Pengukuran Tegangan Tinggi D
Pengukuran Tegangan Tinggi D
Gambar 1. Mengukur tegangan searah dengan suatu resistor seri atau pembagian resistif.
2. Pengukuran dengan menghubung seri mikroammeter dengan resistor.
Tegangan tinggi DC biasanya diukur dengan menghubungkan tahanan yang sangat
tinggi (beberapa ratus megaohm) terhubung seri dengan microammeter, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 2.
Arus I yang mengalir melalui resistansi R diukur oleh moving coil microammeter.
Besar tegangan sumber adalah :
V=IR
Dalam hal ini drop tegangan dalam meter diabaikan, oleh karena impedansi meter sangat
kecil dibanding dengan resistansi seri R. Peralatan proteksi seperti paper gap, neon glow tube
atau zener diode, merupakan media proteksi bagi microammeter terhadap tegangan tinggi,
ketika R mengalami kegagalan atau flash over.
Gambar 2.
3. Pengukuran berdasarkan prinsip generator.
Tegangan tinggi arus bolak balik dapat diukur dengan berbagai cara :
1. Sphere Gap
Jika tegangan yang diterapkan melampaui tegangan tembus statis, maka dalam waktu
beberapa μs, sela percik akan tembus.Selama selang waktu tersebut puncak tegangan jaringan
dapat dianggap konstan.Oleh karena itu tembus dalam gas selalu terjadi pada puncak
tegangan bolak balik frekuensi rendah.Untuk sela dengan medan yang homogen (waktu
peluahan tembus sangat singkat) perilaku tersebut teramati untuk frekuensi yang lebih tinggi.
Karena itu puncak tegangan bolak balik dengan frekuensi hingga 500 kHz dapat ditentukan
dengan mengukur besar sela udara atmosfer sewaktu tembus.
Dalam gambar 1 ditunjukkan dua susunan sela bola untuk pengukuran. Susunan
horizontal digunakan untuk diameter D < 50 cm dengan rentang tegangan yang lebih rendah
sedangkan untuk diameter yang lebih besar digunakan susunan vertikal yang mengukur besar
tegangan terhadap bumi.
Untuk memperoleh ketelitian yang tinggi pada pengukuran dengan sela bola standar perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
2. Potential transformer
Trafo ukur adalah trafo stepdown yang dirancang khusus untuk pengukuran tegangan
tinggi.Kumparan tegangan tinggi dihubungkan ke terminal yang akan diukur, sedangkan
kumparan tegangan rendahnya dihubungkan dengan voltmeter atau alat ukur tegangan rendah
lainnya.Rangkaian pengukuran ditunjukkan pada gambar berikut :
Jika tegangan voltmeter adalah Vu, maka tegangan tinggi yang hendak diukur adalah :
Vx = aVu
Dimana a (faktor transformasi trafo ukur)
Sifat- sifat alat ukur ini adalah :
Harganya mahal karena untuk tegangan yang sangat tinggi serta frekuensi yang relatif
rendah (50 Hz) maka perkalian fluks magnetik dan jumlah lilitan dari belitan
tegangan tinggi menjadi sangat besar
Hasil pengukurannya teliti
Cocok untuk pengukuran di atas 100 kV
Dapat digunakan untuk mengukur tegangan puncak, harga efektif tegangan, dan
menunjukkan bentuk gelombang tegangan.
Dalam gambar di atas ditunjukkan suatu rangkaian untuk mengukur dengan tepat dan
secara kontinu nilai puncak tegangan tinggi bolak balik terhadap bumi.Arus i yang tergantung
pada laju perubahan tegangan u (t) mengalir melalui kapasitor tegangan tinggi C dan
dilalukan menuju bumi melalui dua penyearah V1 dan V2 yang terpasang antiparalel.Nilai
rata-rata Ī1 dari arus i1 diukur dengan piranti kumparan putar, pada kondisi tertentu nilai I1
sebanding dengan nilai puncak tegangan tinggi U.Dengan mengandaikan penyearah ideal
maka pada saat V1 melalukan arus diperoleh persamaan berikut :
untuk t = 0 … T/2
Kabel ukur harus kabel koaksialn yang konduktor luarnya ditanahkan.Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap inti
kabel
Untuk mengurangi pengaruh induksi pembagi tegangan terhadap osiloskop, maka
jarak osiloskop dan pembagi tegangan harus relatif jauh
Sebaiknya osiloskop diberi perisai (shielding) untuk mencegah pengaruh induksi dari
pembagi tegangan terhadap tampilan osiloskop.
5. Voltmeter elektrostatik
Jika diterapkan tegangan u (t) pada suatu susunan elektroda, misalnya seperti dalam
gambar a, maka medan elektrik menghasilkan gaya F (t) yang cenderung mempersempit sela
elektroda s. Gaya tarik tersebut dapat dihitung dari perubahan energi dari medan elektrik :
Jika nilai rata-rata F dihitung dari persamaan ini maka diperoleh hubungan yang linear
antara F dan nilai efektif kuadrat dari tegangan yang diterapkan :
Pengaruh faktor dC/ds bergantung pada cara pengubahan gaya F menjadi bentuk
pembacaan.Secara umum dC/ds akan berubah renang ukur sehingga simpangan pembacaan
tidak lagi bergantung secara kuadrat.
Dalam gambarb dicontohkan dengan sederhana suatu piranti ukur elektrostatik yang
dirancang oleh Starke dan Schroeder. Gaya F (t) bekerja pelat kecil 1 yang ditempatkan pada
tuas dengan sebuah poros, pada ujung tuas yang lain ditempatkan cermin 3 yang
memantulkan berkas cahaya untuk penunjujan optik. Pegas pelat 2 berfungsi untuk
menghasilkan momen penahan.
3. Pembagi Tegangan
Kapasitif
Pada pembagi tegangan kapasitif perbandingan transformasi akan berbeda untuk
frekuensi yang berlainan dari :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN UMUM
• Kekuatan Dielektrik
Kekuatan dielektrik merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa tahan terhadap
tegangan tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan. Kekuatan dielektrik ini tergantung pada sifat
atom dan molekul cairan itu sendiri. Namun demikan dalam prakteknya kekuatan dielektrik
tergantung pada material dari elektroda, suhu, jenis tegangan yang diberikan, gas yang terdapat
dalam cairan dan sebagainya yang dapat mengubah sifat molekul cairan. Dalam isolasi cairan
kekuatan dielektrik setara dengan tegangan kegagalan yang terjadi.
Dalam upaya memberikan gambaran tentang kekuatan dielektrik maka akan lebih memudahkan bila
dua dielektrik seri ditinjau. Dalam hal ini medan dianggap seragam, arus bocor diabaikan dan
konsentrasi fluks pada pinggiran juga diabaikan.
Pengujian dengan mode GST-Ground pada VT bertujuan untuk mengetahui nilai tan delta overall
(secara umum). Tegangan uji yang digunakan adalah 2kV sampai 10 kV.
DAFTAR PUSTAKA