Silabus Etik Hukum 2015
Silabus Etik Hukum 2015
Berikut ini akan dibahas tentang analisa kasus yang sudah dilakukan oleh seorang
perawatyang melakukan praktik mandiri yang akhirnya dituntut ke polisi dikarenakan terjadi
kesalahan pada pemberian tindakan medis, berikut ini gambaran kasusnya:
“Ners Sony bekerja di sebuah rumah sakit dan tinggal di daerah pedesaan. Saat di
rumah dia melakukan praktik dengan menerima pasien dari masyarakat sekitarnya. Semakin
lama pasiennya bertambah banyak. Saat praktik dia memberikan pengobatan sesui dengan
pengalamannya saat bekerja di rumah sakit. Pada suatu hari datang Tn. Ahmad dengan
keluhan mual, muntah, pusing, dan hipertermi. Ners Soni kemudian memberikan injeksi dan
obat kepada pasien. Setelah 2 jam di rumah, Tn. Ahmad mengalami kejang dan tidak
sadarkan diri. Keluarga panik dan akan melaporkan Ners Sony ke polisi”.
Kesimpulan
Kasus Ners Sony dapat dikategorikan sebagai pelanggaran kasus etik dan hukum
dalam keperawatan. Pelanggaran kasus etik dan legaldikarenakan adanya penyimpangan
praktik yang terjadi bertentangan dengan prinsip etik profesi keperawatan dan undang-
undang.Undang-undang yang berlaku untuk meninjau kasus Ners Sony adalah bertentangan
dengan UU. No 36 tentang Tenaga Kesehatan dan UU No. 38 tentang Keperawatan. Kasus
ini dapat dikategorikan malpraktik keperawatan yang akan diancam dengan sanksi pidana
jika terbukti benar Ners Sony bersalah.Praktik yang dijalankan Ners Sony bukan merupakan
praktik keperawatan, tetapi lebih pada praktik kedokteran atau medis yang akhirnya
menyebabkan kerugian pada kliennya.
Saran
Dalam melakukan praktik keperawatan profesional, sebagai seorang perawat kita
harus menjunjung tinggi kode etik keperawatan dan undang-undang yang mengatur praktik
keperawatan. Kode etik dan prinsip etik keperawatan sebagai sumber pedoman dalam
melakukan praktik profesional, sedangkan undang-undang keperawatan sebagai payung
hukum yang legal bagi profesi perawat.Seharusnya sebagai seorang perawat yang memahami
terlebih dahulu tentang peran kode etik keperawatan yang harusnya menjadi pedoman dalam
bertindak. Undang-Undang keperawatan yang masih tergolong baru disyahkan di Indonesia
perlu untuk dilakukan sosialisasi ke berbagai instansi atau rumah sakit sehingga perawat yang
berkepentingan memahami bagaimana aturan tersebut dibuat dan harus ditaati untuk
melindungi klien dan perawat sebagai kesatuan profesi yang utuh dan mengurangi terjadinya
malpraktik di lingkup keperawatan.
Referensi
Aghdam, A. M., Hassankhani, H., Zamanzadeh, V., Khameneh, S., & Moghaddam, S.
(2013). Knowledge and performance about nursing ethic codes from nurses' and
patients' perspective in tabriz teaching hospitals, Iran. Journal of Caring Sciences,
2(3), 219-227.
Schluter, J., Seaton, P., & Chaboyer, W. (2011). Understanding nursing scope of practice: A
qualitative study. International Journal of Nursing Studies, 48(1), 1211–1222.
Lowe, G. (2010). Scope of emergency nurse practitioner practice: where to beyond clinical
practice guidelines? Australian Journal of Advanced Nursing, 28(1), 74-82.