Epilepsi
Dokter Pembimbing :
Disusun Oleh :
Sulau Jalung
11.2016.377
KEPANITERAAN KLINIK
KEPANITERAAN KLINIK
1
STATUS ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU PENYAKIT SARAF
RSAU DR.ESNAWAN ANTARIKSA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 14 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Tongolo, RT.4, RW 5, Kec. Kp Makasar, Jakarta Timur
Tanggal datang : 21 Mei 2018
PASIEN DATANG KE RS
Dibawa oleh keluarga / bisa berjalan
II. SUBJEKTIF
Auto / allo anamnesis, tanggal : 21 Mei 2018 pukul : 11.20 WIB
Keluhan Utama :
Pasien datang ke poli saraf RSPAU dengan riwayat kejang 2 bulan SMRS
2
bengong. Karena sering bengong, pasien menjadi lambat mengerjakan tugas daripada teman-
temannya tetapi prestasi pasien tidak terganggu.
Demam, mual dan muntah disangkal, BAB normal, BAK normal. Selama di poli saraf
pasien tenang dan tidak kejang.
III. Objektif
1. Status presens
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
GCS : E4 M6 V5
TD : 120/80mmHg
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36.60C
Kepala :Normocephali, distribusi rambut merata, konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB dan tiroid.
Paru : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut : Datar, BU (+) normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak membesar
Ekstremitas : Edema (-), akral hangat (+), CRT <2detik
Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Status psikikus
Cara berpikir : wajar
Perasaan hati : wajar
Tingkah laku : baik
Ingatan : baik
3
Kecerdasan : baik
3. Status neurologis
Kepala
Bentuk : normocephali
Nyeri tekan : (-)
Simetris : (+)
Pulsasi : (-)
Leher
Sikap : kifosis
Pergerakan : Tidak terbatas
Kaku kuduk : (-)
Nervus kranialis
.i. N. Olfaktorius (N.I) Kanan Kiri
Subjektif Normal Normal
Dengan bahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
4
Membuka mulut Normal Normal
Mengunyah Normal Normal
Menggigit Normal Normal
Refleks kornea (+) (+)
Sensibilitas (+) (+)
5
Badan dan anggota gerak
1. Badan
Motorik
i. Respirasi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
ii. Duduk : Normal
iii. Bentuk columna vertebralis : Normal
iv. Pergerakan columna vertebralis : Normal
Sensibilitas
Kanan Kiri
Taktil Baik Baik
Nyeri (+) (+)
Thermi (+) (+)
Lokalisasi (+) (+)
Refleks
Refleks kulit perut atas : tidak dilakukan
Refleks kulit perut bawah : tidak dilakukan
Refleks kulit perut tengah : tidak dilakukan
Refleks Kremaster : tidak dilakukan
6
Tonus Normotonus Normotonus
Klonus (-) (-)
Atrofi Eutrofi Eutrofi
Gerakan-gerakan abnormal
Tremor : Tidak ada
Miokloni : Tidak ada
Khorea : Tidak ada
Alat vegetatif
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
7
EEG
Kesimpulan : abnormal EEG, karena adanya cetusan epileptiform di frontal kanan yang,
menyebar biletral sinkron. Sesuai dengan bangkitan parsial berkembang menjadi umum.
CT SCAN
Kesimpulan :
- Ventrikulomegali ringan
- Hipertrofi konka nasalis kiri disertai septum deviasi
Elektrolit
Na : 131
K : 3,6
Cl :115
V. RINGKASAN
8
Subjektif
Pasien An. A usia 14 tahun datang ke poli saraf RSPAU pada tanggal 21 mei 2018
dengan keluhan riwayat kejang kelojotan berulang sejak 2 bulan SMRS. Menurut ibu
kandung pasien, pasien sejak 2 bulan lalu mengalami kejang kelojotan seluruh tubuh
berulang 2 kali terjadi sekali dalam sebulan dengan pola yang serupa. Serangan bisa
terjadi saat pasien hendak tidur siang.
Objektif
Pemeriksaan fisik, kesadaran Compos Mentis, TD: 120/80mmHg, N:88x/m, R:
20x/m, SB: 36°C. Pemeriksaan status interna dalam batas normal, pada pemeriksaan
status neurologis dalam batas normal, melalui pemeriksaan EEG dan CT Scan kepala
yang dilakukan dan melihat gejala serta tanda yang ada maka pesien di diagnosis
epilepsi tipe grand mall
VI. DIAGNOSIS
VI. PENATALAKSANAAN
Masalah
Kejang
Assesment
Epilepsi tipe grand mall
Planing
Terapi:
Farmakologi
Obat anti epilepsi:
- Carbamazepine 400 mg 2x1
Edukasi
- Minum obat sesuai anjuran
- Jika terjadi kejang keluarga diharapkan tidak panik, dan memberikan obat untuk
mengatasi kejang.
- Jangan memasukan barang apapun ke mulut saat pasien lagi kejang
- Pastikan lingkungan pasien aman saat terjadi kejang.
9
- Beri dukungan kepada pasien agar rutin minum obat
- Menerapkan pola hidup sehat (makan makanan yang bergizi, tidur cukup, dan
olahraga teratur)
- Kembali kontrol ke Dokter Spesialis Neurologi
VII. PROGNOSIS:
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
10