Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Shalih Abd.al-Aziz dan Abd. Al-Aziz Abd. Majid menyatakan,”bahwasanya hidup
adalah suatu lembaga sekolah. Statement tersebut apabila diproyeksikan dalam program
pendidikan maka memberikan implikasi bahwa “Pendidikan adalah upaya radar dan
bertanggungjawab untuk memelihara, membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan peserta didik, agar ia memiliki makna dan tujuan hidup yang
hakiki”. Sementara proses pendidikan bertujuan untuk menimbulkan perubahan-perubahan
yang diinginkan pada setiap peserta didik.
Dalam menjalankan misi pendidikan, untuk melihat tingkat atau kadar penguasaan
sahabat terhadap materi pelajaran, nabi SAW juga mengevaluasi sahabat-sahabatnya. Dengan
mengevaluasi sahabat-sahabat, rasulullah mengetahui kemampuan para sahabat dalam
memahami ajaran agamaatau dalam menjalankan tugas. Untuk melihat hasil pengajaran yang
dilaksanakan, rasulullah SAW sering mengevaluasi hafalan para sahabat dengan cara
menyuruh para sahabat membacakan ayat-ayat al-qur’an dihadapannya dengan membetulkan
hafalan dan bacaan mereka yang keliru. Seorang calon guru nantinya akan benar-benar
dituntut profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam
mengajar nantinya seorang guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam hal itu, evaluasi
pendidikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru
untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan tersebut, dan diantara evaluasi yang
dilakukan oleh guru yaitu evaluasi hasil belajar, dimana evaluasi ini dilakukan untuk
mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan siswa setelah menerima materi dan
arahan dari seorang guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian penilaian?
2. Apa saja jenis-jenis penilaian?
3. Bagaimana perbandingan Tes Diagnostic, Formatif dan Sumatif?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penilaian.
2. Mengetahui jenis-jenis penilaian.
3. Mengetahui perbandingan Tes Diagnostic, Formatif, dan Sumatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian
Penilaian dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar, pertumbuhan serta perkembangbangan sikap dan perilaku yang dicapai siswa.
Berkaitan dengan hal ini guru harus membuat keputusan mengenai pencapaian belajar
kompetensi dari siswa.
Pengertian diatas menunjukkan bahwa penilaian merupakan suatu proses untuk
menggambarkan perubahan dari diri siswa setelah pembelajaran. Proses memberi arti
bahwa penilaian dilakukan secara ters-menerus dan berkesinambungan, dengan cara
tertentu sehingga mendapat hasil sesuai yang diharapkan. Di sana juga digambarkan
bahwa dalam penilaian dilakukan dengan mengumpulkan kenyataan secara sistematis.
Hal ini memperlihatkan bahwa di dalam penilaian diperlukan pengambilan data atau
disebut pengukuran. Sedangkan menurut Permendiknas No. 20 Tahun 2007, penilaian
pendidikan adalah proses pengumpulan data pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar siswa.
Menurut Permendiknas No. 2o Tahun 2007 penilaian hasil belajar oleh pendidik
menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan
atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan siswa. Ini menunjukkan bahwa penilaian yang digunakan dalam penilaian
kelas.1
Norman E. Gronlund dalam Ngalim Purwanto merumuskan pengertian evaluasi
pembelajaran sebagai suatu proses yng sitematis untuk menentukan sampai mana tujuan-
tujuan pembelajaran dicapai siswa.2 Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap
kegiatan evaluasi atau penilaian pembelajaran Qur’an Hadits merupakan proses yang
sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data tentang pembelajaran siswa.

1
Muhammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran teori dan praktik di tingkat pendidikan dasar, 2016,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, h. 231
2
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan evaluasi pengajaran, 2012, Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 3

3
B. Jenis-jenis evaluasi
Evaluasi prestasi belajar siswa di sekolah dibagi menjadi empat jenis.
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang ditujukan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar, dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan atau
topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran
telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa evaluasi
formatif adalah penggunaan tes-tes selama berlangsungnya proses pembelajaran agar
siswa dan guru memperoleh informasi (feed back) mengenai kemajuan yang telah
dicapai.
Tesmer menyatakan, "Formative evaluation is a judgement of the strengths and
weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the
instruction to improve its effectiveness and appeal" Evaluasi ini dimaksudkan untuk
mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada
pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan, “Formative testing is done to monitor
student progress over period of time’’ Ukuran keberhasilan atau kemajuan siswa
dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam
rumusan tujuan (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK yang akan dicapai
pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada
tingkat kematangan siswa. Artinya, TIK dirumuskan dengan me- merhatikan
kemampuan awai anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang diperkirakan masih
sangat mungkin dijangkau atau dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
Dari evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan
siapa saja yang dianggap belum berhasil, untuk selanjutnya diambil tindakan-
tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah memberikan remedial bagi
para siswa yang belum berhasil, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa
yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Adapun bagi
siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi
mereka yang memiliki kemampuan lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi
tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
Dengan demikian, evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan ketika

4
program sedang dilaksanakan dari awal sampai akhir program. Selanjutnya, fungsi
evaluasi formatif menurut wirawan, adalah sebagai alat kontrol pelaksanaan
program.3
2. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang ditujukan untuk keperluan penentuan
angka kemajuan atau hasil belajar siswa. Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru
menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu semester. Kawasan
bahannya sama dengan kawasan bahan yang terkandung di dalam satuan program
semester.
Evaluasi sumatif dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang di
dalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya.
Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu
periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang
diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang
studi.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang ditujukan untuk menempatkan siswa
dalam situasi belajar atau program pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk membantu
memecahkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu. Apabila jenis
evaluasi formatif dan sumatif menjadi tanggung jawab guru (guru bidang studi),
evaluasi penempatan dan diagnostik lebih merupakan tanggung jawab petugas
bimbingan penyuluhan. Dengan demikian, evaluasi diagnostik merupakan evaluasi
yang digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada siswa
sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat.
Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap
awal, selama proses pembelajaran maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal
evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau kemampuan prasyarat

3
Wirawan, Pengantar Evaluasi Program, 2008, PPS Uhamka, h.38

5
yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses, evaluasi ini diperlukan untuk
mengetahui bahan-bahan yang masih belum dikuasai dengan baik sehingga guru
dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara
pada tahap akhir, evaluasi diagnostik untuk mengetahui tingkat penguasaan atas
seluruh materi yang telah dipelajarinya.4

C. Perbandingan Tes diagnostik, formatif, dan sumatif

Tinjauan TES DIAGNOSTIK TES FORMATIF TES SUMATIF

Fungsi - Menentukan apakah - Sebagai umpan balik - Untuk


bahan prasyarat telah bagi siswa, guru, maupun memberikan tanda
dikuasai atau belum program untuk menilai kepada siswa
pelaksanaan satu unit bahwa telah
- Menentukan tingkat
program mengikuti suatu
penguasaan siswa
program, serta
terhadap bahan yang
menentukan posisi
dipelajari
kemampuan siswa
- Memisah-misahkan dibandingkan
siswa berdasarkan dengan kawannya
kemampuan dalam dalam kelompok.
menerima pelajaran
yang akan dipelajari.

- Menentukan
kesulitan – kesulitan
belajar yang dialami
untuk menentukan cara
yang khusus untuk
mengatasi atau
memberikan bimbingan

4
Hamdani, Strategi belajar mengajar, 2011, Bandung: CV Pustaka Setia, h. 306-308

6
Waktu - Pada saat - Selama pelajaran - Pada akhir unit
penyaringan calon berlangsung untuk program/ akhir
siswa mengetahui kekurangan pendidikan
agar pelajaran dapat
- Pada saat pembagian
berlangsung sebaik-
kelas atau awal
baiknya.
pemberian pelajaran

- Selama pelajaran
berlangsung bila guru
akan memberikan
bantuan kepada siswa

Titik berat - Tingkah laku - Menekankan pada - Menekankan


penilaian kognitif, afektif , tingkah laku kognitif pada tingkah laku
psikomotor kognitif, tetapi ada
kalanya pada
- Faktor fisik,
tingkah laku
psikologis, dan
psikomotor, dan
lingkungan
kadang – kadang
pada afektif.

Alat - Tes prestasi belajar - Tes prestasi belajar yang - Tes ujian akhir
evaluasi yang sudah tersusun secara baik
distandardisasikan

- Tes diagnostik yang


sudah
distandardisasikan

- Tes buatan guru

- Pengamatan dan daftar


cocok (check list)

Cara - Memilih tiap- - Mengukur semua - Mengukur


memilih tiap ketrampilan tujuan instruksional tujuan instruksional

7
tujuan yang prasyarat khusus umum
dievaluasi
- Memilih tujuan
setiap program
pelajaran secara
berimbang

- Memilih yang
berhubungan dengan
tingkah laku, fisik,
mental, dan perasaan

Tingkat Untuk mengukur Belum dapat ditentukan Rata-rata


kesulitan ketrampilan dasar, mempunyai tingkat
tes diambil soal tes yang kesulitan antara
mudah, yang tingkat 0,35 hingga 0,70.
kesulitannya 0,65 atau Ditambah beberapa
lebih. soal yang sangat
mudah dan
beberapa lagi yang
sangat sukar.

Cara Menggunakan standar Menggunakan standar Kebanyakan


menyekor mutlak dan standar mutlak menggunakan
relative standar relatif,
tetapi dapat pula
dipakai standar
mutlak

Cara Dicatat dan dilaporkan Prestasi tiap siswa Keseluruhan skor


pencatatan dalam bentuk profil dilaporkan dalam bentuk atau sebagian skor
hasil catatan, berhasil atau dari tjuan-tujuan
gagal menguasai suatu yang dicapai
tugas

8
BAB III
PENUTUP
Jadi, penilaian atau evaluasi pendidikan sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki proses
atau kinerja pendidikan itu sendiri, agar ke depannya lebih baik lagi.
Allah juga mengevaluasi hamba-Nya melalui berbagai cara yang bertujuan nntuk menguji
daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan yang
dialaminya; Untuk mengetahui sampai dimana atau sejauh mana hasil pendidikan wahyu yang
telah diterapkan Rasulullah terhadap umatnya; Untuk menentukan klasifikasi atau tingkatan-
tingkatan keislaman atau keimanan manusia, sehingga diketahui manusia yang paling mulia di
sisi Allah, yaitu yang paling bertakwa, manusia yang sedang-sedang saja dalam keimanan dan
ketakwaannya dan manusia yang ingkar kepada- Nya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Hamdani, M.A. 2011. Strategi belajar mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Dr. Muhammad Syarif Sumantri,M.Pd. 2016. Strategi Pembelajaran teori dan praktik di tingkat
pendidikan dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Ngalim Purwanto. 2012. Prinsip-prinsip dan evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wirawan. 2008. Pengantar Evaluasi Program. PPS Uhamka

10

Anda mungkin juga menyukai