Anda di halaman 1dari 3

BIOGRAFI

Herlina S.ST.Ft lahir di Cendranae pada tanggal 22 November 1980. Herlina adalah
anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah herlina bernama Firdaus yang sebagai profesi
sebagai Wiraswasta sedangkan ibunya Muddiman berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Herlina saat ini tinggal di Bumi Berua Indah Blok C1 no. 24, Makassar. Ia telah menikah dan
telah memiliki dua orang anak.

Herlina menempuh pendidikan dasarnya di SDN 137 Cendanae di Kabupaten Wajo


pada tahun 1988. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya pada tahun 1993. Kemudian ia
melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Jalang Kabupate Wajo sampai tahun 1996. Kemudian
ia melanjutkan pendidikannya di SMUN 18 Makassar sampai tahun 1999. Kemudian ia
kuliah di Politeknik Kesehatan Makassar dengan mengambil Prodi Diploma III jurusan
Fisioterapi. Setelah menyelesaikan kuliahnya ia kemudian melanjutkan kembali
pendidikannya dengan mengambil Diploma IV Fisioterapi di Politeknik Kesehatan Surakarta
dan selesai pada tahun 2014.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, ia bekerja sebagai honorer di Rumah Sakit Dr.


Tadjuddin Chalid Makassar selama 1 tahun. Selama honorer ia juga bekerja di klinik Obgym
untuk memberikan latihan senam pada ibu hamil pada tahun 2004. Kemudian ia terangkat
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2007. Selama menjadi Fisioterapis di Rumah
Sakit, ia biasa mendapat kendala seperti pada pasien pediatri biasanya anak-anak lebih rewel
sedangkan pada pasien usia lanjut terdapat kendala pada penggunaan bahasa. Biasanya pasien
usia lanjut lebih sering menggunakan bahasa daerahnya. Juga ada beberapa yang memilik
gangguan pendegaran sehingga sulit berkomunikasi dengan pasien. Selama menjadi
Fisioterapis ia tidak pernah merasa jenuh karena motivasinya dari awal adalah mengamalkan
ilmu.

Selama menjadi Fisioterapis tidak membuat ia malas untuk menimba ilmu kembali. Ia
pun rutin mengikuti seminar workshop dan event-event kesehatan untuk meningkatkan
ilmunya. Ia pun juga tidak pernah merasa tersinggung jika ada yang mengatakan bahwa
Fisioterapis itu sama dengan tukang pijit, sebab ia berfikiran bahwa kita harus membuktikan
bahwa kita bukan seorang tukang pijit dengan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. Ia pun
berharap kedepannya semoga Fisioterapi tetap jaya, motivasi harus ada dan komunikasi
sesame Fisioterapis tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai