Anda di halaman 1dari 12

Pemeriksaan Psikiatri

Ada 2 yaitu :

1.Riwayat

( riwayat psikiatri, medis dan keluarga )

2. Pemeriksaan ( psikiatri dan status mental)

Kita mulai dengan Pemeriksaan Status Mental

Pemeriksaan Status mental adalah bagian penkajian klinis yang mendeskripsikan


keseluruhan observasi yang dilakukan oleh pemeriksa dan kesan yang didapatkan dari
pasien saat dilakukan wawancara Pemeriksaan status mental juga merupakan gambaran
penampilan pasien , cara bicara, tindakan dan pikiran selama wawancara.

1. Deskripsi Umum
a. Penampilan: ( dimnana kita dapat mendeskripsikan penampilan
pasien dan kesan fisik keseluruhan yang tercermin dari postur,
pembawaan , pakaian dan kerapihan) rambut pasien . istilah umum
yang mendeskripsikan misalnya ( tampak sehat,tampak sakit,
mudah terlihat sakit , pembawaan seperti tenang , tampak tua muda
dan aneh . juga perlu kita perhatikan tanda 2 dari anxietas seperti (
tangan lembab,dahi berkeringat,postur tegang dan mata melebar )
b. Kesadaran: Sebenarnya kesadaran ini masuk dalam pemeriksaan
sensorium . penting kita ketahui mengenai kesadaran pasien,
kesadaran / kewasadaan apabila adanya gangguam biasanya
mengindikasikan adanya kerusakan organik pada otak. Misalnya
gangguan seperti :
1. Kesadaran berkabut : berkurangnya kesiagaan terhadap
lingkungan secara menyeluruh , dimana pasien tidak dapat
memusatkan perhatianya terhadap stimulus lingkungan atau
mempertahankan pemikiran atau perilaku yng mengarah
ketujuan, sering kali merupakan suatu keadaan mental yng
menetap
2. Tingkat kesadaran pasien
- Komposmentis : derajat optimal dari kesigapan mental
individu dalam menangapi rangsangan luar maupun dalam.
Individu mampu memahami apa yang terjadi pada diri dan
lingkunganya serta bereaksi secara memadai.
- Apatis : indidvidu berespon lambat terhadap stimulus dari
luar. Orang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh
terhadap situasi sekitarnya
- Somnolen : suatu keadaan kesadaran menurun yng
cenderung tidur. Orang dengan kesadaran somnolen tampak
mengantuk dan bereaksi lambat pada stimulus luar.
- Stupor : penurunan kesadaran yng berat nyaris tdk berespom
terhadap stimlus luar atau respon minimal
- Koma : suatu derajat penurunan kesadaran paling berat
individu tdk bereaksi pada rangsangan dari luar, meskipun
sekuat apapun rangsangan yng diberikan padanya.
Gangguan kesadaran berkabut : suatu perubahan kualitas
kesadaran yakni individu tidak mampu berfikir jernih dan berespon
secara memadai terhadap situai disekitarnya. Seringkali individu
tampak bingung, sulit memusatkan perhatian dan disorientasi.
Delirum : perubahan kualitas kesadaran yng disertai gangguan
fungsi kognitif yng luas. Perilaku delirium berfluktuasi yaitu suatu
saat gaduh gelisah, lain waktu apatis. Keadaan delirium selain
ganggun orientasi adanya juga gangguan halusinasi dan ilusi ,
biasanya delirium sulit memusatkan ,memperthankan dan
mengalihkan perhatia.
Gangguan twilight stase : kesdaran terganggu disertai halusinasi
sering terjadi pada gangguan kesadaran oleg gangguan otak organik
. penderita seperti keadaan separuh sadar. Respon lingkungan
terbatas
c. Perilaku dan aktivitas psikomotor:
Perilaku : respon individu terhadap kehidupam , perilaku motorik
ekspresi perilaku individu yng terwujud dalam ragam aktivitas
motorik.
Cara berjalanya, tenang, kaku ,lambat, penuh perlawanan, agitasi,
hiperaktif
Gangguan perilaku yng sering dijumpai :
1. Stupor katatonia : penurunan aktivitas motorik secara ekstrim
, bermanifestasi sebagai gerakan yang lambat hingga keadaan
yng tak bergerak dan kaku seperti patung
2. Fleksibilitas cerea : keadaan sikap tubuh yang sedemikian rupa
dapat diatur tanpa perlawanan sehingga diistilahkan sluwes lilin
3. Akinesia : keadaan sikap motorik yng sangat terbatas pada
keadaan berat menyerupai stupor pada skizofrenia
4. Bradikinesia : perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi
pada parkinsonisme gerakan kaku dan kehilangan rsepon
spontan.
d. Pembicaraan : pembicaran atau gaya bicara pasien cepat atau
lambat, tertekan atau tertahan .berbisik atau pelo , spontan cadel,
terputus-putus ,cerewt ,pendiam
e. Sikap terhadap pemeriksa : dapat di deskripssikan sebagai
kooperatif, bersahabat, penuh perhatian,tertarik blak-blakan
seduktif , defensif ,merendahkan, kebingungan , apatsi
bermusuhan berhati-hati ,suka mengelak

2. Keadaan afektif
Emosi adalah suasana perasaan yng dihayati secara sadar, bersifat
kompleks,melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu
 Mood : emosi yang menetap dan telah meresap yang
mewarnai persepsi orang terhadap dunia. Yaitu bagaimana pasien
mengungkapkan apa yng sedang dirasakan oleh pasie?

Contoh
mood eutimia : suasana perasaan dalam rentang normal
menyiaratkan tidak ada depresi maupun elevasi mood
Mood hipotimia : suasana perasaan perpasif yang diwarnai kesedihan
dan kemurungan .kesedihan kehilangan semangat tampak murung dan
perilaku lamban
Mood hipertimia : suasana perasaan perpasif memperlihatkan
kegairahan dan semangat terhadap aktivitas kehidupan.
Mood Eforia : suasana perasaan gembira dan sejahtera yang
berlebihan
Mood disforia : menggambarkan suasana perasaan yang tidak
menyenangkan seringkali perasaan jenuh dan bosan
Mood aleksitimia : suasana kondisi ketidakmampuan individu untuk
menghayati suasana perasaanya keddangkalan kehidupan emosi
Mood anhedonia : suatu suasana perasaan yang diwarnai kehilangan
minat dan kesenangan terhadap berbagai aktivitas kehidupan
Mood kosog : kehidupan yang sangat dangkal, tidak atau sangat
sedikit memiliki suasana penghayatan. Keaadan ini sering dijumpai
pada skizofrenia kronis
Mood iritabel : suasana perasaan yng sensitif , mudah
tersinggung,mudah marah dan seringkali bereaksi berlebihan pada
situasi yng tdk disenanginya
Mood labil : suasan perasaan yng berubah –ubah dari waktu ke waktu
. pergantian perasaan sedih,cemas,marah.eforia dapat muncul tak
terduga
 Afek : respon emosional saat sekarang, yang dapat
dinilai lewat ekspresi wajah,pembicaraan , sikap dan gerak gerik tubuh.
Afek luas : afek padang normal yaitu ekspresi emosi yang luas dengan
variasi ekspresi wajah beragam, irama suara maupun gerakan tubuh
serasi dengan suasana hatinya .
Afek menyempit : menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang
terbatas. Intensitas dan keluasan dari ekspresinya emosinya berkurang
Afek menumpul : merupakan penurunan serius dari kemampuan
ekspresi emosi yng tampak dari tatapan mata kosong dan bahasa tubuh
sangat kurang.
Afek mendatar : adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari
afek menumpul individu kehilangan kemampuan ekspresi emosional.
Mata kosong tubuh kaku gerakan miniml
Afek labil : menggambarkan perubahan irama perasan yang cepat dan
tiba- tiba yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal
Afek serasi : menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi
yng terlihat keserasin antara emosi dan suasana yng dihayati
Afek tidak serasi : kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yng tidak
cocock dng suasna yng dikhayati
 Keserasian :
Pertimbangkan konteks kesesuaian respon emosi mengenai yang
sedang subjek bicarakan . misalnya tdka serasian pada skizofrenia dia
bercerita tentang wham kejar membunuh tetapi afeknya datar.
o Empati : idefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang
kompleks pada distres emosional orang lain.[1] Empati termasuk
kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa
simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil
perspektif orang lain
3. Fungsi Intelektual (Kognitif)
( penilaian fungsi otak, taraf intelegensia fungsi kognitif)
Fungsi kognisi : memori,konsentrasi,orientasi ,kemampuan
bahasa berhitung abtraksi,intelejensi.
 Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : ( taraf
pendeidikan, apakah lulus sma, apakah kuliah, pengetahuan umum
seperti menanyakan presiden siapa wakilnya siapa?,
 Daya konsentrasi : konsentrasi/perhatian mengarahkan aktivitas
mental pada pengalaman tertentu, gangguan perhatian meliputi :
- Ketidakmampuan memusatkan perhatian, mempertahankan
atau mengalihkan perhatian
- Kita dapat tanyakan dengan mis pengurahan 100-7 kelipatan
7 kemudia perkalian.
- Perhatian /antesi diminta dengan berhitung atau mengeja
kata dunia
- Gangguan perhatian : distrakbilitas : ketidakmampuan
individu memusatkan dan mempertahankan perhtaian sangat
mudah teralih berbagai stimulus sekitarnya lazim pada
gangguan cemas dan mania.
 Orientasi : kemampuan inndividu untuk mengenali objek atau
situasi sebagaiman adanya
Orientasi waktu : apakah pasien dapat identifikasi hari dengan
benar?tanggal?
Orientasi tempat : apakah pasien mengetahui dimana ia berada
Orientasi orang : apakah pasien mengenali siapa pemeriksa dan
peranya dan nama ornag yng berkontak dengannya
 Daya ingat
- Proses informasi meliputi perekaman,penyimpanan dan
pemangilan kembali.
Jangka Pendek : beberapa hari terakhir ,apa yng pasien
lakukan kemarin apa yang pasien makan saat sarapan, makan siang
dan makan malam.
Jangka sedang : beberapa bulan terakhir
Jangka Panjang : data masa kanak-kanank peristiwaa saat
usia lebih muda.
Amnesia : ketidakmampuan untuk mengingat sebagaian atau
seluruh pengalaman masa lalu. Disebabkan gangguan otak organik
dll, biasnya diawali lupa ingatan jangka pendek .
 Pikiran abstrak : gangguan dalam pembentukan konsep cara
pasien membuat konsep atau menngani idenya sendiri
Pertanyaan : apakah persamaman apel dan buah pir ?
Apakah arti peribahasan sederhana air beriak tanda tak
dalam jwaban bisa kongkret dan sangat abtrak
 Bakat kreatif : adakah bakat yang dimiliki pasien yng biasnya
orang lain tdk bisa lakukan hal2 yang angkah
 Kemampuan menolong diri sendiri : apakah pasien dapat
melakukan perawatan terhadap dirinya sendiri

4. Gangguan persepsi
Persepsi adalah proses pengiriman stimuus fisik menjadi
informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima
secara sadar.
 Halusinasi : Persepsi atau tanggapan palsu, tidak
berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata, menghayati
gejala2 yng dikhayalkan sebagai hal-hal yang nyata
Jenis2 halusinasi :
1. Halusinasi hipnagogik : persepsi sensorik keliru yng terjadi
ketika mulai jatuh tertidur secara umum bukan tergolong
fenomena patologis
2. Halusinasi hipnapompik : persepsi sensorik keliru yng terjadi
ketika seseorang mulai terbangun, secara umum bukan
tergolong fenomena patologis
3. Halusinasi audiotorik : persepsi suara yng keliru, biasanya
berupa suara orang meski dapat saja berup suara lain seperti
musik dll
4. Halusinasi visual : persepsi penglihatan yang keliruyng dapat
berupa bentuk jelas (orang ataupun tidak jelas
5. Halusinasi penciuman
6. Halusinanasi pengecapan
7. Halusinasi taktil
 Ilusi : suatu persepsi yng keliru atu menyimpng
dari stimulus eksternal yang nyata
 Depersonalisasi : satu kodisis patologis yang muncul
sebagai akibat dari perasaan subyektif dengan gambaran seseorang
mengalami atau merasakan diri sendiri / tubunya sebagai hal asing
atau tdk nyata
 Derealisasi : perasaan subyektif bahwa lingkungannya
menjadi asing tdk nyata

5. Proses berpikir
 Arus pikiran :
A.Produktivitas : ide yang sangat berlebihna,
cukup,miskin, flight of ide,
B. Kontinuitas : apakah pasien benar-benar
menjawab ertanyaan yang diajukan bisa berupa relevan, irelevan,
asosiasi loggar ( adanya sisipan kata)
C. Hendaya berbahasa : henday mencerminkan gaya bicara
yang terganggu
- clang asosiation : asosiasi bermakan rima
- nologisme : kata-kata baru yng diciptakan oleh pasien
Gangguan arus fikir :
1. Flight of idea / lompat gagasan : pikiran yang sangat cepat,
verbalisasi berlanjut ekstrim yang menghasilkan perpindahan
konstan dari satu ide ke ide lain ,ide cenderung berhubungan
pda tdk parah
2. Asosiasi longgar : aliran pikiran berupa perpindahan ide dari
satu subjek ke subjek lainnya dalam cara yang sama sekali tdk
berhubungan bila parah pembicaran menjadi inkohoren
3. Inkohorensi : pikiran-pikiran yng secara umum tdk dapat
diphami ,pikiran atau kata-kata yng keluar tanpa hubungan
logis maupun tidak sesuai tata bahasa mengakibatkan
disorganisasi
4. Clang asosiation : keterkaitan kata-kata dengan bunyi yng
mirip namun berbeda arti kata-kata tersebut tdk memiliki
hubungan logis dapat mencakup rima atau sajak
5. Ekolalia : pengulangan kata atau kalimat yng diucapkan
seseorang yng bersifat psikopatologis cenderung berulang dan
persisten dapat diucapkan intonasi terputus putus
6. Neologisme : kata baru yng diciptakan pasien seringkali
menggabungkan suku kata dari kata lain untuk alasan yng
idiosinktratik
7. World salad : pencampuran kata atau frase yg inkoheren
8. Jwaban tdk relevan : jawaban tidak selaras dnegan pertanyaan
9. Tangesialitas : ketidak mampuan mencapai asosiasi fikiran
mengarah tujuan pembicaraan tdk pernah beranjak dari poin
awal ketjuan yng diinginkan
10. Sirkumstansialittas : gaya bicara tak langsung yang terlambat
mencapai poin tertentu namun akhirnya berangkat dari satu
poin ke tujuan yng dikehendaki
 Isi Pikiran
yang terganggu adalah buah pikiran atau keyakinan seseorang dan
bukan cara penyampaiannya .
A. preokupasi : tentang peyakitnya , masalah
dilingkungan obsesi kompulsif fobia, bunuh diri
B. Gangguan isi pikiran :
1. miskin isi : pikiran yng hanya memberi sedikit informasi
karena hampa, pengulangan kosong atau kalimat samar
2. ide berlebihan : kepercayaan salah yng menetap dan tidak
masuk akal dipertahankan tdk seteguh waham
3. Waham : kepercayaan yang salah yang disasarkan pada
kesimpulan yng salah tentang realitas eksterna , tidak konsisten
dengan latar belakan kebudayann tdk dapat dikoreksi dengan
penalaran.
1. waham bizzare : keyainan yng keliru, mustahil dan aneh (contoh
: mahkluk luar angkasa menanamkan elektroda di otak manusia )
2. wahamm sistematik : keyakinana keliru atau keyakinan yng
tergabung dengan satu tema / kejadiaan ( cotoh : orang yng
dikejar2 polis atau mafia)
3. waham nilsistik : perasaan keliru bahwa diri dan lingkungannya
dan dunia tidak ada
4. waham somatik : keyakinan yng keliru melibatkan fungsi tubuh
( contohnya otak yng melelh)
5. waham paranoid : termasuk didalamnya waham kebesaran,
waham kejaran, waham rujukan dan waham dikendalikan.
Waham kebesaran : keyakinan atau kepercayaan biasanya psikotik
sifatnya bahwa dirinya adalah orang yng berkuasa atau sangat
besar
Waham kejaran : satu delusi yang menandai seseorang paranoid yg
mengira bahwa dirinya adalah korbandari usaha melukai dirinya
yng mendorong dia gagal dalam tindakannya
Waham rujukan : suatu kepercayaan yng keliru yng meyakini
bahwa tingkah laku orang lain memfitnah membahayakn atau
menjahati dirinya
Waham dikendalikan : keyakinan keliru bahwa keinginan, pikiran
atau perasan dikendalikan kekuatan dari luar
- Thogh withdrawl , insertin ,broadcasting control
Obsesi : fikiran yng kuat ide berulang
Kompulsif hal yang dikerjakan berulang ulang
Fobia adalah kengerian patologis yng ttidak berpavariasi dan
berlebihan tidak rasional dan menetap akan suatu stimulasi sehingga memiliki
hasrat kuat menghindrinya.
6. Pengendalian impuls
Apakah pasien mampu mengendalikan impuls seks, agresi dan
impuls lainyya
7. Daya nilai
 Norma sosial : kemampuan untuk menilai situasi secara
benar dan bertindak yng sesuai dalam situasi tersebut dengan
memperhatikan kaidah sosial yng berlaku dalam kehidupan sosial
budayanya
 Uji daya nilai : kemampuan untuk menilai situasii secara
benar dan bertinda sesua dalam situasi imajiner yng diberikan
 Penilaian Realitas : kemampunan menentukan persepsi,respon
emosi dan perilaku dalam berealisasi denggan realitas kehidupan,
kekacauan perilaku, waham halusinasi adalah contoh gangguan
berat menilai relita

8. Tilikan (insight)
Tilikan 1 penyangkalan total pada penyakit
Tilikan 2 ambivalensi terhadap penyakitnya
Tilikan 3 menyalahkan fakta sebagai faktor lain sebagai penyabab
penyakitnya
Tilikan 4 menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tdk
paham penyebab sakit
5. Menyadari penyakitnya dan fakta yng berhubungan dengan
penyakitnya namun tdk menerapkan dalam perilaku praktisnya
6. Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya motivasi untuk
perbaikan
9. Taraf dapat dipercaya
Dipercaya

Anda mungkin juga menyukai