EXCHANGE
R Rangkuman Buku Coulson Chapt. 12 (12.10-
EQUIPMENT
12.18)
AL
Condensation Outside Horizontal
Tubes Pada nyatanya, aliran kondensat tida mengalir lancer dari tube ke tube
sehingga (Nr)-1/4 berlaku untuk koef. single tube. Kern (1950)
merekomendasikan nilai index sebesar 1/6 sedangkan Frank (1978)
menyarankan untuk mengkalikan nilai koefisien single tube dengan 0,75.
Pada viskositas rendah, Nr dapat diabaikan.
Condensation Pada kondensasi di tube horizontal, koefisien heat transfer bergantung pada pola aliran pada tube.
inside
horizontal
tube
Mean
Temperature
Difference
Desuperheatin Ketika gas masuk ke dalam kondensor dipanaskan, kondensat keluar dengan temperature di bawah
boiling point (subcooled)
g and sub Pada proses desuperheating, total heat transfer area yang
dibutuhkan dapat dihitung dengan mean temperature
cooling difference berdasarkan Tsat dan nilai koefisien film
kondensat.
Sedangkan pada proses subcooling, perbedaan temperature
akan bergantung pada degree of mixing. Ketka pool
tercampur seluruhnya, temperature kondensat akan konstan
dan bernilai sama dengan suhu keluar condensat. Asumsi ini
dapat digunakan untuk menghitung mean temperature
difference. Kecepatan fluida cair akan rendah dan koefisien
heat transfer bernilai 200 W/m2 oC.
Condesation of mixtures
Metode design untuk mixed vapour condensers:
1. Kondensasi tidak isotermal, ketika komponen berat terkondensasi, nilai dew point berubah.
2. Terjadi perpindahan panas sensible dari gas ke nilai dew point dan dari kondensat ke nilai temperature outlet.
3. Komposisi gas dan liquid berubah karena sifat fisika komponen yang beragam
4. Komponen berat akan terdifusi lewat komponen ringan untuk mencapai permukaan kondesor. Kecepatan
kondensasi akan bergantung dengan kecepatan difusi dan perpindahan panas.
Partial Condensation:
1. Metode empiris: pada metode ini mass transfer resistance diabaikan
2. Metode analisis: menggunakan trial dan error, perhitungan grafis, dengan
persamaan Colburn-Hougen.
C r i t i c a l H
Critical Heat Fluxe a t F l u x
FILM B r o m l e y ’s
BOILIN Equation
Convective Boiling
Mekanisme perpindahan panas pada convective boiling adalah ketike
fluida mendidih mengalir melalui tube. Saturated, bulk dan boiling
merupakan mekanisme dasar untuk design reboiler dan vaporizer.
fc dihitung grafik 12.56 dengan mendefiniskan 1/Xh Nucleate boiling coefficient dihitung menggunakan fs dengan
(Lockhart-Martinelli two-phase flow parameter) dengan grafik 12.57
persamaan:
Design of forced-circulation reboile
• Menghitung koefisien heat transfer dengan asumsi perpindahan panas terjadi karena forced convection
• Tekanan harus dikontrol untuk menghindari vaporisasi yang tidak diinginkan
• Throttle valve dipasang pada exchanger outlet line dan tekanan akan memisahkan komponen cair dan gas
• Koefisien heat transfer dihitung dengan nilai convective boiling
• Untuk shell and tube exchanger menggunakan one shell pass dan two tube passes dengan kecepatan tube yang tinggi
untuk mencegah fouling; 3-9 m/s
• Critical flux (kern, 1950) tidak boleh melebihi 63000 W/m2 untuk senyawa organik dan 20.000 W/m2 untuk air.
RE
kettle reboiler
dengan BP fluida cair, kuantitas panas yang dibutuhkan dapat disertakan dalam
perhitungan total duty alat
DIRECT langsung tanpa ada pemisah sehingga kecepatan perpindahan panas sangat
tinggi. Alat tersebut termasuk: pendinginan gas keluaran reaktor, kondensor
vakum, cooler, desuperheating dan humidifkasi. Contoh HE jenis direct-contact
hCONTAC
adalah cooling tower. Keuntungan HE jenis ini adalah stream proses dan coolant
eat exchanger kompatibel, murah dan mudah, dan dapat digunakan untuk fluida douling atau
liquid yang mengandung komponen solid.
T
Tidak memiliki metode design spesifik, hanya
memerlukan data perpindahan panas laten
dan sensible. Koefisien untuk packed column
sebesar 2000 hingga 20.000 W/m3 oC.
FFIINNNNEEDD TTUUBBEES
Fin digunakan untuk meningkatkan efektivitas luas permukaan
untuk tube HE. Dimensi fin berkisar: pitch 2-4 mm, tinggi 12-16
mm dan perbandingan fin area dengan bare tube area 15:1 –
20:1. Fin tube digunakan ketika nilai koefisien heat transfer di
luar tube lebih kecil dibanding bagian dalam tube. Efektivitas
fin dipengaruhi oleh dimensi fin dan konduktivitas termal fin.
Fin yang terbuat dari tembaga dan aluminium memiliki
eketivitas 0,9-0,95. Dimensi fin dihitung dengan persmaan Kern
(1950)
Double-pipe Heat Exchanger
Double pipe heat exchanger merupakan
salah satu heat exchanger yang sederhana
dan murah, namun hanya bekerja efektif
pada permukaan perpindahan panas yang
rendah sehingga dapat dimodifikasi untuk
meningkatkan kapasitas alat.
Air-cooled Exchanger
• Air-cooled exchanger dapat dipertimbangkan jika ketersediaan cooling water tidak memadai atau mahal
• Minimum temperature proses sebesar 65oC untuk udara pendingin sedangkan air pendingin sebesar 50oC.
• Digunakan untuk kondensasi dan pendinginan
• Merupakan packed HE; terdiri dari finned tubes dimana udara dialirkan dengan fan dibawah atau diatas tube
(forced/induced draft)
• Standar design dipatenkan oleh American Petroleum Institute standard API 661
Fire Heaters
• Digunakan ketika proses membutuhkan temperature yang tinggi dan kecepatan aliran yang tinggi
• Sumber panas berasal dari pembakaran bahan bakar
• Kapasitas: 3-100 MW
• Aplikasi: proses feed-stream heaters (digunakan ketika 60% komponen perlu dikondensasi), reboiler pada KD,
direct fire reactor (reaktor pirolisis), produksi gas hidrogen yang menghasilkan temperature outlet 800-900 oC dan
steam boiler
Basic Construction
• Membutuhkan rectangular atau
cylindrical steel chamber, tubes disusun
sepanjang dinding baik horizontal
maupun vertical), fluida yang
dipanaskan mengalir pada tube
• Heat transfer terjadi karena peristiwa
radiasi dan konveksi
• Extended surface tube dengan fin atau
pin digunakan untuk meningkatkan nilai
heat transfer
• Ukuran tube dan jumlah pass
bergantung pada aplikasi dan kecepatan
fluida proses
• Ukuran tube 75-159 mm
• Kecepatan tube berkisar 1-2 m/s
Desig Heat Transfer
Radiant section
menggunakan aplikasinseperti HTFS
Design dapat dirancang
heat transfer
konveksi pada bagian tube.
Perhitungan pressure drop dan
koefisien heat transfer tube bagian
and Pressure dalam dihitung dengan metode
konvensional untuk aliran tube bagian