RINGKASAN
Hijauan segar yang terdiri dari batang pisang, rumput raja, rumput gajah jerami
padi, daun sobsi dan daun arachis dikeringkan pada suhu 60°C, kemudian dianalisis
proksimat Kadar air (KA), PK (protein kasar), SK (serat kasar), LK (lemak kasar), A
(Abu), Ca (Kalsium), P (Fosfor) dan GE (Gross energy) . Data hasil analisis yang
diperoleh (tabel 1) diubah/dikonversi kedalam rumus-rumus untuk menghitung kadar air
total, dan disajikan menjadi komposisi kimia dalam bahan segar (tabel 2) . Hal ini
memberikan informasi yang lebih jelas tentang data yang disajikan baik untuk peneliti/
peternak/penyuluh .
PENDAHULUAN
Setiap contoh hijauan pakan yang dikirim ke laboratorium untuk dianalisis
secara kimiawi pada umumnya dalam keadaan basah (segar), sedangkan analisis
proksimat kadar air (KA), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK), A,
Kalsium (Ca), Fosfor (P) dan gross energy (GE) suatu bahan hanya dapat dilakukan dari
contoh yang telah dikeringkan . Oleh karena itu salah satu tahap penting dalam suatu
analisis kimia tersebut adalah penyediaan contoh kering melalui proses pengeringan
contoh pakan hijauan segar .
Untuk menghasilkan contoh kering yang baik (yang memenuhi persaratan
analisis) dan hasil analisis yang akurat, kesalahan-kesalahan yang bersifat teknis sekecil
apapun harus dihindari . Misalnya tertukarnya sampel, terjadinya perubahan fisik atau
kimia pada sampel dan terkontaminasinya sampel dengan bahan lain . Oleh karena itu
perlakuan awal terhadap sampel yang dikirim ke laboratorium seperti kejelasan label
(pelabelan), keterangan keadaan sampel (berat basah d1l .) dan penyimpanan sampel
merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian khusus .
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan data analisis kimia suatu
bahan secara akurat kepada pengguna baik peneliti maupun penyuluh peternakan sesuai
dengan kebutuhannya, dan apabila pengguna menginginkan keterangan tambahan dari
data tersebut dapat dengan mudah ditelusuri, terutama data analisis dari bahan segar
untuk konversi data analisis lainnya .
100
Bahan-bahan
Terdiri dari pakan hijauan segar, diantaranya rumput raja, rumput gajah,
jerami, sobsi, arachis dan batang pisang .
Metode
Persiapan Contoh
1. Pengeringan
Bila hijauan pakan yang dikirim ke laboratorium dalam keadaan segar, untuk
dapat dianalisis tentunya harus melalui proses pengeringan, sedangkan hijauan yang
sudah dikeringkan pengirim menginformasikan tentang data berat segar dan berat
keringnya .
Pengeringan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
- Pengeringan dengan sinar matahari
- Pengeringan dengan oven pada suhu 60°C .
- Pengeringan dengan menggunakan alat pengering beku (Freeze dryer), yaitu untuk
contoh yang berbentuk cairan dan contoh yang selama pengeringan diharapkan tidak
terjadi perubahan warna atau aroma (flavour) .
Cara-cara tersebut di atas untuk menghindari terjadinya perubahan kimiawi
pada contoh, seperti degradasi protein r atau hilangnya kandungan yang akan dianalisis .
2. Penggilingan contoh .
Supaya data hasil analisis terwakili maka contoh pakan yang akan dianalisis
haruslah homogen . Caranya dengan memperkecil permukaan contoh yaitu dengan
menggiling contoh yang telah kering dengan ukuran 0,5 mm . Kemudian disimpan dalam
botol bertutup yang kering dan telah diberi label/tanda nama bahan dan nomor analisis .
Seterusnya contoh dapat dianalisis sesuai dengan kebutuhan para peneliti .
3. Mengukur kandungan air dalam bahan hijauan segar
Untuk mengukur kandungan air dalam pakan hijauan segar, ada 2 tahap, yaitu :
3 .1 . Proses pengeringan contoh 60°C
Akan terjadi kehilangan air dalam hijauan segar, namun unsur-unsur lain tidak
terjadi kerusakan, terutama nitrogen .
• Penimbangan berat segar contoh, misal a gram .
• Pengeringan contoh dengan menggunakan salah satu cara diatas .
• Penimbangan berat kering contoh, misal b gram maka
Kadar air dari bahan segar = a - b x 100
a
10 1
Contoh hijauan yang diperoleh dari proses pengeringan 60°C masih mengandung air, yang
selanjutnya dapat dianalisis bersama-sama dengan analisis kimia lainnya/proksimat .
3 .2 . Penetapan kadar air
Setelah digiling contoh kering 60°C tersebut diatas, diambil contoh untuk
analisis air pda suhu 105 °C, seperti prosedur di bawah ini
• Botol timbang yang bersih dimasukkan dalam oven pada suhu 105°C selama 1 jam,
kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (a gram) .
• Contoh sebanyak ± 3 gram dimasukkan dalam botol (b gram) .
• Dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 3 - 5 jam . Setelah didinginkan
ditimbang kembali sampai beratnya tetap (c gram ), maka
4 . Menghitung kadar air total pada bahan segar (Askar, S dan Darwinsyah L . 1985)
Z= X+(100-X)Y
100
dimana
Z = % air total dalam bahan segar
X = % air pada pengeringan bahan untuk menyediakan contoh yang akan
dianalisa (pengeringan 60°C) .
Y = % air dalam contoh pada pengeringan 105 °C .
Sebagai contoh
1 02
P GEk
KA PK L SK A Ca
al/g
Batang pisang 625 39,5 6 29 6,30 1,58 15,44 16,25 0 93 0,26 3121
Rimput raja 250 33,5 7 27 15 .47 3,08 23,42 10 .09 0, 33 0,20 3386
Rumput gajah 1 275 W .8 651 8 98 1,77 26,65 11,28 0 65 0,18 3883
Rumput gajah 2 480 113,0 6 87 8 34 2,75 27,74 9,49 0,55 0,17 3730
Jerami 250 64,8 7.15 9,04 1,53 23 71 17 56 0 .14 0,26 2341
Sobsi 540 165,1 4,76 17,47 3,88 11,96 5 .03 1 03 0,31 3780
Arachis 240 200 5 38 22 26 2 53 23,34 10,33 0,95 0,34 4276
Keterangan : KA = kadar air, PK = protein kasar, L = lemak, SK = serat kasar, A = Abu,
Ca = kalsium, P = phosphor, GE = Gross Energy (kal/gram) .
1 03
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
KESIMPULAN
Mengkonversi data hasil analisis seperti diatas perlu diketahui oleh para analis
supaya dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang komposisi kimia dalam
bahan segar . Cara seperti ini dapat juga dipakai dibidang pangan .
DAFTAR BACAAN
Askar, S dan Darwinsyah Lubis (1985) . Penuntun Analisis Bahan Makanan Ternak .
Laboratorium Makanan Ternak . Balai Penelitian Ternak Bogor . p . 2-4 ; 13 .
Sitompul, S dan E . Aryani . 1998 . Tehnik Pelayanan Analisis Kimia dan Kendalanya .
Prosiding Lokakarya Fungsional Non Peneliti . Bogor . p.125 -126 .
1 04