PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan rekam medis adalah salah satu unsur penunjang yang
diperlukan untuk mendukung pelayanan rumah sakit. Hampir seluruh ilmu
pelayanan medis membutuhkan rekam medis sebagai bukti pendokumentasian
pelaksanaan tindakan atau pelayanan.
Rekam Medis sebagai suatu Unit yang terkait dengan Unit atau instansi
lain, harus didukung dengan modalitas yang memadai agar memudahkan sistem
pelayanan dan kerjasama dengan seluruh Unit terkait.
Untuk itu diperlukan suatu Unit yang mandiri dan mampu melayani
seluruh kebutuhan Rumah Sakit akan berkas rekam medis dan
pendokumentasian lainnya dan untuk menjadi suatu Unit yang mampu bersaing
di era globalisasi.
B. Tujuan
Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan RSUD dr. Zainal Umar Sidiki
Ruang Lingkup Rekam Medis dr. Zainal Umar Sidiki meliputi Pendaftaran
Poliklinik, Pendaftran Rawat Inap, dan Managemen Rekam Medis.
D. Batasan Operasional
2. Rekam Medis
Merupakan kegiatan untuk tempat pendaftran rawat inap, UGD dan poli
gigi.
5. Tracer
6. ICD X
7. Kartu Berobat.
E. Landasan Hukum
Unit Rekam Medis dr. Zainal Umar Sidiki memiliki kebijakan dalam
Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah sakit meliputi:
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
KARU INSTALASI
REKAM MEDIS
8
1.2.2 Hubungan Kerja dengan Uniti Lain
REKAM MEDIS
KEPERAWATAN HOUSKEPENG
LABORATORIUM MARKETING
FARMASI
RADIOLOGI
1. Eksternal
PORMIKI : Penyelenggaraan diklat/seminar/workshop
Dinas Kesehatan : Pelaporan Rutin Eksternal
Puskesmas : Pelaporan Rutin Eksternal
2. Internal
Komite Medik : Komite Rekam Medis
Pelayanan Medik : Pendokumentasian kegiatan pelayanan
medik
Keperawatan : Pendomumentasian kegiatan keperawatan
Laboratorium : Pendokumentasian kegiatan pelayanan
laboratorium
Farmasi : Pendokumentasian kegiatan pelayanan
perbekalan farmasi
Radiologi : Pendokumentasian kegiatan pelayaan
radiologi
9
Keuangan : Biaya dan tagihan pasien
Marketing : Data untuk pengembangan strategi
marketing
Personalia : Ketenagaan dan Diklat
Rumah tangga : Pemeliharaan ruangan dan pengadaan
ATK.
10
Masa kerja sebagai
pelaksana rekam medis
minimal 1 tahun
11
telah disetujui dan memberikan petunjuk tentang cara
menerapkan ketentuan dalam buku pedoman penyelenggaraan
rekam medis yang telah ditetapkan.
Pelayanan informulirasi rekam medis untuk berbagai keperluan
(asuransi, visum, penelitian, dan lain-lain )
Penyelenggaraan sistem pelaporan rekam medis
Koordinasi internal dan eksternal
Perencanaan kebutuhan barang
Perencanaan kegiatan rekam medis
Perencanaan pemusnahan berkas rekam medis.
d. Uraian Tugas :
Mengawasi , mengevaluasi dan memberikan usulan terhadap
kegiatan Unit rekam medis
Menyusun program kerja Unit Rekam Medis
Mengawasi pelaksanaan pengisian formulir rekam medis
Mengusulkan pedoman teknis kerja staf
Mengawasi pelaporan Unit-Unit (harian, bulanan, dan tahunan)
Membimbing dan membina kinerja staf
Mengawasi penyusunan laporan dan pengembalian berkas
rekam medis dari ruangan
e. Wewenang :
Memberikan penilaian kinerja dan kedisiplinan staf
Memberi saran dan masukkan ke Unit terkait baik lewat
pimpinan rumah sakit maupun Komite rekam medis.
Pemberian ijin peminjaman berkas rekam medis
f. Persyaratan Jabatan :
Pendidikan formal : Sarjana / DIII Rekam Medis
Pendidikan Non formuliral : Pelatihan Rekam Medis
Masa Kerja : Minimal 3 tahun sebagai karyawan tetap
Pengalaman Kerja Sebelumnya : -
12
I.2.2.2 Pelaksana Penerimaan Pasien Baru
a. Jenis dan Kedudukan
Jenis jabatan : Fungsional
Atasan Langsung : Penanggung jawab Registrasi Penerimaan
Pasien
Atasan Tidak langsung : Kepala Ruangan Unit Rekam Medis
Bawahan Langsung : -
b. Hubungan kerja :
Hubungan kerja Internal : Bidang Pelayanan dan penunjang
medis, Bidang Keperawatan, , Bagian Marketing, Urusan Front
Office, Urusan Keuangan.
Hubungan kerja Eksternal : Pasien, Pihak ketiga.
c. Tanggung Jawab :
Penerimaan pasien baru
Kelengkapan identitas pasien
d. Uraian tugas :
1. Pendaftaran Pasien Baru (Admission)
Menuliskan nama pasien di formulir pendaftran sesuai
dokter yang akan dituju
Pasien dipersilahkan untuk kekasir dengan membawa
bukti kartu pasien lama untuk ditukarkan menjadi ADM
LUNAS
Pasien dipersilahkan untuk menuliskan identitasnya di
meja yang telah disediakan
Menginput data pasien baru di komputer, setelah itu
petugas meregistrasi nama tersebut.
Membuat Kartu pasien dan label pasien
Pasien dipersilahkan untuk ketempat timbang tensi.
2. Pendaftaran Pasien Lama
Menerima kartu pasien/buku pasien
13
Menulis nama pasien di slip pembayaran dan form
pendaftaran sesuai dokter yang dituju
Menimbang BB, mengukur TB, menensi TD pasien
Pasien dipersilahkan untuk menunggu di depan poli yang
dituju.
Menulis di buku kesehtan pasien dan berkas yang telah
dilengkapi oleh pasien
Mengambil BRM dari kasir atau apotik setelah itu
Menginput identitas pasien (nama, umur, alamat) dan
nomor rekam ke computer setelah pasien selesai dari
Pelayanan serta menulis di buku register rawat jalan.
Pembuatan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
Menerima formulir pendaftaran yang berisi identitas
pasien yang telah melakukan pelayanan.
Menginput data pasien ke dalam komputer dan secara
otomatis menjadi KIUP pasien yang sudah ada di data
dasar.
3. Penerimaan Pasien Rawat Inap dan IGD
Menyampaikan informasi kepada pasien/keluarga pasien
untuk mengisi data formulir rawat inap, lembar masuk
dan keluar, surat pernyataan persetujuan dirawat dan
surat keterangangan menanggung biaya
Petugas menyiapkan berkas rekam medis rawat inap.
Petugas menghubungi ruang perawatan untuk
permintaan ruangan atau kelasPetugas mengantarkan
pasien ke ruang VK, OK, atau penerima .
e. Wewenang :
Mengkoreksi kesalahan data maupun penomoran
sebelum pasien diantar atau dikirim ke ruang rawat inap.
f. Persyaratan jabatan :
Pendidikan Formal : DIII / SMA dan sederajat
14
Pendidikan non Formal : Menguasai Komputer microsoft exel
atau word
Masa Kerja : -
Pengalaman Kerja Sebelumnya : -
15
Mengindeks penyakit dan operasi sesuai kebutuhan
Memeriksa kelengkapan permohonan keterangan diagnosa
untuk asuransi dll
Meminta pengisian blanko asuransi/keterangan dokter
Menyusun lembaran-lembaran rekam medis rawat inap
Memisahkan berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap
dari aktif ke inaktif
Memonitoring jumlah berkas rekam medis yang ke luar dari Unit
rekam medis.
Mencari berkas rekam medis sesuai nomor rekam medis pasien.
Memberikan berkas rekam medis yang telah ditemukan
keperawat poliklinik.
Memasang tracer di tempat rekam medis yang diambil.
Menerima berkas rekam medis rawat jalan yang relah kembali
dari poliklinik.
Memeriksa, mengecek, menghitung jumlah berkas rekam medis
rawat jalan yang telah kembali dari poliklinik.
Memberi tanda check list pada formulir ekspedis rawat jalan,
menginput harapan partus, menginput diagnosa jika berkas
rekam medis telah kembali ke Uniti rekam medis.
Memonitoring berkas rekam medis yang belum kembali dari
poliklinik dan ruang perawatan.
Menyimpan berkas rekam medis sesuai dengan nomor rekam
medis yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Menerima berkas rekam medis pasien pulang dan formulir
sensus harian dari ruang perawatan untuk diserahkan ke bagian
pengelolaan dan pelaporan
Menyusun lembaran-lembaran rekam medis rawat inap untuk
kasus Obsgyn, Anak, dan Umum.
Memeriksa kelengkapan berkas rekam medis
16
Mengurus kelengkapan berkas rekam medis kepada
dokter/bangsal perawatan
Memberikan kode diagnosa dan tindakan berdasarkan
ICDX/ICOPM
Membuat indeks penyakit, dokter dan operasi
Memasukkan data pasien rawat inap.
Menyusun berkas rekam medis dalam rak penyimpanan
Melakukan pemisahan berkas rekam medis pasien yang sudah
lima tahun sejak tanggal kunjungan terakhirnya tidak berkunjung
ke RSUD dr. Zainal Umar Sidiki (berkas inaktif) ke ruang
penyimpanan inaktif
Melayani peminjaman berkas rekam medis atas persetujuan
Kepala Ruangan Unit rekam medis
e. Wewenang :
Memeriksa kelengkapan berkas dan ketersediaan berkas.
f. Persyaratan jabatan :
Pendidikan formal : SMA dan sederajat
Pendidikan non formuliral : Komputer
Masa Kerja : -
Pengalaman Kerja Sebelumnya : -
a. Hubungan kerja :
Hubungan kerja Internal : Bidang Pelayanan dan Penunjang
medis, Bidang Keperawatan, Bagian Marketing, Urusan Front
19
Office, Urusan Keuangan.
Hubungan kerja Eksternal : Pasien, Pihak ketiga.
b. Tanggung Jawab :
Kegiatan pelaporan rumah sakit baik internal maupun eksternal.
c. Uraian tugas :
Membuat laporan harian kegiatan rumah sakit, yaitu kumpulan
laporan dari poliklinik, IGD, laboratorium, apotik, radiologi dan
fisiotherapi serta data kamar VK-OK-KT.
Merekapitulasi data sensus harian rawat inap dari ruang
perawatan yang telah diambil dan memasukkannya ke dalam
Formulir rekapitulasi RP1 untuk laporan kegiatan rumah sakit
Membuat Laporan Interal dan Eksternal
Membuat laporan harian, bulanan, triwulan, semesteran dan
tahunan
Mengirim laporan internal dan eksternal sesuai jadual yang ada
Mengeluarkan data yang diperlukan dari komputer atau arsip
laporan secara manual.
Melayani permintaan data pasien rumah sakit dari
bagian/bidang lain rumah sakit yang memerlukan.
Menyerahkan/mengantar laporan-laporan ke PUSKESMAS,
DINKES. Mengarsipkan setiap laporan yang dibuat
Mendistribusikan ke Direktur dan Manajer Pelayanan.
d. Wewenang :
Meminta data kegiatan rawat jalan, rawat inap dan data
penunjang dari kegiatan rumah sakit
Memberikan usulan terhadap program kegiatan pelaporan
rekam medis baik internal maupun eksternal.
e. Persyaratan jabatan :
Pendidikan Formal: SMA
Pendidikan non Formal : Menguasai Komputer
20
Masa Kerja : -
Pengalaman Kerja Sebelumnya : -
21
BAB II
REKAM MEDIS
22
II.3. Kegunaan Rekam Medis
II.3.1 Dilihat Dari Aspek
1. Aspek Administrasi
2. Aspek Medis
3. Aspek Hukum
4. Aspek Keuangan
5. Aspek Penelitian
6. Aspek Pendidikan
7. Aspek Dokumetasi
24
II.4. Sifat Rekam Medis
Secara umum informasi rekam medis bersifat rahasia. Sumber hukum
yang dapat dijadikan acuan didalam masalah informasi medis yang
menyangkut rekam medis pasien dicantumkan dalam pasal 48 UU RI
No 29 tentang Praktek Kedokteran yaitu mengenai ” Rahasia
Kedokteran ”:
Ayat 1 : Bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktek kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran.
Ayat 2 : Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk
kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur
penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan
pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang undangan.
Proses pelayanan yang diawali dengan identifikasi pasien baik data
sosial pasien maupun perjalanan penyakit, pemeriksaan, pengobatan
dan tindakan medis lainnya. Rekam Medis merupakan catatan
(rekaman) yang harus dijaga kerahasiaannya dan terbatas pada
tenaga kesehatan serta pasien, sehingga memberikan kepastian biaya
yang harus dikeluarkan. Dengan kata lain sifat Rekam Medis
mencantumkan nilai Administrasi, Legal, Finansial, Riset, Edukasi,
Dokumen, Akurat Informuliratif dan dapat dipertanggungjawabkan
(ALFRED AIR).
25
keluarga tentang penyakit yang diturunkan.
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis seperti ;
Laboratorium, Rongen.
e. Diagnosis kerja / differential diagnosis.
f. Rencana penatalaksanaan.
f. Pengobatan atau tindakan.
g. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
h. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik dan
persetujuan tindakan bila diperlukan.
II.5.2 Rawat Inap
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu
hari sekurang-kurangnya memuat ;
Identitas Pasien
Tanggal dan waktu
Hasil anamnesis mencakup sekurang-kurangnya ; keluhan utama,
riwayat sekarang, riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat
keluarga tentang penyakit yang diturunkan.
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis seperti ;
Laboratorium, Rongen.
Diagnosis kerja / differential diagnosis / diagnosis akhir.
Rencana penatalaksanaan.
Pengobatan atau tindakan.
Persetujuan tindakan jika diperlukan.
Catatan konsultasi.
Catatan perawat dan tenaga kesehatan lain.
Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan.
Ringkasan pulang (Discharge Summary).
Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan.
Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu dan
untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
26
II.5.3 Unit Gawat Darurat
Isi rekam medis untuk pasien Uniti Gawat Darurat sekurang-kurangnya
memuat :
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis mencakup sekurang-kurangnya ; keluhan
utama, riwayat sekarang, riwayat penyakit yang pernah diderita,
riwayat keluarga tentang penyakit yang diturunkan.
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis seperti ;
Laboratorium, Rongen.
e. Diagnosis kerja / differential diagnosis.
f. Rencana penatalaksanaan.
g. Pengobatan atau tindakan.
h. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan
Uniti gawat darurat dan rencana tindak lanjut.
i. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan.
j. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain dan pelayanan
lain yang diberikan kepada pasien.
27
BAB III
PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN
28
III.2. Pemberian Identitas Pasien
Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama lengkap
pasien, umur, jenis kelamin, alamat lengkap, dan nama keluarga terdekat
yang mudah dihubungi apabila dalam keadaan darurat identitas pasien harus
tercantum dalam kartu pasien, buku catatan medik pasien, berkas rekam
medis rawat jalan dan rawat inap, bukti layanan untuk pembayaran pasien,
29
III.5 Pemberian Identitas Pasien IGD.
Pasien yang datang ke IGD diberikan nomor rekam medis
menggunakan alfa numerik, dikarenakan rekam medis saat ini masih
dilakukan 2 shif dan ruang penyimpanan yang tidak memadai untuk
menyimpan semua berkas rekam medis, tetapi berkas rekam medis rawat
jalan, rawat nap masih dapat tersimpan di ruang penyimpanan rekam medis
saat ini. Jadi saat ini ruang penyimpanan masih desentralisasi, yang terpisah
hanya ruang penyimpanan IGD, untuk pasien yang tidak sadar diberikan
identitas dengan nama X untuk jenis kelamin perempuan dan Y untuk jenis
kelamin laki – laki.
30
BAB IV
PENULISAN NAMA DAN INDEKS PASIEN
31
Contoh : By.Ny Siti Aminah – Tn.Joko
g) Petunjuk silang
Penunjuk silang ialah alat penunjuk dari indeks yang tidak
dipergunakan kepada indeks yang dipakai atau petunjuk hubungan
antara indeks yang dipakai dengan indeks lainnya yang juga dipakai.
Penunjukan silang ada 2 macam yaitu langsung dan tidak langsung.
Contoh : Amrozi alias Muklas
h) Gelar – gelar
Gelar bangsawan adalah merupakan bagian dari indeks
Contoh : RA Kartini
Diindeks : Kartini,RA
i) Gelar kesarjanaan seperti DR, Dr, SH dsb, bukan merupakan bagian
dalam mengindeks gelar-gelar kesarjanaan tersebut ditempatkan
32
dibelakang nama dalam tanda kurung.
Contoh : Suyitno Notonegoro,SH
Diindeks : Notonegoro Suyitno ,(SH)
j) Pangkat dan jabatan tidak termasuk gelar ,jika hal tersebut benar-
benar diperlukan dapat diindeks sebagai berikut :
Contoh : Mayor Suyitno Kusumo
Gubernur Sutiyoso
Diindeks : Kusumo Suyitno (Mayor)
Sutiyoso (Gubernur)
Kartu Indeks Utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang
kelancaran pelayanan terhadap pasien, sehingga memudahkan dalam
menemukan berkas rekam medis pasien . Kartu Indeks pasien menggunakan
kartu atau sistem komputerisasi, sehingga pencarian nomor rekam medis
pasien dapat dilakukan dengan melihat pada data dasar pasien yang
tersimpan di dalam database Rumah Sakit. Kartu Indeks Utama Pasien
(KIUP) diinput menjadi data dasar pasien yang akan tersimpan didalam
komputer menjadi master pasien. Data yang diberikan pasien diinput secara
manual di komputer untuk memudahkan penyimpanan karena master data
pasien secara otomatis tersimpan dan memiliki back up di dalam server.
Tetapi sejak berdiri RSIA Buah Hati Ciputat tidak menggunakan KIUP berupa
kartu tetapi menggunakan Buku kesehatan dan data pasien yang didisi di
formulir identitas pasien diinput kedalam komputer dengan menggunakan
microsoft exel. Dan data tersebut yang dijadikan KIUP untuk mencari data jika
pasien tidak membawa buku kesehatannya. Dan diprint out berdasarkan
abjadnya.
33
BAB V
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
34
V.4. Kode Warna dan Penomoran
V.4.1 Kode warna
Pengkodean warna dibagi menjadi dua :
1. Pengkodean warna untuk membedakan tahun kunjungan pasien.
Pengkodean warna ini mengunakan warna yang berbeda untuk setiap
tahunnya. Telah ditentukan penggunaan warna sejak tahun 2000 yaitu :
o Kuning untuk tahun 2006
o Orange untuk tahun 2007
o Biru Muda untuk tahun 2008
o Pink untuk tahun 2009
o Merah untuk tahun 2010
o Hijau Tua, untuk tahun 2011
o Ungu untuk tahun 2012
o Biru Tua untuk tahun 2013
Bila kode warna sudah mencapai 10 tahun kode warna diulang kembali
dari kode warna nomor nol / kode warna perak.
35
o Kuning untuk angka 8
o Hijau Muda untuk angka 9
V.4.2 Penomoran
Penomoran menggunakan sistem unit numbering system yaitu satu
nomor untuk satu pasien dan digunakan selama pasien berobat. Penomoran
terdiri dari 6 digit. 6 digit berupa angka yang menunjukkan nomor rekam
medis pasien.
Pemberian nomor rekam medis dilakukan secara manual yang setiap
kali kali dikeluarkan bank nomor oleh Kepala Ruangan Rekam Medis
36
BAB VI
PEMINJAMAN, PENGAMANAN, DAN PEMELIHARAAN BERKAS REKAM
MEDIS
37
VI.5. Pengamanan Berkas Rekam Medis
Pengamanan berkas rekam medis :
Ada tanda larangan untuk memasuki ruang penyimpanan rekam medis
selain petugas rekam medis.
Berkas rekam medis tidak diperbolehkan dibawa keluar rumah sakit
kecuali atas izin tertulis dari Direktur Rumah Sakit dan sepengetahuan
Kepala Ruangan Unit Rekam Medis.
Semua petugas rekam medis tidak dibolehkan untuk memberikan
informasi medis pasien tanpa seizin pasien bersangkutan yang
ditunjukkan melalui surat kuasa pasien, karena yang berhak
mengeluarkan informasi medis adalah dokter yang merawat pasien
bersangkutan.
Inventarisasi berkas rekam medis yang rusak sampulnya, diganti tanpa
merubah nomor rekam medis atau perbaiki kerusakan dilakukan oleh
petugas rekam medis.
Inventarisasi berkas rekam medis yang dipinjam dan belum kembali ke
Uniti rekam medis.
Semua staf rumah sakit agar menghayati tata cara pengelolaan rekam
medis, sehingga berkas rekam medis dapat memberikan perlindungan
bagi rumah sakit, petugas pelayanan dan melindungi pasien.
39
BAB VII
PENCATATAN DAN PENGISIAN REKAM MEDIS
40
rekam medis disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian yaitu :
Tanda/Simbol/Warna untuk memudahkan atau mempercepat atau
membedakan pasien bermasalah yang ditulis/digambar/ditempelkan
pada folder yang bersangkutan.
Tanda/Warna tahun kunjungan pasien ditempel pada forder rekam
medis.
Tanda Dagger (+) dituliskan untuk pasien yang meninggal pada
folder/sampul luar pada bagian depan dari berkas rekam medis
dengan menggunakan tinta warna merah.
Tanda khusus/alergi diberi kotak pada sampul rekam medis dan ditulis
jenis alergi. Alergi juga ditulis pada lembar dimana pertama kali alergi
ditemukan. Untuk alergi obat dituliskan nama obatnya. Semua jenis
alergi dituliskan dengan tinta warna merah atau hitam.
Penulisan simbol atau singkatan, tidak digunakan dalam mengisi
resume medis.
42
e. Petugas rekam medis menyerahkan formulir yang telah terisi
lengkap kepada pasien atau keluarga pasien atau petugas asuransi
dan menandatangani buku tanda penyerahan.
43
VII.11. Catatan Perkembangan Pasien
Catatan Perkembangan Pasien mencatat secara spesifik
perkembangan penyakit pasien yang ditulis dan ditandatangani oleh perawat,
catatan pertama dimulai dengan catatan pada saat pasien masuk, dan
pencatatan selanjutnya adalah perkembangan pasien selama masa
perawatan dirumah sakit sampai pasien keluar dari rumah sakit. Catatan
perkembangan pasien digunakan untuk mengetahui ringkasan keadaan
umum pasien pada saat masuk hingga keluar, termasuk informasi-informasi
penting yang belum tercatat pada anamnesa dan pemeriksaan fisik. Informasi
tersebut bisa di dapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim atau dari
rumah sakit lain. Catatan perkembangan pasien harus dibuat setiap hari
selama pasien berada dalam masa perawatan, setiap beberapa jam dan
seterusnya sesuai dengan perkembangan kesehatan itu sendiri. Semua
tindakan yang dilakukan dicatat jam, tanggal, dan jenis tindakan yang
diberikan serta harus ditandatangani oleh perawat tersebut.
44
penanggung jawab pasien, materi pendidikan pasien dan keluarga, paraf
pasien, paraf dokter dan tanggal. Pada berkas rawat jalan ada dalam kolom
pendidikan kesehatan.
45
BAB VIII
PELAPORAN
46
RL2a, Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
formulirulir RL2a memuat data kompilasi penyakit/morbiditas pasien
rawat inap yang dikelompokkan menurut Daftar Tabulasi Dasar
KIP/10. Untuk masing-masing kelompok penyakit dilaporkan
mengenai jumlah Pasien Keluar menurut golongan umur dan
menurut seks, serta jumlah pasien mati untuk masing-masing
kelompok.
RL2b, Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
Formulir RL2b memuat data kompilasi penyakit/morbiditas pasien
rawat jalan yang dikelompokkan menurut Daftar Tabulasi Dasar
KIP/10. Untuk masing-masing penyakit dilaporkan mengenai jumlah
kasus baru menurut golongan umur dan menurut seks dari kasus
baru tersebut dan jumlah kunjungan.
RL2a1, Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Inap Rumah
Sakit
Formulir RL2a1 memuat data keadaan penyakit khusus pasien
rawat inap rumah sakit.
RL2b1, Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan Rumah
Sakit
Formulir RL 2b1 memuat data keadaan penyakit khusus pasien
rawat jalan rumah sakit.
RL2.1, Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Obstetri, RL2.2,
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Umum, dan RL2.3,
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Perinatologi
Formulir RL2.1, RL2.2, RL2.3 memuat data individual morbiditas
pasien rawat inap Obstetrik, Umum dan Perinatologi setiap pasien
pulang dari tanggal 1 – 10 pada periode khusus yaitu bulan
Februari, Mei, Agustus dan November.
RL2c, Data Status Immunisasi
Formulir RL2c memuat data status immunisasi sebagai lampiran dari
formulir RL2a
47
RL3 tentang Data Dasar Rumah Sakit
Formulir RL3 memuat data identitas Rumah Sakit, Surat Izin,
Penyelenggara, Direktur Rumah Sakit, Fasilitas Kesehatan Gigi,
Fasilitas Tempat Tidur, Fasilitas Rawat Jalan
RL4, Data Ketenagaan Rumah Sakit
Formulir RL4 memuat data Ketenagaan Rumah Sakit, Tenaga
Kesehatan Medis, dan Tenaga Non Kesehatan Rumah Sakit.
RL5, Data Peralatan Medis Rumah Sakit
Formulir RL5 memuat semua data peralatan medis yang ada di
rumah sakit
RL6, Pelaporan Data Infeksi Nosokomial
Formulir RL6 memuat data Infeksi Nosokomial yang ada di rumah
sakit.
Laporan Keluarga Berencana
Laporan Kematian
a) Mengingat kebutuhan informulirasi yang lebih terperinci untuk keperluan
analisa dan penilaian upaya pelayanan Rumah Sakit maka telah
ditetapkan formulirulir standar data individual mengenai keadaan penyakit
pasien rawat inap dan ketenagaan Rumah Sakit yang dikirimkan hanya
ke Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
b) Data individual mengenai penyakit pasien rawat inap terdiri dari tiga (3)
macam sesuai dengan jenis pasien yaitu pasien umum, pasien obstetri
dan bayi baru lahir, yaitu :
Pasien umum (RL 2.1)
Pasien obstetri (RL 2.2)
Bayi baru lahir/lahir mati (RL 2.3)
48
VIII.2.1 Periode Laporan Eksternal
Pada Sistem Pelaporan Rumah Sakit periode laporan disesuaikan
dengan jenis data yang dikumpulkan :
1. Data Kegiatan Rumah Sakit – formulir RL1
Formulir RL1 dibuat setiap triwulan oleh masing-masing Rumah
Sakit berdasarkan pencatatan harian yang dikompilasi setiap bulan.
Data yang dilaporkan mencakup keadaan mulai tanggal 1 bulan
pertama sampai dengan tanggal 30/31 bulan ketiga pada setiap
triwulan yang bersangkutan.
2. Data Keadaan Morbiditas – formulir RL2a, RL2b
Data morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan dibuat setahun
sekali pada akhir tahun laporan. Data yang dilaporkan mencakup
keadaan mulai tanggal 1 bulan Januari sampai dengan tanggal 31
bulan Desember tahun laporan.
3. Data Keadaan Penyakit Khusus – formulir RL2a1, RL2b1 dan RL2c
Data keadaan penyakit khusus rawat inap dan rawat jalan serta
data status immunisasi dibuat setiap bulan. Data yang dilaporkan
keadaan mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 30/31 setiap bulan
yang bersangkutan.
4. Data Inventarisasi – formulir RL3
Formulir RL3 diisi satu kali dalam setahun. Data yang dilaporkan
pada RL3 merupakan data dasar sesuai dengan keadaan pada
tanggal 31 Desember setiap tahunnya.
5. Khusus untuk data yang hanya dikirimkan ke Departemen
Kesehatan seperti formulir data individual, mengenai penyakit
pasien rawat inap (formulir RL2.1, RL2.2, dan RL2.3), dibuat bagi
setiap pasien yang keluar Rumah Sakit (hidup dan meninggal) pada
tanggal 1-10 bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
49
VIII.2.2 Jadwal Pengiriman Laporan Eksternal
Agar data yang dikumpulkan dapat diolah sesuai dengan jadwal yang
ditentukan, maka pengiriman formulir standar yang telah diisi dari Rumah
Sakit dilakukan paling lambat 15 hari sesudah jangka waktu data yang
dilaporkan.
51
BAB IX
ALUR PASIEN DAN ALUR BERKAS REKAM MEDIS
55
IX.2.1.1 Alur Pasien Rawat Inap
Pasien / keluarga pasien yang telah mengetahui dan dinyatakan dirawat oleh
dokter atau rujukan dari luar datang kebagian informasi ( Tempat
Pendaftaran Pasien dengan membawa surat pengantar.
Pasien / keluarga pasien mengisi formulir Pendaftaran Pasien rawat
inap jika pasien baru akan mendapatkan nomor rekam medis dan
nomor registrasi pasien rawat inap jika pasien lama berkas rekam
medis akan dikeluarkan oleh petugas rekam medis dan pasien akan
mendapatkan nomor registrasinya saja.
Pasien mengisi formulir data rawat inap, formulir kesanggupan biaya
perawatan, formulir keluar masuk rumah sakit.
Petugas menanyakan kepada pasien cara pembayaran nya dengan
tunai, asuransi atau jaminan perusahaan.
Petugas menelfon bagian perawatan untuk pemesanan kamar.
Petugas mengarahkan pasien untuk memberikan copy formulir
kesanggupan biaya kepada kasir rawat inap supaya kasir rawat inap
mendapat data pertama kali dan jika pasien menggunakan asuransi
atau jaminan perusahaan lebih cepat untuk folow up ke perusahaan
tempat pasien bekerja.
Pasien diantar petugas keruang perawatan.
IX.2.3 Pasien Pulang Paksa/Sembuh
Pasien mengajukan permintaan kepada dokter atau perawat agar
perawatan pasien dapat dilanjutkan di rumah.
Pasien / keluarga pasien menandatangi formulir Pernyataan Pulang
Paksa ( pembebasan tanggung jawab RSUD dr. Zainal
Umar Sidiki terhadap pasien pulang paksa.
Pasien diberikan surat lepas perawatan dan resume medis.
Pasien diberikan penjelasan tentang cara menggunakan obat, diet,
waktu dan tempat kontrol.
Pasien menyelesaikan pembayaran biaya perawatan pasien ke bagian
kasir.
56
IX.3. Alur Berkas Rekam Medis Rawat Jalan
IX.3.1 Pasien Baru
Pengisian formulir pendaftaran pasien baru dengan lengkap dan benar
untuk mendapatkan nomor rekam medis dan kartu berobat.
Pasien dibuatkan kartu berobat dan Buku Kesehatan Bayi dan Anak /
Ibu yang harus dibawa setiap kali pasien berobat ke RSUD dr. Zainal
Umar Sidiki Identitas pasien baru dicatat didalam Buku Kesehatan dan
didalam buku register.
Berkas Rekam Medis, Kartu Berobat dan Buku Kesehatan Bayi dan
Anak / Ibu didistribusikan oleh perawat ke poliklinik masing-masing
dokter yang dituju pasien.
Setelah pasien selesai berkonsultasi dengan dokter , pasien
menyelesaikan urusan administrasi dibagian kasir.
Buku Kesehatan Anak dan Bayi/ Ibu dikembalikan kepada pasien untuk
dibawa pulang.
Berkas Rekam Medis dikembalikan kebagian rekam medis , dicatat
dibuku pengembalian status dan disimpan kembali kedalam rak
penyimpanan.
Kartu Berobat yang disimpan di rak penyimpanan , dapat dikeluarkan
kembali untuk :
Berobat ulang
Pengisian Resume
Pendidikan, dan
Penelitian
Keperluan lain,
59
BAB X
KOMITE REKAM MEDIS
X.1. Pengertian
Komite rekam medis adalah kelompok kerja rekam medis yang terdiri
dari dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang terlibat di dalam
pelayanan kesehatan dalam rangka membantu komite medis agar
penyelenggaraan rekam medis bermutu langsung di bawah Komite rekam
medis. Kegiatan lain di Unit rekam medis RSUD dr. Zainal Umar Sidiki adalah
pembentukan Komite Rekam Medis.
X.2. Keanggotaan
Keanggotaan Komite rekam medis terdiri dari :
Ketua :
Sekretaris : Kepala Ruangan Unit Rekam Medis
Anggota : Manajer Keperawatan, Karu OK, karu VK,Karu.Perina, karu
.IGD, karu. Poliklinik.
62
BAB XI
PENGENDALIAN MUTU REKAM MEDIS
XI.1. Pengertian
Kegiatan pengendalian mutu rekam medis adalah salah satu sarana
untuk dapat mengetahui seberapa jauh mutu manajemen medis di RSUD dr.
Zainal Umar Sidiki. Kegiatan rekam medis pada dasarnya merupakan salah
satu tugas pokok pengelolaan rekam medis, yaitu kegiatan secara terus
menerus menyeluruh dan terpadu terhadap terselenggaranya sistem atau
program kerja rekam medis yang telah ditetapkan.
Hal ini juga dijelaskan dalam UU Praktik Kedokteran No.29 tahun 2004 pasal
46 ayat (1) : “Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis.” Selanjutnya dalam ayat (2)
disebutkan bahwa “Rekam Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
Dalam ayat (3) disebutkan bahwa “Setiap catatan Rekam Medis harus
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan petugas yang memberikan
pelayanan atau tindakan.”
XI.2. Tujuan
Tujuan dilakukan pengendalian mutu rekam medis adalah :
Terbentuknya dokumen rekam medis yang lengkap, akurat, tepat dan
otentik.
Agar rekam medis lengkap dan dapat digunakan sebagai referensi
pelayanan kesehatan, melindungi minat hukum, sesuai dengan
peraturan yang ada.
Menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu (quality assurance).
Membantu penetapan diagnosis dan prosedur pengkodean penyakit.
Bagi riset medis, studi administrasi dan penggantian biaya perawatan.
63
XI.3. Metode Pengendalian Mutu Rekam Medis
Metode pengendalian mutu rekam medis meliputi dua kegiatan :
64
XI.3.2. Analisa Kualitatif
Yang dimaksud dengan analisa Kualitatif adalah analisa yang ditujukan
kepada mutu dan setiap berkas rekam medis. Ketidaklengkapan dalam
pengisian rekam medis akan sangat mempengaruhi mutu rekam medis, dan
mutu rekam medis akan mencerminkan baik tidaknya mutu pelayanan rumah
sakit.
Analisa kualitatif meliputi:
a. Menelaah konsistensi pengisian lembar rekam medis baik oleh
staf medis, paramedis dan Uniti penunjang medis lainnya.
b. Memahami terminologi medis, anatomi, fisiologi, dasar proses
kepenyakitan, isi rekaman.
Indikator Analisa Kualitatif meliputi :
1. Kejelasan masalah dan diagnose
2. Masukan yang konsisten
3. Alasan pelayanan
4. Persetujuan tindakan medis
5. Data informasi tepat waktu
6. Tulisan terbaca
7. Singkatan baku
8. Tinta, catatan jelas
9. Hindari kesenjangan pengisian
Pengukuran dan pelaporan kegiatan analisa kualitatif adalah sebagai
audit kualitas pengisian rekam medis rawat jalan dan rawat inap bekerjasama
dengan bidang pelayanan medis.
65
XI.5. Waktu Pelaksanaan
Pemantauan dan pengumpulan data : setiap hari.
Evaluasi dan analisa : tiap minggu dan tiap bulan
Pelaporan : Tiap bulan dan tiap 3 bulan
66
C KerahasiaRekam medis dan Cek tempat Cek di dalam Cek 2
berkas yang terkait sampah dilihat : bulan
an
tidak boleh : bila ada -Kantor RM sekali:
dipakai oleh orang- lembar-lembar -RS Kantor RM
orang yang tidak yang salah RS
berhak / dibawa
keluar RS
D Keamanan Ruang kantor dan Cek apakah Apakah ada Mulai dari :
ruang penyimpanan ada orang- berkas yang Poli
RM hanya untuk orang lain tercecer, Ruangan
petugas RM selain petugas catat nama Dilaksana
di ruang RM Memonitor kan teratur
orang-orang acak 1 X
lain seminggu
E Penomora Tidak ada nomor Cek buku cek pasien Terus
dobel laporan lama/baru menerus
n
nomor-nomor (komputer)
dobel
F Hasil-hasil Hasil penunjang Setiap hari Catat tanggal 1 minggu
Penunjang medis pasca rawat memasukkan terima dan setiap 3
Medis masuk berkas 3 hasil masukkan bulan
Pasca hari setelah hasil laboratorium hasil
Rawat tiba di kantor rekam yang diterima laboratorium
medis ke dalam
berkas
G Pemapara Pemaparan hanya Cek SPO Sampling
n dengan persetujuan dan buku berdasarka
Informasi tertulis dari pasien ekspedisi. n buku
atau wali Setiap ekspedisi
permintaan sejumlah
formulir di 10 berkas
dokumentasi
kan
H Penjajaran Berkas harus Cek di 15 berkas
berkas dijajarkan 24 jam ekspedisi setiap 3
setelah berkas bulan
diterima di RM
I Koding Harus tepat Cek Sampling
harus Jumlah koding kesalahan 1 x 2 bulan
yang tepat Koding tindakan mengkoding 10
dan penyakit berkas/bula
n (tgl.
15_)
67
XI.7. Evaluasi Mortalitas, Operasi dan Morbiditas
XI.7.1 Evaluasi Mortalitas
Evaluasi Mortalitas adalah angka keluaran kematian yaitu
perbandingan jumlah kematian terhadap jumlah pasien yang keluar hidup dan
mati / popularitas.
XI.7.2 Evaluasi Morbiditas
Evaluasi Morbiditas adalah analisa / evaluasi morbiditas dapat
digunakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas utilisasi fasilitas pelayanan
dan penghargaan pembiayaan pelayanan yang dapat dipakai untuk
perencanaan manajemen dan riset. Pada saat ini analisa data morbiditas
masih terbatas hanya untuk mendapatkan ”sepuluh penyakit utama” masing-
masing Unit pelayanan.
Disepakati data indikator untuk membuat analisa tentang mutu pelayanan,
pada umumnya menggunakan data sebagai berikut ;
Averege Length of Stay by DRGS
Averege Length of Stay Post Operative
Averege Length of Stay Tracer Condition
Infection Rate Post Operative
Post Operative Death Rate
Maternal Mortality Rate
Infant Mortality Rate.
Disamping beberapa indikator seperti diatas, data penyakit juga dapat
digunakan untuk mencari ”Underlying Couse of Death” yaitu penyakit-penyakit
yang didasari suatu kematian.
68
XI.8. Indikator dari Mortalitas, Operasi dan Morbiditas
Dari indikator diatas yang dapat digunakan antara lain :
a. Net Death Rate (NDR)
Angka Kematian Netto (Net Death Rate)
Juml Kematian > 48 j dalam jangka waktu tertentu
NDR = xK
Juml seluruh pasien yang keluar (Hidup + Mati)
K = 100
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Sakit di
Pelayanan Kesehatan
70
71