Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nopitasari

NIM : 03031381720006
Shift : Rabu (13.40-16.40 WIB)
Kelompok : 2

JENIS - JENIS STRIPPER DI INDUSTRI

1. Pengertian Stripper
Stripper adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat
atau senyawa dari senyawa lainnya dengan fase yang berbeda. Stripper disebut
juga sebagai kolom distilasi yang berfungsi sebagai unit operasi untuk melakukan
proses pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau lebih produk yang memiliki
titik didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih mudah menguap
dari campuran. Proses yang terjadi pada stripper dinamakan stripping. Stripping
merupakan suatu operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas (stripping agent) yang
tidak larut ke dalam cairan. Proses stripping dapat dilakukan pada kolom stripper,
contohnya pada pemisahan gas nitrogen dan hidrogen pada amoniak cair.

Gambar 1. Skematika Proses pada Plant Stripper dan Absorber secara umum
(Sumber: Margono, 2013)

Stripper berfungsi untuk memisahkan CO2 dari larutan K2CO3 (benfield),


selanjutnya CO2 yang dilepaskan akan menjadi CO2 yang digunakan sebagai
bahan dasar dalam proses. Larutan benfield yang terkondensasi akan jatuh ke
bottom stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah karena memiliki titik
didih yang lebih rendah. Reaksi kimia yang terjadi adalah senyawa KHCO3 akan
diuraikan menjadi K2CO3 dan produk sampingnya adalah CO2 dan air.
Campuran terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam suatu stripper di

proses pada plant absorber adalah untuk memisahkan senyawa CO2 dari gas

sintesis dengan menggunakan absorben seperti senyawa methyldiethanolamine


(MDEA), benfield dan selexon. Reaksi kimia yang terjadi pada absorber dengan
benfield sebagai absorben yaitu K2CO3 direaksikan dengan karbon dioksida dan
air akan menghasilkan senyawa KHCO3 yang berguna dalam suatu proses.

Sempurna atau tidaknya suatu proses penyerapan CO2 ditentukan oleh

konsentrasi dari larutan benfield. Sebagai contoh di PT. Petrokimia Gresik, dalam
menjalankan prosesnya, operator di PT. Petrokimia Gresik harus menjaga nilai
larutan benfield berada pada kisaran 25 hingga 30 persen. Jika larutan benfield
terlalu pekat, nilainya melebihi 30 persen, maka penyerapan yang terjadi pada
absorber tidak berlangsung secara sempurna. Selain itu juga akan menyebabkan
naiknya ampere pada pompa refluks yang mengalirkan larutan benfield dari
bottom stripper kembali ke absorber karena larutan benfield terlalu berat.

Gambar 2. PFD dari stripper


Gambar 2. Skematika Proses pada Plant Stripper
(Sumber: Margono, 2013)

Selama ini, operator mengendalikan larutan benfield secara off-line atau


tidak langsung yaitu dengan menjaga temperatur pada bottom stripper dengan
mengatur bukaan valve yang mengalirkan fluida air ke dalamnya. Proses Flow
Diagram (PFD) stripper ditunjukan dalam gambar 2 diatas. Jika temperatur pada
bottom stripper terlalu tinggi maka para operator akan menyimpulkan bahwa
larutan benfield pada bottom stripper terlalu pekat, maka aksi dari kontrol yang
dilakukan adalah dengan cara membuka sebuah valve yang mengalirkan fluida.
Keterlambatan dalam melakukan aksi kontrol selalu terjadi, hal ini
dikarenakan tidak adanya analyzer on-line yang bisa mengukur konsentrasi
larutan benfield secara langsung sehingga harus menunggu delapan jam untuk
mendapatkan besarnya konsentrasi dari larutan benfield dari hasil analisa yang ada
di laboratorium. Stripper dalam hal ini dilengkapi dengan suatu compressor atau
pompa vakum yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran
tersebut menyerap gas yang terdapat di liquid yang dipisahkan dari aliran gasnya.
Outlet dari stripper ini merupakan suatu liquid yang sudah mengandung
sedikit atau bisa dikatakan bebas dari gas yang akan dipisahkan, sebagai contoh
bila kita akan memisahkan oksigen dan air maka outletnya merupakan air yang
kandungan oksigen atau nilai DO nya sudah rendah atau dapat dikatakan oksigen
yang terkandung di dalam air sudah sedikit. Maka inilah salah satu dari peristiwa
yang dapat dikatakan sebagai pemisahan dengan menggunakan sebuah stripper.
Wet gas stripper akan bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel yang
terdapat dalam suatu aliran gas. Gas stripper merupakan suatu dinding-dinding
pemisah yang banyak, dan gas inlet unuk menerima aliran gas yang bergerak
menuju outlet gas melalui aliran gas yang sudah rapat dari tempatnya berada.
Partikel tersebut terkumpul di suatu area pembentuk yang terdapat disuatu titik.
Liquid yang tersebar di spray elemen di alirkan menuju dinding pemisah yang
terdapat di area pengumpul partikel untuk membuat suatu pemisahan partikel.
Pemisahan didefinisikan sebagai media filtrasi penangkap partikel yang
terdapat dialiran gas dan partikel tersebut dibawa ke daerah pengumpulan untuk
dipisahakan dari aliran gas yang telah dilakukan suatu proses pemisahan. Dalam
perhitungan ukuran stripper, satu faktor yang sangat penting adalah nilai koefisien
transfer atau tinggi unit transfer. Sementara itu kecepatan aliran total gas dan
cairan akan ditentukan oleh proses, hal ini penting untuk menentukan aliran yang
cocok per unit area yang melalui kolom. Aliran gas dibatasi dengan tidak boleh
melebihi kecepatan pemisahan, dan akan ada hasil drop jika kecepatan cairan
sangat rendah. Hal ini sangat cocok untuk menguji pengaruh kecepatan aliran gas
dan cairan serta dipengaruhi oleh beberapa variabel lainnya (Fadel, 2011).

2. Peralatan dalam Kolom Stripper


Kolom stripper merupakan salah satu peralatan utama dalam proses
distilasi karena kolom ini berfungsi untuk mempertajam pemisahan komponen-
komponen, sehingga bisa memperbaiki mutu suatu produk dengan memisahkan
fraksi ringan yang tidak dikehendaki dalam produk tersebut. Pada dasarnya
prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan biasa, pada temperatur
tertentu fraksi ringan yang titik didihnya lebih rendah dari temperatur top kolom
akan menguap dan keluar melalui top kolom. Pemisahan fraksi ringan yang masih
terkandung di dalam side stream produk ini dapat dilakukan dengan cara
memanaskan kembali dengan memakai reboiler atau juga dengan menggunakan
stripping steam (Yemita, 2014). Peralatan proses dalam kolom stripper terbagi
menjadi dua tipe kolom stripper yaitu plate column dan juga packed column.
Plate column terdiri dari kolom vertikal dengan cairan masuk mengalir
dari bagian atas dan cairan keluar dari bagian bawah. Fasa uap masuk dari bagian
bawah kolom dan keluar dari atas. Di bagian dalam kolom terdapat tray atau
plate. Tray atau plate ini memaksa cairan mengalir bolak-balik horizontal dan
memaksa gelembung uap ke atas melalui lubang di plate. Tujuan dari tray ini
adalah untuk meningkatkan jumlah bidang kontak antara fase cair dan uap.Packed
Column mirip dengan plate column, cairan mengalir serta uap masuk dan keluar
dengan cara yang sama. Perbedaannya adalah tidak terdapatnya tray atau plate di
dalam kolom. Packed digunakan untuk meningkatkan bidang kontak antara fase
cair dan uap. Ada berbagai jenis kemasan yang digunakan dan masing-masing
keuntungan dan kerugiannya. Kontak dari gas -cair dalam suatu packed bed
column berlangsung secara kontinyu dan tidak secara bertahap (Kristina, 2011).
3. Jenis – Jenis Stripper
Stripper merupakan suatu proses absorpsi, sebagai contoh absorpsi gas
yang merupakan suatu satuan penghilangan satu atau lebih komponen-komponen
gas melalui kontak dengan suatu cairan. Hal ini sering digunakan di industri kimia
untuk mengekstraksi sejumlah gas dari campuran gas-gas atau sering pula
digunakan untuk menghilangkan komponen-komponen berbahaya seperti
hydrogen sulfide atau belerang dioksida dari gas-gas yang berasal dari cerobong
keluaran (flue gas). Pada setiap kasus, desain peralatan dibuat sesuai dengan
tingkat kerapatan percampuran antara komponen - komponen, umumnya pada
basis yang kontinyu untuk mencapai suatu proses dengan keluaran hal yang
efisien dan diinginkan sesuai dengan permintaan pasar (Novan, 2010).
Injeksi steam pada stripper jenis ini bertujuan untuk menurunkan
tekanan partial diatas permukaan cairan, sehingga fraksi ringan yang terikut ke
dasar kolom stripper akan lebih mudah menguap dan kembali ke kolom
fraksinasi. Stripper jenis ini sering digunakan dalam industri karena proses
penguapannya lebih mudah serta metode yang dipakai lebih praktis yaitu dengan
menurunkan tekanan partial diatas permukaan cairan. Stripper dengan reboiler
pada bottom kolom stripper jenis ini bertujuan agar terjadinya penguapan. Uap
dalam reboiler mempunyai specific gravity (SG) yang lebih rendah dari pada SG
cairan di dasar stripper, cairan di dasar stripper akan mendorong uap kembali ke
stripper dan seterusnya sehingga akan menguap kembali ke kolom fraksinasi.

Gambar 3. Kolom Stripper


(Sumber: Zygula., 2007)

Stripper dengan reboiler ada dua macam yaitu stripper dengan Dapur
Reboiler. Reboiler jenis ini banyak digunakan. Bentuknya seperti dapur yang
berfungsi untuk memanaskan fluida cair dari dasar stripper yang masih banyak
mengandung fraksi-fraksi ringan yang tidak dikehendaki. Bantuan pompa cairan
dalam hal ini dilewatkan melalui dapur dan dipanaskan sampai suhu tertentu,
sehingga fraksi ringan yang tidak akan dikehendaki didalam produk akan
teruapkan melalui puncak stripper. Penguapan dari fraksi ringan maka produk
dari dasar stripper flash pointnya akan naik. Stripper dengan suatu thermosiphon
reboiler jenis ini berbentuk seperti alat penukar panas yang terdiri dari shell and
tube dan banyak digunakan pada unit yang mempunyai produk dengan temperatur
yang masih tinggi sehingga panasnya dimanfaatkan sebagai reboiler stripper.
Prinsip kerja dari suatu reboiler ini bekerja atas dasar perbedaan spesific gravity.
Cairan yang lebih bertemperatur tinggi mempunyai specific gravity lebih
kecil, sehingga cairan pada dasar stripper mendesak cairan yang berbeda pada alat
penukar panas kembali ke stripper, sehingga terjadi aliran pada alat penukar panas
tersebut. Dengan adanya aliran tersebut, fraksi ringan yang masih terkandung
didasar stripper akan naik dan menguap melalui puncak stripper (Fadel, 2011).

4. Jenis-jenis Kolom Stripper dalam Industri Refinery Crude Oil


Kolom solar stripper sebagai contoh jenis kolom stripper dalam industri
pemisahan minyak. Kolom solar stripper merupakan bagian dari proses
hydrodesulphurization. Proses hydrodesulphurization dalam hal ini merupakan
proses pemurnian secara katalitik yang menggunakan katalis dan hydrogen rich
gas untuk mendekomposisi senyawa-senyawa impurities seperti sulfur, nitrogen,
oksigen yang terkandung dalam minyak gas oil. Khususnya yang dihilangkan
adalah senyawa sulphur. Sehingga dalam proses ini bertujuan untuk memperbaiki
kwalitas dari distillate (gas oil) menjadi intermediate atau final produk.
Produksinya adalah sweat gas oil sebagai komponen blending HSD
(solar) atau kerosene. Berikut adalah jenis-jenis kolom stripper dalam industri
pemisahan minyak bumi yaitu residu stripper (C-5) dengan jumlah plate sebanyak
enam buah. Residu yang dihasilkan dari alat stripper (C-5) ini berfungsi untuk
menguapkan kembali komponene fraksi-fraksi ringan yang masih terkandung
dalam produk residu sebagai hasil pada bagian bawah evaporator, sehingga
terpisah sebagai fase uap keluar dari puncak stripper dan kemudian diumpankan
ke kolom fraksinasi C-1A. Sedangkan hasil bawah stripper keluar sebagai residu.
Alat solar stripper dengan kode alat C-4 tersebut berfungsi untuk
menguapkan kembali suatu komponen yang memiliki berat fraksi ringan yang
masih terkandung di dalam produk solar sehingga komponen dapat terpisah
sebagai fraksi dengan berat ringan yang berupa uap dan keluar dari hasil puncak
stripper kemudian akan dialirkan masuk kembali ke kolom fraksinasi C-1A
sedangkan komponen yang memiliki berat fraksi berat yang berupa cairan atau
liquid keluar dengan hasil bawah stripper sebagai produk solar (Novan, 2010).
Produk pada bagian bawah stripper merupakan produk dengan berat molekul
yang besar. Berat molekul yang tinggi menyebabkan fraksi sulit untuk menguap.
DAFTAR PUSTAKA

Fadel, Muhammad. 2011. Pengamatan Operasi Kolom Stripper 31-C-102 Naphta


Hydrotreating Unit PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan. Laporan
Kerja Praktek. Cepu: PTK Akamigas.
Kristina, Y. 2011. Packing Tower. (Online). http://id.scribd.com/doc/55181922.
(Diakses pada tanggal 29 September 2018)
Kumoro, A. C. 2000. Absorpsi Gas Karbondioksida dengan Larutan Soda Api
Dalam Kolom Stripper. Jurnal Forum Teknik Kimia. Vol. 24(2): 8-14.
Margono. 2013. Stripping Larutan Bioetanol Menggunakan Udara.Equilibrium
Journal of Chemical Engineering. Vol. 2(1): 59-61.
Novan, Esky. 2010. Pengamatan Proses Distilasi di Kolom Fraksinasi CDU FOC
I PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Laporan Kerja Praktek. Cepu:
PTK Akamigas.
Yemita, S. 2014. Stripper. (Online). https://id.scribd.com/doc/245263748/
(Diakses pada 29 September 2018)
Zygula, T. M. 2007. A Design Review of Steam Stripping Columns For
Wastewater Service. Paper Presentation. Texas: The AIChE National
Meeting.

Anda mungkin juga menyukai