UNIT LABORATORIUM
No. 965/A.29/SK_DIR/XI/2016
TENTANG
MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Kristen
Lindimara, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Laboratorium
yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Kristen Lindimara
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah
Sakit Kristen Lindimara sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Kristen Lindimara;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Kristen
Lindimara.
II
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA
No. 965/A.29/SK_DIR/XI/2016 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
LABORATORIUM RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
III
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSK Lindimara
Nomor 965/A.29/SK_DIR/XI/2016 Tentang Pelayanan Laboratorium
Kebijakan Umum :
1. Pelayanan di Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
2. Pelayanan Unit Laboratorium dilaksanakan mulai jam 07.30 sampai 21.00 wita sehari, 7 hari
dalam seminggu dan On Call untuk pemeriksaan CITO diatas jam operasional.
3. Semua petugas unit Laboratorium wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan dalam 24 jam yaitu darah lengkap, golongan darah,
hitung jenis leukosit, malaria, CKMB, TROPONIN,Hba1C Elektrolit, kreatinin, urea, SGOT,SGPT,
albumin, gula darah sewaktu, bilirubin total/direk/indirek, HbsAg rapid, Anti HCV rapid, VDRL rapid,
gambaran darah tepi, widal, anti HIV rapid, kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, kolesterol LDL,
glukosa, asam urat, total protein, BTA, pengecatan gram.
5. Laboratorium mengelola pemeriksaan glukometer dilakukan oleh tenaga kesehatan (Perawat) di IGD,
ICU dan ruang rawat inap.
6. Penanggung jawab pelayanan laboratorium membawahi laboratorium Patologi Klinik dan UTDRS.
11. Evaluasi Mutu Laboratorium mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal Laboratorium.
IV
13. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal
satu bulan sekali.
14. Setiap bulan wajib membuat laporan.
15. Melakukan PMI (Pemantapan Mutu Internal) dan PME (Pemantapan Mutu Eksternal) secara rutin dan
berkelanjutan.
Kebijakan Khusus :
1. Peralatan Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi oleh petugas
Laboratorium yang telah diberikan pelatihan alat dan atau yang berkompeten sesuai dengan
ketentuan yang berlaku Setiap parameter laboratorium kontrol kualitasnya sebelum
diberlakukan kepada specimen pasien.
2. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter atau bila atas
permintaan sendiri harus ada konsultasi dengan dokter baik didalam maupun diluar rumah sakit.
3. Hasil pemeriksaan Laboratorium yang dikeluarkan harus berdasarkan verifikasi dari dokter
spesialis Patologi Klinik atau petugas yang diberikan kewenangan.
4. Setiap spesimen harus memenuhi syarat / memenuhi kualitas.
5. Hasil pemeriksaan laboratorium untuk kasus biasa akan selesai dalam waktu maksimal 140
menit, dan untuk kasus cito dan kasus dari Instalasi Gawat Darurat dalam waktu maksimal
1 jam, kecuali pemeriksaan laboratorium tersebut di kirim ke laboratorium rujukan.
6. Pasien harus diberitahu bila pemeriksaan laboratorium di kirim ke laboratorium rujukan.
7. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib mengikuti
pelatihan yang diselenggarakan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................I
Kebijakan pelayanan laboratorium………………………………….………IV
Daftar Isi……………………………………………………………………..VI
BAB I. Pendahuluan......................................................................................... 1
VII
BAB I
PENDAHULUAN
2
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Tingkat Propinsi , Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 370/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan.
g. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan 1998.
h. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Departemen Kesehatan
2004.
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1075/MENKES/SK/VII/2003
Tentang Pedoman Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja.
k. Keputusan Ketua Badan Pengurus YUMERKRIS Nomor tentang
Struktur Organisasi Rumah Sakit Kristen Lindimara .
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1.DENAH RUANG
(Ada Pada Lampiran)
B. Peralatan Laboratorium.
6
NO JENIS STANDAR JUMLAH /
KELENGKAPAN LAB MADYA KETERANGAN
4 Electrolyte Analizer 1 1
5 Gelas pengaduk Tidak ada Tidak ada
6 Incubator 1 1
7 Kaca objek Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
8 Kaca penutup Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
9 Oven 1 Tidak ada
10 koagulometer 1 0
11 Lancet Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
12 Loop ose 2 0
13 Mikroskope binokuler 2 3
14 Mikropipet 2 10
15 Peralatan gelas 0 0
16 Rak pengecatan 1 1
17 Rak tabung reaksi 2 3
18 Refrigerator 2 1
19 Rotator 3 1
20 Sentrifuse Elektrik 1 1
21 Sentrifuse Hematokrit 0 0
22 Semprit jarum Sesuai Ada sesuai kebutuhan
23 Spekrtofotometer 1kebutuhan 1
24 Sterilisator 1 0
25 Stopwatch 2 2
26 Tabung reaksi Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
27 Tabung sentrifus Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
28 Tempat tidur pasien 1 1
29 Termometer 10 – 3 0
0
100 C
30 Timer 3 1
31 Tip Pipet Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
32 Torniquet 3 2
33 Votrex mixer 0 0
34 Waterbath 0 0
7
NO JENIS STANDAR JUMLAH /
KELENGKAPAN LAB MADYA KETERANGAN
35 Westergreen 1 set Ada sesuai kebutuhan
( disposable )
36 Kimia klinik Auto 2 1
Analyzer
37 Hematologi 2 2
AutoAnalyzer
38 Urinalysis Analyzer 1 1
39 Blood gas Analyzer 1 1
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
- Tanggal permintaan
- Jam pengambilan sampel
- Identitas pasien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat,RM,
ruangan tempat dirawat.
- Identitas dokter pengirim.
- Diagnosis dan keterangan klinis.
- Pemeriksaan laboratorium yang diminta.
- Nama pengambil sampel.
Pengelolaan Serum
1. Sampel darah yang telah diambil dan mengalir ke dalam tabung yang telah
berisi EDTA dicampurkan dengan cara membolak-balikkan tabung dengan
hati-hati sebanyak 8 kali.
2. Pada saat hendak dilakukan pemeriksaan dilakukan pencampuran kembali
dengan cara dibolak-balikkan sebanyak 5 – 10 kali.
Pengelolaan Plasma
1. Sampel darah yang telah diambil dan mengalir ke dalam tabung yang telah
berisi natrium citrate 0,38% dicampurkan dengan cara membolak-balikkan
tabung dengan hati-hati sebanyak 4 kali.
10
2. Plasma dipisahkan tidak boleh lebih dari 2 jam setelah pengambilan
sampel.
3. Plasma yang memenuhi syarat tidak kelihatan merah (lisis) atau keruh (
lipemik).
Pengelolaan Urine
Untuk uji carik celup, urine tidak memerlukan perlakuan khusus, kecuali
pemeriksaan harus segera dilakukan dalam waktu 1 jam, sedangkan untuk
pemeriksaan sedimen harus dilakukan pengeloaan terlebih dahulu dengan cara :
Serum yang akan dikirim ke laboratorium lain sebaiknya dalam bentuk yang
relative stabil. Untuk itu persyaratan yang dipenuhi untuk pengiriman sampel :
11
b. Faal Hemostasis
Faal hemostasis adalah pemeriksaan untuk fungsi koagulasi darah. Yang
dapat dilakukan di laborarotium adalah pemeriksaan Cloting Time ,
Bleeding Time dan Retraksi bekuan. Untuk pemeriksaan faktor-faktor
pembekuan akan di rujuk ke laboratorium rujukan seperti Plasma
Protrombin Time ( PPT ) dan lain-lain.
c. Kimia Klinik
Parameter Kimia klinik dilaboratorium klinik RS Kristen Lindimara
yang tersedia adalah parameter untuk pemeriksaan fungsi hati, fungsi
ginjal, profil lemak, petanda penyakit jantung/cardiovaskuler, diabetes
dan monitoringnya.
d. Elektrolit dan Analisa Gas Darah
Pemeriksaan elektrolit menggunakan cassette untuk Natrium, Kalium,
Chlorida dan Kalsium,PH. Untuk pemeriksaan Anlisa Gas Darah dipakai
catridge ( reagen kering ).
e. Urinalisa
Urinalisa memakai 10 parameter dalam 1 strip urin. Metode
semiautomatic, karena tes kimiawi dibaca hasilnya dengan alat sedangkan
mikroskopis sel masih manual , yaitu pembacaan dengan mikroskop.
f. Imunoserologi.
Beberapa tes imunoserologi yang ada merupakan rapid tes, dan sebagian
merupakan tes aglutinasi manual . Tidak ada autoanalyzer untuk
pemeriksaan imunoserologi.
g. Mikrobiologi dan Parasitologi.
Parameter mikrobiologi yang dilakukan hanya pengecatan Gram,
GIEMSA dan Ziel Nielsen.
12
Untuk pemeriksaan CITO / IGD hasil dapat diketahui :
Bila ditemukan hasil yang kritis dari pemeriksaan diagnostic dilaporkan dengan
system pelaporan yang formal (yang benar).
1. Laboratorium rumah sakit menetapkan nilai ambang kritis bagi setiap jenis
pemeriksaan, bila ada hasil yang kritis segera dilaporkan oleh petugas
laborat ke perawat ruangan / dokter yang meminta pemeriksaan melalui
via telepon, sebelum hasil dikeluarkan didokumentasikan di buku
laporan.
2. Hasil pemeriksaan dicatat di blanko hasil pemeriksan laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan tersebut diketik di tulis diblanko hasil, untuk pasien
umum, diberikan kepada pasien.
4. Hasil pemeriksaan untuk pasien rawat inap diambil oleh petugas bangsal
dilaboratorium, dan menandatangani buku pengambilan hasil lab.
13
4.4 Daftar Nilai Normal dan Nilai Kritis
a. Nilai Normal
No Tes Nilai Normal Nilai Normal Satuan
Pria Wanita
1. Hemoglobin dewasa 12,0 – 16,0 11,0 – 15,0 g/dl
Hemoglobin bayi 11.0– 23.0
Hemoglobin anak 11.0 – 14.0
2. Hematokrit 40,0 – 54,0 37,0 – 47,0 %
3. MCV 80 -100 80 -100 fl
4. MCH 26 - 34 26 - 34 pg
5. MCHC 32 - 36 32 - 36 g/dl
6. RBC 4,5 – 5,9 4,1 – 5,1 10^6/ul
7. RDW 11,5 – 14,5 11,5 – 14,5 %
8. Jumlah lekosit dewasa 4,0 – 10 10^3/ul
Jumlah lekosit bayi 5.0 – 19.0
Jumlah lekosit anak 4,4 – 14,5
9. Hitung jenis 5 diff
- Limfosit 22-44 25 - 40 %
- Monosit 0-7 0-7 %
- Netrofil 55-80 55-80 %
- Eosinofil 0–4 0–4 %
- Basofil 0–1 0–1 %
10. Trombosit 100 – 300 100 – 300 10^3/ul
11. MPV 6,8 – 10 6,8 – 10 fl
12. LED 0 – 15 0 – 20 mm/jam
13. PPT 12,3 12,3 detik
14. APTT 24,4 24,4 detik
15. Waktu perdarahan 1,30-6 1,30-6 menit
16. Waktu pembekuan 10-15 10-15 menit
17. Retikulosit
18. Malaria Negative Negative
19.
20. Gula darah puasa 70-110 70-110 mg/dl
21. Gula darh 2 j PP 80-140 80-140 mg/dl
22. Gula darah sewaktu 60-140 60-140 mg/dl
23. HBAiC 4-6 4-6 %
24. Kolesterol Total 100 – 200 100 – 200 mg/dl
25. HDL kolesterol 331-75 37-92 mg/dl
26. LDL kolesterol 88 -188 87 - 186 mg/dl
27. Trigliserida <150 <150 mg/dl
28. SGOT < 35 < 35 U/L
29 SGPT < 45 < 45 U/L
30. Gamma GT 5-38 5-38 U/L
14
31. Alkaline phosphatase 35 – 105 35-105 U/L
32. Bilirubin Total 0,– 1,0 0, – 1,0 mg/dl
33. Bilirubin direct 0 ,– 0,3 0 – 0,3 mg/dl
Bilirubin direct 0 – 1,2 0 – 1,2
34. Bilirubin indirect 0,1-0,7 0,1-0,7 mg/dl
35. Total protein 6–8 6–8 g/dl
36. Albumin 3,8 – 5,4 3,5 – 5,4 g/dl
37. g/dl
38. Ureum dewasa <50 < 50 mg/dl
Ureum anak <48 <48 mg/dl
Ureum bayi <42 <42 mg/dl
49.
40 Creatinin dewasa 0,9– 1,3 0,6 – 1,1 mg/dl
Creatinin anak 0,3-0,7
Creatinin bayi 0,2-0,4
41. Asam Urat 2,4-6,1 2,4-5,5 mg/dl
42. CKMB <7 <7 ng/ml
43.
44. Natrium 135 - 145 mmol/L
45. Kalium 3,5 – 5,1 mmol/L
46. Chlorida 95 – 115 mmol/L
47. Calsium ion 1,15 – 1,33 mmol/L
48.
49.
50. Pemeriksaan BGA/AGD:
- PH 7,35- 7,45 −
- PO2 83,0 – 108,0 mmHg
- PCO2 27,0-41,0 mmHg
- O2 saturasi 94 - 98 %
- BE (-)2 – (+)3 mmol
- HCO3 21.0 – 28.0 mmol/L
51. Widal :
- Typhi O Negative Negative -
- Typhi H Negative Negative -
- Paratyphi A Negative Negative -
- Paratyphi B Negative Negative -
52. IgM Salmonella Negative Negative -
53. Anti dengue IgG IgM Negative Negative -
54. HbsAg Negative Negative -
55.
56. Troponin i <0,6 <0,6 ng/L
57. TB Negative Negative −
58. Dengue NS1 Negative Negative −
59. Urine lengkap :
- Warna − − −
- Kekeruhan − − −
- PH − − −
15
- Berat jenis − − −
- Protein Negative Negative mg/dl
- Glukosa Negative Negative mg/dl
16
- Keton Negative Negative mg/dl
- Bilirubin Negative Negative -
- Urobilinogen <=0,2 <=0,2 E.U/dl
- Eritrosit Negative Negative −
- Lekosit Negative Negative −
- Nitrit Negative Negative −
Sedimen urine :
- WBC 0–5 0–5 /lpb
- RBC 0–1 0–1 /lpb
- Silinder Negative Negative −
- Epitel − − −
- Kristal Negative Negative −
- Bakteri Negative Negative −
60. Esbach
61. Pemeriksaan Feses :
- Warna − − −
- Konsistensi − − −
- Bau − − −
- Lender Negative Negative
- Darah Negative Negative
- Parasit Negative Negative
- Sel Epitel Negative Negative
- WBC feses 0–1 0-1 /lpb
- RBC feses 0–1 0–1 /lpb
- Telur Negative Negative
- Kista Negative Negative
- Benzidine Negative Negative
- Karbohidrat Negative Negative
- Lemak Negative Negative
- Sisa makanan - - -
- Darah samar - -
b. Nilai Kritis
No Tes Nilai kritis Satuan
1. Darah lengkap
- Hct <20 atau >60 %
- Hb <7 atau >20 g/dl
- Tombosit dewasa <50.000 atau >1.000.000 /ul
- Trombosit anak <20.000 atau >1.000.000 /ul
- Lekosit <2000 atau >30.000 /ul
17
dihapusan darah tepi
2. Kimia Klinik
ng/l
- Urea >100 mg/dl
- Glucosa <45 atau >500 mg/dl
- Glukosa neonatus <30 atau >300 mg/dl
- Kreatinin >5 (kecuali pasien dialis) mg/dl
3. Elektrolit dan Analisa Gas
Darah
- PH <7,10 atau >7,59
- PCO2 <20 atau >75 mmHg
- PO2 (dewasa) <40 mmHg
- PO2 (neonatus) <37 mmHg
- HCO3/bicarbonat <10 atau >40 mEg/L
- Natrium <120 atau >160 mEg/L
- Kalium <2,8 atau >6,2 mEg/L
- Kalium neonatus <2,5 atau 8,0 mEg/L
4. Urinalisa
- Glukosuria >2+
- Keton >2+
- Ditemukan Kristal As.urat,sistein,leusin,tirosin
patologis
- Albuminuria >2+
- Eritrosit >2+
- Lekosit >2+
18
4.5. PARAMETER YANG DI RUJUK.
19
BAB V
LOGISTIK
20
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1. PENGERTIAN.
Keselamatan Pasien / Patient Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari
harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial,
penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak terjadi.
6.2. TUJUAN.
21
6.2.2. TUJUAN KHUSUS :
7.1.PENGERTIAN.
b.Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
7.2. TUJUAN.
23
7.3. TATA LAKSANA.
a. Gedung.
i. Design laboratorium harus memiliki system ventilasi yang memadai
dengan sirkulasi udara yang adekuat.
ii. Design laboratorium harus mempunyai alat pemadam api yang tepat
bahan kimia berbahaya
iii. Design laboratorium harus dibuat sedemikian rupa agar dapat
menghindari panas sejauh mungkin, dengan memakai alat pembakar
gas yang terbuka untuk menghindari bahaya kebakaran
iv. Dua pintu / jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan
terpisah sejauh mungkin
v. Tempat penyimpanan reagen didesign untuk mengurangi resiko
sampai sekecil mungkin
vi. Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K )
vii. Sistem pembuangan limbah yang aman
b. Peralatan Laboratorium.
i. Semua alat di laboraotirum memiliki kemanan sedemikian rupa
sehingga pekerja tidak terpapar aliran listrik
ii. Memiliki safety cabinet untuk bekerja saat pengecatan bakteri.
Baju kerja berupa gaun pelindung merupakan salah satu jenis pakaian kerja
wajib digunakan selama di laboratorium. Tujuan pemakaian gaun pelindung
untuk melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau
24
cairan tubuh yang lain yang dapat mencemari baju atau seragam. Baju kerja harus
segera diganti bila terkena kotoran,darah atau cairan tubuh yang lain.
d.Monitoring Kesehatan
1. Pemeriksaan foto toraks bagi pegawai yang bekerja dengan bahan yang
diduga mengandung bakteri tuberculosis.
2. Pemberian imunisasi
3. Pemantauan kesehatan pegawai dilakukan setiap 6 bulan sekali secara
rutin.
2. Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata selama bekerja :
- Bila terjadi luka tusukan maka setiap pekerja wajib melakukan pemeriksaan/
test Panel Hepatitis dan HIV.
25
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pra analitik adalah suatu rangkaian kegiatan sebelum specimen siap diperiksa.
Cakupan kegiatan pranalitik adalah persiapan pasien, penulisan pesanan
laboratorium (order test) , identitas pasien, persiapan pengambilan specimen,
metode pengambilan specimen, waktu pengambilan specimen, pemilihan tabung /
wadah specimen, transportasi specimen, penempelan identitas pada tabung
specimen , preparasi specimen (sentrigugasi, pipetisasi , dll) sebelum dilakukan
tes pada alat analitik. Kegiatan-kegiatan pra analitik diatas sangat mempengaruhi
hasil akhir suatu tes laboratorium.
Pengendalian mutu pre analitik harus dimulai dari sejak persiapan pasien
sampai sentrifugasi specimen. Hal-hal yang diukur untuk melihat mutu preanalitik
adalah :
8.2.ANALITIK.
Kegiatan analitik dimulai dengan memastikan reagen dan alat yang dipakai
dalam kondisi baik sebelum pemeriksaan dilakukan.Cara memastikan alat dan
reagen dalam kondisi baik adalah dengan cara melakukan control kualitas dengan
langkah sebagai berikut :
26
1. Nyalakan alat sesuai standar prosedur operasional
2. Lakukan pemeriksaan bahan kontrol
3. Cek hasil control apakah sesuai dengan nilai jarak nilai yang
ditetapkan; bila sesuai ,
4. Lihat grafik control harian , apakah sesuai dengan “rule” yang
ditetapkan , bila sesuai alat dan reagen siap untuk dipakai
5. Bila hasil tidak sesuai dengan jarak nilai yang ditetapkan , cek
bahan control, cek reagen, cek panjang gelombang pada alat,
pada cek cuvet baca pada alat, cek lampu ada alat; perbaiki
semua hal ini bila dianggap ada masalah.
6. Lakukan kalibrasi, cocokan nilai kalibrasi
7. Lakukan langkah 2 – 4
27
BAB IX
PENUTUP
28