Ekstraksi adalah proses pemisahan secara kimia dan fisika kandungan zat
simplisia menggunakan pelarut yang sesuai. Hal-hal yang penting
diperhatikan dalam melakukan ekstrasi yaitu pemilihan pelarut yang sesuai
dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang ingin diekstraksi ataupun sesuai
dengan sifat kepolaran kandungan kimia yang diduga dimiliki simplisia
tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran simplisia harus
diperkecil dengan cara perajangan untuk memperluas sudut kontak pelarut
dan simplisia, tapi jangan terlalu halus karna dikhawatirkan menyumbat
pori-pori saringan menyebabkan sulit dan lamanya poses ekstraksi.
A. Proses yang terjadi selama proses ekstraksi :
pembilasan senyawa-senyawa dalam simplisia keluar dari simplisia
melarutnya kandungan senyawa kimia oleh pelarut keluar dari sel
tanaman melalui proses difusi dengan 3 tahapan : 1. penentrasi pelarut
kedalam sel tanaman sehingga terjadi pengembangan (swelling) sel tanaman.
2. proses disolusi yaitu melarutnya kandungan senyawa didalam pelarut. 3.
difusi dari senyawa tanaman, keluar dari sel tanaman (simplisia).
B. Pertimbangan pemilihan metode ekstraksi didasarkan pada :
2. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru
hingga semua pelarut tertarik dengan sempurna (exhaustive extraction),
umunya dilakukan pada suhu kamar. tahapan perkolasi penetesan pelarut
serta penampungan perkolat nya hingga didapat volume 1 sampai 5 kali
jumlah bahan.
Proses keberhasilan ekstraksi dengan cara perkolasi dipengaruhi selektifitas
pelarut, kecepatan alir pelarut dan suhunya, ukuran simplisia tidak boleh
terlalu halus, karna dapat menyumbat pori-pori saringan perkolator.
3. Refluks
Refluks adalah proses ekstraksi dengan pelarut yang didihkan beserta
simplisia selama waktu tertentu dan jumlah pelarutnya konstan, karna pelarut
terus bersirkulasi didalam refluks (menguap, didinginkan, kondensasi,
kemudian menetes kembali ke menstrum (campuran pelarut dan simplisia) di
dalam alat). Umumnya dilakukan pengulangan pada residu pertama, hingga
didapat sebanyak 3-5 kali hingga didapat proses ekstraksi sempurna
(exhaustive extraction).
7. Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan uap air pada simplisia
(umumnya cara ini dilakukan pada kandungan kimia simplisia yang mudah
menguap seperti minyak atsiri), sehingga uap air menarik kandungan zat
didalam simplisia, yang kemudian terkondensasi bersama-sama menghasilkan
ekstrak cair (campuran).
8. Ekstraksi ultrasonik
Ekstrasi dengan bantuan getaran ultrasonik (>20.000 Hz) memberikan efek
meningkatkan permeabilitas dinding sel, sehingga banyak zat yang bisa ditarik
oleh pelarut.
Kimia Aja
blog ini mendeskripsikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan ilmu kimia
Rabu, 14 Oktober 2015
Macam-Macam Metode Ekstraksi
Beberapa macam metode Ekstraksi :
1. Maserasi
Maserasi merupakan proses penyarian yang sederhana yaitu dengan cara
merendam sampel dalam pelarut yang sesuai selama 3×5 hari.
Prinsip Maserasi :
Pelarut akan menembus ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif,
sehingga akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan
zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka senyawa kimia yang
terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
Kecuali dinyatakan lain, dilakukan dengan merendam 10 bagian simplisia
atau campuran simplisia dengan derajat kehalusan tertentu, dimasukkan
kedalam bejana. Tambahkan pelarut sebanyak 70 bagian sebagai penyari,
tutup dan biarkan 3-5 hari pada tempat yang terlindung cahaya. Diaduk
berulang- ulang serta diperas, cuci ampas dengan cairan penyari
secukupnya, hingga didapatkan hasil maserasi sbyk 100 bagian. Pindahkan
kedalam bejana tertutup dan biarkan ditempat sejuk terlindung dari cahaya
selama 2 hari.
Keuntungan metoda maserasi :
Teknik pengerjaan dan alat yang digunakan sederhana serta dapat digunakan
untuk mengekstraksi senyawa yang bersifat termolabil.
2. Sokletasi
Alat Sokletasi
Posting Komentar
diaan sari pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan yang diperoleh n pelarut yang sesuai.
Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetimbangan a sederhana. Cara ini sesuai,
baik untuk skala kecil maupun skala industri ). Dasar dari maserasi adalah melarutnya
bahan kandungan simplisia dari an antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel
dengan masuk ke an konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat di dalam cairan.
Sedangkan n lemah (40-50°C). Maserasi
pengadukan kontinyu merupakan maserasi yang n konsentrasi bahan ekstraktif yang
lebih a lama dan penyarian kurang luan.
Dengan percobaan tersebut dapat ditetapkan : n isinya ke dalam labu dasar
n sedikit pelarut dalam proses peleburan atau pelarutan.s nitrogen, dan ekstrak, yang
otomatis disaring,
l. Sebagai bahan dikeringkan secara menyeluruh setelah ekstraksi, adalah tan
reproduktifitas. Namun, faktor variabel, misalnya, ekstraksi