Struktural
Terdapat 4 organ yang dapat menimbulkan kelainan struktural sebagai diagnosis banding
perdarahan uterus abnormal:
Uterus : leoimioma, adenomiosis, polip endometrium, hiperplasia atau kanker
endometrium, sarkoma uterus, AVM
Serviks : polip endoserviks, displasia atau kanker serviks
Tuba Fallopi : kanker
Ovarium : tumor sex cord-stromal
Anovulasi
Gangguan yang menyebabkan tidak terjadinya ovulasi,
Hipotiroidisme
Hiperprolaktinemia : gangguan hipofisis atau hipotalamus
Kelebihan hormon androgen : PCOS (sindrom ovarium polikistik), CAH (hiperplasia
adrenal kongenital), Sindrom Cushing
Kegagalan ovarium prematur
Kehamilan
Nidasi pada kehamilan, kehamilan ektopik, dan abortus merupakan diagnosis banding
perdarahan uterus abnormal.
Eksogen
Berikut adalah penyebab eksogen yang dapat menyerupai perdarahan uterus abnormal :
Trauma
IUD
Medikamentosa (obat hormonal, antikoagulan, obat penginduksi hiperprolaktinemia)
Infeksi
Penyakit infeksi yang dapat menjadi diagnosis banding perdarahan uterus abnormal:
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ca cerviks
Endometritis kronik
Infeksi paska persalinan atau paska abortus
Kehamilan dan Penyakit sistemik : Patologi traktus genitalis :
komplikasi kehamilan : Hiperplasi adrenal dan penyakit
- Infeksi (servisitis,
Solusio plasenta Cushing miometritis, endometritis)
Kehamilan ektopik “Blood Dyscrasia” (leukemia - Neoplasia
Abortus dan trombositopenia) - Kelainan anatomi
Plasenta previa Koagulopatia jinak: (adenomiosis,
Penyakit trofoblas Penyakit hepar mioma uteri, polip servik)
Medikasi & penyebab Supresi hipotalamik (stress,
- Lesi pra-
iatrogenik: penurunan berat badan ganas (displasia servik,
Antikoagulan berlebihan, olah raga hiperplasia endometrium)
Antipsikotik berlebihan) - Lesi ganas : (karsinoma
Kortikosteroid - Sindroma ovaripolikistik servik sel skuamosa,
Suplemen herbal - Penyakit ginjal adenokarsinoma
Terapi sulih hormon - Penyakit tiroid endometrium, tumor ovarium
AKDR penghasil estrogen, tumor
Pil kontrasepsi ovarium penghasil
Tamoxifen testosteron, leiomiosarkom)
- Trauma, benda asing,
abrasi, kekerasan atau
penyimpangan seksual
Perdarahan uterus
disfungsi (diagnosa per
eksklusionum)