Anda di halaman 1dari 9

Budidaya Tanaman Industri

( Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Teh)

Afif Rasyid : (20160220003)


Fandi Rahman F : (20160220011)
Ayuning Mawar P : (20160220035)
Ahmad Sulestion : (20160220036)
Itsnia Fajar P : (20160220052)
Nanda Dwi M : (20160220057)

FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
I. PENDAHULUAN

Teh adalah salah tanaman sub tropis yang cukup populer di indonesia. Teh
memiliki banyak varietas sesuai dengan keadaan tempat dalam
pembudidayaannya. Tanaman teh dapat diambil daunnya yang masih muda.
Kemudian diolah dan digunakan untuk bahan minuman yang lezat. Disamping,teh
juga di ekspor dan menghasilkan devisa untuk negara. Kebutuhan akan teh di dalam
dan diluar negeri terus meningkat. Karena itu, diusahakan penanaman teh diperluas
dan diperbaiki. Tanaman teh cocok ditanaman di daerah pegunungan karena
berasak dari sub tropis. Garis besar syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah
kecocokan iklim dan tanah.

Tanaman teh umumnya mulai daoat dipetik daunnya secara terus menerus
setelah umur 5 tahun dengan pemiliharaan yang baik tanaman teh dapat memberi
hasil daun teh yang cukup besar selama 40 tahun. Kebun teh perlu memperoleh
pemupukan secara teratur bebas serangan hama penyakit tanaman, memperoleh
pemangkasan secara baik, pemperoleh curah hujan yang cukup.

Tanaman teh menjadi salah satu tanaman yang menguntungkan tanaman


inimemiliki syarat tumbuh agar mejadi lebih masimal dalam pertumbuhannya,
selain syarat tumbuh tanaman teh juga memiliki botani botani atau bisa diartikan
bagian-bagian yang berperan pada pertumbuhan tanaman teh.
II. PEMBAHASAN

Tanaman teh merupakan tanaman tahunan yang diberi nama seperti :


Camelia theifera, Thea sinensis, Camelia thea dan Camelia sinensis. Tanaman teh
terdiri dari banyak spesies yang tersebar di asia tenggara, india, china selatan, laos
barat laut,muangthai utara, dan burma. Sistematika tanaman teh terdiri dari :

A. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Guttiferales

Famili : Theaceae

Genus : Camellia

Spesies : Camellia sinensis L.

B. Botani
1. Daun
Daun teh tumbuh berselang seling pada cabang atau ranting, tumbuh dari ketiak
daun dibagian bawah tajuk. Bagian tepi daun bergerigi halus. Kultipar assam
umunya mempunyai daun yang berwarna muda, orientasinya horizontal, kultipar
teh cina mempunyai warna daun lebih gelap, lebih kecil dan lebih vertikal. Semua
daun teh glabrous dan mengkilap, mereka mengandung sel sel batu yang keras.
Dalam budidaya teh, pertumbuhan daun paling dipentingkan karena hasil yang
dipetik adalah daunya. Kultipar teh assam tradisional yang daunya besar besar dan
orientasinya horizontal mempunyai produksi rendah karena penetrasi cahaya dalam
tajuk sangat rendah, hasil tidak dapat ditingkatkan dengan dosis pupuk nitrogen
yang sangat tinggi. Selanjutnya daun horizontal lebih terbuka terhadap cahaya
matahari dan akan cepat menjadi panas, sehingga kultipar teh assma tradisional
memerlukan naungan untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimum.

Kultipar teh yang daunya lebih kecil, posisi daun tegak memungkinkan
penetrasi cahaya lebih baik, produksi daun lebih banyak, dan respon pupuk
nitrogen sangat tinggi. Hasil teh kering 100kg/ha pertahun telah dianggap baik
untuk teh assam yang dinaungi. Daun teh dibentuk secara berkala yang tidak terlalu
tergantung pada perubahan iklim, meskipun jumlah daun yang dihasilkan dalam
setiap kali musim daun sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan suhu, serta unsur
hara.
Daun teh mengalami dua fase pertumbuhan, yaitu fase aktif dan inaktif. Fase
aktif merupakan fase pertumbuhan secara normal atau dikenal dengan fase peko,
sedangkan fase inaktif merupakan fase istirahat dari pertumbuhan tunas, fase ini
disebut stadia burung dan kuncupnya disebut kuncup burung.
2. Bunga
Bunga teh adalah termasuk bunga tunggal yang keluar dari ketiak daun pada
cabang cabang dan ujung batang. Biasanya dari sebuah ketiak daun hanya keluar
satu bunga, akan tetapi kadang kadang dua atau lebih. Bunga teh mempunyai
kelopak yang terdiri dari lima sampai enam helai yang berwarna putih dan berbau
harum. Benang sarinya banyak sekali, kadang kadang lebih dari 100 batang dalam
sekuntung bunga (Adisewojo,1982).

Gambar 3 Bunga Tanaman Teh


Perkembangan bunga mengikuti tahap pertumbuhan daun. Bunga teh sebagian
besar “self steril” , dan biji yang berasal dari bunga yang menyerbuk sendiri
menghasilkan tanaman yang tumbuhnya merana. Bunga yang sempurna
mempunyai putik dengan mahkota lima sampai tujuh buah. Daun bunga (Petal)
jumlahnya sama dengan mahkota, berwarna putih, halus, berlilin dan berbentuk
lonjong cekung. Tangkai sari panjang dengan benang sari kuning yang bersel
kembar, menonjol 2-3 mm keatas. Putik berambut 3-5. Hanya sekitar 2% dari
keseluruhan bunga pada sebuah pohon yang berhasil membentuk biji. Penyerbukan
buatan hanya meningkatkan jumlah buah sampai 14% (Setiamijaya,1988).
3. Buah dan Biji
Menurut Mulyana (1982) buah teh mengandung tiga biji, namun adakalanya
mengandung 4-5 biji, warna bijinya putih, tetapi kalau sudah tua berubah coklat.
Buah teh berbentuk bulat, bergaris tengah antara 1,2 – 1,5 cm.
Gambar 4 Biji atau Buah Tanaman Teh
Buah yang masih hijau bersel tiga dan berdinding tebal, mula mula berkilat
tetapi semakin tua bertambah suram dan kasar. Bijinya berkeping dua dengan
kotiledon yang besar, jika dibelah akan memperlihatkan embrio dan akar tunas.
Biji mengandung kadar minyak yang tinggi (20% dari berat biji). Bijinya berwarna
ber ruang tiga berkulit tipis, berbentuk bundar disatu sisi dan berbentuk datar pada
sisi yang lainya (Setiamijaya, 1988).
4. Akar

Pohon teh mempunyai akar yang panjang, dengan akar cabang yang sedikit
dan kebanyakan tidak panjang. Namun jika akar tunggangnya terputus atau
terpotong, seperti sesaat bibit dipindahkan ke kebun dari persemaian maka
beberapa akar cabang akan tumbuh kebawah yang seolah olah pengganti akar
tunggang. Dengan demikian tanaman teh tetap berdiri tegak dan kuat (Adisewojo,
1982).

Gambar 5 Akar Tanaman Teh


Secara umum tanaman teh mempunyai sistim perakaran yang dangkal, peka
terhadap keadaan fisik tanah dan hanya seidkit mempunyai kemampuan menembus
tanah yang keras. Sama halnya dengan kebanyakan tanaman perdu, dengan
mempertahankan akar tunggang sedalam 92 – 152 cm dan garis tengah 7,5 cm,
pertumbuhan akar kerah lateral, karena penyebaranya sering dibatasi oleh perdu
tanaman didekatnya. Tanaman teh yang ditanam dengan jarak 120 cm, dapat
dilakukan pemamngkasan dan pemetikan setelah 4 tahun, ujung akar akan selalu
bersinggungan, sedangkan dikebun biji teh, akar permukaan tanaman yang berjarak
4,5 – 5,4m akan saling bertemu ( Tobroni, 1987).
5. Batang
Cabang tanaman teh banyak, mulai dari bagian batang bawah sampai batang
atas. Karena batang teh setiap kali dipangkas, pada dicabang cabang yang rendah
lama kelamaan karena dipangkas besarnya akan menyerupai batang utama,
sehingga akhirnya tanaman teh tampak seolah olah berbatang lebih dari satu
(Adisewojo, 1982). Apabila pohon teh yang mengalami pemangkasan batang dekat
dengan permukaan tanah lama kelamaan akan membentuk percabangan yang
berkembang melebar, yang kelak akan membentuk kerangka pada tanamann teh (
Mulyana, 1982).

Gambar 6 Batang Tanaman Teh


Ditambahkan oleh Darmawijaya (1985) tanaman teh varietas sinensis perdunya
berbatang banyak, tingginya mencapai sekitar 2,75 m jika dibiarkan tanpa
melakukan pemangkasan. Demikian juga varietas kombodiak bila berbatang
tunggal dapat mencapai ketinggian 5m jika pertumbuhanya dibiarkan, sedangkan
varietas asamika dengan berbatang tunggal dapat mencapai 6-18m.

C. Syarat Tumbuh Tanaman Teh


Tanaman teh berasal dari subtropis, maka cocok ditanam didaerah pegunungan.
Garis besar syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah kecocokan iklim dan tanah
1. Iklim
Faktor iklim yang harus diperhatikan seperti udara yaitu berkisar 13 – 150C,
kelembaban relatif pada siang hari > 70%, curah hujan tahunan tidak kurang
2000mm, dengan bulan penanaman curah hujan kurang dari 60mm tidak lebih dua
bulan. Makin banyak sinar matahari makin tinggi suhu bila suhu mencapai 300C
pertumbuhan tanaman teh akan terlambat. Faktor iklim lain yang harus
diperhatikan adalah tiupan angin yang terus menerus dapat menyebabkan daun
rontok pada ketinggian 400 – 800 m kebun teh tetap memerlukan pohon pelindung
tetap atau sementara. Disamping itu perlu mulsa sekitar 20 ton per ha, untuk
menurunkan suhu tanah
2. Tanah
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan teh adalah tanah yang serasi. Tanah yang
serasi adalah tanah yang subur, banyak mengandung bahan organik, tidak terdapat
cadas dengan derajat keasaman 4,5 – 5,6. Tanah yang baik untuk pertanaman teh
terletak dilereng gunung berapi dinamakan tanah andisol. Selain andisol terdapat
jenis tanah lain yang serasi bersyarat, yaitu latosol dan podzolik. Kedua tanah ini
terdapat di daerah rendah dibawah 800mdpl.
3. Elevasi
Makin rendah elevasi pertanaman, suhu udara akan semakin tinggi. Oleh sebab
itu pada daerah rendah diperlukan pohon pelindung untuk mempengaruhi suhu
udara menjadi lebih rendah sehingga tanaman teh bertumbuh dengan baik. Menurut
keserasian elevasi di Indonesia terdapat tiga daerah, yaitu
 Daerah rendah < 800mdpl
 Daerah sedang 800 – 1200 mdpl
 Daerah tinggi > 1200 mdpl

Pengaruh suhu udara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh


sehingga mutu yang dihasilkan tergantung dari tempat teh itu ditanam. Umunya
aroma teh yang dihasilkan pada daerah tinggi lebih baik daripada daerah rendah.
Perkebunan teh di Indonesia terdapat pada keserasian elevasi cukup luas, sekitar
400-2000 mdpl.

III. PENUTUP
a. Kesimpulan
Tanaman teh salah satu komoditi yang banyak ditanam di indonesia
yang memiliki beberapa bagian yang terpenting atau biasa disebut dengan
botani. Botani tanaman teh yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Selain itu syarat tumbuh tanaman teh adalah iklim, tanah, dan elevasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sastrahidayat. 1991. “Budidaya Berbagai Jenis Tanaman Industri”. Surabaya. Fakultas


Pertanian Universitas Brawijaya Malang bekerjasama dengan Usaha Nasioanal.
Syamsulbahri. 1996. “Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan”. Yogyakarta.
Gajah Mada University Press.
Puslitbang Perkebunan. 2010. “Budidaya dan Pascapanen Teh (Online)”. Diakses 21
September 2018. http://perkebunan.litbang.go.id.

Anda mungkin juga menyukai