Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1:

PT Syamsurya Mandiri adalah pabrik pengolahan udang yang berada di Sungai Meriam,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sampai saat ini, pengolahan limbah udang
pada pabrik tersebut masih kurang optimum padahal limbah udang memiliki potensi untuk diolah
menjadi bahan pengawet seperti khitosan.

Topik Pengamatan : Limbah Kulit Udang

Scope Pengamatan : Kecamatan Anggana.

Keterangan: Pengamatan permasalahan berdasarkan objek pengamatan tersebut adalah fungsi


penelitian memecahkan suatu permasalahan serta memberikan alternative bagi kemungkinan
metode yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut.

Tugas 3 dan Tugas 4:

Pada PT Syamsurya Mandiri, kapasitas produksi bisa mencapai 10 – 11 ton perhari.


Limbah kulit udang mencapai 35%-50% dari total berat udang. Teknik yang dilakukan untuk
mendapatkan data tersebut adalah dengan teknik wawancara dengan security PT Syamsurya
Mandiri dengan melihat laporan mahasiswa dari Universitas Mulawarman, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan (2011). Pada saat memperoleh data produksi, dilakukan wawancara ulang
kepada security pabrik untuk memastikan data yang diperoleh adalah data yang up to date.
Sehingga diperoleh data produksi pada tahun 2017 kapasitas produksi masih pada 10 – 11 ton
perharinya.

Sehingga,

𝑡𝑜𝑛 365 ℎ𝑎𝑟𝑖


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 = 10,5 𝑥 42,5% 𝑥
ℎ𝑎𝑟𝑖 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝑡𝑜𝑛
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 = 1.628,8125
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Tugas 5:

Metode alternatif yang dipilih adalah “Kinetika Reaksi Demineralisasi Pada Isolasi Kitin
Dari Limbah Cangkang Udang Industri Ebi”.

Tugas 6:

Identifikasi awal penentuan topik:

a) Bahan baku : Limbah kulit udang.


b) Produk : Kitin.
c) Nama proses : Deproteinasi dan Demineralisasi.

Tugas 7:

Parameter Keterjangkauan Kemudahan Kemurahan


Keterjangkauan Parameter Keterjangkauan Parameter
1. Alat yang digunakan
a. Pre-treatment
 Baskom  Tersedia Pribadi
 Oven (Untuk  Tersedia di Lab. Teknik
memanaskan kulit Kimia Polnes
udang)
 Stopwatch  Tersedia Pribadi
 Blender  Tersedia Pribadi
b. Proses utama
 Kaca Arloji  Tersedia di Lab. Teknik
Kimia Polnes
 Spatula  Tersedia di Lab. Teknik
Kimia Polnes
 Neraca analitik (Untuk  Tersedia di Lab.
menimbang sampel) Teknik Kimia Polnes
 Labu Ukur 100 mL  Tersedia di Lab. Teknik
(Untuk membuat Kimia Polnes
larutan NaOH 3,5%
dan HCl 1 N)
 Pipet Ukur 10 mL  Tersedia di Lab. Teknik
(Untuk memipet Kimia Polnes
larutan HCl 37%)
 Gelas Kimia 250 mL  Tersedia di Lab. Teknik
(Untuk proses Kimia Polnes
deproteinasi dan
deminaralisasi)
 Hotplate  Tersedia di Lab. Teknik
Kimia Polnes
 Pengaduk Stirrer  Tersedia di Lab. Teknik
Kimia Polnes
 Pipet Volume 50 mL  Tersedia di Lab Teknik
(Untuk memipet Kimia Polnes
larutan HCl 1 N dan
NaOH 3,5%)
c. Post-Treatment
 Oven  Tersedia di Lab. Teknik
Kimia Polnes
 Desikator  Tersedia di Lab. Teknik
Kimia Polnes
2. Bahan yang digunakan
a. Pre-treatment
 Limbah Kulit Udang  Tersedia di PT.
Syamsurya Mandiri
 Air  Tersedia pribadi
b. Proses Utama
 NaOH (untuk  Tersedia di Lab Teknik  Rp 1.600/gram (p.a)
membuat NaOH 3,5%) Kimia Polnes
 HCl 37% (untuk  Tersedia di Lab Teknik  Rp 600.000/L (p.a)
membuat HCl 1 N) Kimia Polnes
 Aquadest  Tersedia di Lab Teknik  Rp 4.000/L
Kimia Polnes
 Kertas Saring  Tersedia di Lab Teknik  Rp 9.000/Lembar
Kimia Polnes
 Tersedia di Lab Teknik  Rp 4.000/Lembar
 Indikator Universal Kimia Polnes
3. Analisa Produk
a. Analisa Kitin (metode  Tersedia di Lab Teknik  Rp 30.000/Sampel
spektrofotometri FTIR) Kimia UGM

Tugas 8:

Topik pengamatan: Pembuatan kitin dengan metode deproteinasi dan demineralisasi dari kulit
udang.

Anda mungkin juga menyukai