DISUSUN OLEH :
NIM: 010116A031
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
1
LAPORAN PENDAHULUAN CHF
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
2
2. Etiologi
3
f. Faktor sistemik
g. Faktor predisposisi
4
- Miokarditis (infeksi otot jantung karena bakteri, virus atau
mikroorganisme lainnya)
- Diabetes
- Kegemukan (obesitas).
5
di negara tropis sejenis parasit tertentu bisa bersemayam di otot
jantung dan menyebabkan gagal jantung pada usia yang jauh
lebih muda. ( Brunner & Syddarth, 2009 )
3. Patofisiologi
6
4. Tanda dan Gejala
Tanda dominan :
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri
tak mampu memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis
yang terjadi yaitu :
2. Batuk
7
Gagal jantung Kanan :
5. Nokturia
6. Kelemahan
5. Pemeriksaan penunjang
8
6. Pathway
Beban jantung
9
7. Penatalaksanaan Medik
10
dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan
volume darah dan peningkatan diuresisi \dan mengurangi edema.
Obat Inotropik : Amrinone (Inocor), Dopamine (Intropin)
b. Pengendalian retensi garam dan cairan
Diet rendah garam. Untuk mencegah, mengontrol, atau
menghilangkan edema.
Diuretik : chlorothiazide (Diuril), Furosemide (Lasix),
Sprionolactone (aldactone). Diberikan untuk memacu eksresi
natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan harus hati – hati karena
efek samping hiponatremia dan hipokalemia.
c. Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor : captropil, enalopril,
lisinopril. Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadansi
tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
d. Penyekat beta (beta blockers): Untuk mengurangi denyut jantung dan
menurunkan tekanan darah agar beban jantung berkurang
e. Infusi intravena : nesiritida, milrinzne, dobutamin. (Smeltzer, 2016)
11
B. Konsep Asuhan Keperawatan Emergency & Kritis
a. Pengkajian Primer
Menurut Doenges (2010), asuhan keperawatan yang penting
dilakukan pada klien CHF meliputi :
Airway : Penilaian akan kepatenan jalan nafas, meliputi
pemeriksaan mengenai adanya obstruksi jalan nafas, dan adanya
benda asing. Pada klien yang dapat berbicara dapat dianggap jalan
napas bersih. Dilakukan pula pengkajian adanya suara nafas
tambahan seperti snoring.
b. Pengkajian Sekunder
Pemeriksaan fisik
1. Aktivitas/ istrirahat
Gejala: keletihan, kelemahan terus sepanjang hari, insomnia,
nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat atau pada
pengerahan tenaga.
Tanda: gelisah, perubahan status mental (latergi, TTV berubah
pada aktivitas).
12
2. Sirkulasi
Gejala:
Riwayat hipertensi, episode gagal jantung kanan sebelumnya
Penyakit katup jantung, bedah jantung, endokarditis, anemia,
syok septik, bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen, sabuk
terlalu kuat (pada gagal jantung kanan)
Tanda:
Tekanan darah mungkin menurun (gagal pemompaan)
Tekanan nadi menunjukan peningkatan volume sekuncup
Frekuensi jantung takikardia ( gagal jantung kiri)
Irama jantung: sistemik, misalnya: fibrilasi atrium, kontraksi
ventrikel prematur/ takikardia blok jantung
Nadi apikal disritmia
Bunyi jantung S3 (gallop) adalah diasnostik, S4 dapat terjadi, S1
dan S2 mungkin lemah
Murmur sistolik dan diastolik dapat menandakan adanya katup
atau insufisiensi x
Nadi: nadi perifer berkurang, perubahan dalam kekuatan
denyutan dapat terjadi, nadi sentral mungkin kuat, misal: nadi
jugularis coatis abdominal terlihat
Warna kulit: kebiruan, pucat, abu-abu, sianosis
Punggung kuku: pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler
lambat
Hepar: pembesaran/ dapat teraba, reflek hepato jugularis
Bunyi napas: krekel, ronchi
Edema: mungkin dependen, umum atau pitting, khususnya pada
ekstremitas
Distensi vena jugularis.
13
3. Integritas ego
Gejala:
Ansietas, khawatir, takut
Stres yang berhubungan dengan penyakit/ finansia
Tanda:
Berbagai maninfestasi perilaku, missal: ansietas, marah
ketakutan
4. Eliminasi
Gejala: Penurunan berkemih, urine berwarna gelap, berkemih
malam hari (nokturnal), diare/ konstipasi
5. Makanan/ cairan
Gejala:
Kehilangan nafsu makan
Mual/ muntah
Penambahan berat badan signifikan P
Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Pakaian/ sepatu terasa sesak
Diet tinggi garam/ makanan yang telah diproses, lemak, gula,
dan kafein
Penggunaan diuretik (Wijaya & Putri, 2013).
Tanda:
Penambahan berat badan cepat
Distensi abdomen (asites), edema (umum, dependen, atau
pitting)
6. Hygiene
Gejala: Keletihan, kelemahan, kelemahan selama aktivitas
perawatan diri
Tanda: Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal
7. Neurosensori
Gejala : Kelemahan, peningkatan episode pingsan
14
Tanda : Letargi, kuat fikir, disorientasi, perubahan perilaku,
mudah tersinggung
8. Nyeri/ kenyamanan
Gejala: Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen
kanan.
Tanda: Tidak tenang, gelisah, fokus menyempit (menarik diri),
perilaku melindungi diri
9. Pernapasan
Gejala:
Dispnea saat beraktivitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal
Batuk dengan/ tanpa sputum
Riwayat penyakit paru kronis
Penggunaan bantuan pernapasan, misal oksigen atau medikasi
Tanda:
Pernapasan takipnea, nafas dangkal, pernapasan laboral,
penggunaan otot aksesoris
Pernapasan nasal faring
Batuk kering/ nyaring/ non produktif atau mungkin batuk terus
menerus dengan tanpa sputum
Sputum: mungkin bercampur darah, merah mudah/ berbuih,
edema pulmonal
Bunyi napas: mungkin tidak terdengar dengan krekels banner
dan mengi
Fungsi mental: mungkin menurun, letargi, kegelisahan, warna
kulit pucat/ sianosis (Wijaya & Putri, 2013).
15
c. Tertiery survey
Pemeriksaan penunjang pada gagal jantung kongestif, yakni :
a. Ekokardiografi,
c. Elektrokardiografi
16
batas yang dapat diterima olahraga aktif/pasif.
g. Berikan oksigen tambahan dengan
- Ikut serta dalamaktivitas yang kanula nasal / masker sesuai
mengurangi beban kerja indikasi.
jantung h. Berikan obat sesuai indikasi
17
Defisit Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat pemahaman pasien dan
3
pengetahuan b.d keperawatan selama 1 x 30 keluarga tentang penyakit
kurangnya menit, diharapkan defisiensi b. Beritahu pasien dan keluarga pasien
informasi tentang pengetahuan teratasi, dengan tentang informasi penyakit :
kriteria hasil : pengertian, penyebab, proses
penyakit
a. Pasien dan keluarganya penyakit, tanda dan gejala dan
mengerti akan penyakitnya pengobatan
b. Pasien dan keluarganya c. Berikan waktu kepada pasien untuk
menyatakan pemahaman mengajukan pertanyaan
mengenai kondisi/proses d. Tekankan pentingnya terapi diuretik
penyakit dan pengobatan dan antibiotik pada pasien dan
keluarga
18
atau situasi yang tenang) selama aktifitas.
menimbulkan kecemasan
yang dapat mengakibatkan
intoleransi aktifitas.
d. Mengatur jadwal aktifitas
untuk menghemat energi.
e. Peningkatan intoleransi
aktifitas
19
DAFTAR PUSTAKA
Doenges E. Marlynn.2010. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Smeltzer, Bare, 2009. Buku Ajar keperawatan Medical Bedah, Bruner & Suddart,
Edisi 8. Jakarta. EGC.
Wijaya, Andre & Yessie Putri. 2013. Buku KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa). Yogjakarta: Nuha Medika
Wijayaningsih Sari. (2013). Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta Timur: KDT
20