Anda di halaman 1dari 4

TRIASE

No. Dokumen : SOP/C/VII/068/03/2018

No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 05 Maret 2018
Halaman :1/4

La Joni, AMK
UPTD PuskesmasWaho
Nip.197904161999031005
1. Pengertian Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan
pasien berdasarkan beratnya cedera, kemungkinan untuk hidup dan
keberhasilan tindakan berdasarkan sumberdaya dan sarana yang tersedia
untuk menentukan prioritas tindakan
2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai
dengan tingkat kegawatan pasien
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Waho No.
440/SK?C?VII?112/03/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Depertemen Kesehatan Republik Indonesia Pelayanan Keperawatan
Gawat Darurat di Rumah Sakit, 2005
2. Peraturan mentri kesehatan no 5 tahun 2014 tentang panduan klinik
bagi dokter di Fasilitas kesehatan primer
5. Persiapan 1. Alat :
a. Stetoskop
b. Tenaimeter
c. Pengukur tinggi badan
d. Pengukur berat badan
e. Pengukur suhu badan
f. Penlight
g. Pita pengkodean warna (merah, hijau, kuning, hitam)

6. Prosedur/ 1. Petugas menerima pasien


Langkah- langkah
2. Di ruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan
cepat untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis
yang terlatuh/ dokter .
3. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi
kode warna :

1|Triase
a. Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Yaitu pasien dengan cedera minor atau tingkat
penyakit yang tidak membutuhkan penanganan segera, tidak
mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan.
Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses, cedera
luka lecet.
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat
dan gawat tidak darurat. Pasien memerlukan bantuan namun
dengan sakit atau cedera dengan tingkat yang kurang berat dan
dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu
dekat. Misalnya : luka sayat dangkal , luka bakar ringan, fraktur
tanpa syok, cedera abdomen tanpa syok.
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien
dengan kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka
dengan syok, trauma kepala berat, luka bakar berat,
Appendisitis akut, AMI dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal
dunia
4. Pasien mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam
5. Pada waktu jam kerja pasien dengan warna hijau dikirim ke rawat
jalan unit poliklinik terkait
6. Petugas mencatat identitas pasien,hasil pemeriksaan,tindakan yang
telah dilakukan pada status pasien UGD
7. Petugas merencanaan tindakan selanjutnya, melakukan rujukan
ke RSUD jika diperlukan.

2|Triase
7. Baganalir
Melakukan anamnese dan
Petugas menerima pemeriksaan singkat dan
pasien diruang triase cepat untuk menentukan
derajat kegawatannya

Penderita dibedakan menurut


kegawatannya dengan
memberi kode warna

Pasien mendapatkan prioritas


pelayanan dengan urutan warna

Pasien dengan warna hijau dikirim ke


rawat jalan unit poliklinik terkait

Melakukan rujukan Petugas mencatat identitas pasien,hasil


ke RSUD jika pemeriksaan,tindakan yang telah
diperlukan
dilakukan pada status pasien UGD

8. Hal-hal yang
1. Hasil pemeriksaan yang dilakukan di catat di dalam status pasien
perludiperhatikan
UGD dan membubuhkan nama dan tandatangan petugas.

2. Pasien yang datang saat jam kerja puskesmas, saat melakukan


pemeriksaan (keluarga pasien) atau setelah melakukan pemeriksaan
(pasiena) diarahkan keloket untuk mendaftar.

3. Pasien yang datang diluar jam kerja puskesmas setelah melakukan


pemeriksaan lengkap dan menulisan status UGD, petugas melapor
ke bagian loket saat jam kerja.

9. Unit terkait 1. Poli Umum


2. IGD
3. Poli Gigi
4. Poli KIA/KB
5. P2L
10. Dokumenterkait
1. Rekam Medik

3|Triase
2. Buku status pasien UGD

3. Buku register pendftaran


11. Rekamanhistorisperub No Yang diubah Isi perubahan Tanggalmulai di berlakukan
ahan
1

4|Triase

Anda mungkin juga menyukai