Anda di halaman 1dari 6

1

Sekolah Sungai Karang Mumus SeSuKaMu

Alam Untuk Air


Jawaban Persoalan Keairan Tersedia di Alam

Mengabaikan Air
Dalam kebudayaan air kita agungkan, pada perilaku air kita nistakan
Kebudayaan apapun mengajarkan air sebagai nikmati, kita ekploitasi.
sesuatu yang maha penting. Air digambarkan Mungkin kita menganggap punya banyak air
sebagai emas (tirta kencana), kehidupan (tirta sehingga air tidak kita jaga, tidak kita rawat.
amerta) dan kesucian. Dan hasilnya saat ini kita banyak mengalami
Namun dalam perilaku sehari-hari terlalu masalah terkait dengan air. Air bersih dan sehat
banyak contoh yang membuktikan bahwa kita kini bahkan menjadi sebuah kemewahan bagi
abai terhadap pentingnya air. Air hanya kita banyak orang.

Terlalu Banyak Terlalu Sedikit Terlalu Kotor


Terlalu banyak air hujan yang Sebagian besar air hujan Badan air menjadi tempat
menjadi air permukaan menjadi air permukaan tidak pembuangan limbah dan
sehingga musim hujan identik meresap dalam tanah. sampah dari aktivitas domestik
dengan musim banjir. Kekeringan mengancam di dan industri,
musim kemarau
1
2

Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM GMSS SKM

Mempertahankan rawa agar kota


menjadi layak huni
Samarinda konon berasal dari permukiman yang berupa
kata Samarendah. Permukaan rumah panggung yang
datarannya sama dengan dihubungan dengan gang atau
permukaan sungai. jalan berupa jembatan kayu
Ini merupakan sebuah refleksi yang panjang.

Ecofarm pengenalan dari masyarakat


perdana perihal aspek
Seiring dengan waktu, rawa-
rawa kemudian ditimbun
hidrologi dan geologi Kota menjadi daratan. Permukiman
Samarinda. terdiri dari rumah berpondasi.
Pertanian Konservasi adalah
Dataran Kota Samarinda Rawa-rawa hilang dan
model pertanian yang
berdasar pada prinsip : 1. adalah basah, berupa area kemudian banjir makin sering
Minimalisasi gangguan pada pasang surut atau ruang datang.
struktur tanah: 2. banjir. Ada yang permanen Kita kerap menyebut rawa
Mempertahankan tutupan ada yang temporal. sebagai lahan tiada guna,
lahan dengan mulsa organic
Area genangan permanen hingga cenderung
dan 3. Menamam beragam
jenis tanaman. berupa rawa-rawa tersebar di mengkoversi menjadi daratan.
berbagai penjuru, menjadi Kita lupa bahwa rawa punya
Mengutamakan produktivitas penghubung antara bukit dan layanan untuk mengurangi
dari komoditas yang ditanam banjir, memfilter air sebelum
sungai.
membuat praktek atau masuk ke sungai, menyerap
perilaku pertanian menjadi Penghormatan atas kondisi ini
karbon dan tempat berbiak
abai pada tanah dan diwujudkan dalam
lingkungan. aneka ikan air tawar.

Tanah di ‘doping’ dengan


pupuk kimia buatan yang tak Air bukan hanya untuk manusia
peduli pada takaran. Semua
yang hidup selain yang Kehidupan selalu butuh air Maka pengawetan, perawatan
ditanam dianggap hama atau atau bahkan kehidupan dan penjagaan air tidak
penganggu. Dan dibunuh digerakan oleh air. semata ditujukan untuk
dengan racun. kepentingan manusia.
Tak heran jika kemudian air
Kita lupa bahwa pada tanah sering dikatakan sebagai air Ada banyak contoh rekayasa
ada hak mahkluk hidup kehidupan. air yang hanya ditujukan
lainnya untuk hidup. Yang disebut mahkluk hidup untuk manusia justru
bukan hanya manusia, menghasilkan kematian
Pertanian selalu butuh air,
namun pada prakteknya melainkan juga aneka bahkan kepunahan mahkluk
aktivitas pertanian banyak tumbuhan dan binatang. hidup lainnya.
menghasilkan pencemaran Ambil contoh sungai yang
Semua itu butuh air dan tidak
atau perusakan air berupa dibeton kanan kirinya akan
residu pupuk dan racun
sedikit pula yang hidup dalam
atau di lingkungan air. membuat sungai kehilangan
(pestisida/insektisida/herbisid
a). aneka tumbuhan dan ikan.
2
1
2

Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM GMSS SKM

Menjawab Tantangan Air


Jawabannya ada pada alam dan siklus hidrologi

Jumlah air selalu sama hanya saja distribusinya warga Kota Samarinda mengalami persoalan
tidak merata. Ada daerah yang punya banyak serupa, terkait dengan kualitas, kuantitas dan
air, namun ada wilayah lain yang selalu kontinuitas airnya.
kekurangan air. Berbicara soal air maka tidak bisa hanya
Hanya saja daerah yang mempunyai banyak air dengan melihat alur atau badan sungai,
tak berarti bisa menikmati air yang bersih dan melainkan harus menyeluruh. Permasalahan
sehat. Karena melimpahnya air tidak selalu air akan terkait dengan Daerah Aliran Sungai,
berupa air yang layak untuk dimanfaatkan bagi atau sebuah kawasan (ruang dan lahan) yang
keperluan hidup sehari-hari. menopang aliran sungai.
Dengan demikian persoalan air bisa Daerah Aliran Sungai Karang Mumus meliputi
dikelompokkan dalam persoalan kualitas, wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan
kuantitas dan kontinuitas. Kecukupan air yang Kota Samarinda. Persoalan terkait dengan
layak untuk dikonsumsi secara berkelanjutan DAS ini adalah penggunaan lahan yang tidak
menjadi tantangan pada masa ini. berkesesuaian dengan tata air.
Sungai Karang Mumus sebagai salah satu Ada berbagai macam konversi atau
sumber air baku bagi kebutuhan air bersih penggunaan lahan yang tidak berkesesuaian.
3
4
3
5

Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM GMSS SKM

Di bagian hulu DAS Sungai merampas kelebaran sungai. hujan deras turun. Pasokan
Karang Mumus bahkan Bangunan rumah bukan utama air Sungai Karang
hingga bagian tengah, hanya di pinggir sungai, Mumus adalah run off atau
beroperasi usaha melainkan masuk ke dalam limpasan air permukaan saat
penambangan batubara. badan sungai. hujan.
Operasi tambang tentu saja Begitu tidak hujan berhari-
akan merubah bentang alam, Dampak Pada Air SKM hari maka sungai akan
termasuk menghabisi segera surut. Di beberapa
tutupan vegetasinya. Dampak utama dari
titik, sungai menjadi sangat
penggunaan ruang atau
Selain konversi untuk dangkal sehingga tak bisa
lahan yang tidak
pertambangan, bukit-bukit dilewati perahu.
berkesesuaian secara
yang merupakan area Jika saja tidak ada air masuk
langsung bisa dilihat dari air
lindung Sungai Karang dari sungai Mahakam saat
Sungai Karang Mumus.
Mumus juga dirambah untuk pasang, maka Sungai Karang
permukiman. Mengusung Dampak terkait dengan
Mumus bisa disebut sebagai
permukiman bebas banjir, kualitas, kuantitas dan
Sungai Hujan, berair jika ada
industri real estate kini lebih kontinuitas.
hujan.
memilih bukit sebagai area Bicara soal kualitas air
Turunnya kualitas dan
pengembangannya. Sungai Karang Mumus
kuantitas air Sungai Karang
Alih fungsi lahan juga terjadi maka hampir tak ada
Mumus mengandung resiko
dari lahan basah menjadi keraguan untuk mengatakan
besar terkait dengan
lahan kering. Rawa-rawa kualitasnya buruk. Hal ini
kontinuitas atau
pasang surut atau rawa terbukti dari berbagai riset
keberlanjutan air.
banjir diuruk dan kemudian yang pada akhirnya
berkesimpulan bahwa air Air Sungai Karang Mumus
dijadikan permukiman.
SKM tercemar berat. menjadi tidak ajeg. Padahal
Sawah juga terus berkurang air Sungai Karang Mumus
dan berubah menjadi Air Sungai Karang Mumus
adalah salah satu sumber air
kebun/ladang (lahan kering). mengandung lumpur
baku yang diolah oleh
(sedimen) yang tinggi,
Ruang yang tidak PDAM untuk didistribusi
teremar oleh bahan-bahan
berkesesuaian juga dengan sebagai air bersih bagi
berbahaya akibat buangan
mudah ditemukan di sebagian warga Kota
sampah dan limbah.
sepanjang aliran Sungai Samarinda.
Karang Mumus dimana Selain sampah dan limbah
Sebagaimana diketahui
sempadan sungai diduduki. domestik serta industry,
bahwa di Samarinda jarang
Ruang sungai diokupasi limbah atau residu dari
ditemukan mata air yang
untuk permukiman dan juga pertanian berbasis kimia
bisa memenuhi kebutuhan
industry/usaha. termasuk di dalamnya.
banyak orang. Sehingga
Pendudukan yang bukan Sedangkan dari sisi warga mengantungkan diri
hanya menghilangkan kuantitas, volume air Sungai pada pasokan air dari
riparian atau ekosistem Karang Mumus akan sangat PDAM. Andai ketersediaan
penghubung antara air dan tergantung dari hujan. Air air dari Sungai Karang
daratan melainkan juga sungai akan segera naik jika Mumus tidak ajeg maka

4
6
7
1
2

Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM GMSS SKM

akan terjadi krisis air bersih di Kota Samarinda. Apa yang tepenting di Kota Samarinda adalah
menumbuhkan kembali budaya air. Hormat
Membangun Kembali Budaya Air terhadap sungai dan badan air lainnya seperti
rawa atau lahan basah.
Kalimantan Timur menyebut diri sebagai
Air yang berlimpah bukanlah bencana, bukan
provinsi hijau, sementara Samarinda sebagai
musibah, melainkan harus disimpan, diberi
Ibu Kota Kaltim menjuluki dirinya sebagai
tempat agar menjadi tabungan untuk musim
Kota Hijau, Besih dan Sehat. Semua merujuk
kemarau.
pada komitmen untuk pembangunan yang
ramah lingkungan dan rendah karbon. Air yang berlimpah mestinya disimpan dengan
cara diresapkan ke dalam tanah. Disinilah
Terkait dengan Sungai Karang Mumus,
fungsi hutan menjadi penting. Karena
kebijakan sampai saat ini masih berkutat pada
pepohonan akan membantu meresapkan air ke
urusan penampilan kota dan bencana banjir.
dalam tanah melalui akarnya.
Penataan atau intervensi terhadap Sungai
Oleh karenanya menanam pohon,
Karang Mumus agar kawasan kumuh
menghutankan kembali pinggiran sungai
menghilang dan banjir bisa diatasi dengan cara
adalah salah satu bentuk manisfestasi hormat
mengalirkan air hujan (run off) untuk dikirim
terhadap air.
ke laut secepat mungkin lewat Sungai Karang
Mumus. Inti dari budaya air adalah menghormati,
menghargai dan merawat air sebagai sumber
Padahal semestinya Sungai Karang Mumus
kehidupan. Air harus ditempatkan dalam siklus
justru menjadi penampung dan penyimpan air
alamiahnya.
karena airnya akan terus dibutuhkan sebagai
sumber air baku untuk pasokan air bersih bagi Maka jika kita ingin air membawa energi
warga. positif, menghadirkan kesejukan dan kesegaran
maka problem terkait keairan harus
Maka sementinya ruang Sungai Karang
diselesaikan dengan pendekatan yang berbasis
Mumus justtu harus diperluas, lewat koneksi
alam.
dengan rawa, ketersediaan ruang banjir.
Ekosistem Sungai Karang Mumus harus dijaga Kita harus belajar dari banyak negara lain
dengan keberadaan riparian yang akan bahwa pendekatan ‘abu-abu’ atau ‘semen’
berfungsi sebagai buffer alamiah untuk menjaga hanya akan melahirkan persoalan dalam jangka
kualitas air. panjang. Sungai akan mati karena tidak
terkoneksi dengan kesekitarannya.

Reklaiming Ruang Air


Air selalu mencari jalan dan tempat kepentingan, ruang air banyak
berkumpul sehingga terbentuklah badan- diokupasi, diduduki sehingga
badan air. menganggu keseimbangan tata air.

Badan air bisa bersifat alamiah namun Merebut kembali ruang air yang telah
bisa pula bersifat buatan. Baik badan diduduki atau dikuasai menjadi penting
alamiah maupun buatan selalu berada untuk dilakukan.
dalam ruang yang terkoneksi dengan
kesekitarannya. Ruang air harus direbut kembali untuk
dikembalikan kepada sungai, rawa,
Dengan berbagai alasan dan danau, laut dan juga saluran air lainnya.5
Sekolah Sungai Karang Mumus SeSuKaMu

Karang Mumus, obyek vital untuk Kota Samarinda


Tugas sungai bukan untuk menanggung banjir tapi untuk menyediakan
sumberdaya air yang berkualitas bagi masyarakat dalam daerah alirannya.

Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang


Mumus (GMSS SKM) telah beraktivitas di Sungai
Karang Mumus kurang lebih dua setengah tahun
lamanya.
Saat separo perjalanannya, GMSS SKM menyadari
bahwa isu paling penting dari Sungai Karang Mumus
adalah air. Air bukan dalam konteks bencana
melainkan sebagai sumberdaya utama untuk memasok
kebutuhan air bersih bagi warga Kota Samarinda.
Sungai, salah satunya adalah Sungai Karang Mumus
merupakan sumber bagi air baku yang diolah oleh
Perusahaan Daerah Air Minum .

Dari namanya GMSS SKM memang tidak mungkin Sejak pertengahan tahun 2017 berbagai jenis pohon telah
melepaskan diri dari sampah Sungai Karang Mumus. ditanam. Berbagai kelompok juga telah ikut menanam,
Namun sejatinya GMSS SKM dalam perjalanannya mulai dari kelompok mahasiswa, pelajar (SD, SMP,
telah melakukan lompatan visi terkait dengan SMA/K), Akademisi, Instansi/Badan Pemerintah dan
kedudukan Sungai Karang Mumus sebagai obyek vital komunitas.
Kota Samarinda. GMSS SKM kini menjadi yang
terdepan dalam mengusung panji restorasi Sungai Keberhasilan GMSS SKM mengembangkan pusat
Karang Mumus. pengembangan vegetasi SKM ini tak lepas dari dukungan
dari BP DAS HL Mahakam Berau lewat program Kebun
Kini di Gang Tani, Jalan Poros Muang Ilir-Bayur, Bibit Rakyat (2017).
Muang Ilir, RT 27, Kelurahan Lempake, Samarinda
Utara telah berdiri kompleks SeSuKaMu (Sekolah Tentu saja GMSS SKM tidak akan mampu merestorasi
Sungai Karang Mumus). Sungai Karang Mumus sendirian. Oleh karenanya GMSS
SKM secara aktif mendorong berbagai kelompok
Selain menjadi tempat untuk pembelajaran, merasakan masyarakat untuk terlibat aktif untuk turut ‘mengklaim’
dan mengalami sungai, disini juga dikembangkan bibit area riparian SKM guna dipulihkan, dijaga dan dirawat.
tanaman spesies lokal Sungai Karang Mumus.
Pepohonan atau vegetasi yang dulu dikenal oleh Gayung ini disambut oleh Korp Suka Rela (KSR) S1 PIN
masyarakat sekitar sungai dipersiapkan untuk dan Mahasiswa Penyayang Flora dan Fauna (Mapflofa).
kemudian ditanam guna menumbuhkan kembali Mereka kini mempunyai area ‘kapling’ restorasi sungai di
riparian (ekosistem penghubung air dan daratan). Muang Ilir.

Tumbuhan itu antara lain Kademba, Putat, Rengas, Tentu saja restorasi adalah kegiatan yang berjangka
Kabuao, Bengalon, Bungur, Bamban, Bengkal, panjang dan hasilnya tidak segera bisa dilihat atau
Singkuang, Katong, Bamban dan aneka buah lokal dinikmati. Namun jika tidak dimulai dari sekarang, kelak
yang selama ini dikenal sebagai buah hutan. generasi penerus Samarinda hanya akan menanggung dan
mewarisi beban hutan ekologis yang mungkin tak
terbayarkan.

Anda mungkin juga menyukai