VERTIGO
Disusun Oleh :
Dr Okta Ernandi
Dokter Pembimbing :
Dr Hadi Mochtarom
PUSKESMAS PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
PROPINSI LAMPUNG
1
BAB I
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny S
Umur : 35 tahun
Status : menikah
Agama : Islam
RPS : Pasien mengeluh pusing berputar sejak 1 har. Pasien juga mengeluh mual dan muntah.
Mual dan muntah dirasakan sejak tadi siang bersamaan dengan rasa pusing yang berputar. Tidak
ada pandangan double, tidur pada malam hari tidak terganggu, pendengaran tidak ada gangguan,
DM disangkal
Hipertensi disangkal
Hipertensi disangkal
2
DM di sangkal
R.Pengobatan : belum diobati, dan pasien tidak dalam penggunaan obat-obatan seperti obat
antihipertensi
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4V5M6
Tanda vital
◦ Nadi : 82 x / menit
◦ Respirasi : 21 x/menit
◦ Suhu : 36,˚C
Paru :
Palpasi : Normal
3
Perkusi : Normal
Jantung
Abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan ( - ), hepar dan lien DBN, nyeri epigastrium ( - )
EKSTERMITAS
Atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-),
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
RANGSANG MENINGEAL
Kaku Kuduk : ( - )
Kernig :(-)
Lasegue :(-)
4
NERVUS CRANIAL
Lapang Pandang + +
Ptosis - -
Ukuran pupil 2 mm 2 mm
• Atas + +
• Bawah + +
• Medial + +
Refleks cahaya
5
N.V(Trigeminus) KANAN KIRI
Menutup mata + +
Mengangkat alis + +
Desisi Suara + +
Memalingkan kepala + +
Mengangkat bahu + +
6
N.XII (Hipoglosus) KANAN KIRI
Fasikulasi lidah - -
EKSTERMITAS MOTORIK
Gerakan : Bebas
Kekuatan Otot 5 5
5 5
Klonus
N N
N N
orang)
R.fisiologis :
Biceps + /+
Triceps + /+
Patela + /+
Biceps +/+
Reflex patologis
– Babinski - / -
7
– Oppenheim - / -
RESUME
pasien mengeluh vertigo mendadak sejak 1 hari disertai mual, muntah(+), sesak (-), trauma (-).
Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda vital tekanan darah meningkat. Pemeriksaan neurologis
dalam batas normal, tidak defisit neurologis, nistagmus (-), dismetria (-), manuver Hallpike (+)
Kesadaran : Composmentis
STATUS NEUROLOGIS
Hipertensi
Non-medikamentosa:
o Particle Repositioning Maneuver (PRM)
Medikamentosa:
o Betahistin tab 6 mg 3x1 tab per hari
o Domperidon tab 10 mg 3x1 tab perhari diminum 15-30 menit sebelum makan
o Candesartan 8 mg 1x1 tab perhari
o Asam mefenamat 3x500 mg
o Jika tidak ada perbaikan atau keluhan semakin bertambah segera ke IGD
puskesmas pringsewu
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Vertigo adalah perasaan abnormal & menganggu bahwa seseorang seakan-akan bergerak
sebenarnya tidak (vertigo obyektif), biasanya disertai mual, muntah, kehilangan keseimbangan.
Pasien dengan vertigo juga dapat mengalami Osilopsia: ilusi visual berupa obyek yg terlihat
diantaranya sistem vestibular, sistem proprioseptif (yaitu persepsi posisi otot dan sendi) dan
sistem visual.
Sistem vestibular terdiri dari labirin, bagian vestibular nervus kranialis kedelapan (yaitu
nervus vestibularis, bagian dari nervus Vestibulokokhlearis) dan nuclei Vestibularis di batang
10
1. Labirin
Labirin terletak di dalam bagian petrosus os temporalis dan terdiri dari Utrikulus, Sakulus
dan tiga kanalis semisirkularis. Labirin membranosa terpisah dari labirin tulang oleh rongga kecil
Utrikulus, sakulus dan bagian kanalis semisirkularis yang melebar (ampula) mengandung
di bidang horizontal dan dua kanalis semisirkularis lainnya tegak lurus dengannya dan satu sama
lain. Kanalis semisirkularis posterior sejajar dengan aksis os Petrosus sedangkan Kanalis
semisirkularis anterior tegak lurus dengan KSS posterior. Karena aksis os Petrosus terletak pada
sudut 45 terhadap garis tengah, Kanalis semisirkularis anterior satu telinga parallel dengan
Kanalis semisirularis posterior telinga sisi lainnya, dan kebalikannya. Kedua Kanalis
semisirkularis melebar pada salah satu ujungnya membentuk Ampula, yang berisi reseptor
vestibularis yang disebut Krista ampularis. Rambut sensorik Krista tertanam pada salah satu
ujung massa gelatinosa yang memanjang, disebut Kupula, yang tidak mengandung Otolit.
Pergerakan Endolimf di KSS menstimulasi rambut sensorik Krista, merupakan reseptor kinetik
Utrikulus dan Sakulus mengandung makula Utrikularis dan makula Sakularis. Makula
utrikularis terletak di dasar Utrikulus parallel dengan dasar tengkorak, dan macula Sakularis
11
terletak secara vertikal di dinding medial Sakulus. Sel-sel rambut makula tertanam di membran
gelatinosa yang mengandung kalsium karbonat disebut Statolit. Kristal tersebut ditopang oleh
sel-sel penunjang. Reseptor ini menghantarkan impuls Statik, yang menunjukkan posisi kepala
Impuls yg berasal dari reseptor labirin membentuk bagian aferen lengkung refleks yg
berfungsi mengkoordinasikan otot ekstra-okuler, leher & tubuh sehingga keseimbangan tetap
Nervus Vestibulokokhlearis
prosesus perifernya menerima input dari sel reseptor di organ vestibular; prosesus sentral
12
Serabut-serabut nervus Vestibularis terpisah menjadi beberapa cabang serebelum memasuki
masing-masing kelompok sel di kompleks nuklear Vestibularis, tempat mereka membentuk relay
Sel rambut di dalam kanalis semisirkularis dan organ otolit memiliki fungsi seperti sel
rambut dari organ Corti. Ketika sel rambut membelok ke satu arah, sel mengalami depolarisasi
yang disebabkan oleh karena voltage gated Ca2+ terbuka.Pembukaan dari voltage gated Ca2+
lepas muatannya.
Ketika kepala berputar tulang tengkorak dan dinding membran ikut berputar,sedangkan
cairan di dalam labirin tidak dapat mengikuti karena tidak dapat mengikuti disebabkan oleh
karena inertia dari cairan tersebut, di dalam ampula dari apparatus vestibular tarikan dari cairan
endolimfe menarik kupula dan selr ambutnya ke arah yang berlawanan dari arah kepala berputar.
13
Organ otolit sebagai perasa percepatan linear dan posisi kepala
Organ otolit dari utrikulus dan sakulus diatur sedemikian rupa agar dapat merasakan
pergerakan linear. Makula dari utrikulus terletak dalam posisi horisontal ketika kepala berada
dalam posisi tegak normal. Ketika kepala digerakkan kebelakang gravitasi menyebabkan otolit di
substansi gelatin bergeser ke belakang. Hal ini mengakibatkan silia dari sel rambut membelok
Makula daripada sakulus terorientasi secara vertikal ketika kepala tegak dan sensitif terhadap
gerakan vertikal, seperti misalnya ketika sedang berada di dalam elevator yang bergerak turun.
Sel rambut dari apparatus vestibular menstimulasi neuron sensori primer di nervus vestibularis.
Neuron – neuron tersebut bersinaps di nukleus vestibularis dari medulla atau berjalan tanpa
bersinaps di serebelum. Jaras kolateral berjalan dari medula ke arah serebelumatau naik keatas
melalui formasi retikularis dan thalamus. Jaras desenden dari nukleus vestibularis mengarah ke
14
neuron motoris tertentu yang berhubungandengan gerakan mata. Jaras ini membantu agar mata
D. ETIOLOGI VERTIGO
Vertigo dapat disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang
menghubungkan telinga dengan otak & didalam otak. Vertigo dapat juga disebabkan karena
kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak
- Keadaan lingkungan
- Obat-obatan
o alkohol, gentamisin
- Kelainan sirkulasi
- Kelainan telinga
o Herpes zoster
o Labirinitis
15
o Penyakit Meniere
- Kelainan neurologis
o Sklerosis multipel
o Tumor otak
2. Penyebab vertigo dapat berasal dari perifer, dari organ vestibuler sampai ke inti
nervus VIII
Pasca trauma
penyakit Meniere
Labirinitis
Fistula labirin
16
Neuritis iskemik (misal pada Diabetes Mellitus)
Neuritis vestibular
Neuroma akustikus
c. Sentral
1) Supratentorial
Trauma
Epilepsi
2) Infratentorial
Insufisiensi vertebrobasiler
Yang dapat menyebabkan vertigo disertai tinitus & hilangnya pendengaran yaitu
vestibulotoksik. Kanamisin, amikasin & netilmisin lebih bersifat ototoksik Antimikroba yang
dikaitkan dengan gejala vestibuler yaitu sulfonamid, asam nalidiksat, metronidazol dan
minosiklin.
E. PATOFISIOLOGI
17
Vertigo timbul jika ada gangguan alat keseimbangan yg mengakibatkan ketidakseimbangan
antara posisi tubuh (informasi aferen) dengan apa yang dipersepsi oleh SSP (pusat kesadaran).
Penyebab sebagian besar kasus Vertigo dianggap adalah ketidakseimbangan impuls sensorik
yang berhubungan dengan pergerakan yang mencapai otak melalui tiga system persepsi yang
berbeda diantaranya visual, vestibular dan somatosensorik (proprioseptif). Hal ini dikenal
Susunan lain yang ikut berperan ialah sistem optik & proprioseptik, jaras yg menghubungkan
nuklei vestibularis dengan nukleus N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis &
vestibulospinalis.
Pada individu yang normal, berbagai jenis pergerakan yang ‘tidak biasa’ dapat mencetuskan
Vertigo. Manifestasi Motion sickness yang paling menggang adalah gejala otonomik seperti
mual, pucat, hipotensi, fatigue, menguap, diaphoresis dan muntah), sedangkan Vertigo sendiri
biasanya menyebabkan gejala yang lebih ringan pada pasien dan mungkin tidak terlalu
diperhatikan. Pasien yang normal dapat menderita Motion sickness berat apabila terjadi konflik
sensorik yang jelas, misalnya ketika seseorang berada di bawah dek sebuah kapal yang besar,
pada situasiini, system visual melaporkan bahwa lingkungan dalam keadaan tidak bergerak,
kebalikan dengan gerakan terus menerus yang disampaikan oleh system vestibularis. Saat
24 jam berikutnya.
F. KLASIFIKASI VERTIGO
18
Berdasar penyebab terjadinya
a. Vertigo sentral
b. Vertigo perifer
Vertigo Sentral
insufisiensi vertebrobasiler, multiple sklerosis, penyakit Lues, tumor & impressi a. basiler.
Vertigo Perifer
Vertigo perifer terjadi jika terdapat gangguan di kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian
Penyakit yang berhubungan dengan vertigo periferal seperti Benign Paroxysmal Positional
Vertigo, penyakit Meniere, vestibuler neuritis, labirintitis, infark labirin, oklusi arteri auditiva
interna.
19
paling sering disebabkan BPPV
Neuronitis vestibular. Pada penyakit ini, mulainya vertigo, mual serta muntah yang
menyertainya sifatnya mendadak, gejala ini dapat berlangsung beberapa hari sampai minggu.
Fungsi pendengaran tidak terganggu. Pada Pemeriksaan fisik mungkin dijumpai nistagmus.
serebellum)
20
neuronitis vestibuler, migren basiler
Habituasi Ya Tidak
NISTAGMUS
Kita dapat membedakan vertigo sentral & perifer berdasarkan Nistagmus. Nistagmus
merupakan Gerakan bola mata sifatnya involunter, bolak balik, ritmis, dgn frekuensi tertentu.
Nistagmus merupakan bentuk reaksi dari refleks vestibulo-okuler terhadap aksi tertentu.
Nistagmus dapat bersifat fisiologis atau patologis, muncul spontan atau dengan rangsangan alat
bantu seperti tes kalori, kursi berputar, tes posisional atau gerakan kepala.
Vertigo vestibular dirasakan sebagai perasaan yang berputar atau translasional (masing-
masing sesuai dengan peran kanalis semisirkularis dan otolit) dan berkaitan dengan nistagmus.
21
Arah Berubah-ubah Horizontal, horizontal rotatoar
a. Vertigo Paroksismal
Vertigo Paroksismal disebabkan karena epilepsi, migren, BPPV, Meniere sindrom, dan
multipel sklerosis
b. Vertigo Kronis
Vertigo kronis dapat disebabkan karena kontusio serebri, tumor serebelo-pontin, kelainan
c. Vertigo Akut
22
Vertigo akut dapat disebabkan oleh Labirinitis akut, herpes zooster otikus, trauma labirin,
infark serebellum
a. Vertigo Rotasional
serebelum
a. Gerakan kepala
G. PENEGAKKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis
mengenai:
23
- Pengaruh lingkungan atau situasi
- Adanya gangguan penglihatan, disartria, disfonia, gangguan pergerakan jika keluhan ini
diketahui ototoksik/vestibulotoksik
- Riwayat adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi,
Pemeriksaan Fisik
a. Fungsi vestibuler/serebeler
a) Uji Romberg :
24
Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita
tetap tegak.
Pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka
b) Tandem Gait
Penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki
c) Uji Unterberger
dengan gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah
lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang
lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi
Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh
tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan
tertutup.
Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi
25
e) Uji Babinsky-Weil
a. Uji dix-hallpike
b. Tes kalori
c. Elektronistagmogram
b. Audiometri
c. Pemeriksaan vestibulospinal
d.fungsi ekstremitas superior : standing tes, past pointing test, writing vertical test
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
I. TATALAKSANA
1. Terapi kausal
26
Sebagian besar kausa vertigo tidak diketahui penyebabnya, sehingga terapi biasanya bersifat
Merupakan penyebab tersering vertigo; umumnya hilang sendiri (self limiting) dalam 4
sampai 6 minggu
Dikaitkan dengan kondisi Otoconia (butir kalsium di dalam kanalis semisirkularis) yang
tidak stabil
Terapi fisik dan manuver Brandt-Daroff dianggap lebih efektif daripada medikamentosa
Penyakit Meniere
Belum ada terapi yg terbukti efektif; terapi profilaktik juga belum memuaskan; 60-80 %
Dapat dicoba pengggunaan vasodilator, diuretik ringan bersama diet rendah garam;
pemotongan N. vestibularis
Pada kasus berat atau jika sudah tuli berat, dapat dilakukan labirintektomi atau merusak
Pencegahan
antara lain dapat dicoba dengan menghindari kafein, berhenti merokok, membatasi
asupan garam
27
Neuritis Vestibularis
Self limiting disease, diduga disebabkan infeksi virus; jika disertai gangguan
Di awal sakit, pasien dianjurkan istirahat di tempat tidur, diberi obat supresan vestibuler
sentral
2. Terapi simtomatik
Ditujukan kepada 2 gejala utama yaitu rasa berputar dan gejala otonomnya. Pemilihan obat-
obat anti vertigo tergantung pada efek obat bersangkutan, berat ringan vertigo dan fasenya.
Misalnya pada fase akut dapat diberikan obat penenang untuk menghilangkan rasa cemas,
Prometazin 25 mg (avopreg)
4 dd
28
Diphenhydramine,nama dagang Benadryl, lama kerja 4 - 6 jam, dosis dewasa 25-50 mg 4
dd
3. Terapi Rehabilitasi
Bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan kompensasi sentral dan habituasi pada
pasien dengan gangguan vestibuler. Beberapa bentuk latihan yang dapat dilakukan adalah
Merupakan penyebab tersering vertigo; umumnya hilang sendiri (self limiting) dalam 4
sampai 6 minggu
c. Dikaitkan dengan kondisi Otoconia (butir kalsium di dalam kanalis semisirkularis) yang
tidak stabil
d. Terapi fisik dan manuver Brandt-Daroff dianggap lebih efektif daripada medikamentosa
Tutup kedua mata pasien dan berbaring dengan cepat ke salah satu sisi tubuh, tahan
Setelah 30 detik baringkan tubuh pasien dengan cara yang sama ke sisi lain, tahan
Latihan ini dilakukan berulang (lima kali berturut-turut) pada pagi & petang hari sampai
29
Latihan Lainnya
Latihan lain yang dapat dicoba ialah latihan visual-vestibular; berupa gerakan mata
melirik ke atas, bawah, kiri dan kanan mengikuti gerak obyek yg makin lama makin
cepat, lalu diikuti dengan gerakan fleksi–ekstensi kepala berulang dengan mata tertutup,
J. PROGNOSIS
Pada pasien dengan vertigo vestibular tipe perifer umumnya baik, dapat terjadi remisi
sempurna.
Pada pasien dengan vertigo vestibular tipe sentral, prognosis tergantung dari penyakit yang
mendasarinya
30
DAFTAR PUSTAKA
Baehr.M, Frotscher.M. 2007. Diagnosis Topik Neurologi DUUS Anatomi, Fisiologi, Tanda,
Gejala. EGC. Jakarta.
Dewanto.G, Suwono Wita.J, et al. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit
Saraf. EGC. Jakarta .
Fife D.T. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Semin Neurol Journal. 2009;29-500-508.
Teixeira L.J, Pollonio J.N., Machado. Maneuvers for the treatment of Benign Positional
Paroxysmal Vertigo: a systemic review. Brazilian Journal of Otorhinolaryngology. 2006;72(1):
130-8
31