sebagaimana gagasan, ide, atau spirit. Dalam pandangan idealisme, alam nyata ini tergantung pada
Metafisika
jiwa universal atau Tuhan, atau berarti pula bahwa alam adalah alam dari ekspresi dari daya jiwa
tersebut
Aspek segala sesuatu yg dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang
Filosofis Epistemologi bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh sebab itu, Idealiseme
sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai sumber pengetahuan
IDEALISME nilai itu absolut.Apa yang dikatakan baik, benar, salah, cantik, atau tidak cantik, secara
Aksiologi fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Pada hakikatnya nilai itu etap.Nilai tidak
(Plato, Elea dan Hegel,
diciptakan manusia, melainkan merupakan bagian dari alam semesta.
Immanuel
. Tujuan pendidikan : membentuk karakter, dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan social.
Kant, David Hume,
dan al-Ghazali) 2. Kedudukan siswa :Bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasarnya/bakatnya.
3. Peranan guru :Bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab dalam
Implikasi menciptakan lingkungan pendidikan siswa.
dalam
Pendidikan 4. Kurikulum :Pendidikan liberal untuk mengembangkan kemampuan rasional, dan pendidikan praktis untuk memperoleh
pekerjaan.
5. Metode : Diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan.
dunia terbuat dari sesuatu yang nyata, substansial dan material yang hadir dengan sendirinya (entity).
Dalam alam tersebut terdapat hukum-hukum (hukum-hukum alam) yang menentukan keteraturan dan
Metafisika keberadaan setiap yang hadir dengan sendirinya dari alam itu sendiri Manusia dan masyarakat adalah
bagian dari alam. Tugas dan tujuan manusia adalah menyesuaikan diri terhadap hukum alam serta
terhadap masyarakat dan kebudayaannya.
Aspek pengetahuan manusia tentang realitas tidak dapat mengubah substansi atau esensi realitas karena
Filosofis Epistemologi sebuah realitas bersifat objektif. Kebenaran pengetahuan diuji kesesuaiannya dengan fakta di dalam
dunia material atau pengalaman dria
REALISME
(Aristoteles, Johan Amos Tingkah laku manusia diatur oleh hokum alam, dan pada tingkat yang lebih rendah
Comenius, Wiliam Mc Aksiologi
diuji melalui konvensi atau kebiasaan , dan adat istiadat di dalam masyarakat
Gucken, Francis Bacon,
John Locke, Galileo, David 1. Tujuan pendidikan : menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, baik lingkungan alam maupun
Hume, lingkungan sosial budaya serta mampu melaksanakan tanggung jawab social
John Stuart Mill) 2. Kurikulum harus berisi pengetahuan dan nilai-nilai esensial agar siswa dapat menyesuaikan diri baik
Implikasi dengan lingkungan alam, masyarakat, dan kebudayaannya.
dalam 3. Metode mengajar yang disarankan para filsuf Realisme bersifat otoriter. Guru mewajibkan para siswa
pendidikan untuk dapat menghafal, menjelaskan,dan membandingkan fakta-fakta; menginterpretasi hubungan-
hubungan, dan mengambil kesimpulan makna-makna baru
4. Siswa harus menguasai pengetahuan dan taat pada aturan dan berdisiplin, sebab aturan yang baik sangat
diperlukan untuk belajar, disiplin mental dan moral dibutuhkan untuk berbagai tingkat keutamaan.
pengetahuan tidak ada artinya tanpa pengalaman manusia yang terus berproses
Epistemologi
dan disempurnakan
Aspek filisofis
Nilai-nilai bukan suatu kualitas yang sudah tetap dalam diri subjek, juga bukan sesuatu
PROGRESIVISME Aksiologi
yang berasal dari wahyu, melainkan berpusat pada manusia itu sendiri.
(George Axetelle,
William O. Stanley, Manusia sejak lahir telah membawa bakat dan kemampuan (predisposisi) atau potensi
Ernest Bayley, Lawrence Logika
(kemampuan) dasar terutama daya akalnya.
ALIRAN B. Thomas, Frederick C.
FILSAFAT Neff) > Peserta didik mempunyai intelegensia yang membedakan dengan yang lain
PENDIDIKAN implikasi > Guru adalah pembelajar jugahanya karena lebih berpengalaman
dalam
pendidikan > Kurikulum bersifat fleksibel, tidak kaku, terbuka dan bisa dievaluasi dan direvisi
> Metode belajar yang difgunakan adalah problem solving
realita itu bersifat universal , yang mana realita itu ada di mana dan sama di setiap
Metafisika
tempat.
Aspek baik indera maupun rasio sama-sama berfungsi membentuk pengetahuan, dan akal dibawa
Epistemologi
Filosofis oleh panca indera menjadi pengetahuan yang sesungguhnya.
REKONSTRUKSIONISME
nilai berdasarkan asas supernatural yakni menerima nilai natural dan universal, yang
(Caroline Pratt, Aksiologi
abadi berdasarkan prinsip nilai teologis.
George Count, Harold
Rugg)
> Kurikulum tidak boleh didominasi oleh budaya mayoritas, berfokus pada proses dan bersifat fleksibel
Implikasi > Siswa mempunyai kecerdasan sebagai kodrat yang membedakan dengan yang lain
dalam
Pendidikan > Peserta didik bebas memilih pengalaman belajar yang bermakna bagi dirinya
> Studi lapangan sanagnt dianjurkan
Manusia adalah makhluk rasional ysng msns segala sesuatu benda dan manusia ada esensinya
Metafisika
disamping ada aksidensinya
Aspek Segala sesuatu yang dapat diketahui merupakan kenyataan bersumber pada kepercayaan.
Epistemologi
Filosofis Melalui pengalaman, manusia dapat memahami objek dan pribadi yang lain
PARENIALISME Manusia sebagai subjek telah memiliki potensi untuk menjadi baik sesuai dengan kodratnya,
Aksiologi
tetapi ada kecenderungan untuk berbuat tidak baik.
(Robert Maynard Hutchins
dan Ortimer Adler)
> Tujuan pendidikan adalah memelihara dan meningkatkan intelektual manusia
Implikasi
> Peserta didik diharapkan mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan
dalam
pengenmbangan disiplin mental
Pendidikan
> Kurikulum dikembangkan sama bagi semua orang yang disebut sebagai pendidikan umum
benda-benda materi, alam fisik, dunia di luar manusia tidak memiliki arti
Metafisika
apa-apa jika terpisah dari manusia.