Anda di halaman 1dari 18

URAIAN TUGAS KEPALA KAMAR BEDAH

RS. MATA
MENCIRIM
TUJUH TUJUH

Bidang No. Dokumen Revisi Halaman


Keperawatan

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RS Mata Mencirim Tujuh Tujuh

dr. Iqbal, SpM (Oph), M.Ked


Nama Jabatan Kepala keperawatan kamar bedah
Pengertian Seorang tenaga perawat professional yang diberi tanggungjawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di kamar bedah
Persyaratan - Diutamakan Sarjan muda dan minimal lulusan D3 keperawatan
serta mengerti dalam operasional kamar bedah
- Berdisiplin tinggi, ma uterus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, member
contoh yang baik bagi rekan sejawatnya
- Terampil, terlatih secara internal RS, sehat jasmani dan rohani
Tugas pokok Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di kamar bedah
Uraian tugas 1. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1)
- Membuat perencanaan tenaga keperawatan yang diperlukan
- Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan
yang dibutuhkan
- Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan
pasien
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan (P2)
- Melaksanakan asuhan keperawatan secara tertib, disiplin, efektif
dan efisien
- Mengisi lembaran asuhan keperawatan dalam rekam medis
pasien dengan tertib
- Mempersiapkan ruang operasi, instrument, proses sterilisasi
serta prasarana pendukung semisal listrik cadangan, konsumsi
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
(P3)
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai
URAIAN TUGAS KEPALA KAMAR BEDAH

RS. MATA
MENCIRIM
TUJUH TUJUH

Bidang No. Dokumen Revisi Halaman


Keperawatan

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RS Mata Mencirim Tujuh Tujuh

dr. Iqbal, SpM (Oph), M.Ked


Uraian tugas b. secara tepat guna dan hasil guna
c. Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat
d. Mengatur supaya alat tetap dalam keadaan siap pakai
e. Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodic
f. Mengawasi kegiatan tim bedah sehubungan dengan
perkembangan tindakan yang ada dan mengadakan
peninjauan kembali tentang:
1. Rencana pelayanan tindakan pembedahan
2. Kebutuhan pelayanan pembedahan
3. Masalah-masalah yang timbul
4. Fungsi dan kegiatan pegawai di kamar operasi
g. Secara kontiniu menganalisa kegiatan tatalaksana kamar
operasi yang ada hubungannya dengan penggunaan
alat/bahan secara efektif, efesien dengan meninjau kembali
1. Program kamar operasi
2. Rencana pengawasan
3. Penggunaan alat/bahan sesuai dengan tatalaksana kamar
operasi
4. Masalah-masalah yang timbul dalam menjalankan tatalaksana
kamar operasi.
Tugas tambahan Membuat rencana dalam penanggungjawaban barang habis pakai, alat
dan instrument dan CSSD.
URAIN TUGAS PERAWAT KAMAR BEDAH

RS. MATA
MENCIRIM
TUJUH TUJUH

Bidang No. Dokumen Revisi Halaman


Keperawatan
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RS Mata Mencirim Tujuh Tujuh

dr. Iqbal, SpM (Oph), M.Ked


Nama Jabatan Perawat instrument/scrub nurse
Pengertian Seorang tenaga perawat professional yang diberi tanggungjawab dan
wewenang dalam pengelolaan paket alat pembedahan, selama tindakan
pembedahan berlangsung
Persyaratan - Minimal lulusan D3 keperawatan dan mengerti dalam
operasional kamar bedah
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Terampil, terlatih secara internal RS, sehat jasmani dan rohani
Tugas pokok Secara administrative dan kegiatan keperawatan, bertanggungjawab
kepada kepala kamar bedah, dan secara operasional tindakan
bertanggungjawab kepada ahli bedah dan perawat kepala kamar bedah
Uraian tugas 1. Sebelum pembedahan
a. Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal
sehari sebelum pembedahan untuk memberikan penjelasan
b. Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai
meliputi:
- Kebersihan ruang operasi
- Meja mayo/instrument
- Lampu operasi
- Mesin untuk operasi
- Mesin anastesi lengkap
- Suction pump
- Gas medis
c. Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis pembedahan
d. Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai
keperluan pembedahan
e. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril
2. Saat pembedahan
URAIAN TUGAS PERAWAT KAMAR BEDAH

RS. MATA
MENCIRIM
TUJUH TUJUH

Bidang No. Dokumen Revisi Halaman


Keperawatan
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RS Mata Mencirim 77

dr. Iqbal, SpM (Oph), M.Ked


Nama Jabatan Perawat sirkuler
Pengertian Seorang tenaga perawat professional yang diberi tanggungjawab dan
wewenang membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan
Persyaratan - Minimal lulusan D3 keperawatan dan mengerti dalam
operasional kamar bedah
- Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan profesionalisme
- Terampil, terlatih secara internal RS, sehat jasmani dan rohani
Tugas pokok Secara administrative dan operasional bertanggungjawab kepada kepala
kamar bedah, dan kepada ahli bedah
Uraian tugas 1. Sebelum pembedahan
a. Menerima pasien yang akan dibedah
b. Memeriksa, dengan menggunakan formulir “check list”
meliputi:
1. Kelengkapan dokumen medis antara lain:
a. Izin operasi
b. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
c. Hasil pemeriksaan radiologi, foto rontgen
d. Hasil pemeriksaan ahli anastesi (pra visit anastesi)
e. Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
2. Kelengkapan obat-obatan, cairan, alat kesehatan
3. Persediaan darah (bila diperlukan)
c. Memeriksa persiapan fisik
d. Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai
isian check list dengan perawat ruang rawat
e. Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas
kewenangan tentang:
1. Tindakan pembedahan yang akan dilakukan
URAIAN TUGAS PERAWAT KAMAR BEDAH

RS. MATA
MENCIRIM
TUJUH TUJUH

Bidang No. Dokumen Revisi Halaman


Keperawatan Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RS Mata Mencirim Tujuh Tujuh

dr. Iqbal, SpM (Oph), M.Ked


Uraian tugas 2. Tim bedah yang akan menolong
3. Fasilitas yang ada didalam kamar bedah Antara lain
lampu operasi dan mesin pembiusan
4. Tahap-tahap anastesi
2. Saat pembedahan
a. Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerja
sama dengan petugas anastesi
b. Membuka set steril dengan memperhatikan tehnik aseptic
c. Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya
penyimpangan penerapan tehnik aseptic
d. Mengingatkan tali jas steril tim bedah
e. Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan
cairan, dengan cara mengetahui jumlah produksi urin,
jumlah perdarahan, jumlah cairan yang hilang
f. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada ahli
anastesi
g. Mengukur dan mencatat tanda vital
3. Setelah pembedahan
a. Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai
dilakukan pembedahan
b. Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong
yang telah disediakan
c. Mengukur dan mencatat tanda vital
d. Mengukur tingkat kesadaran dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil
e. Meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan serta cairan
yang diberikan kepada pasien
f. Memeriksa kelengkapan dokumen medic antara lain:
1. Laporan pembedahan
2. Laporan anastesi
g. Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama
pembedahan.
DAFTAR URAIAN TUGAS TAMBAHAN PERAWAT KAMAR BEDAH

PERSIAPAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim 77
Prosedur ( SOP)

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Pengertian Suatu tindakan atau kegiatan untuk mempersiapkan pasien yang akan
menjalani tindakan operasi baik kesiapan jasmani maupun rohani
serta peralatan yang akan dipergunakan selama tindakan pembedahan

Tujuan 1. Menyiapkan pasien agar kooperatif


2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3. Membantu kelancaran pembedahan
4. Mengurangi resiko cedera atau terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan
Kebijakan Semua pasien rawat jalan dan rawat inap yang membutuhkan
tindakan pembedahan
Prosedur A. Persiapan Alat:
1. Baju pasien
2. Handuk
3. Topi
4. Neirbeken
5. Kasa
6. Com
7. Obat tetes mata (midriatil, efrisel, pantocain,
cylowam)
8. Arteri klem
9. Senter
10. Honan
11. Obat oral (glaucon, asam mefenamat)
12. Kursi roda
13. Bak instrument
14. Betadhin
15. Spuit 5cc
16. Aquabides
17. Cairan RL, manitol (k/p)
PERSIAPAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim 77
Prosedur ( SOP)

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Prosedur 18. Abocath
19. Infus set
20. Alcohol swab
21. Handruf
22. Hipapix
23. Tensi meter dan stetoskop

B. Penatalaksanaan
1. Menerima pasien dari rawat jalan
2. Mengecek kelengkapan berkas pasien
3. Menganjurkan dan membantu pasien untuk personal
hygiene
4. Mengganti baju pasien dan memasang tutup kepala
5. Mengistirahatkan pasien pada bed yang telah tersedia
6. Menjelaskan prosedur tindakan operasi yang akan
dilakukan
7. Menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita pasien
8. Memberi obat oral (glaucon dan asam mefenamat)
9. Mengecek kelebaran pupil pasien dengan menggunakan
senter
10. Memberikan obat tetes mata (midriatil dan efrisel)
11. Memberi tanda pada mata yang akan di operasi
menggunakan kain kasa yang ditempelkan pada telinga
12. Memberikan obat tetes pantocain
13. Menghonan mata pasien yang akan dioperasi selama 10-
15 menit
14. Membersihkan mata pasien dengan cara spooling
menggunakan larutan aquabides dan betadhine
15. Memberi obat tetes antibiotic profilaksis (cylowam)
16. Desinfektan mata pasien menggunakan betadhine
17. Memberikan obat tetes pantocain
18. Mengecek kelengkapan dokumen medis/perawatan, hasil
pemeriksaan penunjang dan surat izin operasi.
PERSIAPAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim 77
Prosedur ( SOP)

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Prosedur 19. Mengantar pasien ke kamar bedah bila perlengkapan,
petugas dan kamar bedah telah siap. Peralatan dibersihkan,
dirapikan dan dikembalikan ke tempat semula.

Unit terkait - Kamar bedah


- Rawat inap
- Rawat jalan
PEMASANGAN OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim Tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Pengertian Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan
tekanan parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan
menggunakan nasal kanul, simple mask, RBM dan NRBM
Tujuan 1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
Kebijakan Pasien dengan gangguan oksigenasi.
Prosedur A. Persiapan alat
1. Tabung oksigen (oksigen dinding) berisi oksigen lengkap
dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquades
sampai batas pengisian
2. Nasal kanul (pemilihan sesuai kebutuhan)
3. Plester (k/p)
4. Guntung plester (k/p)
5. Cotton budd

B. Penatalaksanaan
1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen (oksigen central)
2. Hubungkan nasl kanulk dengan flowmeter pada tabung
oksigen atau oksigen dinding
3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidumh pasien
dengan cotton budd atau tissue
4. Cek fungsi flowmeter dan memutar pengatur konsentrasi
oksigen dan mengamati adanya gelembung udara dalam
humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan mengalirkan oksigen melalui
nasal kanul ke punggung tangan perawat
6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat
7. Tanyakan pada pasien apakah aliran oksigennya terasa
atau tidak
8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu
kencang dan jangan terlalu kendor. Gunakan plester untuk
fiksasi selang oksigen bila perlu
9. Pastikan nasal kanul terpasang dengan aman
10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program.
PEMASANGAN OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim Tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Prosedur 1. Alat-alat dikembalikan di tempat semula
2. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
3. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam

Unit terkait - Unit kamar bedah


- Unit rawat inap
- Unit instalasi gawat darurat
STERILISASI MENGGUNAKAN AUTOCLAVE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS. Mata Mencirim tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Pengertian Suatu proses mematikan mikroorganisme pathogen dan atau apatogen
beserta sporanya dengan menggunakan suhu tinggi. Sterilisasi dengan
cara stoom yaitu mensterilkan alat dengan uap panas di dalam
autoclave dengan waktu, suhu, dan tekanan tertentu. Misalnya alat
tenun, obat-obatan dll.
Tujuan 1. Menyiapkan peralatan keperawatan dan kedokteran dalam
keadaan siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
Prosedur A. Persiapan alat
1. Neirbeken
2. Air mengalir
3. Larutan lisol 2-3 % atau larutan klorin
4. Autoclave
5. Ember
6. Tromol
7. Sikat
B. Penatalaksanaan
1. Cuci tangan
2. Gunakan hand scoon disposable
3. Kumpulkan instrument atau kain yang akan disterilkan
4. Pisahkan berdasarkan fungsi dan pisahkan antara kain
yang infeksius dan noninfeksius masukkan kedalam ember
atau neirbeken (instrument)
5. Rendam kain atau instrument dengan lisol 2-3 % atau
dengan klorin tunggu hingga 2 jam atau rendam dalam 24
jam untuk peralatan atau kain yang digunakan oleh pasien
dengan penyakit menular
6. Sikat atau kucek bagian yang bernoda.
STERILISASI MENGGUNAKAN AUTOCLAVE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS. Mata Mencirim tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked

Penatalaksanaan 7. Setelah selesai, kain diperas dan dikeringkan pada mesin


pengering
8. Susun kain atau instrumen kedalam tromol dengan rapi
9. Masukkan kedalam autoclave dan putar pengatur suhu
dengan suhu 1200C
10. Putar pengatur waktu 20-30 menit
11. Tutup tempat pengeluaran uap agar uap tidak keluar
12. Buang hand scoon ke tempat sampah medis
13. Cuci tangan
STERILISASI MENGGUNAKAN STELISATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim 77
Prosedur ( SOP)

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked

Pengertian Suatu proses mematikan mikroorganisme pathogen dan atau apatogen


beserta sporanya dengan menggunakan suhu tinggi.
Tujuan 1. Menyiapkan peralatan keperawatan dan kedokteran dalam
keadaan siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
Kebijakan Surat Keputusan Direktur
Prosedur A. Persiapan alat
1. Stelisator
2. Neirbeken
3. Waskom
4. Hand scoon disposable
5. Sikat
6. Sabun/detergen
7. Air mengalir
8. Larutan klorin 0,5%
B. Penatalaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pakai hand scoon disposible
3. Petugas melakukan dekontaminasi alat dengan merendam alat
selama 10 menit menggunakan larutan klorin 0,5%
4. Petugas mencuci peralatan dengan sabun dan air mengalir
5. Petugas mengeringkan peralatan
6. Isi stelisator dengan air bersih sampai batas
7. Petugas menyusun peralatan berbahan logam pada neirbeken
8. Masukkan peralatan kedalam stelisator
9. Hidupkan stelisator dan putar pengatur waktu hingga 15-20
menit
10. Angkat peralatan yang disterilkan dengan korentang lalu
masukkan kedalam tromol steril
Unit - Kamar bedah
Terkait - CSSD
PEMASANGAN JAS (GAUN) OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim Tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Pengertian Adalah suatu aktivitas memakai gaun steril untuk pembedahan di
kamar operasi.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai gaun steril untuk
operasi.
Kebijakan 1. Memakai gaun steril dilakukan setelah melakukan prosedur
cuci tangan bedah
2. Prosedur dilakukan dengan prinsip steril
3. Gaun steril khusus yntuk operasi (lengan panjang)
Prosedur A. Persiapan alat
Jas steril yang ditutup dengan kain/alas steril dan atau
didalam tromol steril
B. Penatalaksanaan
1. Perawat sirkuler membuka set jas steril
2. Waktu memasuki kamar operasi kedua tangan selalu
lebih tinggi siku menuju ke meja jas
3. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk atau
kasa steril
4. Jatuhkan handuk atau kasa kedalam keranjang kotor
atau tempat sampah
5. Ambil jas steril agak menjauh sambil membuka
pengikat pada jas shingga tidak terkontaminasi oleh
sentuhan baju atau pakaian yang tidak steril
6. Pegang tepi atas lipatan jas di depan anda tetapi hanya
menyentuh bagian dalam jas
7. Pastikan bahwa anda dalam ruangan yang cukup luas
untuk membuka jas tanpa menyentuh peralatan
8. Temukan lubang dengan lengan jas dan masukkan
kedua lengan kedalamnya
9. Perawat sirkuler yang ada didalam ruang operasi akan
memegang tali bagian atas jas tanpa menyentuh bagian
luar jas kemudian mengikat tali leher dan tali pinggang
dibelakang. Hanya boleh menyentuh bagian dalam jas
yang terkontaminasi.
Unit terkait - Kamar bedah
VERIFIKASI TINDAKAN BEDAH (TIME OUT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim Tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Pengertian Verifikasi tindakan bedah adalah suatu kegiatan dalam rangka
menentukan dan memeriksa kembali apakah suatu tindakan bedah
sudah benar pasien, benar lokasi, dan benar operator.

Tujuan 5. Memastikan bahwa tindakan bedah dilakukan dengan benar


pasien, benar lokasi dan benar prosedur
6. Mengurangi resiko terjadinya kesalahan medis
7. Meningkatkan keselamatan pasien terhadap kejadian yang
tidak diharapkan
Kebijakan Verifikasi bedah harus ditaati oleh pegawai dan pasien Rumah Sakit
Mata Mencirim Tujuh Tujuh
Prosedur 1. Proses verifikasi pra-bedah harus dilakukan saat pasien sadar
dan bias memahami. Bila mungkin pada saat:
a. Masuk rumah sakit
b. Pemeriksaan di poliklinik
c. Penentuan jadwal operasi/tindakan
d. Kapan saja dilakukan serah terima tanggung jawab
perawatan pasien dari satu petugas ke petugas lain
e. Sebelum pasien meninggalkan ruangan pra-bedah atau
memasuki OK
2. Formulir/checklist untuk verifikasi pra-bedah dilengkapi
untuk memastikan ketersediaan dan memeriksa kelengkapan
dokumen dan data penunjang sebelum prosedur bedah
dilakukan, antara lain:
a. Informed consent
b. Dokumen yang diperlukan, cacatan medic, hasil
pemeriksaan penunjang
c. Photo X-ray apakah sudah benar labelnya
d. Alat khusus/implant yang diperlukan
3. Menandai lokasi bedah:
a. Buat tanda pada, di dekat, atau sepanjang sisi insisi.
Jangan menandai daerah lain yang bukan lokasi operqasi
kecuali bila diperlukan untuk menandai tindakan lain.
VERIFIKASI TINDAKAN BEDAH (TIME OUT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim Tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Prosedur b. tanda yang digunakan jangan membingungkan (contoh:
a. lebih baik gunkan tanda atau “Ya” atau garis yang
menunjukkan rencana insisi, pertimbangkan untuk
tidak menggunakan “X” karena akan
membingungkan).
b. Tanda harus dibuat pada posisi yang mudah terlihat
setelah pasien mendapatkan persiapan dan baju
operasi.
c. Tanda harus dibuat dengan tinta permanen yang tetap
tampak setelah pembersihan kulit. Jangan
menggunakan plester perekat sebagai satu-satunya
penanda lokasi bedah.
d. Cara pembuatan dan jenis tanda harus seragam
diseluruh rumah sakit
e. Penting dan menjadi perhatian: tandai semua kasus
yang mencakup lateralitas (kanak-kiri), struktur
multiple (jari tangan, jari kaki, lesi)
f. Tanda harus dibuat oleh seseorang yang sangat
mengetahui kondisi pasien dan mengetahui prosedur
yang akan dilakukan. Pembuat tanda tersebut adalah
dokter spesialis bedah/dokter operator atau yang diberi
wewenang oleh dokter operator, missal dokter umum
atau perawat berpengalaman dibagian bedah/terkait.
g. Tanda dibuat dalam keadaan pasien sadar dan
memahami
h. Verifikasi akhir terhadap tanda pada lokasi operasi
dilakukan saat “time out”
i. Penjelasan mengenal prosedur secara tertulis harus
disertakan bila pasien menolak pemberian tanda
4. Time out sesaat sebelum mulai tindakan bedah: jeda
waktu/time out harus dilaksanakan di kamar operasi atau
kamar tindakan sebelum prosedur insisi bedah dilaksanakan.
Kegiatan ini diikuti oleh semua petugas dalam tim operasi,
diucapkan (verbal), di dokumentasikan dengan mengisi
checklist yang meliputi

VERIFIKASI TINDAKAN BEDAH (TIME OUT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Terbit Tanggal Disetujui Oleh


Standar Operasional Direktur RS Mata Mencirim Tujuh
Prosedur ( SOP) Tujuh

dr. Iqbal SpM (Oph), M.Ked


Prosedur a. Identitas pasien yang benar
b. Persetujuan pasien terhadap tindakan yang dilakukan
c. Benar lokasi dan benar sisi
d. Jenis prosedur
e. Hasil pemeriksaan penunjang/alat khusus/implant
f. Kelengkapan dan kesiapan petugas tim operasi
1. Prosedur time out sesaat sebelum prosedur dimulai:
a. Pasien siap di meja operasi dalam keadaan sadar
b. Perawat utama (bias diwakili/dibantu dokter
muda/mahasiswa akper) mengumpulkan semua petugas
tim operasi, termasuk dokter operator, dokter anastesi,
perawat pembantu, dokter muda, mahasiswa akper
j. Setiap petugas memberikan respon jawaban dengan
suara lantang sesuai dengan tataran tanggung jawab
c. Selesai pembacaan acara time out, setiap petugas
membubuhkan tanda tangan pada formulir checklist
d. Kemudian pasien dibius dan operasi dimulai (GA)
e. Setelah semua berkumpul di kamar operasi (mengelilingi
pasien) perawat utama membaca dengan suara lantang
agar terdengar oleh semua petugas dan pasien sesuai
dengan urutan checklist.

Unit terkait - Unit kamar bedah


- Unit rawat inap
- Unit rawat jalan
- Unit IGD

Anda mungkin juga menyukai