Anda di halaman 1dari 172

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahNya, Pemerintah Kota Salatiga telah berhsil menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota Salatiga Tahun 2017. Penyusunan laporan
kinerja pemerintah ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban Pemerintah
Kota Salatiga dalam mencapai misi dan tujuan serta dalam rangka perwujudan good
governance dalam pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil
guna, bersih dan bertanggungjawab. Sebagaimana Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Salatiga Tahun 2017 merupakan
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Salatiga Tahun 2017-2022 untuk tahun yang pertama. Mengingat berbagai
keterbatasan yang ada, kami menyadari bahwa penyusunan LKjIP Kota Salatiga
Tahun 2017 masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan
LKjIP yang akan datang.
Semoga LKjIP Kota Salatiga Tahun 2017 ini dapat memberikan manfaat
sebagaimana yang diharapkan.

Salatiga, Maret 2018


WALIKOTA SALATIGA,

YULIYANTO., SE, MM

Jalan Letjend. Sukowati Nomor 51 Salatiga


Kode Pos 50724 Telp. (0298) 326767 Faks. (0298) 321398
Website www.salatiga.go.id E-mail: walikota@salatiga.go.id
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
IKTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................ i
BAB. I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................. 2

C. Gambaran Umum Kondisi Daerah ....................................................... 2

1. Aspek Geografis ............................................................................. 2

2. Aspek Demografis .......................................................................... 5

3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat .................................................. 7

D. Struktur Organisasi ............................................................................... 11

E. Permasalahan Dan Isu Pembangunan .............................................. 18

F. Sistematika Penyajian .......................................................................... 38

BAB. II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 40

A. Rencana Strategis ............................................................................... 40

1. Visi ............................................................................................... 40

2. Misi ............................................................................................... 42

3. Tujuan Dan Sasaran .................................................................... 43

B. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) ....................................................... 46

C. Perjanjian Kinerja ................................................................................ 48

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................... 57

A. Capaian Kinerja Tahun 2017 ............................................................... 57

B. Realisasi Anggaran .............................................................................. 113

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017


BAB. IV PENUTUP .............................................................................................. 133

LAMPIRAN I PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

LAMPIRAN II INDIKATOR KINERJA UTAMA KOTA SALATIGA

LAMPIRAN III PERNYATAAN TELAH DI REVIU DAN CEK LIST REVIU


INSPEKTORAT KOTA SALATIGA

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017


DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Wilayah Administratib menurut Kecamatan di Kota Salatiga


Tahun 2017 ...................................................................................... 4

Tabel I.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Kota Salatiga Tahun 2017 ................................................................. 5

Tabel I.3 Jumlah Penduduk dan Sex Ratio menurut Kecamatan di Kota
Salatiga Tahun 2017 ....................................................................... 5

Tabel I.4 Data Penduduk Kota Salatiga berdasarkan Kelompok Usia dan
Jenis Kelamin Tahun 2017 ............................................................... 6

Tabel I.5 Perkembangan PDRB berdasarkan Harga Berlaku dan Harga


Konstan Kota Salatiga Periode 2011-2016........................................ 9

Tabel I.6 Produk Domestik Bruto Kota Salatiga Atas Dasar Harga Berlaku
(PDRB ADHB) Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2016 ........... 10

Tabel I.7 PDRB Tahun Dasar 2010 Menurut Lapangan Usaha Kota
Salatiga Tahun 2014-2016 ............................................................... 11

Tabel III.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017
dibandingkan Tahun Anggaran 2016................................................. 116

Tabel III.2 Perkembangan PAD Kota Salatiga Tahun 2011-2017 ..................... 117

Tabel III.3 Target dan Realisasi PAD Tahun 2017 ............................................ 118

Tabel III.4 Data Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2017
dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ................................................ 118

Tabel III.5 Data Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran


2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ....................................... 119

Tabel III.6 Data Realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Umum Tahun


Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ...................... 119

Tabel III.7 Data Realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Tahun


Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ...................... 120

Tabel III.8 Data Realisasi Pendapatan Retribusi Perijinan Tertentu Tahun


Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ...................... 120

Tabel III.9 Data Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah


yang dipisahkan Tahun Anggaran 2017 dibandingkan Tahun
Anggaran 2016 ................................................................................. 121

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017


Tabel III.10 Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tahun
Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ..................... 121

Tabel III.11 Perkembangan Dana Perimbangan Tahun 2011-2017 ................... 122

Tabel III.10 Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tahun
Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ..................... 121

Tabel III.12 Data Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan


Tahun Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 .......... 123

Tabel III.13 Data Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi Tahun Anggaran


2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ...................................... 123

Tabel III.14 Data Realisasi Lain - lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun
Anggaran 2017 .................................................................................. 124

Tabel III.15 Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2012-2017 ......................... 127

Tabel III.16 Data Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran
2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ...................................... 128

Tabel III.17 Perkembangan Pembiayaan Tahun 2012-2017 ............................. 129

Tabel III.18 Target dan Realisasi Pembiayaan Tahun 2017 ............................... 130

Tabel III.19 Data Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran
2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 ...................................... 121

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Kota Salatiga ................................................................. 3


Gambar 1.2 Letak Kota Salatiga dalam Konstalasi Jawa Tengah ............ 4

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017


IKHTISAR EKSEKUTIF
IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik diperlukan pengembangan dan


penerapan sistem pelaporan yang dapat dipertanggung jawaban secara tepat, jelas
dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Laporan pertanggungjawaban
kinerja (LKjIP) Pemerintah Kota Salatiga disusun mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2017-
2022. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang
menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan daerah.
RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan
kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif
dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai
dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. Visi, misi, tujuan
dan sasaran Pemerintah Kota Salatiga Tahun 2017–2022 selengkapnya disajikan
sebagai berikut :
VISI
Visi menjelaskan arah atau kondisi ideal di masa depan yang ingin
dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini
yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan
yang ingin dicapai. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa untuk
mewujudkan tujuan pembangunan Kota Salatiga ditetapkan visi pembangunan
jangka menengah (RPJMD) 2017-2022, yaitu :
“SALATIGA HATI BERIMAN yang SMART ”.
Penjelasan yang dimaksud pada masing-masing kata dalam kalimat HATI
BERIMAN yang SMART adalah sebagai berikut :
a. Hati Beriman
Secara harfiah “HATI BERIMAN’ megandung arti “Sejiwa dengan Sila I
Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap penduduk/warga Kota Salatiga
adalah insan yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
menurut Agama dan Kepercayaan masing-masing”.
LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 i
“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna “Terciptanya
suasana dan kondisi kehidupan kota/masyarakat salatiga yang Sehat, Tertib,
Bersih, Indah dan Aman, di mana penduduk/warga kotanya adalah insan
yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut Agama
dan Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita bangsa
yaitu, masyarakat Indonesia yang adil dan makmur materiil –spiritual”. (Perda
Kotamadya Salatiga No.10 Tahun 1993)
b. Sejahtera
Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki kemampuan
ekonomi yang memadai, yang dicapai melalui peningkatan pemenuhan
kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan
pembangunan berwawasan lingkungan
c. Mandiri
Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan
masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan,
yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan
potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan makna dimaksud,
mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan
mengutamakan keselarasan pembangunan, toleransi, dan hubungan antar
pemangku kepentingan

d. Bermartabat
Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat penyelenggaraan
pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang
bersih, profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi
hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia

Berdasarkan Visi Misi yang telah ditetapkan, selanjutnya diuraikan lebih lanjut
dalam Tujuan dan Sasaran. Rumusan Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah
Kota Salatiga adalah sebagai berikut :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 ii


1. Misi I: Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM
yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan penyelenggaraan 1 Meningkatnya Akses dan
pendidikan yang berkualitas kualitas pendidikan dasar dan
dan merata bagi seluruh pendidikan non formal bagi
masyarakat masyarakat

2 Meningkatkan apresiasi pada 1 Meningkatnya aktivitas seni


seni dan karya budaya serta gelar karya budaya dan
melestarikan warisan budaya kelestarian warisan budaya
Kota Salatiga

3 Meningkatkan prestasi pemuda 1 Meningkatnya prestasi pemuda


dan olahraga dan olahraga

2. Misi II : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan


keluarga berencana

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan derajat 1 Meningkatnya angka


kesehatan masyarakat dan keselamatan ibu dan anak
pengendalian pertumbuhan
penduduk 2 Menurunnya penyakit menular
dan tidak menular

3 Terkendalinya pertumbuhan
penduduk

3. Misi III : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Tujuan Sasaran

1 Menciptakan tatanan 1 Meningkatkannya


kehidupan masyarakat yang ketenteraman, ketertiban
tentram, tertib dan aman guna umum, perlindungan
menunjang efektifitas masyarakat serta wilayah yang
pembangunan kondusif

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 iii


4. Misi IV : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur
perkotaan yang berwawasan lingkungan

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan kualitas 1 Meningkatnya kualitas sarana


penataan ruang dan prasarana jalan dan jembatan
infrastruktur dalam yang memadai untuk
mendukung pertumbuhan kenyamanan dan kelancaran
wilayah secara merata transportasi

2 Meningkatnya kualitas
penataaan ruang dan
pengendalian pemanfaatan
ruang

2 Meningkatkan kualitas sarana 1 Meningkatnya kuantitas dan


dan prasarana Drainase, fungsi sarana prasarana
pengairan dan saluran darinase dan pengairan serta
pembuangan limbah pembuanga air limbah

3 Meningkatkan kualitas 1 Meningkatnya kualitas


lingkungan hidup dalam lingkungan hidup
mendukung pembangunan
berkelanjutan 2 Penyediaan dan optimalisasi
sarana trasnportasi massal
yang berkualitas dan ramah
lingkungan

5. Misi V : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan


lingkungan permukiman kota

Tujuan Sasaran

1 Mewujudkan peningkatan 1 Meningkatnya pemerataan


kualitas pelayanan air bersih, sarana prasarana permukiman,
sanitasi, lingkungan serta sanitasi dan air bersih
perumahan dan permukiman sebagai kebutuhan dasar
perkotaan yang merata bagi masyarakat
masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas hidup.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 iv


6. Misi VI : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan pertumbuhan 1 Meningkatnya kuantitas dan


ekonomi dan pendapatan daya saing UMKM, koperasi dan
perkapita penduduk Industri

2 Meningkatnya kinerja
perdagangan

3 Meningkatnya kunjungan wisata


pada berbagai destinasi
unggulan

4 Meningkatnya produktivitas
pertanian dan perikanan, serta
ketahanan pangan masyarakat

5 Meningkatnya keberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan

7. Misi VII : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
Tujuan Sasaran

1 Mewujudkan pengelolaan 1 Meningkatnya realisasi investasi


potensi daerah yang
mendorong pada peningkatan 2 Meningkatnya penyerapan
kerjasama antar daerah dan tenaga kerja daerah
antar pelaku investasi dalam
memperluas kesempatan kerja
di Kota Salatiga.

8. Misi VIII: Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan


perlindungan anak
Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan ketahanan sosial 1 Meningkatnya kualitas


masyarakat dalam mencegah penanganan PMKS
dan menangani masalah
kesejahteraan sosial. 2 Meningkatnya konsumsi pangan
beragam, bergizi seimbang, dan
aman

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 v


2 Meningkatkan perlindungan, 1 Meningkatnya cakupan hak-hak
pemenuhan hak-hak anak, dan anak, Kesetaraan dan
pencapaian kesetaraan dan keberdayaan perempuan
keadilan gender.

9. Misi IX : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan


tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan pelaksanaan 1 Meningkatnya kepuasan


Reformasi Birokrasi pemerintah masyarakat atas pelayanan
daerah dalam menunjang publik pada unit-unit pelayanan
kualitas pelayanan publik dan publik
tata kelola pemerintahan
2 Meningkatnya keterbukaan
informasi publik dan penerapan
teknologi informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan

3 Meningkatnya profesionalisme
dan kompetensi sumberdaya
aparatur sipil negara (ASN)

4 Meningkatnya partisipasi dan


akuntabilitas kinerja birokrasi
pemerintah

Guna menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah


Kota Salatiga tersebut digunakan skala ordinal sebagai berikut:

Tabel Kategori Pencapaian Sasaran

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I. > 100% Sangat Baik

II. 75% - 100% Baik

III. 55% - 74% Cukup

IV. < 55% Kurang

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 vi


Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 14 sasaran dengan 26
indikator disimpulkan bahwa 6 (enam) indikator sasaran atau sebanyak 23.08%
dikategorikan Sangat Baik, 17 (tujuh belas) indikator sasaran atau 65.38%
dikategorikan Baik, 1 (satu) indikator sasaran atau 3.85% hanya mencapai kategori
Cukup dan 2 (dua) indikator sasaran atau 7.69% hanya mencapai kategori
Kurang. Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang
capaiannya belum seperti yang diharapkan yang berkategori cukup dan kurang,
sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya. Dari hasil perhitungan 14 sasaran
rata - rata capaian sebesar 89.94% terdiri dari sasaran kategori Sangat Baik (3
sasaran) dengan rata - rata sebesar 102.84%, kategori Baik (9 sasaran) dengan
rata - rata sebesar 90.66%, kategori Cukup (2 sasaran) dengan rata - rata sebesar
60,64% dan kategori Kurang (0 sasaran). Hasil perhitungan ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2017 sudah dilaksanakan
dengan baik. Beberapa sasaran nilai capaian kinerjanya belum optimal dikarenakan
dalam pelaksanaannya mengalami kendala/hambatan. Dalam pelaporan LKjIP Kota
Salatiga disamping mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan kegagalan
dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berikut capaian
sasaran strategis indikator kinerja secara rinci :

Indikator Kinerja Capaian


No Sasaran Strategis Target Realisasi Ket
Utama Kinerja
1 Meningkatkan Rata Rata Lama 9.85 9.82 99.70% Baik
penyelenggaraan Sekolah tahun tahun
pendidikan yang
Harapan Lama 14.98 14.98 100% Baik
berkualitas dan
Sekolah tahun tahun
merata bagi
seluruh masyarakat
Rata-rata capaian pada sasaran 1 99.85% Baik
2 Meningkatnya Cakupan seni dan 38% 38.95 102.5 Sangat
apresiasi pada seni cagar budaya yang Baik
dan karya budaya dilestarikan
serta melestarikan
warisan budaya
Kota Salatiga
Rata-rata capaian pada sasaran 2 102.5% Sangat
Baik
3 Meningkatkan Persentase 16.6% 12.5% 75.30% Baik
prestasi pemuda wirausahawan muda
dan olahraga yang produktif

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 vii


Peringkat dalam 7 7 100% Baik
Porda
Rata-rata capaian pada sasaran 3 87.65% Baik
4 Meningkatnya Angka Usia Harapan 81,32 76,87 94,5% Baik
derajat kesehatan Hidup
masyarakat dan
Laju Pertumbuhan 1,42% 1,38% 102,81% Sangat
Pengendalian
Penduduk Baik
Pertumbuhan
Penduduk Indeks 81,48 81,14 99,6% Baik
Pembangunan
Manusia
Rata-rata capaian pada sasaran 4 98.97% Baik
5 Menciptakan Indeks/Angka 0,13 0,15 Baik
86,6%
tatanan kehidupan Kriminalitas
masyarakat yang
Cakupan Penegakan 100% 69% 69% Cukup
tenteram, tertib
Peraturan Daerah
dan aman guna
dan Peraturan
menunjang
Kepala daerah
efektifitas
pembangunan
Rata-rata capaian pada sasaran 5 77.8% Baik
6 Meningkatkan Persentase kawasan 50% 15.78% 31.56% Kurang
kualitas penataan wajah Kota yang
ruang dan tertata dengan baik
infrastruktur dalam Persentase RTH 15.9% 15.67% 98.55% Baik
mendukung
pertumbuhan
wilayah secara
merata
Rata-rata capaian pada sasaran 6 65.06% Cukup
7 Meningkatkan Prosentase Wilayah 84,43% Baik
kualitas sarana dan dengan infrastruktur
prasarana drainase, kondisi baik
pengairan dan 65,21% 77,23%
saluran
pembuangan
limbah
Rata-rata capaian pada sasaran 7 77,23% Baik
8 Meningkatkan Indeks Kualitas 72 56.78 78.86% Baik
kualitas lingkungan Lingkungan Hidup
hidup dalam
mendukung
pembangunan
berkelanjutan.
Rata-rata capaian pada sasaran 8 78.86% Baik

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 viii


9 Mewujudkan Persentase Kawasan 4.43% 4.38% 101.14% Sangat
peningkatan Kumuh Perkotaan Baik
kualitas pelayanan
air bersih, sanitasi,
lingkungan
perumahan dan
permukiman
perkotaan yang
merata bagi
masyarakat dalam
rangka peningkatan
kualitas hidup
Rata-rata capaian pada sasaran 9 101.14% Sangat
Baik
10 Meningkatnya Pertumbuhan 5,27% 5,23% 99% Baik
Pertumbuhan ekonomi
ekonomi dan
PDRB Perkapita 53,133 53,033 99,8% Baik
Pendapatan
Perkapita Indeks Gini 0,38 0,38 100% Baik
Penduduk
Rata-rata capaian pada sasaran 10 99.6% Baik
11 Mewujudkan Pertumbuhan nilai 2.34% -42.58 0% Kurang
pengelolaan investasi
potensi daerah Tingkat 6.28% 3.96% 136.94% Sangat
yang mendorong pengangguran Baik
pada peningkatan terbuka
kerjasama antar
daerah dan antar
pelaku investasi
dalam memperluas
kesempatan kerja
di Kota Salatiga
Rata-rata capaian pada sasaran 11 68.47% Cukup
12 Meningkatnya Prosentase Baik
5,03% 5,24% 95,99%
ketahanan sosial Penduduk Miskin
masyarakat dalam Sangat
mencegah dan Baik
menangani Skor Pola Pangan
91% 91,8% 100,88%
masalah Harapan
kesejahteraan
sosial
Rata-rata capaian pada sasaran 12 98.43% Baik
13 Meningkatkan Score capaian KLA 239 275 115% Sangat
perlindungan, Baik
pemenuhan hak- IPG 96.22 96.02 99.79% Baik
hak anak, dan IDG 80.95 80.83 99.85% Baik
pencapaian
kesetaraan dan
keadilan gender
Rata-rata capaian pada sasaran 13 104.88% Sangat
Baik

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 ix


14 Meningkatkan Indeks PMPRB 60 58.25 97.08% Baik
Pelaksanaan (CC)
Reformasi Birokrasi
Pemerintah Daerah
Dalam Menunjang
Kualitas Pelayanan
Publik Dan Tata
Kelola
Pemerintahan
Rata-rata capaian pada sasaran 13 97.08% Baik

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 x


BAB I
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan


fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran.Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik
(Good governance) merupakan prasyarat yang mutlak bagi setiap pemerintahan untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai cita–cita dan tujuan berbangsa dan
bernegara. Prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance) mengandung 3
(tiga) pilar utama yaitu Akuntablitas, Transparasi dan Partisipasi yang dijabarkan
sebagai berikut:
(1) Akuntabilitas artinya penyelengaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan.
(2) Transparasi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus memiliki
mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada semua pihak.
(3) Demokrasi dan partisipasi artinya fungsi-fungsi pemerintah diselenggarakan tanpa
mengabaikan kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak
swasta sebagai bagian dari pilar utama kekuatan negara.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tersebut diperlukan


pengembangan dan penerapan sistem pelaporan yang dapat dipertanggungjawabkan
secara tepat, jelas, terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Untuk mewujudkan itu Pemerintah Kota Salatiga harus memiliki Visi dan misi
serta strategi yang jelas dan tepat untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kinerjanya sesuai ketentuan yang tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
(SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Refromasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 1


Salah satu wujud upaya untuk mengetahui keseimbangan peran dan fungsi
serta meningkatkan kinerja pemerintah adalah dengan penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP).Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) diharapkan
dapat memberikan gambaran pada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)
untuk mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan Pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kota Salatiga Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Kinerja Instansi Pemerintah

B. TUJUAN
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai.
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.

C. GAMBARAN UMUM

1. Aspek Geografis
Kota Salatiga terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan, dan
antara 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Kota Salatiga berada di daerah
cekungan, kaki gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain adalah
Gunung Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Berdasarkan topografi,
wilayah Kota Salatiga terdiri dari 3 topografi yaitu bergelombang (65%), miring (25%),
dan datar (10%). Kota Salatiga memiliki 4 kecamatan dan 23 kelurahan.
LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 2
Gambar 1.1
Peta Kota Salatiga

Adapun batas wilayah administrasi Kota Salatiga adalah sebagai berikut:


a) Sebelah Utara berbatasan dengan:
 Kecamatan Pabelan : Desa Pabelan, Desa Pejanten
 Kecamatan Tuntang : Desa Kesongo, Desa Watu Agung
b) Sebelah Timur berbatasan dengan:
 Kecamatan Pabelan : Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo, Desa Glawan
 Kecamatan Tengaran : Desa Bener, Desa Tegal Waton, Desa Nyamat
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan:
 Kecamatan Getasan : Desa Sumogawe, Desa Samirono, Desa Jetak
 Kecamatan Tengaran : Desa Patemon, Desa Karang Duren
d) Sebelah Barat berbatasan dengan:
 Kecamatan Tuntang : Desa Candirejo, Desa Jombor,Desa Sraten, Desa
Gedongan
 Kecamatan Getasan : Desa Polobogo Kecamatan Getasan.

Kota Salatiga merupakan salah satu bagian dari 6 kota yang ada, dari 35
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini sebagai indikasi bahwa Kota Salatiga
merupakan salah satu wilayah penting dan strategis di Jawa Tengah.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 3


Gambar I.2
Letak Kota Salatiga dalam Konstalasi Jawa Tengah

Salatiga
Semarang

Solo

Luas wilayah Kota Salatiga pada tahun 2017 tercatat sebesar 56,78 Km2,
secara administratif terbagi menjadi 4 (empat) kecamatan dan 23 (dua puluh tiga)
kelurahan yang terdiri dari 1.090 Rukun Tetangga (RT) dan 200 Rukun Warga (RW).
Adapun rincian kecamatan dan kelurahan Kota Salatiga adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1
Wilayah Administratif Menurut Kecamatan di Kota Salatiga
Tahun 2017

LUAS Jumlah Jumlah


NO KECAMATAN/KELURAHAN
WILAYAH(±ha) RT RW
1. KECAMATAN SIDOREJO 16.292 305 59
1. Kelurahan Salatiga 2.020 80 12
2. Kelurahan Bugel 2.944 21 6
3. Kelurahan Sidorejo Lor 2.761 88 14
4. Kelurahan Blotongan 4.238 71 15
5. Kelurahan Pulutan 2.371 20 5
6. Kelurahan Kauman Kidul 1.958 25 7

2.KECAMATAN SIDOMUKTI 11.460 229 37


1. Kelurahan Mangunsari 2.908 91 15
2. Kelurahan Dukuh 3.772 73 9
3. Kelurahan Kecandran 3.993 26 6
4. Kelurahan Kalicacing 787 39 7
3. KECAMATAN TINGKIR 15.601 294 48
1. Kelurahan Kalibening 2.775 9 3
2. Kelurahan Sidorejo Kidul 5.996 33 8
3. Kelurahan Kutowinangun Lor 1.970 88 6
4. Kelurahan Kutowinangun Kidul 1.020 70 8
5. Kelurahan Gendongan 689 38 5
6. Kelurahan Tingkir Tengah 1.378 32 10
5. Kelurahan Tingkir Lor 1.773 24 8
4. KECAMATAN ARGOMULYO 18.526 262 56
1. Kelurahan Ledok 1.873 66 13
2. Kelurahan Cebongan 1.381 22 6
3. Kelurahan Tegalrejo 1.884 58 9
4. Kelurahan Randuacir 3.776 36 8
5. Kelurahan Kumpulrejo 6.290 43 10
6. Kelurahan Noborejo 3.322 37 10
Sumber : Bagian Pemerintahan, 2017

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 4


2. Aspek Demografis
Jumlah penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2017 sebanyak 192.078 jiwa,
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 sebanyak 5.762 jiwa atau 3%.
Jumlah penduduk laki-laki adalah sebanyak 95.381 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 96.697 jiwa. Rasio jenis kelamin Kota Salatiga sebesar
98,64% atau dengan kata lain penduduk perempuan lebih banyak dari pada
penduduk laki-laki, menurun sebesar 0,25% dibandingkan tahun 2016 sebesar
98,39%.
Data jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin di Kota Salatiga tahun 2013-2017
disajikan pada tabel 1.2 sebagai berikut:

Tabel 1.2
Data Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
di Kota Salatiga Tahun 2013-2017

Jumlah Penduduk (jiwa)


Rasio Jenis
No Tahun
Kelamin
Laki-Laki Perempuan Total
1 2013 95.369 96.922 192.291 98,39
2 2014 96.488 98.394 194.882 98,06
3 2015 91.049 92.573 184.568 98,35
4 2016 92.401 93.915 186.316 98,39
5 2017 95.381 96.697 192.078 98,64
Sumber : Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Per 31 Desember 2017

Persebaran penduduk Kota Salatiga tertinggi di Kecamatan Sidorejo dengan


jumlah penduduk sebanyak 53.550 jiwa dan terendah di kecamatan Sidomukti
sebanyak 43.617 jiwa.
Data persebaran penduduk per Kecamatan di Kota Salatiga tahun 2017 disajikan
pada tabel 1.3 sebagai berikut:

Tabel 1.3
Data Persebaran Penduduk
Per Kecamatan di Kota Salatiga Tahun 2017

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)

1 Argomulyo 48.794

2 Tingkir 46.117

3 Sidomukti 43.617

4 Sidorejo 53.550

Kota Salatiga 192.078


Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2017

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 5


Pada tahun 2017, jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia tertinggi
yaitu kelompok usia 35-39 tahun sebanyak 17.646 jiwa dengan jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 8.834 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 8.812
jiwa. Kelompok usia terendah yaitu kelompok usia 70-74 tahun sebanyak 3.388
jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.483 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 1.905 jiwa.
Jumlah penduduk kelompok usia produktif (usia 15-59 tahun) sebanyak
127.533 jiwa, usia tidak produktif (usia 0-14 tahun) sebanyak 39.644 jiwa dan
jumlah penduduk lanjut usia (usia 60 tahun keatas) sebanyak 24.901 jiwa. Apabila
dibandingkan antara penduduk usia produktif dengan penduduk tidak produktif
dan penduduk lanjut usia maka diperoleh angka ketergantungan sebesar 50,61%
atau setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban 51 orang penduduk
usia tidak produktif dan penduduk lanjut usia.
Data jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin tahun
2017 disajikan pada tabel 1.4 dan grafik 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.4
Data Penduduk Kota Salatiga
Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2017
Jenis Kelamin
Usia Jumlah
No Laki-laki Perempuan %
(tahun) (jiwa)
(jiwa) (jiwa)
1. 0-4 4,986 4,675 9.661 5,03
2. 5–9 7.764 7.355 15.119 7,87
3. 10 – 14 7,730 7,134 14.864 7,74
4. 15 – 19 7.211 6.913 14.124 7,35
5. 20 – 24 7.207 6.833 14.040 7,31
6. 25 – 29 7.189 7.115 14.304 7,45
7. 30 – 34 7.269 7.544 14.813 7,71
8. 35 – 39 8.834 8.812 17.646 9,19
9. 40 – 44 7.595 7.487 15.082 7,85
10. 45 – 49 6.788 7.145 13.933 7,25
11. 50 – 54 6.089 6.540 12.629 6,57
12. 55 – 59 5.157 5.805 10.962 5,71
13. 60 – 64 4.394 4.624 9.018 4,69
14. 65 – 69 9.447 10.923 6.128 3,19
15. 70 – 74 1.483 1.905 3.388 1,76
16. >74 2.617 3.750 6.367 3.31
Jumlah 95.381 96.697 192.078 100
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga Tahun 2017.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 6


Grafik 1.1 Piramida Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
di Kota Salatiga Tahun 2017

3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


a. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga pada tahun 2016 mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 0,06%. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
tahun 2016 lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, yaitu sebesar
5,28%. Namun demikian pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga masih lebih baik jika
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 5,02%.
Data pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional
tahun 2012-2016 disajikan pada grafik 1.2 sebagai berikut:

Grafik 1.2
Data Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga,
Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional
Tahun 2012-2016

Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten/Kota Di Indonesia, 2016

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 7


Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga jika dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi kota lainnya di Jawa Tengah, berada di bawah Kota
Semarang, Kota Tegal, Kota Pekalongan dan Kota Surakarta, namun masih berada di
atas Kota Magelang. Data posisi relatif pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
dibandingkan dengan kota lain di Provinsi Jawa Tengah (Kota Semarang, Kota Tegal,
Kota Pekalongan, Kota Surakarta dan Kota Magelang) tahun 2016 disajikan pada
grafik 1.3 sebagai berikut:

Grafik 1.3
Data Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi
Dibandingkan dengan Kota Lain di Provinsi Jawa Tengah
(Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Surakarta dan Kota Magelang)
Tahun 2016

Sumber : BPS, Buku PDRB Kabupaten/Kota Di Indonesia, 2016

b. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam satu periode tertentu.
PDRB pada prinsipnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu daerah tertentu atau jumlah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Perhitungan PDRB dilakukan atas dasar harga
berlaku (PDRB ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (PDRB-ADHK). PDRB ADHB
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan
harga pada setiap tahun. PDRB ADHB dapat digunakan untuk melihat pergeseran
struktur ekonomi.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 8


PDRB ADHB Kota Salatiga dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan
peningkatan yang cukup baik setiap tahunnya. PDRB ADHB tahun 2015 tercatat
sebesar 9.748,31 miliar meningkat menjadi sebesar 10.551,32 miliar pada tahun
2016. Demikian pula untuk PDRB ADHK tahun 2015 sebesar Rp.7.759,18 miliar
meningkat menjadi Rp.8.164,81 miliar pada tahun 2016. Perkembangan PDRB
ADHB dan PDRB ADHK menurut lapangan usaha di Kota Salatiga tahun 2011
hingga tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut :

Tabel 1.5
Perkembangan PDRB berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan
Kota Salatiga Periode 2011-2016 (Miliar Rupiah)

PDRB 2011 2012 2013 2014* 2015** 2016**

PDRB Atas Dasar Harga 6.611,46 7.295,22 7.990,57 8.870,86 9.718,06 10.551,36
Berlaku (miliar rupiah)

PDRB Atas Dasar Harga 6.230,22 6.574,91 6.989,05 7.378,04 7.759,18 8.164,81
Konstan (miliar rupiah)

* : Angka sementara
** : Angka sangat sementara
Sumber : BPS,Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali, 2016

Sektor penyumbang PDRB terbesar Kota Salatiga pada tahun 2016 adalah
sektor Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor. Kontribusi terbesar pada sektor industri pengolahan sebesar
Rp.3.329.915.380,00, sedangkan kontribusi terkecil pada sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar Rp.5.054.500,00.
Data Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga atas Dasar Harga Berlaku
(PDRB ADHB) menurut lapangan usaha tahun 2014-2016 disajikan pada tabel 1.6
sebagai berikut:

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 9


Tabel 1.6
Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2016 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2014 2015 2016


A Pertanian, Kehutanan dan 446,440,2 492,425,20 510.526,17
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 4.441,15 4.876,63 5.054,50

C Industri Pengolahan 2.790,130,10 3.065,389,52 3.329.915,38

D Pengadaan Listrik dan Gas 16,709,57 17.501,20 20.325,15

E Pengadaan Air, Pengelolaan 6.848,03 7,091,71 7.374,42


Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1.246,669,39 1.364,042,93 1.485,287,54

G Perdagangan Besar dan Eceran; 1.191,534,75 1.278,489,90 1.374.281,98


Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 263,377,33 300,233,87 308.648,60

I Penyediaan Akomodasi dan Makan 650,798,86 732.777,50 823.313,43


Minum
J Informasi dan Komunikasi 268.629,50 277.844,77 298.514,07

K Jasa Keuangan dan 304.445,40 334.175,89 370.778,27


Asuransi/Financial and
InsuranceActivities
L Real Estat 414.906,20 458.124,03 498.687,73

M,N Jasa Perusahaan 91.402,15 104.728,85 119.204,13

O Administrasi Pemerintahan, 501.808,05 549.148,49 594.621,03


Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 454.356,14 492.457,55 544.464,15

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 133.495,62 148.611,67 161.682,58


Sosial
R,S,T Jasa lainnya 84.873,29 90.140,99 98.683,52
,U

Produk Domestik Regional Bruto 8.870,865,65 9.718,060,71 10.551.36264

Sumber : BPS, Buku Tinjauan PDRB Kab-Kota 2011-2015 Buku 2 Pulau Jawa Bali, 2016
Catatan data PDRB ADHB Tahun 2017 belum dapat disajikan oleh BPS.

Pada tahun 2016, PDRB ADHK Kota Salatiga sebesar Rp.8.164.810.210,00.


Kondisi tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2014 sebesar
Rp.7.759.181.620,00 dan tahun 2015 sebesar Rp.7.378.042.820,00. Sektor yang
memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB ADHK tahun 2010 Kota Salatiga,
adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar Rp.2.410.894.810,00. Sedangkan
kontribusi terendah pada sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar
Rp.3.357.520,00.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 10


Data PDRB ADHK tahun dasar 2010 menurut lapangan usaha Kota Salatiga
Tahun 2014-2016 disajikan pada tabel 1.7 sebagai berikut:

Tabel 1.7
PDRB ADHK Tahun Dasar 2010 Menurut Lapangan Usaha Kota Salatiga
Tahun 2014-2016 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2014 2015 2016


A Pertanian, Kehutanan dan 359.594,82 376.804,16 386.209,77
Perikanan
B Pertambangan dan 3,509,73 3.358,23 3.357,52
Penggalian
C Industri Pengolahan 2.223,83 2.321.817,06 2.410.894,81
D Pengadaan Listrik dan Gas 17,956,00 17,936,17 19.079,53
E Pengadaan Air, 6.523,21 6.571,97 6.676,40
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1.014.487,07 1.066,758,78 1.144.525,50
G Perdagangan Besar dan 1.058.198,16 1.094,504,89 1.143.782,58
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan 247.073,62 270.360,17 279.974,74
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi dan 557.921,66 600.659,93 641.032,66
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 283.214,92 295.965,41 317.253,06
K Jasa Keuangan dan 246.882,08 263.701,14 287.487,51
Asuransi
L Real Estat 386.696,59 413.977,83 442.708,21
M,N Jasa Perusahaan 77.789,46 84.092,70 92.153,74
O Administrasi Pemerintahan, 401.643,95 420.903,90 431.216,05
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 314.637,33 335.797,55 359.678,23
Q Jasa Kesehatan dan 102.055,47 108.721,64 117.027,98
Kegiatan Sosial
R,S,T,U Jasa lainnya 75.065,64 77.250,08 81.751,92

Produk Domestik Regional Bruto 7.378.042,82 7.759.181,62 8.164.810,21

Sumber : Bapelitbangda, 2017

D. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat


Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan
daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan peran
serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan berpegang pada
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan dari suatu
daerah.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 11


Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan otonomi daerah perlu memperhatikan hubungan antar susunan
pemerintahan, potensi dan kemampuan daerah. Aspek hubungan keuangan,
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
dilaksanakan secara arif, adil dan selaras serta perlu memperhatikan peluang dan
tantangan dalam pesaingan global dengan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Agar mampu menjalankan peran tersebut daerah telah
diberi kewenangan yang seluas-luasnya disertai dengan pemberian hak dan
kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penyelenggaraan urusan wajib dan urusan
pilihan berpedoman pada norma, standar, prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan
oleh Menteri Dalam Negeri. Adapun Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang
dilaksanakan di Kota Salatiga adalah sebagai berikut :
(1) Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, terdiri atas :
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat; dan
f. sosial.
(2) Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, terdiri
atas :
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik;

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 12


o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
(3) Urusan pemerintahan pilihan, terdiri atas :
a. kelautan dan perikanan;
b. pariwisata;
c. pertanian;
d. perdagangan;
e. kehutanan;
f. energi dan sumber daya mineral.
g. perindustrian; dan
h. transmigrasi.

Untuk melaksanakan otonomi daerah Pemerintah Kota Salatiga mengacu


pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penbentukan dan
Susunan Perangkat Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan disusunnya
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 Kota Salatiga tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah seperti tersebut diatas, maka susunan organisasi Pemerintah Kota Salatiga
terdiri dari :
A. Sekretariat Daerah Tipe B merupakan unsur staf;
B. Sekretariat DPRD Tipe C merupakan unsur staf pendukung DPRD;
C. Inspektorat Tipe B merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
D. Dinas - dinas Daerah terdiri atas:
1. Dinas Pendidikan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pendidikan;
2. Dinas Kesehatan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
kesehatan;
3. Dinas Sosial Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial;
4. Satuan Polisi Pamong Praja Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,
sub urusan ketenteraman dan ketertiban umum, dan sub urusan kebakaran;

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 13


5. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Tipe B menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman,dan
bidang pertanahan;
6. Dinas Lingkungan Hidup Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang lingkungan hidup, dan bidang kehutanan;
7. Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan SipilTipe B
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil;
8. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan
Masyarakat Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,dan bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
9. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perpustakaan, dan bidang kearsipan;
10. Dinas Pemuda dan Olahraga Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pemuda dan olahraga;
11. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tipe B
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal,
pelayanan terpadu satu pintu, dan bidang energi dan sumber daya mineral;
12. Dinas Komunikasi dan Informasi Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informasi, bidang statistik, dan bidang
persandian;
13. Dinas Perdagangan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perdagangan;
14. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tipe C menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
15. Dinas Pangan Tipe C menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidangpangan;
16. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan MenengahTipe C menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidangkoperasi dan usaha kecil dan menengah;
17. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tipe C menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidangkebudayaan, dan bidang pariwisata;
18. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tipe C
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 14


19. Dinas PerhubunganTipe C menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perhubungan;
20. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tipe C menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja, dan bidang
transmigrasi; dan
21. Dinas PertanianTipe C menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pertanian, bidang kelautan dan perikanan.
E. Badan Daerah
1. Badan Keuangan Daerah Tipe B melaksanakan fungsi penunjang Keuangan;
2. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Tipe B melaksanakan
fungsi penunjang perencanaan, penelitian dan pengembangan; dan
3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Tipe C melaksanakan fungsi
penunjang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
F. Kecamatan
1. Kecamatan Argomulyo
2. Kecamatan Tingkir
3. Kecamatan Sidomukti
4. Kecamatan Sidorejo
5. Kelurahan (23 Kelurahan)

Untuk melaksanakan Peraturan Daerah Kota Salatiga tentang Pembentukan


dan susunan Organisasi Perangkat Daerah maka ditetapkan Peraturan Walikota
tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,
Inspektorat, Dinas Daerah, Badan dan Kecamatan Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan dan Kelurahan sebagai berikut :
1. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah
2. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
3. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 26 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat
4. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan
5. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 15


6. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial
7. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satpol
8. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perumahan dan
Kawasan Permukiman
9. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup
10. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
11. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
12. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan
Arsip Daerah
13. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kepemudaan dan
Olahraga
14. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu
15. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan
Informatika
16. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 40 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum
dan penataan Ruang
17. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 41 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pangan
18. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM)

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 16


19. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
20. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas pengendaliaan
Penduduk dan Keluarga Berencana
21. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan.
22. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan
Tenaga Kerja
23. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian
24. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Keuangan
Daerah
25. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan,
Penelitian dan pengembangan
26. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan
27. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan
28. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik
29. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Staf Ahli
30. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kecamatan
31. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 55 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Pendidikan Non
Formal SKB

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 17


32. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
33. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 57 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Puskesmas
34. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPT BKPM
35. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD JKM
36. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD Instalasi Farmasi
37. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD Rusunawa
38. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD IPLT
39. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD TPA
40. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD Pasar
41. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 65 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD Parkir
42. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD BBI
43. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja UPTD RPH

E. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN


1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan di Kota Salatiga ditunjukkan dengan kondisi
permasalahan pada masing-masing urusan pembangunan. Sementara itu isu strategis
merupakan rumusan dari berbagai permasalahan yang perlu ditangani melalui
berbagai strategi dan kebijakan. Berdasarkan evaluasi capaian pembangunan yang
telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 18


1.1. Urusan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar
1. Urusan Pendidikan
a. Masih rendahnya APK PAUD (0-6 tahun) dengan kondisi tahun 2016 APK
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar 54,23%
b. Masih terdapatnya anak putus sekolah pada layanan pendidikan dasar,
tahun 2016 terdapat 0,24% angka putus sekolah tingkat SMP/MTs dan
sebesar 0,01% tingkat SD/MI
c. Belum optimalnya kualitas sarana dan prasarana belajar, antara lain
kondisi ruang kelas SD/MI dalam kondisi baik tahun 2016 sebesar
85,52%, PAUD sebesar 89,61% dan SMP sebesar 92,67%
d. Masih kurangnya kualitas pelayanan pendidikan non fromal yang
ditunjukkan dengan kondisi lembaga pelatihan dan kursus yang
terakreditasi
e. Masih kurangnya kualitas pelayanan pendidikan non fromal yang
ditunjukkan dengan kondisi lembaga pelatihan dan kursus yang
terakreditasi
f. Belum optimalnya kualitas guru, pada tahun 2016 guru layak mengajar
TK/RA sebesar 70,09%, SD/MI sebesar 89,79% dan SMP/MTs sebesar
92,14%.
2. Urusan Kesehatan
a. Belum optimalnya penyediaan layanan dasar kesehatan sesuai standar,
tahun 2016 puskesmas yang terakreditasi strata utama baru sebesar
16,6%.
b. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular, pada tahun 2016 temuan Kasus
Baru TB (CNR) sebesar 95,54 per 100.000 penduduk, penemuan
pneumonia balita sebesar 47,67% dan masih ada beberapa penyakit
menular lainnya.
c. Masih ditemukannya kasus baru HIV/AIDs, tercatat pada tahun 2016
Angka penemuan kasus baru HIV AIDS sebanyak 18 kasus.
d. Belum optimalnya layanan terhadap kelompok lansia, hal ini ditunjukkan
dengan Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia tahun 2016 sebesar
70,47%.
e. Masih terdapatnya kasus balita gizi buruk, ditahun 2016 Prevalensi balita
gizi buruk tercatat sebesar 0,04% meningkat dibandingkan dengan tahun
2015 sebesar 0,03%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 19


f. Masih adanya kasus balita stunting dengan kondisi tahun 2016 kasus
stunting di Salatiga mencapai 20,10%.
g. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asi ekslusif,
tahun 2016 bayi baru lahir mendapat asi ekslusif baru sebesar 59,39%.
h. Masih adanya rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan, pada
tahun 2016 rumah yang memenuhi syarat kesehatan baru mencapai
86,08%.
i. Masih terdapatnya penduduk tidak mampu yang belum mendapat JKN,
tercatat cakupan kepesertaan JKN tercapai sebesar 77,88%.
j. Masih adanya kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, pada tahun
2016 angka kematian ibu melahirkan sebesar 157,05 per 100.000 KLH
dan angka kematian bayi sebesar 15,31 per 1.000 KLH.
k. Masih rendahnya industri rumah tangga memiliki sertifikasi produksi,
tercatat ditahun 2016 industri rumah tangga pangan yang telah diterbitkan
sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPPIRT) tercapai
sebesar 46%.
l. Belum optimalnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan,
capaian PHBS ditahun 2016 pada institusi kesahatan dengan kinerja pada
tahun 2016 sebesar 84%, tempat kerja sebesar 65% dan dan tempat
umum sehat sebesar 77%.
m. Belum optimalnya pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas, ditahun
sebesar 2016 tercatat sebesar 67%.
n. Belum optimalnya mutu pelayanan rujukan ditandai dengan belum
terpenuhinya sarana prasarana dan SDM yang sesuai dengan standar.
3. Urusan Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
a. Masih terdapatnya jaringan irigasi dalam kondisi rusak, tahun 2016 masih
terdapat 8% kondisi irigasi dalam kondisi rusak.
b. Masih terdapatnya drainase dalam kondisi buruk, terjadi pembuangan
aliran air tersumbat, ditahun 2016 tercatat sebesar 8,13% drainase tidak
dalam kondisi baik.
c. Belum optimalnya pemeliharaan jalan dan jembatan, kondisi tersebut
dapat dilihat dari persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 77,69%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 20


4. Urusan Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
a. Masih belum optimalnya kualitas dan ketersediaan perumahan yang
ditnjukkan dengan kondisi ketersediaan rumah layak huni sebesar 81,00%
dan cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di dukung PSU baru
sebesar 50,00%.
b. Masih terdapatnya luasan kawasan kumuh perkotaan, ditahun 2016
tercatat ada 13,20% termasuk kategori kawasan kumuh.
c. Masih rendahnya ketersediaan air baku untuk pemenuhan sehari-hari,
tahun 2016 tercatat baru memenuhi sebesar 41,00%.
d. Belum optimalnya kondisi sanitasi masyarakat yang dapat dilihat dari
ketersediaan dan distribusi air minum aman ditahun 2016 tercapai
70,65%, sementara itu untuk pelayanan air limbah penduduk yang
terlayani sistem air limbah yang memadai sebesar 40,00%.
e. Ketersedian wilayah pemakaman saat ini belum menjangkau seluruh
penduduk kota salatiga
5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, Dan Pelindungan Masyarakat
a. Belum optimalnya ketersediaan SDM serta sarana dan prasarana
pemadam kebakaran, cakupan pelayanan bencana kebakaran baru
mencapai 39%.
b. Tingginya angka kriminalitas yang terjadi di Kota Salatiga, tahun 2016
tercatat mencapai 271 kasus.
c. Masih adanya penyalahgunaan Narkotika yang ditnjukkan ditahun 2016
sebesar 2,5%.
d. Masih rendahnya penduduk yang mendapatkan pengetahuan wawasan
kebangsaan, ditahun 2016 hanya sebesar 0,0035%.
e. Terdeteksinya kasus radikalisme dimasyarakat, tahun 2016 diteukan
sebanyak 2 kasus.
6. Urusan Sosial
a. Rendahnya pemberdayaan PMKS, tahun 2016 PMKS skala kota yang
menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya hanya
sebesar 3,4%.
b. Masih rendahnya pembinaan terhadap kelembagaan yang berkaitan
dengan PMKS, seperti pembinaan terhadap LK3 baru 10%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 21


c. Rendahnya bantuan terhadap PMKS, antara lain ditunjukkan dengan
jumlah penyandang masalah disabilitas yang telah memperoleh
bantuan/penanganan tercapai sebesar 23% dan PMKS skala kota yang
memperoleh pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 24%.
d. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pelayanan rehabilitasi
sosial.
e. Kurang optimalnya sistem layanan rujukan terpadu pelayanan
permasalahan sosial.
f. Kurangnya tenaga profesional atau terampil di bidang pelayanan sosial.
g. Belum optimalnya penanganan rehabilitasi sosial PMKS di luar panti
sesuai standar.
h. Belum optimalnya pemberian ijin pengumpulan uang dan barang yang
bersumber dari masyarakat..

1.2. Urusan Wajib Tidak Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar


1. Urusan Tenaga Kerja
a. Tingginya tingkat pengangguran terbuka, tercatat ditahun 2015 mencapai
sebesar 6,43%.
b. Rendahnya besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi, ditahun 2016 hanya sebanyak 100 orang.
c. Masih rendahnya kelembagaan pelatihan kerja yang memliki ijin, ditahun
2016 yang memiliki ijin tercatat sebesar 6%.
d. Rendahnya penempatan tenaga kerja, ditahun 2016 sebesar 34,8%
tenaga kerja yang mampu ditempatkan.
e. Belum memiliki instruktur sendiri sesuai syarat
2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak
a. Masih rendahnya capaian KLA Kota Salatiga, tahun 2015 dan 2016
capaiannya baru sampai pada tahap pratama.
b. Masih adanya kasus kekerasan pada perempuan dan anak baik dalam
Rumah tangga maupun diluar RT, tercatat tahun 2016 kasus kekerasan
terhadap anak mencapai 20 kasus.
c. Belum terbentuknya kelembagan forum anak ditingkat kelurahan, baru
tercapai sebesar 4% sampai dengan tahun 2016.
d. Belum optimalnya pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam
pembangunan yang ditunjukkan dengan kelembagaan PUG di daerah
yang aktif baru sebesar 7,4%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 22


e. Belum optimalnya sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga,
hanya sekitar 41,34% saja.
f. Masih rendahnya ketersediaan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga)
yang sesuai standar, ditahun 2016 baru tersedia sebesar 0,06%.
3. Urusan Pangan
a. Belum adanya regulasi turunan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
yang mendukung pelaksanaan urusan pangan. Ketiadaan regulasi
turunan ini menghambat gerak langkah penyelenggaraan urusan pangan
di Kota Salatiga
b. Masih banyaknya pangan segar tidak aman yang beredar di masyarakat
c. Belum semua kelompok tani/gabungan kelompok tani yang memiliki
lumbung pangan
d. Pemerintah Kota belum memiliki cadangan pangan Pemerintah
e. Seluruh wilayah kecamatan di Kota Salatiga masuk kategori rawan
pangan
f. Keberadaan Toko Tani belum dikenal masyarakat luas
g. Lemahnya akses data dan informasi harga dan pasokan pangan
h. Lemahnya dukungan anggaran dari Pemerintah Kota
4. Urusan Pertanahan
a. Masih terjadinya sengketa lahan antara pemerintah dengan masyarakat
maupun pemerintah dengan pemerintah (instansi lain)
5. Urusan Lingkungan Hidup
a. Belum optimalnya pemantauan status mutu air, ditahun 2016 tercatat baru
mencapai sebesar 80%.
b. Belum optimalnya pengawasan terhadap perusahaan wajib AMDAL/UKL-
UPL, ditahun 2016 tercapai sebesar 75%.
c. Masih belum optimalnya penanganan dan pengelolaan sampah. Kondisi
tersebut ditunjukkan dengan sampah yang ditangani baru sebesar 63%,
pengangkutan sampah tercapai sebesar 63% dan upaya pengurangan
sampah baru tercapai sebesar 10%.
d. Masih rendahnya ketersediaan ruang terbuka hijau dibandingkan dengan
luas perkotaan. Ditahun 2016, luas RTHK perkotaan publik sebesar 5,66%
dan luas RTHK perkantoran privat sebesar 10,01%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 23


6. Urusan Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
a. Masih terdapatnya penduduk wajib KTP yang belum memiliki KTP
elektronik, tercatat ditahun 2016 penduduk yang ssudah memiliki KTP
sebesar 95%.
b. Masih terdapatnya penduduk dengan tidak memiliki akte kematian,
ditahun 2016 tercatat 8,00% penduduk tanpa akte kelahiran.
c. Masih rendahnya kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA).
d. Belum optimalnya cakupan pencatatan sipil khususnya Akta Perkawinan
(non muslim), tahun 2016 tercatat sebesar 90%.
7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat,
keluarahan yang berpartisipasi dalam TMMD baru mencapai 36,36%.
8. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Masih terdapatnya angka kelahiran remaja perempuan, tercatat pada
tahun 2016 terdapat 1,87 angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19
tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun.
b. Belum optimlanya layanan pemakaian kontrasepsi bagi perempuan,
tercatat CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun 2016 sebesar
77,75%.
c. Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmetneed) sebesar
8,83%.
d. Perkawinan usia di bawah 21 tahun masih tinggi, tercatat ditahun 2016
sebesar 25%.
e. Masih rendahnya minat PUS untuk menggunakan MKJP dan rendahnya
minat KB Pria.
f. Belum optimalnya anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB,
tercatat ditahun 2016 cakupannya baru mencapai 86,49%.
g. Masih tingginya angka TFR sebesar 2,18
9. Urusan Perhubungan
a. Masih belum optimalnya fasilitas dan perlengkapan jalan dalam kondisi
baik, tahun 2016 sebesar 95%.
b. Belum optimalnya penyediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka,
dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan, tahun 2016
tercapai sebesar 89%.
c. Tingginya angka pelanggaran lau lintas, tahun 2016 tercatat sebanyak
286 kasus pelanggaran lalu lintas.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 24


d. Belum tersedianya ATCS di kota Salatiga sebagai pengatur trafick light
jarak jauh.
10. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Masih lemahnya akses media informasi. Tahun 2015 media informasi
yang dapat diakses secara on line sebesar 48%.
b. Belum optimalnya ketersediaan jaringan informasi. Tahun 2015 tidak ada
kenaikan jumlah jaringan komunikasi.
c. Pengembangan dan Pemberdayaan kelompok informasi masyarakat tidak
berkembang
d. Belum optimalnya media informasi
e. Kesiapan Kapasitas kelembagaan dan SDM tidak bisa mengimbangi
Teknologi Informasi
f. Masih lemahnya kapasitas SDM sarana dan prasarana lembaga yang
mengelola teknologi informasi
g. Belum optimalnya penyediaan data dan jaringan informasi yang
disediakan oleh instasi pemerintah Kota Salatiga.
h. Belum optimlanya implemenasi e-governmnent
11. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
a. Masih rendahnya koperasi usaha simpan pinjam yang memiliki ijn usaha,
pada tahun 2016 tercatat baru sebesar 21,23%.
b. Rendahnya status koperasi sehat, ditahun 2016 koperasi dengan status
sehat baru mencapai 5,66% sementara yang aktif mencapai sebesar
66,00%.
c. Belum optimalnya pembinaan UKM, kondisi tersebut dapat dilihat dari
keterlibatan UKM yang mengikuti pameran promosi produk hanya sebesar
0,82%.
d. Masih rendahnya pembinaan terhadap UKM, ditahun 2016 UKM yang
dibina baru terapai sebesar 39,56%.
e. Masih rendahnya UKM yang mampu mengakses permodalan, ditahun
2016 UKM yang mengakses permodalan hanya sebesar 60,00%.
12. Urusan Penanaman Modal
a. Belum optimalnya penyelenggaraan perijinan dan penanaman modal.
Tahun 2016, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan
bidang penanaman modal melalui PTSP tercapai sebesar 66,67%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 25


b. Belum optimalnya implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Tahun 2016,
implementasi SPIPISE tercapai sebesar 50%.
c. Belum optimalnya pelayanan perijinan dengan metode 1 pintu, karena
proses permohonan rekomendasi perijinan masih melalui dinas teknis.
13. Urusan Kepemudaan Dan Olah Raga
a. Belum tersedianya data base kepemudaaan dan keolahragaan.
b. Belum optimalnya kegiatan kepemudaaan termasuk kepramukaan.
c. Masih minimnya prestasi olahraga, dipengaruhi oleh kurangnya
kompetensi pelatih, sarana prasarana olahraga.
d. Kurang optimalnya pmbibitan olahraga di satuan pendidikan.
e. Belum optimalnya pengembangan olahraga unggulan dan olahraga
masyarakat.
f. Masih kurangnya pembinaan pramuka yang bersertifikat baik tingkat dasar
dan tingkat lanjutan.
14. Urusan Statistik
a. Belum optimalnya pengisian data dan informasi pembangunan oleh OPD.
Tingkat keterisian data Sistem Informasi Pembangunan daerah dan Data
Pembangunan Kota Salatiga pada tahun 2015 beum terisi sepenuhnya.
15. Urusan Persandian
a. Belum optimalnya kemampuan SDM SANTEL dalam merumuskan dan
menyampaikan kepada pihak-pihak terkait agar tetap terjaga keamanan
informasinya.
16. Urusan Kebudayaan
a. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan
(gedung kesenian)
b. Masih belum optimalnya pengembangan budaya lokal, penyelenggaraa
kegiatan kebudayaan dalam satu tahun hanya 3 kali.
c. Belum optimalnya pengelolaan dan pelestarian cagar budaya, tercatat
sampai dengan tahun 2016 hanya 2 situs/benda yang dilestarikan..
d. Belum terbentuknya tim ahli cagar budaya daerah.
17. Urusan Perpustakaan
a. Belum optimalnya pelayanan perpustakaan ditandai dengan kurangnya
pustakawan, sarana prasarana, penggunaan TIK dan koleksi
perpustakaan yang masih kurang.
b. Belum berjalannya pengelolaan perpustakaan berbasis masyarakat.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 26


c. Masih belum optimalnya pertumbuhan jumlah bahan bacaan masyarakat
dengan pertumbuhan jumlah pemustaka, ditahun 2016 sebesar 1%.
18. Urusan Kearsipan
a. Belum optimalnya pelayanan kearsipan ditandai dengan ketersediaan
depo arsip yang belum sesuai standar, penggunaan TIK, sarana
prasarana dan kualitas SDM yang belum memadai. Sehingga masih
terdapat arsip statis yang belum di selamatkan sebesar 20%.
b. Belum adanya SDM arsiparis dan petugas kearsipan di lingkup OPD yang
ditunjukkan dengan belum adanya arsiparis yang telah memperoleh
sertifikasi kompetensi kearsipan.
c. Masih rendahnya masyarakat yang memanfaatkan arsi[, tercatat jumah
masyarakat pengguna arsip statis sebanyak 50 orang.

1.3. Urusan Pilihan


1. Urusan Kelautan dan Perikanan
a. Menurunnya produksi ikan budidaya ditahun 2016 sbeesar 677,1 ton
dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebesar 691,9 ton dan tahun
2016 sebesar 861,31 ton.
b. Masih rendahnya kelompok pembudidaya Ikan yang telah menerapkan
Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), tahun 2016 baru mencapai sebesar
19,67%.
c. Menurunnya produksi benih ikan hasil pembenihan rakyat, di tahun 2016
tercatat sebesar 8.315.000 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar 10.275.000 ekor dan tahun 2014 sebesar 11.438.000 .
2. Urusan Pariwisata
a. Menurunnya kunjungan wisatawan yang masuk ke Salatiga ditahun 2016
sebanyak 130.896 orang, dibandingkan dengan tahun 2015 sebayak
329.346 orang
b. Belum optimalnya sumbangan pariwisata terhadap sektor PDRB, tercatat
ditahun 2016 sebesar 6%.
3. Urusan Pertanian
a. Terbatanya luas lahan pertanian di Salatiga, ditunjukkan dengan produksi
produksi tanaman pangan utama tingkat kenaikannya relaitif rendah,
seperti padi jagung, ubi kayu dan ubi jalar.
b. Belum optimalnya produktivitas tanaman holtikultura.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 27


c. Menurunnya produksi tanaan perkebunan, ditahun 2016 kelapa dalam dan
cengkeh sebagai unggulan produksinya menurun.
d. Belum optimalnya pembinaan kelompok tani, sampai tahun 2016 belum
ada kelompok tani dengan status utama.
e. Menurunnya populasi komoditas peternakan utama, seperti sapi, kambing
dan ayam.
4. Urusan Perdagangan
a. Belum optimalnya kawasan lokasi penataan pedagang kaki lima (PKL),
tahun 2016 baru sebesar 17%.
b. Belum optimalnya penyelenggaraan tera ulang, tahun 2016 UTTP yang
ditera ulang bersertifikat sebanyak 1.524 unit.
c. Belum refresentatifnya sarana dan prasarana perdagangan yang
ditunjukkan dengan persentase pasar yang memenuhi persyaratan baru
tercapai 50%.
d. Belum optimalnya pengawasan bahan berbahaya terutama pada
makanan.
5. Urusan Perindustrian
a. Masih rendahnya pertumbuhan IKM di Kota Salatiga, ditunjukkan dengan
pertumbuhan ditahun 2016 sebesar 0,2%.
b. Rendahnya pembinaan terhadap IKM, tahun 2016 IKM yang mendapatkan
pembinaan hanya sebesar 1% dan mendapatkan bantuan sebesar 0,8%.
c. Rendahnya industri yang memenuhi standar kelayakan industri, tahun
2016 hanya sebesar 7%.
d. Rendahnya produk IKM yang terpromosikan, tahun 2016 baru 10% produk
yang dapat dipromosikan.
e. Masih rendahnya ketersediaan data IKM yang memiliki ijin PIRT.
f. Masih rendahnya IKM makanan yang memiliki sertifikasi halal, tahun 2016
hanya sebesar 4%.
6. Urusan Transmigrasi
a. Keterbatasan kuota transmigran dari pemerintah pusat yang diberikan
kepada pemerintah Kota Salatiga sebanyak 5 KK.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 28


1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
1. Perencanaan
a. Belum optimalnya kualitas perencanaan pembangunan
b. Masih adanya ketidakselarasan antar dokumen perencanaan.
c. Kurangnya kompetensi SDM dalam bidang perencanaan, penganggaran,
penelitian dan pengendalian pembangunan daerah.
d. Belum tersedianya data perencanaan yang akurat, valid dan aksesibel
2. Penelitian dan Pengembangan
a. Belum optimalnya kualitas peenelitian dan pengembangan dalam
menunjang perencanaan pembangunan.
b. Masih kurangnya inovasi daerah dalam meningkatkan kualitas layanan
kepada masyarakat.
3. Keuangan
a. Belum optimalnya pendapatan asli daerah khususnya yang bersumber
dari pajak dan retribusi daerah
b. Kurangnya penerapan standar pelayanan dan pemanfaatan teknologi
informasi dalam peningkatan kualitas pelayanan pemungutan pajak dan
retribusi daerah.
c. Belum optimalnya implementasi manajemen pengelolaan keuangan dan
aset daerah berbasis acrual.
d. Belum optimalnya kemampuan SDM pengelola keuangan
e. Belum optimlanya peningkatan kapasitas SDM keuangan yang ada di
perangkat daerah.
4. Kepegawaian
a. Belum optimalnya peningkatan kapasitas aparatur melalui Diklat Teknis
dan fungsional, tahun 2016 baru sebesar 35%.
b. Masih rendahnya penyelesaian proses mutasi dan pensiun, tercatata pada
tahun 2016 baru tercapai sebesar 15,18%.
c. Masih rendahnya aparatur yang mendapatkan peningkatan pendidikan
formal, tercatat pada tahun 2016 Persentase PNS yangmelanjutkan
pendidikan sebesar 1,45%.
d. Belum optimalnya ketersediaan ASN dibandingkan dengan tugas pokok
dan fungsi.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 29


1.5. Fungsi Penunjang Lainnya
1. Pengawasan
a. Belum optimalnya SDM bidang pengawasan yang menguasai teknik/teori
pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja, tahun 2016 SDM yang
menguasai sebesar 90%.
b. Belum optimalnya peningkatan status level Inspektorat dan tingkat maturiti
SPIP.
2. Sekretariat DPRD
a. Belum seluruhnya anggota DPRD mendapatkan peningkatan kapasitas,
tahun 2016 baru mencapai 84%.
b. Belum optimalnya pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat DPRD Kota
Salatiga kepada DPRD Kota Salatiga.
c. Belum optimalnya produk hukum yang mendapatkan pendampingan
tenaga ahli, tahun 2016 prosentase jumlah produk yang didampingi oleh
tenaga ahli DPRD sebesar 84%.
3. Sekretariat Daerah
a. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelimpahan kewenangan
pelayanan terpadu satu pintu dengan PATEN
b. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kecamatan
c. belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam mendukung
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
d. belum optimalnya koordinasi kebijakan pengadaan barang jasa
e. Belum optimalnya pemahaman terhadap regulasi pengadaan barang
dan jasa
f. Belum terpenuhinya target serapan fisik dan keuangan SKPD
g. belum optimalnya pengadministrasian pengadaan barang dan jasa
h. Belum optimalnya pengisian RUP oleh OPD
i. Belum optimalnya perencanaan kegiatan Sekretariat Daerah
j. Belum optimalnya pemanfaatan anggaran yang bersumber dari
Bantuan Keuangan Provinsi
k. belum optimalnya koordinasi kebijakan pembentukan Perda
l. belum optimalnya koordinasi penyusunan produk hukum daerah
m. belum adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam perancangan
produk hukum daerah
n. belum optimalnya monitoring evaluasi implementasi perda dan perwali

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 30


o. belum optimalnya koordinasi kebijakan pelayanan bantuan hukum bagi
masyarakat tidak mampu
p. belum optimalnya pelayanan administratif dan pengelolaan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum berbasis sistem elektronik
q. belum efektifnya penyebarluasan informasi peraturan perundang –
undangan
r. belum optimalnya koordinasi kebijakan dalam penyelenggaraan
kegiatan protokoler dan kehumasan.
s. Masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan
kegiatan komunikasi dan informatika.
t. belum terpenuhinya kebutuhan bandwith untuk penyebarluasan
informasi publik dan penggunaan aplikasi kehumasan.
u. belum optimalnya kebijakan pengelolaan Lembaga Penyiaran Publik
Lokal.
v. belum optimalnya penyebarluasan informasi publik berupa media
tradisional.
w. belum tercapainya target penilaian SAKIP yang tercatat pada tahun
2016 sebesar 56,44%
x. belum optimalnya koordinasi kebijakan, monitoring dan evaluasi
penataan kelembagaan.
y. belum optimalnya koordinasi kebijakan penyelenggaraan kegiatan
keagamaan skala kota.
z. Masih rendahnya koordinasi kebijakan dalam upaya penanggulangan
kemiskinan
aa. Masih rendahnya koordinasi kebijakan di dalam pembinaan
keolahragaan dan kepemudaan
bb. Belum optimalnya fungsi kelembagaan tim pembina Usaha Kesehatan
Sekolah/madrasah di tingkat kecamatan dan kota.
cc. Masih belum adanya kebijakan tentang muatan lokal di tingkat
pendidikan dasar.
dd. belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan
persuratan
ee. belum optimalnya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana kedinasan
ff. belum optimalnya target pemeliharaan barang milik daerah sesuai
RKPBMD

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 31


gg. Belum optimalnya deviden dari BUMD dalam memberikan sumbangan
kepada PAD
hh. belum efektifnya pendataan pelaku usaha mikro kecil pada program
Sistem Informasi Kredit Program
ii. belum optimalnya asistensi DBHCHT kepada SKPD pengelola
DBHCHT
jj. belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam
kk. belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
ll. belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
infrastruktur dan perhubungan
mm. belum optimalnya koordinasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
pengendalian inflasi daerah
4. Kecamatan
a. Belum optimalnya pembinaan dalam mendorong RW berprestasi, tahun
2016 rata-rata baru mencapai 54%.
b. Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat yang ditunjukkan
dengan belum adanya penilaian atas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
c. Belum optimalnya implementasi perencanaan paska musrenbang,
realisasi usulan hasil musrenbang baru tercapai sebesar 40%.

2. Isu Strategis
Isu strategis menjadi dasar dalam menentukan kondisi yang harus
diselesaikan dimasa yang akan datang. Isu strategis diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat
penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/
keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang, oleh karena itu,
untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai
fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Isu strategis pembangunan di Kota Salatiga berdasarkan hasil analisis pada
berbagai permasalahan pembangunan diatas dirumuskan sebagai berikut.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 32


1. Tingginya Angka Pengangguran dan Masih Banyaknya Penduduk Miskin
Pengangguran terbuka meliputi penduduk yang sedang mencari
pekerjaan, penduduk yang sedang mempersiapkan suatu usaha, penduduk yang
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, penduduk yang sudah punya
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran menjadi permasalahan
strategis dalam pembangunan daerah karena berkaitan dengan tingkat
pendapatan penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tingkat
pengangguran terbuka Kota Salatiga pada tahun 2015 mencapai sebesar 6,43%,
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kondisi tahun 2014 sebesar
4,46%. Sementara itu penduduk miskin di Kota Salatiga termasuk rendah, tahun
2016 sebesar 5,24%. Walaupun kecil namun penanganannya sangat kompleks
karena tidak hanya berkaitan dengan pendapatan tetapi berhubungan dengan
lainnya seperti pendidikan, kesehatan, pangan dan pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana dasar. Kemiskinan masih menjadi permasalahan disetiap daerah
dalam pembangunan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang
bersifat multi sektoral sehingga penanganannya memerlukan integrasi dari seluruh
pemangku kepentingan di Kota Salatiga.
2. Belum Optimalnya Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan
Pembangunan pendidikan di Kota Salatiga menunjukkan kondisi yang sangat
baik, hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata lama sekolah dalam
lima tahun terakhir (2011-2015). Rata-rata lama sekolah di Kota Salatiga pada tahun
2011 adalah sebesar 8,97 tahun, meningkat menjadi menjadi 9,81 tahun di tahun
2015. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan penduduk di Kota Salatiga
ada pada tingkatan SMP kelas 2 dan sebagian sudah ada di SMA. Walaupun dari sisi
rata-rata lama sekolah sudah semakin membaik, di Kota Salatiga masih terdapat
anak yang termasuk pada kondisi putus sekolah, tahun 2016 anak putus sekolah
tingkatan SD/MI mencapai sebesar 0,01% dan anak putus sekolah SMP/MTs
mencapai sebesar 0,21%. Dilihat dari sarana dan prasarana, ruang belajar beserta
isinya SD/SMP sesuai standart tahun 2016 sebesar 50% dengan rasio guru/murid
per kelas rata-rata sebesar 0,072%. Sedangkan untk rasio guru per murid sebesar
0,075%. Pada pendidikan non formal, penduduk usia > 15 tahun melek huruf di Kota
Salatiga pada tahun 2016 sebesar 99,03%, mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan kondisi tahun 2013 yang sudah mencapai 99,96% dan tahun 2014 mencapai
sebesar 99,98%. Selain itu pelayanan pendidikan non fromal masih dirasa belum
optimla terutama dalam pemberdayaan PKBM, kerjasama dengan LPK, PAUD, TBM
dan imlepemntasi juga kegiatan vokasi dan KBU.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 33


Pembangunan pada urusan kesehatan dapat dilihat dari kondisi
pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat dilihat secara makro, yaitu
meningkatnya usia harapan, menurunnya kematian ibu, kematian bayi, balita dan
gizi buruk. Di Kota Salatiga, usia harapan hidup pada tahun 2015 mencapai
76,83%, meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya.
Permasalahan masih menjadi tantangan bagi pemerintah Kota Salatiga berkaitan
dengan angka kesakitan dan kematian. Pada angka kematian menunjukkan
kondisi angka kematian bayi sebesar 11,5 per 1000 KH ditahun 2016 dan angka
kematian ibu melahirkan sebesar 157,05 per 100.000 KH. Selain itu masih
terdapat balita dengan kondisi gizi buruk, tercatat pada tahun 2016 balita gizi
buruk mencapai 0,04%, meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2015
sebesar 0,03%.
3. Belum Optimalnya Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis
Kerakyatan serta Masih Tingginya Angka Kesenjangan Pendapatan Penduduk
Pembinaan dan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan masih
menjadi isu strategis dalam pembangunan ke depan di Kota Salatiga.
Perkembangan UMKM di Kota Salatiga tidak banyak berkembang, hal ini dapat
dilihat dari kondisi capaian setiap tahunnya yang relatif stagnan. Sementara itu
UMKM yang mendapatkan pembinaan relatif kecil baru sebesar 39,9%. Dibidang
perkoperasian, saat ini status koperasi dalam kondisi aktif tahun 2015 sebesar
66,00%, sementara yang sehat hanya mencapa sebesar 5,66%. Hal ini ditengarai
salah satunya adalah banyak koperasi yang kondisinya belum terpantau secara
lebih mendalam dan belum adanya piranti hukum untuk menseleksi pendirian
koperasi di Kota Salatiga. Dibidang perijinan, kinerjanya masih belum optimal, ini
dapat dilihat dari penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang
penanaman modal melalui PTSP tercapai sebesar 66,67% ditahun 2016. Selain
itu penerapan teknologi informasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan
Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) baru sebesar 50%. Masih perlu perbaikan
terutama dalam pelayanan perijinan dengan metode 1 pintu dan pelayanan
perijinan dengan sistem aplikasi.
Dibidang perdagangan, penataan pedagang kaki lima masih belum
optimal baik dari penempatan maupun dari pembinaan terhadap pedagang kaki
lima itu sendiri. Sarana dan prasarana perdagangan itu sendiri masih dinilai belum
refresentatif dalam mendukung kegiatan usaha. Sementara itu dilihat dari
pengembangan industri juga belum optimal. Kendala yang dihadapi saat ini antara
lain masih kurangnya sarana dan prasarana IKM dalam menunjang produksi.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 34


Tingkat pertumbuhan rata-rata hanya mencapai 5% per tahun. Klaster industri
yang sudah ditetapkan juga masih belum berkembang. Selain itu asih banyaknya
industri yang belum berbadan hukum yang tidak dapat mengintervensi bantuan.
Tingkat ketimpangan pendapatan Kota Salatiga setiap tahunnya cenderung
meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar 0,34 dan pada tahun 2015 menjadi
sebesar 0,38. Capaian Indeks Gini Kota Salatiga berada pada kategori sedang
dengan capaian berkisar diantara 0,3 hingga 0,4. Posisi relatif Indeks Gini Kota
Salatiga tahun 2015 sebesar 0,38 sama dengan rata-rata Jawa Tengah (0,38) dan
dibawah rata-rata Nasional (0,41). Dibandingkan dengan Kota Lain di Jawa Tengah
pada tahun 2015 Indeks Gini Kota Salatiga berada pada posisi tertinggi.
4. Belum Optimalnya Upaya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan belum
optimalnya Penanganan Terhadap Penyandang Permasalahan Kesejahteraan
Sosial
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan mash menjadi kendala di
Kota Salatiga. Peran masyarakat dari waktu ke waktu menunjukkan penurunan.
Masyarakat lebih mengandalkan peran besar pemerintah dalam pembangunan di
wilayahnya. Untuk meningkatkan peran masyarakat juga masih relatif rendah.
Pembinaan terhadap lembaga-lembaga kemsayarakatan dirasa masih belum
optimal. Pembinaan terhadap Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
Tantangan dalam penanganan PMKS karena besarnya jenis PMKS yaitu
mencapai 26 karakteristik PMKS. Jenis PMKS paling tinggi di Kota Salatiga
adalah kelompok fakir miskin. Penanganan PMKS bergantung pada ketersediaan
data mengenai PMKS itu sendiri. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah
ketersediaan data mengenai jumlah dan karakteristik PMKS yang ada di Kota
Salatiga. Validitas data PMKS masih belum memenuhi harapan dilihat dari
kondisinya sehingga dalam penanganannya menjadi tidak optimal. Penanganan
PMKS tidak hanya bergantung pada pemerintah saja, namun perlu ada
keterlibatan dari masyarakat sehingga mampu memperluas sasaran peningkatan
kualitas hidup PMKS. Peran masyarakat terutama pemberdayaan lembaga swasta
dalam penanganan PMKS masih termasuk kurang. Dilihat dari sarana prasarana,
dilihat dari kondisi yang ada saat ini masih belum memadai terutama dalam
penyediaan rumah singgah dan pengelolaan panti. Selain itu, dalam penanganan
PMKS di Kota Salatiga masih terbatas pada bantuan, untuk kegiatan selanjutnya
yang bersifat pengembangan masih relatif minim.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 35


5. Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
dan Implementasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi tantangan
bagi Pemerintah Kota Salatiga. Masih terdapatnya perangkat daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat belum mendasarkan pada standar
operasional prosedur yang sudah ditetapkan. Ketersediaan data dan informasi
pembangunan belum sepenuhnya dapat dipubilkasikan dan dapat diakses oleh
masyarakat. Penilaian terhadap akuntasibiltas kinerja pemerintahan saat ini
sebesar 56,95 atau setara dengan nilai CC.
Di era pengetahuan dewasa ini, peningkatan daya saing dan kohesi sosial
merupakan tumpuan bagi pewujudan kesejahteraan rakyat (kemakmuran) yang
semakin tinggi dan semakin adil. Kecenderungan perkembangan juga
meningkatkan pemahaman bahwa daya saing tak sekedar dipengaruhi oleh
sumber daya alam setempat, melainkan faktor-faktor “upaya/buatan” (fikir dan
ikhtiar), terutama pengetahuan yang dikembangkan, dimanfaatkan dan
disebarluaskan yang mendorong berkembangnya inovasi dan difusinya secara
terus-menerus. Karena itu, daya saing semakin ditentukan oleh sistem inovasi
dalam upaya mengembangkan potensi spesifiknya.
Sistem inovasi daerah/SID (regional innovation system/RIS) merupakan
salah satu di antara agenda penting dari berbagai negara dewasa ini. Karena hal ini
sangat erat kaitannya dengan terjadinya pembaharuan atau kecenderungan
pergeseran pandangan yang kuat dalam sistem inovasi belakangan. Tekanan yang
kuat terjadi pada dimensi yang sebenarnya saling terkait, yaitu interaksi antaraktor
(lembaga), proses pembelajaran, dan dimensi spasial-lokasional (daerah). Sebagai
suatu bentuk cara pandang/pendekatan sistem tentang inovasi, sistem inovasi
daerah yang dimaksud disini pada dasarnya adalah suatu kesatuan dari
sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan interaksi dan proses produktif yang
mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya termasuk
teknologi dan praktek baik/terbaik serta proses pembelajarannya di daerah.
6. Belum Optimalnya Pemenuhan Sarana dan Prasarana Jalan, Jembatan, dan Air
Baku
Isu strategis dibidang infrastruktur wilayah dilihat dari penyediaan sarana
dan prasarana umum dan pelayanan dasar bagi masyarakat. Dibidang sarana dan
prasaran umum, permasalahan yang dihadapi yaitu masih terdapatnya saluran
drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Persentase Drainase dalam kondisi
baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat pada tahun 2016 baru mencapai

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 36


15,60% dari total panjang drainase sebesar 201,956 meter. Saluran drainase
dibeberapa tempat tersumbat oleh sampah karena masih kurangnya kesadaran
masyarakat dalam membuang sampah. Dibeberapa tempat, penggunaan ruang
milik jalan (Rumija) belum berdasarkan fungsinya, ada yang digunakan untuk
berjualan termasuk pemasangan reklame. Dibidang pertanian, saluran irigasi
banyak mengalami kerusakan dan masih ada masyarakat yang membuat
bangunan di atas lahan irigasi. Saat ini Rasio jaringan irigasi baru mencapai 67
m/ha dengan total panjang saluran irigasi mencapai 38.533 meter. Persentase
Kondisi irigasi kondisinya saat ini mencapai 90,87%. Panjang jalan yang menjadi
kewenangan pemerintah Kota salatiga saat ini dalam kondisi baik mencapai
109,820 km, kondisi sedang sebesar 169,280 km dan rusak sebesar 58,360 km.
7. Belum Optimalnya Penanganan Pemukiman Kumuh, Rumah Layak Huni, Air
Bersih dan Sanitasi Layak
Dalam pemenuhan sarana dan prasaran dasar, di Kota Salatiga masih
terdapat 4 Kelurahan masih kategori rawan air bersih yaitu Kelurahan Randuacir,
Kumpulrejo, Blotongan dan Noborejo. Sanitasi masih menjadi permasalahan,
terutama dipermukiman padat yang belum memilki sanitasi tidak layak, dan masih
terdapatnya luasan kawasan kumuh perkotaan yang belum terselesaikan. Selain itu
masih terdapatnya rumah tidak layak huni yang belum tertangani dan ketersedian
wilayah pemakaman saat ini belum menjangkau seluruh penduduk Kota Salatiga.
8. Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Ketersediaan Ruang
Terbuka Hijau Dikawasan Perkotaan serta Belum Optimalnya Penegakaan
Hukum Pelanggaran Tata Ruang.
Isu strategis pengendalian pencemaran lingkungan dapat dilihat dari
kondisi saat ini menunjukkan terjadinya alih fungsi lahan terutama dibidang
pertanian. Potensi pencemaran lingkungan juga masih menjadi kendala, hal ini
dikarenakan masih belum optimalnya tingkat kepatuhan perusahaan terhadap
pengendalian pencemaran dan masih kurangnya pengawasan terhadap
perusahaan wajib AMDAL/UKL-UPL. Pengelolaan sampah juga masih belum
optimal. Dilihat dari ketersediaan jumlah TPS sebanyak 30 unit jika dibandingkan
wilayah pemukiman belum terpenuhi sesuai kebutuhan. Ketersediaan sarana dan
prasarana pengangkutan sampah juga masih kurang, serta pengelolaan
persampahan di TPA belum optimal. Dalam penanganan sampah di TPA mash
memerlukan peningkatan kapasitas dan kualitas TPA dengan Sistem Sanitary
Landfill dan peningkatan fungsi TPA menjadi TPA Edukasi, Rekreasi dan Inovasi

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 37


atau TPAS ERINS yang berkelanjutan. Sementara itu ketersediaan RTH masih
rendah yang baru tersedia sebesar 12,11%.
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perluasan permukiman serta lokasi
berusaha menyebabkan banyak lahan di Kota Salatiga yang berubah
peruntukannya. Permasalahan yang terjadi adalah beberapa pihak ada
kecenderungan melakukan pelanggaran terhadap peraturan daerah tentang tata
ruang. Terjadinya pelanggaran tata ruang di Kota Salatiga lebih disebabkan oleh
beberapa persoalan, antara lain pertama adalah penggunan lahan, sudah bukan
rahasia lagi bahwa pada sektor penggunaan lahan adalah sektor pelanggaran
yang paling banyak terjadi di Indonesia, kedua kualitas ruang karena ekslusivitas
permukiman, dan ketiga kesenjangan pembangunan antar wilayah.
9. Belum Optimalnya Pengelolaan, Pelestarian Cagar Budaya dan Kesenian
Daerah
Belum optimalnya pengelolaan, pelestarian cagar budaya dan kesenian
daerah di Kota Salatiga ditunjukkan dengan masih rendahnya ketersediaan sarana
dan prasarana kebudayaan (gedung kesenian). Dari sisi sumberdaya manusia,
jumlah dan kualitas SDM pengelola kebudayaan masih terbatas. Kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan pengembangan budaya lokal masih rendah. Dari sisi
pengelolaan dan pelestarian cagar budaya di Kota Salatiga masih belum banyak
perhatian. Banyak cagar budaya yang belum dikelola dengan baik. selain itu,
sumberdaya manusia yang memiliki keahlian dalam pengelolaan dan pelestarian
cagar budaya juga masih rendah.

F. SISTEMATIKA

Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued)yang
sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja


Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 38


Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan
analisis capaian kinerja sebagai berikut:
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
d. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusiyang telah dilakukan;
f. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan
kinerjanya.

Lampiran:
1) Perjanjian Kinerja;
2) Lain-lain yang dianggap perlu.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 39


BAB II
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis


merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu
menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih
dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga
Tahun 2017-2022 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis
mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan
dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga
dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan
kemampuan anggaran pembiayaan. Visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Kota
Salatiga Tahun 2017–2022 selengkapnya disajikan sebagai berikut :

1. VISI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi menjelaskan arah atau
kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction) berdasarkan
kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan (gap) antara
kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Sebagaimana telah disebutkan di
atas bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kota Salatiga ditetapkan visi
pembangunan jangka menengah (RPJMD) 2017-2022, yaitu :

“SALATIGA HATI BERIMAN yang SMART ”.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 40


Pernyataan Visi tersebut memiliki makna yang terkandung berdasarkan
masing - masing frase. Visi Kota Salatiga memiliki dua frase, yaitu kata HATI
BERIMAN dan kata SMART. Kata HATI BERIMAN merupakan singkatan dari kata
SEHAT, TERTIB, INDAH dan AMAN. Sedangkan kata SMART merupakan singkatan
dari SEJAHTERA, MANDIRI dan BERMARTABAT. Maka penjelasan yang dimaksud
pada masing-masing kata dalam kalimat HATI BERIMAN yang SMART adalah
sebagai berikut :

Penjelasan Makna Visi


"Salatiga HATI BERIMAN yang SMART"

Unsur Visi Penjelasan


Hati Beriman Secara harfiah “HATI BERIMAN’ megandung arti “Sejiwa
dengan Sila I Pancasila Ketuhanan Maha Esa maka setiap
penduduk/warga Kota Salatiga adalah insan yang percaya dan
takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut Agama dan
Kepercayaan masing-masing”.
“KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” mempunyai makna
“Terciptanya suasana dan kondisi kehidupan kota/masyarakat
salatiga yang Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan Aman, di mana
penduduk/warga kotanya adalah insan yang percaya dan takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut Agama dan
Kepercayaannya masing-masing untuk mewujudkan cita-cita
bangsa yaitu, masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
materiil –spiritual”. (Perda Kotamadya Salatiga No.10 Tahun
1993)

Sejahtera Mempunyai arti masyarakat yang sehat, terdidik dan memiliki


kemampuan ekonomi yang memadai, yang dicapai melalui
peningkatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas
umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan
lingkungan

Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat


kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif
dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat
kewirausahaan untuk meningkatkan potensi dan daya saing
daerah. Di dalam keseluruhan makna dimaksud, mandiri juga
mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan
mengutamakan keselarasan pembangunan, toleransi, dan
hubungan antar pemangku kepentingan

Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat


penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip
prinsip tata pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa,
demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan
penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 41


Visi pembangunan Kota Salatiga tahun 2017-2022 menuju pada kondisi
masyarakat yang mandiri dan sejahtera, memiliki keterkaitan dengan visi RPJMN
dalam rangka terwujudnya masyarakat yang mandiri, dan dalam RPJMD Jawa
Tengah berkaitan dengan terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berdikari. Jika
disandingkan dengan visi pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah dapat
dilihat pada tabel berikut :
Persandingan Visi Kota Salatiga
dengan Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
Nasional Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga
RPJPN RPJMN RPJMD 2017-
RPJPD 2005–2025 RPJMD 2013-2018 RPJPD 2005–2025
2005–2025 2015-2019 2022
INDONESIA YANG INDONESIA YANG JAWA TENGAH YANG MENUJU JAWA SALATIGA YANG Salatiga HATI
MANDIRI, MAJU, ADIL BERDAULAT, MANDIRI, MAJU, TENGAH SEJAHTERA MAJU, BERIMAN yang
DAN MAKMUR MANDIRI DAN SEJAHTERA, DAN DAN BERDIKARI, DEMOKRATIS SMART
BERKEPRIBADIAN LESTARI (Mboten Korupsi, DAN NYAMAN (Sejahtera,
BERLANDASKAN Mboten Ngapusi) Mandiri dan
GOTONG ROYONG Bermartabat)

2. MISI
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, yang dimaksud dengan misi merupakan rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi
menjadi kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kota
Salatiga Tahun 2017-2022. Untuk mencapai visi Kota Salatiga Hari Beriman yang
Smart ditetapkan 9 (sembilan) misi seagai berikut:

Misi I : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang


handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
Misi II : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan
keluarga berencana
Misi III : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah
Misi IV : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan
yang berwawasan lingkungan
Misi V : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan
permukiman kota
Misi VI : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha
Menengah, Kecil dan Mikro
Misi VII : Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan
perlindungan anak

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 42


Misi VIII : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi
dan memperluas akses lapangan pekerjaan
Misi IX : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance)

3. TUJUAN DAN SASARAN


Berdasarkan Visi Misi yang telah ditetapkan, selanjutnya diuraikan lebih lanjut
dalam Tujuan dan Sasaran sebagai kondisi antara sebelum tercapainya Visi dan Misi.
Rumusan Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah Kota Salatiga adalah sebagai
berikut :

1. Misi I: Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang


handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya

Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan penyelenggaraan 1 Meningkatnya Akses dan
pendidikan yang berkualitas dan kualitas pendidikan dasar dan
merata bagi seluruh masyarakat pendidikan non formal bagi
masyarakat

2 Meningkatkan apresiasi pada 1 Meningkatnya aktivitas seni gelar


seni dan karya budaya serta karya budaya dan kelestarian
melestarikan warisan budaya warisan budaya
Kota Salatiga

3 Meningkatkan prestasi pemuda 1 Meningkatnya prestasi pemuda


dan olahraga dan olahraga

2. Misi II : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan


keluarga berencana

Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan derajat kesehatan 1 Meningkatnya angka keselamatan
masyarakat dan pengendalian ibu dan anak
pertumbuhan penduduk
2 Menurunnya penyakit menular
dan tidak menular

3 Terkendalinya pertumbuhan
penduduk

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 43


3. Misi III : Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah

Tujuan Sasaran
1 Menciptakan tatanan 1 Meningkatkannya ketenteraman,
kehidupan masyarakat yang ketertiban umum, perlindungan
tentram, tertib dan aman guna masyarakat serta wilayah yang
menunjang efektifitas kondusif
pembangunan

4. Misi IV : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan


yang berwawasan lingkungan

Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan kualitas 1 Meningkatnya kualitas sarana
penataan ruang dan prasarana jalan dan jembatan yang
infrastruktur dalam memadai untuk kenyamanan dan
mendukung pertumbuhan kelancaran transportasi
wilayah secara merata
2 Meningkatnya kualitas penataaan
ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang

2 Meningkatkan kualitas 1 Meningkatnya kuantitas dan fungsi


sarana dan prasarana sarana prasarana darinase dan
Drainase, pengairan dan pengairan serta pembuanga air
saluran pembuangan limbah limbah

3 Meningkatkan kualitas 1 Meningkatnya kualitas lingkungan


lingkungan hidup dalam hidup
mendukung pembangunan
berkelanjutan 2 Penyediaan dan optimalisasi sarana
trasnportasi massal yang
berkualitas dan ramah lingkungan

5. Misi V : Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan


lingkungan permukiman kota

Tujuan Sasaran
1 Mewujudkan peningkatan 1 Meningkatnya pemerataan sarana
kualitas pelayanan air bersih, prasarana permukiman, serta
sanitasi, lingkungan sanitasi dan air bersih sebagai
perumahan dan permukiman kebutuhan dasar masyarakat
perkotaan yang merata bagi
masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas hidup.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 44


6. Misi VI : Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan pertumbuhan 1 Meningkatnya kuantitas dan daya
ekonomi dan pendapatan saing UMKM, koperasi dan Industri
perkapita penduduk
2 Meningkatnya kinerja perdagangan

3 Meningkatnya kunjungan wisata


pada berbagai destinasi unggulan

4 Meningkatnya produktivitas
pertanian dan perikanan, serta
ketahanan pangan masyarakat

5 Meningkatnya keberdayaan
masyarakat dalam pembangunan

7. Misi VII : Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik
investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan
Tujuan Sasaran
1 Mewujudkan pengelolaan 1 Meningkatnya realisasi investasi
potensi daerah yang
mendorong pada 2 Meningkatnya penyerapan tenaga
peningkatan kerjasama antar kerja daerah
daerah dan antar pelaku
investasi dalam memperluas
kesempatan kerja di Kota
Salatiga.

8. Misi VIII: Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan


perlindungan anak
Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan ketahanan 1 Meningkatnya kualitas penanganan
sosial masyarakat dalam PMKS
mencegah dan menangani
masalah kesejahteraan 2 Meningkatnya konsumsi pangan
sosial. beragam, bergizi seimbang, dan
aman

2 Meningkatkan perlindungan, 1 Meningkatnya cakupan hak-hak


pemenuhan hak-hak anak, anak, Kesetaraan dan keberdayaan
dan pencapaian kesetaraan perempuan
dan keadilan gender.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 45


9. Misi IX : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan
tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)

Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan pelaksanaan 1 Meningkatnya kepuasan
Reformasi Birokrasi masyarakat atas pelayanan publik
pemerintah daerah dalam pada unit-unit pelayanan publik
menunjang kualitas
pelayanan publik dan tata 2 Meningkatnya keterbukaan
kelola pemerintahan informasi publik dan penerapan
teknologi informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan

3 Meningkatnya profesionalisme dan


kompetensi sumberdaya aparatur
sipil negara (ASN)

4 Meningkatnya partisipasi dan


akuntabilitas kinerja birokrasi
pemerintah

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Rencana Kinerja merupakan rencana tahunan sebagai penjabaran lebih lanjut


dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga
Tahun 2017 - 2022. Dokumen Rencana kinerja merupakan jembatan yang akan
menghubungkan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP). Rencana Kinerja
Tahunan Pemerintah Kota Salatiga Tahun 2017 disajikan dalam tabel sebagai
berikut :
RENCANA KINERJA KOTA SALATIGA
TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA TARGET


No SASARAN STRATEGIS SATUAN
UTAMA 2017

1 Meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,85


penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas Harapan Lama Sekolah Tahun 14,98
dan merata bagi seluruh
masyarakat

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 46


2 Meningkatkan apresiasi Cakupan seni dan % 38
pada seni dan karya Cagar budaya yang
budaya serta melestarikan dilestarikan
warisan budaya Kota
Salatiga
3 Meningkatkan prestasi Persentase % 16,6
pemuda dan olahraga wirausahawan muda
yang produktif
Peringkat dalam Porda Ranking 7
4 Meningkatkan derajat Angka Usia Harapan Tahun 81,32
kesehatan masyarakat dan Hidup
pengendalian pertumbuhan Laju Pertumbuhan % 1,42
penduduk penduduk
Indeks Pembangunan Indeks 81,48
Manusia
5 Menciptakan tatanan Indeks/ Angka Indeks 0,13
kehidupan masyarakat yang kriminalitas
tentram, tertib dan aman Cakupan Penegakan % 100
guna menunjang efektifitas Peraturan Daerah dan
pembangunan Peraturan Kepala
Kepala Daerah
6 Meningkatkan kualitas Persentase kawasan % 50
penataan ruang dan wajah Kota yang tertata
infrastruktur dalam dengan baik (%)
mendukung pertumbuhan
wilayah secara merata Persentase RTH % 15,9
7 Meningkatkan kualitas Persentase Wilayah % 84,43
sarana dan prasarana dengan infrastruktur
Drainase, pengairan dan kondisi baik
saluran pembuangan
limbah
8 Meningkatkan kualitas Indeks Kualitas Nilai 72
lingkungan hidup dalam Lingkungan Hidup
mendukung pembangunan
berkelanjutan
9 Mewujudkan peningkatan Persentase luasan % 4,43
kualitas pelayanan air kawasan kumuh
bersih, sanitasi, lingkungan perkotaan.
perumahan dan
permukiman perkotaan
yang merata bagi
masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas hidup

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 47


10 Meningkatkan pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi % 5,27
ekonomi dan pendapatan
perkapita penduduk PDRB Perkapita Ribu 53,133
Rupiah
Indeks Gini Indeks 0,38
11 Mewujudkan pengelolaan Pertumbuhan nilai % 2,34
potensi daerah yang investasi
mendorong pada Tingkat pengangguran % 6,28
peningkatan kerjasama terbuka
antar daerah dan antar
pelaku investasi dalam
memperluas kesempatan
kerja di Kota Salatiga

12 Meningkatkan ketahanan Persentase penduduk % 5,03


sosial masyarakat dalam miskin
mencegah dan menangani Skor Pola Pangan Skor 91
masalah kesejahteraan Harapan
sosial
13 Meningkatkan Score capaian KLA Score 239
perlindungan, pemenuhan
hak-hak anak, dan IPG Indeks 96,22
pencapaian kesetaraan dan IDG Indeks 80,95
keadilan gender.
14 Meningkatkan pelaksanaan Indeks PMPRB Indeks 60
Reformasi Birokrasi
pemerintah daerah dalam
menunjang kualitas
pelayanan publik dan tata
kelola pemerintahan

C. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari


pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja
yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang
diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 48


sebelumnya sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Berikut
tabel Perjanjian Kinerja Kota Salatiga Tahun 2017 :

PERJANJIAN KINERJA KOTA SALATIGA


TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA TARGET


No SASARAN STRATEGIS SATUAN
UTAMA 2017

1 Meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,85


penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas Harapan Lama Sekolah Tahun 14,98
dan merata bagi seluruh
masyarakat
2 Meningkatkan apresiasi Cakupan seni dan % 38
pada seni dan karya Cagar budaya yang
budaya serta melestarikan dilestarikan
warisan budaya Kota
Salatiga
3 Meningkatkan prestasi Persentase % 16,6
pemuda dan olahraga wirausahawan muda
yang produktif
Peringkat dalam Porda Ranking 7
4 Meningkatkan derajat Angka Usia Harapan Tahun 81,32
kesehatan masyarakat dan Hidup
pengendalian pertumbuhan Laju Pertumbuhan % 1,42
penduduk penduduk
Indeks Pembangunan Indeks 81,48
Manusia
5 Menciptakan tatanan Indeks/ Angka Indeks 0,13
kehidupan masyarakat yang kriminalitas
tentram, tertib dan aman Cakupan Penegakan % 100
guna menunjang efektifitas Peraturan Daerah dan
pembangunan Peraturan Kepala
Kepala Daerah
6 Meningkatkan kualitas Persentase kawasan % 50
penataan ruang dan wajah Kota yang tertata
infrastruktur dalam dengan baik (%)
mendukung pertumbuhan
wilayah secara merata Persentase RTH % 15,9
7 Meningkatkan kualitas Persentase Wilayah % 84,43
sarana dan prasarana dengan infrastruktur
Drainase, pengairan dan kondisi baik
saluran pembuangan
limbah

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 49


8 Meningkatkan kualitas Indeks Kualitas Nilai 72
lingkungan hidup dalam Lingkungan Hidup
mendukung pembangunan
berkelanjutan
9 Mewujudkan peningkatan Persentase luasan % 4,43
kualitas pelayanan air kawasan kumuh
bersih, sanitasi, lingkungan perkotaan.
perumahan dan
permukiman perkotaan
yang merata bagi
masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas hidup
10 Meningkatkan pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi % 5,27
ekonomi dan pendapatan
perkapita penduduk PDRB Perkapita Ribu 53,133
Rupiah
Indeks Gini Indeks 0,38
11 Mewujudkan pengelolaan Pertumbuhan nilai % 2,34
potensi daerah yang investasi
mendorong pada Tingkat pengangguran % 6,28
peningkatan kerjasama terbuka
antar daerah dan antar
pelaku investasi dalam
memperluas kesempatan
kerja di Kota Salatiga

12 Meningkatkan ketahanan Persentase penduduk % 5,03


sosial masyarakat dalam miskin
mencegah dan menangani Skor Pola Pangan Skor 91
masalah kesejahteraan Harapan
sosial
13 Meningkatkan Score capaian KLA Score 239
perlindungan, pemenuhan
hak-hak anak, dan IPG Indeks 96,22
pencapaian kesetaraan dan IDG Indeks 80,95
keadilan gender.
14 Meningkatkan pelaksanaan Indeks PMPRB Indeks 60
Reformasi Birokrasi
pemerintah daerah dalam
menunjang kualitas
pelayanan publik dan tata
kelola pemerintahan

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 50


ANGGARAN
PERUBAHAN
No PROGRAM
TAHUN 2017
(Rp)
(1) (2) (3)

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 52.929.199.000


2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasana Aparatur 44.150.604.000
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 3.091.746.000
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2.766.112.000
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan 764.103.000
Capaian Kinerja dan Keuangan
6 Program Pendidikan Anak Usia Dini 605.497.000
7 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 47.668.329.000
8 Program Pendidikan Non Formal 3.693.103.000
9 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga 830.193.000
Kependidikan
10 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 109.356.000
11 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan 5.733.828.000
Keuangan Daerah
12 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 2.291.100.000
13 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2.999.890.000
14 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 11.758.119.000
15 Program Pengawasan Obat dan Makanan 61.850.000
16 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 2.719.039.000
Masyarakat
17 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 563.119.000
Menular
18 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 273.000.000
19 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana 2.324.774.000
dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu
20 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 8.133.128.000
21 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 99.901.000
22 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak 660.722.000
23 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 1.863.335.000
24 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana 43.582.636.000
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru - Paru
25 Program Peningkatan Mutu Layanan Kepada Masyarakat 106.575.136.000
26 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 76.402.412.000
27 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong 6.935.370.000
28 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 5.065.025.000

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 51


29 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2.300.000.000
30 Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan 200.000.000
dan Jembatan
31 Program Peningkatan Sarana dan Prasaran 55.000.000
Kebinamargaan
32 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, 7.786.330.000
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
33 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat 31.635.000
Tumbuh
34 Program Rehabilitasi /Pemeliharaan Saluran Drainase / 1.543.905.000
Gorong - Gorong
35 Program Pengawasan Jasa Konstruksi 25.975.000
36 Program Perencanaan Tata Ruang 274.719.000
37 Program Pemanfaatan Ruang 340.130.000
38 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 360.716.000
39 Program Pengembangan Perumahan 9.988.097.000
40 Program Lingkungan Sehat Perumahan 591.500.000
41 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 4.561.130.000
42 Program Pengembangan Informasi Pertanahan 68.540.000
43 Program Pengelolaan Areal Pemakaman 1.392.525.000
44 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 4.759.390.000
45 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum 6.267.219.000
dan Air Limbah
46 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 50.000.000
47 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3.284.500.000
48 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan 2.782.859.000
Lingkungan
49 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga 200.000.000
Ketertiban dan Keamanan
50 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban 174.000.000
Bencana Alam
51 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya 377.800.000
Kebakaran
52 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat 533.021.000
Terpencil (KAT), dan PMKS Lainnya
53 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah 1.482.840.000
54 Program Pembinaan Anak Terlantar 105.000.000
55 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 150.000.000
56 Program Pembinaan Panti Asuhan dan Panti Jompo 133.000.000
57 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial 35.000.000
58 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan 387.250.000
Sosial
59 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 100.000.000

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 52


60 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualtas Anak 111.630.000
dan Perempuan
61 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan 165.055.000
Gender dan Anak
62 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan 112.435.000
Perempuan
63 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender 644.762.000
Dalam Pembangunan
64 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 197.541.000
65 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat 4.935.614.000
66 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam 1.717.389.000
Membangun Desa
67 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 862.354.000
(Pertanian/Perkebunan)
68 Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Sampah 9.800.000.000
69 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan 1.197.000.000
Lingkungan Hidup
70 Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam 1.568.000.000
71 Program Rahabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber 565.000.000
Daya Alam
72 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi 225.000.000
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
73 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 65.000.000
74 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi 95.000.000
Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
75 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang 1.497.500.000
Ketenagalistrikan
76 Program Administrasi Kependudukan 1.189.558.000
77 Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan 59.455.000
Prasarana Kearsipan
78 Program Keluarga Berencana 1.260.800.000
79 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 109.000.000
80 Program Pelayaan Kontrasepsi 438.500.000
81 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam 164.960.000
Pelayanan KB/KR Yang Mandiri
82 Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui 51.980.000
Kelompok Kegiatan Di Masyarakat
83 Program Pengembangan Pusat Pelayanan dan Informasi 175.285.000
dan Konseling KRR
84 Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang 41.330.000
Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
85 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina 76.660.000
Keluarga
86 Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 254.080.000
87 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Dan 50.000.000
Fasilitas LLAJ
88 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 407.748.000

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 53


89 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 1.619.855.000
90 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media 1.882.072.000
Masa
91 Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Informasi dan 26.000.000
Komunikasi
92 Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi 123.886.000
dan Informasi
93 Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media 2.468.535.000
94 Program Peningkatan Tata Laksana Komunikasi dan 80.000.000
Informasi
95 Program Pengembangan Data/ Informasi 357.886.000
96 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang 1.455.426.000
Kondusif
97 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan 183.500.000
Kompetitif Usaha Kecil dan Menegah
98 Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha 715.708.000
Mikro Kecil dan Menengah
99 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 571.950.000
100 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 352.781.000
101 Program Peningkatah Iklim Investasi dan Realisasi 100.000.000
Investasi
102 Program Peningkatan Pelayanan Perijinan Terpadu 811.559.000
103 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan 85.000.000
Pemuda
104 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 420.200.000
105 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan 46.000.000
dan Kecakapan Hidup Pemuda
106 Program Pengembangan Kebijakan Manajemen Olah Raga 235.400.000
107 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 1.680.000.000
108 Program Peningkatan Sarana dan Prasara Olah Raga 4.608.000.000
109 Program Peningkatan Kegiatan Kepramukaan 75.000.000
110 Program Pengembangan Nilai Budaya 166.000.000
111 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 1.351.000.000
112 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 80.000.000
113 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 366.000.000
114 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 256.193.000
115 Program Pengembangan Kemitraan 73.600.000
116 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 65.000.000
117 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan 879.000.000
Perpustakaan
118 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip 130.000.000
Daerah
119 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 244.000.000

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 54


120 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 100.000.000
121 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian 175.000.000
122 Program Peningkatan Penerapan Teknologi 500.000.000
Pertanian/Perkebunan
123 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 591.000.000
124 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan 120.000.000
Lapangan
125 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 129.455.000
Ternak
126 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 635.900.000
127 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 50.000.000
128 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 385.000.000
129 Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan 75.000.000
130 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan 156.195.000
Perdagangan
131 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 31.810.000
132 Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam 239.634.000
Negeri
133 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 466.860.000
134 Program Pengembangan Sarana Pemasaran Produk 1.128.242.000
UMKM
135 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 522.145.000
136 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 112.267.000
137 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 127.665.000
138 Program Penataan Struktur Industri 249.115.000
139 Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial 129.395.000
140 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 59.959.000
141 Program Transmigrasi Regional 20.235.000
142 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 102.000.000
143 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga 538.680.000
Ketenagakerjaan
144 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala 428.000.000
Daerah/Wakil Kepala Daerah
145 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2.232.000.000
146 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan 2.045.365.000
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
147 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah 126.389.000
148 Program Pengembangan Wawasan Pembangunan 245.645.000
149 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1.682.377.000
150 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan 44.215.000
dan Pemanfaatan Tanah

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 55


151 Program Penataan Ketatalaksanaan dan Peningkatan 195.000.000
Kualitas Pelayanan Publik
152 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan 14.723.680.000
Rakyat
153 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa 79.230.000
dan Aparatur Pengawasan
154 Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem 20.000.000
dan Prosedur Pengawasan
155 Program Kerjasama Pembangunan 235.000.000
156 Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota 128.450.000
Menengah Dan Besar
157 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 563.000.000
158 Program Perencanaan Sosial Dan Budaya 148.000.000
159 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS 202.500.000
160 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah 126.216.000
Daerah
161 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 75.250.000
162 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan 52.000.000
Tindak Kriminal
163 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat 481.716.000
(Pekat)
164 Program Pendidikan Politik Masyarakat 1.205.000.000

JUMLAH 566.225.484.000

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 56


BAB III
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017


Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja serta tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung
jawaban secara tepat, jelas dan terukur. Untuk itu Pemerintah Kota Salatiga dalam
memberikan pertanggung jawaban tersebut kepada yang memberikan amanah yaitu
masyarakat dilaksanakan melalui media penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan
tujuan instansi pemerintah serta dalam rangka perwujudan pemerintahan yang berdaya
guna dan berhasil guna.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota Salatiga Tahun 2017
disusun sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Salatiga Tahun 2017 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Sasaran - sasaran Startegis yang ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017.
Laporan Kinerja dilengkapi dengan Pengukuran kinerja sebagai dasar untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi
pemerintah. Dalam bab ini diuraikan mengenai pengukuran kinerja terhadap tingkat
pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran.
Kerangka Pengukuran kinerja di Pemerintah Kota Salatiga dilakukan dengan
mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor:
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus
sebagai berikut :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 57


1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan
rumus:
𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂
𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau


semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan
rumus:

𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 − (𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 − 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂)


𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂
𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂
Atau

(𝟐 𝒙 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂) − 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂
𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 14 sasaran dengan 26 indikator


disimpulkan bahwa 6 (enam) indikator sasaran atau sebanyak 23.08% dikategorikan
Sangat Baik, 17 (tujuh belas) indikator sasaran atau 65.38% dikategorikan Baik, 1
(satu) indikator sasaran atau 3.85% hanya mencapai kategori Cukup dan 2 (dua)
indikator sasaran atau 7.69% hanya mencapai kategori Kurang. Dengan demikian
masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti yang
diharapkan yang berkategori cukup dan kurang, sehingga perlu perhatian pada tahun
berikutnya. Dari hasil perhitungan 14 sasaran rata - rata capaian sebesar 89.94% terdiri
dari sasaran kategori Sangat Baik (3 sasaran) dengan rata - rata sebesar 102.84%,
kategori Baik (9 sasaran) dengan rata - rata sebesar 90.66%, kategori Cukup (2
sasaran) dengan rata - rata sebesar 60,64% dan kategori Kurang (0 sasaran). Guna
menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kota Salatiga
tersebut digunakan skala ordinal sebagai berikut:

Tabel Kategori Pencapaian Sasaran


Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I. > 100% Sangat Baik
II. 75% - 100% Baik
III. 55% - 74% Cukup
IV. < 55% Kurang

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 58


1. Sasaran 1 : Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan
merata bagi seluruh masyarakat
Pada sasaran 1 (satu) terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 99,85% dengan
kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 1 (satu) sesuai
hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut:

No Indikator Tahun 2017


Target
a Rata Rata Lama Sekolah 9.85 tahun
b Harapan Lama Sekolah 14.98 tahun
Realisasi
a Rata Rata Lama Sekolah 9.82 tahun
b Harapan Lama Sekolah 14.98 tahun
Capaian Kinerja 99.85%
a Rata Rata Lama Sekolah 99.70%
b Harapan Lama Sekolah 100%

a. Rata-rata Lama Sekolah


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Tahun 2017 9,85 dapat terealisasi 9,82 capaian kinerja 99,70%
dengan kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016 sebesar 9,82 dari
target 9,82 (capaian kinerja 100%). Adapun realisasi kinerja tahun 2017
sebesar 9.82 dari target 9.85 (capaian kinerja 99,70%) maka capaian
kinerja mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 0,03%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target realisasi kinerja pada akhir RPJMD adalah sebesar 9,95, sedangkan
realisasi kinerja tahun 2017 adalah 9,82, dengan demikian masih terdapat
kekurangan target yaitu sebesar 0,13 untuk dicapai dalam 4 tahun ke
depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 59


5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab tercapainya target dari indikator ini karena :
- Didukung Investasi pengembangan sumber daya manusia yang terdiri 4
(empat Kriteria) Yaitu:
 Kebutuhan tenaga kerja terampil dalam lapangan kejuruan dan
tekhnologi;
 Perluasan pendidikan dasar yang dipandang memiliki tingkat
keuntungan/manfaat yang lebih tinggi sehubungan dengan
rendahnya biaya;
 Pengembangan sektor pedesaan sehingga memperlihatkan
peranan pendidikanmasal untuk meningkatkan produktifitas sector
pedesaan;
 Keadilan dan pemerataan yang menunjukkan pentingnya distribusi
kesempatan memeperoleh pendidikan dan bentuk-bentuk
pengembangan SDM lain baik secara geografis, social, dan
ekonomis.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sudah mencukupi untuk mencapai target kinerja.
- Sarana Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
- Anggaran
 Program Wajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun anggaran
sebesar Rp47.668.329.000,- dan realisasi sebesar
Rp.42.551.515.723,- atau 89,27%.
 Program Pendidikan Non Formal alokasi anggaran Rp.
3.693.103.000 dan realisasi Rp 2.051.854.031,- atau 55,56%%.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan
merata bagi seluruh masyarakat, terdapat beberapa program yang
mendukung antara lain sebagai berikut:
 Program Wajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
 Program Pendidikan Non Formal

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 60


b. Harapan Lama Sekolah
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 14,98 dan terealisasi sebesar 14,98 sehingga
capaian kinerja adalah 100% dengan kategori Baik
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016 sebesar 14,98,
realisasi kinerja Tahun 2017 sebesar 14,98 sehingga capaian kinerja tahun
2017 cenderung stabil.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target realisasi kinerja pada akhir RPJMD adalah sebesar 14,99,
sedangkan realisasi kinerja tahun 2017 adalah 14,98, dengan demikian
kekurangan target yaitu sebesar 0,01 diharapkan bisa dicapai dalam 4
tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada Standar Nasional.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Solusi untuk memenuhi target pencapaian indikator ini adalah dengan
mendukung Investasi pengembangan sumber daya manusia yang terdiri 4
(empat Kriteria) Yaitu:
 Kebutuhan tenaga kerja terampil dalam lapangan kejuruan dan
tekhnologi;
 Perluasan pendidikan dasar yang dipandang memiliki tingkat
keuntungan/manfaat yang lebih tinggi sehubungan dengan
rendahnya biaya;
 Pengembangan sektor pedesaan sehingga memperlihatkan
peranan pendidikanmasal untuk meningkatkan produktifitas sector
pedesaan;
 Keadilan dan pemerataan yang menunjukkan pentingnya distribusi
kesempatan memeperoleh pendidikan dan bentuk-bentuk
pengembangan SDM lain baik secara geografis, social, dan
ekonomis.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 61


6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sudah mencukupi untuk mencapai target kinerja.
- Sarana Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
- Anggaran
 Program Wajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun anggaran sebesar
Rp47.668.329.000,- dan realisasi sebesar Rp42.551.515.723,- atau
89,27%.
 Program Pendidikan Non Formal alokasi anggaran Rp3.693.103.000,-
dan realisasi Rp2.051.854.031,- atau 55,56%%.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan
merata bagi seluruh masyarakat, terdapat beberapa program yang
mendukung antara lain sebagai berikut:
 Program Wajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
 Program Pendidikan Non Formal

2. Sasaran 2: Meningkatnya apresiasi pada seni dan karya budaya serta


melestarikan warisan budaya Kota Salatiga
Pada sasaran 2 (dua) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 102.5% dengan
kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 2 (dua) sesuai
hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :

No Indikator Tahun 2017


Target
1 Cakupan seni dan cagar budaya yang dilestarikan 38%
Realisasi
1 Cakupan seni dan cagar budaya yang dilestarikan 38,95%
Capaian Kinerja 102.5%
1 Cakupan seni dan cagar budaya yang dilestarikan 102.5%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 62


a. Cakupan seni dan cagar budaya yang dilestarikan
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Tahun 2017 target 38% realisasi 38,95% capaian 102,5% kategori Sangat
Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi tahun 2017 sebesar 38,95% dibandingkan dengan tahun 2016
sebesar 34,5% artinya mengalami kenaikan sebesar 4,45%. Capaian
kinerja tahun 2017 sebesar 102,5% lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar
100%. Rata-rata capaian tahun 2016-2017 sebesar 101%.

Data Jumlah Kelompok Seni Budaya dan Cagar Budaya


Tahun Tahun
Indikator
2016 2017
Target
a Jumlah Kelompok Seni dan Budaya yang 98 kelompok
110 kelompok
dibina
b Jumlah bangunan cagar budaya 143 unit 137 unit

Jumlah benda cagar budaya 9 unit


Realisasi
a Jumlah Kelompok Seni dan Budaya yang 102 kelompok
205 kelompok
dibina
b Jumlah bangunan cagar budaya 143 unit 137 unit

Jumlah benda cagar budaya 9 unit

Capaian Kinerja
a Jumlah Kelompok Seni dan Budaya yang 186% 105%
dibina
b Jumlah Kelompok Seni dan Budaya yang 100% 100%
dibina

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target


jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Realisasi tahun 2017 rata-rata 38,95% sedangkan target jangka menengah
58%, artinya realisasi ini untuk memenuhi target lima tahun yang akan
datang kurang 19,05%.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 63


5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab keberhasilan tercapainya target dari indikator ini karena :
 Banyaknya kelompok seni musiman mengakibatkan sulitnya dalam
membina sehingga kelompok-kelompok seni yang dibina hanya yang
masih eksis dari tahun ke tahun dan terdaftar di Dewan Kesenian Kota.
 Jumlah bangunan cagar budaya 137 sebagian sudah rusak. Bangunan
yang rusak sebanyak 10 bangunan masih dikaji oleh Tim Ahli Cagar
Budaya untuk upaya pelestarian atau peghapusannya. Sedangkan
jumlah benda cagar budaya yang dilindungi ada 9.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
 Sumber Daya manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia yang digunakan sebenarnya masih sangat
terbatas akan tetapi dapat diberdayakan secara optimal sehingga
kegiatan dapat berjalan secara lancar dan efisien. Tim Ahli Cagar
Budaya yang bersertifikat masih belum ada sehingga menunjuk dari
daerah lain.
 Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana belum mencukupi kebutuhan,
belum memiliki gedung kesenian yang bisa dimanfaatkan untuk
pembinaandan kegiatan kelompok-kelompok seni.
 Anggaran
Anggaran kegiatan ini adalah :
 Program Pengembangan Nilai Budaya alokasi anggaran sebesar Rp
166.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 158.700.000,- atau
sekitar 95,60%.
 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya sebesar Rp.
1.091.000.000,- dan realisasi Rp. 989.705.050,- atau 90,72%.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target cakupan seni dan cagar budaya yang
dilestarikan, terdapat beberapa program yang mendukung antara lain
sebagai berikut:
 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
 Program Pengembangan Nilai Budaya

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 64


3. Sasaran 3 : Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga
Pada sasaran 3 (tiga) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 87.65% dengan
kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 3 (tiga) sesuai
hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :
Tahun
No Indikator
2017
Target
a Persentase wirausahawan muda yang produktif 16.6%
b Peringkat dalam Porda 7
Realisasi
a Persentase wirausahawan muda yang produktif 12.5%
b Peringkat dalam Porda 7
Capaian Kinerja 87.65%
a Persentase wirausahawan muda yang produktif 75.30%
b Peringkat dalam Porda 100%

a. Persentase Wirausahawan Muda Yang Produktif


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Tahun 2017 target 16.6% terealisasi 12.5% sehingga capaian kinerja
adalah 75.30% dengan kategori Baik. Angka realisasi ini dihitung dari
keikutsertaan 40 orang dalam pelatihan kewirausahaan pemuda yang
dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga, yang selanjutnya
melaksanakan pembinaan dan bimbingan berkelanjutan terhadap 5 orang
wirausahawan yang produktif.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi kinerja tahun 2015-2017 cenderung tidak berubah yaitu sebanyak
5 orang. Sedangkan dibandingkan tahun 2012-2014 cenderung mengalami
penurunan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Capaian Kinerja
Indikator Satuan
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah pemuda yang
orang 8 8 8 5 5
mampu berwirausaha
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Salatiga

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target


jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target pada akhir RPJMD adalah 21.6% dan pada tahun awal telah
tercapai 12.5% jadi masih belum terpenuhi sebesar 9.1%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 65


4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab belum tercapainya target dari indikator ini karena :
- Belum tersedianya data base kepemudaaan
- Belum optimalnya kegiatan kepemudaaan.

Solusi :
- Penyediaan dan pengembangan data base kepemudaan
- Pengembangan sikap dan perilaku pemuda yang beriman dan
bertakwa, mandiri, inovatif, dan kreatif, serta peningkatan kualitas
dan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan pemberdayaan
pemuda sebagai subjek pembangunan, melalui pengembangan
lembaga kepemudaan yang berwawasan kebangsaan.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sebagai OPD baru jumlah SDM Dinas Kepemudaan dan Olahraga
belum mencukupi tapi bisa dioptimalkan dalam pencapaian kinerja.
- Sarana Prasarana
Kurangnya optimalnya pencapaian indikator ini karena belum
tersedianya sarana prasarana pelatihan kewirausahaan bagi
pemuda.
- Anggaran
 Indikator ini didukung dengan Program peningkatan upaya
penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda.
Jumlah Anggaran sebesar Rp46.000.000,- dan terserap
Rp33.573.750,- (72.99%) atau terdapat efisiensi sebesar 27.01%
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program/kegiatan yang mendukung indikator ini adalah Program
peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup
pemuda.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 66


b. Peringkat Dalam PORDA
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 peringkat dalam porda adalah peringkat 7 dan terealisasi
peringkat 7 sehingga capaian kinerja 100% dengan kategori Baik. Data
realisasi ini adalah berdasarkan capaian pada porda terakhir yang diikuti
Kota Salatiga pada tahun 2013 di Banyumas dari 35 kabupaten/kota di
Jateng.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Bila dibandingkan dengan tahun 2009 lalu kita berada pada posisi 5 besar,
maka pada tahun 2013 mengalami penurunan. Meski peringkatnya turun,
namun dalam perolehan medali mengalami peningkatan. Jumlah medali
yang dikoleksi kontingan Kota Salatiga sebanyak 30 medali emas, 28 perak
dan 24 perunggu dan penyebaran perolehan medali boleh dikatakan
berhasil.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target akhir RPJMD adalah Kota Salatiga pada posisi 5 besar Porda Jawa
Tengah, jadi target masih belum tercapai pada tahun ini. Kota Salatiga
(KONI) menargetkan meraih 35 medali emas dalam Pekan Olahraga
Provinsi Jateng 2018 di Surakarta
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab belum tercapainya target dari indikator ini karena :
 Belum tersedianya data base keolahragaan.
 Masih minimnya prestasi olahraga yang dipengaruhi oleh kurangnya
kompetensi pelatih dan sarana prasarana olahraga.
 Kurang optimalnya pembibitan olahraga di satuan pendidikan.
 Belum optimalnya pengembangan olahraga unggulan dan olahraga
masyarakat.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 67


Solusi :
- Pembangunan dan peningkatan mutu sarana prasarana olahraga,
meliputi: pembangunan lapangan klumpit, rehab 7 lapangan
sekolah, rehab gor tenis indoor, rehab stadion Kridanggo, dan
penyediaan peralatan olah raga.
- Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan.
- Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan olahraga
- Pembinaan manajemen organisasi olahraga.
- Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat.
- Penyelenggaraan kompetisi olahraga.
- Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi
dan berprestasi.
- Pengembangan Olahraga rekreasi.
- Pembinaan olahraga yang berkembang dimasyarakat.
Beberapa data Indikator yang mendukung pencapaian indikator ini antara
lain:

No Indikator Satuan
Capaian Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
1 jumlah organisasi 39 39 39 39 39
organisasi
olahraga
2 Jumlah klub klub 137 137 137 137 137
Olahraga olahraga
3 Jumlah organisasi 11 11 11 11 11
organisasi
olahraga
4 Jumlah kegiatan 3 4 4 13 13
kegiatan
olahraga
5 Jumlah cabang 4 4 4 5 5
Cabang
Olahraga
Prestasi
6 Gelanggang / gelanggang 3 3 3 3 3
balai remaja
(selain milik
swasta)
7 Jumlah gelanggang 9 9 9 9 9
Gedung
Olahraga
8 Rasio % 17 17 17,41 17,41 17,41
Lapangan
Olahraga
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 68


6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Jumlah SDM pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga belum
mencukupi namun bisa dioptimalkan.
- Sarana Prasarana
Sarana prasarana olahraga masih kurang optimal baik pengadaan
maupun penggunaanya.
- Anggaran
 Program Pengembangan kebijakan manajemen olahraga
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 235.400.000,- dengan
realisasi sebesar Rp127.336.000,- atau sekitar 54.09%.
 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga sebesar Rp.
1.680.000.000 dan realisasi Rp1.494.550.000,- atau 88.96%.
 Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga sebesar
Rp4.608.000.000,- dan realisasi Rp3.744.455.000,- atau 81.26%
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya mendukung indikator ini terdapat beberapa program yang
mendukung antara lain sebagai berikut:
 Program Pengembangan kebijakan manajemen olahraga
 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
 Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga

4. Sasaran 4 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan Pengendalian


Pertumbuhan Penduduk
Pada sasaran 4 (empat) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 98.97% dengan
kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 4 (empat) sesuai
hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut:
Tahun
No Indikator
2017
Target
a Angka Usia Harapan Hidup 81,32
b Laju Pertumbuhan Penduduk 1,42%
c Indeks Pembangunan Manusia 81,48
Realisasi
a Angka Usia Harapan Hidup 76,87

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 69


b Laju Pertumbuhan Penduduk 1,38%
c Indeks Pembangunan Manusia 81,14
Capaian Kinerja 98.97%
a Angka Usia Harapan Hidup 94,5%
b Laju Pertumbuhan Penduduk 102,81%
c Indeks Pembangunan Manusia 99,6%

a. Angka Usia Harapan Hidup


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Tahun 2017 untuk target 81,32 realisasi 76,87 capaian kinerja sebesar
94,5% kategori Baik
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi tahun 2017 sebesar 76,87 dibandingkan dengan tahun 2016
sebesar 76,84 mengalami kenaikan sebesar 0,04. Capaian kinerja tahun
2017 sebesar 94,5% lebih rendah dari tahun 2016 sebesar 95%. Rata-
rata capaian tahun 2016-2017 sebesar 94,75% sudah memenuhi target
sebesar 81,18%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Realisasi tahun 2017 sebesar 76,87 sedangkan target jangka menengah
77,02%, artinya realisasi ini belum memenuhi target jangka menegah
atau masih kurang 0,15%.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab keberhasilan dan solusi tercapainya target dari indikator ini
adalah :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
c. Pengembangan pola hidup sehat
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan
kebutuhan

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 70


- Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana untuk mencapai indikator kinerja tersebut sudah
cukup efisien dan memadai
- Anggaran
Anggaran untuk mencapai indikator kinerja tersebut dianggap sudah
mencukupi/memadai Sarana Prasarana
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target Angka Usia Harapan Hidup, di dukung
oleh program sebagai berikut:
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
b. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
d. Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak

b. Laju Pertumbuhan Penduduk


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Tahun 2017 adalah 1,42% sedangkan realisasi kinerjanya adalah
1,38% capaian kinerja 102,81% kategori Sangat Baik
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi kinerja tahun 2016 sebesar 1.48% dan tahun 2017 sebesar
1,38% jadi bila dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan
sebesar 0,10%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Realisasi tahun 2016-2017 rata-rata 1,38% sedangkan target jangka
menengah 1,32%, artinya realisasi ini masih harus memenuhi target
lebih sebesar 6%.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 71


5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab belum tercapainya target dari indikator ini karena :
- Belum optimalnya layanan pemakaian kontrasepsi bagi perempuan,
tercatat CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun 2016
sebesar 77,75%.
- Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmetneed)
sebesar 8,83%.
- Perkawinan usia di bawah 21 tahun masih tinggi, tercatat ditahun
2016 sebesar 25%.
- Masih rendahnya minat PUS untuk menggunakan MKJP dan
rendahnya minat KB Pria.
- Belum optimalnya anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang ber-KB,
tercatat ditahun 2016 cakupannya baru mencapai 86,49%.
- Masih tingginya angka TFR sebesar 2,18
- Masih banyaknya perpindahan penduduk (migrasi) dari luar Kota
Salatiga. Daya tarik Kota Salatiga yang menyebabkan penduduk di
sekitar untuk berpindah/ migrasi ke Kota Salatiga yang secara
langsung berakibat meningkatnya Laju Pertumbuhan Penduduk/ LPP
di luar faktor dari Keluarga Berencana.
Solusi :
- Sosialisasi layanan KB yang terus ditingkatkan
- Pembinaan terhadap PUS yang akan berKB
- Pembinaan terhadap remaja melalui PIKRR
- Pembinaan anggota BKB dilaksanakan secara terus menerus
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan
kebutuhan
 Dengan adanya bidan wilayah di setiap kelurahan yang
berjumlah 37 orang dimaksudkan agar dapat dilakukan
pemantauan PUS dan melaksanakan Program KB pascasalin,
selain itu juga dilakukan skrining PUS dengan mendatangkan
konselor KB ke semua rumah sakit dan puskesmas di wilayah
Kota Salatiga pada hari-hari tertentu.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 72


 Mengoptimalkan peran dan fungsi PLKB dalam melayani
masyarakat di 23 Kelurahan, organisasi masyarakat (Aisiyah,
Muslimat NU), Polri, PKK dan organisasi profesi.
- Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana untuk mencapai indikator kinerja tersebut sudah
cukup efisien dan memadai
 Optimalisasi pelayanan Program KB di rumah Sakit Umum
Daerah, Rumah Sakit dr Asmir, RS Swasta lainnya yang ada di
wilayah Kota Salatiga, Puskesmas, BPM (Bidan Praktek
Mandiri).
 Optimalisasi mobil unit penerangan KB, mobil unit pelayanan KB.
 Ketersediaan alat kontrasepsi.
- Anggaran
Anggaran untuk mencapai indikator kinerja sebagai berikut :
 Program KB dengan anggaran Rp. 1.260.800.000,- realisasi Rp.
926.804.246,- atau 73,5%.
 Program Keseharan reproduksi Remaja dengan anggaran Rp.
109.000.000,- realisasi Rp. 99.357.000,- atau 91,15%.
 Program Pelayanan Kontrasepsi dengan anggaran Rp.
438.500.000,- realisasi Rp. 405.842.030,- atau 92,55%.
 Program Pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan KB
dengan anggaran Rp. 164.960.000,- realisasi Rp. 144.945.000,-
atau 87,87%.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target PDRB Perkapita, terdapat beberapa
program yang mendukung antara lain sebagai berikut:
 Program Pelayanan Kontrasepsi
 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri.

c. Indeks Pembangunan Manusia


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Tahun 2017 adalah 81,48 sedangkan realisasi kinerjanya adalah
81,14 capaian kinerja 99,6% kategori Baik.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 73


2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Realisasi tahun 2017 sebesar 81,14% dibandingkan dengan tahun 2016
mengalami kenaikan sebesar 0,8%.
Capaian kinerja tahun 2017 sebesar 99,6% lebih tinggi dari tahun 2016
sebesar 98,8%. Rata-rata capaian tahun 2016-2017 sebesar 99,2%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Realisasi tahun 2017 rata-rata 81,13 sedangkan target jangka
menengah 82,22%, artinya realisasi ini sudah memenuhi target sebesar
88% lebih.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab keberhasilan tercapainya target dari indikator ini karena
didukung beberapa komponen antara lain : harapan lama sekolah, rata-
rata lama sekolah, angka harapan hidup dan pengeluaran perkapita
yang disesuaikan.
Solusi :
- Meningkatkan pelayanan kesehatan dan dampaknya pada
kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan angka harapan
hidup.
- Rata-rata lama sekolah diharapkan dapat mendukung
pembangunan manusia.
- Rata-rata pengeluaran per kapita untuk mengetahui tingkat
pendapatan masyarakat dan tingkat kemampuan ekonomi
masyarakat.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan
kebutuhan

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 74


- Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana untuk mencapai indikator kinerja tersebut sudah
cukup efisien dan memadai
- Anggaran
Anggaran untuk mencapai indikator kinerja tersebut dianggap sudah
mencukupi/memadai
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target Indeks Pembangunan Manusia,
didukung dengan program :
- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
- Program Pendidikan Anak Usia Dini
- Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
- Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5. Sasaran 5 : Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib


dan aman guna menunjang efektifitas pembangunan
Pada sasaran 5 (lima) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai capaian sasaran sebesar 77,8% dengan kategori
Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 5 (lima) sesuai hasil
pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut:
Tahun
No Indikator
2017
Target
a Indeks/Angka Kriminalitas 0,13
b Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala daerah 100%
Realisasi
a Indeks/Angka Kriminalitas 0,15
b Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala daerah 69%
Capaian Kinerja 77.8%
a Indeks/Angka Kriminalitas 86,6%
b Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala daerah 69%

a. Indeks/Angka Kriminalitas
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 0,13 dan terealisasi sebesar 0,15 sehingga

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 75


capaian kinerjanya adalah 86,6% dengan kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016, realisasi kinerja
Tahun 2017 mengalami sedikit peningkatan (penurunan angka kriminalitas)
yaitu sebesar 0,07%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target realisasi kinerja pada akhir RPJMD adalah sebesar 0,06, sedangkan
realisasi kinerja tahun 2017 adalah 0,15, dengan demikian masih terdapat
kekurangan target penurunan indeks cukup banyak yaitu sebesar 0,09%
untuk dicapai dalam 4 tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Tidak ada Standar Nasional.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan capaian kinerja ini dikarenakan :
 Koordinasi yang intens antara Pemerintah Kota Salatiga dengan aparat
penegak hukum dan instansi terkait.
 Meningkatnya pembinaan kepada masyarakat.
 Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta profesionalisme aparat
penegak hukum dalam memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada
masyarakat.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya
antara lain:
 Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan kebutuhan
didasarkan pada beban kerja.
 Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
 Anggaran
Anggaran kegiatan ini berasal dari APBD Kota Salatiga dan dianggap
sudah mencukupi.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 76


7) Analisis Program yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Program yang menunjang pencapaian indikator sasaran ini yaitu Program
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, Program
Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, dan
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat.

b. Cakupan Penegakan Peraturan daerah dan Peraturan Kepala Daerah


1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 100% dan terealisasi sebesar 69% sehingga
capaian kinerjanya adalah 69% dengan kategori Cukup.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja Tahun 2016, realisasi kinerja
Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 6%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target akhir RPJMD adalah sebesar 100%, sedangkan realisasi kinerja
tahun 2017 ini baru tercapai sebesar 69% sehingga masih terdapat
kekurangan target sebesar 31% untuk dicapai dalam 4 tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Dibandingkan dengan target nasional sebesar 100%, Cakupan Penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah masih sangat jauh karena
Pemerintah Kota Salatiga baru berhasil mencapai 69%.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja
Keberhasilan capaian kinerja ini dikarenakan SDM yang kompeten dalam
penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah serta sarana
dan prasarana yang memadai.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya
antara lain:

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 77


 Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan kebutuhan
didasarkan pada beban kerja.
 Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
 Anggaran
Anggaran kegiatan ini berasal dari APBD Kota Salatiga dan dianggap
sudah mencukupi.
7) Analisis Program yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja ini yaitu
Program Peningkatan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan.

6. Sasaran 6 : Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur dalam


mendukung pertumbuhan wilayah secara merata
Pada sasaran 2 (dua) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 65.06%
dengan kategori Cukup. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 6
(enam) sesuai hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :
Tahun
No Indikator
2017
Target
a Persentase kawasan wajah Kota yang tertata dengan baik 50%
b Persentase RTH 15.9%
Realisasi
a Persentase kawasan wajah Kota yang tertata dengan baik 15.78%
b Persentase RTH 15.67%
Capaian Kinerja 65.06%
a Persentase kawasan wajah Kota yang tertata dengan baik 31.56%
b Persentase RTH 98.55%

a. Persentase kawasan wajah kota yang tertata dengan baik


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target persentase kawasan wajah kota yang tertata baik tahun 2017
sebesar 50% terealisasi sebesar 15,78% sehingga capaian kinerja adalah
31.56% dengan kategori Kurang. Target kawasan wajah kota yang menjadi
sasaran antara lain: Jl. Diponegoro - Fatmawati, Jenderal Sudirman,

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 78


Jl.W.Mongonsidi, Soekarno Hatta, Tamansari, Lap Pancasila dan
sekitarnya, Sukowati-Tentara Pelajar, Rest Area Tingkir, Bantaran isep-
Isep, Bendung Andong, Jl.Brigjen Sudiarto, Jl. Hasanudin, Jl. A. Yani, Jl.
Pattimura, Tingkir – Barukan, Jl. Kartini, JL. Osamaliki, Jl. Veteran dan Jl.
Pemuda. Dari 19 target yang sudah terealisasi ada 3 ruas jalan yaitu
sebagian Jl. Diponegoro-Fatmawati, sebagian Jl. Brigjen Sudiarto, sebagian
Jl. A.Yani. Jadi Realisasi kinerja kawasan wajah kota yang tertata dengan
baik pada tahun 2017 adalah 15,78%. Dari uraian diatas dikatakan belum
berhasil mencapai target karena realisasi masih jauh dari target.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Target presentase kawasan wajah kota yang tertata dengan baik baru ada
mulai tahun 2017 karena mendukung misi walikota terpilih periode 2017-
2022 sehingga pada tahun sebelum 2017 belum ada target dan realisasi.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi.
Tahun 2017 target presentase kawasan wajah kota yang tertata dengan
baik ditargetkan 50%. Melihat capaian kinerja tahun 2017 yang sebesar
15,78% masih jauh untuk mencapai target kinerja. Sehingga diperlukan
usaha yang lebih untuk mencapai target tahun selanjutnya.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Sesuai dengan PeremenPU Nomor 01/PRT/M/2014 presentase kawasan
wajah kota yang tertata dengan baik tidak memiliki Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Kegagalan presentase kawasan wajah kota yang tertata dengan baik ini
disebabkan anggaran pemerintah kota dalam mendukung penataan
kawasan wajah kota cukup terbatas selain itu keterbatasan personil juga
menjadi faktor penghambat dalam pencapaian target kinerja.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Bidang Bina Marga sebagai bidang pelaksana memiliki SDM sejumlah 12
orang dan yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa hanya 4
orang sehingga dari 18 paket pembangunan trotoar dan 2 paket

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 79


perencanaan pembangunan trotoar hanya 9 paket pembangunan yang
dapat terselesaikan dengan baik sedangkan sisanya tidak dapat terlaksana
karena kurangnya waktu penyelesaian dan keterbatasan personil. Dalam
indikator ini dari total anggaran sebesar Rp. 40.663.328.000,00 terserap
Rp. 33.272.945.250,00 atau sebesar 81,82%. Untuk efisiensi biaya
berdasarkan (dalam penyusunan HPS berdasarkan harga pasar yang
berlaku). Bahwa untuk pengadaan barang dan Jasa dalam pengadaannya
semuanya dibawah pagu anggaran yang ada, terbukti bahwa kontrak yang
ada semuanya dibawah Pagu anggaran / HPS , dengan demikian akan
menjadikan efisiensi keuangan Pemerintah Kota Salatiga
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program yang menunjang pencapaian kinerja presentase kawasan wajah
kota yang tertata dengan baik di tahun 2017 antara lain:
- Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

b. Prosentase RTH
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 15.9% terealisasi sebesar 15,67% sehingga
capaian kinerja adalah 98.55% dengan kategori Baik. Perhitungan RTH
sebagai berikut: (889,416 Ha/5.678 Ha) x 100% = 15.67%
RTH kota terdiri dari RTH publik dan RTH privat. RTH publik eksisting
seluas kurang lebih 260 Ha atau kurang lebih 5,6% dari luas wilayah,
meliputi:
 hutan kota seluas kurang lebih 29 Kelurahan Salatiga, Kelurahan
Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Mangunsari,
Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;
 taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 ha;
 pemakaman seluas kurang lebih 52 ha;
 kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 ha;
 jalur hijau seluas kurang lebih 24 ha;
 Taman wisata seluas kurang lebih 79 ha.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 80


Sedangkan RTH privat eksisting seluas 365 ha atau kurang lebih 6,4% dari
luas wilayah, meliputi RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 ha
tersebar di wilayah Kota Salatiga dan halaman perkantoran, pertokoan, dan
tempat usaha seluas kurang lebih 25 ha.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Prosentase RTH dikota Salatiga bila dibandingkan beberapa tahun
sebelumnya cenderung mengalami kenaikan seperti terlihat dalam tabel
dibawah ini.
Kondisi Tahun
Indikator
2013 2014 2015 2016 2017
Luas RTHK perkotaan
5,5 5,59 5,66 5,66 5,66
publik (%)
Luas RTHK perkantoran
9,96 9,98 10,01 10,01 10,01
privat (%)
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target


jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Sampai dengan akhir tahun 2017 target RPJMD untuk Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau mencapai 15.67% (889,416 Ha), sedangkan yang sudah
tercapai sampai dengan tahun 2017 sebesar 15.67% (889,416 Ha).
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Angka 15.67% tersebut jauh dari ideal sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu mengamatkan
luasan 20% luas RTH publik di kawasan perkotaan.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Peningkatan kinerja dapat disebabkan karena telah dilakukannya
koordinasi dan sosialisasi perihal RTH secara intensif kepada masyarakat
dan adanya kesadaran serta upaya dan kerjasama masyarakat dengan
pemerintah untuk ikut berpartisipasi mengatasi dengan melakukan
penanaman pohon, Pembuatan Taman dan lain lain. Berikut tabel
penanaman pohon di tiap kecamatan di Kota Salatiga :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 81


Banyaknya Pohon Untuk Kegiatan Penghijauan Per Kecamatan
2014-2016
Kecamatan 2014 2015 2016
I. Argomulyo 7.641 997 9.131
II.Tingkir 2.826 2.206 7.829
III.Sidomukti 8.793 1.064 5.792
IV.Sidorejo 4.501 3.689 5.229
Jumlah 23.761 7.956 27.981
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga

Rencana pengembangan luasan RTH meliputi RTH minimal sebesar 20%


dari luas wilayah atau kurang lebih seluas 1.136 ha, RTH publik minimal
sebesar 20% dari luas wilayah atau kurang lebih seluas 1.136 ha dan RTH
privat minimal sebesar 10% dari luas wilayah atau kurang lebih seluas 585
ha.
Rencana pemenuhan RTH publik, yaitu
 Pembangunan hutan kota seluas kurang lebih 402 ha tersebar di
wilayah Kota Salatiga;
 pembangunan taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang
lebih 112 ha tersebar di wilayah Kota Salatiga;
 pembangunan pemakaman terpadu seluas kurang lebih 21 ha di
masing-masing kecamatan;
 pengadaan tanah kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 46
ha di Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun dan di ruas
Jalan Lingkar Salatiga di Kelurahan Kumpulrejo dan Kelurahan Dukuh;
 pengadaan tanah di sempadan sungai seluas kurang lebih 220 ha di
Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Sidorejo
Kidul, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan
Cebongan, Kelurahan Ledok, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan
Randuacir, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Gendongan, Kelurahan
Mangunsari, Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan Kecandran;
 pengadaan tanah di sempadan SUTET seluas kurang lebih 55 ha
terdapat di Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan
Sidorejo Kidul, dan Kelurahan Kauman Kidul;
 pembangunan jalur hijau seluas kurang lebih 4 ha di ruas ruas Jalan
Lingkar Salatiga; dan
 pembangunan taman wisata seluas kurang lebih 16 ha di Kelurahan
Bugel.
LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 82
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya yang ada telah difungsikan secara maksimal, baik
sumber daya manusia yaitu personel terkait tusi maupun sumber
dana yang mendukung tusi.
- Sarana Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dan
dioptimalkan.
- Anggaran
Jumlah anggaran untuk pelaksaan kegiatan ini adalah Rp.
4.424.500.000 dan terealisasi sebesar Rp. 4.106.068.815,- atau
sebesar 92,80% dari total anggaran yang tersedia.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
- Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam
• Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan
• Pengendalian dampak perubahan iklim
• Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan dan
Konservasi SDA
- Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
• Rehabilitasi Hutan dan Lahan
• Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan
pemulihan cadangan SDA
- Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
• Penataan RTH
• Pemeliharaan RTH
• Pengembangan Taman Rekreasi

7. Sasaran 7: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana drainase, pengairan


dan saluran pembuangan limbah.
Pada sasaran 7 (tujuh) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai capaian sasaran sebesar 77,23% dengan kategori
Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 7 (tujuh) sesuai hasil
pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut:

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 83


Tahun
No Indikator
2017
Target
a Prosentase Wilayah dengan infrastruktur kondisi baik 84,43%
Realisasi
a Prosentase Wilayah dengan infrastruktur kondisi baik 65,21%
Capaian Kinerja 77.23%
a Prosentase Wilayah dengan infrastruktur kondisi baik 77,23%

a. Prosentase Wilayah dengan infrastruktur kondisi baik


1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 84,43% dan terealisasi sebesar 65,21%
sehingga capaian kinerjanya adalah 77,23% dengan kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja Tahun 2016, realisasi kinerja
Tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 8,69%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target akhir RPJMD adalah sebesar 84,43%, sedangkan realisasi kinerja
tahun 2017 ini baru tercapai sebesar 65,21% sehingga masih terdapat
kekurangan target sebesar 19,22% untuk dicapai dalam 4 tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Tidak ada Standar Nasional.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian indikator sasaran ini masih jauh dari target yang ditetapkan
disebabkan adanya beberapa permasalahan terkait masyarakat pengguna
sanitasi. Permasalahan tersebut diantaranya adalah :
- Jumlah anggaran yang terbatas sehingga pembangunan
dilaksanakan bertahap
- Kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi layak masih rendah
- Masyarakat berpenghasilan rendah sehingga tidak mampu
membangun sanitasi yang layak
- Kesadaran masyarakat dalam memelihara saluran drainase masih
kurang

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 84


6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya
antara lain:
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan kebutuhan
didasarkan pada beban kerja.
- Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
- Anggaran
Anggaran kegiatan ini berasal dari APBD Kota Salatiga dan dianggap
sudah mencukupi. Bahkan pada program pembangunan drainase
terdapat efisiensi sebesar 21,47% (dari target Rp.1.670.930.000,-
terealisasi Rp.1.312.219.000,-) dan pada program Rehabilitasi/
Pemeliharaan Drainase terdapat efisiensi sebesar 16% (dari target
Rp.1.1.157.590.000,- terealisasi Rp.972.237.120,-).
7) Analisis Program yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja ini yaitu
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong dan Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong-Gorong.

8. Sasaran 8 : Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam mendukung


pembangunan berkelanjutan.
Pada sasaran 8 (delapan) terdiri dari 1(satu) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 78.86% dengan
kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 3 (tiga) sesuai
hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :

Tahun
No Indikator
2017
Target
a Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 72
Realisasi
a Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 56.78
Capaian Kinerja 78.86%
a Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 78.86%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 85


a. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 72 dan dapat
terealisasi 56,78 dari Capaian Kinerja, maka capaian kinerjanya 78,86%
atau dengan kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator sasaran ini merupakan tahun awal dari RPMD Pemerintah Kota
Salatiga, maka tidak dapat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Realisasi pada tahun ini sebesar 56,78, sedangkan target akhir RPJMD
adalah 85 atau 66,8%. Hal ini perlu kerja keras oleh Dinas pengampu
yakni Dinas Lingkungan Hidup agar lebih bersinergi dan berkoordinasi
dengan instansi lain agar pada akhir tahun RPJMD target dapat tercapai.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Standar nasional menargetkan agar indeks kualitas lingkungan hidup
sebesar 66,5-68,5 bisa dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Realisasi
indeks sebesar 56,78 dibandingkan dengan batas bawah indeks 66,5
berarti sudah tercapai 85,38%. Pada akhir tahun RPJMD target yang
hendak dicapai adalah 85 berarti lebih tinggi dari indeks nasional.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penurunan Kinerja disebabkan karena menurunnya tutupan lahan dan
meningkatnya pencemaran udara di wilayah Kota Salatiga.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya yang ada telah difungsikan secara maksimal, baik
sumber daya manusia yaitu personel terkait tupoksi maupun sumber
dana yang mendukung tupoksi.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 86


- Sarana Prasarana
Sarana prasarana pendukung indikator ini adalah di Dinas Lingkungan
Hidup masih kurang namun sudah dapat dioptimalkan
penggunaannya.
- Anggaran
Dalam pelaksanaan kegiatan ini target anggaran sebesar
Rp1.172.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.006.590.694,- atau
sebesar 85.89 % dari total anggaran.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
- Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup dengan kegiatan sbb:
• Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
• Pemantauan Kualitas Lingkungan
• Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
• Pengkajian Dampak Lingkungan
• Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
• Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup

9. Sasaran 9: Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi,


lingkungan perumahan dan permukiman perkotaan yang merata bagi
masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup
Pada sasaran 9 (sembilan) terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 101,14%
dengan kategori Sangat Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran
9 (sembilan) sesuai hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut:
Tahun
No Indikator
2017
Target
a Persentase Kawasan Kumuh Perkotaan 4.43%
Realisasi
a Persentase Kawasan Kumuh Perkotaan 4.38%
Capaian Kinerja 101.14%
a Persentase Kawasan Kumuh Perkotaan 101.14%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 87


a. Persentase luasan kawasan kumuh perkotaan
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Tahun 2017 4,43% dapat terealisasi 4,38% capaian kinerja 101,14%
kategori Sangat Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016, realisasi kinerja
Tahun 2017 mengalami sedikit peningkatan (penurunan luasan kumuh
perkotaan) yaitu sebesar 0,09%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target realisasi kinerja pada akhir RPJMD adalah sebesar 3,99%,
sedangkan realisasi kinerja tahun 2017 adalah 4,38%, dengan demikian
masih terdapat kekurangan target penurunan indeks cukup banyak yaitu
sebesar 0,39% untuk dicapai dalam 4 tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Realisasi Kinerja Tahun 2017 4,38%, Target Nasional sebesar 10% artinya
Kota Salatiga sudah berhasil mengatasi luasan kawasan kumuh perkotaan.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan indikator ini dikarenakan:
 Meningkatnya fasilatasi pembangunan sarana prasarana pemukiman
berbasis masyarakat.
 Adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah Kota Salatiga dengan
masyarakat
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sudah mencukupi untuk mencapai target kinerja.
- Sarana Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
- Anggaran
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp4.561.130.000,00, terealisasi

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 88


Rp.4.384.851.850,00 atau 96,14 % sehingga terjadi efisiensi sebesar
3,86%.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program yang mendukung keberhasilan sasaran kegiatan yaitu
Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan kegiatan Fasilitasi
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemukiman Berbasis Masyarakat.

10. Sasaran 10 : Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Perkapita


Penduduk
Pada sasaran 10 (sepuluh) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 99.6% dengan
kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 10 (sepuluh)
sesuai hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :

No Indikator Tahun 2017


Target
1 Pertumbuhan ekonomi 5,27%
2 PDRB Perkapita 53,133
3 Indeks Gini 0,38
Realisasi
1 Pertumbuhan ekonomi 5,23%
2 PDRB Perkapita 53,033
3 Indeks Gini 0,38
Capaian Kinerja 99.6%
1 Pertumbuhan ekonomi 99%
2 PDRB Perkapita 99,8%
3 Indeks Gini 100%

a. Pertumbuhan Ekonomi
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target pada tahun 2017 sebesar 5,27% realisasi 5,23% capaian kinerja
99% kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Realisasi tahun 2017 sebesar 5,23% dibandingkan dengan tahun 2016
yaitu 5,17% mengalami kenaikan sebesar 0,06%. Pertumbuhan ekonomi
Kota Salatiga di tahun 2016 sebetulnya mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2015 namun pertumbuhannya relatif kecil. Kondisi

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 89


Kota Salatiga ditahun 2016 mengalami kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan capaian Provinsi Jawa Tengah yang mengalami
penurunan.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga pada kurun waktu lima tahun, yaitu
tahun 2012 hingga tahun 2016 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi
Kota Salatiga tahun 2016 turun menjadi sebesar 5,23% dibandingkan
tahun 2012 sebesar 5,53%. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan
ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2013 mencapai sebesar 6,30%.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2016 capainnya lebih tinggi
dari standar nasional sebesar 0,21%.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab keberhasilan tercapainya target dari indikator ini karena :
- Meningkatkan pembinaan dan pengembangan ekonomi berbasis
kerakyatan
- Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
ekonomi produktif.
- Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Implementasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah
- Pemenuhan Sarana dan Prasarana Jalan dan Jembatan
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan
kebutuhan
- Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana untuk mencapai indikator kinerja tersebut sudah
cukup efisien dan memadai
- Anggaran
Anggaran untuk mencapai indikator kinerja tersebut dianggap sudah
mencukupi/memadai Sarana Prasarana

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 90


7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target Pertumbuhan, terdapat beberapa
program yang mendukung antara lain sebagai berikut:
- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
- ProgramPeningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
- Program Pengembangan Industri terkait dan IndustriPenunjang
Industri Kecil dan Menengah

b. PDRB Perkapita
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target pada tahun 2017 sebesar 53,133 realisasi 53,033 capaian kinerja
99,8% kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Realialisasi tahun ini 53,033 tercapai diatas tahun lalu yaitu sebesar
49,043 atau meningkat 7.5%. PDRB per kapita Kota Salatiga pada tahun
2015 sebesar Rp.53.030 ribu berada di atas Provinsi Jawa Tengah
sebesar Rp.30.025 ribu dan Nasional sebesar Rp.45.176 ribu.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
PDRB perkapita Kota Salatiga dalam kurun waktu tahun 2011 hingga
tahun 2015 terus meningkat, yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp.38.133
ribu dan pada tahun 2015 naik menjadi Rp.53.030 ribu.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standar nasional untuk membandingkan realisasi kinerja.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab keberhasilan pencapaian sasaran ini antara lain:
- Tambahan investasi masing-masing lapangan usaha berjalan sesuai
dengan rencana, baik investasi pemerintah maupun swasta.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 91


- Sumber daya yang tersedia telah dimanfaatkan secara optimal oleh
para pelaku ekonomi.
- Adanya peningkatan daya saing serta promosi-promosi unggulan
daerah yang telah dilaksanakan.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan
kebutuhan
- Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana untuk mencapai indikator kinerja tersebut sudah
cukup efisien dan memadai
- Anggaran
Anggaran untuk mencapai indikator kinerja tersebut dianggap sudah
mencukupi/memadai Sarana Prasarana
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target PDRB Perkapita, terdapat beberapa
program yang mendukung antara lain sebagai berikut:
- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
- ProgramPeningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
- Program Pengembangan Industri terkait dan Industri Penunjang
Industri Kecil dan Menengah

c. Indeks Gini
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target pada tahun 2017 sebesar 0,38 realisasi 0,38 capaian kinerja
100% kategori Baik. Indeks Gini dikategorikan rendah apabila
capaiannya dibawah 0,3. Capaian Indeks Gini dikatakan sedang apabila
capaiannya berada diantara 0,3 hingga 0,4 dan dikategorikan tinggi
apabila capaiannya diatas 0,4 hingga 1.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 92


2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Realisasi tahun 2017 sebesar 0,38.% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 0,03%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Realisasi tahun 2017 0,38% sedangkan target jangka menengah 0,5%,
artinya realisasi ini belum memenuhi target sebesar 0,12%.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Beberapa penyebab belum tercapainya target dari indikator ini karena :
- Pendapatan penduduk yang tidak merata sehingga terjadi
kesenjangan yang cukup signifikan.
- Tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat
Solusi :
- Peningkatan pendapatan penduduk melalui peningkatan
penyediaan lapangan kerja
- Peningkatan pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah
- Peningkatan daya saing daerah melalui promosi-promosi produksi
daerah.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk SDM yang ada pada dasarnya sudah sesuai dengan
kebutuhan
- Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana untuk mencapai indikator kinerja tersebut sudah
cukup efisien dan memadai
- Anggaran
Anggaran untuk mencapai indikator kinerja tersebut dianggap sudah
mencukupi/memadai Sarana Prasarana

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 93


7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Dalam upaya pencapaian target cakupan sni dan cagar budaya yang
dilestarikan, terdapat beberapa program yang mendukung antara lain
sebagai berikut:
- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
- ProgramPeningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
- Program Pengembangan Industri terkait dan Industri Penunjang
Industri Kecil dan Menengah

11. Sasaran 11 : Mewujudkan pengelolaan potensi daerah yang mendorong pada


peningkatan kerjasama antar daerah dan antar pelaku investasi dalam
memperluas kesempatan kerja di Kota Salatiga
Pada sasaran 4 (empat) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 56.21% dengan
kategori Cukup (pertumbuhan nilai investasi dianggap 0). Selengkapnya nilai
capaian indikator pada sasaran 11 (sebelas) sesuai hasil pengukuran kinerja
dijelaskan sebagai berikut :

No Indikator Tahun 2017

Target
a Pertumbuhan nilai investasi 2.34%
b Tingkat pengangguran terbuka 6.28%
Realisasi
a Pertumbuhan nilai investasi -42.58
b Tingkat pengangguran terbuka 3.96%
Capaian Kinerja 68.47%
a Pertumbuhan nilai investasi 0%
b Tingkat pengangguran terbuka 136.94%

a. Pertumbuhan Nilai Investasi


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target rata-rata tahun 2017 adalah 2.34% dan terealisasi -42.58%
capaian indikator kinerja sebesar -1.819% dalam katagori Kurang
(pertumbuhan nilai investasi dianggap 0, karena mengalami penurunan
bila dibandingkan dengan tahun n-1) . Jumlah Investasi Kota Salatiga

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 94


tahun 2016 mencapai Rp 398.927 milyar dan tahun 2017 mencapai Rp
229.056 milyar atau menurun sebesar Rp 169.871 milyar.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (Dinas PM dan PTSP) tingkat investasi di Kota Salatiga
selama tiga tahun cenderung meningkat yaitu pada tahun 2014 lalu
jumlah investasi Rp 45,999 miliar, kemudian tahun 2015 jumlah investasi
mencapai Rp 98,6 miliar dan 2016 meningkat drastis mencapai Rp 398,9
miliar serta pada tahun 2017 turun menjadi 229.056 miliar.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target akhir jangka Menengah RPJMD pertumbuhan nilai investasi
diharapkan mencapai 3% dan angka tersebut belum bisa dicapai pada
tahun pertama RPJMD 2016-2022 dan pada tahun 2017 justru
mengalami kondisi negatip bila dibandingkan pencapaian tahun 2016.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standar nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab Kegagalan:
- Penyebab kegagalan pencapaian indikator ini pada tahun 2017
adalah karena pada tahun 2016 jumlah investor meningkat sangat
drastis, salah satunya adalah karena masuknya perusahaan sepatu
PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI) di Kota Salatiga.
- Jumlah investor berskala nasional yang berinvestasi di Kota Salatiga
cenderung menurun tiap tahunnya. Pada tahun 2014 terdapat 195
investor yang masuk namun pada tahun 2015 menurun menjadi 140
investor dan pada tahun 2016 jumlah investor yang masuk sebanyak
131 saja. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada besarnya nilai
investasi yang ditanamkan di Kota Salatiga. Beberapa hal yang
menyebabkan belum optimal dalam pelaksanaan kinerja antara lain:
 Belum optimalnya penyelenggaraan perijinan dan penanaman
modal. Tahun 2016, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 95


non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP tercapai
sebesar 66,67%.
 Belum optimalnya implementasi Sistem Pelayanan Informasi
dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Tahun
2016, implementasi SPIPISE tercapai sebesar 50%.
- Belum optimalnya pelayanan perijinan dengan metode 1 pintu,
karena proses permohonan rekomendasi perijinan masih melalui
dinas teknis.

Solusi :
- Penyelenggaraan kegiatan promosi peluang penanaman modal
Kota Salatiga
- Menetapkan regulasi yang memberikan berbagai kemudahan
penanaman modal, optimalisasi instansi perijinan terpadu dalam
percepatan pelayanan perijinan, meningkatkan daya dukung
sarana dan prasarana investasi
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sumber daya manusia masih kurang mencukupi namun dapat
dioptimalkan kinerjanya. Jumlah 34 personil yang ada pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
- Sarana Prasarana
Sarana prasarana gedung beserta isinya pada Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang mendukung kinerja
sudah mencukupi.
- Keuangan
Jumlah Anggaran dan Program yang mendukung indikator ini antara
lain:
 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Rp279.451.000,- dengan serapan Rp 235.202.625 atau 84.17%
 Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu
Rp630.290.000 dengan serapan Rp 531.694.850 atau 84.36%
 Program Peningkatah Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
Rp100.000.000,- dengan serapan Rp 94.268.500,- atau 94.27%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 96


7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Untuk mencapai target indikator ini didukung oleh Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama Investasi, Program Peningkatan Pelayanan
Perizinan Terpadu, Program Peningkatah Iklim Investasi Dan Realisasi
Investasi.

b. Tingkat Pengangguran terbuka


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Tingkat pengangguran terbuka tahun 2017 adalah 6.28%
terealisasi 3.96% (publikasi BPS Prov. Jateng Agustus 2017) capaian
indikator kinerja sebesar 136.94% dengan katagori Sangat Baik.
Pengangguran terbuka meliputi penduduk yang sedang mencari
pekerjaan, penduduk yang sedang mempersiapkan suatu usaha,
penduduk yang merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,
penduduk yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Pengangguran menjadi permasalahan strategis dalam pembangunan
daerah karena berkaitan dengan tingkat pendapatan penduduk dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Perkembangan TPT Kota Salatiga tahun 201-2017 menunjukkan kondisi
positip yaitu yaitu jumlah TPT mengalami penurunan pada tahun 2017
sebesar 3.96%. Sedangkan perkembangan TPT Kota Salatiga tahun
2014-2015 menunjukkan kondisi negatif yaitu pada tahun 2015
mengalami kenaikan menjadi sebesar 6,43%, sangat tinggi
dibandingkan kondisi capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 4,46%.
Kondisi TPT Kota Salatiga tahun 2014 hingga 2015 berbeda dengan
kondisi Provinsi Jawa Tengah yang turun menjadi sebesar 4,99%,
namun sama naik dengan kondisi Nasional menjadi sebesar 6,18%.
Berikut tabel angkatan kerja Kota Salatiga :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 97


Jumlah Angkatan Kerja Kota Salatiga 2010-2017
Jumlah Angkatan Kerja
Tahun
Bekerja Pengangguran terbuka Jumlah
2017 100.834 4.155 104.989
2016 na na na
2015 84.380 5.794 90.174
2014 88.149 4.119 92.268
2013 88.542 5.863 94.405
2012 87.321 6.415 93.736
2011 82.506 8.183 90.689
2010 73329 8.345 81674
Sumber: BPS Provinsi Jateng
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Target akhir jangka menengah RPJMD sudah tercapai yaitu sebesar
5.73% dan pada tahun awal 2017 sudah tercapai 3.96% .Namun
demikian jumlah TPT tiap tahun selalu mengalami kenaikan dan
penurunan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Penyebab keberhasilan capaian indikator ini salah satunya adalah
adanya peningkatan investasi/pendirian pabrik pada tahun 2016 yang
menyerap banyak tenaga kerja. Sedangkan beberapa penyebab belum
optimalnya pencapaian target kinerja antara lain:
- Banyaknya pihak perusahaan yang tidak melaporkan data baik
lowongan mau penempatan.
- Banyak perusahaan yang tidak mewajibkan persyaratan kartu kuning
dalam rekrutmen pegawai/ karyawan.
- Belum memiliki BLK dalam menunjang kegiatan pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja.
- Belum memiliki instruktur sendiri sesuai syarat.
- Belum optimalnya penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja.
- Masih kurangnya fasilitas dalam sekber tripartit.
- Kurangnya mediator dalam penyelesaian hubungan tenaga kerja,
saat ini hanya tersedia 3 mediator.
- UMK cenderung kecil dibandingkan wilayah sekitar kota salatiga
sehingga tenaga kerja ke luar daerah.
LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 98
- Antara kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan belum seimbang
dilihat dari sisi pendidikan dan ketrampilan.

Solusi :
- Penyediaan data base tenaga kerja.
- Pengembangan ekonomi padat karya untuk mengurangi
pengangguran.
- Pengembangan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan daerah,
terutama pada daerah-daerah yang memiliki sumberdaya alam tinggi
tetapi nilai PDRB per kapitanya rendah, melalui upaya: Peningkatan
produksi dan produktivitas pertanian dalam arti luas, Pengendalian
konversi lahan sawah dengan mengimplementasikan lahan pertanian
pangan berkelanjutan, Pengembangan kawasan berdasarkan
potensi unggulan baik di perdesaan maupun perkotaan,
Pengembangan industri unggulan daerah skala kecil, menengah dan
besar, Mendorong fasilitasi akses permodalan untuk pengembangan
usaha tani dan UMKM di wilayah perdesaan.

6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya


- SDM
Pencapaian Indikator ini didukung oleh 29 orang personel pada
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Jumlah ini masih dirasa
masih belum mencukupi tapi sudah dioptimalkan kinerjanya
- Sarana Prasarana
Cukup memadai untuk mendukung tercapaianya target kinerja.
- Anggaran
Berdasarkan alokasi anggaran melalui:
 Program peningkatan kesempatan kerja sebesar
Rp102.000.000,- terserap Rp93.339.250,- atau 91.5%
 Program perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan sebesar Rp538.630.000,- terserap
Rp402.171.400,- atau 74.67%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 99


7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Untuk mencapai target indikator ini didukung oleh Program peningkatan
kesempatan kerja dan Program perlindungan dan pengembangan
lembaga ketenagakerjaan.

12. Sasaran 12 : Meningkatnya ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah


dan menangani masalah kesejahteraan sosial
Pada sasaran 12 (dua belas) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai capaian sasaran sebesar 98,43% dengan kategori
Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 12 (dua belas) sesuai
hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut:

NO Indikator Tahun 2017


Target
a Prosentase Penduduk Miskin 5,03%
b Skor Pola Pangan Harapan 91%
Realisasi
a Prosentase Penduduk Miskin 5,07%
b Skor Pola Pangan Harapan 91,8%
Capaian Kinerja 98.43%
a Prosentase Penduduk Miskin 95,99%
b Skor Pola Pangan Harapan 100,88%

a. Prosentase Penduduk Miskin


1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 5,03% dan terealisasi sebesar 5,07% sehingga
capaian kinerjanya adalah 95,99% dengan kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016, realisasi kinerja
Tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,56%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasiyang terdapat dalam rencana strategis (renstra)
Target realisasi kinerja pada akhir RPJMD adalah sebesar 4,05%,
sedangkan realisasi kinerja tahun 2017 adalah 5,07%, dengan demikian

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 100


masih terdapat kekurangan target penurunan prosentase penduduk miskin
sebesar 1,19% untuk dicapai dalam 4 tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Prosentase penduduk miskin Kota Salatiga sebesar 5,07% berada di
bawah rata-rata nasional sebesar 10,70% dan Jawa Tengah sebesar
13,27%. Jadi realisasi kinerja lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat
nasional.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah :
- Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Salatiga, dengan
strategi utama :
 Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar
 Memperbaiki program perlindungan sosial
 Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin
 Menciptakan pembangunan inklusif
Adapun percepatan penanggulangan kemiskinan dilaksanakan dalam
bentuk : Penyediaan pelayanan kesehatan, Penyediaan pelayanan
pendidikan, Penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha,
Pengembangan potensi diri, Bantuan pangan dan sandang,
Penyediaan pelayanan perumahan, Bantuan hukum, Pelayanan sosial.
- Pelaksanaan Program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga
meliputi 3 kelompok program dan dilaksanakan oleh 11 OPD, yaitu
 Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
 Kelompok program pemberdayaan masyarakat
 Kelompok program pemberdayaan usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya
antara lain:
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga
dilaksanakan oleh 11 OPD dengan SDM yang sudah mencukupi.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 101


- Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
- Anggaran
Alokasi anggaran bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah,
APBD Kota dan DBHCHT dan sudah mencukupi.
7) Analisis Program yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Salatiga meliputi 3 kelompok
program di 11 SKPD dengan rincian sebagai berikut:
- Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga, terdiri
dari : Program Pelayanan Kontrasepsi, Program Keluarga Berencana,
Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program Upaya Kesehatan
Masyarakat, Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan,
Program Pendidikan Dasar, Program Pendidikan Menengah, Program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah,Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, Program Jamkesmas dan
Jamkesda,Program Keluarga Harapan (PKH).
- Kelompok Program Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari : Program
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan, Program
Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani,
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan,
Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Pengembangan
Sistem Penyuluh Perikanan, Program Pendidikan Dasar, Program
Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan
InformalProgram Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma, Program
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Program
Peningkatan Kesempatan KerjaProgram Pengembangan Perumahan,
Program Lingkungan Sehat Perumahan, Program PNPM Mandiri

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 102


Perkotaan/Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
(P2KKP).
- Kelompok Program Pemberdayaan UMKM, terdiri dari : Program
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, Program Penciptaan Iklim
Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, Program Pembinaan Pedagang
Kaki Lima dan Asongan, Program Penataan Struktur Industri, Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM,
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha UMKM, Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

b. Skor Pola Pangan harapan


1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2017 sebesar 91% dan terealisasi sebesar 91,8%, sehingga
capaian kinerjanya adalah 100,88% dengan kategori Sangat Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016, realisasi kinerja
Tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 1,1%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasiyang terdapat dalam rencana strategis (renstra)
Target realisasi kinerja pada akhir RPJMD adalah sebesar 92,2%,
sedangkan realisasi kinerja tahun 2017 adalah 91,8%, dengan demikian
masih terdapat kekurangan target sebesar 0,4% untuk dicapai dalam 4
tahun ke depan.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Realisasi Kinerja tahun 2017 sudah mendekati target nasional yaitu
tercapai 92,2% dari standar nasional sebesar 93,3%.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja
Keberhasilan capaian kinerja ini dikarenakan :
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kelompok-kelompok
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), lomba kelompok KRPL, dan
pelatihan optimalisasi lahan pekarangan dengan nama Gertak Sabu
(gerakan tanaman sayur dan buah).

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 103


- Penumbuhan kelompok KRPL baru melalui kegiatan dekonsentrasi dari
Kementerian Pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa
Tengah.
- Diseminasi informasi melalui Kampanye Gerakan Makan Beragam,
Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dengan melibatkan kelompok PKK.
- Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan
pekarangan sehingga sebagian kebutuhan bahan pangannya dapat
terpenuhi dari pekarangan sendiri. Dengan demikian, pos anggaran
untuk bahan pangan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan
pangan lainnya.
- Terjalinnya kerja sama yang baik antara Pemerintah Kota dengan
masyarakat
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya
antara lain:
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk SDM yang ada, pada dasarnya belum efektif dan belum dapat
mencukupi kebutuhan karena dari 25 personil yang ada, hanya ada 2
pegawai yang tetap mengampu tugas teknis di bidang ketahanan
pangan, 23 pegawai yang lainnya mengampu tugas yang sama sekali
berbeda dengan tugas sebelumnya. Hal tersebut otomatis menjadi
kendala untuk melaksanakan setiap kegiatan dan pelayanan di bidang
pangan.
- Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
- Anggaran
Anggaran kegiatan ini berasal dari APBD Kota Salatiga dan dianggap
sudah mencukupi. Bahkan pada program/kegiatan yang mendukung
pencapaian sasaran ini terdapat efisiensi sebesar 17,51% dari target
Rp.758.154.000,- terealisasi Rp.625.418.425,-
7) Analisis Program yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja ini yaitu
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan).

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 104


13. Sasaran 13 : Meningkatkan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak, dan
pencapaian kesetaraan dan keadilan gender
Pada sasaran 13 (tiga belas) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil
pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 104.88%
dengan kategori Sangat Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 5
(lima) sesuai hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :

No Indikator Tahun 2017


Target
a Score capaian KLA 239
b IPG 96.22
c IDG 80.95
Realisasi
a Score capaian KLA 275
b IPG 96.02
c IDG 80.83
Capaian Kinerja 104.88%
a Score capaian KLA 115%
b IPG 99.79%
c IDG 99.85%

a. Score Capaian Kota Layak Anak (KLA)


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Dengan target score 239 Capaian Kota Layak Anak tercapai 275. Tingkat
capaian kinerja sebesar 115% termasuk dalam kategori Sangat Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Indikator sasaran ini merupakan tahun awal dari RPMD Pemerintah Kota
Salatiga, maka tidak dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi.
Realisasi kinerja tahun ini tercapai score 275 dari kondisi akhir RPJMD,
yakni tahun 2022, ditargetkan score capaian kota layak anak sebesar 680
atau terpenuhi 40,44%. Hal ini merupakan capaian yang realistis dan
optimis namun perlu kerja keras semua stakeholder terkait agar pada akhir
tahun RPJMD dapat terlaksana sesuai taget, mengingat masih ada waktu 4
tahun lagi untuk merealisasikan indeks tersebut.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 105


4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional
Pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia standar nasional score kota layak
anak adalah 1000., maka dibandingkan dengan score capaian tahun 2017
adalah 27,5%., sehingga masih perlu ditingkatkan kinerjanya supaya
tercapai Kota Layak Anak di Pemerintah Kota Salatiga.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Adanya pembentukan Organisasi Perangkat Daerah baru pada tahun 2017
dengan dibentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan
Anak, yang merupakan pecahan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan. Hal ini
mengakibatkan kinerja dan fokus sasaran urusan pemerintahan menjadi
lebih optimal, sehingga pencapaian target kinerja tercapai bahkan
melampui target
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sumber daya manusia, dalam pelaksanaan kegiatan didukung oleh 22
(dua puluh dua) orang pegawai terbagi pada pendidikan dengan strata 2
sejumlah 3 orang, strata 1 sebanyak 10 orang, Diploma sebanyak 3
orang, SMA sejumlah 5 orang dan SMP sebanyak 1 orang.
- Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup untuk mendukung
tercapaianya target kinerja organisasi
- Anggaran
Anggaran yang tersedia dalam mendukung indikator ini terdapat efisiensi
dengan realisasi 77,5% berarti terjadi efisiensi sebesar 22,5% dari
anggaran yang disediakan.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
- Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak dengan Kegiatan : Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak dan Peningkatan Kapasitas dan Jaringan
Kelembagaan Perlindungan Perempuan dan Anak.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 106


- Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan dengan kegiatan Sosialisasi Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan.
.
b. Indeks Pembangunan Gender (IPG)
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Dengan target indeks 96,22 Capaian Pembangunan Gender di Kota
Salatiga tercapai indeks 96,02, maka Tingkat capaian kinerja sebesar
99,79% termasuk dalam kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu
Indikator sasaran ini merupakan tahun awal dari RPMD Pemerintah
Kota Salatiga, maka tidak dapat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi.
Realisasi kinerja tahun ini tercapai 96,02dari kondisi akhir RPJMD, yakni
tahun 2022, ditargetkan Indeks Pembangunan Gender sebesar 97,20.
Berarti pada tahun ini sudah tercapai 98,78% dari target akhir RPJMD.
Hal ini merupakan capaian yang realistis dan optimis pada akhir tahun
RPJMD dapat terlaksana sesuai taget, mengingat masih ada waktu 4
tahun lagi untuk merealisasikan indeks tersebut.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Indeks Pembangunan Gender standar nasionalnya hanya dijelaskan
harus ada peningkatan, maka dibandingkan dengan realisasi kinerja
tahun 2017 maka belum bisa karena ini merupakan tahun pertama
pelaksanaan RPJMD Pemerintah Kota Salatiga. Namun jika dilihat pada
target pelaksanaan indikator ini memang secara berjenjang
direncanakan ada peningkatan. Hal ini berarti sudah sesuai dengan
target secara nasional.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 107


5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Adanya pembentukan Organisasi Perangkat Daerah baru pada tahun
2017 dengan dibentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak, yang merupakan pecahan dari Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana dan
Ketahanan Pangan. Hal ini mengakibatkan kinerja dan fokus sasaran
urusan pemerintahan menjadi lebih optimal
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sumber daya manusia, dalam pelaksanaan kegiatan didukung oleh
22 (dua puluh dua) orang pegawai terbagi pada pendidikan dengan
strata 2 sejumlah 3 orang, strata 1 sebanyak 10 orang, Diploma
sebanyak 3 orang, SMA sejumlah 5 orang dan SMP sebanyak 1
orang
- Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup untuk mendukung
tercapaianya target kinerja organisasi.
- Keuangan
Keuangan, dengan realisasi 77,5% berarti terjadi efisiensi sebesar
22,5% dari anggaran yang disediakan
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak dengan Kegiatan : Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak dan Peningkatan Kapasitas dan Jaringan
Kelembagaan Perlindungan Perempuan dan Anak.

c. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)


1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Dengan target indeks 80,95 Pemberdayaan Gender di Kota Salatiga
tercapai indeks sebesar 80,83 atau capaian kinerja sebesar 99,85%
termasuk dalam kategori Baik.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 108


2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan bebrapa tahun terakhir.
Indikator sasaran ini merupakan tahun awal dari RPMD Pemerintah Kota
Salatiga, maka tidak dapat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi.
Realisasi kinerja tahun ini tercapai 80,83, sedangkan pada tahun 2022
atau masa akhir RPJMD, ditargetkan indeks 81,57. Pada Tahun pertama
berarti sudah tercapai 99,09% dari target RPJMD Pemerintah Kota
Salatiga. Hal ini merupakan capaian yang realistis dan optimis pada
akhir tahun RPJMD dapat terlaksana sesuai taget, mengingat masih ada
waktu 4 tahun lagi untuk merealisasikan indeks tersebut.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional.
Indeks Pemberdayaan Gender standar nasionalnya hanya dijelaskan
harus ada peningkatan, maka dibandingkan dengan realisasi kinerja
tahun 2017 maka belum bisa karena ini merupakan tahun pertama
pelaksanaan RPJMD Pemerintah Kota Salatiga. Namun jika dilihat pada
target pelaksanaan indikator ini memang secara berjenjang
direncanakan ada peningkatan. Hal ini berarti sudah sesuai dengan
target secara nasional.
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
Adanya pembentukan Organisasi Perangkat Daerah baru pada tahun
2017 dengan dibentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak, yang merupakan pecahan dari Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana dan
Ketahanan Pangan. Hal ini mengakibatkan kinerja dan fokus sasaran
urusan pemerintahan menjadi lebih optimal.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Sumber daya manusia, dalam pelaksanaan kegiatan didukung oleh
22 (dua puluh dua) orang pegawai terbagi pada pendidikan dengan
strata 2 sejumlah 3 orang, strata 1 sebanyak 10 orang, Diploma

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 109


sebanyak 3 orang, SMA sejumlah 5 orang dan SMP sebanyak 1
orang.
- Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup untuk mendukung
tercapaianya target kinerja organisasi
- Keuangan
Keuangan, dengan realisasi 77,5% berarti terjadi efisiensi sebesar
22,5% dari anggaran yang disediakan.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak dengan Kegiatan : Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak dan Kegiatan Peningkatan
Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Perlindungan Perempuan
dan Anak.
 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan dengan kegiatan Sosialisasi Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan.

14. Sasaran 14 : Meningkatkan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah


Daerah Dalam Menunjang Kualitas Pelayanan Publik Dan Tata Kelola
Pemerintahan
Pada sasaran 14 (empat belas) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan
hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 97.08%
dengan kategori Baik. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 6 (enam)
sesuai hasil pengukuran kinerja dijelaskan sebagai berikut :

No Indikator Tahun 2017


Target
a Indeks PMPRB 60
Realisasi
a Indeks PMPRB 58.25 (CC)
Capaian Kinerja 97.08%
a Indeks PMPRB 97.08%

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 110


a. Indeks Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
1) Membandingankan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Indeks PMPRB dari target pada tahun 2017 nilai 60 (CC) terealisasi nilai
58,25 (kategori CC), nilai Indeks PMPRB ini adalah realisasi pada tahun
2016 karena nilai indeks PMPRB tahun 2017 masih dalam proses
penginputan ke dalam aplikasi PMPRB online, dan akan dinilai
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
pada bulan April 2018. Dengan demikian realisasi kinerja yang
dilaporkan adalah data n-1 sebesar 58,25 (CC) dengan capaian target
Indeks PMPRB tahun 2017 sebesar 97% dengan kategori Baik.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Dibanding Realisasi nilai indeks PMPRB tahun 2015 yang tercapai 56%,
maka capaian nilai indeks PMPRB tahun 2016 naik sebesar 2,25%.
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi.
Target jangka menengah pada akhir RPJMD nilai indeks PMPRB adalah
70 dan pada tahun awal sudah tercapai nilai indeks PMPRB 58,25 atau
masih dibawah target indeks PMPRB akhir RPJMD. Untuk mencapai
target akhir RPJMD masih kurang 16.78%.
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Tidak ada standart nasional
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan
Meningkatnya nilai PMPRB yang belum sesuai target dikarenakan
dokumen pendukung sebagai instrumen penilaian tidak lengkap disusun
dan disediakan perangkat daerah terkait. Disamping kendala sistem
penilaian dan evaluasi dari Kementerian PAN dan RB yang dilakukan
pada triwulan kedua tahun berikutnya.
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
- SDM
Untuk mencapai indikator ini di dukung oleh 42 pegawai yang
berada pada Inspektorat Kota Salatiga

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 111


- Sarana Prasarana
Cukup memadai
- Anggaran
Untuk pencapaian indikator ini didukung dengan anggaran sebesar
Rp 39.955.000,- dan terserap sebesar Rp 19.870.000,- atau sebesar
49,73%. Dengan demikian dalam mencapai indikator meningkatnya
nilai PMPRB terjadi efisiensi anggaran sebesar 50.27%.
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran strategis adalah Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.
Dimana dalam Program ini terdiri atas kegiatan – kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan intensif secara berkala, Penanganan kasus pengaduan di
lingkungan Pemda, Pengendalian Manajemen pelaksanaan kebijakan
KDH, Tindaklanjut Hasil Temuan Pengawasan, Koordinasi Pengawasan
yang Lebih Komprehansif dan Pembentukan Zona Integritas.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 112


B. REALISASI ANGGARAN
Dalam perkembangannya pada akhir tahun 2014 terbitlah Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Selain Undang-Undang tersebut,
terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan
keuangan daerah, antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Darah
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Permendagri 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan selain untuk mempercepat


realisasi visi dan misi daerah juga untuk mengatasi berbagai permasalahan pokok
seperti penanganan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja, perbaikan mutu
pelayanan publik utamanya pelayanan dasar, peningkatan produktifitas sektor dominan
yang mempengaruhi PDRB, dan perluasan daya saing investasi. Untuk mewujudkan
kebijakan tersebut perlu didukung kebijakan penajaman APBD yang sesuai visi dan
misi daerah melalui efektifitas dan efisiensi belanja daerah dan upaya peningkatan
pendapatan daerah yang tetap mendukung iklim investasi daerah serta adanya
komitmen seluruh elemen pengelola keuangan daerah, sehingga terciptapengelolaan
keuangan yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
Belanja Daerah tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp1.136.298.935.000,- dapat
terealisasi sebesar Rp.849.470.632.275,- atau sebesar 74.76%. Bila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2016 sebesar Rp. 673.865.039.498,- maka mengalami
peningkatan sebesar Rp175.605.592.777,- atau 20.67%.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 113


Untuk mewujudkan keberlanjutan pembangunan Kota Salatiga dengan
keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki berupaya menggali dana pembangunan
dari berbagai sumber dari sektor jasa, perdagangan, dan sektor sekunder lainnya.
1. Pengelolaan Pendapatan Daerah
a. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan salah satu jenis pajak yang menjadi
pajak daerah kabupaten/kota. Dengan amanat undang-undang tersebut maka
kebijakan Pemerintah Kota Salatiga mulai 1 Januari tahun 2011 telah mulai
melaksanakan pengelolaan BPHTB, ABT (Air Bawah Tanah) dan PBB
perkotaan dan Perdesaan mulai 1 Januari 2014 serta retribusi daerah dan telah
diimplementasikan dalam regulasi daerah. Beberapa upaya strategis untuk
mendukung terwujudnya good governance dalam pengelolaan keuangan dan
barang daerah yang profesional, terbuka, dan bertanggung jawab, ditempuh
dengan :
a. Mempedomani kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan dan
barang daerah;
b. Membentuk kerjasama dengan instansi terkait untuk mengadakan pelatihan
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah;
c. Mengikuti pelatihan dan workshop mengenai perkembangan peraturan
pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun
lembaga keuangan lainnya;
d. Mengupayakan adanya informasi sedini mungkin dari Pemerintah agar
prediksi penerimaan daerah yang masuk ke dalam APBD makin realistis;
e. Mengupayakan Sistem Informasi Pengelolaan Pajak Daerah yang terintegrasi.
f. Meningkatkan koordinasi antar instansi untuk memonitor dan melaporkan
pengelolaan keuangan yang menjadi tanggung-jawabnya;
g. Mengupayakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Barang
Daerah yang terintegrasi.
h. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas melalui pembentukan dan pengembangan Badan
Layanan Usaha Daerah (BLUD). Terbentuknya BLUD ini diharapkan dapat

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 114


menjadi langkah awal dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor
publik, demi meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

b. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah


Sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Pengelolaan pendapatan
daerah bertujuan mengoptimalkan sumber pendapatan daerah untuk
meningkatkan kapasitas fiskal daerah dengan tujuan memaksimalkan
penyelenggaraan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
daerah dalam melaksanakan fungsi pelayanan dasar publik masih banyak
bergantung pada penerimaan dari danaperimbangan yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan
Pajak.
Adanya otonomi daerah diharapkan dapat memacu daerah menuju ke
tingkat kemampuan keuangan yang lebih baik yang tercermin dengan semakin
meningkatnya kapasitas fiskal dan berkurangnya celah fiskal dari tahun ke tahun.
Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal dengan
mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah yang merupakan
komponen kapasitas fiskal daerah. Kebijakan pendapatan tahun 2017-2022
difokuskan untuk memberdayakan potensi pendapatan daerah dan mendorong
peningkatan dana perimbangan melalui :
a. Optimalisasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah (ekstensifikasi
dan intensifikasi).
b. Peningkatan pengelolaan, pemanfaatan dan pengawasan aset daerah yang
berdaya guna dan berhasil guna.
c. Peningkatan Sistem Pelayanan Unit Pelayanan Teknis Daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
d. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan
pendapatan daerah.
e. Peningkatan koordinasi dengan OPD penghasil.
f. Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana untuk peningkatan investasi
dan sumber-sumber pendapatan.
g. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan perusahaan daerah.
h. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 115


i. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dana perimbangan.
Penyesuaian tarif pajak dan retribusi daerah melalui revisi Perda-perda yang
berhubungan dengan pendapatan daerah.

2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah


Realisasi pendapatan daerah Kota Salatiga tahun 2017 secara keseluruhan
melebihi target yang telah ditetapkan. Dari target anggaran pendapatan sebesar
Rp877.849.094.000,00 realisasinya mencapai Rp880.956.308.959,00 atau
100,36%. Jika dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp879.784.189.262,00,
maka realisasi tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp1.172.119.697,00
atau 0,13%.
Tabel III.1 Data target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
URAIAN ANGGARAN 2017 REALISASI 2017 % REALISASI 2016

PENDAPATAN 877.849.094.000,00 880.956.308.959,00 100,36 879.784.189.262,00


PENDAPATAN ASLI 188.391.649.000,00 218.453.587.980,00 116,00 203.768.652.017,00
DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 43.595.000.000,00 49.698.268.618,00 114,00 48.281.112.295,00
Pendapatan Retribusi 9.277.463.000,00 10.441.934.697,00 112,55 13.318.993,043,00
Daerah
Pendapatan Hasil 10.187.796.000,00 10.187.798.441,00 100,00 16.872.995.339,00
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli 125.331.390.000,00 148.125.586.224,00 118,25 125.295.551.340,00
Daerah yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER 689.457.445.000,00 662.232.720.979,00 96,05 676.015.537.245,00
DANA PERIMBANGAN 613.963.079.000,00 593.098.550.929,00 96,60 569.849.837.883,00
Dana Bagi Hasil Pajak 28.543.719.000,00 24.113.963.035,00 84,49 29.976.283.150,00
Dana Bagi Hasil Bukan 2.241.592.000,00 1.344.690.250,00 60,00 1.285.550.531,00
Pajak (SDA)
Dana Alokasi Umum 448.067.710.000,00 448.067.710.000,00 100,00 456.079.561.000,00
Dana Alokasi Khusus 135.110.058.000,00 119.572.187.644,00 88,50 82.508.443.202,00
TRANSFER PEMERINTAH 75.494.366.000,00 69.134.170.050,00 91,57 69.875.541.362,00
PROPINSI
Pendapatan Bagi Hasil 54.212.766.000,00 49.449.273.000,00 91,21 50.307.899.849,00
Pajak
Pendapatan Bagi Hasil 21.281.600.000,00 19.684.897.050,00 92,50 11.743.120.000,00
Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN 0 270.000.000,00 100,00 0
YANG SAH
Pendapatan Hibah 0 270.000.000.00 100 0,00
Pendapatan Dana Darurat 0 0 0 0,00
Pendapatan Lainnya 0 0 0 0,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 116


a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber pendapatan
daerah yang potensial untuk ditingkatkan, walaupun kontribusi PAD terhadap
APBD saat ini masih rendah. Untuk menentukan pengelolaan komponen PAD
diperlukan identifikasi potensi komponen PAD yang digunakan untuk mengetahui
posisi komponen PAD sebagai sumber pendapatan daerah dengan menganalisis
rasio pertumbuhan jenis penerimaan dengan proporsi atau sumbangannya
terhadap rata-rata total penerimaan. Salah satu tolok ukur dari perkembangan
ekonomi daerah adalah besarnya pendapatan daerah pada pos Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Besarnya PAD secara umum menunjukkan kemajuan aktivitas
perekonomian pada masyarakat yang dapat dijadikan obyek pungut. Oleh
karena itu, pencapaian target PAD merupakan faktor penting dalam menilai laju
pembangunan di daerah. Dalam rangka memacu roda perekonomian
masyarakat, Kota Salatiga menerapkan kebijakan insentif dan disinsentif untuk
obyek-obyek pungut tertentu. Dari hal ini diharapkan akan mampu memberi
kontribusi terhadap pemerataan pendapatan masyarakat. Realisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD) tahun 2017 mencapai Rp218.453.587.980,00 atau 115,96 persen dari
target sebesar Rp188.391.649.000,00. Jika dibandingkan realisasi tahun 2016
sebesar Rp203.768.652.017,00, maka realisasi tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp14.684.935.963,00 atau 7,21 persen. Rasio PAD
terhadap pendapatan daerah tahun 2017 sebesar 24,80 persen mengalami
peningkatan jika dibandingkan rasio tahun 2016 yang besarnya 23,16 persen.
Adapun target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.2
Perkembangan PAD Kota Salatiga Tahun 2011 – 2017
Tahun Target PAD Realisasi PAD PD (Realisasi) Proporsi %
2011 61.746.853.000 66.503.746.959 484.057.638.700 13.74 %
2012 63.171.463.000 77.798.870.961 562.323.845.006 13.84 %
2013 87.723.650.000 106.100.450.499 603.204.201.915 17.59 %
2014 114.781.747.000 165.747.645.080 727.619.868.812 22.78%
2015 143.835.170.000 167.010.555.173 673.865.039.498 24,78%
2016 172.775.326.000 203.768.652.017 879.784.189.262 23,16%
2017 188.391.649.000 218.453.587.980 880.956.308.959 24.80%
Sumber : BKD Kota Salatiga (diolah)

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 117


Pendapatan Asli Daerah diperoleh dari penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel III.3
Target dan Realisasi PAD Tahun 2017
No PAD Target Realisasi %
1 Pajak Daerah 43.595.000.000 49.698.268.618 114
2 Retribusi Daerah 9.277.463.000 10.441.934.697 112.55
3 Hasil Pengelolaan Kekayaan 10.187.796.000 10.187.798.441 100
Daerah Yang dipisahkan
4 Lain Lain PAD Yang Sah 125.331.390.000 148.125.586.224 118.8
5 Total 188.391.649.000 218.453.587.980 115.96
Sumber : BKD Kota Salatiga (diolah)

Data Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2017 dibandingkan


Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel sebagai
berikut:
Tabel III.4
Data Realisasi Pendapatan Pajak Daerah
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Pajak Daerah Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
1 Pajak Hotel 5.180.000.000,00 5.438.669.909,00 104.98 4.969.615.259,00
Pajak
2 4.000.000.000,00 4.495.811.788,00 112,40 2.308.475.617,00
Restoran
Pajak
3 392.500.000,00 501.651.443,00 127,81 335.156.413,00
Hiburan
Pajak
4 1.277.500.000,00 1.204.647.350,00 94,30 1.406.899.158,00
Reklame
Pajak
5 Penerangan 13.600.000.000,00 14.570.708.218,00 107,14 13.110.699.094,00
Jalan
6 Pajak Parkir 175.000.000,00 210.295.973,00 120.17 225.272.335,00
Pajak Air
7 450.000.000,00 421.012.502,00 93,56 423.127.592,00
Tanah
Pajak PBB
8 7.520.000.000,00 7.635.889.379,00 101,54 7.893.582.618,00
P-2
Pajak
9 11.000.000.000,00 15.219.582.056,00 138,36 17.608.284.209,00
BPHTB
Jumlah 43.595.000.000,00 49.698.268.618,00 114,00 48.281.112.295,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

Data Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2017


Dibandingkan Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel
sebagai berikut:

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 118


Tabel III.5
Data Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Retribusi
Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Daerah
Retribusi
a 5.773.263.000,00 5.997.321.008,00 103,88 6.267.926.875,00
Jasa Umum
Retribusi
b 1.950.200.000,00 2.478.778.789,00 127,10 3.712.319.818,00
Jasa Usaha
Retribusi
c Perizinan 1.554.000.000,00 1.965.834.900,00 126,50 3.338.746.350,00
Tertentu
Jumlah 9.277.463.000,00 10.441.934.697,00 112,55 11.298.762.474,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

Data realisasi pendapatan retribusi jasa umum tahun anggaran 2017


dibandingkan tahun anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel III.6
Data Realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Umum
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Retribusi Jasa
Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Umum
Retribusi
a Pelayana 1.315.421.000,00 1.411.180.474,00 107,28 1.535.256.435,00
Kesehatan
Retribusi
b Pelayanan 1.267.440.000,00 1.275.763.194,00 100,66 1.411.678.950,00
Persampahan
Retribusi
c Pelayanan 45.000.000,00 110.279.440,00 245,07 144.650.640,00
Pemakaman
Retribusi
d Parkir di 1.100.000.000,00 1.136.052.000,00 103,28 1.005.410.000,00
Jalan Umum
Retribusi
e Pelayanan 1.737.000.000,00 1.731.790.600,00 99,70 1.829.253.350,00
Pasar
Retribusi
Pengujian
f 298.402.000,00 321.972.800,00 107,90 339.695.000,00
Kendaraan
Bermotor
Retribusi
Penyedia
g dan/atau 10.000.000,00 10.282.500,00 102,83 1.982.500,00
Penyedotan
Kakus
Jumlah 5.773.263.000,00 5.997.321.008,00 103,88 6.267.926.875,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 119


Data Realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Tahun Anggaran 2017
Dibandingkan Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel III.7
Data Realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Usaha
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Retribusi Jasa
Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Usaha
Retribusi
Jasa
a Pemakaian 1.543.280.000,00 1.961.088.589,00 127,07 2.851.231.818,00
Kekayaan
Daerah
Retribusi
b Jasa 91.080.000,00 86.835.200,00 95,34 466.970.000,00
Terminal
Retribusi
Jasa
c tempat 131.600.000,00 137.157.000,00 104,22 126.250.000,00
Khusus
Parkir
Retribusi
Jasa
d Rumah 84.240.000,00 126.786.000,00 150,51 120.588.000,00
Potong
Hewan
Retribusi
Jasa
tempat
e 100.000.000,00 166.912.000,00 166,91 147.280.000.000,00
Rekreasi
dan Olah
Raga
Jumlah 1.950.200.000,00 2.478.778.789,00 127,10 3.712.319.818,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

Data Realisasi Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Tahun Anggaran 2017


dibandingkan Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel III.8
Data Realisasi Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Retribusi Perijinan
Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Tertentu
Retribusi izin
a mendirikan 1.100.000.000, 1.456.514.500, 132,41 2.647.662.350
Bangunan (IMB)
Retribusi Izin
b 450.000.000 503.290.400 111,84 665.819.000
Gangguan/Keramaian

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 120


Retribusi Izin Trayek
c 4.000.000 6.030.000 150,75 25.265.000
dan Angkutan
Jumlah 1.554.000.000 1.965.834.900 126,50 2.764.086.484
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

Data Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang


dipisahkan Tahun Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 (sebelum
diaudit BPK) disajikan pada sebagai berikut:
Tabel III.9
Data Realisasi Pendapatan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Pendapatan Hasil
Pengelolaan
Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
a Perusahaan
Daerah Air 2.021.916.000,00 2.021.916.000,00 100,00 1.962.486.000,00
Minum
b Perusahaan 53.151.000,00 53.151.541,00 100,00
Daerah Aneka 27.187.635,00
Usaha/SPBU
c PT. Bank Jateng 6.915.398.000,00 6.915.398.366,00 100,00 13.563.713.278,00
d BPR Kota Salatiga 1.093.829.000,00 1.093.829.898,00 100,00 1.062.133.472,00
e BKK 103.502.000,00 103.502.636,00 100,00 308.064.346,00
Jumlah 10.187.796.000,00 10.187.798.441,00 100,00 16.923.584.731,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

Data Realisasi Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun
Anggaran 2017 dibandingkan Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK)
disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel III.10
Data Realisasi Lain-lain Pendapatan Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Lain-lain
Pendapatan Asli Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Daerah yang Sah:
Hasil Penjualan
a Aset Daerah yang 89.320.000,00 250.487.500,00 280,44 649.696.750,00
tak dipisahkan
Penerimaan Jasa 3.500.000.000,00 7.093.111.373,00 202,66
b 4.370.946.053,00
Giro
Penerimaan
c Bunga Deposito 8.000.000.000,00 13.444.931.388,00 168,06 24.419.131.039,00

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 121


Denda
Keterlambatan
d 0,00 1.128.949.712,00 100,00 110.823.024,00
Pelaksanaan
Pekerjaan
Pendapatan 0.00 134.293.838,00 100,00
e 171.062.575,00
Denda Pajak
Pendapatan dari 0,00 3.187.941.054,00 100,00
f 562.867.811,00
Pengembalian
Pendapatan BLU- 90.100.000.000,00 100.130.958.549,00 111,13
g 89.850.700.696,00
RSUD
Dana Kapitasi 5.222.658.000,00 5.290.206.900,00 101,29
h 5.109.734,00
JKN pada FKTP
i Dana BOS 18.419.412.000,00 17.464.705.910,00 94,82 0,00
Jumlah 125.331.390.000 148.125.586.224 118,18 125.244.961.948
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

3. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan menjadi salah satu komponen yang cukup penting bagi APBD.
Tahun 2017 Dana Perimbangan dianggarkan sebesar Rp613.963.079.000,00, dan
realisasinya mencapai Rp593.098.550.929,00 atau 96,60%. Jika dibandingkan
realisasi tahun 2016 sebesar Rp569.849.837.883,00, maka realisasi tahun 2017
mengalami peningkatan sebesar Rp23.248.713.046,00 atau 24,97 persen.
Dalam 6 (enam) tahun terakhir dana perimbangan Kota Salatiga mendapat alokasi
dana sebagai berikut :
Tabel III.11
Perkembangan Dana Perimbangan Tahun 2011-2017
Dana Perimbangan Rp.
Tahun R (%) APBD ( Realisasi) Proporsi
(Realisasi)
2011 109.001.365.799 - 484.057.638.700 22.52 %
2012 387.037.574.686 25,45% 562.323.845.006 68.83%
2013 403.863.968.133 4,35% 603.204.201.915 66.95%
2014 449.752.498.951 11,36% 727.619.868.812 61.81 %
2015 455.982.623.940 1,39% 673.865.039.498 7,39%
2016 569.289.514.681 24,85% 879.784.189.262 64,71%
S 2017 593.098.550.929 4.18% 849.470.632.275 69.81%
umber : BKD Kota Salatiga (diolah)

Dana Perimbangan Kota Salatiga selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya.


Adapun realisasi sumber-sumber Dana Perimbangan dapat dilihat pada tabel
berikut :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 122


Tabel III. 12
Data Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Transfer Pem Pusat-Dana
Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Perimbangan :
a Dana Bagi Hasil Pajak 28.543.719.000 24.113.963.035 84,48 28.786.533.150
b Dana Bagi Hasil Bukan 2.241.592.000 1.344.690.250 59,99 1.285.550.531
Pajak (Sumber Daya
Alam)
c Dana Alokasi Umum 448.067.710.000 448.067.710.000 100,00 456.079.561.000
d Dana Alokasi Khusus 135.110.058.000 119.572.187.644 88,50 83.698.193.202
Jumlah 613.963.079.000 593.098.550.929 96,60 569.849.837.883
Angka bersifat sementara (belum diaudit BPK)

Transfer Pemerintah Pusat berupa Dana Perimbangan dianggarkan sebesar


Rp613.963.079.000,00, dan realisasinya mencapai Rp593.098.550.929,00 atau
96,60 persen. jika dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar
Rp569.849.837.883,00, maka realisasi tahun 2017 mengalami peningkatan
sebesar Rp23.248.713.046,00 atau 24,97 persen.
Transfer Pemerintah Provinsi Tahun 2017 dianggarkan sebesar
Rp75.494.366.000,00, dan realisasinya mencapai Rp69.134.170.050,00 atau
91,58%. Jika dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp69.875.541.362,00,
maka realisasi tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp741.371.312,00
atau 12,61 persen.
Data Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi Tahun Anggaran 2017
dibandingkan Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada
tabel sebagai berikut:
Tabel III.13
Data Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Transfer
Pemerintah Anggaran Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Provinsi
Bagi Hasil
a 54.212.766.000,00 49.449.273.000,00 91,21 47.720.641.362,00
Pajak
Bagi Hasil
b 21.281.600.000,00 19.684.897.050,00 92,50 22.154.900.000,00
Lainnya
Jumlah 75.494.366.000,00 69.134.170.050,00 91,58 69.875.541.362,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tahun 2017 sebesar
Rp270.000.000,00 berasal dari pendapatan hibah sanitasi dari Pemerintah Pusat.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 123


Data Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2017
(sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel III.14
Data Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Tahun Anggaran 2017 (sebelum diaudit BPK)
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Anggaran Realisasi 2017 %
a Pendapatan Hibah 0,00 270.000.000,00 0,00
b Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00
c Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 270.000.000,00 0,00
Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

5. Pengelolaan Belanja Daerah


Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan publik
pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efisien, efektif dan proporsional.
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung yang masing-masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan
baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat.
a. Kebijakan Umum Belanja Daerah
Arah kebijakan belanja daerah disusun berdasarkan prinsip-prinsip
penganggaran dengan pendekatan anggaran yang berbasis kinerja, dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD, prioritas
pembangunan sesuai potensi dan permasalahannya, serta perkiraan situasi
dan kondisi pada tahun depan. Belanja daerah berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013, bahwa belanja daerah dibagi
menurut kelompok belanja yang terdiri dari :
1) Belanja tidak langsung, yaitu belanja yang dianggarkan tidak terkait dengan
pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari belanja pegawai, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga.

2) Belanja langsung, yaitu belanja yang dianggarkan terkait secara langsung


dengan pelaksanaan program dan kegiatan untuk penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dengan arah peningkatan proporsi belanja

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 124


publik yang didukung oleh efektivitas dan efisiensi belanja aparatur, yang
terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas


kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan
dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial
dan fasilitas umum yang layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap SKPD
harus terukur yang jelas untuk setiap indikator kinerjanya diikuti dengan
peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1) Prioritas penggunaan dana perimbangan

a) Dana bagi hasil pajak: untuk mendanai perbaikan lingkungan pemukiman


di perkotaan , pembangunan irigasi, jaringan jalan dan jembatan.

b) Dana alokasi umum: untuk mendanai kebutuhan belanja pegawai dan


urusan wajib dalam rangka peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan
umum.

c) Dana alokasi khusus: untuk mendanai kebutuhan fisik, yaitu sarana/


prasarana dasar yang menjadi urusan daerah (antara lain jalan, jembatan,
pendidikan, kesehatan, dan lain-lain) sesuai dengan petunjuk teknis yang
ditetapkan.

2) Kebijakan Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah,


Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, Dan Belanja Tidak
Terduga)
Dalam pengelolaan anggaran, belanja menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, program, dan kegiatan terdiri dari belanja tidak langsung dan
belanja langsung. Belanja tidak langsung terdiri atas komponen belanja
pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan
keuangan, dan belanja tidak terduga, dengan rincian kebijakan penggunaan
sebagai berikut :
a. Belanja pegawai direncanakan untuk kebutuhan gaji dan tunjangan
lainnya (gaji PNS) dan accres;

b. Belanja bunga ditujukan untuk membayar bunga pinjaman;

c. Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan bagi hasil pendapatan


kepada pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya;

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 125


d. Belanja bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum ; dan

e. Belanja tidak terduga dianggarkan untuk belanja yang sifatnya darurat


seperti adanya bencana alam dan bencana sosial serta mendesak untuk
dilaksanakan.

3) Belanja langsung terdiri atas komponen belanja pegawai, belanja barang dan
jasa, dan belanja modal.
Belanja pegawai dalam kelompok belanja langsung digunakan untuk
pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan daerah. Belanja barang dan jasa digunakan untuk
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan
dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan daerah. Sedangkan belanja modal digunakan untuk
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari
12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan seperti tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringannya,
dan aset tetap lainnya. Adapun strategi yang akan ditempuh dalam
pengelolaan belanja daerah yaitu :
a. Belanja daerah diprioritaskan untuk pencapaian visi, misi, dan sasaran
RPJMD Tahun 2011-2016;

b. Pengelolaan belanja daerah harus mempertimbangkan analisis standar


belanja, standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal.

Secara umum kebijakan belanja daerah harus diarahkan berdasarkan prinsi-


prinsip sebagai berikut :
a) Efisiensi dan efektivitas anggaran
Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk
dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat yang harapan
selanjutnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan
kualitas pelayanan masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan
kompetensi SDM aparatur daerah, terutama yang berhubungan langsung
dengan kepentingan masyarakat. Dalam rangka efisiensi dan efektivitas
anggaran diharapkan mempertimbangkan analisis standar belanja,
standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 126


b) Ketepatan alokasi belanja menurut skala prioritas
Penggunaan anggaran tahun 2011-2016 diprioritaskan untuk mendanai
kegiatan-kegiatan di bidang pelayanan publik yang langsung berdampak
pada kesejahteraan masyarakat serta pembangunan sektor-sektor yang
memiliki daya dukung tinggi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
c) Target pencapaian kinerja program
Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolak ukur dan target pada
setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai
dengan tugas pokok, fungsi dan peran.

b. Target dan Realisasi Belanja


Sejak Tahun 2012 sampai tahun 2017 proporsi Belanja Tidak Langsung selalu
lebih besar dibandingkan dengan Belanja Langsung. Hal ini disebabkan dalam
Belanja Tidak Langsung terdapat pos belanja pegawai untuk gaji perangkat
daerah dan tunjangan yang wajib dipenuhi oleh Pemerintah Daerah. Belanja
Daerah tahun 2017 dianggarkan Rp1.136.298.935.000,- dan realisasinya
mencapai Rp849.474.262.275,00 atau 74,76 persen. Jika dibandingkan realisasi
tahun 2016 sebesar Rp919.667.517.133,00, maka realisasi tahun 2017
mengalami penurunan sebesar Rp70.193.254.858,00 atau 7,63 persen. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.15
Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2012-2017

Belanja Tidak Belanja


Tahun Prop % Prop %
Langsung Langsung
2012 312.275.381.234 56,61% 239.359.464.086 43,39%
2013 529.237.634.485 71,95% 206.284.516.337 28,05%
2014 340.931.748.563 52,79% 304.856.234.132 47,21%
2015 359.815.567.950 53,40% 314.049.471.548 46,60%
2016 609.348.059.000 49,40% 624.098.473.000 50,60%
2017 339.857.021.091 40,00% 509.613.611.184 60.00%
Sumber : BKD Kota Salatiga (diolah)

Adapun anggaran dan realisasi masing-masing Belanja untuk Tahun Anggaran


2017, diuraikan sebagai berikut :

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 127


Tabel III.16
Data Target dan Realisasi Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Anggaran Setelah
Uraian Realisasi 2017 % Realisasi 2016 (Rp)
Perubahan

BELANJA
1,136,298,935,000.00 849,474,262,275.00 74.76 919,667,517,133.00
BELANJA
OPERASI 762,295,528,000.00 631,500,046,278.00 82.84 652,045,346,769.00
Belanja
Pegawai 479,768,082,000.00 379,246,014,175.00 79.05 413,821,596,311.00
Belanja
Barang 266,742,646,000.00 236,721,065,959.00 88.75 201,547,280,314.00
Belanja
0.00 0.00 0.00 0.00
Bunga
Belanja
0.00 0.00 0.00 0.00
Subsidi
Belanja
Hibah 9,489,600,000.00 9,363,600,000.00 98.67 18,679,384,000.00
Belanja
Bantuan
5,678,550,000.00 5,552,720,000.00 97.78 17,380,440,000.00
Sosial
Belanja
Bantuan
616,650,000.00 616,646,144.00 100.00 616,646,144.00
Keuangan
Bantuan
Keuangan
Kepada 0.00 0.00 0.00 0.00
Vertikal
Dalam Negri
BELANJA
MODAL 245,149,174,000.00 217,847,988,544.00 88.86 267,294,856,864.00
Belanja
Tanah - - - 651,766,000
Belanja
Peralatan
71,647,552,000.00 66,885,271,913.00 93.35 80,000,143,024.00
dan Mesin
Belanja
Gedung dan
64,304,087,000.00 55,017,600,592.00 85.56 65,372,127,340.00
Bangunan
Belanja
Jalan, Irigasi
101,542,521,000.00 89,136,632,010.00 87.78 119,759,795,300.00
dan Jaringan
Belanja Aset
Tetap
7,371,085,000.00 6,642,083,320.00 90.11 1,290,460,200.00
Lainnya
Belanja Aset
Lainnya 283,929,000.00 166,400,709.00 58.61 220,565,000.00

BELANJA
TIDAK
128,854,233,000.00 126,227,453.00 0.10 327,313,500.00
TERDUGA

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 128


Belanja Tidak
Terduga 128,854,233,000.00 126,227,453.00 0.10 327,313,500.00

Jumlah
1,136,298,935,000.00 849,474,262,275.00 74.76 919,667,517,133.00

TRANSFER 0.00 0.00 0.00 0.00


TRANSFER
BAGI HASIL 0.00 0.00 0.00 0.00
KE KEL/DESA
Bagi Hasil
0.00 0.00 0.00 0.00
Pajak
Bagi Hasil
0.00 0.00 0.00 0.00
Retribusi
Bagi Hasil
Pendapatan 0.00 0.00 0.00 0.00
Lainnya
Jumlah
Belanja 1,136,298,935,000.00 849,474,262,275.00 74.76 919,667,517,133.00

Angka bersifat sementara belum diaudit BPK.

6. Kondisi Pembiayaan
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang bertujuan untuk menutupi selisih
antara pendapatan dan belanja daerah. Perkembangan Pembiayaan Kota Salatiga
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III.17
Perkembangan Pembiayaan Tahun 2011-2016
Tahun Penerimaan R (%) Pengeluaran R (%)
2012 71.087.709.512. - 6.724.500.000. -
2013 100.208.590.148. 40,96 12.835.650.000. 90,88
2014 197.164.319.013. 96,75 4.883.910.000. (61,95)
2015 274.308.613.000 100 14.566.877.000 100
2016 336.915.169.696 100,08 31.582.000.000. 100
2017 265.528.816.825 (21.19) 7.000.000.000 (77.84)
Sumber : BKD Kota Salatiga (diolah)

Penerimaan Pembiayaan Daerah tahun 2017 dianggarkan sebesar


Rp265.449.841.000,00 dan realisasinya mencapai Rp265.528.816.825,00 atau
100,03 persen. Jika dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp336.515.169.696,00
maka realisasi tahun 2017 mengalami penurunanan sebesar Rp70.986.352.871.
Pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp7.000.000.000,00 dan
realisasinya mencapai Rp7.000.000.000,00 atau 100,00 persen. Jika dibandingkan
tahun 2016 sebesar Rp31.582.000.000,00, maka realisasi tahun 2017 mengalami
penurunan sebesar Rp24.582.000.000,00. Pembiayaan Netto tahun 2017

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 129


dianggarakan sebesar Rp258.449.841.000,00 dan realisasinya mencapai
Rp258.528.816.825,00 atau 100,03 persen. Jika dibandingkan tahun 2016 sebesar
Rp305.333.169.696,00, maka realisasi tahun 2017 mengalami penurunan sebesar
Rp46.804.352.871,00. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun 2017
sebesar Rp290.005.253.602,00. Jika dibandingkan tahun 2016 sebesar
Rp274.308.613.346,00, maka realisasi tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp15.696.640.256,00. Adapun untuk target dan realisasi pembiayaan tahun
anggaran 2017 sebagai berikut :
Tabel III.18
Target dan Realisasi Pembiayaan Tahun 2017
No Uraian Target Realisasi %
1 Pembiayaan 258.449.841.000 258.528.816.825 100,03
2 Penerimaan Daerah 265.449.841.000 265.528.816.825 100,03
3 Pengeluaran Daerah 7.000.000.000 7.000.000.000 100

Sumber : BKD Kota Salatiga (diolah)

Data target dan realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 dibandingkan
Tahun Anggaran 2016 (sebelum diaudit BPK) disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel III.19
Data Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah
Tahun Anggaran 2017 Dibandingkan Tahun Anggaran 2016
(sebelum diaudit BPK)
Anggaran S etelah
Uraian Realisasi 2017 % Realisasi 2016
Perubahan

P EM BIA Y A A N

P ENERIM A A N P EM BIA Y A A N 2 6 5 .4 4 9 .8 4 1 .0 0 0 ,0 0 2 6 5 .5 2 8 .8 1 6 .8 2 5 ,0 0 1 0 0 ,0 3 3 3 6 .9 1 5 .1 6 9 .6 9 6 ,0 0
P enggunaan S isa Lebih
P erhitungan A nggaran (S ILP A 265.449.841.000,00 265.449.841.825,00 100,00 336.630.382.196,00

P encairan D ana C adangan 0,00 0,00 0,00 0,00

H asil P enjualan Kekay aan


D aerah Yang D ipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00
P enerimaan Kembali P emberian
P injaman D aerah 0,00 78.975.000,00 100,00 284.787.500,00

P enerimaan P iutang D aerah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 2 6 5 .4 4 9 .8 4 1 .0 0 0 ,0 0 2 6 5 .5 2 8 .8 1 6 .8 2 5 ,0 0 1 0 0 ,0 3 3 3 6 .9 1 5 .1 6 9 .6 9 6 ,0 0

P ENGELUA RA N P EM BIA Y A A N 7 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 7 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 1 0 0 ,0 0 3 1 .5 8 2 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0

P embentukan D ana C adangan 0,00 0,00 0,00 0,00


P eny ertaan M odal ( inv estasi )
P emerintah D aerah 7.000.000.000,00 7.000.000.000,00 100,00 31.582.000.000,00

P embay aran P okok H utang -


P emberian P injaman D aerah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 7 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 7 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 1 0 0 ,0 0 3 1 .5 8 2 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0

P embiayaan Netto 2 5 8 .4 4 9 .8 4 1 .0 0 0 ,0 0 2 5 8 .5 2 8 .8 1 6 .8 2 5 ,0 0 1 0 0 ,0 3 3 0 5 .3 3 3 .1 6 9 .6 9 6 ,0 0

Sisa Lebih P embiayaan


A nggar an ( SILP A ) 0 ,0 0 2 9 0 .0 0 5 .2 5 3 .6 0 2 ,0 0 2 7 4 .3 0 8 .6 1 3 .3 4 6 ,0 0

Angka bersifat sementara belum diaudit BPK

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 130


7. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka peningkatan pendapatan daerah
meliputi:
a. Keterbatasan potensi sumber daya alam di Kota Salatiga;
b. Ketergantungan pada transfer dari Pemerintah Pusat sangat besar;
c. Keterbatasan SDM dalam pendataan pajak dan retribusi untuk memperoleh
informasi data potensi wajib pajak/retribusi yang riil;
d. Sistem informasi pendapatan daerah belum optimal.
Adapun solusi dari permasalahan peningkatan pendapatan daerah adalah:
a. Dengan adanya keterbatasan potensi sumber daya alam di Kota Salatiga
dibangun iklim investasi yang kondusif dan kompetitif bagi Investor.
b. Melaksanakan Intensifikasi dan Ekstensifikasi potensi Pendapatan Daerah
secara berkelanjutan, antara lain melalui peningkatan penyertaan modal pada
BUMD.
c. Meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah dengan
cara:
 Meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak;
 Melaksanakan sosialisasi pajak dan retribusi daerah;
 Pelaksanaan undian pajak daerah untuk wajib pajak daerah;
 Menyelenggarakan pekan panutan pembayaran PBB;
 Mengadakan operasi yustisi bersama instansi terkait;
 Mengintensifkan upaya penagihan piutang pajak dengan melaksanakan
operasi sisir PBB.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM bidang pendataan dan
penagihan;
 Pemutakhiran basis data PBB-P2 bekerjasama dengan Kecamatan dan
kelurahan;
 Meningkatkan sistem informasi pendapatan daerah (SIPPD), antara lain
dengan melakukan integrasi SIPPD dengan SIPKD, pemasangan
tapping box pada wajib pajak besar.
 Penerapan tarif pajak restoran sebesar 10% dan pemasangan sertifikat
pemungutan pajak restoran pada restoran-restoran besar.
d. Pemetaan, intensifikasi, dan ekstensifikasi sumber pendapatan daerah;
e. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan perusahaan daerah;

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 131


f. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan perizinan investasi melalui
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP);
g. Peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola
pendapatan;
h. Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana untuk peningkatan investasi
dan sumber-sumber pendapatan;
i. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait Dana Perimbangan.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 132


BAB IV
BAB IV
PENUTUP

Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)


Kota Salatiga Tahun 2017, disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Salatiga
telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran - sasaran
strategisnya. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 14 (empat belas) sasaran
dengan 26 (dua puluh enam) indikator utama disimpulkan bahwa 5 (lima) indikator
sasaran atau sebanyak 19.23% dikategorikan Sangat Baik, 18 (delapan belas) indikator
sasaran atau 69.23% dikategorikan Baik, 1 (satu) indikator sasaran atau 3.85% hanya
mencapai kategori Cukup dan 2 (dua) indikator sasaran atau 7.69% hanya mencapai
kategori Kurang. Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang
capaiannya belum seperti yang diharapkan yang berkategori cukup dan kurang sehingga
perlu perhatian pada tahun berikutnya. Dari hasil perhitungan 14 sasaran rata-rata
capaian sebesar 89.37% terdiri dari sasaran kategori Sangat Baik (3 sasaran) dengan
rata - rata sebesar 102.84%, kategori Baik (9 sasaran) dengan rata - rata sebesar
90.66%, kategori Cukup (1 sasaran) dengan rata - rata sebesar 65.06% dan kategori
Kurang (1 sasaran) dengan rata - rata sebesar 48.8%.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat
pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi,
misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakekatnya adalah
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan
efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan
bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol
dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 133


Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya
belum seperti diharapkan dengan kategori cukup berhasil dan kurang berhasil sehingga
perlu perhatian pada tahun berikutnya dari hasil perhitungan 14 sasaran.

Salatiga, Maret 2018


WALIKOTA SALATIGA,

YULIYANTO., SE, MM

Jalan Letjend. Sukowati Nomor 51 Salatiga


Kode Pos 50724 Telp. (0298) 326767 Faks. (0298) 321398
Website www.salatiga.go.id E-mail: walikota@salatiga.go.id

LKjIP PEMERINTAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2017 134


LAMPIRAN

1. PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN


TAHUN 2017
2. INDIKATOR KINERJA UTAMA
3. PERNYATAAN TELAH DI REVIEU
DAN CHECK LIST REVIEU
Penetapan Indikator Kinerja Utama Kota Salatiga
Tahun 2017-2022

No Indikator Kinerja Utama Daerah

1) Angka Harapan Hidup


2) Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
3) Persentase RTH
4) Indeks/Angka kriminalitas
5) Pertumbuhan Ekonomi
6) Indeks Pembangunan Manusia
7) Persentase Penduduk Miskin
8) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
9) Indeks Gini
10) PDRB Perkapita
11) Indeks PMPRB
12) Rata-rata Lama Sekolah
13) Harapan Lama Sekolah
14) Cakupan Seni dan Cagar Budaya Dilestarikan
15) Persentase Wirausahawan Muda Produktif
16) Peringkat dalam Porda
17) Laju Pertumbuhan penduduk
18) Persentase kawasan wajah Kota yang tertata dengan baik (%)
19) Persentase Wilayah dengan infrastruktur kondisi baik
20) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
21) Persentase luasan kawasan kumuh perkotaan
22) Pertumbuhan Nilai Investasi
23) Skor Pola Pangan Harapan
24) Score Capaian KLA
25) IPG
26) IDG

Anda mungkin juga menyukai