Drosophila sering disebut juga dengan “lalat buah” ini mempunyai ukuran antara 3-5mm dan hidupnya berkelompok dengan jumlah yang banyak. Biasanya hidup berkeliaran dan kerap kali mengganggu atau merusak buah maupun sayuran. Drosophila biasa mendatangi buah yang sudah dipanen dan matang. Ia mendatangi buah dengan tujuan untuk mengambil nutrisi dan meletakkan telur. Buah yang di dalamnya terdapat telur Drosophila nantinya akan mengalami kebusukan bila telur-telur tersebut telah melanjutkan tahapan hidup ke fase larva. Larva-larva yang menyerap nutrisi dari buah mengakibatkan buah menjadi busuk dan tidak layak konsumsi (Dreves & Gail, 2011). Drosophila biasa memasukkan telur ke dalam buah sebanyak 100 telur per hari. Siklus hidup Drosophila ini mulai dari telur hingga lalat buah yang dewasa sekitar 2 minggu (Sharifi, et al., 2013). Banyaknya telur yang diletakkan pada buah dapat mengancam buah maupun sayuran. Selama ini pengendalian hama pada buah maupun sayuran biasanya menggunakan bahan-bahan kimia, misalnya penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida tersebut nantinya dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat bila terkonsumsi, maka diperlukan pengendalian lain yang lebih efektif agar dampak yang ditimbulkan sedikit bahkan tidak berdampak sama sekali. Salah satu pengendalian hama yang tidak memiliki dampak negatif ialah musuh alami. Musuh alami dapat berupa parasitoid, pemangsa (predator), pesaing (competitor), maupun pathogen (Kalshoven, 1981). Dewasa ini metode pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan musuh alami sebagai agen pengendali hayati telah banyak dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh hama yang menyerang sayuran maupun buah-buahan. Parasitoid sering dianggap predator yang ampuh untuk mengendalikan serangan hama (Hamid, et al., 2003).
Verawaty Sinurat, 2014
Identifikasi Parasitoid Yang Menginfeksi Drosophila Sp. Yang Ada Di Sekitar Wilayah Kebon Bibit Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
Parasitoid merupakan agen pengendali hayati yang potensial yang
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan teknik pengendali dan musuh alami jenis lainnya. Parasitoid mampu menyerang inang secara spesifik, berukuran kecil, jumlah populasi di lapangan yang melimpah dan mampu menekan populasi serangga hama secara signifikan (Godfray, 1994). Parasitoid biasanya berasal dari banyak spesies serangga dan memiliki cara masing-masing untuk mematikan inangnya. Bila berhasil parasiotid tersebut melanjutkan tahapan hidup ke tahapan larva maupun pupa (Josso, et al., 2011). Parasitoid yang sering muncul dan memparasiti Drosophila ialah dari Leptopilina. Parasitoid ini biasa menyerang pada fase larva dan meletakkan telur-telurnya (Masahito & Awit, 2012). Wilayah Kebon Bibit yang berada di Kota Bandung ini merupakan wilayah perumahan padat penduduk. Wilayah ini memiliki ketinggian 781 mdpl dengan rata-rata suhu tiap harinya berkisar antara 25oC hingga 29oC. Dilihat dari kondisi lingkungan wilayah tersebut maka dari itu penelitian ini memungkinkan dapat dilakukan di wilayah tersebut karena inang dari parasitoid yaitu Drosophila kemungkinan ada pada wilayah dengan kondisi lingkungan seperti itu yang sesuai dengan ciri dari kondisi lingkungan untuk Drosophila dapat hidup. Dengan demikian ketika suatu wilayah terdapat inang dari parasitoid kemungkinan besar maka di wilayah tersebut terdapat juga parasitoid karena parasitoid sangat tergantung terhadap inangnya. Melihat pentingnya parasitoid sebagai pengendali hama, maka perlu dilakukan langkah awal agar diketahui terlebih dahulu jenis parasitoid yang ada pada Drosophila sp. Agar pada tahapan selanjutnya parasitoid tersebut dapat dikembangbiakkan dan nantinya dapat digunakan sebagai pengendali hama dengan menggunakan musuh alami. Maka dari itu dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi parasitoid yang ada pada Drosophila sp. yang nantinya dapat digunakan untuk mengendalikan keberadaan Drosophila sp. yang mengganggu petani maupun pedagang buah dan sayur yang ada di pasar-pasar tradisional.
Verawaty Sinurat, 2014
Identifikasi Parasitoid Yang Menginfeksi Drosophila Sp. Yang Ada Di Sekitar Wilayah Kebon Bibit Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3
1.2 Rumusan Masalah
Jenis parasitoid apakah yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
1.3 Pertanyaan Penelitian
a. Jenis parasitoid apa saja yang paling banyak menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung? b. Berapa presentase parasitisasi parasitoid yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung? c. Berapa presentase rasio parasitisasi parasitoid yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung? 1.4 Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian penulis membatasi masalah penelitian. a. Sampel diambil dari sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung b. Buah yang digunakan sebagai umpan ialah pisang ambon c. Inang parasitoid yang diamati dan diidentifikasi adalah Drosophila sp. d. Parameter yang diidentifikasi adalah spesies parasitoid yang muncul dari pupa Drosophila sp. e. Identifikasi parasitoid dilakukan berdasarkan karakter morfologinya
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi jenis dan tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Drosophila sp. di wilayah Kebon Bibit kota Bandung.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai informasi awal untuk pengembangan parasitoid sebagai pengendali Drosophila sp.
Verawaty Sinurat, 2014
Identifikasi Parasitoid Yang Menginfeksi Drosophila Sp. Yang Ada Di Sekitar Wilayah Kebon Bibit Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu