Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANALISIS JURNAL

( Pengaruh Terapi Akupunktur Pada Pasien Hipertensi Di Balai


Kesehatan Tradisional Masyarakat Makassar )

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Terapi Komplementer

Nama Mahasiswa :

Eunike Chrystina Eryanti (010116A032)

PROGAM S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TAHUN AJARAN 2018


ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal
 Judul Jurnal : Pengaruh Terapi Akupunktur Pada Pasien Hipertensi Di Balai
Kesehatan Tradisional Masyarakat Makassar
 Penulis : Hasnah,Dian Ekawati
 Tahun : 2016
 Kata Kunci : Hipertensi,alupuntur,PTM

B. Analisis PICO
 Problem/Patient :
Bayaknya penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta bangsa Indonesia
tetapi hanya 4% yang terkontrol berarti mereka yang menderita hipertensi dan
tahu bahwa mereka menderita hipertensi, lebih dikemukakan bahwa 50%
penderita tidak menyadari diri sebagai penderita hipertensi karena itu mereka
cenderung menderita hipertensi yang lebih karena tidak berubah dan
menghindari faktor resiko (Abidin & Nawi, 2011)
Penelitian ini menggunakan metode Pre Experiment dengan pendekatan One
Group Pre Test-Post Test untuk mengetahui Pengaruh Akupunktur pada
pasien hipertensi di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar dengan sampel sebanyak 10 orang pemilihan sampel menggunakan
accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini terdari variabel dependen
berupa hipertensi dan variabel dependen berupa akupunktur. Instrumen dalam
penelitian ini adalah lembar observasi pelaksanaan terapi akupunktur,
Spymomanometer dan Standar Operasional Prosedur (SOP).
 Interventation :
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
Makassar selama 1 bulan. Intervensi yang dilakukan yaitu berupa penusukan
jarum akupunktur pada 14 titik kiri dan kanan selama 30 menit.
Adapun kriteria inklusi diantaranya: pasein yang mengalami hipertensi. Pasien
dalam kondisi sadar, serta pasien yang bersedia melakukan terapi akupunktur
selama 3 kali dalam 1 minggu. Sedangkan kriteria eksklusi pasen yang
mengomsusmsi obat antihipertensi, pasien yang mengalami ganguan kulit, dan
penyakit lainnya seperti DM, Ginjal, tidak menyelesaikan terapi dalam satu
minggu, pasien yang merokok, pasien yang memeilih terapi komplementer
lain lain (Akupresur, Herbal, SPA, Fisioterapi).
Rancangan penelitian ini kelompok perlakukan diberi terapi akupunktur
selama tiga kali dalam seminggu, pada hari pertama dilakukan pengukuran
tekanan darah dengan menggunakan Spymomanometer. Kelompok perlakuan
kemudian diberi terapi akupunktur selama tiga kali dalam seminggu dalam
waktu 30 menit setelah itu dilakukan pengukuran tekanan darah lagi.
Pengolahan data menggunakan software statistic dengan uji normalitas
menggunakan Shapiro wilk dan Paired t-test. Hasil pengolahan data disajikan
kedalam tabel frekunensi dan distribusi serta penjelasan dalam bentuk narasi.
 Comparison :-
 Outcomes :
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji paired t-
test didapatkan nilai p=0.000 (p<0.05) berarti terdapat perbedaan bermakna
tekanan darah responden sebelum dilakukan Akupunktur dengan tekanan
darah setelah dilakukan Akupunktur. Hasil penelitian didapatkan terdapat
perbedaan bermakna tekanan darah responden sebelum dan setelah dilakukan
akupuntur. Penelitian ini selaras dan mendukung penelitian-peneltian
sebelumnya terkait akupunktur. dilakukan oleh BKTM (2012) dengan judul
gambaran penurunan tekanan darah penderita hipertensi dengan penanganan
akupuntur di BKTM, RSUD Daya, Rumah Sakit Sayang Rakyat.
Menunjukkan adanya gambaran penurunan tekanan darah hingga titik normal.
dan penelitian juga dilakukan oleh Daniel Saktia pada tahun 2014 dengan
judul pengaruh terapi akupresur pada pasien hipertensi di klinik synergy mind
health di Surakarta” Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terapi akupresur
berpengaruh terhadap hipertensi dengan hasil analisa uji wilcoxon
menunjukkan nilai p value =0.008 sehingga p value < 0.05.
Terapi akupunktur dapat mengharmonisasikan aliran qi dan darah sehingga
akan merelaksasikan spasme dan menurunkan tekanan darah (Kang et al
2009). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nyimas Rodiah
dkk (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok
terdapat perbedaan yang bermakna rerata TDS dan TTD antara sebelum dan
setelah dilakukan intervensi, yaitu pada kelompok akupunktur telinga
(p=0,000; p,=0,000) dan kelompok akupunktur tubuh (p=0,001; p=0,000)
dengan demikian akupunktur telinga dan akupunktur tubuh memiliki efek
yang sebanding dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

C. Analisis Berdasarkan Legal Etik Budaya


 Aturan Hukum Terapi Akupuntur di Indonesia :

PERATURAN TENTANG TENAGA KESEHATAN AKUPUNKTUR DI


INDONESIA
Peraturan tentang tenaga kesehatan akupunktur di Indonesia terus mengalami
perkembangan. Dimulai dari Permenkes nomor 1186 tahun 1996 tentang
Pemanfaatan Akupunktur di Sarana Pelayanan Kesehatan dan kemudian
Kepmenkes nomor 1277 tahun 2003 tentang Tenaga Kesehatan Akupunktur
hingga terbit Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
Dalam sistem perundangan di Indonesia, peraturan tertinggi adalah Undang-
undang. Oleh karena itu, peraturan lain harus menyesuaikan dengan Undang-
undang terbaru.
Undang Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Menurut Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
pada Bab III tentang Kualifikasi dan Pengelompokan Tenaga Kesehatan, pada
pasal 9 disebutkan bahwa “Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi
minimum Diploma Tiga”
Pada pasal 11 Akupunktur juga telah disebutkan secara eksplisit sebagai salah
satu jenis Tenaga Kesehatan di Indonesia
Pada pasal 17 ayat 2 disebutkan bahwa “Pengadaan tenaga kesehatan
dilakukan melalui pendidikan tinggi bidang kesehatan” (bukan melalui
pendidikan non formal / kursus)
Oleh karena itu, pendidikan tenaga akupunktur di Indonesia, berdasarkan
Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, harus
melalui pendidikan tinggi dengan jenjang pendidikan minimum Diploma
Tiga. Akademi Akupunktur Surabaya merupakan institusi pendidikan tinggi
yang menyelenggarakan program studi Diploma Tiga Akupunktur yang telah
terakreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-
PT) dan juga Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan
(LAM-PT KES).
Pada pasal 44 disebutkan bahwa “Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan
praktik wajib memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)”
Sampai saat ini lulusan Program Studi Diploma Tiga Akupunktur dari
Akademi Akupunktur Surabaya telah memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
yang diterbitkan oleh MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia)
Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional pasal 19 disebutkan bahwa “Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer diberikan oleh tenaga kesehatan tradisional dalam
rangka upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif”
Dalam pasal 31 ayat 2 disebutkan bahwa “Tenaga Kesehatan Tradisional
merupakan tenaga kesehatan yang ilmu dan keterampilannya diperoleh
melalui pendidikan tinggi di bidang kesehatan paling rendah Diploma Tiga”
Kesimpulan
Tenaga Kesehatan Akupunktur yang diakui pemerintah saat ini berdasarkan
Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional adalah lulusan dari pendidikan tinggi di bidang kesehatan paling
rendah Diploma Tiga.
Sumber :
1. Undang Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional
 Budaya Akupuntur di Masyarakat :
Penggunaan Pengobatan Alternatif di Indonesia
Pengobatan alternatif-tradisional tetap diminati masyarakat di Indonesia
sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang di Indonesia, jumlah
masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi.
Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001, 57,7% penduduk
Indonesia melakukan pengobatan sendiri, 31,7% menggunakan obat
tradisional, dan 9,8 memilih cara pengobatan tradisional. Sedangkan pada
tahun 2004 penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan sendiri
meningkat menjadi 72,44% dimana 32,87% menggunakan obat tradisional.
Sementara di luar negeri saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin
populer. Menurut Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes, jumlah
Pengobat tradisional di Indonesia yang tercatat cukup banyak, yaitu 280.000.
Akupuntur adalah teknik penyembuhan dengan cara alami. Diperkenalkan
pertama kali di Cina dan Jepang, nama akupuntur mulai banyak dikenal
masyarakat luas. Tak jauh berbeda dengan pengobatan alami, akupuntur juga
menggunakan bahan-bahan alami dan tradisional. Hanya bedanya, akupuntur
menggunakan jarum dalam metodenya.
Akupuntur memiliki banyak efek positif yang salah satunya adalah
menyembuhkan berbagai penyakit karena dapat melancarkan peredaran darah.
Tak hanya sekadar melancarkan peredaran darah, akupuntur juga membantu
memelihara organ dalam sehingga menjadikan tubuh dapat lebih sehat dan
terpelihara. Teknik penyisipan jarum tanpa rasa sakit ini mengalihkan
paradigma masyarakat yang selama ini takut akan jarum. Justru, dengan
disisipi jarum, aliran darah yang semula kurang normal pun berubah menjadi
normal. Selain itu, keuntungan lain dari akupuntur adalah dapat meremajakan
kulit dan sel-sel darah merah yang beregenerasi.
Akupuntur juga dapat memberikan ketenangan pikiran dan relaksasi yang
dibutuhkan selama pascaoperasi. Bahkan, khasiat yang diberikan akupuntur
pun dapat menghambat proses operasi yang semula dijadwalkan. Hal ini tentu
saja merupakan kabar baik bagi dunia kesehatan. Karena, dengan ragam
khasiat yang diberikan oleh akupuntur telah memberikan kontribusi besar
dalam kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat akupuntur yang telah diuji secara ilmiah:
1. Mengobati penyakit hipertensi, stroke, lumpuh anggota gerak akibat stroke
2. Mengurangi nyeri sendi yang sering di sebabkan oleh asam urat, rematik
tulang
3.Meringankan sakit punggung.
4. mengefektifkan kerja obat-obatan.
5. menyembuhkan sakit perut yang melilit.
6. menghilangkan efek radioterapi.
7. dapat menyembuhkan sakit kepala yang berkepanjangan ataupun migren
8. bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi berat badan.
9. Mengobati kemandulan
10. Membantu mengobati penyakit sulit tidur
11. Mengobati penyakit asma dan alergi
12. dan masih banyak lagi

Anda mungkin juga menyukai