Anda di halaman 1dari 1

Api yang Nyala

ada kalanya seseorang merasa kesunyian


bila tiada mampu menjawab hati sendiri
dari godaan tanya: mengapa? mengapa?
sedang putra-putri terbaik rebah di mana-mana
seperti batang-batang padi disabit di sawah-sawah
lalu di tiap kata ada prasangka
di tiap mata ada keraguan:
untuk apa? mau ke mana?

di saat-saat seperti ini, ya, di saat-saat ini


hanya cinta-kasihmu, istriku sayang,
yang mengikat aku pada kehidupan ini,
yang menggugah kesadaran diri.
kerinduan padamu dan kepastian bahagia bertemu
adalah api yang nyala,
nyala selalu.

[Dari kumpulan: Surat-surat Desember, (1965)]

HR BANDAHARO

Anda mungkin juga menyukai