negatif, dan tidak memerlukan priming atau
mengisi jika ada gas atau udara di dalam cairan atau sistem. Sebuah
pompa kering memiliki saluran hisap hingga 5 meter dalam beberapa
detik.

Gambar 2.17. Flexible Impeller Pump

b. Komponen Pompa Flexible Impeller

2
1 3

Gambar 2.18. Komponen Flexible Impeller Pump


Keterangan :

20
1. Suction : saluran masuk fluida
2. Rotor : bagian yang berputar dan memutar impeller
3. Discharge : saluran buang/keluaran fluida
4. Flexible Impeller : impeller yang menarik fluida dari suction
menuju discharge
5. Casing : sebagai pelindung/penutup rumah pompa.

c. Prinsip Kerja Pompa Fleksible impeller

Pada penampang dalam dari bodi pompa, sebagian kevakuman


dibangkitkan sebagai peningkatan volume alir antara sirip sirip flexible
impeller pada saluran inlet. Hasilnya adalah fluida terhisap menuju
kedalam pompa.

Putaran dari impeller membawa fluida dari inlet menuju ke saluran


outlet. Selama siklus ini, volume pada sirip-sirip impeller tergolong
konstan. Jarak antara sirip-sirip terdiri dari struktur padat non-abrasif
untuk mengalirkan fluida ke dalam pompa tanpa merusak partikel atau
pompa itu sendiri.

Saat fluida dibuang dari pompa secara berkelanjutan, aliran yang


sama ketika sirip-sirip pompa terdorong, maka terjadi penurunan volume
alir diantara sirip-sirip tersebut, seperti ketika hal tersebut mengalami
kontak dengan bagian tipis dari bagian terluar dari dinding bodi pompa.

Gambar 2.19. Prinsip Kerja

21
d. Keunggulan
1. Pompa dapat bekerja secara halus,
2. Pompa bekerja tanpa dipancing,
3. Keuntungan pemasangan (simple dalam pemasangan),
4. Mudah dalam melakukan perawatan.
5. Dapat memompa cairan yang kental.
e. Aplikasi dari pompa rotary tipe flexible impeller

Pompa tipe ini sering digunkan dalam bidang industri, misalnya


industri makan, industri minuman, dan juga industri kimia, karena mampu
memompa cairan (fluida) yang bersifat kental.

5. Pompa Kam Piston


Pompa ini disebut juga pompa plunyer rotari, pompa jenis kam dan
piston ini terdiri dari lengan eksentrik dan lengan bercelah pada bagian
atasnya. Perputaran paras menyebabkan eksentrik menjebak cairan di
dalam rumah pompa. Apabila putaran berlanjut, maka cairan akan
dipaksakan keluar rumah pompa melalaui cairan lubang luar pompa.

Gambar 2.20. Pompa Kam Piston


6. Pompa roda gigi-dalam (Internal-gear Pump)
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam berpasangan
dengan roda gigi-luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk
bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan yang kembali ke sisi
pompa.

22
Gambar 2.21. Pompa roda gigi dalam (internal gear pump)

Prinsip kerja Internal Gear Pump

Gambar 2.22. Aliran fluida dalam internal gear pump


Langkah Kerja :
1. Poros pemutar memutarkan roda gigi kecil, yang selanjutnya
memutarkan roda gigi yang lebih besar. Kedua roda giginya berputar
searah.
2. Gerakan memutar menyebabkan roda gigi terpisah, sehingga
ruangan antara keduanya bebas. Tekanan negatif (vakum)
disebabkan oleh ruang bebas ini, dan tekanan atmospher pada batas
permukaan oli (fluida) dalam tangki menyebabkan fluida tersebut
bergerak tersedot dari tangki menuju pompa. Biasa disebut ‘’isapan
pompa’’.
3. Fluida mengisi ruangan antara kedua roda gigi yang membentuk
ruangan mendekati bentuk bulan sabit , selama gerakan (putaran)
berlangsung.
4. Fluida kemudian didorong menuju sisi tekan
Saran umum untuk penggunaan gear pumps yaitu: untuk mencegah
terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang
dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak bersifat korosif.
Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa
minyak pelumas atau cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang

23
baik. Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa
zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes,
sirop, dan cat.
a) Aplikasi Internal Gear Pump.
Penggunaan pompa ini biasanya pada berbagai macam oli bahan bakar
dan pelumas, resin dan polimer, alkohol dan solvent, aspal, bitumen dan
tar, polyurethane foam, food product seperti sirup, coklat atau peanut
butter, cat, tinta dan pigmen, sabun dan surfactant, glycol, fuel injection
application.
b) Keuntungan
Keuntungan Pompa Roda Gigi Dalam yaitu high speed, high pressure,
tidak ada beban yang tinggi pada bearing, tidak berisik jika semua bagian
dimanufaktur dengan baik, desain tersedia dalam berbagai macam
material sesuai kebutuhan.
c) Kerugian
Kerugianya yaitu membutuhkan empat bushing yaitu pada ujung masing-
masing poros gear, tidak cocok untuk bentuk fluida dengan viskositas
tinggi, fixed end clearance.
F. Parameter Pompa Rotary
1. Menghitung daya pompa
P = (Q×ht×ρ )/(60×75)
Keterangan:
P = Daya (hp) liter kg m-2 mnt-1
Q = debit (liter/menit)
Ht = head total (meter)
ρ = massa jenis air ( Kg/m3 )
Contoh soal :
Jika diketahui Q = 100 liter/menit (6 m3/jam) h isap = 7 meter dan h tekan
= 15 meter massa jenis air = 1kg/dm3 . Tentukan daya pompa!
Jawab :

24
P=(100×(7+15)×1 )/(60×75)
P=(2200 )/(60×75)
P = 0,49 hp = 0,5 hp
2. Head
H = v2/2g
Keterangan:
V =kecepatan keliling sudu (m/det)
H=head (m)

3. Momen Puntir (T)


Besar momen puntir yang terjadi pada poros penghubung pompa, dapat
menggunakan pendekatan analisis persamaan:
T=P/n
Keterangan:
T = Momen Puntir pada poros
P = Daya pada pompa
n = Putaran pada poros pompa

4. Perencanaan dasar

Tenaga penggerak pompa Np = (watt)

Tenaga pompa N = ρ.g.Hman. Q (watt)


Tenaga pompa sama dengan tenaga mekanik poros nya
N = Nmp = F x V (watt)
Sedangkan torsi
T = F x R diperoleh persamaan harga torsi: T = 9,55.103N/η

5. Efisiensi

25
Keterangan :
η : Efisiensi Hidraulis (%)
h

H : head (m)
Hman : head man (m)
η : Efisiensi Volumetrik (%)
v

Qe :Kapasitas Efektif pompa (m3/detik)


Q = kapasitas pompa (m3/detik)
η : Efisiensi Mekanis (%)
m

N : Tenaga Pompa (watt)2


Np : Tenaga Penggerak Pompa (watt)
η p : Efisiensi Pompa (%)

G. Analisis Data
Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

Wismanto Setyadi, Asmawi, Masyhudi, Basori Program Studi Teknik Mesin,


Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional Jakarta Korespondensi:
tmesin@yahoo.com

ABSTRAK. Pompa roda gigi merupakan pompa perpindahan positif yang


tergolong dalam pompa rotari. Pompa roda gigi digunakan untuk memompa flida
dengan viskositas tinggi dan sering diaplikasikan pada sistem hidrolik. Pengujian

26
pompa roda gigi bertujuan untuk Mendapatkan kesiapan fungsional dari
komponen-komponen utama peralatan pengujian pompa roda gigi dan
mendapatkan karakterisasi pompa roda gigi terbaik, yaitu mencari hubungan
tinggi kenaikan (head), daya poros pompa (P) dan efisiensi pompa sebagai fungsi
kapasitas (Q). Fluida yang digunakan untuk pengujian adalah oli dengan massa
jenis 855 kg/m3, variasi kapasitas dilakukan dengan cara mengatur putaran pada
control flow, kemudian kapasitas diukur menggunakan flow meter. Sehingga
tekan hisap pompa (Ps) dan tekanan dorong pompa (Pd) pada pompa roda gigi
dapat terukur pada vacum gauge dan pressure gauge. Motor listrik yang
digunakan adalah tiga phasa dengan daya motor (Pmotor) terpakai diukur dengan
amperemeter dan voltmeter. Karakterisai pompa roda gigi dilakukan dengan tiga
pulley dengan kecepatan pulley satu 2000 rpm, pulley dua 1700 rpm dan pulley
tiga 1100 rpm. Kesiapan uji fungsi komponen-komponen utama pada pengujian
pompa roda gigi dapat berfungsi dengan baik. Meskipun ada sedikit kebocoran
pada instalasi perpipaan yang masih dalam batas toleransi sebesar kurang dari 5
%. Efisiensi yang dihasilkan antara perbandingan daya fluida dengan daya poros
pompa masing-masing diperoleh pada pulley satu pada putaran 2000 rpm sebesar
98,44 %, pulley dua pada putaran 1700 rpm sebesar 96,46 % dan pulley tiga pada
putaran 1100 rpm sebesar 95,23 %.

Kata kunci : pompa roda gigi, uji fungsi,karakterisasi pompa, head, daya pompa,
efisiensi.

PENDAHULUAN

Pada saat ini perkembangan industri sangat cepat. Banyak sekali ide-ide yang
berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan
pompa yang berfungsi sebagai mesin pemindah fluida dari suatu tempat yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi, atau dari suatu tempat yang rendah ke tempat
yang bertekanan lebih tinggi. Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama,
mulai dari unit terkecil di rumah tangga sampai industri-industri besar.
Penggunaan pompa yang semakin luas dari waktu ke waktu menyebabkan

27
perkembangan pompa sangat pesat. Pada era sekarang ini berbagai macam bentuk
pompa dengan berbagai keunggulannya telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan produsen pompa. Sering kali suatu perusahaan membuat pompa
tertentu yang hanya digunakan untuk aplikasi khusus. Mengingat banyaknya jenis
pompa di pasaran, maka kejelian dalam memilih pompa menjadi syarat utama
agar diperoleh kerja pompa yang optimum sesuai dengan sistem yang dilayani.
Pada dasarnya saat pompa bergerak, mengalami dua fungsi utama yaitu, (1)
Pompa menciptakan kondisi vakum pada saluran masuk pompa, kondisi vakum
mendorong fluida dari tangki ke dalam pompa yang disebabkan oleh tekanan
atmosphere, (2) Gerakan mekanik pompa mengisap fluida ke dalam rongga
pemompaan dan mengalirkanya keluar melalui saluarn keluar pompa.

DASAR ANALISIS

Dari data pengujian pompa roda gigi pada tabel 1, tabel 2, tabel 3, maka untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap tentang karakteristik pompa roda gigi, data
percobaan tersebut harus diolah lebih lanjut sehingga menjadi data yang dapat
mewakili karakteristik pompa roda gigi. Variabelvariabel yang dihitung antara lain
:

- Head total pompa

28
H = Pout – Pin
γ
Dimana: pout : Tekanan pada sisi dorong pompa (N/m2), pin : Tekanan pada
sisi hisap pompa (N/m2), γ : Berat jenis fluida ( 855 kg/m3)
- Daya motor
Pmotor = V . I
Dimana: V : Tegangan listrik aktual pada motor penggerak (Volt), I : Arus
listrik aktual yang mengalir pada motor penggerak (Ampere).
- Daya efektif pompa
Pep = ηtransmisi, Protor
(1+α)
Dimana : Protor : Daya rotor (watt), ηtransmisi : Efisiensi transmisi, η :
Faktor cadangan.
- Daya fliuda
Pfluida = γ. Q . H (watt)
Dimana : γ : Berat jenis fluida ( 855 kg/m3) atau (8387,55 N/m3), ρ : Massa
jenis fluida (kg/m3), g : Percepatan gravitasi (9, 81 m2/s), Q : Debit fluida
(m3/s), H : Head total pompa (m)
- Efisiensi pompa

η = Pfluida / Pep × 100 %

Dimana: η : Efisiensi pompa, Pfluida : Daya fluida (watt), Pep : Daya


efektif pompa (watt)
- Efisiensi Mekanik
η mekanik= Pporos / Plistrik × 100 %
Dimana : η : Efisiensi, Pporos : Daya poros (watt), Plistrik : Daya listrik
(watt)
- Efisiensi Hidraulik
η hidraulik = Pfluida / Plistrik × 100 %

Dimana : η : Efisiensi, Pfluida : Daya poros (watt), Plistrik : Daya listrik


(watt)

TABEL 1. Data pengujian pompa gear pada putaran pompa 2000 rpm.

No Q (m3/s) Pi (N/m2) Pd (N/m2) I (Ampere) V (volt)

1 0 0 980665 2,7 220

2 1,35 40636,656 784532 2,5 220

29
3 1,5 47409,432 392266 2,2 220

4 1,55 47409,432 372652,7 2 220

5 1,56 47409,432 372652,7 2 220

6 1,6 54182,208 353039,4 1,9 220

TABEL 2. pengujian pompa gear pada putaran pompa 1700 rpm

No Q (m3/s) Pi (N/m2) Pd (N/m2) I (Ampere) V (volt)

1 0 3386,388 980665 2,7 220

2 1,37 40636,656 784532 2,6 220

3 1,46 44023,044 353039,4 2,2 220

4 1,47 44023,044 353039,4 2,2 220

5 1,5 44023,044 294199,5 2 220

6 1,53 47409,432 294199,5 2 220

TABEL 3. pengujian pompa gear pada putaran pompa 1100 rpm

No Q (m3/s) Pi (N/m2) Pd (N/m2) I (Ampere) V (volt)

1 0 3386,388 980665 2,7 220

2 1,3 27091,104 725692,1 2,4 220

3 1,35 27091,104 490332,5 2,4 220

4 1,38 27091,104 196133 2,2 220

5 1,39 27091,104 156906,4 2,2 220

6 1,41 27091,104 156906,4 2,2 220

Hasil dan Pembahasan Uji Fungsi

TABEL 4. Head, Daya Pompa dan Efisiensi Pompa Roda Gigi Pada Kondisi Operasional.

30
Data Aktual
Data Pulley 1 Pulley 2 Pulley 3
Besaran Pompa
Spesifikasi (2000 rpm) (1700 (1100 rpm)
rpm)

Kapasitas (m3/s) 1,10 1,35 1,37 1,30

Head (m) 90 88,69 88,69 83,29

Daya pompa (watt) 566 283,02 294,34 271,7

Efisiensi pompa (%) 80 98,4 96,4 95,2

Efisiensi mekanik (%) - 51,45 51,45 51,45

Efisiensi hidrolik (%) - 50,65 49,64 49,00

GAMBAR 1. Grafik antara efisiensi, daya pompa, head dengan kapasitas pompa
pada putaran 2000 rpm.

31
GAMBAR 2. Grafik antara efisiensi, daya pompa, head dengan kapasitas pompa
pada putaran 1700 rpm

GAMBAR 3. Grafik antara efisiensi, daya pompa, head dengan kapasitas pompa
pada putaran 1100 rpm.

32
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Pompa rotari adalah termasuk pompa perpindahan positif yang


komponen pemompanya berputar (rotary), seperti lobe, roda gigi, ulir,vanes,
roller. Pompa rotary single rotor adalah termasuk pompa positif displacement
yang menggunakan komponen utama sebagai pemompanya yaitu sebuah
rotor yang berputar (rotary), atau dengan kata lain yang bekerjanya hanya
dengan menggunakan satu rotor untuk menggerakan pompa tersebut.
Jenis-jenis Pompa Rotari Single Rotor:
1) Vane Pump
2) Screw Pump
3) Pompa Peristaltik
4) Pompa Feksible Impeller
5) Pompa Kam Piston
6) Pompa Roda Gigi Dalam

Prinsip kerja utama pompa rotari yaitu menggerakkan fluida dengan


menggunakan prinsip rotari. Vakum yang terbentuk oleh rotasi dari pompa
dan selanjutnya menghisap fluida masuk.

1. Kelebihan pompa rotari adalah:


a. Ukuran keseluruhan lebih kecil sehingga lebih ringan.
b. Aliran zat cair yang dihasilkan uniform.
c. Dapat bekerja dengan putaran tinggi sehingga dapat dihubungkan
dengan tenaga penggeraknya.
d. Tekanan yang dihasilkan dapat cukup tinggi.
e. Dapat bekerja pada pengisapan kering.
f. Dapat bekerja dengan berbagai posisi.

Efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa
alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara
tersebut secara manual.

2. Kekurangan pompa rotari adalah:

33
a. Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang
bercampur zat padat.
b. Karena sifat alaminya maka clearence antara sudut putar dan sudut
pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar
pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada
kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat
menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.

DAFTAR PUSTAKA
William Walonsky & Arthur Akers, Modern Hydraulics, 1990,103
http://nstaklimarab.blogspot.co.id/2011/06/vane-pump-pompa-sudu.html
http://www.otomotifproduk.com/2015/10/komponen-vane-pump-
cartridge-assembly.html
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-
displacement/
https://www.academia.edu/6217742/Pengertian-dan-klasifikasi-pada-
pompa
http://java-borneo.blogspot.co.id/2011/05/screw-pump.html
http://www.inoxpa.com/products/product/flexible-impeller-pump-rf

34
http://www.spxflow.com/en/johnson-pump/pc-flexible-impeller/
https://www.youtube.com/watch?v=Asa6miVcUKA
http://www.manufacturingchemist.com/news/article_page/Peristaltic_pu
mps__advantages_and_applications/74693

LAMPIRAN
TANYA JAWAB :
1. IHSAN FIRDAUS : Apa aplikasi dari pompa Peristaltik?
Jawab : AYU HASIN : pompa peristaltic biasanya digunakan dalam
laboratorium. Dalam melakukan eksperimen digunakan pompa
peristaltic untuk memindahkan fluida karna lebih mudah. Misalnya
untuk memindahkan cairan NaCl sebanyak 5ml, dengan
menggunakan pompa ini akan lebih mudah karena bias diatur berapa
fluida uyang dikeluarkan jika dengan menggunakan pipet biasanya
lebih lama karena harus bolak balik memindahkan dari wadah satu
ke yang lain yang digunakan untuk eksperimen.
2. TUTUKO FIRDANI : Mengapa pompa rotary tipe screw memiliki
getaran yang relative kecil? Bagaimana jika dibandingkan dengan
pompa sentrifugal.
Jawab : ARY CAHYA SETYAWAN : pada pompa rotary, potensi
timbulnya tekanan relative lebih kecil, sehingga getaran yang
ditimbulkan juga relative lebih kecil. Ketika elemen didalam rumah
pompa berputar maka akan menyebabkan penurunan tekanan pada
saluran hisap, kemudian fluida akan mengalir masuk kedalam rumah

35
pompa dan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh rotor yang
berputar. Pada pompa rotary tipe screw, tekanan yang timbul juga
relative kecil karena tekanan tersebut ditimbulkan oleh tarikan
impeller yang berputar, bukan dorongan oleh impeller. Jadi misalkan
terjadi getaran relative lebih kecil dibandingkan dengan pompa
sentrifugal.
3. RAFLI RISKI ARIEF : Bagaimana jika pompa rotary single rotor
disusun secara seri dan pararel? Apakah bisa dan ada pengaruhnya?
Jawab : DENS BERLIAN WAIS :
Jawaban yang benar adalah Prinsip dasar pompa itu adalah untuk
mencari Head maksimal dan Kapasitas (debit) maksimal dengan
berbagai cara termasuk melakukan penggabungan secara SERI
maupun PARAREL. Jadi seperti pompa pada umumnya bahwa
pompa rotary baik dirangkai secara SERI atau PARAREL tetap
berpengaruh pada Head dan Kapasitas, karena tujuanya adalah untuk
kedua hal tersebut. By DEDI KURNIAWAN.

36

Anda mungkin juga menyukai