20 3,6 10 0,36
30 6,4 10,01 0,64
40 10 10,09 0,99
50 11 10,36 1,06
60 13 10,12 1,28
70 14 10,22 1,37
Rata – Rata 0,95
Volume Ekstrak = 50 mL
Volume Rafinat = 50 mL
Waktu (menit) Volume NaOH untuk titrasi (mL) Konsentrasi Asetat (N)
Ekstrak Rafinat Ekstrak (Y1) Rafinat (X2)
5 0,1 0,1 0,0002 0,0002
10 0,1 0,1 0,0002 0,0002
15 0,1 0,1 0,0002 0,0002
20 0,1 0,1 0,0002 0,0002
25 0,1 0,1 0,0002 0,0002
30 0,1 0,1 0,0002 0,0002
35 0,1 0,1 0,0002 0,0002
Ekstraksi cair – cair adalah proses pemisahan zat cair yang terlarut dalam
cairan dengan cara mengontakkan dengan zat cair lain yang dapat melarutkan zat
terlarut. Ekstraksi digunakan untuk memisahkan umpan yang terdiri atas zat terlarut
(solute) dan zat yang mencairkan (dilute) yang dikontakkan dengan pelarut
(solvent). Pada percobaan kali ini digunakan asam asetat sebagai zat terlarut,
trichloroethylene (TCE) sebagai zat yang mencairkan (dilute) dan air sebagai zat
cair lain yang dapat melarutkan asam asetat (solvent). Asam asetat yang terdispersi
ke dalam trichloroethylene akan berpindah dari trichloroethylene ke pelarutnya
(air) saat dikontakkan dimenara packing pada kolom ekstraksi. Adanya
perpindahan massa asam asetat dari trichloroethylene menuju air disebabkan oleh
adanya perbedaan konsentrasi asam asetat pada trichloroethylene dan air. Diketahui
bahwa asam asetat larut baik dalam air maupun trichloroethylene.