bila tiada mampu menjawab hati sendiri dari godaan tanya: mengapa? mengapa? sedang putra-putri terbaik rebah di mana-mana seperti batang-batang padi disabit di sawah-sawah lalu di tiap kata ada prasangka di tiap mata ada keraguan: untuk apa? mau ke mana?
di saat-saat seperti ini, ya, di saat-saat ini
hanya cinta-kasihmu, istriku sayang, yang mengikat aku pada kehidupan ini, yang menggugah kesadaran diri. kerinduan padamu dan kepastian bahagia bertemu adalah api yang nyala, nyala selalu.