Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Drosophila sering disebut juga dengan “lalat buah” ini mempunyai ukuran
antara 3-5mm dan hidupnya berkelompok dengan jumlah yang banyak. Biasanya
hidup berkeliaran dan kerap kali mengganggu atau merusak buah maupun
sayuran. Drosophila biasa mendatangi buah yang sudah dipanen dan matang. Ia
mendatangi buah dengan tujuan untuk mengambil nutrisi dan meletakkan telur.
Buah yang di dalamnya terdapat telur Drosophila nantinya akan mengalami
kebusukan bila telur-telur tersebut telah melanjutkan tahapan hidup ke fase larva.
Larva-larva yang menyerap nutrisi dari buah mengakibatkan buah menjadi busuk
dan tidak layak konsumsi (Dreves & Gail, 2011). Drosophila biasa memasukkan
telur ke dalam buah sebanyak 100 telur per hari. Siklus hidup Drosophila ini
mulai dari telur hingga lalat buah yang dewasa sekitar 2 minggu (Sharifi, et al.,
2013). Banyaknya telur yang diletakkan pada buah dapat mengancam buah
maupun sayuran.
Selama ini pengendalian hama pada buah maupun sayuran biasanya
menggunakan bahan-bahan kimia, misalnya penggunaan pestisida. Penggunaan
pestisida tersebut nantinya dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat
bila terkonsumsi, maka diperlukan pengendalian lain yang lebih efektif agar
dampak yang ditimbulkan sedikit bahkan tidak berdampak sama sekali. Salah satu
pengendalian hama yang tidak memiliki dampak negatif ialah musuh alami.
Musuh alami dapat berupa parasitoid, pemangsa (predator), pesaing (competitor),
maupun pathogen (Kalshoven, 1981).
Dewasa ini metode pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan
musuh alami sebagai agen pengendali hayati telah banyak dikembangkan. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh hama yang
menyerang sayuran maupun buah-buahan. Parasitoid sering dianggap predator
yang ampuh untuk mengendalikan serangan hama (Hamid, et al., 2003).

Verawaty Sinurat, 2014


Identifikasi Parasitoid Yang Menginfeksi Drosophila Sp. Yang Ada Di Sekitar Wilayah Kebon
Bibit Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2

Parasitoid merupakan agen pengendali hayati yang potensial yang


mempunyai keunggulan dibandingkan dengan teknik pengendali dan musuh alami
jenis lainnya. Parasitoid mampu menyerang inang secara spesifik, berukuran
kecil, jumlah populasi di lapangan yang melimpah dan mampu menekan populasi
serangga hama secara signifikan (Godfray, 1994). Parasitoid biasanya berasal dari
banyak spesies serangga dan memiliki cara masing-masing untuk mematikan
inangnya. Bila berhasil parasiotid tersebut melanjutkan tahapan hidup ke tahapan
larva maupun pupa (Josso, et al., 2011). Parasitoid yang sering muncul dan
memparasiti Drosophila ialah dari Leptopilina. Parasitoid ini biasa menyerang
pada fase larva dan meletakkan telur-telurnya (Masahito & Awit, 2012).
Wilayah Kebon Bibit yang berada di Kota Bandung ini merupakan
wilayah perumahan padat penduduk. Wilayah ini memiliki ketinggian 781 mdpl
dengan rata-rata suhu tiap harinya berkisar antara 25oC hingga 29oC. Dilihat dari
kondisi lingkungan wilayah tersebut maka dari itu penelitian ini memungkinkan
dapat dilakukan di wilayah tersebut karena inang dari parasitoid yaitu Drosophila
kemungkinan ada pada wilayah dengan kondisi lingkungan seperti itu yang sesuai
dengan ciri dari kondisi lingkungan untuk Drosophila dapat hidup. Dengan
demikian ketika suatu wilayah terdapat inang dari parasitoid kemungkinan besar
maka di wilayah tersebut terdapat juga parasitoid karena parasitoid sangat
tergantung terhadap inangnya.
Melihat pentingnya parasitoid sebagai pengendali hama, maka perlu
dilakukan langkah awal agar diketahui terlebih dahulu jenis parasitoid yang ada
pada Drosophila sp. Agar pada tahapan selanjutnya parasitoid tersebut dapat
dikembangbiakkan dan nantinya dapat digunakan sebagai pengendali hama
dengan menggunakan musuh alami. Maka dari itu dilakukan penelitian ini untuk
mengidentifikasi parasitoid yang ada pada Drosophila sp. yang nantinya dapat
digunakan untuk mengendalikan keberadaan Drosophila sp. yang mengganggu
petani maupun pedagang buah dan sayur yang ada di pasar-pasar tradisional.

Verawaty Sinurat, 2014


Identifikasi Parasitoid Yang Menginfeksi Drosophila Sp. Yang Ada Di Sekitar Wilayah Kebon
Bibit Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3

1.2 Rumusan Masalah


Jenis parasitoid apakah yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di
sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?

1.3 Pertanyaan Penelitian


a. Jenis parasitoid apa saja yang paling banyak menginfeksi Drosophila sp.
yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
b. Berapa presentase parasitisasi parasitoid yang menginfeksi Drosophila
sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
c. Berapa presentase rasio parasitisasi parasitoid yang menginfeksi
Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
1.4 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian penulis membatasi masalah penelitian.
a. Sampel diambil dari sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung
b. Buah yang digunakan sebagai umpan ialah pisang ambon
c. Inang parasitoid yang diamati dan diidentifikasi adalah Drosophila sp.
d. Parameter yang diidentifikasi adalah spesies parasitoid yang muncul
dari pupa Drosophila sp.
e. Identifikasi parasitoid dilakukan berdasarkan karakter morfologinya

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi jenis dan
tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Drosophila sp. di wilayah Kebon Bibit
kota Bandung.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai informasi awal
untuk pengembangan parasitoid sebagai pengendali Drosophila sp.

Verawaty Sinurat, 2014


Identifikasi Parasitoid Yang Menginfeksi Drosophila Sp. Yang Ada Di Sekitar Wilayah Kebon
Bibit Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai