1 HUKUM PAJAK

Penagihan Pajak
oleh:
Anggo Doyoharjo, SH MH
anggo doyoharjo
2

 PEMBAYARAN UTANG PAJAK SEMESTINYA DILAKUKAN SECARA

SUKARELA OLEH WAJIB PAJAK ATAU PENANGGUNG PAJAK

 ADAKALANYA PEMBAYARAN UTANG PAJAK SUDAH DILAKSANAKAN,

TETAPI KARENA SETELAH DIPERIKSA MASIH ADA KEKURANGAN
PEMBAYARAN UTANG PAJAK, MAKA DITERBITKANLAH S.K.P.K.B. ATAU
S.K.P.K.B.T.

 TETAPI ADA PULA UTANG PAJAK DIBAYAR SETELAH ADANYA

PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
anggo doyoharjo
3
 PENAGIHAN PAJAK DILAKUKAN MERUPAKAN CARA
UNTUK DAPAT DILUNASINYA UTANG PAJAK,
SEBAGAI AKIBAT DARI TIDAK DILUNASINYA SECARA
SUKARELA
U.U. NO. 19 TAHUN
2000  KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR
PAJAK MERUPAKAN POSISI STRATEGIS DALAM
PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK, NAMUN
TENTANG
SEBENARNYA PERLU DIKAJI TERHADAP FAKTOR-
FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEPATUHAN
PENAGIHAN PAJAK WAJIB PAJAK.
DENGAN SURAT PAKSA
 SUPAYA MEMPUNYAI NILAI KEPASTIAN HUKUM dan
(PERUBAHAN ATAS U.U. KEADILAN, MAKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN
NO. 19 TH. 1997) SURAT PAKSA HARUS BERDASARKAN UNDANG-
UNDANG,
anggo doyoharjo
 HUKUM PAJAK FORMIL

TERHADAP
UU NO. 28 TH. 2007
tentang
TUNGGAKAN PAJAK KETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
PERLU TINDAKAN
&
PENAGIHAN PAJAK
UU NO. 19 TAHUN 2000
YANG MEMPUNYAI tentang
PENAGIHAN PAJAK
DENGAN SURAT PAKSA
KEKUATAN HUKUM MEMAKSA
anggo doyoharjo
 RUANG LINGKUP  WAJIBPAJAK ADALAH ORANG
5 U.U. NO. 19 TAHUN 2000
MELIPUTI SEMUA JENIS
PRIBADI ATAU BADAN
PAJAK :
 YANG MENURUT KETENTUAN
YANG DIPUNGUT OLEH
PEMERINTAH PUSAT, PERATURAN PERUNDANG-
TERMASUK BEA DAN CUKAI, UNDANGAN PERPAJAKAN
DITENTUKAN UNTUK
DAN MELAKUKAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN,
PAJAK YANG DIPUNGUT
OLEH PEMERINTAH DAERAH,
MENURUT UNDANG-UNDANG  TERMASUK PEMUNGUT PAJAK
DAN PERATURAN DAERAH
ATAU PEMOTONG PAJAK
TERTENTU
anggo doyoharjo
 Juru Sita
6

JURUSITA PAJAK JURUSITA PAJAK BERTUGAS

MELAKSANAKAN :
ADALAH PELAKSANA
TINDAKAN
1. PENAGIHAN SEKETIKA DAN
PENAGIHAN PAJAK, SEKALIGUS,

BERDASARKAN SURAT
PERINTAH
2. PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA,

ATAU 3. PENYITAAN
PENUGASAN DARI PEJABAT
4. PENYANDERAAN
anggo doyoharjo
 Pelaksanaan Penyitaan, berwenang :
7

MEMASUKI DAN MEMERIKSA SEMUA RUANGAN

TERMASUK MEMBUKA LEMARI, LACI, DAN TEMPAT LAIN UNTUK

MENEMUKAN OBJEK SITA

BAIK DI TEMPAT USAHA, DI TEMPAT KEDUDUKAN, ATAU DI

TEMPAT TINGGAL PENANGGUNG PAJAK,

ATAU DI TEMPAT LAIN YANG DAPAT DIDUGA SEBAGAI TEMPAT

PENYIMPANAN OBJEK SITA.
anggo doyoharjo
 Pelaksanaan Penyitaan, dapat :
8

MEMINTA BANTUAN KEPADA

 KEPOLISIAN,

 KEJAKSAAN,

 DEPARTEMEN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

 PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT,

 BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT,

 PENGADILAN NEGERI,

 BANK

 ATAU PIHAK LAIN.

anggo doyoharjo
 PENAGIHAN PAJAK ?
9

ADALAH  MENEGUR ATAU MEMPERINGATKAN,

SERANGKAIAN TINDAKAN  MELAKSANAKAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN

SEKALIGUS,
AGAR
 MEMBERITAHUKAN SURAT PAKSA,
PENANGGUNG PAJAK

MELUNASI UTANG PAJAK  MENGUSULKAN PENCEGAHAN,

DAN  PELAKSANAKAN PENYITAAN,

BIAYA PENAGIHAN PAJAK

 MELAKSANAKAN PENYANDERAAN,
DENGAN :
 MENJUAL
anggo doyoharjo BARANG YANG TELAH DISITA.
 1. Surat Teguran
10

JIKA SATU BULAN SEJAK DITERBITKANNYA STP, SKPKB, SKPKBT, dan SK PUTUSAN
BANDING tsb WAJIB PAJAK BELUM MELUNASINYA, MAKA PROSES PENAGIHAN
DILAKUKAN SECARA AKTIF YAITU DENGAN PENERBITAN SURAT TEGURAN YANG
BERUPA PERINGATAN UNTUK MELUNASI UTANG PAJAKNYA

SURAT TEGURAN ATAU SURAT SEJENIS LAINNYA YANG BERISI PERINGATAN

KEPADA WAJIB PAJAK UNTUK MELUNASI UTANG PAJAKNYA PENTING SEKALI,
HAL INI DISEBABKAN APABILA BELUM PERNAH ADA PENERBITAN SURAT
TEGURAN MAKA TIDAK DAPAT DITINDAKLANJUTI DENGAN SURAT PAKSA.

SURAT TEGURAN DIBERIKAN SEBANYAK-BANYAKNYAN 3 (TIGA) KALI DENGAN

TENGGANG WAKTU SATU BULAN
anggo doyoharjo
11

 SURAT PAKSA TANPA DIDAHULUI DENGAN PENERBITAN SURAT

TEGURAN ATAU SEJENISNYA, MAKA SECARA YURIDIS SURAT
PAKSA TERSEBUT TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM.

 DENGAN DEMIKIAN BERARTI PENERBITAN SURAT PAKSA

TANPA DIDAHULUI DENGAN SURAT TEGURAN, MAKA SURAT
PAKSA TERSEBUT TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM BAGI
WAJIB PAJAK UNTUK MELUNASI UTANG PAJAKNYA.
anggo doyoharjo
 2. Penagihan Seketika dan Sekaligus
12

TINDAKAN
 PENAGIHAN SEKETIKA ADALAH PENAGIHAN PAJAK YANG
PENAGIHAN YANG DILAKUKAN SEGERA DILAKSANAKAN OLEH
TANPA MENUNGGU TANGGAL JATUH JURUSITA PAJAK
KEPADA PENANGGUNG
TEMPO PEMBAYARAN PAJAK

 PENAGIHAN SEKALIGUS ADALAH

PENAGIHAN YANG MELIPUTI SELURUH TUJUANNYA
UTANG PAJAK DARI SEMUA JENIS MENYELAMATKAN
PENERIMAAN /
PAJAK DAN TAHUN PAJAK PELUNASAN PAJAK

anggo doyoharjo
13

ADALAH TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK YANG

BERDASARKAN DILAKSANAKAN OLEH JURUSITA PAJAK KEPADA
SURAT PERINTAH :
PENANGGUNG PAJAK,

PENAGIHAN SEKETIKA
DAN SEKALIGUS
TANPA MENUNGGU TANGGAL JATUH TEMPO
PEMBAYARAN

YANG DITERBITKAN
YANG MELIPUTI SELURUH UTANG PAJAK DARI
OLEH PEJABAT SEMUA JENIS PAJAK, MASA PAJAK, DAN TAHUN
PAJAK.
anggo doyoharjo
 Penagihan Seketika dan Sekaligus, JIKA :
14

A. PENANGGUNG PAJAK AKAN MENINGGALKAN INDONESIA UNTUK SELAMA-LAMANYA ATAU BERNIAT

UNTUK ITU;

B. PENANGGUNG PAJAK MEMINDAHTANGANKAN BARANG YANG DIMILIKI / DIKUASAI DALAM RANGKA

MENGHENTIKAN ATAU MENGECILKAN KEGIATAN PERUSAHAAN, ATAU PEKERJAAN YANG
DILAKUKANNYA DI INDONESIA;

C. ADA TANDA-TANDA BAHWA PENANGGUNG PAJAK AKAN MEMBUBARKAN BADAN USAHANYA, ATAU
MENGGABUNGKAN USAHANYA, ATAU MEMEKARKAN USAHANYA, ATAU MEMINDAHTANGANKAN
PERUSAHAAN YANG DIMILIKI / DIKUASAINYA, ATAU MELAKUKAN PERUBAHAN BENTUK LAINNYA;

D. BADAN USAHA AKAN DIBUBARKAN OLEH NEGARA; ATAU

E. TERJADI PENYITAAN ATAS BARANG PENANGGUNG PAJAK OLEH PIHAK KETIGA ATAU TERDAPAT
TANDA-TANDA KEPAILITAN. anggo doyoharjo
15

SURAT PERINTAH PENAGIHAN SEKETIKA DAN

SURAT PERINTAH SEKALIGUS SEKURAN-GKURANGNYA MEMUAT:

PENAGIHAN SEKETIKA DAN

A. NAMA WAJIB PAJAK, ATAU NAMA WAJIB PAJAK
SEKALIGUS DAN PENANGGUNG PAJAK;
DITERBITKAN
B. BESARNYA UTANG PAJAK;
SEBELUM
PENERBITAN
C. PERINTAH UNTUK MEMBAYAR; DAN

SURAT PAKSA
D. SAAT PELUNASAN PAJAK.
anggo doyoharjo
16

 PENGECUALIAN TANPA DIDAHULUI PENERBITAN SURAT PAKSA MEMANG

MASUK AKAL, KARENA APABILA HARUS MELALUHI PROSES PENAGIHAN
DENGAN SURAT PAKSA MEMAKAN WAKTU YANG RELATIF LAMA

 WAKTU TERSEBUT DAPAT MEMBERI KESEMPATAN BAGI WAJIB PAJAK DAN

PENANGGUNG PAJAK UNTUK MENGHINDAR DALAM PELUNASAN UTANG
PAJAKNYA KEPADA NEGARA.

 SEHINGGA PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS TERSEBUT MEMPUNYAI

TUJUAN UTAMA MENYELAMATKAN PIUTANG PAJAK OLEH NEGARA
TERHADAP WAJIB PAJAK DAN PENANGGUNG PAJAK.

anggo doyoharjo
 3. Surat Paksa
17

SURAT PAKSA ADALAH SURAT KEPUTUSAN YANG MEMPUNYAI

KEKUATAN YANG SAMA DENGAN GROSE (ASLI) KEPUTUSAN
HAKIM DALAM PERKARA PERDATA, YANG TIDAK DAPAT
DIGANGGU GUGAT LAGI DENGAN CARA MEMINTAKAN BANDING
KEPADA HAKIM YANG LEBIH ATAS.

 SURAT PAKSA HARUS MENGGUNAKAN KEPALA “DEMI

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA”, KARENA PERKATAAN-PERKATAAN ITULAH
SURAT PAKSA MENDAPAT KEKUATAN “EKSEKUTORIAL”
anggo doyoharjo
 Surat Paksa diterbitkan apabila:
18

 PENANGGUNG PAJAK TIDAK MELUNASI UTANG PAJAK DAN

KEPADANYA TELAH DITERBITKAN SURAT TEGURAN ATAU SURAT
PERINGATAN ATAU SURAT LAIN YANG SEJENIS;

 TERHADAP PENANGGUNG PAJAK TELAH DILAKSANAKAN PENAGIHAN

SEKETIKA DAN SEKALIGUS; ATAU

 PENANGGUNG PAJAK TIDAK MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA

TERCANTUM DALAM KEPUTUSAN PERSETUJUAN ANGSURAN ATAU
PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK.

anggo doyoharjo
 Surat Paksa harus memuat:
19

BERDASARKAN PASAL 10 UNDANG UNDANG NO. 19 TAHUN  NAMA WAJIB PAJAK;

2000 :

SURAT PAKSA DITERBITKAN SETELAH LEWAT DUAPULUH  DASAR PENAGIHAN;

SATU HARI SEJAK DITERBITKANNYA SURAT TEGURAN.

SURAT PAKSA DIBERITAHUKAN DAN DISERAHKAN OLEH  BESARNYA UTANG

JURUSITA PAJAK KEPADA WAJIB PAJAK ATAU PAJAK;
PENANGGUNG PAJAK

DENGAN DIBUATKAN BERITA ACARANYA. PEMBERITAHUAN

DAN
DAN PENYERAHANNYA
 PERINTAH UNTUK BAYAR

anggo doyoharjo
 Surat Paksa Terhadap Orang Pribadi
Diberitahukan Oleh Jurusita Pajak Kepada :
20

 PENANGGUNG PAJAK DI TEMPAT TINGGAL, TEMPAT USAHA ATAU DI TEMPAT LAIN YANG
MEMUNGKINKAN;

 ORANG DEWASA YANG BERTEMPAT TINGGAL BERSAMA ATAUPUN YANG BEKERJA DI

TEMPAT USAHA PENANGGUNG PAJAK, APABILA PENANGGUNG PAJAK YANG
BERSANGKUTAN TIDAK DITEMUI;

 SALAH SEORANG AHLI WARIS ATAU PELAKSANA WASIAT ATAU YANG MENGURUS HARTA
PENINGGALANNYA, APABILA WAJIB PAJAK TELAH MENINGGAL DUNIA DAN HARTA
WARISANNYA BELUM DIBAGI; ATAU

 PARA AHLI WARIS, APABILA WAJIB PAJAK TELAH MENINGGAL DUNIA DAN HARTA WARISAN
TELAH DIBAGI. atau

 TIDAK MENUNJUK KUASA KHUSUS DALAM PERPAJAKAN, MAKA SURAT PAKSA DAPAT
DISAMPAIKAN MELALUHI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT.
anggo doyoharjo
 Surat Paksa Terhadap Badan
Diberitahukan Oleh Jurusita Pajak Kepada :
21

 PENGURUS, PEMEGANG SAHAM, DAN PEMILIK MODAL BAIK DI TEMPAT

KEDUDUKAN BADAN YANG BERSANGKUTAN, DI TEMPAT TINGGAL MEREKA
MAUPUN DI TEMPAT LAIN YANG MEMUNGKINKAN; ATAU

 PEGAWAI TINGKAT PIMPINAN DI TEMPAT KEDUDUKAN ATAU TEMPAT USAHA

BADAN YANG BERSANGKUTAN APABILA JURUSITA PAJAK TIDAK DAPAT
MENJUMPAI SALAH SEORANG SEBAGAIMANA DIMAKSUD HURUF A DI ATAS.

 JIKA WAJIB PAJAK MENUNJUK SEORANG KUASA UNTUK MENJALANKAN HAK

DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN, MAKA SURAT KUASA DAPAT DIBERITAHUKAN
KEPADA PENERIMA KUASA DIMAKSUD anggo doyoharjo
 Surat Paksa
diberitahukan oleh juru sita kepada ?
22

 DALAM HAL WAJIB PAJAK DINYATAKAN PAILIT : SURAT PAKSA DIBERITAHUKAN KEPADA
KURATOR, HAKIM PENGAWAS ATAU BALAI HARTA PENINGGALAN

 DALAM HAL WAJIB PAJAK DINYATAKAN BUBAR ATAU DALAM LIKUIDAS : SURAT PAKSA
DIBERITAHUKAN KEPADA ORANG ATAU BADAN YANG DIBEBANI UNTUK MELAKUKAN
PEMBERESAN, ATAU LIKUIDATOR.

 DALAM HAL WAJIB PAJAK MENUNJUK SEORANG KUASA DENGAN SURAT KUASA KHUSUS UNTUK
MENJALANKAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN : SURAT PAKSA DAPAT DIBERITAHUKAN
KEPADA PENERIMA KUASA DIMAKSUD.

 WAJIB PAJAK / PENANGGUNG PAJAK TIDAK DIKETAHUI KEBERADAANNYA: SURAT PAKSA

DITEMPELKAN PADA PAPAN PENGUMUMAN KANTOR PEJABAT YANG MENERBITKANNYA,
MENGUMUMKAN MELALUI MEDIA MASSA, ATAU CARA LAIN YANG DITETAPKAN DENGAN KEP.
MENTERI ATAU KEP. KEPALA DAERAH.
anggo doyoharjo
 MENOLAK untuk MENERIMA jiKA ADA

23
Surat Paksa ? PENGAJUAN KEBERATAN

OLEH WAJIB PAJAK

JURUSITA PAJAK
MENINGGALKAN SURAT PAKSA
DAN
MENCATAT DALAM BERITA ACARA
BAHWA PENANGGUNG PAJAK TIDAK
MAU MENERIMA SURAT PAKSA,
TIDAK MENGAKIBATKAN
DAN
PENUNDAAN PELAKSANAAN
SURAT PAKSA DIANGGAP TELAH SURAT PAKSA
DIBERITAHUKAN
anggo doyoharjo
 4. Pencegahan
24

 PENCEGAHAN ADALAH LARANGAN YANG BERSIFAT

SEMENTARA TERHADAP PENANGGUNG PAJAK TERTENTU
UNTUK KELUAR DARI WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERDASARKAN ALASAN TERTENTU SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.

anggo doyoharjo
 Undang Undang No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
BARU : UU NO. 12 TAHUN 2006
25

 PENCEGAHAN ATAU PENCEKALAN MERUPAKAN UPAYA HUKUM YANG

DILAKUKAN OLEH MENTERI KEUANGAN DENGAN MENGAJUKAN
PERMOHONAN KEPADA MENTERI KEHAKIMAN, AGAR PENANGGUNG PAJAK
DAPAT DICEGAH MENINGGALKAN WILAYAH HUKUM INDONESIA.

 APABILA PENCEGAHAN TELAH BERLAKU EFEKTIF BUKAN BERARTI UTANG

PAJAKNYA TELAH LUNAS, ARTINYA BEHWA PENCEGAHAN MERUPAKAN
UPAYA PENAGIHAN PAJAK DENGAN CARA DILARANGNYA BEPERGIAN KE
LUAR NEGERI

anggo doyoharjo
26

UPAYA PENCEGAHAN TERSEBUT ADA SYARATNYA:

 SYARAT KUANTITATIF, YAITU JIKA PENANGGUNG PAJAK

MEMPUNYAI UTANG PAJAK SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR
RP. 100.000.000,00 (SATU JUTA RUPIAH); DAN

 SYARAT KUALITATIF, YAITU SYARAT MENGENAI

DIRAGUKANNYA ITIKAD BAIK PENANGGUNG PAJAK YANG
BERSANGKUTAN DALAM MELUNASI UTANG PAJAKNYA.
anggo doyoharjo
 5. Penyitaan
27
PEJABAT MENERBITKAN
JIKA TELAH DITERBITKAN SURAT PERINTAH MELAKSANAKAN PENYITAAN
SURAT PAKSA

JIKA TELAH PENYITAAN ADALAH TINDAKAN JURUSITA PAJAK

DILAKUKAN
PENAGIHAN SEKETIKA
DAN SEKALIGUS UNTUK MENGUASAI BARANG PENANGGUNG PAJAK,

GUNA DIJADIKAN JAMINAN UNTUK MELUNASI

UTANG PAJAK
TERNYATA

UTANG PAJAK MENURUT atau BERDASARKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN.
TIDAK DILUNASI
anggo doyoharjo
 Berita acara penyitaan
28

 DITANDATANGANI OLEH JURUSITA PAJAK, PENANGGUNG PAJAK DAN SAKSI-SAKSI.

 JIKA PENANGGUNG PAJAK ADALAH BADAN, MAKA DITANDATANGANI OLEH PENGURUS, KEPALA PERWAKILAN, KEPALA CABANG,
PENANGGUNG JAWAB, PEMILIK MODAL ATAU PEGAWAI TETAP PERUSAHAAN

 WALAUPUN PENANGGUNG PAJAK TIDAK HADIR, PENYITAAN TETAP DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN SYARAT SALAH SEORANG
SAKSI BERASAL DARI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT.

 JIKA PENYITAAN TIDAK DIHADIRI OLEH PENANGGUNG PAJAK, DITANDATANGANI JURUSITA PAJAK DAN SAKSI-SAKSI.

 PENYITAAN TETAP MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT, MESKIPUN PENANGGUNG PAJAK MENOLAK MENANDATANGANI BERITA
ACARA PENYITAAN

 SALINAN BERITA ACARA PENYITAAN DAPAT DITEMPELKAN PADA BARANG BERGERAK ATAU BARANG TIDAK BERGERAK YANG
DISITA, ATAU DI TEMPAT BARANG BERGERAK ATAU BARANG TIDAK BERGERAK YANG DISITA BERADA, DAN ATAU DI TEMPAT-
TEMPAT UMUM. anggo doyoharjo
 BARANG DISITA, BENDA bergerak tidak bergerak
29

PENYITAAN TERHADAP BARANG MILIK:

 PERUSAHAAN, YANG DISITA

 PENGURUS, DIPERKIRAKAN CUKUP

 KEPALA PERWAKILAN / CABANG,
UNTUK MELUNASI
 PENANGGUNG JAWAB,

 PEMILIK MODAL, UTANG PAJAK

DAN

BIAYA PENAGIHAN
BAIK DI TEMPAT KEDUDUKAN YANG BERSANGKUTAN,
DI TEMPAT TINGGAL MEREKA PAJAK.
MAUPUN DI TEMPAT LAIN.
anggo doyoharjo
30

anggo doyoharjo
 TIDAK BOLEH DISITA, atau dikecualikan:
31

A. PAKAIAN DAN TEMPAT TIDUR BESERTA PERLENGKAPANNYA, TERMASUK YANG DIGUNAKAN KELUARGA YANG MENJADI
TANGGUNGANNYA;

B. PERSEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK KEPERLUAN SATU BULAN BESERTA PERALATAN MEMASAK YANG
BERADA DI RUMAH;

C. PERLENGKAPAN PENANGGUNG PAJAK YANG BERSIFAT DINAS YANG DIPEROLEH DARI NEGARA;

D. BUKU-BUKU YANG BERTALIAN DENGAN JABATAN ATAU PEKERJAAN PENANGGUNG PAJAK DAN ALAT-ALAT YANG
DIPERGUNAKAN UNTUK PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN DAN KEILMUAN;

E. PERALATAN DALAM KEADAAN JALAN YANG MASIH DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN ATAU USAHA
SEHARI-HARI DENGAN JUMLAH SELURUHNYA TIDAK LEBIH DARI RP 20.000.000,00; ATAU

F. PERALATAN PENYANDANG CACAT YANG DIGUNAKAN OLEH PENANGGUNG PAJAK DAN KELUARGA YANG MENJADI
TANGGUNGANNYA. anggo doyoharjo
 larangan PENYITAAN
32

 TELAH DISITA OLEH PENGADILAN NEGERI ATAU INSTANSI LAIN YANG BERWENANG.
JURUSITA PAJAK MENYAMPAIKAN SURAT PAKSA KEPADA PENGADILAN NEGERI ATAU
INSTANSI LAIN YANG BERWENANG.

 PENGADILAN NEGERI DALAM SIDANG BERIKUTNYA MENETAPKAN BARANG YANG TELAH

DISITA TSB SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN UTANG PAJAK.

 SETELAH MENERIMA SURAT PAKSA MENJADIKAN BARANG YANG TELAH DISITA DIMAKSUD
SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN UTANG PAJAK.

 PENGADILAN NEGERI ATAU INSTANSI LAIN YANG BERWENANG MENENTUKAN PEMBAGIAN

HASIL PENJUALAN BARANG DIMAKSUD BERDASARKAN KETENTUAN HAK MENDAHULU
NEGARA UNTUK TAGIHAN PAJAK.
anggo doyoharjo
 HAK MENDAHULUI PAJAK, melebihi hak
preferen yang berjaminan
33

 BIAYA PERKARA YANG SEMATA-MATA DISEBABKAN SUATU PENGHUKUMAN

UNTUK MELELANG SUATU BARANG BERGERAK DAN ATAU BARANG TIDAK
BERGERAK;

 BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN UNTUK MENYELAMATKAN BARANG YANG

DISITA;

 BIAYA PERKARA YANG SEMATA-MATA DISEBABKAN PELELANGAN DAN

PENYELESAIAN SUATU WARISAN.

anggo doyoharjo
34

 PUTUSAN YANG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP

SEGERA DISAMPAIKAN OLEH PENGADILAN NEGERI KEPADA
KANTOR LELANG

 UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR PEMBAGIAN HASIL

LELANG.”

anggo doyoharjo
 6. Pelelangan (penjualaan barang
35
sitaan)
PEJABAT BERWENANG
SETELAH DILAKSANAKAN
PENYITAAN MELAKSANAKAN PENJUALAN

SECARA LELANG
TERNYATA

TERHADAP

BARANG YANG DISITA

UTANG PAJAK dan/atau
BIAYA PENAGIHAN PAJAK MELALUI KANTOR LELANG.
TIDAK DILUNASI

anggo doyoharjo
36

DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA

LELANG :
DIKENAKAN
 UANG TUNAI,

 DEPOSITO BERJANGKA, TABUNGAN, BIAYA PENAGIHAN

SALDO REKENING KORAN,
PAJAK DITAMBAH 1%

 OBLIGASI, SAHAM, ATAU SURAT DARI

BERHARGA LAINNYA,

HASIL PENJUALAN
 PIUTANG DAN PENYERTAAN MODAL
PADA PERUSAHAAN LAIN,
anggo doyoharjo
37

LELANG TETAP DAPAT LELANG TIDAK DILAKSANAKAN JIKA :

DILAKSANAKAN :
 PENANGGUNG PAJAK TELAH
 WALAUPUN KEBERATAN YANG MELUNASI UTANG PAJAK DAN BIAYA
PENAGIHAN PAJAK,
DIAJUKAN OLEH WAJIB PAJAK
BELUM MEMPEROLEH
KEPUTUSAN KEBERATAN. ATAU

 TANPA DIHADIRI OLEH  BERDASARKAN PUTUSAN

PENANGGUNG PAJAK. PENGADILAN / BADAN PERADILAN
PAJAK, ATAU OBJEK LELANG
MUSNAH.
anggo doyoharjo
 Hasil Lelang Untuk Bayar Biaya Penagihan, Sisanya Untuk
Bayar Utang Pajak
38
 PENJUALAN SECARA LELANG, BIAYA PENAGIHAN PAJAK DITAMBAH 1% (SATU PERSEN) DARI
POKOK LELANG.
 DALAM HAL HASIL LELANG SUDAH MENCAPAI JUMLAH YANG CUKUP UNTUK MELUNASI BIAYA
PENAGIHAN PAJAK DAN UTANG PAJAK, PELAKSANAAN LELANG DIHENTIKAN OLEH PEJABAT
WALAUPUN BARANG YANG AKAN DILELANG MASIH ADA.
 SISA BARANG BESERTA KELEBIHAN UANG HASIL LELANG DIKEMBALIKAN OLEH PEJABAT KEPADA
PENANGGUNG PAJAK, SEGERA SETELAH PELAKSANAAN LELANG.

 PEJABAT YANG LALAI MELAKSANAKAN KETENTUAN tsb di atas, DIKENAKAN SANKSI SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.

 HAK PENANGGUNG PAJAK ATAS BARANG YANG TELAH DILELANG BERPINDAH KEPADA PEMBELI
DAN KEPADANYA DIBERIKAN RISALAH LELANG YANG MERUPAKAN BUKTI OTENTIK SEBAGAI
DASAR PENDAFTARAN DAN PENGALIHAN HAK.
anggo doyoharjo
 Terlanjur dilelang ?
39

APABILA SETELAH PELAKSANAAN LELANG WAJIB

PAJAK MEMPEROLEH KEPUTUSAN KEBERATAN
ATAU PUTUSAN BANDING
PEJABAT MENGEMBALIKAN
KELEBIHAN PEMBAYARAN
YANG MENGAKIBATKAN UTANG PAJAK MENJADI PAJAK
BERKURANG ATAU NIHIL SEHINGGA MENIMBULKAN
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK, DALAM BENTUK UANG SESUAI
DENGAN KETENTUAN
maka PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN PERPAJAKAN

WAJIB PAJAK TIDAK DAPAT MEMINTA ATAU TIDAK

BERHAK MENUNTUT PENGEMBALIAN BARANG
YANG TELAH DILELANG.
anggo doyoharjo
 7. Penyanderaan
40

APAKAH ANDA SUKA DISANDERA ?

anggo doyoharjo
Dasar Hukum Penyanderaan
UUD ’45
 PASAL 5 AYAT (1) DAN PASAL 20 AYAT (2) U.U.D. 1945
( TELAH DIUBAH DENGAN PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG
DASAR 1945 )

UU PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

 UU NO. 19 TH. 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN
SURAT PAKSA, (TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 19 TAHUN 2000 )

PP NO. 137 TAHUN 2000

 TENTANG TEMPAT DAN TATA CARA PENYANDERAAN,
REHABILITASI NAMA BAIK PENANGGUNG PAJAK, DAN
PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM RANGKA PENAGIH
PENYANDERAAN ?
PENANGGUNG PAJAK :

 ADALAH ORANG PRIBADI ATAU BADAN

PENGEKANGAN YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS
SEMENTARA WAKTU PEMBAYARAN PAJAK,
KEBEBASAN
TERMASUK WAKIL YANG
PENANGGUNG PAJAK
MENJALANKAN HAK DAN MEMENUHI
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
 DENGAN
MENEMPATKANNYA DI
MENURUT PERATURAN PERPAJAKAN.
TEMPAT TERTENTU.
PENYANDERAAN TERHADAP PENANGGUNG PAJAK YANG :

1) UTANG PAJAK SEKURANG- SETELAH MEMPEROLEH

KURANGNYA 100 JUTA RUPIAH IZIN TERTULIS DARI :

MENTERI KEUANGAN
2) DIRAGUKAN ITIKAD BAIKNYA DALAM UNTUK PENAGIHAN
MELUNASI UTANG PAJAK. PAJAK PUSAT

ATAU
3) PENYANDERAAN DILAKSANAKAN
BERDASARKAN SURAT PERINTAH GUBERNUR UNTUK
PENYANDERAAN YANG DITERBITKAN PENAGIHAN PAJAK
DAERAH
OLEH PEJABAT,
Perintah Penyanderaan
 SURAT PERINTAH PENYANDERAAN
DITERBITKAN OLEH PEJABAT,

PEJABAT PAJAK
 SEKETIKA SETELAH DITERIMANYA IZIN
SESUAI DENGAN
JENIS TERTULIS
PAJAKNYA :

1. Pajak Pusat  IJIN TERTULIS DARI MENTERI KEUANGAN

2. Pajak Daerah UNTUK PENAGIHAN PAJAK PUSAT, ATAU
DARI GUBERNUR UNTUK PENAGIHAN
PAJAK DAERAH
PEMOHONAN IZIN PENYANDERAAN MEMUAT SEKURANG-
KURANGNYA :

 IDENTITAS PENANGGUNG PAJAK YANG AKAN DISANDERA

 JUMLAH UTANG PAJAK YANG BELUM DILUNASI;

 TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK YANG TELAH DILAKSANAKAN; DAN

 URAIAN TENTANG ADANYA PETUNJUK BAHWA PENANGGUNG

PAJAK DIRAGUKAN ITIKAD BAIK DALAM PELUNASAN UTANG PAJAK.
  IDENTITAS PENANGGUNG PAJAK;

 ALASAN PENYANDERAAN;
SURAT PERINTAH
PENYANDERAAN MEMUAT  IZIN PENYANDERAAN;
SEKURANG-KURANGNYA

 LAMA PENYANDERAAN; DAN

 TEMPAT PEYANDERAAN
 SEBELUM TEMPAT
PENYANDERAAN
TSB DIBENTUK :
PENYANDERAAN
DITITIPKAN DI
TEMPAT PENYANDERAAN : RUMAH TAHANAN
NEGARA DAN
 TERTUTUP DAN TERASING DARI TERPISAH DARI
MASYARAKAT; TAHANAN LAIN.

 MEMPUNYAI FASILITAS KETENTUAN LEBIH

TERBATAS; DAN LANJUT
DITETAPKAN
 MEMPUNYAI SISTEM DENGAN
PENGAMANAN DAN KEPUTUSAN
PENGAWASAN YANG MEMADAI. BERSAMA MENTERI
KEUANGAN DAN
Lamanya Disandera ?

 maximal 6 BULAN TERHITUNG SEJAK

PENANGGUNG PAJAK DITEMPATKAN
DALAM TEMPAT PENYANDERAAN,

DAN

 DAPAT DIPERPANJANG UNTUK

PALING LAMA 6 BULAN.
49

TRIMAKASIH

&

SAMPAI JUMPA

anggo doyoharjo