Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN

MATA KULIAH SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

(SISTEM DRAINASE YANG BERADA DI KEPULAUAN SERIBU (PULAU PARI))

disusun oleh :

Debi Maesarah 1152005025

Dzalika Nurperbangsari 1152005005

Elmathania Haris 1152005020

Fadilla Qatrunsalwa Nadifameidita 1152005006

Luthfiaqmar Rizky Pratiwi 1152005021

Ulfa Fajria Dasta 1152005023

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BAKRIE

JAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan

Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang
sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga
merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi
kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota
(perencanaan infrastruktur khususnya).
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan
sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas,
dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak
diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana
umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota
yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk
mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah
permkaantanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai
pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah
becek, genangan air dan banjir.
Drainase berfungsi untuk menyalurkan air buangan atau air hujan yang di
alirkan menuju kolam retensi agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan
kesehatan. Saluran ini umumnya terdapat pada bahu-bahu jalan atau pinggir
bangunan. Ukuran saluran dihitung atas dasar curah hujan tertinggi, aliran air
buangan ataupun air tanah, kecilnya ukuran dapat mengakibatkan air pada saluran
meluap dari saluran bahkan dapat mengakibatkan banjir.
1.2 Gambaran Umum

Pulau Pari secara administratif berada di wilayah Kelurahan Pulau Pari,


Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan
Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Namun, Ibukota kelurahan berada di Pulau Lancang
Besar. Berdasarkan sejarahnya, Pulau Pari awalnya adalah tempat mencari ikan
bagi nelayan Pulau Tidung yang lama kelamaan akhirnya menetap di Pulau Pari
hingga turun-temurun hingga sekarang. Pulau pari memiliki luas 41.32 ha yang
diperuntukan menurut Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah difungsikan unutk perumahan walaupun sekarang
pengembangan Pulau Pari lebih kea rah wisata mengingat usaha budidaya rumput
laut yang merupakan matapencaharian utama masyarakat Pulau Pari sudah
mengalami penurunan. Status Pulau Pari sebagian adalah milik pemerintah karena
disana terdapat UPT Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Oseanografi milik P20 LIPI yang berada di sebelah barat pulau, sedangkan sisanya
adalah milik swasta yaitu PT. Pari Asih yang hingga saat ini menjadi sengketa
dengan warga Pulau Pari.
Pulau Pari memiliki topografi yang berbentuk datar (ketinggian + 0 – 3 m dpl)
dengan tipe pantai berpasir putih dan bervegetasi mangrove (bagian utara dan
barat). Pulau Pari merupakan pulau karang timbul yang jika dilihat dari citra satelit
bentuknya mirip ikan pari. Pulau ini memiliki perairan yang dangkal dengan
substrat pasir. Penggunaan lahan di Pulau Pari digunakan untuk kepentingan
perumahan, konservasi mangrove, dan kepentingan wisata bahari. Penutupan
lahannya masih didominasi oleh semak belukar dan pepohonan. Hal ini disebabkan
wilayah Pulau Pari dimiliki sebagian besar oleh pihak swasta secara sah sehingga
penduduk Pulau Pari statusnya hanya menumpang dan tidak boleh membuka lahan
baru.

1.3 Tujuan Kunjungan

Sebagai bagian dari perkuliahan dan kegiatan akademik, kunjungan ke


Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia ini memiliki tujuan umum dan tujuan
khusus bagi mahasiswa, yaitu sebagai berikut :
A. Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem drainase perkotaan


2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi drainase yang ada di pulau
pari
3. Untuk mengetahui cara kerja sistem drainase yang ada di pulau pari.
1.3 Manfaat Kunjungan
Kunjungan ke Lembaga ilmu pengetahuan indonesia ini memiliki
manfaat yang sangat besar baik bagi mahasiswa dan juga program studi Teknik
Lingkungan.

A. Bagi Mahasiswa

1. Mendapat pengayaan informasi dari lembaga ilmu pengetahuan


indonesia,
2. Mendapatkan berbagai macam informasi aktual dan isu-isu
oseanografi,kehidupan masyarakat pulau pari .
3. Mengetahui bagaimana Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
melakukan pengawasan terhadap ekosisten dan sumber daya alam yang
terdapat di pulau pari dan penangggung jawab usaha dan/atau kegiatan
dan izin lingkungan, yang mengakibatkan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan di sekitar pulau pari.

B. Bagi Prodi Teknik Lingkungan

1. Mendapatkan pengayaan informasi seputar pendidikan lingkungan


pesisir di bidang Teknik Lingkungan,
2. Bekerja sama antara Universitas Bakrie dengan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia ini
BAB II
PEMBAHASAN

Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Selain


kawasan perkotaan, di kawasan pulau juga ada saluran drainase. Di pulau pari juga
terdapat saluran drainase yang berada di depan rumah – rumah warga. Saluran drainase
ini diperuntukkan untuk mengalirkan grey water dan air hujan langsung ke laut. Pulau
pari yang memiliki luas 41.32 ha ini, mempunyai 2 saluran drainase yang mengarah
ke laut dan langsung meresap ke tanah. Saluran drainase yang mengarah ke laut
berbentuk persegi empat, dan terletak di setiap depan rumah warga Pulau Pari. Di
saluran drainase ini tidak hanya menampung air hujan tetapi, menampung limbah
domestik warga Pulau Pari juga. Hilir salurannya menuju ke laut, dimana titik akhir
semua pembuangan yang ada di Pulau Pari adalah di laut selain air hujan atau limbah
domestik yang langsung terserap ke dalam tanah.
Sarana penyaluran air limbah domestik yang ada di pulau pari menggunakan
sistem on-site namun tidak ditemukan adanya IPAL di sekitar pulau pari. Awalnya
warga membuang limbah domestik langsung ke laut. Limbah domestik terdiri dari grey
water dan black water. Untuk grey water, langsung disalurkan ke resapan. Sedangkan
untuk black water, melewati septic tank terlebih dahulu lalu langsung ke masuk ke
serapan. Sarana sanitasi lingkungan di pulau pari sudah cukup baik. Sudah terdapat
saluran pembuangan air kotor dari rumah-rumah warga langsung ke laut sehingga air
kotor limbah rumah tangga tidak terlalu menggenang disekitar rumah tetapi
membutuhkan waktu meresap hingga 10 jam. Namum sayang masih belum ada
instalasi pengolahan untuk air buangan tersebut.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai