Anda di halaman 1dari 4

6.

Expander
6.1. Pengertian Expander
Expander adalah sebuah alat mekanik untuk mengubah sebagian energi dari
aliran proses menjadi kerja mekanik, sehingga menyebabkan adanya penurunan temperatur juga
tekanan dalam proses fluida. Fungsi utama dari expander adalah untuk menurunkan temperatur
dari gas yang diexpansi untuk proses refrigeration.
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik. Hampir
seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin atau expander dari jenis tertentu. Expander
kadang kala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebagai contoh ialah turbin gas yang
merupakan bagian dari mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin kompresor atau
kombustor dan altenator. Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga (power density) yang luar
biasa (berbanding dengan volume dan beratnya. Ini dikarenakan kemampuan mereka yang kuat
untuk beroperasi pada saat kecepatan sangat tinggi. Misalnya, Space Shuttle mempunyai mesin
utama yang berupa turbopumps. Turbopumps adalah mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang
didorong oleh sebuah mesin turbin untuk memberikan propellant (oksigen cair dan hidrogen cair
ke ruang pembakaran mesin. Turbopumps hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil
dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga merupakan komponen utama dari mesin
jet.
6.2. Jenis-jenis Expander
6.2.1 Reciprocating Expander
Reciprocating expander memiliki konsep dan desain yang sama dengan
reciprocating compressor. Pada umumnya, bekerja pada tekanan masukan yaitu 4-20
MPa, meskipun mereka digunakan dengan tekanan yang lebih rendah dari 4 MPa untuk
aliran yang berkekuatan kecil atau gas dengan berat molekul kecil. Reciprocating
Expander biasanya beroperasi pada kecepatan 500 rpm. Efisiensi termal berkisar dari
75% untuk unit yang kecil sampai 85% untuk unit yang besar.
Gambar 6.2.1 Reciprocating Expander

Reciprocating Expander memiliki kelebihan yaitu efisiensinya relatif tidak


berubah atau konstan dan memiliki beberapa kelemahana seperti, perawatan yang cukup
mahal, masalah pada katup dan tidak sesuai dengan aliran pengembunan.
6.2.2 Turbo Expander

Dalam industri, turbo expander telah menggantikan reciprocating expander dalam


instalasi berenergi tinggi seperti pada alat pencairan helium yang kecil. Turbo expander
memiliki ukurannya berkisar dari 0.75 7500 kW dengan rata-rata aliran di atas 28 juta
m3/hari. Pabrik pemisahan udara tonasi yang besar sekarang adalah realita disebabkan
perkembangan dari turbo expander yang efisien. Expander ini dipilih dari peralatan
kriogenik yang lain karena kemampuannya untuk mencairkan etana dan hidrokarbon
yang lebih berat.

Gambar 6.2.2 Turbo Expander


Dibandingkan reciprocating expander, turbo expander memiliki lebih banyak
kelebihan yang menjadi alas an mengapa turbo expander telah menggantikan
reciprocating expander di dunia industri. Kelebihannya ialah turbo expander memiliki
efisiensi yang lebih tinggi, model konstruksi yang sederhana, merupakan alat yang
mandiri dan modern dimana ia hanya membutuhkan sedikit tenaga operasional serta
harganya ekonomis. Sedangkan, kelemahan turbo expander ialah mengandung kotoran
atau partikel yang padat dalam aliran gas yang kemudian dapat menyebabkan erosi dalam
expander.

6.2.3 Turbo Alternator

Turbo alternator dikembangkan pada awal tahun 1960 untuk menyediakan mesin-
mesin turbo yang digunakan pada miniatur pendingin kriogenik dan meningkatkan
efisiensi dari sistem tersebut. Secara signifikan mengurangi ukuran dari heat exchanger
dengan menurunkan temperatur fluida yang digunakan pada pendingin kriogenik. Prinsip
kerja turbo altenator adalah mengubah energi kinetik di dalam pendingin menjadi energi
listrik yang kemudian diarahkan secara eksternal oleh peralatan elektrik dan diubah dalam
bentuk panas. Turbo alternator ada dua jenis, yaitu: magnet permanen dan polyphase
induction generator.

Gambar 6.2.3 Turbo Alternator

Turbo Alternator memiliki kelebihan seperti, mengurangi ukuran dari heat


exchanger dengan merendahkan temperatur dari fluida yang digunakan dalam pendingin
kriogenik. Serta memiliki beberapa kekurangan seperti, terdapatnya Permanent Magnet
Alternator yang dapat menyumbat rotor selama permulaan dan pemindahan magnet rotor
selama beroperasi serta terdapat Polyphase Induction Generator yang mempunyai
pertemuan voltasi dan efisiensi yang buruk.

6.3. Prinsip Kerja Expander

Prinsip kerja adalah dengan meningkatkan dan menurunkan volume dalam suatu siklus
perubahan yang berkesinambungan. Pada awal proses peningkatan volume, uap dipindahkan ke
sebuah ruangan menghasilkan tenaga kemudian dikirim keluar melalui jaringan mesin. Uap-uap
yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut melewati nosel sehingga dihasilkan aliran
dengan kecepatan tinggi, aliran tersebut kemudian menabrak atau menumbuk blace (bilah) yang
terdapat pada poros yang terbuka (rotating shaft) sehingga kerja poros (shaft work). Karena
proses penumbukan inilah, uap dihentikan dan ditinggalkan untuk memperbesar volume uap
tersebut dan tetap menghasilkan tenaga yang dikirim ke output, namun dalam jumlah yang
semakin sedikit seiring dengan turunnya tekanan selama perluasan. Pada akhir perluasan,
expander akhirnya berada dalam perluasan maksimal. Dalam hal ini katup pengeluaran terbuka
lalu uap keluar dari expander. Lalu, expander melanjutkan siklus untuk menurunkan volume uap
lalu uap keluar ke pembuangan. Dalam hal ini pembuangan ditutup dan sisa uap yang
terperangkap diperkecil volumenya ke ruangan yang tak kontaminasi. Turbin dapat terdiri dari
dua jenis, yaitu turbin dengan aliran radial dan axial. Turbin dengan aliran radial digunakan
untuk laju alir (aliran working fluid) rendah dan dengan perbedaaan tekanan (difference
pressure) tinggi sementara turbin dengan aliran axial digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan
perbedaan tekanan rendah (1 40 bar). Jika working fluid atau fluida kerja yang digunakan
adalah steam, maka disebut dengansteam turbin, jika working fluid yang digunakan adalah gas
bertekanan tinggi maka disebut dengan expander.

Anda mungkin juga menyukai