Oleh :
3G – D3 Teknik Mesin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pompa adalah suatu alat atau pesawat yang digunakan untuk
memindahkan fluida cair (liquid) dari suatu tempat yang rendah ke tempat lain
yang lebih tingi melalui suatu sistem perpipaan, atau dari suatu tempat yang
bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan tinggi, atau dari satu tempat ke
tempat lain yang jauh serta untuk mengatasi tahanan hidrolisnya. Fluida cair
tersebut contonya adalah air, oli atau minyak pelumas, atau fluida lainnya yang
tak mampu mampat. Pada pompa akan terjadi perubahan dari energi mekanik
menjadi energi fluida.
Pompa dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis berdasarkan beberapa
cara yang berbeda, misalnya berdasarkan kondisi kerjanya, cairan yang dilayani
atau dipindahkan, bentuk elemen yang bergerak,jenis penggeraknya, serta
berdasarkan cara mentransfer fluida dari dari pipa hisap ke pipa tekan.
Salah satu jenis pompa yang sering digunakan adalah pompa jenis rotary.
Pompa rotary biasa digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki
kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain.Pompa
Rotary ini diklasifikasinkan menjadi dua yaitu Rotary Single Rotor dan Rotary
Multiple Rotor . Pompa Rotary Single Rotor ini dalam aplikasinya dapat
digunakan sebagai pengendali laju alir volume cairan dengan viskositas yang
bervariasi, aplikasi proses metering, memompa aliran yang bertekanan rendah,
pompa ganda (mixing dan blending), hidrolik, bahan bakar, dan pemberian
minyak pelumas.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta agar pembahasan yang dikaji dalam
makalah ini menjadi terarah dan tidak melebar terlalu jauh, maka penulis
memberikan batasan pembahasan tentang hal yang dibahas, yaitu tentang Pompa
Rotary Single Rotor.
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang pompa (pump) pada umumnya dan
pompa rotary single rotor pada khususnya.
2. Memberikan tambahan referensi bagi mahasiswa.
3. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pompa dan Kompresor.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pompa (Pump)
2
Pompa adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari
satu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat yang rendah ke tempat yang
tinggi. Pompa memiliki dau kegunaan utama, yaitu memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat yang lainnya (misalnya air dari equifer bawah tanah ke tangki
penyimpanan air) dan mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air
pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan).
Prinsip operasinya pompa adalah memberikan perbedaan tekanan antara
bagian suction (hisap) dan bagian discharge (tekan) dengan mentransfer energi
mekanis dari suatu sumber energi luar (motor listrik, motor bensin atau diesel
ataupun turbin dan lain-lain) untuk dipindahkan ke fluida kerja yang dilayani.
Dengan demikian pompa menaikan energi cairan yang dilayani sehingga cairan
tersebut dapat mengalir dari suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang
bertekanan tinggi.
Pada suatu industri, pompa merupakan peralatan penunjang yang sangat
penting. Hal ini karena pompa digunakan sebagai peralatan sirkulasi air
pendingin, sebagai penggerak fluida kerja pada sistem hidrolis, sirkulasi minyak
pelumas pada mesin, dan sebagainya. Selain itu juga digunakan sebagai supply
kebutuhan air bersih, pemadam kebakaran dan lain-lain.
3
disebut head atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang
mengalami perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial.
Pada pompa terdapat sudut-sudut impeler [gambar 2] yang berfungsi
mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi
[gambar 3]. Impeler dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor
pengerak, biasanya motor listrik atau motor bakar. Poros pompa akan berputar
apabila pengeraknya berputar. Karena poros pompa berputar impeler dengan
sudu-sudu impeller berputar zat cair yang ada didalamnya akan ikut berputar
sehingga tekanan dan kecepatanya naik dan terlempar dari tengah pompa ke
saluran yang berbentuk volut atau sepiral dan disalurkan keluar melalui nosel.
Jadi fungsi impeler pompa adalah merubah energi mekanik yaitu putaran
impeler menjadi energi fluida (zat cair). Jadi, zat cair yang masuk pompa akan
mengalami pertambahan energi. Pertambahan energi pada zat cair mengakibatkan
pertambahan head tekan, head kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga
bentuk head tersebut dinamakan head total. Head total pompa juga bisa
didefinisikan sebagai selisih head total (energi persatuan berat) pada sisi isap
pompa dengan sisi keluar pompa.
Pompa dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda, misalnya
berdasarkan kondisi kerjanya, cairan yang dilayani atau dipindahkan, bentuk
elemen yang bergerak, jenis penggeraknya, serta berdasarkan cara mentransfer
fluida dari dari pipa hisap ke pipa tekan.
4
Pompa rotari adalah termasuk pompa perpindahan positif yang
komponen pemompanya berputar (rotary), seperti lobe, roda gigi, ulir,vanes,
roller. Pompa perpindahan positif adalah pompa yang cara beroperasinya
dengan mengalirkan cairan secara positif, cairan diambil dari salah satu ujung
(saluran hisap) kemudian dialirkan secara positif ke ujung yang lain (saluran
tekan) atau gerakan mengalirnya cairan bersamaan dengan gerakan
komponen pada pompa (piston, gerigi, dll). Pompa perpindahan positif
biasanya digunakan untuk cairan (fluida) kental (minyak pelumas, bahan
bakar, dll). Cara kerjanya yaitu menghisap zat cair pada sisi isap, zat cair
masuk ke celah atau ruangan tekan diantara komponen pemompaan,
kemudian ditekan sehingga celah semakin kecil selanjutnya zat cair
dikeluarkan melalui sisi buang. Pompa rotari tidak mempunyai katup isap
dan buang, penggunaannya banyak dipakai dengan zat cair yang mempunyai
kekentalan tinggi. Tekanan kerja yang dihasilkan sedang atau lebih rendah
dari pompa torak atau plunger. Laju alirannya stabil tidak berdenyut dengan
kapasitas yang rendah.
5
elemen yang berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pada waktu
rotor berputar di dalam rumah pompa, akan terbentuk kantong-kantong yang
mula-mula volumenya besar (pada sisi isap) kemudian volumenya berkurang
(pada sisi tekan) sehingga fluida akan tertekan keluar.
Pompa rotary terdiri dari rongga pemompaan stasioner yang
mengendung unsur memompa berputar yang digerakkan oleh rotasi dari drive
shaft. Pompa rotary tidak membutuhkan inlet atau outlet katup terpisah.
Berdasasarkan hal tersebut pompa rotary dirancang dengan mekanisme
memompa berputar menarik cairan kebagian hisap ke dalam rongga
pemompaan, mengangkutnya melalui elemen pemompaan dan memaksa
bagian debit ke dalam system.
Geometri dari elemen pompa dan rongga pemompaan menentukan
volume cairan dipompa perrevolusi poros. Volume ini disebut perpindahan.
Jenis pompa rotary dikonfigurasi untuk perpindahan tetap, namun dapat
menghasilkan tingkat aliran variable dengan memvariasikan kecepatan poros.
Baling-baling dan piston rotary pompa menghasilkan volume yang variable
dengan mengubah geometri intern (yaitu berbagai perpindahan elemen
pemompaan).
Prinsip kerja utama pompa rotari yaitu menggerakkan fluida dengan
menggunakan prinsip rotari. Vakum yang terbentuk oleh rotasi dari pompa
dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Cara kerja pompa rotari:
1. Cairan masuk sisi isap antara rotor dan idler.
2. Cairan bergerak diantara celah antar gigi, bagian berbentuk bulan sabit
berfungsi sebagai pemisah antara sisi isap dan sisi buang.
3. Setelah rumah pompa hampir dipenuhi cairan, roda gigi membentuk
susunan sedemikian sehingga daerah isap dan daerah buang terpisah.
4. Setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah cairan mulai
keluar pada sisi buang.
6
a. Pengertian Pompa Vane
7
Vane Pump tersedia dalam beberapa konfigurasi antara lain :
1) baling - baling geser (kiri) hanya dapat beroperasi untuk jangka waktu
yang singkat dan menangani sejumlah kecil uap.
2) baling-baling yang fleksibel yang hanya dapat menangani
padatan kecil tapi menciptakan vakum yang baik
3) baling-baling berayun, baling - baling putar, dan
4) baling-baling eksternal yang dapat menangani padatan yang
besar
8
adalah bahwa hal itu tidak dapat dirancang sebagai unit
perpindahan variabel. Ini memiliki perumahan elips yang
membentuk dua ruang pompa yang terpisah di sisi berlawanan
dari rotor. semacam ini memberikan tekanan operasi yang
lebih tinggi.
9
Gambar 2.7. Unbalanced Vane Pump
Keunggulan :
Unbalanced Vane Pump memiliki keunggulan yaitu cocok untuk
fluida dengan viskositas rendah pada tekanan yang relatif lebih
tinggi, mengkompensasi untuk memakai melalui perluasan
baling-baling, bisa bekerja pada kondisi kering untuk periode
singkat, bisa memiliki satu segel atau kotak isian, pengembangan
vakum yang baik.
Kelemahan:
Unbalanced Vane Pump memiliki kelemahan yaitu konstruksi
kompleks, tidak cocok untuk tekanan tinggi, tidak cocok untuk
viskositas tinggi.
10
Gambar 2.8. Variable Displacement Vane Pump
Keunggulan
Displacement Vane Pump memiliki keunggulan yaitu kebisingan
yang rendah tetapi lebih tinggi dari pompa ulir, berbagai
pekerjaan 500-1800 r.p.m, aliran semifinal kontinyu, tekanan
kerja antara 50 - 80 bar, motor baling-baling harus memiliki
pegas pengembali untuk baling-baling untuk melawan arus.
11
Gambar 2.9. Perpindahan aliran dalam Bumbungan (camring)
Sumber : http://nstaklimarab.blogspot.co.id/2011/06/vane-pump-pompa-sudu.html
12
bebas beban secara hidraulik. Tekanan diterapkan dibelakang sudu
(5) dengan demikian penyekatan yang lebih baik dapat dicapai. Walau
demikian, karena geseran tidak dapat meningkat banyak, kedua sudu
pada alur rotor mempunyai ruang yang terletak berlawanan seperti
gambar berikut :
Sumber : http://nstaklimarab.blogspot.co.id/2011/06/vane-pump-pompa-sudu.html
13
berbagi penggunaan. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang
berputar di dalam sebuah stator atau lapisan (linier) heliks-dalam
(internal-helix-stator). Rotor terbuat dari logam sedangkan helix terbuat
dari karet keras atau lunak, tergantung pada cairan yang dipompkan.
Pompa dua sekrup atau tiga sekrup masing-masing mempunyai
satu atau dua sekrup bebas (idler). Aliran melalui ulir-ulir sekrup,
sepanjang sumbu sekrup, sekrup-sekrup yang berlawanan dapat dipakai
untuk meniadakan dorongan aksial pada pompa.
Umumnya screw pump digunakan untuk transfer liquid dengan
viskositas yang tinggi, memiliki partikel/solid, atau liquid yang mudah
bubble atau berbusa. Prinsip kerja pompa screw ditemukan oleh seorang
engineer perancis bernama Rene Moineau, sehingga sering disebut dengan
Moineau Pump, pada tahun 30-an dan terus dikembangkan hingga
sekarang.
Pompa Moineau terdiri atas sebuah helical metallic rotor yang
berputar didalam elastic helical stator. Rotor terbuat dari hardened steel
yang dikerjakan secara sangat presisi, sedangkan stator terbuat dari
injection-moulded elastomer yang tahan abrasi. Bentuk dan dimensi dari
kedua bagian ini didesain sedemikian rupa sehingga terbentuk rangkaian
ganda ruangan yang tersegel (rongga) ketika rotor bekerja pada stator.
Rongga tersebut berjalan secara axial dari bagian inlet ke bagian outlet
pompa sambil membawa cairan.
14
Pompa ini mempunyai kinerja yang cukup baik untuk viskositas
tinggi. Dalam kapasitas yang stabil, penggunaannya baik untuk pemindah
pasokan air, limbah, maupun lumpur.
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk
memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang
konstan asal kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu
alirannya lebih teratur (tidak terlalu pulsatif). Pompa rotary cocok untuk
operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil
sampai sedang.
b. Komponen Pompa Screw
15
Gambar 2.13. Prinsip Kerja Pompa Screw
d. Aplikasi Pompa Screw
Daya hisap dari pompa ini tinggi sampai dengan 8,5m.
Dapat menangani liquid dengan viskositas yang tinggi, benda padat
berisi cairan (Max. 6mm) tanpa merusak benda tersebut. Seperti
positif displacement pump kapasitas berbanding lurus dengan
putaran pompa. Screw Pump memiliki konstruksi yang sederhana
dengan beberapa bagian. Dapat menangani berbagai macam jenis
liquid dari viskositas rendah hingga viskositas tinggi, dari yang
tanpa solid hingga cairan dengan solid (max 6mm). Sangat cocok
untuk industri yang dengan banyak cairan yang harus ditransfer
sehingga efisien dalam penggunaan pompa.
Pompa ini bekerja tanpa denyutan atau turbulensi. Hal ini
dapat menangani viskositas tinggi dan kepadatan cair. Viskositas
maksimum dari cairan yang dapat diangkut oleh pompa ini sekitar
200.000 Ps dan dengan kandungan air 50%. Bantalan ditempatkan
eksternal agar cairan tidak terkontaminasi. Beragam bahan dari
bagian komponen memungkinkan untuk menangani semua jenis
cairan, seperti benda yang mempunyai korosif yang tinggi.
Industri-industri yang banyak menggunakan screw pump antara
lain Environmental & Energy, Chemical, Pulp & Paper, Food &
Pharmaceuticals, Mining, Oil & Gas, Dosing Technology.
e. Keuntungan dan Kerugian
1) Keuntungannya yaitu efisiensinya totalnya tinggi (70 % –
80%), kemampuan hisap tinggi, aliran konstan dan lancer,
akurasi volume transfer sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh
16
karakteristik pompa dimana kapasitas alir (flow) tidak
tergantung dari pressure yang dihasilkan tetapi dari kecepatan
putaran pompa, effisiensi tinggi, stabilitas tekanan sangat bagus,
dapat mengangkut cairan yang viskos dan abrasive, mampu
untuk mentransfer cairan yang multiphase, desain sederhana,
pompa dapat beroperasi tanpa valve, arah aliran dapat dibalik
(suction-discharge dapat ditukar, tergantung arah putaran
pompa), getarannya relatif kecil, kapasitas isapnya baik, dapat
beroperasi dalam berbagai posisi (horizontal, vertikal, miring)
2) Kerugiannya yaitu relative lebih mahal karena desainnya perlu
ketelitian dan kepresisian serta toleransi yang tinggi, perubahan
viskositas berpengaruh terhadap performansi, untuk tekanan
tinggi memerlukan elemen pompa yang panjang.
3. Pompa Peristaltik
a. Pengertian Pompa Peristaltik
Pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat oleh Eugene Allen
pada 1881. Dipopulerkan oleh ahli bedah jantung Dr. Michael DeBakey,
mahasiswa kedokteran pada tahun 1932. Pompa ini menggunakan
semacam selang elastis sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut
ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller sehingga membentuk
gerakan dorongan.
17
Pompa peristaltik awalnya banyak digunakan pada laboratorium-
laboratorium saja, namun seiring dengan pengembangan teknologi karet,
saat ini pompa peristaltic sudah mulai digunakan pada pabrik-pabrik
industri misalnya pabrik minyak.
18
tekanan yang membuat zat cair keluar dan di sisi lain terjadi kevakuman
sehingga menyedot zat cair pada saluran masuk.
19
Vane impeller yang fleksibel ini memungkinkan sebagai segel yang
rapat pada rumah pompa, membuat pompa self-primming, dan
memungkinkan juga operasi bi-directional. Output dari pompa
inicenderung halus dan lembut dibandingkan dengan pompa
recripoating.
Excellent Self-primming adalah kemampuan pompa untuk
menciptakan tekanan negatif, dan tidak memerlukan priming atau
mengisi jika ada gas atau udara di dalam cairan atau sistem. Sebuah
pompa kering memiliki saluran hisap hingga 5 meter dalam beberapa
detik.
2
1 3
20
1. Suction : saluran masuk fluida
2. Rotor : bagian yang berputar dan memutar impeller
3. Discharge : saluran buang/keluaran fluida
4. Flexible Impeller : impeller yang menarik fluida dari suction
menuju discharge
5. Casing : sebagai pelindung/penutup rumah pompa.
21
d. Keunggulan
1. Pompa dapat bekerja secara halus,
2. Pompa bekerja tanpa dipancing,
3. Keuntungan pemasangan (simple dalam pemasangan),
4. Mudah dalam melakukan perawatan.
5. Dapat memompa cairan yang kental.
e. Aplikasi dari pompa rotary tipe flexible impeller
22
Gambar 2.21. Pompa roda gigi dalam (internal gear pump)
23
baik. Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa
zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes,
sirop, dan cat.
a) Aplikasi Internal Gear Pump.
Penggunaan pompa ini biasanya pada berbagai macam oli bahan bakar
dan pelumas, resin dan polimer, alkohol dan solvent, aspal, bitumen dan
tar, polyurethane foam, food product seperti sirup, coklat atau peanut
butter, cat, tinta dan pigmen, sabun dan surfactant, glycol, fuel injection
application.
b) Keuntungan
Keuntungan Pompa Roda Gigi Dalam yaitu high speed, high pressure,
tidak ada beban yang tinggi pada bearing, tidak berisik jika semua bagian
dimanufaktur dengan baik, desain tersedia dalam berbagai macam
material sesuai kebutuhan.
c) Kerugian
Kerugianya yaitu membutuhkan empat bushing yaitu pada ujung masing-
masing poros gear, tidak cocok untuk bentuk fluida dengan viskositas
tinggi, fixed end clearance.
F. Parameter Pompa Rotary
1. Menghitung daya pompa
P = (Q×ht×ρ )/(60×75)
Keterangan:
P = Daya (hp) liter kg m-2 mnt-1
Q = debit (liter/menit)
Ht = head total (meter)
ρ = massa jenis air ( Kg/m3 )
Contoh soal :
Jika diketahui Q = 100 liter/menit (6 m3/jam) h isap = 7 meter dan h tekan
= 15 meter massa jenis air = 1kg/dm3 . Tentukan daya pompa!
Jawab :
24
P=(100×(7+15)×1 )/(60×75)
P=(2200 )/(60×75)
P = 0,49 hp = 0,5 hp
2. Head
H = v2/2g
Keterangan:
V =kecepatan keliling sudu (m/det)
H=head (m)
4. Perencanaan dasar
5. Efisiensi
25
Keterangan :
η : Efisiensi Hidraulis (%)
h
H : head (m)
Hman : head man (m)
η : Efisiensi Volumetrik (%)
v
G. Analisis Data
Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi
26
pompa roda gigi bertujuan untuk Mendapatkan kesiapan fungsional dari
komponen-komponen utama peralatan pengujian pompa roda gigi dan
mendapatkan karakterisasi pompa roda gigi terbaik, yaitu mencari hubungan
tinggi kenaikan (head), daya poros pompa (P) dan efisiensi pompa sebagai fungsi
kapasitas (Q). Fluida yang digunakan untuk pengujian adalah oli dengan massa
jenis 855 kg/m3, variasi kapasitas dilakukan dengan cara mengatur putaran pada
control flow, kemudian kapasitas diukur menggunakan flow meter. Sehingga
tekan hisap pompa (Ps) dan tekanan dorong pompa (Pd) pada pompa roda gigi
dapat terukur pada vacum gauge dan pressure gauge. Motor listrik yang
digunakan adalah tiga phasa dengan daya motor (Pmotor) terpakai diukur dengan
amperemeter dan voltmeter. Karakterisai pompa roda gigi dilakukan dengan tiga
pulley dengan kecepatan pulley satu 2000 rpm, pulley dua 1700 rpm dan pulley
tiga 1100 rpm. Kesiapan uji fungsi komponen-komponen utama pada pengujian
pompa roda gigi dapat berfungsi dengan baik. Meskipun ada sedikit kebocoran
pada instalasi perpipaan yang masih dalam batas toleransi sebesar kurang dari 5
%. Efisiensi yang dihasilkan antara perbandingan daya fluida dengan daya poros
pompa masing-masing diperoleh pada pulley satu pada putaran 2000 rpm sebesar
98,44 %, pulley dua pada putaran 1700 rpm sebesar 96,46 % dan pulley tiga pada
putaran 1100 rpm sebesar 95,23 %.
Kata kunci : pompa roda gigi, uji fungsi,karakterisasi pompa, head, daya pompa,
efisiensi.
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan industri sangat cepat. Banyak sekali ide-ide yang
berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan
pompa yang berfungsi sebagai mesin pemindah fluida dari suatu tempat yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi, atau dari suatu tempat yang rendah ke tempat
yang bertekanan lebih tinggi. Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama,
mulai dari unit terkecil di rumah tangga sampai industri-industri besar.
Penggunaan pompa yang semakin luas dari waktu ke waktu menyebabkan
27
perkembangan pompa sangat pesat. Pada era sekarang ini berbagai macam bentuk
pompa dengan berbagai keunggulannya telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan produsen pompa. Sering kali suatu perusahaan membuat pompa
tertentu yang hanya digunakan untuk aplikasi khusus. Mengingat banyaknya jenis
pompa di pasaran, maka kejelian dalam memilih pompa menjadi syarat utama
agar diperoleh kerja pompa yang optimum sesuai dengan sistem yang dilayani.
Pada dasarnya saat pompa bergerak, mengalami dua fungsi utama yaitu, (1)
Pompa menciptakan kondisi vakum pada saluran masuk pompa, kondisi vakum
mendorong fluida dari tangki ke dalam pompa yang disebabkan oleh tekanan
atmosphere, (2) Gerakan mekanik pompa mengisap fluida ke dalam rongga
pemompaan dan mengalirkanya keluar melalui saluarn keluar pompa.
DASAR ANALISIS
Dari data pengujian pompa roda gigi pada tabel 1, tabel 2, tabel 3, maka untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap tentang karakteristik pompa roda gigi, data
percobaan tersebut harus diolah lebih lanjut sehingga menjadi data yang dapat
mewakili karakteristik pompa roda gigi. Variabelvariabel yang dihitung antara lain
:
28
H = Pout – Pin
γ
Dimana: pout : Tekanan pada sisi dorong pompa (N/m2), pin : Tekanan pada
sisi hisap pompa (N/m2), γ : Berat jenis fluida ( 855 kg/m3)
- Daya motor
Pmotor = V . I
Dimana: V : Tegangan listrik aktual pada motor penggerak (Volt), I : Arus
listrik aktual yang mengalir pada motor penggerak (Ampere).
- Daya efektif pompa
Pep = ηtransmisi, Protor
(1+α)
Dimana : Protor : Daya rotor (watt), ηtransmisi : Efisiensi transmisi, η :
Faktor cadangan.
- Daya fliuda
Pfluida = γ. Q . H (watt)
Dimana : γ : Berat jenis fluida ( 855 kg/m3) atau (8387,55 N/m3), ρ : Massa
jenis fluida (kg/m3), g : Percepatan gravitasi (9, 81 m2/s), Q : Debit fluida
(m3/s), H : Head total pompa (m)
- Efisiensi pompa
TABEL 1. Data pengujian pompa gear pada putaran pompa 2000 rpm.
29
3 1,5 47409,432 392266 2,2 220
TABEL 4. Head, Daya Pompa dan Efisiensi Pompa Roda Gigi Pada Kondisi Operasional.
30
Data Aktual
Data Pulley 1 Pulley 2 Pulley 3
Besaran Pompa
Spesifikasi (2000 rpm) (1700 (1100 rpm)
rpm)
GAMBAR 1. Grafik antara efisiensi, daya pompa, head dengan kapasitas pompa
pada putaran 2000 rpm.
31
GAMBAR 2. Grafik antara efisiensi, daya pompa, head dengan kapasitas pompa
pada putaran 1700 rpm
GAMBAR 3. Grafik antara efisiensi, daya pompa, head dengan kapasitas pompa
pada putaran 1100 rpm.
32
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa
alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara
tersebut secara manual.
33
a. Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang
bercampur zat padat.
b. Karena sifat alaminya maka clearence antara sudut putar dan sudut
pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar
pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada
kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat
menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
DAFTAR PUSTAKA
William Walonsky & Arthur Akers, Modern Hydraulics, 1990,103
http://nstaklimarab.blogspot.co.id/2011/06/vane-pump-pompa-sudu.html
http://www.otomotifproduk.com/2015/10/komponen-vane-pump-
cartridge-assembly.html
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-
displacement/
https://www.academia.edu/6217742/Pengertian-dan-klasifikasi-pada-
pompa
http://java-borneo.blogspot.co.id/2011/05/screw-pump.html
http://www.inoxpa.com/products/product/flexible-impeller-pump-rf
34
http://www.spxflow.com/en/johnson-pump/pc-flexible-impeller/
https://www.youtube.com/watch?v=Asa6miVcUKA
http://www.manufacturingchemist.com/news/article_page/Peristaltic_pu
mps__advantages_and_applications/74693
LAMPIRAN
TANYA JAWAB :
1. IHSAN FIRDAUS : Apa aplikasi dari pompa Peristaltik?
Jawab : AYU HASIN : pompa peristaltic biasanya digunakan dalam
laboratorium. Dalam melakukan eksperimen digunakan pompa
peristaltic untuk memindahkan fluida karna lebih mudah. Misalnya
untuk memindahkan cairan NaCl sebanyak 5ml, dengan
menggunakan pompa ini akan lebih mudah karena bias diatur berapa
fluida uyang dikeluarkan jika dengan menggunakan pipet biasanya
lebih lama karena harus bolak balik memindahkan dari wadah satu
ke yang lain yang digunakan untuk eksperimen.
2. TUTUKO FIRDANI : Mengapa pompa rotary tipe screw memiliki
getaran yang relative kecil? Bagaimana jika dibandingkan dengan
pompa sentrifugal.
Jawab : ARY CAHYA SETYAWAN : pada pompa rotary, potensi
timbulnya tekanan relative lebih kecil, sehingga getaran yang
ditimbulkan juga relative lebih kecil. Ketika elemen didalam rumah
pompa berputar maka akan menyebabkan penurunan tekanan pada
saluran hisap, kemudian fluida akan mengalir masuk kedalam rumah
35
pompa dan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh rotor yang
berputar. Pada pompa rotary tipe screw, tekanan yang timbul juga
relative kecil karena tekanan tersebut ditimbulkan oleh tarikan
impeller yang berputar, bukan dorongan oleh impeller. Jadi misalkan
terjadi getaran relative lebih kecil dibandingkan dengan pompa
sentrifugal.
3. RAFLI RISKI ARIEF : Bagaimana jika pompa rotary single rotor
disusun secara seri dan pararel? Apakah bisa dan ada pengaruhnya?
Jawab : DENS BERLIAN WAIS :
Jawaban yang benar adalah Prinsip dasar pompa itu adalah untuk
mencari Head maksimal dan Kapasitas (debit) maksimal dengan
berbagai cara termasuk melakukan penggabungan secara SERI
maupun PARAREL. Jadi seperti pompa pada umumnya bahwa
pompa rotary baik dirangkai secara SERI atau PARAREL tetap
berpengaruh pada Head dan Kapasitas, karena tujuanya adalah untuk
kedua hal tersebut. By DEDI KURNIAWAN.
36