Anda di halaman 1dari 95

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

J DENGAN MASALAH UTAMA


GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG CENDRAWASIH RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI LAMPUNG

Tanggal 27-28 Mei 2016

STUDI KASUS

Oleh :

WELA SANJAYA
NIM: 144012013082

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
PRINGSEWU - LAMPUNG
2016

STIKes Muhammadiyah Pringsewu


Lampung
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN MASALAH UTAMA
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG CENDRAWASIH RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI LAMPUNG

Tanggal 27-28 Mei 2016

Disusun Dalam Rangka Ujian Akhir


Program Studi D III Keperawatan STIKes MuhammadiyahPringsewu

Oleh :

WELA SANJAYA
NIM: 144012013082

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
PRINGSEWU - LAMPUNG
2016

i STIKes Muhammadiyah Pringsewu


Lampung
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diujikan pada tanggal 27 Mei 2016 dan disetujui untuk disusun sebagai
Studi kasus dengan judul:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN


PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG CENDRAWASIH RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI LAMPUNG

Tanggal 27-28 Mei 2016

Penguji I (Institusi)

Ns. Asri Rahmawati,S.Kep.M.Kes


NBM. 909724

Penguji II (Nasional)

Ns. Andri Yulianto,S.Kep


NBM. 1152416

Penguji III (Klinik)

Ns. Andi Susanto,S.Kep


NIP. 196505131988031008

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

Idayati,S.Kep.M.Kes
NBM. 831884

Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Ns. Asri Rahmawati, S.Kep.,M.Kes


NBM. 909724

ii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
MOTTO

Janganlah larut dalam satu kesedihan, karena masih ada hari esok yang menyongsong

dengan sejuta kebahagiaan. Jadikanlah sebuah kekecewaan itu menjadi senjata sukses

kita dimasa depan.

( Wela Sanjaya )

iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah..

Studi Kasus ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya sayangi, yang

membantu dan memberi semangat saya dalam mengerjakan studi kasus ini, sehingga

studi kasus ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

1. Untuk kedua orang tua saya bapak Suharsono Ibu tersayang Sumiyati, yang telah

memberikan dukungan moril maupun material serta do’a yang tiada henti-

hentinya untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah lantunan do’a yang

paling khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua.


2. Untuk kakakku Rona Alvan dan adikku tersayang Aliftia yang senantiasa

memberikan dukungan,semangat dan do’anya untuk keberhasilan ini.


3. Untuk keluargaku kakek, serta keluarga besarku, yang selalu memberikan

semangat dan dukungan kepadaku dalam menempuh pendidikan.


4. Kepada kekasihku Wira Sandi Pernia, terimakasih atas kasih sayang, perhatian

dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Teman seperjuangan kelompok Keperawatan Jiwa diruang Cendrawasih

khususnya (Yuanesa Puspitasari, Susilo) yang selalu memberikan semangat dan

dukungan selama ujian dan penulisan studi kasus ini.

6. Teman-teman terbaikku (Dimas Angga Kusuma, Hutomo Nursetto, Bagus

Sadewa) khususnya perawat kelas B yang tak bisa disebutkan satu per satu
iv

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


terimakasih atas kebersamaan selama 3 tahun, terimakasih atas semangat do’a dan

dukungan kalian.
7. Teman-teman seperjuangan D III Keperawatan angkatan 18 dan teman-taman satu

almamater STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang telah memberikan

warna warni persahabatan selama ini, semoga apa yang dicita-citakan, diimpikan,

diharapkan dapat terwujud dan tercapaai kelak. Amin amin yarobbalalamin.

KATA PENGANTAR

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmatdan

karunianya penulis telah diberikan kemampuan untuk menyalesaikan penyusunan

laporan studi kasus ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan studi

kasus ini berjudul : “Asuhan Keperawatan Pada Tn.J Dengan Masalah Utama

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran Di Ruang Cendrawasih Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Lampung Tanggal 27–28 Mei 2016 “

Penulisan laporan studi kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir

dalam menempuh pendidikan D III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Lampung.

Selama penulisan dan penyusunan laporan studi kasus ini penulis banyak mendapat

bantuan baik moril maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns.Asri Rahmawati,S.Kep,M.Kes., selaku Ketua STIKes Muhammadiyah

Pringsewu Lampung, selaku Penguji Institusi, dan selaku Pembimbing Akademik.

2. Ns.Andri Yulianto,S.Kep., selaku Penguji Nasional.

3. Ns.Andi Santoso,S.Kep., selaku Penguji Klinik.

4. SeluruhDosendan Staff STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

5. Bapak dan ibu saya yang selalu mendoakan saya.

6. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 18 STIKes Muhammadiyah Pringsewu yang

telah membantu dalam penulisan laporan ini.


vi

vii STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan laporan studi kasus ini

masih banyak kekurangan baik segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan

selanjutnya. Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca pada umumnya serta profesi keperawatan khususnya. Amiin.

Wassalamualaikum wr.wb.

Pringsewu, Juni2016

Penulis

DAFTAR ISI

viii STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


HALAMAN JUDUL .......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................……..ii
MOTTO ...........................................................................................................iii
PERSEMBAHAN ...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................4
C. Ruang Lingkup.................................................................................5
D. Metode Penulisan.............................................................................5
E. Sistematika Penulisan......................................................................6

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Dasar...................................................................................8
B. Konsep Asuhan Keperawatan ........................................................18

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian......................................................................................21
B. Data Fokus......................................................................................35
C. Analisa Data....................................................................................38
D. Diagnosa Keperawatan...................................................................41
E. Rencana Asuhan Keperawatan.......................................................42
F. Implementasi dan Evaluasi..............................................................47

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian......................................................................................55
B. Diagnosa Keperawatan ..................................................................57

ix STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


C. Rencana Keperawatan....................................................................59
D. Implementasi..................................................................................60
E. Evaluasi...........................................................................................60

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................62
B. Saran...............................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan Bab IX pasal 144

menyatakan upaya kesehatan jiwa ditujukan untuk menjamin setiap orang agar

dapat menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan

dan gangguan jiwa (Satrio Kusumo, 2015).

Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku

akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam

bertingkah laku. Menurut Undang-Undang No.3 tahun 1996 gangguan jiwa

adalah keadaan dimana adanya gangguan pada fungsi kejiwaan. Fungsi kejiwaan

tersebut antara lain adalah proses berpikir, emosi, kemauan dan perilaku

psikomotorik, termasuk bicara (Abdul Nasir, Abdul Muhith, 2011).

Gangguan jiwa menurut American Psychiatric Association dalam DSM IV-

TR (2000,dalam Towsend, 2009) adalah sindroma perilaku yang secara klinik

bermakna atau sindroma psikologis atau pola yang dihubungkan dengan kejadian

distress pada seseorang atau ketidakmampuan atau peningkatan secara

signifikan resiko untuk kematian, sakit, ketidakmampuan atau hilang rasa bebas.

Towsend (2009) menyatakan gangguan jiwa merupakan respon maladaptif

terhadap stressor dari dalam dan luar lingkungan yang berhubungan dengan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu


Lampung
perasaan dan perilaku yang tidak sejalan dengan budaya/kebiasaan/norma

setempat dan mempengaruhi interaksi sosial individu, kegiatan dan fungsi tubuh

(Towsend 2009, dikutip dalam Satrio, 2015).

Jumlah klien gangguan jiwa dunia berdasarkan data WHO (2009) adalah 450

juta penduduk dunia mengalami gangguan jiwa, 10% orang dewasa dan 25%

penduduk dunia tersebut berkembang/beresiko mengalami gangguan jiwa.

Gangguan jiwa mencapai 13 % dari penyakit secara keseluruhan dan

kemungkinan akan berkembang menjadi 25 % di tahun 2030, gangguan jiwa juga

berhubungan dengan bunuh diri, lebih dari 90% dari satu juta kasus bunuh diri

setiap tahunnya akibat gangguan jiwa (WHO, 2009). Gangguan jiwa ditemukan

disemua negara, terjadi pada semua tahap kehidupan, termasuk orang dewasa dan

cenderung terjadi peningkatan gangguan jiwa. Salah satu gangguan jiwa yang

sering muncul adalah Skrizofenia. Menurut WHO (2009), Skrizofenia merupakan

gangguan jiwa berat yang dikarakteristikkan dengan terjadinya distorsi, pikiran,

dan emosi yang tidak sesuai (WHO, 2009, dikutip dalam Satrio,2015).

Di Indonesia berdasarkan Departement of Health and Human Service of

America (1991,dalam Videback,2008) memperkirakan 51 juta penduduk Amerika

terdiagnosis gangguan jiwa, dari jumlah tersebut 6,5 juta klien mengalami

disabilitas akibat gangguan jiwa berat yaitu skrizofenia. Berdasarkan hasil riset

kesehatan dasar tahun 2013 yang menyebutkan bahwa gangguan jiwa mencapai

1,7 % meningkat dari tahun 2007 sebesar 0,46 %. Wilayah paling banyak dengan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


kasus gangguan jiwa adalah DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, dan

Jawa Tengah (Satrio,2015).

Berdasarkan data dari rekam medik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, di

tahun 2015 jumlah pasien yang dirawat jalan sejumlah 23.304 jiwa, dengan data

7951 jiwa untuk skrizofenia paranoid, 5670 jiwa untuk skrizofenia tak terinci,

2424 jiwa untuk gangguan skizoafektif tipe depresif, 2300 jiwa untuk gangguan

mental lain, 1311 jiwa untuk episode depresif sedang, 866 jiwa untuk skizofrenia

residual, 762 jiwa untuk gangguan anxietas menyeluruh, 747 jiwa untuk depresi

berat dengan gejala psikotik, 728 jiwa untuk depresi pasca skizofrenia, 545 jiwa

untuk gangguan mental organik. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat inap

sejumlah 1.045 jiwa, dengan data 429 jiwa untuk skrizofenia paranoid, 287 jiwa

untuk skrizofenia tak terinci, 89 jiwa untuk gangguan skizoafektif tipe depresif,

49 jiwa untuk skizofrenia residual, 42 jiwa untuk gangguan mental akibat

kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik lain, 41 jiwa untuk gangguan

psikotik lir-skrizofenia akut, 35 jiwa untuk gangguan afektif bipolar kini dalam

remisi, 26 jiwa untuk gangguan mental organik, 25 jiwa untuk depresi pasca

skizofrenia, 22 jiwa untuk gangguan panik (Data Rekam Medik Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Lampung Tahun 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh diruang Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Lampung pada bulan Maret – Mei 2016 yaitu dari 320 pasien terdapat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


35 % untuk halusinasi, 48% untuk resiko perilaku kekerasan, 6 % untuk harga diri

rendah, 9 % untuk isolasi sosial, 2 % untuk waham (Data Rekam Medik Ruang

Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, Tahun 2016).

Berdasarkan dari uraian diatas sekitar 5.5 % dari jumlah pasien yang dirawat

inap di ruang Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung tahun 2016.

Jika jumlah tersebut tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak yang lebih

buruk lagi atau akan terjadi peningkatan dari data sebelumnya. Berdasarkan hal

tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan jiwa

pada Tn.J di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung di Ruang Cendrawasih.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan secara komprehensif

meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual terhadap klien dengan masalah

keperawatan utama Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi dengan proses

keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan

persepsi sensori halusinasi secara komprehensif

b. Penulis dapat menentukan masalah keperawatan pada klien dengan

gangguan persepsi sensori halusinasi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Penulis dapat menyusun rencana keperawatan untuk mengatasi masalah

klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi

d. Penulis dapat melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan

gangguan persepsi sensori halusinasi

e. Penulis dapat mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien pada klien

dengan gangguan persepsi sensori halusinasi

f. Penulis dapat membuat dokumentasi yang benar pada klien dengan

gangguan persepsi sensori halusinasi

C. Ruang Lingkup

Studi kasus ini mencakup Asuhan Keperawatan pada Tn.J Dengan Masalah

Utama Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Lampung, yang dilakukan pada tanggal 26-28 Mei 2016 di Ruang

Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

D. Metode Penulisan

1. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah

deskritif, yaitu memberi gambaran masalah tentang Gangguan Persepsi

Sensori : Halusinasi Pendengaran dengan melakukan pendekatan proses

keperawatan.

2. Teknik pengambilan data pada kasus yaitu :

a. Observasi/pengamatan

Adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Wawancara

Adalah suatu jenis pengumpulan data dilakukan dengan cara komunikasi

langsung dengan klien maupun keluarga klien, sebagai alat pencatatan

data digunakan format pengkajian dengan tujuan agar pencatatan lebih

sistematis dan objektif.

c. Pemeriksaan fisik

Adalah pengumpulan data dengan memeriksa keadaan fisik klien.

d. Dokumentasi/catatan perawat

Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari

catatan medik dan perawat pada buku status klien di ruang Cendrawasih

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung.

e. Studi Kepustakaan

Adalah pengumpulan data dengan pengambilan materi beberapa buku

sumber keperawatan dan kesehatan mental psikiatri sebagai referensi.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan studi kasus ini dibagi dalam 5 bab yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup

masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisi konsep dasar asuhan keperawatan klien dengan Gangguan

Persepsi Sensori : Halusinasi, antara lain : pengertian halusinasi,

jenis-jenis halusinasi, fase halusinasi, faktor penyebab terjadinya

halusinasi (faktor predisposisi dan presipitasi), tanda dan gejala,

rentang respon, mekanisme koping, sumber koping, konsep

model keperawatan, pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana

keperawatan.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Berisi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi dan evaluasi.

BAB IV : PEMBAHASAN

Membahas kesenjangan yang terdapat dalam pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi

dengan landasan teori.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep : Halusinasi

1. Definisi

a. Menurut Fontaine, (2009) Halusinasi adalah terjadinya penglihatan

suara, sentuhan, bau maupun rasa tanpa stimulus eksternal terhadap

organ-organ indra.
b. Menurut Towsend (2009) halusinasi merupakan suatu bentuk persepsi

atau pengalaman indera dimana tidak terdapat stimulasi terhadap

reseptor-reseptornya. Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah

yang mungkin meliputi salah satu dari kelima panca indera. Hal ini

menunjukkan bahwa halusinasi dapat bermaam-macam yang meliputi

halusinasi pendengaran, pengelihatan, penciuman, perabaan dan

pengecapan.
c. Menurut stuart (2009), halusinasi adalah distorsi persepsi palsu yang

terjadi pada respon neurobiologis yang maladaptis, klien mengalami

distorsi sensoriyang nyata dan meresponsnya, namun dalam halusinasi

stimulus internal atau eksternal tidak dapat diidentifikasi.


d. Sedangkan NANDA.1 (2009-2011) juga mengatakan bahwa halusinasi

merupakan perubahan dalam jumlah dan pola stimulus yang diterima

disertai dengan penurunan berlebih distorsi atau kerusakan respon

beberapa stimulus.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


e. Videbeck (2008) menyebutkan bahwa halusinasi adalah persepsi sensori

yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak terjadi dalam realitas,

halusinasi dapat melibatkan panca indera dan sensori tubuh.

2. Jenis – jenis Halusinasi

a. Halusinasi Dengar
Mendengarkan suara / kebisingan yang tidak ada hubungannya dengan

stimulus yang nyata.


b. Halusinasi Penglihatan
Melihat gambaran / bayangan yang jelas / samar terhadap adanya stimuls

yang nyata dari lingkungan dan orang lain tidak melihatnya.


c. Halusinasi Penciuman
Mencium suatu bau-bauan yang muncul dari sumber tertentu tanpa

stimulus yang nyata (Darah, urine, parfum dll)


d. Halusinasi Pengecapan
Merasakan / mengecap sesuatau yang tidak nyata , biasa merasakan

makanan yang tidak enak.


e. Halusinasi Perabaan
Merasa mengalami sesuatu pada kulitnya seperti nyeri, rasa tersetrum,

atau ketidaknyamanan, tanpa stimulus yang jelas.


f. Halusinasi Kinestetika
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak
(Kusumawati, 2012)

3. Fase Halusinasi
a. Comforting (Halusinasi menyenagkan, cemas ringan)
Pada fase ini klien mengalami kecemasan, kesepian, rasa bersalah, takut

dan mencoba untuk berfokus pada fikiran yang menyenangkan untuk

menghilangkan kecemasan.
b. Comdemning (Cemas sedang)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Kecemasan meningkat berhubungan dengan pengalaman internal dan

eksternal, klien berada pada tingkat listening pada halusinasi, pemikiran

menonjol seperti gambaran suara dan sensasi


c. Controlling (Pengalaman sensori berkuasa,cemas berat)
Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol , klien menjadi

terbiasa dan tidak berdaya pada halusinasinya.


d. Conquering (Melebur dalam pengaruh halusinasi, panik)
Pengalaman sensori bisa mengancam jika klien tidak mengikuti perintah

dari halusinasi.

4. Proses Terjadinya Masalah


a. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (Stuart 2009) faktor predisposisi yang dapat menyebabkan

terjadinya halusinasi pada klien skizofrenia meliputi faktor biologi,

psikologi dan juga sosial cultural


1) Faktor Biologi
Menurut videbeck (2008), faktor biologi yang dapat menyebabkan

terjadinya skizofrenia adalah faktor ginetik, neuroanatomi, neurokimia

serta imunovirologi.
a) Genetik
Secara genetik ditemukan perubahan pada kromosom 5 dan 6

yang mepredesposisikan individu mengalami skizofrenia (Copel,

2007). Penelitian yang paling penting memusatkan pada

penelitian anak kembar yang menunjukkan anak kembar identik

berisiko mengalami skizofrenia sebesar 50%, sedangkan pada

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


kembar non identik/ fraternal berisiko 15% mengalami

skizofrenia, angka ini meningkat sampai 35% jika kedua orang

tua biologis menderita skizofrenia (Videbeck,2008;Stuart,2009).


b) Neuroanatomi
Menurut Sadock dan Sadock (2007 dalam Towsend, 2009) yang

menyatakan bahwa bila terjadi gangguan pada lobus frontatis,

maka akan terjadi perubahan pada aktivitas motorik, gangguan

intelektual, perubahan kepribadian dan juga emosi yang tidak

stabil. Sedangkan fungsi utama dari lobus temporalis adalah

pengaturan bahasa , ingatan dan juga emosi. Sehingga gangguan

yang terjadi pada kortiks temporalis dan nukleus-nukleus limbic

yang berhubungan pada lobus temporalis akan timbul gejala

halusinasi.
c) Neurokimia
Penelitian di bidang neurotransmisi telah memperjelas hipotesis

disregulasi pada skizofrenia, gangguan terus-menerus dalam satu

atau lebih neurotransmitter atau neuromodulator mekanisme

pengaturan homeostatic menyebabkan neurotransmisi tidak stabil

atau tidak menentu. Teori ini menyatakan bahwa area mesolimbik

overaktif terhadap dopamine, sedangkan apa area prefrontal

mengalami hipoaktif sehingga terjadi ketidakseimbangan antara

sistem neurotransmitter dopamine dan serotonin serta yang

lain(Stuart,2009). Pernyataan ini memberi arti bahwa

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


neurotransmitter mempunyai peranan yang penting menyebabkan

terjadinya skizofrenia.
d) Imunovirologi
Infeksi virus lebih sering terjadi pada tempat-tempat keramaian

dan musim dingin dan awal musim semi dan dapat terjadi in utero

atau pada anak usia dini pada beberapa orang yang rentan

(Stuart,2009).
2) Faktor Psikologis
Menurut Towsend (2009), awal terjadinya skizofrenia difokuskan pada

hubungan dalam keluarga yang mempengaruhi perkembangan

gangguan ini, teori awal menunjukkan kurangnya hubungan antara

orang tua dan anak, serta disfungsi sistem keluarga sebagai penyebab

skizofrenia. Menurut Sinaga 2007, menyebutkan bahwa lingkungan

emosional yang tidak stabil mempunyai resiko besar pada

perkembangan skkizofrenia, pada masa kanak disfungsi situasi sosial

seperti trauma masa kecil, kekerasan, hostilistis dan hubungan

interpersonal yang kurang hangat diterima oleh anak sangat

mempengaruhi perkembangan neurologikal anak sehingga lebih rentan

mengalami skizofrenia di kemudian hari.


3) Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya yang dapat menyebabkan terjadinya skizofrenia

adalah adanya double bind didalam keluarga dan konflik didalam

keluarga. Videbeck 2008 juga menyebutkan bahwa salah satu faktor

sosial yang dapat menyebabkan terjadinya skizofrenia adalah disfungsi

dalam pengasuhan anak maupun dinamika keluarga. Konflik tersebut

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


apabila tidak diatasi dengan baik maka akan menyebabkan resiko

terjadinya skizofrenia.

b. Faktor Presipitasi

1) Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan respon neurobiologik

yang maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak

yang mengatur proses informasi dan adanya abnormalitas pada

mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan

ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.

2) Pemicu gejala

Pemicu atau stimulus yang sering menimbulkan episode baru suatu

penyakit yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang

maladaptif berhubungan dengan kesehatan, lingkungan, sikap dan

perilaku individu.

a) Kesehatan, seperti gizi buruk, kurang tidur, keletihan, infeksi,

obat sistem syaraf pusat, gangguan proses informasi, kurang

olahraga, alam perasaan abnormaldan cemas.

b) Lingkungan, seperti lingkungan penuh kritik, gangguan dalam

hubungan interpersonal, masalah perumahan, stress, kemiskinan,

tekanan terhadap penampilan, perubahan dalam kehidupan dan

pola aktivitas sehari-hari, kesepian (kurang dukungan) dan

tekanan pekerjaan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c) Perilaku, seperti konsep diri rendah, keputusasaan, kehilangan

motivasi, tidak mampu memenuhi kebutuhan spiritual, bertindak

berbeda dengan orang lain, kurang keterampilan sosial, perilaku

agresif dan amuk (Trimelia S, 2011).

5. Tanda dan Gejala

a. Halusinasi Pendengaran
1) Melirik mata kekanan / kekiri untuk mencari sumber suara
2) Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang berbicara / benda

mati didekatnya
3) Terlibat pembicaraan dengan benda mati atau orang yang tidak

tampak
4) Menggerakkan mulut seperti mengomel
b. Halusinasi Pengelihatan
1) Tiba-tiba tampak tergagap, ketakutan kerena orang lain, benda mati /

stimulus yang tidak terlihat


2) Tiba-tiba lari keruangan
c. Halusinasi Pengecapan
1) Meludahkan makanan / minuman
2) Menolak makan / minum obat

6. Rentang Respon

RENTANG RESPON NEUROBIOLOGIS


Respon Adaptif Respon Maladaptif
1. Pikiran Logis 1. Kadang protes 1. Gangguan proses

2. Persepsi akurat pikir terganggu piker (waham)

3. Emosi Konsisten 2. Ilusi 2. Halusinasi


dengan pengalaman
3. Emosi 3. RPK
4. Prilaku sosial
4. Pelaku tidak 4. Perilaku tidak
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
terorganisir
biasa
a. Respon adaptif
Adalah respon yang masih diterima oleh norma-norma sosial dan

kebudayaan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain individu

tersebut masih dalam batas norma saat menyelesaikan masalah.

b. Respon Maladaptif

Adalah respon yang menyimpang dari norma social dan kehidupan

disuatu tempat.

7. Mekanisme Koping

Pada klien skizofrenia, klien berusaha untuk melindungi dirinya dan

pengalaman yang disebabkan oleh penyakitnya. Klien akan melakukan

regresi untuk mengatasi kecemasan yang dialaminya, melakukan proyeksi

sebagai usaha untuk menjelaskan persepsinya dan menarik diri yang

berhubungn dengan masalah membangun kepercayaan dan keasyikan

terhadapan pengalaman internal (Stuart, 2009)

8. Sumber Koping

Keluarga merupakan salah satu sumber koping yang dibutuhkan individu

ketika mengalami stress. Videbeck (2008) yang menyatakan bahwa keluarga

memang merupakan salah satu sumber pendukung yang utama dalam

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


penyembuhan klien skizofrenia. Psikosis atau skizofrenia adalah penyakit

menakutkan dan sngat menjengkelkan yang memerlukan penyesuaian baik

bagi klien dan keluarga. Proses penyesuaian pasca psikotik terdiri dari empat

fase yaitu disonansi kognitif (psikosis aktif), pencapaian wawasan, stabilitas

dalam semua aspek kehidupan (ketetapan kognitif),dan bergerak terhadap

prestasi kerja atau tujuan pendidikan (ordinariness).

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Konsep Model

Adaptasi Roy

a. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikososial yang terus-menerus

berinteraksi dengan lingkungan


b. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengatasi

perubahan biopskosorial. Yang bertujuan untuk membantu seseorang

untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologi, konsep diri,

fungsi peran, hubungan interdependen selama sehat sakit.

2. Pengkajian

Merupakan tahapan awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap

pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis,

sosial dan cultural.

a. Data Subyektif
Yaitu data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga. Data

ini diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarga.

b. Data Obyektif
Yaitu data yang ditemukan secara nyata. Data ini didapatkan melalui

observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat.


1) Membina hubungan saling percaya dengan pasien
2) Mengkaji data subyektif dan data obyektif
3) Mengkaji waktu, frekuensi, dan situasi munculnya halusinasi
4) Mengkaji respon terhadap halusinasi
5) Mengkaji tahapan halusinasi pasien (Yosep, 2013)

3. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


a. Resiko perilaku kekerasan
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Defisit Perawatan Diri
e. Koping Individu tidak Efektif

4. Rencana tindakan keperawatan

Dx KEP PERTEMUAN

Gangguan 1 2

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Persepsi
Sensori 1. Membantu pasien mengenal 1. .Evaluasi kegiatan keluarga
Halusinasi halusinasi (isi, frekwensi, waktu dalam merawat/melatih klien
terjadinya, situasi pencetus, menghardik, Beri pujian
perasaan saat terjadi halusinasi) 2. Jelaskan 6 benar cara mengontrol
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 5
halusinasi, hardik, obat, cara benar : jenis, guna, dosis,
bercakap-cakap, melakukan frekuensi, cara,kontiuitas minum
kegiatan harian obat
3. Mengajarkan pasien mengontrol 3. Masukan pada jadwal kegiatan
halusinasi dengan cara untuk latihan menghardik dan
menghardik minum obat
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik
3 4

1. Evaluasi kegiatan harian 1. Evaluasi kegiatan harian


menghardik & obat, Beri pujian menghardik, minum obat &
2. Latih cara mengontrol
2. bercakap-cakap. Beri pujian Latih
halusinasi dengan bercakap-
cara mengontrol halusinasi
cakap saat terjadi halusinasi
dengan melakukan kegiatan harian
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
(mulai 2 kegiatan)
untuk latihan menghardik,
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
minum obat, dan bercakap-
untuk latihan menghardik, obat,
cakap
bercakap-cakap dan kegiatan
harian

5 s/d XII

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1. Evaluasi kegiatan menghardik,
minum obat, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan
harian, Beri Pujian
2. Nilai kegiatan harian klien
3. Nilai kemampuan secara
mandiri
4. Nilai apakah halusinasi
terkontrol

BAB III

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien

Nama : Tn. J

Alamat : Pasar Ambon, Teluk Betung

Umur : 50 thn

Pendididkan : SMA

Pekerjaan : Wirasuasta

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Agama : Islam

Informan : Klien, dan status klien

Tanggal Masuk R.S : 16 Mei 2016

Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2016

No. Register : 00 40 05

b. Identitas Penanggung Jawab :

Nama : Tn. E

Alamat : Pasar Ambon, Teluk Betung

Umur : 72 tahun

Pendididkan : -

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Agama : Islam

Hubungan dengan klien : Ibu kandung

2. Alasan Masuk

Berdasarkan data yang di peroleh dari klien dan perawat ruangan, klien

masuk rumah sakit jiwa daaerah propinsi lampung diantar oleh keluarganya

pada tanggal 16 mei 2016, dengan alasan masuk, gaduh gelisah, amuk

bicara sendiri, bingung, susah tidur dan sering keluyuran.

3. Faktor Predisposisi

Pada saat pengkajian pada tanggal 26 mei 2016, klien mengatakan pernah

masuk/ mengalami gangguan jiwa pada 1 tahun yang lalu dan ada

perubahan, namun saat dirumah klien mengatakan malas minum obat karena

bosan minum obat. Klien tampak malas minum obat, Sehingga klien putus

obat dan kambuh lagi. Klien mengatakan tidak pernah mengalami

penganiayaan fisik, seksual, dan kekerasan dalam keluarga.

Berdasarkan list pasien didalam keluarganya tidak ada yang mengalami

gangguan jiwa.

Masalah Keperawatan : Regimen traupetik tidak efektif

4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x /mnt
Pernafasan : 20 x /mnt Suhu : 37.0 C

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Ukur

TB : 170 cm

BB : 60 kg

c. Keluhan Fisik : -

5. Psikososial

a. Genogram

Keterangan

: laki-laki : menikah

: perempuan : meninggal dunia

: klien : tinggal serumah

: keturunan

Klien mengatakan anak ketujuh dari tujuh bersaudara. Klien tinggal

serumah dengan kedua orang tuanya dan kakanya. Klien belum menikah,

klien mengatakan orang yang paling dekat dengan klien adalah ibu klien

krena ibu klien lebih sering dirumah. Klein mengatakan jarang komunikasi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


dengan keluarga dan jika ada masalah klien diam dan klien menyatakan pola

asuh dikeluarganya baik.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

b. Konsep diri

1) Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua, anggota tubuhnya dari ujung

rambut sampai ujung kaki.


2) Identitas Diri

Klien menyatakan belum menikah, klien menyatakan sebagai anak

dalam keluarganya. Klien berjenis kelamin laki – laki, klien bangga

menjadi laki – laki dan klien menyebutkan namanya Tn.J

3) Peran
Klien mengatakan perannya adalah sebagai saorang anak laki-laki,

klien mengatakan belum dapat menjadi anak yang baik bagi orang

tuanya.

4) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin menjadi orang yang sukses dapat

membahagiakan keluarganya. Klien saat ini hanya mengharapkan

ingin cepat sembuh dan cepat pulang.


5) Harga Diri

Klien mengatakan malu dengan keluarganya karna di rawat di

rumah sakit jiwa, klien jarang mengobrol dengan teman nya, klien

mengatakan malu, klien mengatakan ingen cepat pulang, klien

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


sering menunduk, kontak mata kurang fokus, klien bicara nada

pelan

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

c. Hubungan Sosial

1) Orang Terdekat
Klien mengatakan orang terdekat klien dikeluarganya adalah orang

tuanya.
2) Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan saat dirumah terkadang mengikuti kegiatan

kelompok atau masyarakat saat kondisinya sembuh.


3) Hambatan dalam berhubungan sosial
Klien mengatakan saat di RSJ malas berkumpul dengan pasien

lainnya, klien hanya tidur ditempat tidur.


Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

d. Spritual

1) Nilai dan keyakinan


Klien mengatakan beragama Islam dan klien yakin dengan adanya

Allah SWT, dan sakit yang dialaminya saat ini adalah ujian dari

Allah SWT.
2) Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan saat di RSJ klien selalu menjalankan sholat,

walaupun terkadang ada yang tertinggal

6. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien rapih, klien mengatakan ganti pakaian 1x/hari, klien

mengatakan mandi 2x/hari, rambut klien kotor,klien mengtakan jarang

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


gosok gigi, kuku klien panjang dan kotor, klien tidak menggunakan alas

kaki, gigi klien kotor.

Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri

b. Pembicaraan

pembicaraan klien lambat .jika ditanya klien mampu menjawab

pertanyaan perawat, mata klien melotot jika kesal, pandangan klien

tajam, mata merah.

Masalah keperawatan : Resiko prilaku kekerasan

c. Aktivitas Motorik

Klien sering tidur-tiduran di kamar aktifitas klien lesu klien mau

membersih kan tempat tridur jika di motivasi perawat, klien banyak

diam, klien malas berinteraksi

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

d. Alam Perasaan

Klien mengatakan sedih, klien mengatakan ingin segra sembuh dan

bertemu dengan keluarganya. klien mengatakan saat malam hari rasanya

kesal karna sulit tidur, mata merah, klien tegang dan gelisah

Masalah keperawatan : Resiko prilaku kekerasan

e. Afek

Afek klien labil. Klien mengatakan emosinya masih sering berubah-

ubah. Klien mengatakan terkadang masih marah

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Masalah Keperawatan : Resiko perilaku Kekerasan

f. Fase Interaksi selama wawancara

Saat interaksi klien kurang kooperatif, kontak mata baik, mau bicara bila

ditanyta

Masalah keperawatan : Tidak ditemukan

g. Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar sura-suara yang menyerupai

almarhum bapaknya, klien mengatan suara itu muncul ketika klien mau

tidur, suara itu menyuruhnya untuk bertaubat, dan klien marah-marah

saat suara itu menyuruhnya untuk berbuat keburukan, sura itu datang

waktunya sekitar 10 menit. klien mengatakan saat suara itu muncul klien

hanya sendiri, klien mengatakan terakhir kali mendengar suara-suara

tersebut 1 hari yang lalau pada malam hari, klien mengatakan merasa

terganggu dengan suara tersebut, klien mengatakan mudah marah saat

brhalusinasi . Klien susah tidur, klien teerlihat gelisah, klien mondar

mandir

Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi: halusinasi

pendengaran

h. Proses pikir

Selama bearinteraksi dengan perawat klien dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan perawat, klien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang

diberikan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

i. Isi pikir

Klien mengatakan tidak memiliki ketakutan yang luar biasa seprti

phobia dan klien tidak memiliki pikiran yang kurang masuk akal saat

ini.

Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

j. Tingkat Kesadaran

Klien mengatakan sadar bahwa dirinya berada dirumah sakit jiwa klien

sedang mengalami pengobatan. Klien dapat mengenali waktu, tempat

dan perawat dengan baik.

Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

k. Memori

1) Jangka Panjang
Klien mampu mengingat kejadian 1 bulan yang lalu
2) Jangka Pendek
Klien mampu mengingat kejadian yang sudah dilakukan seperti

makan dan minum obat, serta mengingat nama perawat.


3) Memori saat ini

Klien mampu mengingat apa saja yang baru dilakukan .

Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Klien dapat berkonsentrasi dengan baik dalam pertanyaan perawat.

Klien juga mampu menghitung secara sederhana 1- 20.

Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

m. Kemampuan Penilaian

Klien mampu mengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan klien,

klien memilih mandi dulu barusan makan

Masalah keperawatan : Tidak ditemukan

n. Daya tilik diri

Klien menyadari bahwa dirinya menderita gangguan jiwa dan sekarang

sedang dirawat dirumah sakit jiwa untuk dapat pengobatan agar cepat

sembuh

Masalah keperawatan : Tidak ditemukan

7. Kebutuhan persiapan pulang

a. Makan dan minum

Klien mengatakan mampu makan secara mandiri, klien makan 3

x/hari, klien dapat menghabiskan makanan 1 porsi setiap kali makan,

klien menggatakan suka semua makanan yang disediakan di R.S, tidak

ada pantangan untuk dimakan, klien mengatakan minum 6 – 7 gelas

/hari.

b. Bab dan Bak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Klien mampu menggunakan wc untuk BAB dan BAK secara mandiri

klien dapat membersihkan nya saecara mandiri, klien mengatakan

BAB 1 – 2 x/hari, BAK 5 -6 /hari.

c. Mandi

Klien mengatakan mandi 2x/hari pagi dan sore, klien mngatakan

mandi menggunakan sabun, klien mengatakan jarang menggosok gigi,

klien mengatakan tidak menggunakan sampo, klien mengatakan

mencuci rambut 1x/2hari, gigi klien kotor, rambut klien kotor.

Masalah keperawatan : Defist perawatan diri

d. Berpakaian

Klien terlihat kurang rapih, klien tidak memakai alas kaki, klien

menggati pakaian 1x/hari

Masalah keperawatan : Defist perawatan diri

e. Istirahat dan Tidur

Klien mengatakan lama tidur siang 1 jam dan tidur malam 7 jam klien

sering terbangun karma mendengar suara – suara, dan klien membaca

do’a ketika mau tidur

Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

pendengaran

f. Penggunaan Obat

Berdasarkan catatan perawat, klien mendapat 3 jenis obat yang harus

diminum yaitu : Resperindone 2 x 2 Mg, THP 2 x 2 Mg, dan CP 2 1 x

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


50 Mg. Klien minum obat sendiri tanpa bantuan, perawat hanya

menyiapkan obat yang diminum.

g. Pemulihan kesehatan

Klien berada dirumah sakit ini untuk berobat, perawat sering member

motivasi kepada klien agar mau merawat kesehatannya.

h. Kegiatan didalam rumah

Klien mengatakan kegiatan sehari – hari dirumah adalah menonton tv

dan membantu ibunya, dan saat di rumah sakit klien hanya tidur tidak

mau melakukan tindakan kecuali di suruh perawat

i. Kegiatan diluar rumah

Saat dirumah, kegiatan yang biasa dilakukan adalah membantu orang

tua bekerja, mengobrol dengan orang dilingkungan

8. Mekanisme Koping

a. Adaptif

Klien mau berbicara dengan orang lain , klien mau mengikuti kegiatan

yang ada di RSJ.

b. Mal Adaptif

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Klien mengatakan tidak mau bercerita saat ada masalah, klien hanya

mau berbicara kepada orang tertentu saja, klien banyak tidur

Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

9. Masalah Psikososial dan Lingkungan

a. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok

Klien mengatakan saat sembuh terkadang mengikuti kegiatan

kelompok yang ada di masyarakat, klien dapat mengobrol dengan

kelompok.

b. Masalah berhubungan dengan lingkungan Fisik

Klien mengatakan berhubungan dengan lingkungan walaupun tidak

sering.

c. Masalah berhubungan dengan pendidikan

Klien mengatakan hanya berpendidikan sampai SMA.

d. Masalah Berhubungan dengan pekerjaan

Klien mengatakan pekerjaannya adalah berdagang.

e. Masalah berhubungan dengan perumahan

Klien mengatakan tinggal dengan orang tua dan kakaknya

f. Masalah berhubungan dengan ekonomi

Klien mengatakan ekonomi dalam keluarganya tercukupi

g. Masalah berhubungan dengan pelayanan Kesehatan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Klien mengatakan jika sakit berobat ke pelayanan kesehatan terdekat

dengan rumahnya.

10. Kurang Pengetahuan

Klien mengatakan diantar ke RSJ oleh keluarganya untuk berobat. Klien

mengetahui bahwa dirinya saat ini sedang dirawat di RSJ. Klien mengatakan

tahu sedikit mengenai penyakitnya.


Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

11. Aspek Medik


Diagnosa Medis saat ini : Skrizofenia Paranoid
Terapi Medik :
a. Resperidone : 2 x 2 mg
b. Trihexypenidil (THP) : 2 x 2 mg
c. Chlorpromazine (CPZ) : 1 x 50 mg

B. Data Fokus

1. Data Subyektif :

a. Klien mengatakan sering mendengar suara – suara yang tidak ada

wujudnya

b. Klien mengatakan mengenali suara itu

c. Klien mengatakan suara itu seperti almarhum ayahnya

d. Klien mengatakan suara itu muncul disaat klien mau tidur

e. Klien mengatakan suara itu menyuruhnya untuk bertaubat

f. Klien mengatakan terkadang suara itu menyuruhnya untuk berbuat jahat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


g. Klien mengatakan mudah marah jika suara itu menyuruhnya untuk berbuat

jahat

h. Klien mengatakan lama suara itu datang sekitar 10 menit

i. Klien mengatakan saat suara itu muncul klien sedang sendiri

j. Klien mengatakan terakhir mendengar suara itu sejak 1 hari yang lalu

k. Klien mengatakan merasa terganggu dengan suara tersebut

l. Klien mengatkan saat malam hari kesal karna sulit tidur

m.Klien mengatakan mudah marah jika suara itu menyuruhnya untuk berbuat

jahat

n. Klien mengatakan lebih sering tiduran dikamar

o. Klien mengatakan lesu

p. Klien mengatakan malu dengan keluarganya karna berada dirumah sakit

jiwa

q. Klien mengatakan malu dan jarang mengobrol dengan temannya

r. Klien mengatakan ingin cepat pulang

s. Klien mengatakan sedih

t. Klien mengatakan jarang menggosok gigi

u. Klien mengatakan mengganti pakaian 1x/hari

v. Klien mengatakan jarang berkeramas

w. Klien mengatakan malas menggunakan sandal

x. Klien mengatakan tidak mau bercerita saat ada masalah

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


y. Klien mengatakan pernah masuk/ mengalami gangguan jiwa pada satu

tahun yang lalu

z. Klien mengatakan malas minum obat karna bosan

2. Data Obyektif :

a. Klien terlihat gelisah

b. Klien selalu mondar mandir

c. Klien terlihat kurang tidur

d. Mata klien melotot

e. Mata klien merah

f. Klien tegang dan gelisah

g. Pandangan klien tajam

h. Klien sering dikamar sendiri

i. Klien banyak tidur

j. Klien lesu

k. Klien banyak diam

l. Klien jarang berintraksi

m.Klien sering menunduk

n. Kontak mata klien kurang fokus

o. Klien bicara dengan nada pelan

p. Bicara klien lambat

q. Klien gigi klien kotor

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


r. Rambut klien kotor

s. Klien tidak menggunakan alas kaki

t. Kuku klien panjang dan kotor

u. Klien terlihat kurang rapih

v. Klien hanya mau bercerita kepada orang tertentu saja

w. Klien tampak malas minum obat

C. Analisa Data

NO. DATA MASALAH


1. DS. Gangguan persepsi sensori:
- Klien mengatakan mendengar suara – suara yang tidak halusinasi pendengaran
ada wujudnya

- Klien mengatakan mengenali suara itu

- Klien mengatakan suara itu seperti almarhum ayahnya

- Klien mengatakan suara itu muncul disaat klien mau


tidur

- Klien mengatakan suara itu menyuruhnya untuk


bertaubat

- Klien mengatakan terkadang suara itu menyuruhnya


untuk berbuat jahat

- Klien mengatakan mudah marah jika suara itu


menyuruhnya untuk berbuat jahat

- Klien mengatakan lama suara itu datang sekitar 10


menit

- Klien mengatakan saat suara itu muncul klien sedang

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


sendiri

- Klien mengatakan terakhir mendengar suara itu sejak 1


hari yang lalu

- Klien mengatakan merasa terganggu dengan suara


tersebut

DO.

- Klien terlihat gelisah

- Klien selalu mondar mandir

- Klien terlihat kurang tidur

2. DS. Resiko perilaku kekerasan


- Klien mengatkan saat malam hari kesal karna sulit tidur

- Klien mengatakan mudah marah jika suara itu


menyuruhnya untuk berbuat jahat

DO

- Mata klien melotot

- Mata klien merah

- Klien tegang dan gelisah

- Pandangan klien tajam

3. DS. Isolasi sosisl

- Klien mengatakan lebih sering tiduran dikamar

- Klien mengatakan lesu

DO.

- Klien banyak tidur

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien lesu

- Klien banyak diam

- Klien jarang berintraksi

4. DS. Harga diri rendah

- Klien mengatakan malu dengan keluarganya karna


berada dirumah sakit jiwa

- Klien mengatakan malu dan jarang mengobrol dengan


temannya

- Klien mengatakan ingin cepat pulang

- Klien mengatakan sedih

DO.

- Klien sering menunduk

- Kontak mata klien kurang fokus

- Klien bicara dengan nada pelan

- Bicara klien lambat

5. DS. Defisit perawatan diri

- Klien mengatakan jarang menggosok gigi

- Klien mengatakan mengganti pakaian 1x/hari

- Klien mengatakan jarang berkeramas

- Klien mengatakan malas menggunakan sandal

DO.

- Klien gigi klien kotor

- Rambut klien kotor

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien tidak menggunakan alas kaki

- Kuku klien panjang dan kotor

- Klien terlihat kurang rapih

6. DS. Koping individu tidak efektif

- Klien mengatakan tidak mau bercerita saat ada masalah

DO.

- Klien hanya mau bercerita kepada orang tertentu saja

7. DS. Regimen teraupetik tidak efektif

- Klien mengatakan pernah masuk/ mengalami gangguan


jiwa pada satu tahun yang lalu

- Klien mengatakan malas minum obat karna bosan

DO.

- Klien tampak malas minum obat

D. Masalah Keperawatan

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi social
4. Harga diri rendah
5. Defisit Perawatan Diri
6. Koping Individu tidak Efektif
7. Regimen traupetik tidak efektif

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


E. Pohon Masalah

Resiko prilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori

Halusinasi pendengaran

Regimen traupetik tidak Isolasi sosial Defisit perawatan

efektif diri

Harga diri rendah

koping individu tidak efektif

F. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah
5. Defisit Perawatan Diri
6. Koping Individu tidak Efektif
7. Regimen traupetik tidak efektif

G. Rencana Keperawatan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Diagnosa Pertemuan
No.
Keperawatan 1 2
1. Gangguan 1.Membantu pasien mengenal 1.Evaluasi kegiatan klien dalam
persepsi sensori : halusinasi (isi, frekwensi, menghardik, Beri pujian
2.Jelaskan 6 benar cara mengontrol
halusinasi waktu terjadinya, situasi
halusinasi dengan obat (jelaskan
pendengaran pencetus, perasaan saat terjadi
6 cara benar : jenis, guna, dosis,
halusinasi)
2.Menjelaskan cara mengontrol frekuensi, cara,kontiuitas minum
halusinasi, hardik, obat, obat
3.Masukan pada jadwal kegiatan
bercakap-cakap, melakukan
untuk latihan menghardik dan
kegiatan harian
3.Mengajarkan pasien mengontrol minum obat
halusinasi dengan cara
menghardik
4.Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik
3 4
1.Evaluasi kegiatan harian 1.Evaluasi kegiatan harian
menghardik, minum obat &
menghardik & obat, Beri
bercakap-cakap. Beri pujian
pujian 2.Latih cara mengontrol
2.Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian (mulai 2
halusinasi dengan bercakap-
kegiatan)
cakap saat terjadi halusinasi 3. Masukkan pada jadwal
3.Masukkan pada jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan
menghardik, obat, bercakap-
untuk latihan menghardik,
cakap dan kegiatan harian
minum obat, dan bercakap-
cakap

5
1.Evaluasi kegiatan menghardik,
minum obat, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan harian,
Beri Pujian
2.Nilai kegiatan harian klien
3.Nilai kemampuan secara
mandiri
4.Nilai apakah halusinasi
terkontrol

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Diagnosa Pertemuan
No.
Keperawatan 1 2
2. Resiko perilaku 1.Indentitas penyebab, tanda dan 1.Evaluasi kegiatan latihan fisik,
kekerasan geejala. PK yang dilakukan beri pujian
2.Latihan cara mengontrol PK
akibat PK
2.Jelaskan cara mengontrol PK : dengan obat (jelaskan 6 benar :
fisik, obat, verbal, spiritual. jenis, dosis, guna, frekuensi,
3.Latihan cara mengontrol PK
cara, kontinuitas minum obat)
secara fisik : tarik nafas dalam
3. Masukan pada jadwal kegiatan
dan pukul kasur dan bantal untuk latihan fisik dan minum
4. Masukan pada jadwal kegiatan
obat
untuk latihan fisik

3 4
1.Evaluasi kegiatan latihan fisik 1.Evaluasi kegiatan latihan fisik,
dan obat. Beri pujian obat dan verbal. Beri pujian
2.Latihan cara mengontrol 2.Latih cara mengontrol resiko
perilaku kekerasan dengan cara perilakukekerasan secara
verbal, yaitu mengungkapan, spiritual 2 kegiatan
3.Masukan pada jadwal kegiatan
meminta, dan menolak dengan
untuk latihan fisik, minum obat,
benar
3.Masukan pada jadwal verbal dan spiritual
kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat dan ferbal

5
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik,obat, verbal, dan spiritual
Beri Pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3.Nilai apakah Pk terkontrol

Diagnosa Pertemuan
No.
Keperawatan 1 2

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3. Defisit 1. Identifikasi masalah perawatan 1. Evaluasi kegitan kebersihan diri .
perawatan diri diri :kebersihan diri, beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan, makan/minum,
berdandan
BAB/BAK
3. latih cara berdandan setelah
2. Jelaskan pentingnya
kebersihan diri : sisiran, rias
kebersihan diri
3. Jelaskan cara dan alat muka untuk perempuan, sisiran,

kebersihan diri cukuran untuk pria


4. Latih cara menjaga kebersihan 4. Masukan pada jadwal kegiatan

diri : mandi, dang anti untuk kebersihan diri dan

pakaian,sikat gigi, cuci berdandan

rambut, dan potong kuku


5. Masukkan pada jadwal
kegiatan untul latuhan
mandi,sikat gigi, (2x/hari),
cuci rambut (2 x /minggu),
potong kuku (1x/minggu)
3 4
1. Evaluasi kegiatan ke bersihan 1.Evaluasi kegiatan kebersihan
diri dan berdandan. Beri pujian diri, berdandan, makan dan
2. Jelaskan cara dan alat makan
minum. Beri pujian
dan minum
3. Latih cara makan dan minum 2.Jelaskan cara BAB dan BAK
yang baik yang baik.
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan ke 3. Latih BAB dan BAK yang baik
bersihan diri, berdandan, dan
makan dan minum yang baik 4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum
dan BAB, BAK yang baik

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1. Evaluasi kegiatan kegiatan
latihanperawatan diri,
kebersihan diri,
berdandan,makan dan minum,
BAB dan BAK. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah perawatan diri
telah baik

H. Implementasi dan Evaluasi

No. Tanggal jam Implementasi Evaluasi


1. 26 mei 2016 Sp. Pengkajian S:
10.45 –11.00 Data : - Klien mengatakan sering
- mendengar suara – suara
Diagnos : yang tidak ada wujudnya
-
- Klien mengatakan suara itu
Tindakan :
seperti almarhum ayahnya
1. Membina hubungan saling
percaya - Klien mengatakan suara itu
2. Mengajarkan klien untuk
muncul disaat klien mau
mengidentifikasi masalah
tidur
yang dirasakan
RTL : - Klien mengatakan suara itu
1. Membantu pasien mengenal menyuruhnya untuk
halusinasi (isi, frekwensi, bertaubat
waktu terjadinya, situasi
- Klien mengatakan terkadang
pencetus, perasaan saat terjadi
suara itu menyuruhnya untuk
halusinasi)
berbuat jahat
2. Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi, hardik, obat, O:

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


bercakap-cakap, melakukan - Klien terlihat gelisah
kegiatan harian
- Klien selalu mondar mandir
3.Mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi dengan - Klien terlihat kurang tidur
cara menghardik
A:
4.Masukkan pada jadwal
Gangguan persepsi sensori :
kegiatan untuk latihan
Halusinasi pendengaran
menghardik
P:
Mengingat-ingat kembali yang
belum klien ceritakan

( Wela Sanjaya )
2. 26 mei 2016 Sp. 1 Gangguan persepsi S:
11.15 – 11.30 sensori : halusinasi pendengaran - Klien mengatakan mampu
Data : menghardik
- Klien mengatakan masih
- Klien mengatakan mudah
mendengar bisikkan
marah jika suara itu
O:
menyuruhnya untuk berbuat
- Klien mengatakan mampu
jahat
menghardik
- Klien mengatakan lama suara A:
itu datang sekitar 10 menit Gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran
- Klien mengatakan saat suara
P:
itu muncul klien sedang sendiri
- Mengingat yang belum
- Klien mengatakan terakhir diceriterakan
mendengar suara itu sejak 1 - Latihan menghardik 2x/hari

hari yang lalu

- Klien mengatakan merasa ( Wela Sanjaya )


terganggu dengan suara
tersebut

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Tindakan :
1.Membantu pasien mengenal
halusinasi (isi, frekwensi, waktu
terjadinya, situasi pencetus,
perasaan saat terjadi halusinasi)
2.Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi, hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan
kegiatan harian
3.Mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
4.Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik
RTL :
1.Evaluasi kegiatan klien dalam
menghardik, Beri pujian
2.Jelaskan 6 benar cara
mengontrol halusinasi dengan
obat (jelaskan 6 cara benar :
jenis, guna, dosis, frekuensi,
cara,kontiuitas minum obat
3.Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik dan
minum obat
No Tgl / Jam Implementasi Evaluasi

1 27/5/2016 SP : Pengkajian S:
Data - Klien mengatakan mendengar
09:30 - suara bisikkan tanpa ada
wujudnya
- Klien mengatakan mendengar

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Tindakkan suara bisikkan dari seorang laki-
- Membina hubungan saling laki yang tidak dikenalnya
- Klien mmengatakan suara-
percaya
- Mengajarkan klien untuk suara tersebut menyuruh klien
mengindentifikasi masalah yang untuk berbuat tidak baik.
- Klean mengatakan suara itu
terjadi
muncul saat sedang sendiri
- Klien mengatakan suara itu
RTL :
muncul hanya sewaktu saja
- Identifikasi Halusinasi : isi, - Klien mengatakkan terakhir
frekuensi ,waktu terjadi, situasi kalai suara itu muncul kemarin
pencetus, perasaan,respon pagi
- Jelaskan cara mengontrol - Klien mengatakan suara
halusinasi dengan menghardik, bisikkan itu muncul -+ 2 menit
obat, bercakap-cakap dan lamanya.
- Klien mengatakan hanya diam
melakukan kegiatan.
- Latihan cara mengontrol dan tidur aja
halusinasi : menghardik, obat,
Do :
bercakap-cakap, melakukkan
- Klien terkadang melamun
kegiatan
- Klien gelisah
- Latih cara mengontrol halusinasi
A :
dengan menghardik Gangguan persepsi sensori :
- Masukkan pada jadwal kegiatan
Halusinasi Pendengaran
harian untuk latihan menghardik. P :
Mengingat-ingat yang belum
diceritakan kepada perawat

Yuanesa puspitasari

No Tgl / Jam Implementasi Evaluasi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2 27 Mei 2016 SP 1: Gangguan persepsi sensori : S:
10.00 Halusinasi - Klien mengatakan mampu
Data menghardik
- Klien mengatakan masih
- Klien mengatakan mendengar
mendengar bisikkan
suara bisikan tanpa ada wujudnya
- Klien mengatakan mendengar
suara bisikkan dari seorang laki-
laki yang tidak dikenalnya O :
- Klien mmengatakan suara- suara
- Klien mampu menghardik
tersebut menyuruh klien untuk
berbuat tidak baik.
- Klien mengatakan suara itu
muncul saat sedang sendiri
- Klien mengatakan suara itu A : Gangguan persepsi sensori :
muncul hanya sewaktu saja Halusinasi pendengaran
- Klien mengatakkan terakhir kalai
belum teratasi
suara itu muncul kemarin pagi
- Klien mengatakan suara bisikkan
itu muncul -+ 2 menit lamanya.
- Klien mengatakan hanya diam dan P :
tidur aja - Mengingat yang belum
diceriterakan
- Latihan menghardik 2x/hari

Diagnosa Perawatan :
Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi Pendengaran
Tindakan :
- Mengindentifikasi halusinasi :
isi,frekuensi,waktu terjadi, situasi
pencetus,perasaan, respon
- Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi :
Menghardik,obat,bercakap-
cakap,melakukan kegiatan
- Melatih cara mengontrol
halisinasi dengan menghardik
- Masukkan pada jadwal kegiatan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


harian untuk menghardik.
Yuanesa Puspitasari
RTL :
- Evaluasi kegiatan cara
mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
- Latih cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat ( jelaskan 6
benar obat jenis, guna, frekuensi,
cara, konfinuitas minum obat )
- Masukkan pada jadwal kegiatan
harian untuk menghardik dan
minum obat.

No Tgl / Jam Implementasi Evaluasi

3 27 Mei 2016 SP II : Gangguan persepsi sensori : S:


11.00 Halusinasi - Klien mengatakan mampu
Data menghardik
- Klien mengatakan mampu
- Klien mengatakan mendengar suara
menggunakan obat
bisikan tanpa ada wujudnya
- Klien mengatakan bisikkan
- Klien mengatakan mendengar suara
suara-suara itu hilang setelah
bisikkan dari seorang laki-laki yang
minum obat
tidak dikenalnya
- Klien mengatakan terkadang
- Klien mmengatakan suara- suara
lupa dengan fungsi obatnya.
tersebut menyuruh klien untuk
berbuat tidak baik.
O :
- Klean mengatakan suara itu muncul
- Klien mampu menyebutkan 3
saat sedang sendiri
- Klien mengatakan suara itu muncul obat yang diminumnya
hanya sewaktu saja - Klien minum obat sesuai jadwal
- Klien mengatakkan terakhir kalai
suara itu muncul kemarin pagi
A : Gangguan persepsi sensori :
- Klien mengatakan suara bisikkan itu
Halusinasi pendengaran
muncul -+ 2 menit lamanya.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien mengatakan hanya diam dan belum teratasi
tidur aja
P :
Diagnosa Perawatan :
- Latihan menghardik 2x/hari
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi - Latihan cara minum obat 6
Pendengaran benar.

Tindakan :
- Mengevakuasi jadwal kegiatan
harian ( menghardik )
- Melatih cara mengontrol obat
( jelaskan 6 benar obat )
- Masukkan dalam jadwal kegiatan
harian untuk menghrdik dan minum
obat

RTL :
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
( mengardik dan minum obat )
- Latih Klien mengendalikkan
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
- Masukkan pada jadwal kegiatan
harian untuk bercakap-cakap dengan
orang lain

Yuanesa Puspitasari

No Tgl / Jam Implementasi Evaluasi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4 27 Mei 2016 SP III : Gangguan persepsi sensori : S:
13.00 Halusinasi - Klien mengatakan mampu
Data menghardik, minum obat
- Klien mengatakan mendengar suara dengan 6 benar dan bercakap-
bisikan tanpa ada wujudnya cakap untuk menghilangkan
- Klien mengatakan mendengar suara
halusinasi
bisikkan dari seorang laki-laki yang
tidak dikenalnya O :
- Klien mmengatakan suara- suara
- Klien mampu bercakap-cakap
tersebut menyuruh klien untuk
dengan pasien dan perawat
berbuat tidak baik.
untuk mengontrol halusinasi
- Klean mengatakan suara itu muncul
saat sedang sendiri
- Klien mengatakan suara itu muncul A : Gangguan persepsi sensori :
hanya sewaktu saja Halusinasi pendengaran
- Klien mengatakkan terakhir kalai
belum teratasi
suara itu muncul kemarin pagi
- Klien mengatakan suara bisikkan itu
P :
muncul -+ 2 menit lamanya.
- Klien mengatakan hanya diam dan - Latihan menghardik 2x/hari
- Latihan cara minum obat 6
tidur aja
benar
- Latihan cara bercakap-cakap
Diagnosa Perawatan :
dengan orang lain saat
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
halusinasi muncul
Pendengaran

Tindakan :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
( menghardik dan minum obat)
- Latih pasien mengendalikan
halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
- Masukkan dalm jadwal kegiatan
harian untuk bercakap-cakap dengan
orang lain..

RTL :
- Evaluasi jadwal kegiatan harian klien

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


( menghardik, minum obat yang
Yuanesa Puspitasari
benar, bercakap-cakap dengan orang
lain, pasien / perawat)
- Latih cara mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan kegiatan
fisik ( yang mampu dilakukan )
- Anjurkan klien memasukkan
kejadwal kegiatan harian klien.

No Tgl / Jam Implementasi Evaluasi

5. 27 Mei 2016 SP IV : Gangguan persepsi sensori : S:


13.00 Halusinasi - Klien mengatakan mampu
Data menghardik, minum obat
- Klien mengatakan mendengar suara dengan 6 benar, bercakap-cakap
bisikan tanpa ada wujudnya untuk menghilangkan halusinasi
- Klien mengatakan mendengar suara
dan melakukan kegiatan harian
bisikkan dari seorang laki-laki yang
tidak dikenalnya
O :
- Klien mmengatakan suara- suara
- Klien dapat melakukan 2
tersebut menyuruh klien untuk
kegiatan harian seperti
berbuat tidak baik.
- Klean mengatakan suara itu muncul merapihkan tempat tidur dn
saat sedang sendiri menyapu secara mandiri
- Klien mengatakan suara itu muncul
hanya sewaktu saja
A : Gangguan persepsi sensori :
- Klien mengatakkan terakhir kalai
Halusinasi pendengaran
suara itu muncul kemarin pagi
- Klien mengatakan suara bisikkan itu belum teratasi
muncul -+ 2 menit lamanya.
- Klien mengatakan hanya diam dan
P :
tidur aja
- Latihan menghardik 2x/hari
- Latihan cara minum obat 6
Diagnosa Perawatan :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi benar.
Pendengaran - Latihan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
Tindakan : saat halusinasi muncul
- Latih cara melakukan
- Evaluasi kegiatan harian kegiatan harian saat
menghardik, minum obat & halusinasi muncul
bercakap-cakap. Beri pujian A : Gangguan persepsi sensori :
- Latih cara mengontrol halusinasi Halusinasi pendengaran
dengan melakukan kegiatan belum teratasi
harian (mulai 2 kegiatan)
- Masukkan pada jadwal kegiatan P :
untuk latihan menghardik, - Latihan menghardik 2x/hari
minum obat, bercakap-cakap dan - Latihan cara minum obat 6
kegiatan harian benar.
RTL : - Latihan cara bercakap-
- Evaluasi kegiatan latihan cakap dengan orang lain
menghardik, obat, dan saat halusinasi muncul
bercakap-cakap serta - Latih cara melakukan
kegiatan harian. Beri Pujian kegiatan harian saat
- Latih kegiatan harian halusinasi muncul
- Nilai kemapuan yang telah
mandiri

- Nilai apakah halusinasi


Terkontrol

Yuanesa Puspitasari

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini, penulis membahas kesenjangan antara BAB II dengan BAB III

(antara landasan teori dengan tinjauan kasus) yang ditemukan pada asuhan

keperawatan pada Tn.J dengan masalah utama gangguan persepsi sensori : Halusinasi

Pendengaran. Adapun pembahasan ini meiputi tahap pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian dialakukan secara menyeluruh meliputi aspek biopsikososial spiritual,

dengan menekan pada aspek psikologis klien. Dalam pengkajian penulis

berdasarkan dari format pengkajian keperawatan kesehatan jiwa.

Data predisposisi yang tidak sama dengan teori atau tidak muncul pada Tn.J

adalah faktor biologis seperti kelainan struktur otak, karena tidak ditunjang

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


dengan data penunjang seperti laboratorium CT Scan. Selain itu untuk faktor

psikologis tidak muncul adalah karena Tn.J tidak pernah mendapatkan perlakuan

kasar dari keluarga dan lingkungan, pada kasus pun tidak ditemukan adanya

penyakit kronis yang dapat menyebabkan gangguan jiwa. Selanjutnya untuk

faktor ketiga adalah faktor hubungan sosial muncul pada Tn.J, karena Tn.J

mengatakan selama di lingkungan sosial klien kurang dapat berinteraksi dengan

keluarga dan masyarakat, khususnya dalam keluarga terkadang terjadi konflik

yang tidak disukai klien ,keluarga yang kurang memperhatikan dan merawatnya

dengan baik khususnya mengingatkan klien untuk jadwal minum obat ataupun

obat nya yang sudah habis. Dengan kurangnya perhatian dari keluarga, akhirnya

klien mengalami putus obat , dan akhirnya kambuh lagi.

Faktor presipitasi menurut (Stuart dan Laraia,2005;Stuart,2009) adalah faktor

kesehatan ,lingkungan, sikap dan perilaku individu. Sedangkan pada kasus Tn.J

faktor presipitasinya adalah faktor lingkungan, dan perasaan cemas yang

berlebihan atas dasar problem yang tidak diatasi.

Pada landasan teori menurut (Kemenkes, 2012) tanda gejala secara umumnya

dapat dilihat dari data subyektif dan obyektif. Data subyektif nya antara lain :

mendengar suara-suara bisikan yang tidak ada wujudnya/ melihat bayangan yang

tidak ada wujudnya/ mencium bau seperti darah, urine / merasakan rasa seperti

darah/ serta merasa takut. Untuk data obyektifnya yang muncul seperti bicara atau

tertawa sendiri ,marah-marah tanpa sebab, gelisah, diam / melamun, duduk

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


terpaku, mengarahkan telinga ke arah tertentu, menutup telinga, menunjuk-nunjuk

ke arah tertentu, ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas, menutup hidung, sering

meludah, muntah, menggaruk-garuk permukaan kulit . Sedangkan pada tinjauan

kasus ditemukan tanda dan gejala seperti : untuk data subyektif nya yang muncul

adalah klien mendengar suara bisikan yang menyerupai almarhum ayahnya, suara

itu menyuruhnya untuk bertaubat. Sedangkan untuk data yang lain seperti melihat

bayangan yang tidak ada wujudnya, mencium bau seperti darah/ urine,

merasakan rasa seperti darah, serta merasa takut tidak muncul karena klien tidak

mengalami halusinasi penglihatan, penciuman, pengecapan, peraba, ataupun

sintetik.

Untuk data obyektifnya yang muncul adalah klien terkadang sering melamun,

klien terkadang duduk diam terpaku ataupun tidur, klien gelisah/mondar-mandir,

serta menutup telinga. Untuk gejala berbicara/tertawa sendiri sudah tidak muncul

lagi karena pada saat pengkajian klien sudah tidak mengalami hal tersebut.

Sedangkan gejala yang lainnya seperti marah-marah tanpa sebab, menunjuk-

nunjuk ke arah tertentu, ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas, menutup hidung,

sering meludah, muntah, menggaruk-garuk permukaan kulit tidak muncul, karena

seperti data yang diatas klien tidak mengalami halusinasi penglihatan, penciuman,

pengecapan, peraba, ataupun sintetik.

B. Diagnosa Keperawatan

Dalam tinjauan teori terdapat 6 diagnosa keperawatan, yaitu :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah
5. Defisit Perawatan Diri
6. Koping Individu tidak Efektif

Sedangkan pada tinjauan kasus penulis mengangkat 7 masalah utama yaitu :

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah
5. Defisit Perawatan Diri
6. Koping Individu tidak Efektif
7. Regimen traupetik tidak efektif

Pada saat pengkajian, penulis menemukan masalah lain yaitu koping keluarga

tidak efektif, walaupun didalam tinjauan teori tidak muncul masalah tersebut.

Karena pada saat pengkajian, klien mengatakan sebelumnya pernah putus obat

selama 1 bulan, keluarga kurang memperhatikan klien dengan baik, terutama

dalam mengingatkan klien untuk jadwal minum obat dan saat obat klien habis,

keluarga klien sibuk dengan pekerjaannya, sehingga klien mengalami putus obat

lagi.

B. Intervensi

1. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

Intervensi yang dilakukan sudah sesuai dengan konsep teori :

a. Membina hubungan saling percaya

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Mengenali halusinasi yang diderita klien

c. Mendiskusikan cara mengontrol halusinasi

d. Mendiskusikan dengan keluarga dalam mengontrol halusinasi

e. Memanfaatkan alat dengan baik dengan mendiskusikan tentang obat.

2. Perilaku kekerasan

Mengontrol marah atau emosi klien dengan mengidentifikasi bersama klien

penyebab, tanda-tanda, akibat, dan cara meluapkan marah, serta obat yang

digunakan.

3. Defisit Perawatan Diri

a. Mengidentifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan,


makan/minum, BAB/BAK
b. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Menjelaskan cara dan alat kebersihan diri
d. Melatih cara menjaga kebersihan diri : mandi, dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, dan potong kuku

D. Implementasi

Implementasi merupakan wujud dari rencana keperawatan yang telah disusun

oleh penulis mengacu pada rencana tindakan yang telah dibuat dan disesuaikan

dengan kondisis klien, dalam hal ini penulis semaksimal mungkin untuk

melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan. Namun,

dalam pelaksanaanya penulis menggunakan Sp karena didalam SP sudah termuat

berbagai TUK dan perawat juga melibatkan peran serta klien, karena klien

merupakan objek dan subjek yang berpengaruh dalam keberhasilan asuhan

keperawatan. Pada pelaksanaan SP yaitu SP pasien dan SP keluarga, penulis

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


dapat melaksanakan semua SP pasien dan dapat melaksanakan tindakan sesuai

dengan rencana karena klien perlahan-lahan dapat diarahkan untuk mengontrol

halusinasinya. Namun, pada SP keluarga penulis tidak dapat melaksanakan

karena pada saat melaksanakan asuhan keperawatan penulis tidak bertemu

dengan keluarga klien.

E. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk

mengetahui kemajuan atau keberhasilan dari pelaksanaan intervensi yang telah

dilaksanakan pada kasus ini dan didapatkan hasil :

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

BHSP tercapai dengan hasil :

a. Klien mampu menjawab pertanyaan

b. Klien mampu berkenalan dengan perawat

SP tercapai dengan hasil :

a. Klien sudah mampu dan mengerti cara mengontrol halusinasi yaitu

menghardik, obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan harian.

b. Klien tidak mendengar suara bisikan lagi saat ini.

2. Perilaku Kekerasan

Kontrol marah dan emosi belum tercapai, karena emosi klien masih labil

sering berubah-ubah.

3. Defisit perawatan diri

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Identifikasi masalah perawatan diri dan cara menjaga kebersihan diri yang

dimiliki klien tercapai, dengan hasil :

a. Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri

b. Klien mampu menjaga kebersihan diri nya.

BAB V

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Tn.J dengan Masalah Utama

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran di Ruang Cendrawasih

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan pengkajian Asuhan Keperawatan pada Tn.J penulis

menggunakan metode wawancara, observasi dengan melihat status klien dan

dilakukan dengan cara komprehensif meliputi aspek biologis, psikologis,

sosial, dan spiritual.

2. Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan teori, dalam teori terdapat

6 diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gangguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran, sedangkan pada saat pengkajian didapatkan

7 diagnosa keperawatan yang muncul yang salah satunya berbeda.

3. Intervensi yang dibuat disesuaikan dengan landasan teori dengan

menerapkan rencana keperawatan

4. Pada tahap implementasi disesuaikan dengan intervensi yang telah dibuat

dan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber dan kerja sama dengan

pasien.

5. Evaluasi yang dibuat hendaknya disesuaikan dengan implementasi yang

telah ada, evaluasi adalah tahap untuk mengetahui berhasil atau tidaknya

suatu rencana keperawatan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6. Pada tahap dokumentasi penulis mendokumentasikan sesuai dengan data

yang didapatkan pada saat pengkajian

B. Saran

Berdasarkan dengan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai

evaluasi keperawatan, maka penulis memberi saran :

1. Hendaknya dalam pengkajian pada pasien gangguan jiwa mengguanakan

metode observasi, dan wawancara harus dilakukan secara terus-menerus

dengan siakp empati, bina hubungan saling percaya sehingga dapat

merumuskan masalah keperawatan utama yang tepat.

2. Dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan, perawat tetap harus

memperhatikan prioritas masalah utama , serta tanda dan gejala yang muncul

3. Dalam pembuatan intervensi, perawat tetap harus menyesuaikan dengan

kondisi klien saat ini, menentukan tujuan khusus yang mengacu pada

penyebab.

4. Implementasi hendaknya selalu dilaksanakan secara empati dengan

memperhatikan pemahaman tentang kebutuhan yang diperlukan klien saat

ini.

5. Evaluasi hendaknya dapat di dokumentasikan secara sistematis dan sesuai

dengan hasil yang dicapai, sehingga dapat dilakukan intervensi untuk

mengatasi masalah yang belum teratasi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6. Tahap dokumentasi, penulis hendaknya mendokumentasikan sesuai dengan

data realistis yang didapatkan pada saat pengkajian.

DAFTAR PUSTAKA

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Copel, L.C. (2007). Kesehatan Jiwa dan Psikiatri: Pedoman Klinis Perawat. Jakarta: EGC

Farida, Kusumawati. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Fontaine, K.L. (2009). Mental Helth Nursing. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Keliat & Akemat. (2010). Model Praktek Keperawatan Proffesional. Jakarta: EGC.

NANDA. (2009). Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2009-2011. Philadelphia:


NANDA International.

Nasir, Abdul & Abdul M. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.

Sadock, B.J. & Sadock, V.A. (2007). Kaplan and Sadock’s: Synopsis of Psychiatry
Behavioral Sciences /Clinical Psychiatry. Jakarta: EGC.

Satrio, K.L., Satrio dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandar Lampung: LP2M
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Sinaga, B.R. (2007). Skizofrenia & Diagnosis Banding. Jakarta: Fakultas Kedokteran-
Universitas Indonesia.

Stuart, G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. Missouri : Mosby,Inc.

Towsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care Evidance-
Based Practice. Philadelphia: F.A.Davis Company.

Trimelia, S. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Halusinasi. Jakarta: Missouri Mosby,Inc.

Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa.(Edisi revisi). Bandung: PT.Refika Aditama.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


LAMPIRAN - LAMPIRAN

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

PENGKAJIAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Hari/Tanggal : Kamis, 26 Mei 2016

Jam : 10.45 WIB

Pertemuan :1

Nama Klien : Tn. J

Ruang : Cendrawasih

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

DO :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan

- Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat

4. Tindakan

- Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi teraupetik

- Melakukan pengkajian

B. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

a. Salam Teraupetik

Assalamualaikum pak. Selamat Pagi ..

b. Evaluasi Validasi

Bagaimana perasaan bapak pagi ini ?

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Perkenalan diri

Sebelumnya pak, perkenalkan nama saya “Wela Sanjaya”, saya senang

dipanggil dengan perawat Wela. Saya mahasiswa dari STIKes

Muhammadiyah Pringsewu. Nama bapak siapa? Senang di panggil apa?

Alamat bapak dimana?

d. Tujuan

Baiklah pak, peran saya disini sebagai perawat ya pak, saya dinas mulai hari

ini sampai dengan besok. Tujuan saya disini saya yang akan merawat bapak

selama 2 hari ini. Bapak bisa menceritakan apa saja yang bapak keluhkan

kepada saya, dan saya akan bertanggung jawab serta bertanggung gugat

terhadap apa yang bapak ceritakan kepada saya. Dan saya akan menjamin

kerahasiaan dari masalah yang bapak ceritakan kepada saya.

e. Kontrak

Baiklah pak, sekarang kita akan berbincang-bincang ya pak mengenai

masalah bapak. Tujuannya adalah untuk mengetahui masalah apa saja yang

bapak alami, sekaligus mencari solusi dalam mengatasi masalah itu ya pak.

Waktunya 15 menit pak. Tempatnya disini saja ya pak. Bagaimana pak,

bapak setuju ?

2. Fase Kerja

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Baiklah pak, sebelum dimulai ada tidak pak yang bapak keluhkan saat ini ?

Baik pak, kita mulai ngobrol-ngobrolnya ya pak . Bapak sudah berapa lama

tinggal disini ? Bapak ingat tidak hal apa yang menyebabkan bapak tinggal

disini ? Apakah bapak sering marah-marah dirumah ? Apakah bapak sering

mendengar suara-suara tetapi tidak ada wujudnya, atau bapak melihat

bayangan? Sampai saat ini apakah bapak mendengar suara-suara tanpa ada

wujudnya atau melihat bayangan aneh ? Lalu apakah bapak sering marah-

marah saat ini? Daan apakah bapak sering menyendiri dan tidak mau

berteman/bergabung dengan teman-teman bapak disini ? Sudah berapa teman

yang bapak kenal ? Lalu apakah bapak sering merasa malu terhadap diri

bapak sendiri ? Ada tidak pak, yang bapak tidak sukai dari diri bapak ? Dan

apakah bapak saat ini ada keyakinan memiliki kekuatan, kekuasaan,ataupun

kebesaran?Kalau boleh tau bapak disini mandi berapa kali ? Berapa kali

menggosok gigi dan keramas ? Berapa kali mengganti pakaian? Iya pak

bagus, bapak dapat menceritakan masalah-masalah yang bapak alami kepada

saya. Setelah kita berbincang-bincang tadi ada tidak pak yang ingin

ditanyakan ?

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?

b. Evaluasi Obyektif

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Bapak masih ingat tidak kita tadi berdiskusi tentang apa? Coba bapak ulangi

kembali apa saja yang telah kita diskusikan tadi ?

c. Rencana Tindak Lanjut

Baiklah pak, nanti bapak ingat-ingat kembali ya masalah yang belum bapak

ceritakan kepada saya. Bapak istirahat ya.

d. Kontrak

Nanti kita akan bertemu lagi ya pak, sekitar pukul 11.00 untuk mengajarkan

bapak bagaimana cara mengatasi masalah yang bapak rasakan ya. Waktunya

15 menit saja pak. Tempatnya disini saja ya pak. Bapak setuju?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


SP 1 HALUSINASI

Hari/Tanggal : Kamis 26 Mei 2016

Jam : 11.15 WIB

Pertemuan :2

Nama Klien : Tn. J

Ruang : Cendrawasih

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

- Klien mengatakan mendengar suara – suara yang tidak ada wujudnya

- Klien mengatakan mengenali suara itu

- Klien mengatakan suara itu seperti almarhum ayahnya

- Klien mengatakan suara itu muncul disaat klien mau tidur

DO :

- Klien terlihat gelisah

- Klien selalu mondar mandir

- Klien terlihat kurang tidur

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien mampu mengidentifikasi halusinasi yang dialaminya.

- Klien dapat mempraktikkan cara mengontrol halusinasi dengan

menghardik

4. Tindakan

- Identifikasi halusinasi, isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,

perasaan, respon

- Jelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik,obat, bercakap-cakap,

dan melakukan kegiatan

- Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teraupetik

Assalamualaikum pak. Selamat Pagi pak ? Bapak masih ingat dengan saya?

Siapa pak?

b. Evaluasi Validasi

Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak masih ingat tidak tentang apa yang

sudah kita bicarakan tadi? Apa pak? Bagus sekali bapak masih mengingat nya

ya.

c. Kontrak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Baiklah pak, sesuai dengan kontrak kita tadi ya pak, kita bertemu lagi untuk

berbincang – bincang lebih lanjut mengenai masalah bapak, sekaligus

mengajarkan bapak cara mengontrol masalah yang bapak alami. Dimana

tujuannya adalah agar suara bisikan yang bapak dengar dapat terkontrol ya

pak. Waktunya 15 menit saja pak. Tempatnya disini aja ya pak. Bagaimana

pak?

2. Fase Kerja

Baiklah pak, langsung saja ya pak kita berbincang-bincang lagi mengenai

masalah bapak lebih lanjut ya. Tadi bapak sudah menceritakan sedikit ya

mengenai masalah bapak. Coba pak, sekarang bapak ceritakan kepada saya

apakah suara bisikan yang bapak ceritakan tadi, hari ini bapak masih

mendengarnya? Apakah suara itu terus-menerus bapak dengar/ hanya terjadi

sewaktu saja pak? Berapa kali munculnya suara itu pak dalam sehari ? Pada

saat keadaan apa saja suara bisikan itu muncul ? Apakah pada saat bapak

sedang sendirian? Lalu seperti apa perasaan bapak saat mendengar suara itu?

Iya, bagus sekali bapak mampu menceritakan semua kepada saya. Baiklah

pak, bagaimana kalau sekarang kita langsung saja belajar cara

mengontrol/menghilangkan suara-suara yang bapak dengar ya. Disini ada 4

cara ya pak untuk mengontrol suara bisikan yang bapak dengar, yaitu dengan

menghardik,obat, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan harian. Cara

pertama yang akan saya ajarkan disini yaitu dengan menghardik ya pak.

Bapak perhatikan saya, saya akan mengajarkannya. Saat bapak mendengar

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


suara bisikan itu lagi, bapak langsung tutup kedua telinga bapak dengan

menggunakan tangan, kemudian pejamkan mata, lalu langsung saja bapak

katakan “ Pergi-pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, jangan ganggu

saya “ !! Begitu terus ya pak sampai suara itu hilang. Coba sekarang bapak

praktekkan ulang cara yang sudah saya ajarkan barusan. Seperti apa pak? Iya

bagus sekali ya pak, bapak dapat mengulangi nya lagi. Bapak, nanti bapak

masukkan latihan ini dijadwal kegiatan harian bapak ya. Bagaimana pak, apa

masih ada yang ingin ditanyakan ?

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan belajar

latihan tadi ?

b. Evaluasi Obyektif

Coba sekarang bapak praktekkan kembali bagaimana cara mengontrol suara-

suara yang bapak dengar, sesuai latihan yang saya ajarkan barusan. Iya bagus

sekali pak, bapak dapat mempraktekkan ulang ya.

c. Rencana Tindak Lanjut

Baiklah pak, nanti bapak praktekkan kembali ya jika bapak mendengar suara

bisikan itu lagi. Dan jangan lupa bapak masukkan dijadwal kegiatan harian

bapak.

d. Kontrak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Besok kita akan bertemu lagi ya pak,sekitar pukul 10.00 untuk mengajarkan

bapak cara menngontrol suara-suara bisikan yang bapak dengar dengan obat

ya. Waktunya 15 menit saja pak. Tempatnya disini saja ya pak. Bapak setuju?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


SP 2 HALUSINASI

Hari/Tanggal : Jum’at, 27 Mei 2016

Jam : 10.00 WIB

Pertemuan :3

Nama Klien : Tn.J

Ruang : Cendrawasih

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

- Klien mengatakan sudah dapat melakukan cara menghardik

- Klien mengatakan saat ini sudah tidak mendengar suara bisikan itu lagi

DO :

- Klien terlihat mampu melakukan secara mandiri cara mengontrol halusinasi :

menghardik, yang telah diajarkan

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan

- Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan minum obat

4. Tindakan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian

- Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat ( Jelaskan 6 benar: jenis, guna,

dosis, frekuensi, cara, dan kontinuitas minum obat )

- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teraupetik

Assalamualaikum pak. Selamat Pagi pak ?

b. Evaluasi Validasi

Bagaimana pak, masih ingat tidak tentang apa yang sudah saya ajarkan tadi,

cara untuk mengontrol suara bisikan yang mengganggu bapak? Coba bapak

sebutkan kembali apa saja cara nya? Dan coba bapak praktekkan? Bagus

sekali bapak masih mengingat nya ya.

c. Kontrak

Baiklah pak, kita bertemu lagi ya sesuai kesepakatan kita tadi. Saat ini saya

akan mengajarkan bapak cara mengontrol suara bisikan yang bapak dengar

dengan cara yang ke 2 ya pak yaitu dengan minum obat, Tujuannya agar suara

yang bapak dengar bisa terkontrol ya pak. Waktunya 15 menit saja pak.

Tempatnya disini aja ya pak. Bagaimana pak?

2. Fase Kerja

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Baiklah pak, sekarang saya akan mengajarkan bapak cara mengontrol suara-

suara yang bapak dengar dengan minum obat menggunakan 6 benar ya pak,

agar suara bisikan itu tidak muncul lagi. Perhatikan saya ya pak. Sebelumnya

saya ingin bertanya ya pak. Pagi ini bapak sudah minum obat ? Biasanya

berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa saja pak? Iya pak,

disini ada 3 macam obat ya pak. Ada warna orange, merah jambu dan putih.

Warna orange ini namanya CPZ ( Chlorpromazine) fungsinya untuk

menghilangkan suara-suara, warna merah jambu ini namanya HLP

(Halloperidol) fungsinya untuk menenangkan fikiran bapak, sedangkan yang

warna putih ini namanya THP (Trihexypenidil) fungsinya untuk merilekskan

badan. Coba sekarang bapak ulangi kembali yang sudah saya jelaskan. Iya

bagus sekali ya pak, bapak dapat menyebutkannya lagi ya pak. Bapak minum

obatnya yang rutin ya pak, jangan sampai putus obatnya. Bapak disini ada 6

benar cara minum obat ya pak, yaitu benar jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,

dan kontinuitas minum obat. Jadi sebelum bapak minum, bapak teliti dahulu

ya, pastikan obatnya benar artinya bapak harus memastikan bahwa obat yang

bapak minum benar-benar milik bapak, pastikan obat yang bapak minum pada

waktu yang tepat dan jumlah yang diminum harus tepat. Nah, nanti bapak

masukkan latihan minum obat ini dijadwal kegiatan harian bapak ya.

Bagaimana pak, apa masih ada yang ingin ditanyakan ?

3. Fase Terminasi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan belajar

latihan tadi ?

b. Evaluasi Obyektif

Coba sekarang bapak ulangi kembali, jelaskan mengenai obat yang bapak

minum,seperti yang sudah saya jelaskan tadi ya pak? Iya.. bagus sekali ya,

bapak dapat menyebutkannya kembali.

c. Rencana Tindak Lanjut

Bapak nanti bapak ingat-ingat kembali ya mengenai obat tersebut, dan terus

bapak minum ya pak agar suara bisikan yang bapak dengar bisa terkontrol,

dan jangan lupa bapak tambahkan dijadwal kegiatan harian bapak ya untuk

latihan minum obat yang benar.

d. Kontrak

Baiklah pak, latihan ini cukup, Nanti kita akan bertemu lagi ya pak, sekitar

pukul 10.30 untuk mengajarkan bapak cara menngontrol suara-suara bisikan

yang bapak dengar dengan cara yang ketiga yaitu bercakap-cakap. Waktunya

15 menit saja pak. Tempatnya disini saja ya pak. Bagaimana pak?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


SP 3 HALUSINASI

Hari/Tanggal : Jum’at, 27 Mei 2016

Jam : 10.30 WIB

Pertemuan :4

Nama Klien : Tn.J

Ruang : Cendrawasih

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

- Klien mengatakan sudah dapat melakukan 2 cara mengontrol suara bisikan

yang didengarnya dengan latihan yang sudah diajarkan.

- Klien mengatakan saat ini sudah tidak mendengar suara bisikan itu lagi

DO :

- Klien terlihat mampu mempraktekkan cara menghardik yang sudah

diajarkan

- Klien dapat menyebutkan 3 macam obat yang di minumnya

- Klien terlihat tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap

4. Tindakan

- Evaluasi kegiatan sebelumnya menghardik dan minum obat . Beri pujian

- Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

- Masukkan pada jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teraupetik

Assalamualaikum. Selamat Pagi pak ?

b. Evaluasi Validasi

Bagaimana pak,perasaan bapak saat ini? Bagaimana 2 latihan yang saya

ajarkan tadi? Sudah coba bapak praktekkan diruangan pak ? Apakah bapak

masih mengingatnya? Coba sekarang bapak sebutkan ke 2 latihan apa saja

untuk mengontrol suara yang bapak dengar? Dan coba bapak praktekkan

kembali ya? Bagus sekali bapak masih mengingatnya ya.

c. Kontrak

Baiklah pak, sesuai kontrak kita tadi ya pak, kita bertemu lagi disini, untuk

mengajarkan bapak cara mengontrol suara bisikan yang bapak dengar dengan

cara yang ke 3 ya pak yaitu denganbercakap-cakap, Tujuannya agar suara

yang bapak dengar bisa terkontrol ya pak. Waktunya 15 menit saja pak.

Tempatnya disini aja ya pak. Bagaimana pak?

2. Fase Kerja

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Baiklah pak, sebelum dimulai ada tidak pak yang ingin bapak tanyakan?

Baiklah pak sekarang saya akan mengajarkan bapak cara mengontrol suara-

suara bisikan yang bapak dengar dengan bercakap-cakap ya pak. Perhatikan

saya ya pak. Jika bapak mendengar suara-suara itu lagi, bapak bisa langsung

cari teman bapak/orang lain untuk mengobrol dengan bapak. Bapak bilang ke

teman bapak seperti ini : “ teman tolong temani saya ngobrol, suara-suara

yang menggangu saya muncul lagi” Coba sekarang bapak ulangi kembali apa

yang sudah saya ajarkan barusan. Iya bagus sekali ya pak, bapak dapat

mempraktekkannya lagi ya pak. Nanti bapak dapat langsung mengobrol

dengan teman bapak seperti menanyakan hobi,rumah, ataupun makanan. Nah,

sekarang kegiatan latihan ini bapak masukkan dijadwal kegiatan harian bapak

ya. Bagaimana pak, apa masih ada yang ingin ditanyakan ?

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan belajar

latihan tadi ?

b. Evaluasi Obyektif

Coba sekarang bapak ulangi kembali, cara mengontrol suara bisikan yang

bapak dengar dengan cara bercakap-cakap seperti yang barusan saya ajarkan.

Iya.. bagus sekali ya, bapak dapat mempraktekkan kembali.

c. Rencana Tindak Lanjut

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Bapak nanti bapak latih kembali ya cara yang sudah saya ajarkan,dan jangan

lupa bapak tambahkan dijadwal kegiatan harian bapak ya untuk latihan

bercakap-cakap.

d. Kontrak

Baiklah pak, latihan ini cukup, Nanti kita akan bertemu lagi ya pak, sekitar

pukul 13.15 untuk mengajarkan bapak cara mengontrol suara-suara bisikan

yang bapak dengar dengan cara yang keempat yaitu dengan kegiatan harian.

Waktunya 15 menit saja pak. Tempatnya disini saja ya pak. Bagaimana pak?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


SP 4 HALUSINASI

Hari/Tanggal : Jum’at, 27 Mei 2016

Jam : 13.40 WIB

Pertemuan :5

Nama Klien : Tn.J

Ruang : Cendrawasih

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

- Klien mengatakan sudah dapat melakukan ke 3 cara mengontrol suara bisikan

yang didengarnya dengan latihan yang sudah diajarkan.

- Klien mengatakan saat ini sudah tidak mendengar suara bisikan itu lagi

DO :

- Klien terlihat mampu mempraktekkan cara menghardik dengan baik

- Klien dapat menyebutkan 3 macam obat dengan benar

- Klien mampu mempraktekkan cara bercakap-cakap

- Klien terlihat tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan kegiatan harian

4. Tindakan

- Evaluasi kegiatan sebelumnya menghardik,minum obat, dan bercakap-cakap .

Beri pujian

- Latih cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian

- Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik, obat, dan

bercakap-cakap

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teraupetik

Assalamualaikum. Selamat Pagi pak ?

b. Evaluasi Validasi

Bagaimana pak latihan yang sudah saya ajarkan tadi? Sudah coba bapak

praktekkan lagi? Bapak masih mengingatnya tidak 3 cara untuk mengontrol

suara bisikan sesuai dengan yang sudah saya ajarkan tadi? Coba sekarang

bapak sebutkan ke 3 cara tersebut ya pak? Dan coba bapak praktekkan

kembali ya? Iya bagus sekali bapak masih mengingatnya ya.

c. Kontrak

Baiklah pak, sesuai kontrak kita tadi ya pak, kita bertemu lagi disini, untuk

mengajarkan bapak cara mengontrol suara bisikan yang bapak dengar dengan

cara yang terakhir ya pak yaitu dengan kegiatan harian, Tujuannya agar suara

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


yang bapak dengar bisa lebih terkontrol ya pak. Waktunya 15 menit saja pak.

Tempatnya disini aja ya pak. Bagaimana pak?

2. Fase Kerja

Baiklah pak, langsung saja ya pak,sekarang saya akan mengajarkan bapak

cara mengontrol suara-suara yang bapak dengar dengan kegiatan harian ya .

Perhatikan saya ya pak. Sebelumnya,coba sekarang bapak sebutkan kegiatan

sehari-hari apa saja yang biasa bapak lakukakan? Iya kegiatan seperti itu ya

pak. Jadi, jika nanti bapak mendengar suara-suara yang mengganggu bapak

lagi, bapak dapat melakukan kegiatan sehari-hari dirumah seperti

menyapu, ,mengepel, mencuci piring ataupun membereskan tempat tidur.

Saya contohkan terlebih dahulu ya pak yaitu kegiatan menyapu dan

membereskan tempat tidur, seperti ini ya pak caranya. Coba sekarang bapak

yang mempraktekkan ulang ya ? Iya bagus sekali ya pak, bapak dapat

mempraktekkannya lagi ya pak. Nah, sekarang kegiatan latihan ini bapak

masukkan dijadwal kegiatan harian bapak ya. Bagaimana pak, apa masih ada

yang ingin ditanyakan ?

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita belajar latihan tadi ?

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Evaluasi Obyektif

Coba sekarang bapak ulangi kembali, cara mengontrol suara bisikan yang

bapak dengar dengan cara kegiatan harian seperti yang barusan saya ajarkan.

Iya.. bagus sekali ya, bapak dapat mempraktekkan kembali.

c. Rencana Tindak Lanjut

Bapak, nanti bapak latih kembali ya cara yang sudah saya ajarkan, dan bapak

dapat melakukan cara tersebut saat bapak mendengar suara-suara bisikan itu

lagi, dan jangan lupa nanti bapak tambahkan dijadwal kegiatan harian bapak

ya untuk latihan kegiatan harian.

d. Kontrak

Baiklah pak, latihan hari cukup ya , besok kita akan bertemu lagi ya pak,

sekitar pukul 10.00 untuk berpamitan kepada bapak. Waktunya 15 menit saja

pak. Tempatnya disini saja ya pak. Bagaimana pak? Assalamualaikum wr.wb.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai