Pekerja membongkar wahana permainan di THR Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, 12 Desember 2017. Pada era tahun
80-an hingga tahun 90-an nama THR Sriwedari begitu populer di telinga, dan selalu menjadi rujukan warga untuk
melepaskan dahaga bermain anak mereka. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
–– ADVERTISEMENT ––
Namun rencana itu masih mendapat penolakan dari Dewan Syariah Kota Surakarta
(DSKS). "Kami sebenarnya mendukung rencana pembangunan masjid, namun
tidak setuju dengan lokasinya," kata Divisi Advokasi DSKS Endro Sudarsono
Senin, 28 Januari 2018.
Dia khawatir pembangunan masjid itu justru membuat masyarakat, terutama umat
Islam, justru terseret pada sengketa lahan tersebut. "Sehingga kami menyarankan
agar lokasi pembangunan masjid dipindah," katanya.
Selain itu, kata dia, panitia pembangunan masjid sudah terbentuk dan telah
bekerja, termasuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat. Kepanitiaan juga
melibatkan para tokoh dari berbagai organisasi kemasyarakatan Islam.
HOME
METRO
Anies Baswedan Cabut Pohon Plastik di Sudirman,
Ini Awal Mulanya
SABTU, 2 JUNI 2018 14:19 WIB
Pohon imitasi di trotoar Jalan Thamrin, Jakarta Pusat dicabut. Salah satu lokasi pohon imitasi di depan Bangkok Bank,
Jakarta Pusat, Jumat, 1 Juni 2018. TEMPO/Lani Diana
“Ngawur aja, enggak tahu idenya siapa tapi ada petugas dari Sudin Energi Jakarta
Pusat masang tanpa pemberitahuan,” kata Anies Baswedan di Gedung Pancasila,
Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Juni 2018.
Baca juga: Anies Baswedan Jelaskan Pohon Imitasi Tanpa Izin: Ngawur Aja
Pihak Sudin PE Jakarta Pusat, kata Anies Baswedan, memasang sejumlah pohon
plastik tersebut tanpa seizinnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemasangan pohon plastik
tersebut tidak ada sosialisasi dengan dirinya atau Gubernur Anies Baswedan.
"Inisiatif itu memang sangat didorong, tapi harus disosialisasikan dulu," kata
Sandiaga Uno saat ditemui di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Juni
2018.
Memang, sejak 30 Mei 2018, warganet heboh dengan postingan Koalisi Pejalan Kaki
di media sosial dengan tajuk ‘Tamasya Pohon Imitasi.’ Mereka memotret pohon
plastik yang dipasang di sejumlah ruas Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
“Itu ada beberapa trotoar yang sempit di depan Bangkok Bank, itu cukup sempit,
ditaruh di tengah pohon imitasinya, itu kan sangat menghalangi para pejalan kaki,
terutama penyandang disabilitas," ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.
Setelah itu muncul unggahan di media sosial yang menyebut dari mana anggaran
pohon imitasi atau plastik itu muncul. Salah satu akun yang menyebarkan 'anggaran'
adalah Mak Lambe Turah.
Akun yang seringkali menyebarkan gosip itu merujuk pada situs pengadaan barang
dan jasa milik Pemerintah DKI Jakarta. Di situs itu disebut, Pemenang Pengadaan
Tanaman dan Bahan Dekorasi adalah CV Cahaya Perisai Afiyah yang berkantor di
Bekasi Barat. Nilai anggarannya Rp 8,1 miliar dari satuan kerja Dinas Kehutanan
DKI Jakarta.
Isu ini makin menjadi viral yang menyudutkan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Pemda dituduh menebang pohon asli di trotoar Jalan Thamrin-
Sudirman dan menggantinya dengan pohon plastik atau imitasi.
Selain itu, biaya pohon plastik dinilai kelewat mahal dan pemenang tendernya dinilai
tidak memiliki kemampuan.
Biro Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru mengeluarkan rilis pada 1 Juni
2018. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga memberi penjelasan setelah ditanya
wartawan.
Sandiaga Uno membantah anggaran pohon plastik itu Rp 8,1 miliar. Dinas
Kehutanan juga membantah bahwa dana sebesar itu untuk pohon plastik yang bikin
heboh.
Penjelasan lebih lengkap disampaikan Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi
(Sudin PE) Jakarta Pusat Iswandi. Dia menjelaskan 48 pohon imitasi yang diprotes
masyarakat dan warganet, dipasang tidak kali ini saja.
Pohon-pohon imitasi itu sudah pernah dipasang pada saat malam tahun baru
2017. "Bahkan posisi pemasangannya sama persis dan tidak berubah, tapi baru kali
ini diprotes," ujar Iswandi saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Jumat
siang, 1 Juni 2018.
Namun, untuk beberapa titik, seperti di depan gerai Starbucks Thamrin, kondisi
trotoarnya menyempit. Pemasangan di titik tersebut yang mendapat protes dari
masyarakat.
Iswandi mengakui pemasangan beberapa pohon imitasi di titik yang sempit itu luput
dari pengawasannya. Sehingga membuat pohon imitasi lainnya harus dicopot.
Pihaknya menganggarkan pohon plastik pada tahun 2017 lalu seharga Rp 8 juta per
pohon. Total anggaran untuk 63 pohon adalah Rp 397 juta.
Simak juga: Proyek Sudirman-Thamrin Diprotes LSM, Begini Kata Sandiaga Uno
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menjelaskan pihaknya tidak pernah diminta
masukan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta untuk menata trotoar. Termasuk
penataan trotoar di sepanjang Jalan Thamrin hingga Jalan Sudirman yang saat ini
sedang dikerjakan.
Pada awal Maret 2018, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Koalisi Pejalan Kaki
menolak dan memprotes rencana Pemerintah Provinsi DKI mencabut dan
menebang 451 pohon di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-M.H.Thamrin.
Sandiaga Uno menuturkan masukan dari Walhi dan Koalisi Pejalan Kaki menjadi
pertimbangan yang sangat penting. Ia akan mengingatkan dinas terkait untuk
mengajak komunitas tersebut mendampingi proses penataan jalan.
“Sandiaga Uno mungkin mau melibatkan koalisi dan NGO, tapi anak buahnya selaku
eksekutor memandang itu tidak perlu. Sama halnya dengan Dinas Binamarga,” kata
Alfred Sitorus pada Sabtu, 2 Juni 2018.
Menurutnya, jika pemerintah DKI ingin memperindah kota, maka pohon asli di
Jakarta bisa dihiasi lampu hias sehingga tidak memakai pohon plastik sebagai
solusi.
"Jadi kan bisa memperindah tanpa menghilangkan fungsi dari pohonnya itu sendiri,"
katanya.
PT. Axia adalah perusahaan yang bergerak diindustri elektronik yang terletak di Jakarta. Karena mengalami
reaksi pasar yang tinggi terhadap produknya maka PT. Axia pada awal Desember 2014 mendirikan kantor cabang
baru di Medan. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di Cabang Medan selama bulan Desember 2014 :
Tanggal Transaksi
2 Des 2014 Membeli peralatan kantor dari Jaya Wijaya yang digunakan untuk kegiatan administrasi
perusahaan, dengan taksiran umur ekonomis 2 tahun dengan harga Rp 7.500.000 secara
tunai.
3 Des 2014 Menerima kiriman barang dagangan dari kantor pusat sebesar Rp 35.000.000
4 Des 2014 Membeli barang dagangan secara tunai dari Pico Elektronik sebesar Rp
20.000.000
6 Des 2014 Menjual barang dagangan secara tunai kepada Toko Pixma Elektro sebesar Rp
60.000.000
15 Des 2014 Karena kantor pusat kekurangan barang, maka cabang mengembalikan barang dagangan
kiriman dari kantor pusat senilai Rp 10.000.000
31 Des 2014 a. Gaji terutang akhir tahun Rp 1.500.000 dan penyusutan tahun berjalan Rp 3.000.000
b. Hasil perhitungan fisik diketahui Persediaan Cabang Medan Rp 12.000.000 dan persediaan
kantor pusat Rp 120.000.000
Kas 131.000.000
Persediaan 240.000.000
Tanah 50.000.000
Gedung 200.000.000
Peralatan 40.000.000
Penjualan 296.000.000
Diminta :
Buatlah jurnal yang berkaitan dengan transaksi di atas baik itu kantor pusat dan kantor cabang
Buatlah laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan kantor cabang
Pencatatan transaksi selama bulan Desember 2014 pada pembukuan kantor pusat dan kantor cabang disajikan
sebagai berikut :
PT. Axia dan Cabang Medan
Jurnal Umum
Desember 2014
Tanggal Kantor Pusat Cabang di Medan
3 Des 2014 (D) Cabang Medan 35.000.000 (D) Kiriman dari kantor pusat 35.000.000
15 Des 2014 (D) Kiriman ke Cab.Medan 10.000.000 (D) Kantor Pusat 10.000.000
(K) Cabang Medan 10.000.000 (K) Kiriman dari kantor pusat 10.000.000
(Jurnal penyesuaian penghasilan Medan) (K) Kiriman dari kantor pusat 25.000.000
Keterangan Debit
Pembelian 20.000.000
Cabang Medan 0 0
Kantor Pusat 0 0