Anda di halaman 1dari 7

KLINIK

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ARISHA


Jl. Prof Hamka Nomor 31 Simpang Empat Pasaman Barat
Hp. 081267976484 / 081276112436
ARISHA
Email : arishaklinik@yahoo.com

KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ARISHA

NOMOR : 440 / / SK / I / 2022

TENTANG

PENGELOLAAN LABORATORIUM KLINIK PRATAMA RAWAT INAP


ARISHA

PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ARISHA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Klinik


Pratama Rawat Inap Arisha, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Laboratorium yang bermutu
tinggi;
b. bahwa untuk meweujudkan pelayanan Laboratorium di Klinik
Pratama Rawat Inap Arisha dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap Arisha
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium di Klinik Pratama Rawat Inap Arisha
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap
Arisha tentang pengelolaan Pengelolaan laboratorium

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 tentang Kedokteran


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP


ARISHA TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM
DI UPTD KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ARISHA

KESATU : Kebijakan pelayanan Laboratorium Klinik Pratama Rawat Inap


Arisha sebagaimana tercantum dalam lampiran yang terlampir
dalam keputusan ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium Klinik Pratama Rawat Inap Arisha dilaksanakan
oleh Penanggung jawab UKPP dan dilaporkan Pimpinan
Klinik Pratama Rawat Inap Arisha
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak ditetapkan.

Ditetapkan di : Simpang Empat

Pada tanggal :

Pimpinan KLINIK PRATAMA RAWAT INAP

ARISHA,

Dr. Dani Adrian


LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA
RAWAT INAP ARISHA

NOMOR : 440/ / SK/ I/2022

TANGGAL :

TENTANG : PELAYANAN LABORATORIUM


KLINIK PRATAMA RAWAT INAP
ARISHA

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM

UPTD KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ARISHA

A. KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Ruang Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Ruang laboratorium harus selalu berorientasi kepada
mutu dan keselamatan pasien.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan wajib menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri)
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak
pasien.
5. Pelayanan Ruang laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam.
6. Semua pemeriksaan laboratorium pasien di Klinik Dwi Bhakti Klinik Pratama
Rawat Inap Darussyifa baik pasien rawat jalan maupun rawat inap dilayani
melalui satu pintu yaitu harus melalui Ruang Laboratorium Rumah Klinik Dwi
Bhakti Klinik Pratama Rawat Inap Darussyifa.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
10. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter
secara tertulis dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium atau menggunakan permintaan dengan menggunakan kertas
atau surat resmi lainnya.
11. Kebijakan pelayanan laboratorium dilaksanakan dalam jam kerja,
dilaksanakan oleh petugas laboratorium yang bertanggung jawab penuh
terhadap Pimpinan Klinik Dwi Bhakti.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
Kebijakan Pelayanan Laboratorium 24 Jam
1. Ruang Laboratorium dipimpin oleh seorang Pimpinan Ruang Laboratorium
yang bertanggung jawab penuh terhadap Pimpinan Klinik Dwi Bhakti.
2. Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada
untuk mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan
tenaga- tenaga dan sarana yang tepat dalam tugasnya.
3. Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (3 shift) dengan petugas laboratorium yang
on call.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Jalan


1. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di Laboratorium.
2. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan sederhana untuk pasien rawat jalan dengan waktu tunggu 140
menit
4. Hasil laboratorium pasien rawat jalan diambil oleh pasien atau kelurga pasien
di Laboratorium dan tidak boleh dibacakan via telepon.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Inap


1. Pengambilan spesimen ke ruang perawatan oleh petugas Laboratorium pada
jam kerja Klinik Dwi Bhakti.
2. Pengambilan specimen di luar jam tersebut di atas dilakukan oleh petugas
ruangan dimana pasien dirawat
3. Pemeriksaan spesimen di ruang laboratorium sesuai permintaan.
4. Hasil pemeriksaan laboratorium diambil oleh petugas ruang perawatan atau
dimana pasien dirawat dan tidak boleh dibacakan via telepon.
5. Bila ditemukan hasil pemeriksaan kritis petugas laboratorium melaporkan ke dokter
penanggung jawab untuk persetujuan dikeluarkannya hasil dan segera
laporkan hasil tersebut kepada perawat ruangan.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien UGD


1. Pengambilan spesimen langsung di UGD.
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan dokter penanggung
jawab pasien (DPHJP) saat itu

Kebijakan Pemeriksaan Laboratorium Beresiko Tinggi


1. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti : jas lab, sarung
tangan, masker, kaca mata pelindung (gogle), dan sepatu tertutup.
2. Petugas harus memberlakukan semua spesimen sebagai bahan yang infeksius.
3. Petugas harus mengelola limbah sesuai protap yang berlaku
4. Petugas harus melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan.
5. Petugas harus mencatat setiap tindakan yang dilakukan

Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium Kritis


1. Hasil kritis adalah hasil laboratorium yang segera memerlukan intervensi
dokter, sehingga hasil kritis adalah hasil laboratorium yang harus segera
diketahui oleh dokter yang merawat.
2. Penetapan hasil kritis dilakukan oleh :
a. Penanggung jawab laboratorium berdasarkan sumber yang berlaku /
standar yang berlaku (text book).
b. Ditetapkan oleh masing – masing dokter yang berkepentingan
dan memberitahukannya kepada laboratorium.
3. Hasil dari penetapan hasil kritis dibuat dalam suatu daftar dan diletakan di meja
paska analitik (meja tempat hasil yang sudah selesai dikerjakan), sehingga
mudah diakses oleh petugas / analis laboratorium.
4. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan dengan
tatacara sesuai Standar Prosedur Operasional Pelaporan Nilai Kritis.
Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di Luar
Klinik/Laboratorium Rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di
Laboratorium Klinik Dwi Bhakti Klinik Pratama Rawat Inap Darussyifa
dirujuk ke laboratorium rekanan yang sudah ditetapkan.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh petugas
laboratorium

Kebijakan Pencatatan dan Pelaporan


1. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register laboratorium
2. Spesimen yang tidak layak diperiksa dicatat dalam buku expedisi
spesimen tidak layak dan diinformasikan ke petugas jaga ruangan
yang mengirim spesimen. Data hasil pemeriksaan laboratorioum
3. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan serta dilaporkan
ke dinas
kesehatan

Kebijakan Perencanaan dan Pengadaan Bahan Laboratorium


1. Perencanaan bahan Laboratorium dilakukan 1 bulan sekali meliputi
perencanaan kebutuhan reagensia, bahan habis pakai dan dilakukan
evaluasi setiap 1 minggu sekali
2. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui Pimpinan Klinik
Dwi Bhakti
3. Penyimpanan bahan/reagensia Laboratorium harus sesuai ketentuan
atau petunjuk yang terlampir pada bahan/reagensia
4. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
5. Pengecekkan tanggal kadaluwarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan
sekali
6. Reagen Laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara
pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku
7. Jenis reagensia yang tersedia di Klinik Dwi Bhakti, antara lain: Hcl 0,1 N,
Antikoagulan EDTA, Hayem, Turk, Rees Ecker, Wright/ Giemsa, Nacl
0,9%/Ka. Sitrat 3,8%, Kit Kolesterol, Asam urat, Gula darah; Kit Golongan
darah, Kit Rapid test Kehamilan, Asam Sulfo salisil 20%, Strip tes urine
parameter, dan Eosin 2%.

Kebijakan Menetapkan Rentang Nilai/Rujukan Pemeriksaan Laboratorium


1. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu
menyertakan rentang nilai rujukan, satuan.
2. Rentang nilai rujukan yang digunakan harus merupakan rekomendasi dari
suatu
lembaga/badan yang diakui atau organisasi profesi (PDSPatklin), dan
dievaluasi secara berkala minimal 1 kali dalam setahun.

Pemantapan Mutu
1. Pemantapan mutu internal dilaksanakan setiap hari
2. Menetapkan indikator mutu (berdasar Standar Pelayanan Mutu dari Kemenkes)
3. pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta
menjadi tolok ukur dalam pengembangan mutu.
4. Evaluasi indicator mutu dilakukan 1 bulan sekali
5. Menetapkan staf laboratorium yang bertugas melakukan surveilans dan
mengevaluasi kontrol mutu baik di dalam maupun di luar laboratorium
rumah sakit (rujukan) 3 bulan sekali
6. Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
7. Hasil pemantapan mutu dilaporkan kepada Pimpinan dan dievaluasi

Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan di Ruang Laboratorium


1. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh
petugas laboratorium dan teknisi alat sesuai dengan ketentuan
setiap alat.
2. Kalibrasi alat laboratorium yang berstatus KSO menjadi tanggung jawab
penyedia
alat yang bersangkutan.
3. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan /dokumentasi kalibrasi harus
diarsipkan.

Pertemuan Rutin Ruang Laboratorium


1. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan 1 kali dihadiri oleh Pimpinan
bagian dan seluruh staf Ruang Laboratorium serta Ruang
laboratorium terkait bila diperlukan.

Penyimpanan Arsip Laboratorium

1. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium disimpan dengan


pengelompokan menurut jenis pemeriksaan.
2. Arsip hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari arsip dengan
pengelompokan
menurut sesuai status rawat (rawat inap dan rawat jalan).
3. Pemusnahan arsip hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan
setelah 1 tahun dengan pembuatan berita acara .
4. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium khusus BTA positif disimpan
selamanya.
5. Semua formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat
jalan, rawat inap atau rujukan dari luar diarsipkan selama 1 tahun.
6. Hasil PME diarsipkan selama 10 tahun
7. Hasil PMI diarsipkan selama 3 tahun
8. Laporan Bulanan & Tahunan diarsipkan selama 5 tahun
9. Buku ekspedisi rujukan pemeriksaan laboratorium diarsipkan selama 3 tahun
10. Kartu stok reagen disimpan selama 1 tahun

Kebijakan Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya


1. Limbah infeksius sebelum dibuang harus didekontaminasi sesuai
dengan peraturan yang ada.
2. Pembuangan bahan berbahaya dilakukan dengan cara:
Pengendapan, koagulasi dan flokulasi; oksidasi-reduksi, penukaran
ion, dan netralisasi.

Ditetapkan di : Simpang Empat

Pada tanggal :

Pimpinan

UPTD Klinik Pratama Rawat Inap Arisha,

Dr. Dani Adrian

Anda mungkin juga menyukai