Anda di halaman 1dari 6

BAB 5

DISKUSI KASUS

Teori Kasus
Definisi dan Faktor Risiko Perempuan, usia 58 tahun, datang dengan keluhan
Kanker yang berasal dari duktal dan benjolan pada ketiak kanan. Hal ini dialami ±4
lobules. bulan yang lalu. Awalnya benjolan muncul hanya
sebesar kelereng kemudian semakin besar menjadi
Faktor Risiko: sebesar telur puyuh. 3 bulan yang lalu, os
- Perempuan mengeluhankan payudara kanan membesar dan
- Usia dekade 4 mengeras.
- Riwayat keluarga (+)
- Riwayat kanker payudara Pada pasien djumpai faktor risiko antara lain:
sebelumnya - Perempuan
- Menarche dini (<12 tahun) - Usia 58 tahun
- Menopause lambat (>55 tahun) - Dijumpai riwayat kanker pada keluarga;
- Terapi pengganti hormone (>5 adik kandung os
tahun) - Gaya hidup; sering makan makanan
- Kontrasepsi oral (>8 tahun) berlemak, IMT> 32,7 kg/m2, mantan
- Gaya hidup perokok aktif.
Diagnosis: Pada pasien dijumpai keluhan utama: Benjolan
Gejala klinis: pada ketiak kiri.
Keluhan yang terjadi pada payudara Hal ini dialami os ±4 bulan yang lalu. Awalnya
dapat berupa massa atau pembengkakan, benjolan muncul hanya sebesar kelereng
bentuk putting berubah seperti retraksi kemudian semakin besar menjadi sebesar telur
nipple, nipple discharge, dan eksem puyuh. 3 bulan yang lalu, os juha mengeluhankan
disekitar putting, serta adanya perubahan payudara kanan membesar dan mengeras.
warna kulit payudara, rasa nyeri dan ada Luka pada payudara (+), peau d’orange (+)
benjolan di aksila.1 nyeri(+), nipple discharge (-), eksem disekitar
Pada pasien dengan keluhan benjolan, puting (-), perubahan warna kulit payudara(-)
gejala yang mengarahkan ke arah ganas
selain dari usia adalah adalah progresivitas Keluhan Tambahan:
ukuran benjolan yang cepat, terdapat tanda Lemas (+), mual(+), muntah(-), demam(-), sesk
infiltasi ke kulit dan arteri (luka atau ulkus), nafas(-), nyeri dada(-)
tanda infiltrasi ke sinus laktiferus (nipple
discharge, bloody discharge, retraksi Pemeriksaan Fisik:
puting), tanda infiltrasi ke ligamen Cooper Inspeksi:
(retraksi kulit atau skin dimpling), tanda Tampak payudara asimetris, di mana payudara
infiltrasi ke pembuluh limfatik (kulit kanan lebih besar, ulkus(+),peau d’orange (+)
mengerut atau peau d’orange), dan gejala
seperti penurunan nafsu makan dan Palpasi:
penurunan berat badan. Payudara kanan: Teraba benjolan di kuadran
Keluhan tambahan meliputi adanya lateral kanan atas dengan konsistensi keras,
benjolan di aksila atau di leher, nyeri permukaan halus, immobile, berbatas tidak tegas,
pinggang, sesak nafas atau batuk-batuk, Nyeri (+), ukuran 5 cm x 4 cm, tidak terfiksir.
rasa penuh, mual, perut kembung, nyeri
kepala sangat hebat, muntah menyemprot Leher: Teraba benjolan di mid aksila kanan
(proyektil), dan adaya penurunan berat dengan konsistensi keras, permukaan halus,
badan tanpa sebab yang jelas. immobile, berbatas tegas, nyeri (+).

Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi; perhatikan ada tidaknya:
Eritema, peau d’ orange, retraksi puting,
skin dimpling
Palpasi:
Payudara: jika dijumpai massa,
deskripsikan lokasi, ukuran, permukaan,
batas, konsistensi, mobilitas.
KGB regional: konsistensi, permukaan,
jumlah, konglomerasi.

Pemeriksaan Penunjang:
1. Mamografi
Kelainan jinak payudara (benigna)
Untuk tumor jinak mamografi
memberikan tanda :
 Lesi dengan densitas meningkat,
batas tegas, licin, dan teratur
 Adanya halo
 Kadang-kadang tampak perkapuran
yang kasar dan umumnya dapat
dihitung
1. Kelainan ganas payudara
Tanda primer :
 Kepadatan tumor dengan
Pemeriksaan penunjang:
peningkatan densitas, batas tumor
tak teratur, merupakan spikula atau HISTOPATOLOGI (4 Januari 2018)
mempunyai ekor seperti komet. Diagnosis Klinis : susp. Ca mammae
 Perbedaan besar tumor pada Makroskopis : diterima 2 jaringan yang
pemeriksaan klinis dan mamografi. sudah terbelah, ukuran jaringan 1: 1,8x1x0,5 cm
 Adanya mikrokalsifikasi yang dan 1x0,8x0,2 cm. permukaan tidak rata,
spesifik. konsistensi kenyak padat. Pada lamelarisasi
Tanda sekunder: tampak massa putih kekuningan diameter+/- 1 cm.
 Perubahan pada kulit berupa dibuat sediaan dengan pewarnaan H&E. Sediaan
penebalan dan retraksi. habis proses.
 Kepadatan yang asimetris. Mikroskopis : sediaan jaringan tampak
 Keadaan daerah tumor dan jaringan massa tumor dengan sebagian besar tidak
fibroglandular yang tak teratur. menunjukkan gambaran ductal (solid) dengan sel-

 Bertambahnya vaskularisasi yang sel bentuk pleomorfik, N/C ratiomeningkat,


asimetri. kromatin kasar, sebagian anak inti menonjol.

 Pembesaran kelenjar aksiler. Mitosis mudah dijumpai. Stroma terdiri dari

2. Ultrasonografi (USG) jaringan ikat fibrous dan kolagen yang diinfiltrasi

USG terutama berperan pada payudara sel-sel tumor dan sel-sel radang limfosit.
padat yang biasanya ditemui pada wanita
muda, jenis payudara ini kadang – kadang Kesimpulan : Invasive breast carcinoma

sulit dinilai dengan mamografi. USG juga no special type(NST) ICD10 CODE:8500/3
sangat bermanfaat untuk membedakan
apakah massa padat atau kistik, yang Foto thoraks
hampir sama pada gambaran mamografi,
tetapi kalsifikasi halus (mikrokalsifikasi)
tidak dapat dideteksi dengan USG.
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI merupakan alat deteksi kanker
yang lebih sensitif dari Mammografi,
namun MRI memiliki nilai positif palsu
yang lebih tinggi, dimana sering muncul
gambaran kelainan positip kanker
payudara yang ternyata sebenarnya
bukan kanker. Itu sebabnya MRI tidak Diagnosis:

direkomendasikan sebagai alat Karsinoma payudara kanan T4bN2aMx

skrining/penjaringan kanker payudara


bagi wanita yang tidak memiliki risiko
tinggi terkena kanker payudara.

4. Bone cane, Foto Thoraks, USG


Abdomen
Bone scan secara rutin tidak dianjurkan
pada stadium dini yang asimtommatis
karena berdasarkan beberapa penelitian
hanya 2% hasil yang positif pada
kondisi ini. Berbeda halnya pada yang
sitomatis stadium III, insiden positif
bone scan mencapai 25% oleh
karenanya pemeriksaan bone scan
secara rutin sangat bermanfaat. Foto
toraks dan USG abdomen rutin
dilakukan untuk melihat adanya
metastasis di paru, pleura, mediastinum,
tulang-tulang dada dan organ viseral
terutama hepar.
5. Biopsi

Biopsi merupakan salah satu cara


pemeriksaan patologi anatomi yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosis
pasti suatu lesi khususnya yang dicurigai
sebagai suatu keganasan. FNAB
merupakan salah satu prosedur diagnostik
awal untuk evaluasi massa di payudara.
FNAB merupakan pemeriksaan
sitopatologi, sedangkan dengan hanya
pemeriksaan histopatologi, diagnosis dapat
ditegakkan. Biopsi yang memberikan
informasi histopatologi adalah biopsi Core,
biopsi insisi, biopsi eksisi, potongan beku
dan ABBI (Advance Breast Biopsy
Instrument).

6. Tumor marker

Tumor marker untuk kanker payudara yang


dianjurkan American Society of Clinical
Oncology adalah CEA, CA 15-3, CA 27.29.
pemeriksaan ini sensitive tetapi tidak
spesifik oleh karena itu dianjurkan untuk
follow up. Pemeriksaaan genetika BRCA-1
dan BRCA-2 dianjurkan pada pasien
dengan keluarga tingkat pertama menderita
kanker payudara atau ovarium.

7. Staging Breast Cancer

Penatalaksanaan Tatalaksana:
1. Pembedahan KCL 25cc dalam dextrose 250cc
a. BCT (breast conversing therapy)
Kemoterapi siklus ke IV
merupakan tindakan pembedahan yang
terdiri dari reseksi tumor primer payudara,
Pasien direncanakan MRM setelah kemoterapi neo
rasioterapi adjuvan dan penilaian kgb
adjuvan selesai dan syarat kemoterapi tercapai
regional. Umumnya dijadikan kodalitas
terapi pada kanker payudara stasiun 0,1
atau 2.
b. Mastektomi
Tindakan pengangkatan seluruh jaringan
payudara, meliputi stroma dan parenkim,
kompleks areola-puting susu, kulit, kgb
aksila level I-III tanpa mengangkat m.
Pectoralis mayor dan atau minor.

2. Kemoterapi
merupakan penggunaan obat anti kanker
(sitostatika) untuk menghancurkan sel
kanker. Adapun cara pemberian
kemoterapi dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
adjuvan, neoadjuvan, dan primer(paliatif).
Adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan
setelah dilakukan terapi utama
(pembedahan). Adjuvan direkomendasi
untuk diberikan pada pasien kanker
payudara stage I,IIA,IIB.
Neoadjuvan kemoterapi adalah pemberian
kemoterapi pada pasien kanker dengan high
grade malignancy dan belum pernah
mendapatkan pengobatan apapun
sebelumnya. Pada pasien dengan stadium
IIIA,IIIB,IIIC dianjurkan pemberian
kemoterapi neoadjuvan dengan 3 siklus
sebelum operasi dan 3 siklus setelah
operasi.
Kemoterapi primer (paliatif) dapat
diberikan pada stadium lanjut/stadium IV,
dengan tujuannya untuk mempertahankan
kualitas hidup yang baik, control progresi
tumor, dan memperlama harapan hidup.

Anda mungkin juga menyukai