: Peserta
: Moderator
: Penyaji
: Observer
: Fasilitator
VIII. Pengorganisasian
1. Penyuluh: Anggi Eka Putra P & Relias Alva Talenta
2. Moderator: Margareta Arfina
3. Observer & Fasilitator: Irfan Eka Wahyu
4. Dokumentasi: Joni Purwanto
IX. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Tempat dan alat sesuai rencana.
2) Peran dan tugas sesuai rencana.
3) Setting tempat sesuai dengan rencana.
2. Evaluasi Proses
1) Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan.
2) Selama kegiatan semua peserta aktif.
3. Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat mengerti tentang Gagal Jantung
2) Peserta dapat mengerti, mempraktikkan serta menerapkan dirumah
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel
tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan
ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke
seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya
mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang
melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering
merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan
cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya
sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive).
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/ kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian volume diastolik secara abnormal.
B. Faktor Penyebab
1. Penyakit Jantung Koroner
2. Hipertensi
3. Diabetes mellitus
4. Cardiomyopathy (penyakit otot jantung)
5. Penyakit katup jantung
6. Aritmia jantung
7. Cacat jantung bawaan
C. Tanda Dan Gejala Gagal Jantung
1. Sesak napas atau kesulitan bernapas
2. Fatigue (kelelahan)
3. Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, perut, dan pembuluh darah
di leher (Vena Jugularis)
4. Batuk → edema paru
5. Nyeri dada
D. Faktor Resiko Gagal Jantung
1. Orang yang berusia 65 tahun atau lebih
2. Bangsa amerika & afrika
3. Obesitas
4. Pria > beresiko dibanding wanita
5. Anak-anak dengan cacat jantung bawaan
E. Penanggulangan Gagal Jantung
1. Mengobati penyebab gagal jantung seperti : diabetes, hipertensi,
penyakit jantung coroner dan penyakit yang berhubungan dengan
system jantung dan pembuluh darah
2. Istirahat cukup
3. Rubah gaya hidup dengan diet jantung
4. Olahraga teratur
5. Sesuaikan pemasukan (minum) dan pengeluaran (kencing)
F. Diet penyakit jantung
1. Syarat-syarat
a) Kalori rendah
b) Protein dan lemak sedang
c) Cukup vitamin dan mineral
d) Rendah garam bila tekanan darah tinggi
e) Mudah dicerna
f) Porsi kecil tapi sering
g) Batasi minum 4 gelas per 24 jam
2. Pembagian makanan sehari-hari
a) Pagi:
¼ gelas nasi
1 butir telur
1 sdm gula
1 potong papaya
b) Siang:
Nasi 1/3 gelas
Daging 1 potong sedang
Tempe 2 potong sedang
Sayuran
Pepaya 1 potong sedang
Margarin
c) Makanan pantangan bagi penyakit jantung:
(a) Kue-kue yang terlalu manis dan gurih : Dodol, cake, tarcis dll.
(b) Semua daging berlemak
(c) Goreng-gorengan, santan kental
(d) Sayuran yang menimbulkan gas seperti : Kol, sawi, lobak.
(e) Lombok dan bumbu-bumbu yang merangsang.
(f) Kopi, minuman soda dan alkohol.
(g) Nangka, durian dan alpukat harus dibatasi.
G. Penatalaksanaan Jika Terjadi Serangan Jantung Di Rumah
Penting untuk mengetahui pertolongan pertama serangan jantung. Jika
seseorang tiba-tiba mengalami serangan jantung, hal pertama yang perlu dilakukan
adalah:
1. Pasien harus duduk beristirahat dan berusaha tetap tenang. Ia dapat duduk di
kursi, di lantai, atau bersandar pada dinding. Duduk di lantai membuat mereka
lebih tidak berisiko mengalami cedera jika pingsan.
2. Longgarkan semua pakaian.
3. Jika sudah pernah diresepkan obat nitrogliserin sebelumnya oleh dokter,
segera berikan. Caranya pemberiannya dengan meletakkan tablet di bawah
lidah.
4. Jika pasien tidak memiliki riwayat perdarahan atau pun alergi, pasien dapat
diberikan aspirin 325 mg untuk dikunyah. Hindari memberikan apa pun
melalui mulut, kecuali nitrogliserin atau obat lain yang sudah pernah
diresepkan sebelumnya.
5. Segera hubungi UGD atau rumah sakit terdekat.
6. Segera lakukan RJP (resusitasi jantung paru) setelah menghubungi UGD, jika
pasien tidak sadar atau tidak merespons. Lakukan RJP lebih dulu selama satu
menit sebelum mengontak UGD jika pasien adalah balita atau anak-anak.
7. Panggil bantuan terdekat jika Anda merasa panik. Tetapi jangan sekali-sekali
meninggalkan pasien sendirian.
8. Berikan persuasi positif sambil menunggu ambulans datang.
9. Jangan menunggu hingga gejala berlalu untuk memanggil bantuan. Juga
jangan membujuk pasien untuk menganggap bahwa gejalanya adalah hal
biasa.