Oleh ;
KELOMPOK
1. 15.
2. 16.
3. 17.
4. 18.
5. 19.
6. 20.
7. 21.
8. 22.
9. 23.
10. 24.
11. 25.
12.
13.
14.
PRAKTEK KUKERTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
A. Latar Belakang
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya,
sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang
dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang
menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Upaya kesehatan gigi
perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran
masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan
perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi
secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal
manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan
(Pratiwi, 2007).
Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman,
tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut
merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa
mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum
mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya
keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan
makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa.
Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan
gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang
mengalami karies (Machfoedz dan Zein, 2005).
Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi
berlubang atau karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari
permukaan gigi atau enamel menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses
tersebut terjadi karena sejumlah factor di dalam mulut yang berinteraksi satu
sama lain. Masyarakat umumnya cenderung beranggapan bahwa gigi susu
tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi tetap. Sehingga, hal ini
menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik sudah parah dan
anak berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam komplikasi yang
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak telah
meningkat secara dramatis di dunia. Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak
usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah
menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika
Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika Serikat, karies gigi
merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5
kali lebih tinggi dari penyakit asma. Karies merupakan penyebab patologi
primer atas penanggalan gigi pada anak-anak dan sekitar 29%-59% orang
dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun mengalami karies.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan anak anak dapat
mengetahui tentang :
D. Straetgi Pelaksanaan
b. 2.
Fungsi gigi dan manfaat menggosok Bertanya/ada respon
E. Pengorganisasian
1. Pelaksana
Moderator :
Presenter :
Fasilitator :
Observer :
Jawab : Pembimbing Klinik dan Pembimbing Akademik
2. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
- Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa, pembimbing praktek dan dosen
pendidikan
- Menjelaskan kontrak waktu
- Meminta pengunjung untuk memperhatikan pertunjukkan atas
penjelasan yang tidak dipahami (dalam acara penutup)
- Memberikan kesempatan pada anak anak untuk menjawab
pertanyaan yang ajukan
- Menyimpulkan dan menutup diskusi
- Mengucapkan salam
c. Presenter
- Memberikan penyuluhan / informasi kepada audiens
- Menjawab pertanyaan audiens
- Menggali pengetahuan klien
d. Fasilitator
- Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama penyuluhan
berlangsung
- Memotivasi pengunjung agar berperan aktif
- Membuat absensi penyuluhan
- Membantu presenter menjawab pertanyaan audiens
e. Observer
- Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
acara
- Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah
dilaksanakan
- Mengamati prilaku verbal dan non verbal selama penyuluhan
- memaparkan evaluasi kegiatan penyuluhan di akhir
3. Setting Tempat
Keterangan :
: Moderator : Pembimbing
: fasilitator : Observer
: Presenter : Audiens
F. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
Peserta penyuluhan, mahasiswa dan dosen pembimbing
mengikuti penyuluhan sesuai rencana dengan peserta 40 orang
Tempat, media dan alat tersedia sesuai dengan rencana
Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
b. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan direncanakan
Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung
c. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir dapat menyebutkan pengertian pengertian
kesehatan gigi dan mulut secara benar
Peserta yang hadir dapat menyebutkan 2 fungsi gigi dan manfaat
menggosok gigi.
Peserta Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
Peserta Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi
secara benar.
Peserta Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara
tepat.
Peserta Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pendidikan kesehatan gigi
dan mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan
kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan
mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan
diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan
makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan
menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.
Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi,
serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan
berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik
ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada gigi,
maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi
berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut
II. FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI
A. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan
ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu,
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan
merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk
mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di
kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen
pada usia 11 – 13 tahun.
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada
usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar
permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan
digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12,
dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar
permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.
1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi
faktor risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1
dari 718 hingga 14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel
tidak terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah
ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus,
gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur
dalam gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering
terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya
sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan
Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan
adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp,
dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi
makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat
memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat
menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya
telah melarutkan mineral gigi.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi.
Tipe karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia,
kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan
pengguna metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. Bila
karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher, ini
mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
V. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT
1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang
lembut dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar,
yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan
tidak terlalu keras.
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan
perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan
di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan
pagi dan sebelum tidur malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket
mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan
membentuk plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi
makan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan
pasta gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam
dan daun sirih) untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan
bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar
gigi tidak mudah berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap
enam bulan sekali dengan catatan rutin.
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara
teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:
Potter, Perry. 2000. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Edisi 3. Jakarta
:EGC