Vilep Tugas Pertemuan 3 Khairita Silvana Sofyan p07220116016
Vilep Tugas Pertemuan 3 Khairita Silvana Sofyan p07220116016
Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan tempat kerja di
mana pekerja merasa aman dan dihormati. Isu ini melampaui keselamatan fisik dan termasuk
melindungi kesejahteraan diri, martabat, dan mental pekerja. Adapun hal-hal yang masih
sering kita jumpai hal-hal yang mengancam rasa kesejahteraan dan keamaan pekerja di
tempat kerja yaitu :
Pelecehan mengacu pada berbagai perilaku yang tidak diinginkan dan dianggap
sebagai gangguan termasuk menganiaya, memaksa, mengganggu, mengintimidasi dan
menghina orang lain karena ras, usia, kecacatan, atau jenis kelamin.
Dalam segala bentuk, umumnya pelecehan terjadi karena perbedaan dalam kekuatan
misalnya seseorang (atau sekelompok orang) dengan kekuasaan atau wewenangnya
melecehkan seseorang yang mempunyai posisi kurang kuat.
Sering pelaku pelecehan melakukan tindak pelecehan dengan caranya dan tidak
peduli terhadap dampak yang terjadi pada korban. Mereka percaya bahwa korban dalam
posisi yang lemah, harus siap dengan perilaku ini. Dalam kasus lain pelaku pelecehan
sepenuhnya menyadari dampak buruk tingkah lakunya dan ini dapat menjadi bagian dari
penyebab korban keluar dari pekerjaannya.
Dalam kedua kasus, korban pelecehan sering merasa tak berdaya, dipermalukan,
terisolasi dan direndahkan. Pelecehan biasanya serangkaian insiden, bukan satu peristiwa
dan mungkin mencakup:
B. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah perlakuan yang tidak diinginkan yang bersifat seksual,
atau berdasarkan jenis kelamin, mempengaruhi martabat perempuan dan laki-laki di
tempat kerja.
Pelecehan seksual bisa melibatkan segala sesuatu yang bersifat gender dan tindakan
seksual yang tidak diinginkan. Daftar berikut memuat beberapa dari bentuk.
Pelecehan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Semua orang di tempat kerja
perlu menyadari risiko dan tanda-tanda, dan siap untuk melaporkannya. Pelecehan
seksual adalah salah satu bentuk yang paling umum dari pelecehan tetapi paling sedikit
dilaporkan.
Konseling yang tepat dapat membantu para korban, sehingga perusahaan dapat
membantu pekerja dengan memberikan rincian kontak dari organisasi-organisasi
yang menyediakan konseling. Mengembangkan kebijakan
menggabungkan aturan kerja dan keluhan yang transparan dan prosedur investigasi
yang:
o Jadilah subyek konsultasi dengan pekerja dan manajer dan berbagi dengan
semua staf dan semua rekrutan baru;
o memberi perhatian manajer dan supervisor dan membuat jelas mereka memiliki
tugas untuk melaksanakan kebijakan dan akan diajarkan bagaimana.
o Tentukan prosedur yang harus diikuti jika insiden terjadi atau diduga. Ini harus
mencakup:
Untuk petugas P3K di tempat kerja dalam memberikan pertolongan pertama harus
memperhatikan Universal Precaution, dimana bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi
terutama yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh tanpa membedakan status
infeksi yang dapat dicapai dengan:
Cuci tangan sebelum dan segera sesudah melakukan tindakan dengan air mengalir
dan sabun atau anti septik lainnya;
Bersihkan segera ceceran darah/cairan tubuh korban secepat mungkin dengan disiram
antiseptik, dan buang ke tempat pembuangan khusus dan dianggap sebagai limbah
berbahaya karena bersifat infeksius;
Pakaian dan peralatan yang kontak dengan darah/cairan tubuh korban segera
direbus/direndam air panas minimal 80 ͦC.
C. Untuk mencegah pemakaian Narkoba di tempat kerja harus ada upaya aktif dari pihak
pengusaha dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja adalah dengan penetapan
kebijakan serta penyusunan dan pelaksanaan program.