ABSTRAK
Denpasar sebagai ibukota Propinsi Bali menjadi pusat segala sektor kehidupan yang
mengundang minat masyarakat luar kota untuk turut menikmati segala fasilitas dan
kemudahan yang ada baik untuk tujuan mencari pengidupan maupun untuk tujuan lain seperti
melanjutkan pendidikan, rekreasi dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan terpusatnya
peningkatan jumlah kependudukan di kota Denpasar, Pemerintah Provinsi Bali telah
menyediakan transportasi publik Trans Sarbagita yang merupakan program penataan
angkutan umum di wilayah penyangga kota Denpasar yaitu Badung, Gianyar dan Tabanan.
Transportasi publik Trans Sarbagita Sarbagita direncanakan beroperasi secara bertahap,
dimana salah satu trayek yang sudah beroperasi sejak tahun 2012 adalah Koridor I trayek
GOR Ngurah Rai – GWK dengan beberapa trayek cabang/pengumpan (feeder) di masing-
masing kabupaten dan kota. Trayek cabang/pengumpan (feeder) merupakan trayek pendukung
trayek utama yang dilayanan oleh angkutan pengumpan (feeder). Angkutan pengumpan
(feeder) adalah angkutan yang bertugas mengumpulkan penumpang untuk disalurkan khusus
ke angkutan trayek tertentu.
Di kota Denpasar terdapat empat trayek cabang/pengumpan (feeder) yang melayani
beberapa rute di kota Denpasar, diantaranya adalah angkutan pengumpan (feeder) Trans
SARBAGITA TP 02 Kota Denpasar. .Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja
pengoperasia angkutan pengumpan (feeder) Trans SARBAGITA TP 02 Kota Denpasar
berdasarkan Standar Departemen Perhubungan. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan melalui pengumpulan data pada instansi terkait dan survai langsung dilapangan.
Berdasarkan hasil analisis evaluasi kinerja pengoperasian angkutan pengumpan
(feeder) Trans SARBAGITA TP 02 Kota Denpasar yang meliputi indikator waktu tempuh,
kecepatan, waktu antara dan faktor muat diperoleh indikator waktu tempuh dan kecepatan
memenuhi syarat standar kualitas pelayanan angkutan umum sedangkan indikator waktu
antara dan faktor muat tidak memenuhi syarat standar kualitas pelayanan angkutan umum.
Tabel 1. Parameter Kualitas Pelayanan Angkut lalu lintas. Berikut rumus yang dapa
ASPEK PARAMETER STANDART digunakan untuk menghitung headway:
Waktu Jumlah waktu tunggu
Tunggu penumpang menunggu H= ................................ (1)
angkutan di
pemberhentian (Menit) Keterangan :
- Rata – rata 5 – 10
- Maksimum 10 -20 H = Headway
Jarak Jarak perjalanan menuju P = Jumlah penumpang per jam
Perjalanan rute angkutan kota
Menuju Rute (meter) pada seksi terpadat
Angkutan - Rata – rata 300 – 500 C = Kapasitas kendaraan
Kota - Maksimum 500 – 1000
Pergantian Frekwensi penumpang LF = Faktor muat, diambil 70%
Rute dan yang berganti moda (pada kondisi dinamis)
moda dalam perjalanan dari/ke
perjalanan tempat tujuan (kali)
Adapun dalam menentukan headway
- Rata – rata 0–1 optimum dari suatu sistem angkutan
- Maksimum 2 pada suatu koridor perlu
Waktu Jumlah waktu yang
Perjalanan / diperlukan dalam dipertimbangkan beberapa hal berikut:
Waktu perjalanan setiap hari ke
tempuh dan dari tempat tujuan
a. Ketersediaan armada yang dapat
(jam) disuplai untuk memenuhi demand
- Rata – rata 1,0 – 1,5 penumpang.
- Maksimum 2–3
Waktu antara Waktu antara kendaraan b. Waktu perjalanan.
(Headway ) (menit) c. Waktu tunggu yang dapat
- headway ideal 5 – 10
- headway 2–5 diterima penumpang.
Maksimum d. Tingkat keuntungan yang akan
Kecepatan Berdasarkan kelas jalan diperoleh.
(km/jam)
- Kelas I 30
- Kelas II 30 3. Kecepatan
- Kelas III A 20 – 40 Kecepatan perjalanan adalah
- Kelas III B 20 kecepatan rata-rata melakukan
- Kelas III C 10 – 20
Berdasarkan jenis trayek perjalanan yang ditempuh oleh angkutan
(km/jam) penumpang umum (km/jam).Kecepatan
- Utama 30
- Cabang 20 dibedakan menurut kondisi lalu
- Ranting 10 lintas.Kecepatan perjalanan untuk daerah
- Langsung 30
Faktor Muat Perbandingan antara 70%
yang lenggang.Kecepatan perjalanan
kapasitas terjual dan pada daerah padat lebih rendah dari
kapasitas tersedia untuk daerah yang lenggang. Kecepatan rata-
satu perjalanan (%)
Sumber: Departemen Perhubungan No. rata kendaraan dipengaruhi faktor-faktor
687/AJ.206/DRDJ/2002 sebagai berikut:
a. Jarak pemberhentian,
2. Waktu antara (Headway) b. Jumlah penumpang per trip
Waktu antara (headway) adalah jarak (perjalanan),
waktu antar kendaraan pada jalur suatu c. Waktu naik dan turun rata-rata
jalan yang sama. Semakin kecil nilai penumpang,
headway menunjukkan frekwensi d. Keadaan jalan,
kendaraan semakin tinggi sehingga akan e. Prilaku pengemudi,
menyebabkan waktu tunggu yang f. Banyaknya tanjakan,
rendah, ini merupakan kondisi yang g. Kemacetan lalu lintas.
menguntungkan bagi penumpang, namun Adapun besarnya kecepatan dapat
disisi lain akan mengakibatkan gangguan dihitung dengan formula:
Start
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Survai Pendahuluan
Analisis Kinerja
Waktu
Tempuh(Trave
l Time) Waktu Antara Kecepatan Faktor Muat
Kendaraan
``` Trayek Utama (Load Factor)
Maksimum 3
(headway) dengan Bus
jam Maksimum 5 sedang ≥ 20 = 70%
menit Km/jam
Ya Ya Ya Ya
Selesai