Anda di halaman 1dari 12

Pembangunan Masjid Raya Solo di

Sriwedari Masih Pro Kontra


Reporter:

Ahmad Rafiq (Kontributor)


Editor:
Kukuh S. Wibowo
Senin, 29 Januari 2018 20:57 WIB
0 KOMENTAR
4416
Roboto


 

Pekerja membongkar wahana permainan di THR Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, 12 Desember 2017. Pada era tahun
80-an hingga tahun 90-an nama THR Sriwedari begitu populer di telinga, dan selalu menjadi rujukan warga untuk
melepaskan dahaga bermain anak mereka. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Surakarta -Pemerintah Kota Surakarta berencana membangun masjid


raya di kawasan Sriwedari. Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari
sebagian masyarakat.
Rencananya, masjid itu akan dibangun di kawasan Sriwedari, tepatnya di lahan
bekas Taman Hiburan Rakyat yang telah dibongkar akhir tahun lalu. Masjid itu
akan dibangun dengan biaya Rp 151 miliar

–– ADVERTISEMENT ––

Namun rencana itu masih mendapat penolakan dari Dewan Syariah Kota Surakarta
(DSKS). "Kami sebenarnya mendukung rencana pembangunan masjid, namun
tidak setuju dengan lokasinya," kata Divisi Advokasi DSKS Endro Sudarsono
Senin, 28 Januari 2018.

Baca: Taman Hiburan Rakyat Sriwedari Solo Memilih Tutup Selamanya


Dia beralasan bahwa lahan Sriwedari telah puluhan tahun disengketakan oleh ahli
waris Wiryodiningrat dengan Pemerintah Kota Surakarta. Bahkan sengketa
tersebut berkali-kali disidangkan di pengadilan. "Kabar terakhir bahkan sudah akan
dieksekusi," katanya.

Dia khawatir pembangunan masjid itu justru membuat masyarakat, terutama umat
Islam, justru terseret pada sengketa lahan tersebut. "Sehingga kami menyarankan
agar lokasi pembangunan masjid dipindah," katanya.

Sedangkan Pemerintah Kota Surakarta menyatakan bahwa rencana pembangunan


masjid raya tetap dilanjutkan. "Peletakan batu pertama pembangunan masjid
segera dilakukan," kata Sekretaris Daerah Surakarta Budi Yulistanto.

Simak: Hari-hari Terakhir THR Sriwedari, Pengelola Diskon Tiket Masuk

Budi menyebut rencana pembangunan masjid sudah melalui tahapan panjang


termasuk kajian status tanah. Menurutnya aspek legalitas tanah di lahan Sriwedari
sudah tidak ada masalah lagi. "Kami sudah memegang sertifikat Hak Pakai,"
katanya.

Selain itu, kata dia, panitia pembangunan masjid sudah terbentuk dan telah
bekerja, termasuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat. Kepanitiaan juga
melibatkan para tokoh dari berbagai organisasi kemasyarakatan Islam.

Ahli waris Wiryodiningrat, Gunadi, enggan berkomentar mengenai rencana


pembangunan tempat ibadah tersebut. "Akan kami bahas dulu dengan pengacara,"
katanya.


HOME
 METRO
Anies Baswedan Cabut Pohon Plastik di Sudirman,
Ini Awal Mulanya
SABTU, 2 JUNI 2018 14:19 WIB

Pohon imitasi di trotoar Jalan Thamrin, Jakarta Pusat dicabut. Salah satu lokasi pohon imitasi di depan Bangkok Bank,
Jakarta Pusat, Jumat, 1 Juni 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan telah memerintahkan anak


buahnya untuk mencopot pohon plastik yang ada di sejumlah ruas trotoar Jalan
Thamrin, Jakarta Pusat.

Pemasangan tersebut, katanya, dilakukan tanpa koordinasi dengan dirinya oleh


Suku Dinas Perindustrian dan Energi (PE) Jakarta Pusat.

“Ngawur aja, enggak tahu idenya siapa tapi ada petugas dari Sudin Energi Jakarta
Pusat masang tanpa pemberitahuan,” kata Anies Baswedan di Gedung Pancasila,
Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Juni 2018.

Baca juga: Anies Baswedan Jelaskan Pohon Imitasi Tanpa Izin: Ngawur Aja

Pihak Sudin PE Jakarta Pusat, kata Anies Baswedan, memasang sejumlah pohon
plastik tersebut tanpa seizinnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemasangan pohon plastik
tersebut tidak ada sosialisasi dengan dirinya atau Gubernur Anies Baswedan.
"Inisiatif itu memang sangat didorong, tapi harus disosialisasikan dulu," kata
Sandiaga Uno saat ditemui di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Juni
2018.

Sandiaga Uno melanjutkan, inisiatif pemasangan pohon imitasi tersebut tidak


didiskusikan dengan baik oleh Sudin Perindustrian dan Penerangan Jakarta Pusat
kepada dia.

Baca juga: Walhi Tolak Rencana Menebangi 451 Pohon di Sudirman-Thamrin

Sehingga, Sandiaga Uno langsung menyetop pemasangan pohon tersebut setelah


mendapat masukan dari masyarakat dan warganet.

Memang, sejak 30 Mei 2018, warganet heboh dengan postingan Koalisi Pejalan Kaki
di media sosial dengan tajuk ‘Tamasya Pohon Imitasi.’ Mereka memotret pohon
plastik yang dipasang di sejumlah ruas Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

“Itu ada beberapa trotoar yang sempit di depan Bangkok Bank, itu cukup sempit,
ditaruh di tengah pohon imitasinya, itu kan sangat menghalangi para pejalan kaki,
terutama penyandang disabilitas," ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.

Setelah itu muncul unggahan di media sosial yang menyebut dari mana anggaran
pohon imitasi atau plastik itu muncul. Salah satu akun yang menyebarkan 'anggaran'
adalah Mak Lambe Turah.

Akun yang seringkali menyebarkan gosip itu merujuk pada situs pengadaan barang
dan jasa milik Pemerintah DKI Jakarta. Di situs itu disebut, Pemenang Pengadaan
Tanaman dan Bahan Dekorasi adalah CV Cahaya Perisai Afiyah yang berkantor di
Bekasi Barat. Nilai anggarannya Rp 8,1 miliar dari satuan kerja Dinas Kehutanan
DKI Jakarta.

Isu ini makin menjadi viral yang menyudutkan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Pemda dituduh menebang pohon asli di trotoar Jalan Thamrin-
Sudirman dan menggantinya dengan pohon plastik atau imitasi.

Selain itu, biaya pohon plastik dinilai kelewat mahal dan pemenang tendernya dinilai
tidak memiliki kemampuan.

Biro Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru mengeluarkan rilis pada 1 Juni
2018. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga memberi penjelasan setelah ditanya
wartawan.
Sandiaga Uno membantah anggaran pohon plastik itu Rp 8,1 miliar. Dinas
Kehutanan juga membantah bahwa dana sebesar itu untuk pohon plastik yang bikin
heboh.

Penjelasan lebih lengkap disampaikan Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi
(Sudin PE) Jakarta Pusat Iswandi. Dia menjelaskan 48 pohon imitasi yang diprotes
masyarakat dan warganet, dipasang tidak kali ini saja.

Pohon-pohon imitasi itu sudah pernah dipasang pada saat malam tahun baru
2017. "Bahkan posisi pemasangannya sama persis dan tidak berubah, tapi baru kali
ini diprotes," ujar Iswandi saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Jumat
siang, 1 Juni 2018.

Menurutnya, 48 pohon plastik itu sebenarnya dipasang di trotoar dengan lebar


minimal lima meter dengan posisinya mepet ke pagar bangunan.

Namun, untuk beberapa titik, seperti di depan gerai Starbucks Thamrin, kondisi
trotoarnya menyempit. Pemasangan di titik tersebut yang mendapat protes dari
masyarakat.

Iswandi mengakui pemasangan beberapa pohon imitasi di titik yang sempit itu luput
dari pengawasannya. Sehingga membuat pohon imitasi lainnya harus dicopot.

Pihaknya menganggarkan pohon plastik pada tahun 2017 lalu seharga Rp 8 juta per
pohon. Total anggaran untuk 63 pohon adalah Rp 397 juta.

Simak juga: Proyek Sudirman-Thamrin Diprotes LSM, Begini Kata Sandiaga Uno

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menjelaskan pihaknya tidak pernah diminta
masukan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta untuk menata trotoar. Termasuk
penataan trotoar di sepanjang Jalan Thamrin hingga Jalan Sudirman yang saat ini
sedang dikerjakan.

Pada awal Maret 2018, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Koalisi Pejalan Kaki
menolak dan memprotes rencana Pemerintah Provinsi DKI mencabut dan
menebang 451 pohon di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-M.H.Thamrin.

Pencabutan pohon di ruas Jalan Sudirman-Thamrin tersebut merupakan bagian dari


program penataan trotoar dan jalan protokol yang ditargetkan rampung pada Juli
2018 sebelum Asian Games 2018.

Simak juga: 6 Alasan Aktivis Tolak Penebangan Pohon dari Thamrin-Sudirman


"Saya sudah mengingatkan Dinas Kehutanan dan dinas terkait untuk merangkul
komunitas dan iajak bicara," ujar Sandiaga Uno saat itu, mengomentari protes dari
LSM.

Sandiaga Uno menuturkan masukan dari Walhi dan Koalisi Pejalan Kaki menjadi
pertimbangan yang sangat penting. Ia akan mengingatkan dinas terkait untuk
mengajak komunitas tersebut mendampingi proses penataan jalan.

“Sandiaga Uno mungkin mau melibatkan koalisi dan NGO, tapi anak buahnya selaku
eksekutor memandang itu tidak perlu. Sama halnya dengan Dinas Binamarga,” kata
Alfred Sitorus pada Sabtu, 2 Juni 2018.

Alfred menilai Pemerintah DKI Jakarta memang lalai mendengarkan partisipasi


publik dalam hal penataan trotoar dan memperbaiki lingkungan di Ibu Kota.

Menurutnya, jika pemerintah DKI ingin memperindah kota, maka pohon asli di
Jakarta bisa dihiasi lampu hias sehingga tidak memakai pohon plastik sebagai
solusi.

"Jadi kan bisa memperindah tanpa menghilangkan fungsi dari pohonnya itu sendiri,"
katanya.

Simak juga: Aktivis #AyoPelukPohon Pertanyakan Desain Baru Sudirman-Thamrin

PT. Axia adalah perusahaan yang bergerak diindustri elektronik yang terletak di Jakarta. Karena mengalami
reaksi pasar yang tinggi terhadap produknya maka PT. Axia pada awal Desember 2014 mendirikan kantor cabang
baru di Medan. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di Cabang Medan selama bulan Desember 2014 :

Tanggal Transaksi

1 Des 2014 Menerima kas sebesar Rp 40.000.000 dari kantor pusat

2 Des 2014 Membeli peralatan kantor dari Jaya Wijaya yang digunakan untuk kegiatan administrasi
perusahaan, dengan taksiran umur ekonomis 2 tahun dengan harga Rp 7.500.000 secara
tunai.

3 Des 2014 Menerima kiriman barang dagangan dari kantor pusat sebesar Rp 35.000.000

4 Des 2014 Membeli barang dagangan secara tunai dari Pico Elektronik sebesar Rp
20.000.000
6 Des 2014 Menjual barang dagangan secara tunai kepada Toko Pixma Elektro sebesar Rp
60.000.000

15 Des 2014 Karena kantor pusat kekurangan barang, maka cabang mengembalikan barang dagangan
kiriman dari kantor pusat senilai Rp 10.000.000

30 Des 2014 Membayar beban sebagai berikut :

a. Membayar gaji pegawai sebesar Rp 12.000.000

b. Membayar sewa Rp 4.500.000

c. Beban lain Rp 4.500.000

30 Des 2014 Mengirimkan uang ke kas kantor pusat sebesar Rp 30.000.000

31 Des 2014 a. Gaji terutang akhir tahun Rp 1.500.000 dan penyusutan tahun berjalan Rp 3.000.000

b. Hasil perhitungan fisik diketahui Persediaan Cabang Medan Rp 12.000.000 dan persediaan
kantor pusat Rp 120.000.000

Data tambahan kantor pusat :

Nama Akun Debet Kredit

Kas 131.000.000

Piutang Dagang 70.000.000

Persediaan 240.000.000

Tanah 50.000.000

Gedung 200.000.000

Peralatan 40.000.000

Utang Dagang 92.000.000

Utang Gaji 8.000.000

Modal Saham 315.000.000

Laba ditahan 93.000.000

Penjualan 296.000.000

Biaya Gaji 28.000.000


Biaya penyusutan gedung 35.000.000

Biaya penyusutan peralatan 10.000.000

Diminta :
Buatlah jurnal yang berkaitan dengan transaksi di atas baik itu kantor pusat dan kantor cabang
Buatlah laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan kantor cabang

Pencatatan transaksi selama bulan Desember 2014 pada pembukuan kantor pusat dan kantor cabang disajikan
sebagai berikut :
PT. Axia dan Cabang Medan
Jurnal Umum
Desember 2014
Tanggal Kantor Pusat Cabang di Medan

1 Des 2014 (D) Cabang Medan 40.000.000 (D) Kas 40.000.000

(K) Kas 40.000.000 (K) Kantor Pusat 40.000.000

2 Des 2014 (D) Peralatan 7.500.000

(K) Kas 7.500.000

3 Des 2014 (D) Cabang Medan 35.000.000 (D) Kiriman dari kantor pusat 35.000.000

(K) Kiriman ke Cabang Medan 35.000.000 (K) Kantor Pusat 35.000.000

4 Des 2014 (D) Pembelian 20.000.000

(K) Kas 20.000.000

6 Des 2014 (D) Kas 60.000.000

(K) Penjualan 60.000.000

15 Des 2014 (D) Kiriman ke Cab.Medan 10.000.000 (D) Kantor Pusat 10.000.000

(K) Cabang Medan 10.000.000 (K) Kiriman dari kantor pusat 10.000.000

30 Des 2014 (D) Beban gaji 12.000.000

(D) Beban Sewa 4.500.000

(D) Beban Lain 4.500.000

(K) Kas 21.000.000

30 Des 2014 (D) Kas 30.000.000 (D) Kantor Pusat 30.000.000

(K) Cabang Medan 30.000.000 (K) Kas 30.000.000


PT. Axia dan Cabang Medan
Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup
Desember 2014

Tanggal Kantor Pusat Cabang di Medan

31 Des 2014 (D) Beban gaji 1.500.000

(K) Hutang Gaji 1.500.000

(D) B.Peny.Peralatan 3.000.000

(K) Akm.Peny.Peralatan 3.000.000

31 Des 2014 (D) Cabang Medan 1.500.000 (D) Penjualan 60.000.000

(K) Laba Cabang Medan 1.500.000 (D) Persediaan 12.000.000

(Jurnal penyesuaian penghasilan Medan) (K) Kiriman dari kantor pusat 25.000.000

(K) Pembelian 20.000.000

(K) Beban Gaji 13.500.000

(K) Beban Penyusutan 3.000.000

(K) Beban Sewa 4.500.000

(K) Beban Lain 4.500.000

(K) Kantor Pusat 1.500.000

(Jurnal penutup kantor cabang)

PT. Axia dan Cabang Medan


Jurnal Eliminasi
Desember 2014

Keterangan Debit

Mengelminasi laba cabang (D) Laba Cabang Medan 1.500.000

(K) Cabang Medan 1.500.000

Mengelminasi rekening timbal balik (D) Kantor Pusat 35.000.000

Kantor pusat dan cabang medan (K) Cabang Medan 35.000.000


PT. Axia dan Cabang Medan
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Desember 2014

Keterangan Kantor Pusat Cabang Medan

Persediaan bulan desember 240.000.000 -

Pembelian 20.000.000

Kiriman ke Cabang Medan (25.000.000)

Kiriman dari kantor Pusat - 25.000.000

Barang tersedia untuk dijual 215.000.000 45.000.000

Persediaan 31 Desember 2014 (120.000.000) (12.000.000)

Harga Pokok Penjualan 95.000.000 33.000.000

PT. Axia dan Cabang Medan


Neraca Saldo Setelah Penyesuaian dan Eliminasi
Desember 2014

Keterangan PT. Axia Cabang Medan Jurnal Elminasi Gabungan

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

Kas 121.000.000 21.500.000 142.500.000

Piutang Dagang 70.000.000 70.000.000

Persediaan 120.000.000 12.000.000 132.000.000

Tanah 50.000.000 50.000.000

Gedung 200.000.000 200.000.000

Peralatan 40.000.000 4.500.000 44.500.000

Cabang Medan 36.500.000 36.500.000 0

Utang Dagang 92.000.000 92.000.000

Utang Gaji 8.000.000 1.500.000 9.500.000

Modal Saham 315.000.000 315.000.000


Laba ditahan 93.000.000 93.000.000

Laba Cabang Medan 1.500.000 1.500.000 0

Kantor Pusat 35.000.000 35.000.000 0

Penjualan 296.000.000 60.000.000 356.000.000

Harga Pokok Penjualan 95.000.000 33.000.000 128.000.000

Biaya Gaji 28.000.000 13.500.000 41.500.000

Biaya Sewa 4.500.000 4.500.000

Biaya Lain 4.500.000 4.500.000

Biaya Peny.Gedung 35.000.000 35.000.000

Biaya Peny.Peralatan 10.000.000 3.000.000 13.000.000

Total 805.500.000 805.500.000 96.500.000 96.500.000 36.500.000 36.500.000 865.500.000 865.500.000

PT. Axia dan Cabang Medan


Kertas Kerja-Gabungan
Desember 2014

Keterangan PT. Axia Cabang Medan Gabungan

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

Kas 142.500.000 142.500.000

Piutang Dagang 70.000.000 70.000.000

Persediaan 132.000.000 132.000.000

Tanah 50.000.000 50.000.000

Gedung 200.000.000 200.000.000

Peralatan 44.500.000 44.500.000

Cabang Medan 0 0

Utang Dagang 92.000.000 92.000.000

Utang Gaji 9.500.000 9.500.000


Modal Saham 315.000.000 315.000.000

Laba ditahan 93.000.000 93.000.000

Laba Cabang Medan 0 0

Kantor Pusat 0 0

Penjualan 356.000.000 356.000.000

Harga Pokok Penjualan 128.000.000 128.000.000

Biaya Gaji 41.500.000 41.500.000

Biaya Sewa 4.500.000 4.500.000

Biaya Lain 4.500.000 4.500.000

Biaya Peny.Gedung 35.000.000 35.000.000

Biaya Peny.Peralatan 13.000.000 13.000.000

Total 865.500.000 865.500.000 226.500.000 356.000.000 639.000.000 509.500.000

Saldo Laba 129.500.000 129.500.000

Total 356.000.000 356.000.000 639.000.000 639.000.00

Anda mungkin juga menyukai