sustaining
PARTNERSHIP
MEDIA INFORMASI KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA
Membangun Energi
Baru Terbarukan
Pengelolaan Energi Limbah
Sampah Dengan Skema KPBU
4 Fokus
20 Mitra
22 Inspirasi
10 Top Event Berbekal pengalaman
selama 20 tahun lebih
Saat ini kota Tangerang telah mengantongi pada bidang corporate
Pre-Feasibility Study (PFS) atau studi kelayakan dan finance, merger dan
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) sehingga akuisisi, pengembangan
proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) strategi serta
dapat direalisasikan pada 2018. pengelolaan sehari-hari
perusahaan di industri
14 Kabar KPBU transportasi, logistik
dan jasa keuangan,
Dalam pelaksanaan TPB/SDGs sampai tingkat daerah, Arisudono Soerono
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ bergabung di PT
Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri bekerjasama Indonesia Infrastructure
menyelenggarakan pertemuan regional untuk Finance (IIF) menjadi
penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB/SDGs. Presiden Direktur.
16 Snapshot
24 Kolom
Galeri foto suasana TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang
yang akan dijadikan infrastruktur energi baru Pembahasan perihal kebijakan pengembangan
terbarukan (PLTSa) dengan skema kerja sama kawasan terpadu oleh Agung Mahesa Himawan
pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dorodjatoen.
Membangun Energi
PARTNERSHIP
MEDIA INFORMASI KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA
Membangun Energi
S
ejak dahulu hingga kini, manu- biaya yang tidak sedikit dan tidak se-
sia, hidup dan kehidupan mem- mua daerah yang ada di Indonesia me-
butuhkan energi. Tidak dapat miliki kesiapan untuk membayar biaya
dibayangkan jadi apa dunia ini jika tidak yang dibutuhkan. Padahal, infrastruk- SUSTAINING PARTNERSHIP EDISI ENERGI TERBARUKAN 2017 1
ada energi. Jika di zaman dulu, orang tur energi merupakan suatu infrastruk- foto cover: Hari Ambari
memasak menggunakan kayu bakar, tur yang vital dalam menggerakkan ro-
SUSUNAN REDAKSI
penerangan menggunakan obor, lilin, da perekonomian di suatu kota, baik da-
dan lain sebagainya, kini kemajuan ilmu lam skala kecil maupun besar, misalnya PENANGGUNG JAWAB
Direktur Kerjasama Pemerintah
pengetahuan dan teknologi memenuhi untuk menggerakkan roda transportasi, Swasta Rancang Bangun
kebutuhan energi sekaligus menjawab seperti mobil, truk, bus, sepeda motor,
PEMIMPIN REDAKSI
persoalan energi tersebut. kereta listrik, kapal laut dan lain-lain. Ade Hendraputra
Sektor industri juga sangat membutuh- DEWAN REDAKSI
Dengan kata lain, di dalam pemba- kan energi untuk menggerakkan mesin- Dadang Jusron
Reghi Perdana
ngunan suatu negara atau daerah (ko- mesin pabrik dan mesin-mesin jahit di
Astu Gagono Kendarto
ta), energi memiliki peranan yang sa- pabrik tekstil. Demikian pula di sektor Novie Andriani
ngat penting untuk menggerakkan se- lainnya yang juga sangat membutuhkan Mohammad Taufiq Rinaldi
Much Nurachmad
gala aktivitas perekonomian. Di sisi lain, energi secara bijak dan kreatif. Ahmad Yudistira
selain memiliki manfaat yang sangat sig- Dhianti Afifah Nabila Yudhy
Hartono Kurniawan
nifikan di dalam sendi-sendi kehidupan Untuk itulah, skema pembiayaan kerja
Fildzah Amalina
dan perekonomian, jika tidak dimanfa- sama pemerintah dan badan usaha (KP- Elly Damayanty
atkan serta dikelola dengan bijak, ener- BU) sangat berperan untuk menjawab Nur Wulandari
gi juga memiliki efek yang kurang baik. persoalan pembangunan infrastruktur di REDAKTUR PELAKSANA
Yan Kurniawan
Salah satunya adalah polusi dan berku- sektor energi. Sebab, dengan skema KP-
rangnya sumber energi yang ada di pe- BU, suatu daerah atau kota tidak harus Jurnalis/ASISTEN REDAKTUR
rut bumi jika dipakai terus menerus. berpusing-pusing lagi memikirkan biaya PELAKSANA
Munib Ansori
pembangunan infrastruktur energi. Hal ini
Analisis Berita
Untuk itu, dibutuhkan Iptek yang dikarenakan skema KPBU memiliki prin- Alia Fachrunnisa
canggih yang bisa menciptakan energi sip kerja sama atau gotong royong. Arti
Editor
terbarukan sekaligus bersahabat dengan nya, untuk membangun infrastruktur ini ti- Lukman Ajis Salendra
alam, juga dibutuhkan infrastruktur yang dak harus selalu menunggu pemenuhan REPORTER
memadai untuk menggerakkan energi biaya dari pemerintah melainkan peme Raflis Rusdi
Thomas Febrian H
terbarukan tersebut. Yang menjadi perta- rintah, badan usaha milik negara/daerah
nyaan, apakah infrastruktur energi di Ta- (BUMN/BUMD) serta swasta bekerja sa- penerjemah
Khairil Zamarel
nah Air sudah cukup baik? Jawabannya ma untuk membangun infrastruktur se-
FOTOGRAFER
sudah tentu masih kurang. Karena itu, suai dengan porsinya masing-masing. Hari Ambari
era pemerintahan Presiden Joko Widodo
Illustrator/Media Designer
terus giat membangun infrastruktur guna Untuk itulah, pada edisi kali ini, tim Aldrian Agusta
mendukung pertumbuhan, perkembang- redaksi membahas proses pembangun- tenaga pendukung
an serta pemajuan negeri dan kota-kota an infrastruktur energi di beberapa dae- Lilis Mardiana
yang ada di Indonesia. rah yang ada di Indonesia dengan meng- Alamat Redaksi
gunakan skema KPBU, seperti apa dan Jalan Taman Surapati
Nomor 2 Jakarta 10310
Tidak cukup sampai di sini, bicara sejauh mana perkembangan pemba-
Telepon (021) 31934175,
infrastruktur energi, sudah barang ten- ngunannya. Selamat membaca. Faksimile (021) 31923813
tu juga berbicara biaya pembangunan
infrastrukturnya. Sebab, untuk memba- Salam hormat,
ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN
ngun infrastruktur energi membutuhkan Redaksi.
Melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha negara maju secara perlahan tapi pasti
(KPBU), diharapkan pemerintah daerah bisa memenuhi mulai meninggalkan energi konvensio-
nal dan beralih ke EBT. Di awal tahun
kebutuhan infrastruktur energi di wilayahnya, bahkan
2017, dalam International Renewable
turut memenuhi kebutuhan energi nasional. Energy Agency (IRENA) Forum yang
berlangsung di Hotel St. Regis, Abu
Dhabi, disebutkan bahwa dalam 10 ta-
S
ebagaimana negara-nega- penggunaan akan berkurang dan ha- hun belakang ini investasi pengem-
ra di dunia, Indonesia tidak bis seiring dengan pertumbuhan pen- bangan energi terbarukan naik pesat.
mungkin lagi hanya men- duduk dan kebutuhannya. Data terakhir di 2015 tercatat investasi
gandalkan energi yang ada dalam EBT sebesar US$ 305 miliar,
di perut bumi (energi konvensional) da- Selain itu, tren baru dunia inter- naik dari 2014 sebesar US$ 270 miliar,
lam menunjang pembangunan serta nasional saat ini adalah berlomba-lom- dan 2013 sebesar US$ 231 miliar.
pertumbuhan ekonomi nasional. Bebe ba untuk memanfaatkan energi ba-
rapa kekayaan alam bangsa ini, seper- ru terbarukan (EBT) yang ramah ling- Investasi energi terbarukan Asia di
ti energi fosil, yaitu batu bara, minyak kungan serta diikuti dengan kemajuan 2015 mencapai US$ 161 miliar. Untuk
dan gas bumi dengan berbagai macam teknologinya. Sederhananya, negara- tataran Asia, negara Cina menjadi sa-
lah satu negara dengan investasi ener- kontribusi sebesar 33%, batu bara 28% 2025. Lalu pada 8 Mei 2016, sebanyak
gi terbarukan terbesar di dunia. Sebab, dan gas alam 23% dari total sumber 95% dari kebutuhan listrik domestik di
sepertiga dari investasi energi terbaru- energi. Jenis EBT yang paling banyak Jerman dihasilkan dari energi matahari
kan dunia di 2015 disumbangkan oleh dikembangkan oleh dunia berupa te- dan angin.
Negeri Tirai Bambu (Cina) tersebut. naga matahari dan tenaga angin.
Sudah barang tentu, jika menyoal
Investasi energi terbarukan juga di- Jika bicara soal EBT, saat ini Jer- EBT, Indonesia juga memiliki potensi
sumbangkan oleh negara Asia lain man menjadi negara penghasil energi sekaligus peluang dalam mengem-
yaitu Negeri Matahari Terbit (Jepang). terbarukan terbesar nomor 2 untuk so- bangkan energi baru terbarukan ini.
Selain itu, India juga merupakan salah lar power dan dan nomor 1 untuk bio- Dalam diskusi panel pada acara Per-
satu negara yang getol dalam mengem- mass di dunia yaitu masing-masing se- tambangan dan Energi Expo 2017 di
bangkan EBT, yaitu sebesar 19.11% kitar 38.400 GWh dan 50.000 GWh. Jakarta, Selasa (26/9), Direktur Jender-
yang mengembangkan energi bertena- Negara penghasil renewable energy al Energi Baru, Terbarukan dan Kon-
ga air. Sedangkan pengembangan EBT terbesar berikutnya adalah Brazil, yaitu servasi Energi (EBTKE) KESDM, Ri-
di tataran Uni Eropa mencapai US$ 52 sebesar 83.98% total energi negara da Mulyana menyampaikan, Indonesia
miliar, dan Amerika Serikat (AS) sebe- ini disuplai oleh energi terbarukan ter- memiliki enam sumber daya EBT, yakni
sar US$ 51 miliar. utama oleh tenaga air. energi air, surya, angin, arus laut, bio-
energi dan panas bumi. “Total potensi
Data lainnya, hingga 2030, Badan Selain itu, negara lain yang energi keenam sumber daya tersebut diper-
Energi Dunia (International Energy terbarukannya berkembang pesat ada- kirakan sebesar 441,7 GW dengan ka-
Agency/IEA) memproyeksikan permin lah Denmark. Listrik dari energi angin di pasitas terealisasi hingga saat ini baru
taan energi dunia meningkat 45% atau Denmark mampu memenuhi 116% dari sebesar 8,89 GW atau 2% dari potensi,”
1,6% per tahun. Tidak hanya itu, menu- kebutuhan domestik, artinya ada sur- ungkapnya.
rut data IMF pada 2011, bahan bakar plus pasokan listrik. Kemudian Portu-
fosil akan tetap menjadi sumber ener- gal, yang 65% pasokan listrik domes- Sementara, potensi Indonesia untuk
gi paling penting, dengan minyak ber- tiknya dari energi angin di Desember mengolah atau memanfaatkan sumber
ship di Semarang pada sela-sela per- ergi nasional, bahkan pada tahun 2014 gas menyusut selama sepuluh tahun
temuan dengan Ikatan Akuntan Indo- hingga 2016 saja hanya bergeser dari 6 terakhir sehingga Indonesia menjadi
nesia (IAI) dan Sosialisasi Penyusunan persen hingga 7 persen. negara importir.
Rencana Aksi Daerah di Kantor Guber-
nur Semarang, Jumat (15/12). Inovasi Energi dalam Sustainable Development Goals
Skema KPBU (SDGs) memasukkan energi berkelan-
Kata Bambang Brodjonegoro, pa- jutan ini agar seluruh negara dapat me-
da pertengahan September 2017 si- Sebagaimana dengan yang telah di- mastikan akses energi yang terjangkau,
lam dalam Forum Diskusi Kadin ber- terangkan di atas, kebijakan energi na- andal, modern dan berkelanjutan bagi
tema ‘Kebijakan Pembangunan un- sional menetapkan target ambisius un- semua pihak. Energi berperan sebagai
tuk Mendukung Energi Terbarukan’ di tuk porsi energi terbarukan dalam baur faktor penting pembangunan berkelan-
Bonn, Jerman, Indonesia perlu me- an energi nasional sebesar 23 persen jutan dan mengatasi kemiskinan.
lakukan terobosan. Langkahnya adalah pada tahun 2025 dan diharapkan me-
mendekatkan kawasan industri ke sum- ningkat menjadi 31 persen pada tahun Tantangan lainnya adalah bagaimana
ber energi terbarukan. Untuk itu, diper- 2050. mengembangkan teknologi energi ter-
lukan koordinasi antarkementerian dan barukan di Indonesia. Tanpa dukungan
lembaga agar menghasilkan kebijakan Inovasi tentang energi terbarukan teknologi yang baru, bersih dan efisien,
yang komprehensif dan holistik. ini menjadi penting mengingat seluruh negeri ini hanya akan tetap bergantung
dunia berkomitmen sejak tahun 2015 pada teknologi dan peralatan impor.
Sebagaimana yang dinyatakannya untuk mengurangi emisi karbon, mene
kepada wartawan, sekarang ini perkem- rapkan ekonomi hijau dan mengura Bambang bahkan mengatakan bah-
bangan energi terbarukan menghadapi ngi kemiskinan yang harapannya ada- wa efisiensi energi tidak lagi merupa-
banyak tantangan yang tercermin dari lah pada pembangunan berkelanjutan. kan sektor yang hanya dipromosikan
lambatnya pertumbuhan kontribusi en- Pengembangan energi terbarukan ju- oleh pemerintah. Untuk tujuan ini, ke
ergi terbarukan terhadap pasokan en- ga penting karena produksi minyak dan depannya akan difokuskan pada pe-
dok pertamina
nelitian dan pengembangan sumber “Saya menilai kerja sama dengan pi-
energi tebarukan yang tersedia di In- hak private sector tidak hanya meme-
donesia, mudah dioperasikan hingga cahkan masalah finansial namun juga
dapat diaplikasikan di daerah terpen- masalah disiplin dalam tata kelola ser-
cil dengan peralatan yang sederhana ta pengelolaan aset keuangan dan eko-
agar pencapaian pembangunan berke- nomi dalam proyek yang ingin dilak-
lanjutan kelak tidak terganggu karena sanakan,” jelasnya.
krisis energi.
Oleh karena itu, lanjutnya, agar
Sudah barang tentu, bicara ener- pembangunan infrastruktur EBT, trans-
gi, juga berbicara tentang infrastruktur portasi, SPAM, dan sanitasi di daerah
dan pembiayaannya. Dengan kata lain, dapat terwujud, para Pemda harus me-
untuk membangun infrastruktur dan lihat sekaligus memanfaatkan peluang
pembiayaan pengelolaan EBT tidaklah skema KPBU untuk memajukan roda
sedikit. Tidak semua daerah di negeri perekonomian serta kesejahteraan rak-
memiliki Anggaran Pendapatan dan Be- yat daerahnya.
lanja Daerah (APBD) yang cukup dan
Kincir angin
memadai. Sri Mulyani juga menambahkan,
istimewa
agar skema KPBU ini bisa berjalan de-
ngan baik serta maksimal, ada bebe-
rapa hal yang perlu diperhatikan oleh
kepala daerah, baik Gubernur, Bupa-
ti, Wali Kota serta Pemda. Salah satu-
nya adalah Pemda harus memiliki ko-
mitmen yang kuat dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur EBT dan in-
frastruktur lain yang akan atau sedang
dibangun di daerahnya.
M
enyoal energi baru ter- pandang sebagai benda yang tidak negara yang dikenal memiliki mana-
barukan, selain meman- berguna, melainkan bernilai ekonomis jemen sampah yang baik. Mayoritas
faatkan angin, arus, dan sekaligus menguntungkan—sampah sampah rumah tangga di negara Skan-
matahari, sampah men- diolah menjadi energi listrik yang dapat dinavia itu dapat didaur ulang, khusus-
jadi sorotan dari berbagai negara ber- mengurangi ketergantungan pada ener- nya menjadi energi.
kembang dan maju yang ada dunia. gi konvensional.
Sebab, setiap daerah atau kota dari ne- Di Swedia, melalui proses pem-
gara-negara tersebut pastilah memiliki Lihat saja pembangkit listrik tenaga bakaran, uap panas sampah rumah
sampah yang melimpah. sampah atau pembangkit listrik tenaga tangga diolah menjadi pembangkit te-
biomassa dan sampah di Swedia. Se- naga listrik yang mampu mencukupi
Bagi negara-negara tersebut, ten- lain karena kebijakan pemerintah dan kebutuhan energi panas untuk 950.000
tunya dengan kecanggihan teknolo- budaya masyarakat yang mengerti ar- rumah tangga dan memasok listrik ba-
gi yang dimiliki, sampah dapat diolah ti kebersihan, bagi Swedia sampah me- gi 260.000 rumah di seluruh negara
menjadi berkah—mengubah paradig- rupakan suatu berkah yang melimpah. Swedia. Tidak heran kemudian jika saat
ma yang mana sampah tidak lagi di- Kenapa tidak, Swedia saat ini menjadi ini Swedia menjadi salah satu negara
Waduk Setiabudi
Pemulung memilah limbah rumah tangga di TPA Rawa Kucing
hari ambari
D
alam pertemuan dengan Kepala Bappenas, Bambang Brodjone- rah, Kementerian Perencanaan Pem-
Ikatan Akuntan Indonesia goro mengatakan bahwa tujuan pemba- bangunan Nasional/Bappenas dan Ke-
(IAI) di Semarang dan So- ngunan berkelanjutan yang meliputi di- menterian Dalam Negeri bekerjasama
sialisasi Penyusunan Ren- mensi sosial, ekonomi, lingkungan, dan menyelenggarakan pertemuan regional
cana Aksi Daerah yang dihelat di Kan- tata kelola perencanaan dirumuskan untuk penyusunan Rencana Aksi Dae-
tor Gubernur Jawa Tengah, di Sema- secara terintegrasi melalui Tujuan Pem- rah (RAD) TPB/SDGs.
rang, 15-16 Desember 2017, Menteri bangunan Berkelanjutan/Sustainable Selaku Koordinator Pelaksana TPB/
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Development Goals (TDB/SDGs). SDGs, Menteri Perencanaan Pemba-
hari ambari
hari ambari
ngunan Nasional/Kepala Bappenas, Tengah oleh Gubernur Jawa Tengah. maju sudah mulai berkomitmen untuk
Bambang Brodjonegoro dalam sambut- Sesuai dengan isi Perpres, Rencana mengurangi emisi karbon, menerapkan
annya menyatakan, bahwa batas wak- Aksi Daerah TPB/SDGs untuk 34 pro- ekonomi hijau dan mengurangi kemiskin-
tu penyusunan Rencana Aksi Daerah vinsi di seluruh Indonesia wajib disele- an melalui pembangunan berkelanjutan.
(RAD) adalah 12 bulan setelah Perpres saikan paling lambat 10 Juli 2018.
tersebut diundangkan. Penyusunan RAD Lebih lanjut, Menteri Perencanaan
dipimpin oleh gubernur dan dirumuskan Untuk itu pemerintah daerah perlu Pembangunan Nasional/Kepala Bap-
bersama bupati/wali kota di wilayahnya segera bergegas menyelesaikan Ren- penas memaparkan, bahwa selain ber-
dengan melibatkan ormas, dermawan, cana Aksi Daerah TPB/SDGs sebelum gotong royong membangun infrastruk-
pelaku usaha dan akademisi. tenggat waktu yang telah ditetapkan un- tur air bersih, sanitasi, dan transportasi,
tuk bersama. Indonesia bertekad untuk pemerintah pusat, daerah dan swasta
“Hal itu dilakukan karena TPB/SDGs menjadi pelopor, rujukan, dan role mo- juga harus bekerjasama dalam memba-
menguatkan paradigma baru bahwa del dalam melaksanakan TPB/SDGs di ngun energi terbarukan, yaitu energi lis-
pembangunan harus dijalankan secara tingkat dunia. trik. Hal itu disebabkan karena daerah
inklusif, tidak ada yang tertinggal (no yang ada di Indonesia memiliki potensi
one left behind) dan terintegrasi secara Mengenai energi terbarukan, ia dalam menciptakan energi terbarukan
holistik,” tuturnya. menuturkan, saat ini beberapa nega- ini melalui sampah, air atau udara.
ra maju di dunia sudah tidak lagi meng
Selain itu pertemuan ini juga men- andalkan sumber daya alam konvensio- “Yang ingin saya tekankan, meka
jelaskan secara lebih rinci tentang cara nal seperti minyak bumi, kelapa sawit nisme KPBU memberikan peluang ba-
penyusunan rencana aksi daerah TPB/ (CPO) ataupun batu bara. Walaupun me- gi pemerintah daerah untuk mengem-
SDGs oleh Kementerian PPN/Bappe- miliki tantangan tersendiri, inovasi energi bangkan pola pembiayaan baru bagi 19
nas, dan kesiapan data TPB/SDGs di terbarukan ini menjadi penting bagi ne- jenis pembangunan infrastruktur di tiga
tingkat nasional dan daerah oleh Ba- gara-negara yang sedang berkembang sektor besar, yaitu infrastruktur konek-
dan Pusat Statistik, serta laporan kem- seperti Indonesia. Pasalnya, sejak tahun tivitas, sosial, dan perkotaan termasuk
ajuan penyusunan RAD Provinsi Jawa 2015 beberapa negara berkembang dan energi terbarukan,” tandasnya.
hari ambari
Kota Tangerang menjadikan TPA Rawa Kucing sebagai infrastruktur energi baru terbarukan berbentuk Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa) dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Selain itu, di TPA Rawa Kucing juga
dibangun menjadi bukit hijau.
hari ambari
Sekelompok warga mengumpulkan sekaligus memilah sampah yang dapat didaur ulang di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang.
Sampah-sampah yang ada di TPA ini akan dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat energi baru terbarukan dengan
infrastruktur yang dibangun dengan skema KPBU.
hari ambari
Danau penampungan air lindi di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang yang dikelilingi jogging track.
hari ambari
Ruas jalan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang yang akan menjadi tempat pembangkit listrik
tenaga sampah (PLTSa) melalui skema KPBU.
K
eberadaan energi khusus- sumber daya energi terbarukan sudah ya, Kota Makassar, dan Kota Denpasar.
nya energi listrik sangat kru- mulai berkembang pesat di negara–ne- Infrastruktur energi yang berasal dari
sial dalam menggerakkan gara maju yang unggul dalam rekaya- sampah sendiri termasuk ke dalam 37
roda pembangunan suatu sa teknologi dan memiliki kemampuan potensi proyek prioritas dari 245 poyek
negara. Kebutuhan manusia akan jenis finansial yang kuat. Meskipun penggu- strategis nasional. Teknologi yang ba-
energi ini terus mengalami peningkatan naan sumber daya energi terbarukan nyak dipilih adalah teknologi thermal di-
dari tahun ke tahun seiring dengan per- relatif murah, mudah didapat, serta ra- mana teknologi in telah diterapkan di
kembangan teknologi dimana hampir mah lingkungan, perkembangan energi banyak negara seperti Singapura, Thai-
semua peralatan yang digunakan oleh terbarukan masih belum optimal dikare- land, Cina, Jepang, Denmark, dan be-
manusia saat ini membutuhkan energi nakan biaya untuk merekayasa teknolo- berapa negara Eropa. Swedia bahkan
listrik. gi yang dibutuhkan untuk pembangkit melakukan impor sampah untuk me-
listrik dari energi baru terbarukan ma- menuhi kebutuhan bahan baku teknolo-
Hingga saat ini, energi listrik di Indo- sih sangat tinggi sehingga secara bis- gi penghasil listrik tersebut.
nesia masih ditopang oleh sumber daya nis sangat sulit bersaing dengan ener-
energi fosil sebagai komponen utama gi fosil yang sudah lama established. Teknologi pengolahan sampah
untuk menghasilkan energi tersebut. Perlunya biaya investasi pembangun- menjadi listrik tersebut memanfaat-
Sementara itu, pemanfaatan potensi an infrastruktur energi terbarukan yang kan energi panas dari hasil pembakar-
an sampah untuk mengubah air men- menjadi lebih mandiri karena mempu- kan korosi pada peralatan mesin dan
jadi uap air bertekanan tinggi. Uap dari nyai kemampuan untuk menciptakan pipa-pipa, knocking pada mesin, ser-
boiler digunakan untuk memutar turbin energi terbarukan yaitu listrik melalui ta dapat menurunkan nilai efisiensi pa-
yang terhubung ke generator untuk sampah domestik, sehingga tidak ter- nas pembakaran pada biogas. Pengu-
menghasilkan listrik. Sisa pembakaran gantung pada energi listrik konvensio- rangan gas karbon dioksida tersebut ju-
nya sendiri perlu diproses lebih lanjut nal. Selain itu, dengan teknologi ener- ga diperlukan dalam mobilisasi biogas
agar tidak mencemari lingkungan. Pa- gi listrik berbasis sampah dapat dicip- dalam tabung. Penabungan biogas a-
da prinsipnya, teknologi ini mengguna- takan lingkungan yang lebih bersih kan sangat tidak efisien jika kadar CO2-
kan sedikit sumber energi (fosil) untuk dan asri. nya tinggi.
membakar sampah sebagai bahan ba-
ku supaya dapat menghasilkan energi Di Indonesia sendiri, pengguna- Selain terhambat oleh teknologi,
yang lebih besar. Sumber energi yang an biogas masih sangat minim. Biogas proyek waste-to-energy yang ramah
banyak digunakan untuk teknologi ini merupakan sumber energi terbarukan lingkungan di Indonesia pun belum
adalah batu bara sebagai bahan ba- yang dihasilkan oleh fermentasi anaer- berkembang dengan baik karena be-
kar yang paling murah dan mudah di- obik dari bahan organik seperti limbah lum tersedianya anggaran dan ketentu-
dapatkan saat ini. kotoran hewan, limbah cair dan padat. an mengenai pemberian bantuan biaya
Pembuatan gas bio berbahan sampah Memisahkan sampah organik dan nonorganik
istimewa istimewa
Akan tetapi, Peraturan Presiden No- Biogas juga dapat digunakan se- pengolahan sampah dari pemerintah
mor 18 Tahun 2016 tentang Percepat- bagai pengganti gas alam untuk ba- pusat kepada pemerintah daerah.
an Pembangunan PLTSa mengguna- han bakar dalam perindustrian. Sam-
kan teknologi proses thermal inciner- pai saat ini, harga gas alam untuk per- Pemanfaatan skema kerja sama
ator yang awalnya akan dilaksanakan industrian di Indonesia masih tergolong pemerintah dengan badan usaha (KP-
di tujuh kota di Indonesia yang telah tinggi dibandingkan negara tetangga. BU) dapat menjadi salah satu alterna-
disebutkan di atas (kecuali kota Den- Akan tetapi, sehubungan dengan ke- tif yang paling efisien. Selain menda-
pasar) telah dicabut melalui Putusan murnian metana dalam biogas yang patkan pencukupan pendanaan me-
MA Nomor 27/HUM/2016 pada tang- diperlukan untuk mengaplikasikannya lalui kerja sama dengan pihak swasta
gal 2 November 2016 karena satu dan di sektor industri minimal 80%, biogas yang juga unggul dalam hal teknolo-
lain hal. Terlepas dari pencabutan ter- memerlukan perlakuan khusus agar gi, monitoring pelaksanaannya pun
sebut, sampah-sampah domestik ru- kemurnian metana dalam biogas da- menjadi lebih terkontrol, ditambah de-
mah tangga yang banyak mengandung pat meningkat, misalnya dengan me- ngan hadirnya jaminan pemerintah
unsur karbon seperti sisa buah-buah- nekan jumlah gas pengotor. Salah sa- untuk pelaksanaan proyek sesuai de-
an dan kotoran hewan ternak atau pe- tu proses yang bisa dilakukan adalah ngan persyaratan yang termaktub da-
liharaan dapat menjadi bahan baku penyerapan (absorbsi) gas karbon di- lam perjanjian kerja sama. Dengan
pembuatan biogas yang kemudian da- oksida (CO2) yang terkandung dalam KPBU, penyediaan infrastruktur yang
pat diubah menjadi energi listrik. biogas. Gas karbondioksida ini bersifat berkualitas, efektif, efisien, tepat sa-
asam dan sangat korosif bila bereaksi saran dan tepat waktu pun menjadi le-
Dengan demikian, daerah bisa dengan air sehingga dapat menyebab- bih mudah.
Kilang PT Pertamina
pertamina.co.id
PT Pertamina (Persero)
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi meliputi minyak,
gas serta energi baru dan terbarukan selama kurang lebih 56 tahun, Pertamina terus
berkomitmen dalam menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan dengan
penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir dalam memberikan
nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
H
al ini dapat dilihat pada pem- ngunan kilang Tuban melalui skema izin berdasarkan Perpres Nomor 146
bangunan kilang pemerintah, penugasan dengan pembiayaan korpo- Tahun 2015 jo. Perpres Nomor 3 Tahun
yaitu proyek New Grass Root rasi dan kilang Bontang dengan skema 2016 dan Instruksi Presiden Nomor 1
Refinery (NGRR) Bontang, Kaliman- KPBU pada bulan Maret 2016. Tahun 2016 tentang Percepatan Pelak-
tan Timur melalui skema kerja sama sanaan Proyek Strategis Nasional.
pemerintah dan badan usaha (KPBU) Untuk selanjutnya proyek kilang ter-
dan skema penugasan dengan pem- sebut termasuk ke dalam proyek stra- Selain hal tersebut, yang tidak kalah
biayaan pemerintah atau pembiaya- tegis nasional berdasarkan Peraturan pentingnya adalah keseriusan serta
an korporasi. Hal tersebut kemudian Presiden Nomor 3 Tahun 2016. Dengan konsistensi Pertamina dalam mengem-
diperkuat dengan adanya Keputusan demikian, Pertamina berhak untuk bangkan energi baru terbarukan (EBT),
Menteri ESDM, dimana Pertamina te- mendapatkan jaminan dan insentif pe- salah satunya sektor panas bumi. De
lah ditunjuk untuk melakukan pemba- merintah dan percepatan penerbitan ngan kata lain, PT Pertamina (Persero)
terus menyiapkan diri untuk menyam- jasama dengan para pemain eksisting, lam perhelatan Pertamina Energy Fo-
but masa depan yang jauh berbeda pemerintah, serta berbagai pihak lain- rum 2017 belum lama ini.
yakni realita bahwa sumber daya migas nya untuk dapat mengakselerasi ke-
akan semakin menipis. Perusahaan te- mampuan Pertamina. “Kami siap me- Katanya, di dalam negeri, pemerin-
rus berorientasi pada energi berkelan- lakukan partnership, berinvestasi atau tah Indonesia di bawah kepemimpinan
jutan untuk memenuhi kebutuhan ener- chip-in di perusahaan lain yang mem- Presiden Joko Widodo sudah berkomit-
gi masyarakat Indonesia. punyai atau telah mengembangkan men untuk mengurangi emisi rumah ka-
teknologi energi terbarukan, misalkan ca hingga 29 persen pada tahun 2030.
Keseriusan dan konsistensi itu se- teknologi pembangkit listrik tenaga air Pemerintah juga berupaya meningkat-
lanjutnya dapat dilihat pada penam- skala kecil atau mini hidro dengan me- kan teknologi dari energi baru terbaru-
bahan kapasitas terpasang pem- lakukan kajian bersama tentang poten- kan, seperti teknologi berbasis panas
bangkit panas bumi sebesar 55 MW, si pengembangan Pembangkit Listrik bumi bisa mencapai 2,1 Gigawatt (GW)
dengan onstream-nya proyek Ulube- Mini Hidro (PLTM) di beberapa lokasi hingga 2025. Tujuannya untuk memban-
lu Unit 4. Saat ini total kapasitas ter- potensial di Jawa Barat,” katanya da- tu pemerintah mencapai target bauran
pasang panas bumi Pertamina men-
jadi 587 MW. Terkait dengan hal itu, Di-
rektur Utama Pertamina Massa Manik
menyatakan, saat ini penyediaan sum-
ber energi, baik energi konvensional
maupun energi baru dan terbarukan
yang dikelola secara lebih efisien, ber-
sih dan efektif oleh perusahaan sema-
kin meningkat.
Arisudono Soerono
Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (PT IIF)
Berbekal pengalaman
selama 20 tahun lebih
pada bidang corporate
finance, merger dan
akuisisi, pengembangan
strategi serta pengelolaan
sehari-hari perusahaan
di industri transportasi,
logistik dan jasa
keuangan, Arisudono
Soerono bergabung di PT
Indonesia Infrastructure
Finance (IIF) menjadi
Presiden Direktur.
S
ebelum bergabung di PT Indo-
nesia Infrastructure Finance
(IIF), lulusan sarjana jurus-
an Teknik Kimia dari Institut Teknolo-
gi Bandung (ITB) ini menjabat sebagai
Chief Financial Officer di PT Blue Bird
(2012-2013). Sebelumnya, beliau be-
kerja di Credit Suisse London, Accen-
ture Jakarta dan Seoul, dan Citibank
Jakarta.
Tidak hanya itu, berbekal pengalam- dilaksanakan dengan skema Kerja Sa- Tengah yang dilaksanakan menggu-
an selama 20 tahun lebih pada bidang ma Pemerintah dan Badan Usaha (KP- nakan skema KPBU. Konkretnya, pa-
corporate finance, merger dan akuisisi, BU) dengan Pemerintah Provinsi Jawa da perhelatan 2nd Annual Indone-
pengembangan strategi serta pengelo- Timur sebagai Penanggung Jawab Pro- sia Infrastructure Finance Conference
laan sehari-hari perusahaan di industri yek Kerjasama (PJPK). Percepatan ter- Euro Money dengan sponsor utama
transportasi, logistik dan jasa keuang- sebut diperkuat dengan adanya Per- IIF yang berlangsung di Hotel Grand
an, Arisudono juga pernah menjabat aturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Hyatt Jakarta, Selasa (24/5), Presi-
sebagai Wakil Ketua Komite Pengem- tentang Percepatan Pelaksanaan Pro- den Direktur PT IIF Arisudono Soer-
bangan Infrastruktur di KADIN. Ber- yek Strategis Nasional, dan ditargetkan ono dan Direktur Utama PT LEN Tele-
dasarkan kepiawaiannya tersebut ke- beroperasi pada pertengahan 2019. komunikasi Indonesia Raden Wahyu
mudian lulusan MBA dari London Busi- Pantja Gelora menandatangani no-
ness School pada 2000 bergabung di Yang tidak kalah pentingnya adalah ta kesepakatan di bidang pembiayaan
PT Indonesia Infrastructure Finance PT Indonesia Infrastructure Finance infrastruktur.
(IIF) menjadi Presiden Direktur. (IIF) ditunjuk menjadi Mandated Lead
Arranger oleh PT LEN Telekomunikasi Di bawah keterampilan serta kepia-
Salah satu prestasi yang berhasil ia Indonesia. Dalam kapasitasnya seba- waian dari Arisudono Soerono, PT IIF
capai selama menjadi Presiden Direktur gai Mandated Lead Arranger, PT IIF terus bekerja sama dengan pemerintah
IIF, khususnya di bidang infrastruktur, akan mengatur dan mencari pendana- dalam berbagai sektor, termasuk dalam
adalah percepatan salah satu Proyek an sindikasi guna membiayai pemba- mendukung perkembangan skema KP-
Strategis Nasional yaitu Sistem Penye- ngunan jaringan tulang punggung se- BU dalam proyek-proyek infrastruktur di
diaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang rat optik nasional Palapa Ring Paket Indonesia.
Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono (kanan), berjabat tangan dengan Direktur Utama PT LEN Telekomunikasi Indonesia,
Raden Wahyu Pantja Gelora. PT IIF ditunjuk menjadi Mandated Lead Arranger oleh PT LEN Telekomunikasi Indonesia untuk
pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional.
IIF.co.id
S
eiring dengan gencarnya pengembangan kawasan terpadu ke Kawasan Timur Indonesia (KTI). Selain
upaya pembangunan infra- depannya. itu, pada tahun 1997 juga diterbitkan
struktur di seluruh wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah Nasio-
Indonesia dalam rangka pe- Ragam Kebijakan Pengem- nal (RTRWN) yang memuat setidak-
merataan pertumbuhan ekonomi, kon- bangan Kawasan Terpadu tidaknya tiga kebijakan pengembangan
sep pengembangan kawasan terpadu kawasan terpadu melalui Sistem Perko-
kembali menjadi ujung tombak kebijak- Uraian tentang kebijakan pengem- taan Nasional, Kawasan Tertentu dan
an pemerintah. bangan kawasan terpadu tidak akan Kawasan Andalan. Ketiga kebijakan pe-
lepas dari kebijakan pengembangan ngembangan kawasan terpadu ini ke-
Beberapa konsep pengembang- wilayah. Kebijakan pengembangan wi- mudian tetap berlaku dan diperbaharui
an kawasan terpadu yang saat ini se- layah mulai menarik perhatian peme- sesuai kebutuhan pasca reformasi da-
dang dilaksanakan antara lain ada- rintah semenjak tahun 1970-an, bersa- lam RTRWN kedua yang diterbitkan pa-
lah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maan dengan munculnya problematika da tahun 2008.
Kawasan Industri, dan Kawasan Strate- ketimpangan antarwilayah. Secara um-
gis Pariwisata Nasional (KSPN). Bebe- um, berdasarkan kajian literatur, tipologi Pada tahun 2011, kebijakan pengem-
rapa kawasan ini malahan juga menjadi kebijakan pengembangan wilayah dapat bangan kawasan terpadu juga mene-
bagian dari daftar Proyek Strategis Na- dibagi ke dalam dua fase. Fase pertama mui momentumnya dengan diluncur-
sional yang ditetapkan melalui Peratur- berlangsung dari periode 1970-an sam- kannya Master Plan Percepatan Pem-
an Presiden Nomor 3 Tahun 2016 ten- pai tahun 1990. Dalam fase ini, kebijak- bangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
tang Percepatan Pelaksanaan Proyek an pengembangan wilayah diarahkan MP3EI menetapkan 6 (enam) kori-
Strategis Nasional. dalam kerangka pemerataan pertum- dor pembangunan yang diseleksi ber-
buhan wilayah antara Jawa dan luar Ja- dasarkan sektor pengembangan yang
Di sisi lain, sejarah menunjukkan wa. Insentif dan kelonggaran terkait in- potensial. Dalam kesempatan yang sa-
bahwa Indonesia sudah tidak asing de- vestasi diberikan pada wilayah luar Ja- ma, Pemerintah juga secara aktif kem-
Gambar 1.
?&,#&0)6@)A43.50&.$)!"#$%&'&()*"(+",#&+&()!&-&.&()/"01&23)2&4&,)7/79<)
Ilustrasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Terpadu dalam RTRWN Antarkabupaten
PKW
Kawasan Andalan
KSN
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
Sistem
(KEK) yangPerkotaan Nasional (SPN). SPN ditetapkan pada kota-kota untuk
bali mendorong implementasi Kawasan insentif dan didukung dengan pengem- Nasional (RTRWN). Ada 3 (tiga) kebi-
2"3&%+%,
Ekonomi Khusus sebelum- bangan infrastruktur dan sarana-pra jakan pengembangan kawasan terpadu
menentukan status dan posisinya terkait dengan pengembangan wilayah sekitar kota-
nya telah ditetapkan dasar pelaksana- sarana yang memadai. Pembangun- yang tercantum dalam RTRWN.
annya melalui Undang-Undang Nomor an kawasan terpadu tersebut menjadi
39 Tahun 2009 tentang Kawasan Eko- tanggung jawab lintas sektor, dengan Pertama, Sistem Perkotaan Nasio-
nomi Khusus. Hingga tahun 2017, telah melibatkan beragam instansi pemerin- nal (SPN). SPN ditetapkan pada kota-
ditetapkan 12 KEK yang tersebar di se- tah pusat dan daerah. Adapun kawas- kota untuk menentukan status dan po-
luruh wilayah di Indonesia. an terpadu sektoral, seperti Kawasan sisinya terkait dengan pengembangan
Industri dan KSPN, walaupun memiliki wilayah sekitar kota-kota tersebut. SPN
Dalam skala yang lebih terbatas, konsep yang sama, tetapi porsi tang- merupakan upaya pemerintah yang
kawasan pengembangan terpadu sek- gung jawab terbesar menjadi milik in- awalnya dimaksudkan dalam rangka
toral juga mulai tumbuh melalui pene- stansi sektoral terkait. Menjadi menarik mendukung program transmigrasi. De-
tapan Kawasan Industri dan Kawasan untuk mengetahui bagaimana dam- ngan masuk ke dalam jaringan SPN,
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). pak dan capaian yang telah dihasilkan kota-kota akan dilengkapi dengan be-
Sejumlah 88 KSPN telah ditetapkan oleh ragam kebijakan pengembangan ragam infrastruktur, khususnya jalan
dalam PP Nomor 50 Tahun 2011 ten- kawasan terpadu tersebut, mengingat dan rel kereta api, untuk mendukung
tang Rencana Induk Pembangunan beberapa kebijakan tersebut sudah di- status yang dimilikinya. Hal ini sudah
Kepariwisataan Nasional 2010-2025. implementasikan dalam waktu yang cu- dijamin oleh beberapa peraturan per-
Sementara itu, PP Nomor 42 Tahun kup lama. undangan, khususnya peraturan per-
2015 tentang Kawasan Industri mem- undangan terkait penyediaan jalan.
beri landasan bagi penetapan dan pe- Rencana Tata Ruang Wilayah Kota-kota di dalam jaringan SPN diba-
laksanaan pembangunan di kawasan Nasional dan Capaiannya gi ke dalam 3 (tiga) kelas: (1) Pusat Ke-
industri. giatan Nasional (PKN), yang mengem-
Salah satu kebijakan pengembangan ban fungsi hub bagi jaringan transpor-
Secara umum, kawasan terpadu kawasan terpadu yang sudah ditetap- tasi dan perekonomian internasional
yang ditetapkan memiliki karakteristik kan dalam waktu yang cukup lama ada- maupun antarprovinsi; (2) Pusat Ke-
terbatas secara luasan wilayah, memi- lah kebijakan-kebijakan yang tercantum giatan Wilayah, yang mengemban
liki kemudahan investasi dalam bentuk di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah fungsi hub sekunder bagi jaringan
Tabel 1.
20 Besar Kabupaten/Kota Berdasarkan Peringkat PDRB
!"#$%&'(&)*&+$,"-&."#/0"1$23.41"&+$-5","-6"2&7$-8296"1&7:;+&
*+,+-+.#
!! !"""# !""$# !"%"# !"%&# '()# *')#
/.0+1+.#
%# "#$#%&#! "#$#%&#! "#$#%&#! "#$#%&#! '! '! '!
!# ()%#*#+#! ()%#*#+#! ()%#*#+#! ()%#*#+#! '! '! '!
&# ,-$#./!012! ,-$#./!012! ,-$#./!012! ,-$#./!012! '! '! !!
2# 3-4#5! 3-4#5! 3-4#5! 3-4#5! '! '! '!
$# ,676%! ,676%! ,676%! ,#54)57!032! '! '! '!
3# 8-4/%/! 9#57-%#57!032! ,#54)57!032! ,676%! '! '! '!
4# 9#57-%#57!032! ,#54)57!032! 9#57-%#57!032! 9#57-%#57!032! '! '! !!
5# ,#54)57!012! ,#&#:! ,#&#:! ,#&#:! '! '! '!
6# (/46#%;6! (/46#%;6! (/46#%;6! (/46#%;6! !! '! '!
%"# ,#&#:! 8-4/%/! 8-4/%/! 8-4/%/! '! !! '!
%%# ,#54)57!032! ,#54)57!012! ,#54)57!012! 8#%#<#57! !! !! '!
%!# (-:#%#57! (-:#%#57! (-:#%#57! (-:#%#57! '! '! '!
%&# 3/:/$#! 3/:/$#! 8#%#<#57! ,#54)57!012! '! '! '!
%2# 9#57-%#57!012! 9#57-%#57!012! 9#57-%#57!012! 9#57-%#57!012! '! '! !!
%$# =%-./$! 8#%#<#57! >/?-765! 8)&#/!9/:)%! '! ! '!
%3# 8#%#<#57! =%-./$! 8)&#/!9/:)%! @#?-:*#57! '! '! '!
%4# >/?#A#B! ,-$#./!032! =%-./$! 3#$#..#%! '! '! '!
%5# ,-$#./!032! @#?-:*#57! 3#$#..#%! >/?-765!! '! '! '!
%6# 3#?#57!! 3#?#57!! @#?-:*#57! =%-./$! !! '! '!
!"# 1-?/!(-%4#57! 1-?/!(-%4#57! ,-$#./!032! ,-$#./!032! '! '! !!
#$%&'()*+*,(-".*/(!/*/0.012(*,31*(4*,3(+03",*1*,(*+*5*6(-78)(/*,9*(#0,4*1(+*,(3*.2(7(:(70./&0;/(<1*$"9*/%,=2(>(:(>",0;09*50/4(<?@/*
Sumber:
Badan Pusat Statisik; angka yang digunakan adalah PDRB tanpa minyak dan gas; D = District (kabupaten); M = Municipality (Kota)
transportasi dan perekonomian in- lah kawasan perkotaan yang masuk ke Ketiga kebijakan pengembangan
ternasional maupun antarkabupat- dalam jaringan SPN. Berbeda dengan kawasan terpadu tersebut telah ditetap-
en/kota; dan (3) Pusat Kegiatan Lokal SPN, pengembangan Kawasan Andal- kan semenjak RTRWN yang pertama
(PKL), yang mengembang fungsi hub an menjadi tanggung jawab pemerintah diterbitkan pada tahun 1997. Meskipun
bagi jaringan transportasi dan pereko- daerah sepenuhnya. Total terdapat 157 mengalami beberapa perubahan dalam
nomian antarkecamatan. Total ada 36 Kawasan Andalan di dalam RTRWN RTRWN 2008, konsep dasar dari ketiga
PKN dan 176 PKW dalam RTRWN ter- 2008, yang tersebar di kawasan darat- kebijakan tersebut masih sama. Oleh
baru yang ditetapkan pada tahun 2008. an maupun perairan. sebab itu, dapat dikatakan bahwa keti-
Jumlah tersebut lebih banyak daripada ga kebijakan tersebut telah ditetapkan
jumlah PKN dan PKW yang ditetapkan Ketiga, Kawasan Strategis Nasio- dari tahun 1997 dan capaian kebijak-
dalam RTRWN 1997. nal (KSN). Berbeda dengan kedua ke- an tersebut dapat mulai diukur. Ukuran
bijakan sebelumnya, KSN bertujuan un- yang digunakan adalah Produk Domes-
Kedua, Kawasan Andalan. Kawas- tuk mengamankan kepentingan nasional tik Regional Bruto (PDRB). Diharapkan
an Andalan ditetapkan dalam bentuk atas kawasan tertentu yang bernilai stra- bahwa kabupaten/kota yang ditetapkan
klaster wilayah yang dapat terdiri dari tegis. Nilai strategis yang dimaksud ada- ke dalam kebijakan pengembangan
beberapa kabupaten. Kabupaten yang lah nilai budaya, keamanan, lingkung- kawasan terpadu tersebut akan meng-
menjadi pusat kawasan ditentukan an hidup, teknologi dan ekonomi. Untuk alami pertumbuhan PDRB yang lebih
berdasarkan potensi kabupaten ter- KSN dari sudut kepentingan ekonomi, signifikan dibandingkan kabupaten/kota
sebut sesuai sektor yang menjadi an- yang memiliki dampak langsung terha- lainnya. Periode observasi adalah peri-
dalan. Karena bentuknya yang berupa dap pembangunan infrastruktur, total ada ode 2000-2013. Hasil observasi dapat
klaster, terdapat kemungkinan terjadi 22 KSN yang ditetapkan dalam RTRWN dilihat pada Tabel 1 dan 2 di halaman
pertampalan antara wilayah yang ma- 2008. Penetapan kawasan ke dalam selanjutnya.
suk ke dalam jaringan SPN dan Kawas- KSN memerlukan tindak lanjut dari pe-
an Andalan. Khususnya, mayoritas ka- merintah pusat dalam penyediaan infra- Berdasarkan hasil observasi per-
bupaten pusat Kawasan Andalan ada- struktur dan sarana prasarana. tumbuhan PDRB dan status kabupa-
Tabel 2.
20 Kabupaten/Kota Terendah Berdasarkan Peringkat PDRB
!"#$%&'(&)*&."#/0"1$23.41"&!$-$25"<&+$-5","-6"2&7$-8296"1&7:;+
*+,+-+.#
!! !"""# !""$# !"%"# !"%&# '()# *')#
/.0+1+.#
%# (/:-)?)-! C-:*#&#! 8-B)?#)#5!(-%/*)! ,)%)! !! !! '!
!# D#?:#E-%#!9-57#E! (#*)!F#/;)#! @#$B#$!,E#%#&! 8-B)?#)#5!(-%/*)! !! '! '!
&# (6%657!(-?#! 96?/$#%#! C#55+!"#+#! @#$B#$!,E#%#&! !! !! !!
2# F#;#!G:B#&! 9)#?! C-:*#&#! H#%6B-5! !! !! !!
$# D#?:#E-%#!9/:)%! (-%#:!9/:)%! 9)#?! 3#:*-%#:6!F#+#! !! !! !!
3# (#%:/! C#55+!"#+#! (#*)!F#/;)#! 9)#?! '! !! !!
4# 8--%6:! (6)&E!,)%)! H#%6B-5! (#*)!F#/;)#! !! !! !!
5# 8-B!G%)! 9-?)$!H654#:#! I#.&!(-%#:! C-:*#&#! !! !! !!
6# 3#BB/! J#E)$/:6! ()B/6%/! I#.&!(-%#:! !! '! '!
%"# 86&#!(#*#57! @)5A#$! ,)%)!(-?#! 1-/+#/! !! !! !!
%%# C-:*#&#! 9#5#!9/4)57! 1-/+#/! ()B/6%/! !! !! !!
%!# (-%#:!9/:)%! (6)&E<-.&!():*#! 3#:*-%#:6!F#+#! ,)%)!(-?#! !! !! '!
%&# @#$B#$!,E#%#&! ()B/6%/! @)?#)!36%6&#/! @)?#)!36%6&#/! !! !! !!
%2# G.:#&! 1-/+#/! ():*#!9-57#E! K5!"#+#! !! !! !!
%$# @-7L,/59! H#%6B-5! K5!"#+#! M4)7#! !! !! !!
%3# 96?/$#%#! K5!"#+#! 3#+*%#&! ():*#!9-57#E! !! !! !!
%4# 9-?)$!H654#:#! 3#:*-%#:6!F#+#! M4)7#! 3#:*-%#:6!9-57#E! !! !! '!
%5# J#E)$/:6! J#?/:6! 3#:*-%#:6!9-57#E! J#?/:6! !! !! !!
%6# H#%6B-5! 3#:*-%#:6!9-57#E! J#?/:6!! 3#+*%#&! !! !! !!
!"# ()B/6%/! M4)7#! 9#:*%#)<! 9#:*%#)<! !! !! !!
!"#$%&'()*+*,(-".*/(!/*/0.012(*,31*(4*,3(+03",*1*,(*+*5*6(-78)(/*,9*(#0,4*1(+*,(3*.2(7(:(70./&0;/(<1*$"9*/%,=2(>(:(>",0;09*50/4(<?@/*=
Sumber:
! Badan Pusat Statisik; angka yang digunakan adalah PDRB tanpa minyak dan gas; D = District (kabupaten); M = Municipality (Kota)
ten/kota dalam kebijakan pengembang- indikasi cukup variatif. KSN cu- hasil yang lebih baik.
an kawasan terpadu, 3 (tiga) hal dapat kup berhasil pada kota-kota met- 2. Untuk kebijakan pengembangan
disimpulkan: ropolitan, seperti metropolitan Ja- kawasan terpadu dimana kontribusi
1. Mayoritas kabupaten/kota yang ma- karta dan metropolitan Surabaya. pemerintah pusat tidak signifikan,
suk ke dalam 20 besar peringkat Dapat dipahami bahwa kawasan capaian kebijakan tersebut sangat
PDRB tercakup ke dalam kebijakan metropolitan ini adalah KSN yang bergantung kepada motivasi, kepe-
pengembangan kawasan terpadu, terlebih dahulu diselesaikan per- mimpinan dan juga anggaran peme-
baik SPN, KSN maupun Kawasan aturan pelaksanaannya oleh pe- rintah daerah.
Andalan. merintah pusat. 3. Oleh sebab itu, perlu dipertimbang-
2. Mayoritas kabupaten/kota yang ma- c. Adapun implementasi Kawas- kan sumber-sumber pendanaan se-
suk ke dalam peringkat 20 terbawah, an Andalan tidak cukup jelas ter- lain APBN yang dapat mendukung
di sisi lain, tidak tercakup ke dalam gambarkan dalam kedua tabel di pemerintah daerah dalam mensuk-
kebijakan pengembangan kawasan atas. Ini disebabkan masih ada- seskan kebijakan pengembangan
terpadu dalam RTRWN. nya beberapa kabupaten/kota kawasan terpadu. Sumber pendana-
3. Meskipun demikian, keberhasilan yang masuk ke dalam Kawasan an yang dimaksud antara lain sum-
masing-masing kebijakan cukup be- Andalan, tetapi berada dalam pe- ber yang berasal dari sektor swasta,
ragam: ringkat 20 terbawah. baik dalam bentuk kemitraan sosial
a. SPN secara konsisten terindika- (program Corporate Social Respon-
si berhasil menempatkan kabu- Beberapa usulan terkait implemen- sibility) maupun skema kerjasama
paten/kota dalam pertumbuhan tasi kebijakan pengembangan kawasan pendanaan antara pemerintah dae-
PDRB yang cukup baik. Ini ka- terpadu ke depannya dapat dirumuskan rah, pusat dan sektor swasta.
rena dukungan peraturan yang sebagai berikut:
mengamanatkan penyediaan in- 1. Kebijakan pengembangan kawas- Artikel adalah bagian dari riset
frastruktur pada wilayah yang an terpadu yang didukung regulasi doktoral berjudul ‘Mengatasi
masuk ke dalam jaringan SPN. yang memadai dan kuat, sebagai- Ketimpangan Wilayah: Peran
b. Di sisi lain, keberhasilan KSN ter- mana SPN, relatif lebih mencapai Rencana Tata Ruang Wilayah