Anda di halaman 1dari 49

SEJARAH PASKIBRAKA

Awal Terbentuk dan Perkembangannya

Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka biasanya sekumpulan pelajar kelas 10 dan 11 yang
bertugas untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka. Tugas mereka selalunya dilaksakan pada saat
memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu setiap tanggal 17 Agustus tiap tahunnya.
Penugasan paskibraka di bagi kepada tiga tempat.

Kabupaten/kota dimana pelaksanaannya di Kantor Bupati/Walikota, Provinsi yang dilakukan di Kantor


Gubernur, serta yang paling prestisius dan idaman calon paskibraka adalah di tingkat nasional.
Dilaksanakan bersama presiden di Istana Negara. Seleksi penerimaan di mulai sejak bulan April untuk
persiapan upacara 17 agustus.

Awal Terbentuk

Sejarah paskibraka di mulai pada tahun 1946 Presiden Soekarno memanggil ajudannya saat itu Mayor
(Laut) M. Husein Mutahar. Presiden Soekarno memerintahkan untuk melakukan persiapan upacara detik-
detik proklamasi yang akan diadakan di Yogyakarta pada saat itu. Tepatnya di istana Presideng Gedung
Agung Yogyakarta.

Atas perintah langsung presiden. Mayor (Laut) M. Husein Mutahar bersiap mencari cara memperingati
detik-detik proklamasi. Terbesit dalam benak Husein untuk sebaiknya upacara peringatan tersebut
dilakukan oleh pemuda-pemudi bangsa dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini sebagai perwujudan
bahwa merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di kemudian hari.

Namun, pada saat itu suasana serta infrastruktur transportasi antar pulau masih belum berkembang.
Gagasan itu urung dilakukan. M. Husein Mutahar pun hanya bisa menghadirkan lima orang yang terdiri
dari tiga pemuda dan dua pemudi. Lima orang tersebut sebagai perlambangan dari pancasila. Kelima
orang tersebut berasal dari berbagai daerah yang kebetulan saat itu berada di Yogyakarta. Formasi lima
orang tersebut tetap dilakukan sampai upacara Detik-Detik Proklamasi di tahun 1949 di Yogyakarta.
Formasi lima tersebut dinamakan Pasukan Penggerek Bendera.

Pada tahun 1950 terjadi perpindahan kembali ibukota Republik Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta.
Sejak itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar tidak lagi mengemban amanah sebagai Pembina Pasukan
Penggerek Bendera. Pengibaran Bendera Pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka diambil alih
oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga Agustus 1966. Selama di Jakarta pun Pasukan Penggerek
Bendera adalah para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang saat itu sedang berada di
Jakarta.
Pada masa kepemimpinan Presiden ke-II yakni Soeharto pada tahun 1967. Husein Muhatar dipanggil
untuk menangani masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Ketika mendapat tugasnya kembali Husein
muhatar merealisasikan idenya mengenai Pasukan Penggerek Bendera pada tahun 1946. Sama dengan
formasi barisan yang digunakan saat ini.

Formasi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Dalam periode 1946 sampai 1950 masih digunakan Formasi 5. Baru pada tahun 1967 Husein Muhatar
mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok. Penamaan kelompok itu berdasarkan filosofi
hari kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 dan berjumlah sesuai filosofi itu:

Pasukan 17 disebut juga pasukan pengiring (pemandu)

Pasukan 18 disebut pasukan inti pembawa bendera

Pasukan 45 disebut pasukan pengawal

Pada waktu itu situasi masih belum memadai untuk memanggil perwakilan seluruh wakil dari provins-
provinsi di Indonesia. Husein Muhatar hanya memanggil putera daerah yang saat itu sedang belajar di
Jakarta. Rencana awal Husein Muhatar adalah melibatkan Mahasiswa AKABRI untuk menjadi pasukan 45
tapi tidak memungkan. Usulan lain menggunakan pasukan khusus ABRI kala itu namun sangat sulit
mengingat tugas yang diemban oleh mereka.

Akhirnya pasukan 45 diambil alih oleh Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES sekarang PASPAMPRES)
mengingat tugas mereka memang berada di lingkungan istana. Baru pada tanggal 17 Agustus 1968
Pasukan Penggerek Bendera berasal dari putra putri utusan provinsi. Namun karna masih kurangnya
utusan dari provinsi lain maka PASWALPRES yang mengisi kekosongannya.

Pada tahun berikutnya yaitu 5 Agustus 1969. Presiden Soeharto membagikan duplikat bendera pusaka
dan naskah proklamasi ke seluruh Gubernur di Indonesia. Agar mereka dapat melaksanakan secara baru
pada 17 Agustus 1969. Barulah pada tahun itu yakni 1969 anggota Pasukan Penggerek Bendera berasal
dari siswa SLTA seluruh Indonesia. Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan sebuah nama untuk
mengganti istilah Pasukan Penggerek bendera Pusaka menjadi PASKIBRAKA atau Pasuka Pengibar
Bendera Pusaka

Istilah-Istilah di Paskibraka

Purna Paskibraka Indonesia : Biasa disebut PPI adalah organisasi pemuda dan pemudi yang pernah
mengembang tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Tinggkat Kabupaten/kota, Provinsi dan
Nasional.

Paskibra : Istilah yang digunakan untuk Pasukan Pengibar yang hanya mengibarkan bendera di
lingkungan sekolah. Biasanya berupa ekstrakulikuler. Mereka adalah pemuda dan pemudi yang tidak
diutus oleh pihak sekolah untuk mewakili di tingkat Kabupaten/Kota untuk ikut seleksi.
Paskibraka : Merupakan Pasukan yang bertugas mengibarkan bendera di tingkat kota/kabupaten,
provinsi dan nasional.

Purna Paskibraka : Sebutan bagi anggota Paskibraka yang telah mengikuti pelatihan Pandu Ibu-Indonesia
Berpancasila dan selesai menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka

Seleksi Pasukan Paskibraka

Seleksi Paskibraka diawali di tingkat Kota/Kabupaten pada bulan Maret dan April. Selanjutnya jika lolos
akan ke tingkat provinsi untuk menjalani seleksi ke nasional pada bulan Mei. Dari provinsi akan dikirim
dua pasang putra dan putri untuk ikut seleksi nasional pada bulan Juni. Ditingkat ini akan dipilih
sepasang yang akan mewakili provinsi masing-masing untuk bertugas di Istana Negara

Anggota Paskibraka nasional hanya memasuki asrama pada minggu terakhir bulan Juli. Mereka akan
menjalani latihan baris berbaris dan formasi selama tiga minggu di Pusat Pelatihan Paskibraka di Cibubur.
Pada 14 dan 15 Agustus mereka akan melakukan gladi bersih dan gladi kotor. 16 Agustus mereka akan
dilakukan pengukuhan. Esoknya 17 Agustus akan melaksanakan tugas untuk pengibaran pada pagi hari
dan penurunan pada sore hari.

Selain mengikuti latihan fisik baris berbaris, anggota Paskibraka juga mengikuti latihan mental spiritual
dan kepemimpinan yang disebut Latihan Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila. Latihan ini bermaksud
mempersiapkan anggota Paskibraka menjadi putra-putri Indonesia terbaik yang akan menjadi generasi
penerus dan calon-calon pemimpin pada masa depan. Pelatihan ganda seperti itu sudah ditradisikan
sejak tahun 1968.

Lambang Paskibraka

Paskibraka memiliki dua lambang. Lambang pertama adalah dua pemuda/pemudi paskibraka menengok
kekanan dengan seragam PDU adalah lambang aktif anggota paskibra/paskibraka yang sedang bertugas.
Lambang kedua yaitu lambang Purna Paskibraka Indonesia yang berlambangkan daun dan bunga teratai,
yang memiliki arti:

tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus belajar, bekerja, dan berbakti

tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan
bergembira

Artinya adalah bahwa setiap anggota paskibraka memiliki jiwa yang sangat mulia, dan lambang anggota
paskibraka dilambangkan dengan bunga teratai, karena bunga teratai dapat tumbuh di lumpur dan
berkembang juga diatas air. Yang bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang
tumbuh dari tanah air yang sedang bermekar dan membangun
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Kepemimpinan dan Pemimpin

· Kepemimpinan adalah suatu seni yang menggerakkan orang lain dalam rangka mencapaitujuan
tertentu.

· Pemimpin adalah seseorang yang mampu mengarahkan orang lain dengan suatu tujuan yang di
harapkan.

Pemimpin merupakan faktor penentu keberhasilan atau gagalnya lembaga atau organisasi, baik di dunia
luar maupun di dunia pendidikan. Sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola lembaga atau
organisasinya. Dia pasti mampu mengantisipasi perubahan yang tiba-tiba, dapat mengkoreksi
kelemahan, sanggup membawa lembaga atau organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah
di tetapkan. Pemimpin mempunyai kesempatan paling banyak untuk merubah jerami menjadi emas atau
justru sebaliknya, juga bisa merubah tumpukan uang jadi abu jika dia salah langkah dan tidak bijaksana.
Sehubung dengan ini kepemimpinan yang baik merupakan kunci pembuka bagi suksesnya suatu lembaga
atau organisasi. Organisasi adalah sekelompok
orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Teori kepemimpinan adalah suatu
penganalisaan dari suatu perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan dengan menekankan
latar belakang historis, sebab musibah timbulnya kepemimpinan, persyaratan untuk menjadi pemimpin,
sifat-sifat yang di perlukan oleh seorang pemimpin, tugas-tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi
yang perlu diperhatikan oleh pemimpin. Dan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan
dan interprestasi mengenai pemimpin dan. Teknik kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan
tenik pemimpin dalam menetapkan teori-teori kepemimpinan dalam praktek kehidupan dan dalam
organisasi tertentu,dan melingkupi konsep-konsep pemikirannya, perilaku sehari-hari serta peralatan
yang dipergunakan.

Syarat menjadi seorang pemimpin :

1. Bertanggung jawab.

2. Jujur.

3. Bijaksana.

4. Wibawa.

5. Bersifat terbuka.

6. Kesatria.

7. Hemat.

8. Terampil dan cekatan.


9. Memberikan suritaladan.

10. Harus mempunyai sifat sosial.

11. Menunjukan kesejahteraan.

Fungsi dan tujuan kepemimpinan :

1. Memandu,menuntun,membimbing dan membangun.

2. Memberi motifasi-motifasi kerja.

3. Mengemudikan organisasi.

4. Menjalin hubungan komunikasi yang baik.

5. Memberikan pengawasan yang efisien.

6. Menbawa para pengikutnya kepada gagasan yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan
perncanaan.

Sifat pemimpin yang baik:

1. Memiliki pengetahuan.

2. Berani.

3. Inisiatif.

4. Tegas.

5. Bijaksana.

6. Optimis.

7. Dapat di percaya.

8. Ulet.

9. Disiplin.

Tipe-tipe seorang pemimpin :

1. Tipe otoriter

Sikap pemimpin yang tidak mau di kritik dan menganggap bawahannya sebagai alat untuk mencapai
tujuan.

2. Tipe demokratis
Seorang pemimpin yang menyelesaikan suatu masalah dengan cara msyawarah,menerima kritik dan
saran serta meningkatkan kepentingan anggotanya.

3. tipe laiziz fais

pemimpin yang bersifat acuh tak acuh terhadap anak buahnya / kepemimpinan yang bebas.

4. Tipe parental

Sifat seorang pemimpin yang dalam memberi nasehat,petunjuk kepada bawahannya seperti ayah
(orang tua) kepada anaknya.

5. Tipe diktator

Pemimpin yang mengatur bawahannya semau sendiri

6. Tipe absolut

Pemimpin yang memilki kekuasaan yan tidak terbatas.

7. Tipe militeritas

Pemimpin yang dalam memimpin menggunakan sistem komandolitas.

8. Tipe otokritis

Pemimpin yang menganggap organisasi yang di pimpin sebagai organisasi milik sendiri.

9. Tipe sitasioner

Seorang pemimpin yang di pilih karena situasi.

Pemimpin itu ada karena:

- Bakat.

- Bakat mempelajari.

- Belajar mempelajari.

Kepemimpinan PASKIBRA :

C : Cerdik.

I : Inisiatif.

U : Ulet.

M : Militer.
HALENTRI
HALENTRI adalah tata cara kehidupan sehari – hari seorang Paskibra."

A. Pelaksanaan Penghormatan Militer ( PPM )

Merupakan suatu penghormatan yang di berikan junior kepada seorang senior, waktu dalam latihan
maupun di luar latihan. Waktu PPM dari pukul 08.00 s/d 18.00 WIB. Jika sudah lewat dari batas yang
sudah di tentukan cukup dengan mengucapkan ”Salam”.

B. Halentri Di Jalan

Jika bertemu yang lebih tua sapalah terlebih dahulu

Bersikap ramah ( tidak menentang )

Jika di ajak bicara tataplah wajahnya dan pandangan tetap lurus ke depan, jangan membuang pandangan
/ muka.

Jika terburu – buru mintalah permisi.

C. Halentri Bertamu

Ketuklah pintu terlebih dahulu sambil mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan.

Jangan masuk sebelum di persilahkan masuk.

Katakan maksud dan tujuan kita.

Jangan duduk sebelum di persilahkan duduk terlebih dahulu dan ambilah sikap duduk yang baik.

Jangan sekali – kali memegang meja.

Uraikan maksud dan tujuan kita.

Setiap di ajak bicara jangan memalingkan pandangan dan mengalihkan pembicaraan.

Jika di beri pertanyaan jawablah dengan tegas dan jelas serta sopan (jangan menjawab dengan
menggunakan kepala).

Bicaralah dengan baik dan sopan.


Jika sudah selesai ucapkan salam dan kembalikan kursi pada posisi semula.

D. Halentri Makan

Waktu makan posisi tubuh tegak.

Sendok di pegang oleh tangan kanan dan garpu di pegang oleh tangan kiri.

Cara memegang sendok dan garpu sama dengan memegang pena.

Diwaktu sedang makan tidak ada yang bicara.

Sebelum dan sesudah makan selalu membaca do’a.


TATA UPACARA BENDERA (TUB)

TATA UPACARA BENDERA (TUB)

ARTI

Tata : mengatur, menata, menyusun

Upa : rangkaian

Cara : tindakan, gerakan

Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan
disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang
merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan
dengan bangsa lain.

SEJARAH

Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara selamatan kelahiran,
upacara selamatan panen.

DASAR HUKUM

1. Pancasila
2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional)

3. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera)

MAKSUD DAN TUJUAN

a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan perhatian dari seluruh
peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.

b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi para siswa,
guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan dan ketangguhan
terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam maupun luar sekolah, yang akan dapat
mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.

PEJABAT UPACARA

1. Pembina Upacara

2. Pemimpin Upacara

3. Pengatur Upacara

4. Pembawa Upacara

PETUGAS UPACARA

a. Pembawa naskah Pancasila


b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

c. Pembaca Do’a

d. Pemimpin Lagu

e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera

f. Kelompok Pembawa Lagu

g. Cadangan tiap perangkat

PERLENGKAPAN UPACARA

1) Bendera Merah Putih

Ukuran perbandingan 2 : 3

Ukuran terbesar 2 X 3 meter

Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter

2) Tiang Bendera
Minimal 5 meter maksimal 17 meter

Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5

3) Tali Bendera

Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan tali plastik

4) Naskah-naskah

Pancasila

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Naskah Do’a

Naskah Acara

KEWAJIBAN DAN HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI SEWAKTU UPACARA BENDERA DILAKSANAKAN

1. Kewajiban pada waktu dilaksanakan upacara bendera di sekolah semua guru, siswa, staff yang berada
dihalaman sekolah yang kebetulan tidak mengikuti upacara pengibaran/penurunan bendera mereka
diwajibkan mengambil sikap sempurna mengarah kearah bendera dan memberikan penghormatan.

2. Gangguan pada saat upacara bendera

· Kerekan macet Upacara berjalan terus dan setelah selesai kerekan dibetulkan.

· Tali kerekan putus Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera tegak lurus sampai
upacara selesai kemudian bendera dilipat sesuai ketentuan untuk disimpan.
· Tiang bendera roboh Kelompok pengibar bendera berusaha menegakkan/menangkap tiang bendera
yang roboh bila tidak mungkin dipertahankan laksanakan seperti pada sebelumnya.

· Cuaca buruk/hujan Apabila sebelum dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara penaikan
bendera dibatalkan. Tetapi apabila sudah dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara tetap
dilaksanakan sampai bendera berada dipuncak dan lagu selesai dinyanyikan

Sejarah Bendera pusaka

.Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi bentukan dan warna, berkibar ditiup oleh angin
pada sebatang tiang atau seuntai tali sebagai panji-panji, tanda ciri atau tanda pengingat. Warna untuk
bendera merah putih, yaitu warna merah cerah dan putih jernih.

Arti pusaka :

1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal;

2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang.

Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaban Republik Indonesia

1. Berbentuk segi empat panjang berukuran 2 : 3 panjang. Bagian atas berwarna merah dan bagian
bawah berwarna putih;

2. Panjang bendera 90 cm dan lebar 60 cm.

Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan dengan hari
Sumpah Pemuda, bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Sang merah putih
ditetapkan sebagai bendera negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di
gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Bendera merah putih dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28
Desember 1949.
Kesulitan atau Gangguan yang Mungkin Terjadi

pada saat Tata Upacara Bendera

1. Kesulitan pada kerekan macet Upacara tetap berjalan terus, setelah selesai kerekan dibetulkan.

2. Tali kerekan putus

Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan merentangkan bendera tegak
lurus sampai upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai dengan ketentuan untuk disimpan.

3. Tiang bendera jatuh/rebah

Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap tiang bendera. Bila tidak memungkinkan
dipertahankan seperti di atas.

4. Bendera terbalik

a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun membentangkannya salah, maka cukup
dengan menukar tegangan/menarik bendera.

b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki bendera mulai
dari melipat hingga merentangkan kembali bendera.

5. Cuaca buruk atau hujan

Apabila sebelum upacara dilaksanakan terjadi cuaca buruk atau hujan, maka penaikan bendera
dibatalkan. Sedangkan pada saat upacara berjalan kemudian turun hujan, maka upacara dilanjutkan
sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan selesai dinyanyikan.

Arti dan Warna Merah Putih

Warna merah dan putih telah dikenal oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak sekitar 6.000 tahun
yang lalu. Warna merah melambangkan warna yang dapat menahan hawa jahat, sedangkan warna putih
melambangkan kebersihan dan kesucian hati ksatria. Pada saat perjuangan kemerdekaan, warna merah
dan putih melambangkan keberanian dan ketulusan bunga bangsa dalam mempertahankan ibu pertiwi
yang merupakan nyawa bagi suatu bangsa.

Tata Cara Peletakan Bendera Kebangsaan

1. Bendera merah putih diletakkan di sebelah kanan bendera/panji lain;

2. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah genap, maka bendera merah putih diletakkan di sebelah
kanan;

3. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah ganjil, maka bendera merah putih diletakkan di tengah-
tengah bendera/panji lain;

4. Apabila bendera sudah usang atau tidak layak, maka sebaiknya bendera dibakar agar tidak mengurangi
nilai kehormatannya.

Sejarah Penyelamatan Bendera Pusaka

(Sumber : Penyambung Lidah Rakyat, karangan Cindy adam)

Setelah Agresi Militer Belanda II, Soekarno mengutus Mutahar untuk menyelamatkan Bendera Pusaka.
Agar tidak terlihat sebagai bendera, maka Mutahar memutuskan untuk memisahkan jahitan bendera
tersebut menjadi dua bagian, secarik kain merah dan secarik kain putih, kemudian dimasukkan ke dalam
kopornya.

Di tengah perjalanan, Mutahar tertangkap oleh Belanda, namun akhirnya dalam perjalanan itu beliau
dapat meloloskan diri dan mengungsi di kediaman Sarjono (seorang anggota delegasi). Selanjutnya
Mutahar mendapat kabar dari Soekarno agar bendera tersebut diserahkan saja kepada Sarjono. Karena
pada saat itu yang boleh menemui Soekarno hanya anggota delegasi saja. Maka atas jasanya pada tahun
1961, Mutahar diberikan gelar Bintang Mahaputera dalam usahanya menyelamatkan Bendera Pusaka.

Sejarah Pengibaran Bendera Pusaka


Bendera Pusaka dikibarkan pada tahun 1945 di Jakarta. Namun pada tahun 1946 – 1948 Bendera Pusaka
dikibarkan di Yogyakarta. Pada waktu itu dikibarkan dengan formasi 5 orang (3 putri dan 2 putra),
formasi ini berdasarkan Pancasila.

Bendera Pusaka dikibarkan sejak tahun 1945 – 1966 dengan formasi tersebut, sedangkan sejak tahun
1967 mulai menggunakan formasi pasukan 17-8-45 dan sejak saat itu pula Bendera Pusaka diganti
dengan Bendera Duplikat.

Bendera Duplikat dibuat di Balai Penelitian Tekstil Bandung yang dibantu oleh PT Ratna di Ciawi, Bogor.
Upacara penyerahan Bendera Duplikat dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara
Jakarta yang bertepatan dengan reproduksi Naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bendera Duplikat mulai
dikibarkan bersama dengan utusan-utusan dari 26 propinsi sejak tahun 1969 sampai dengan sekarang.

Bendera Duplikat dibuat dari benang wol dan terbagi menjadi 6 carik kain (masing-masing 3 carik merah
dan putih). Sedangkan Bendera Pusaka terbuat dai kain sutera asli.

Nama pasukan pengibar bendera pada tahun 1967 – 1972 dinamakan Pasukan Pengerek Bendera,
sedangkan mulai tahun 1973 sampai dengan sekarang dinamakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(Paskibraka).

Regu-regu pengibar sejak thun 1950 – 1966 diatur oleh rumah tangga kepresidenan, setelah itu diganti
oleh Direktorat Pembinaan Generasi Muda.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 menetapkan peraturan tentang Bendera Pusaka, tanggal 26
Juni 1958 dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 65 tahun 1958 dan penjelasan dalam tambahan
Lembaran Negara Nomor 1.633, diundangkan pada tanggal 10 Juli 1958. Dalam peraturan tersebut, hal-
hal penting yang dimuat antara lain :

1. Bendera Pusaka ialah bendera kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di
Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 (Pasal 4 ayat 1);
2. Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus (Pasal 4 ayat 20;

3. Pada waktu penaikan atau penurunan bendera kebangsaan, maka semua yang hadir tegak, berdiam
diri sambil menghadap muka kepada bendera sampai upaca selesai. Mereka yang berpakaian seragam
dari suatu organisasi memberi hormat menurut cara yang telah ditentukan oleh organisasinya itu.
Sedangkan mereka yang tidak berpakaian seragam memberi hormat dengan meluruskan tangan ke
bawah dan melekatkan telapak tangan dengan jari-jari rapat pada paha dan semua jenis penutup kepala
harus dibuka kecuali kopiah, ikat kepala, sorban, dan tudungan atau topi wanita yang dipakai menurut
agama atau adar kebiasaan (Pasal 20);

4. Pada waktu dikibarkan atau dibawa, bendera kebangsaan tidak boleh menyentuh tanah, air, atau
benda-benda lain. Pada bendera kebangsaan tidak boleh ditaruh lencana, huruf, kalimat, angka, gambar,
atau tanda-tanda lain (Pasal 21).

Peraturan Baris Berbaris (PBB)

Pengertian dari PBB adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menanamkan kebiasaan tata cara
hidup disiplin pada suatu organisasi masyarakat yang diarahkan terhadap terbentuknya perwatakan
tertentu.

Kegiatan Peraturan Baris Berbaris atau PBB biasa dilaksanakan pada kegiatan Pramuka. Pada kegiatan
rutinitas, PBB menjadi kegiatan yang umum dilaksanakan pada tiap pertemuan. Peraturan pada Baris
Berbaris yang digunakan setiap kegiatan Pramuka umumnya dilaksanakan menggunakan dua macam
cara yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat.

Aba-aba yang biasa di pakai dalam kegiatan baris berbaris.

Pengertian

Aba-aba merupakan suatu perintah komando yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut dalam berbaris.

12 GERAKAN DASAR

Sikap sempurna atau siap

Hadap serong kanan


Hadap serong kiri

Hadap kanan

Hadap kiri

Balik kanan

Lencang kanan

Lencang depan

Jalan di tempat

Hormat

Berhitung

Istirahat di tempat

Macam-macam aba-aba pada PBB

Ada tiga macam aba-aba diantaranya :

1. Aba-aba petunjuk

Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan.

Contoh:

· Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK

· Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK

2. Aba-aba peringatan

Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:

· Lencang kanan - GERAK (bukan lancang kanan)

· Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)

3. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang
dipakai ialah:

· GERAK

· JALAN

· MULAI

GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-
gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh:

-jalan ditempat -GERAK

-siap -GERAK

-hadap kanan -GERAK

-lencang kanan -GERAK

JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh:

-haluan kanan/kiri - JALAN

-dua langkah ke depan - JALAN

-satu langkah ke belakang - JALAN

Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan
aba-aba peringatan –MAJU

Contoh:

-maju - JALAN

-haluan kanan/kiri - JALAN

-hadap kanan/kiri maju - JALAN


-melintang kanan/kiri maju - JALAN

Tentang istilah: “MAJU”

1. Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.

2. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:

· Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri
henti GERAK.

· Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri
henti GERAK.

· Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN
terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba
langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “HENTI”

1. Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang
bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.

Contoh:

· Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-
aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

Contoh:

-hitung -MULAI

-tiga bersaf kumpul -MULAI

CARA MEMBERIKAN ABA-ABA

a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap
pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada
tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :

· Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan
penghormatan bersama-sama dengan pasukan.

· Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam
keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan
kembali ke sikap sempurna.

c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba
pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3
(tiga) langkah.

Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk
berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.

d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.

e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.

f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.

g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar
kecilnya pasukan.

h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !

Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Program latihan

Tahap latihan baris berbaris adalah sebagi berikut :

1. Gerakan ditempat.

Gerakan baris berbaris yang dilakukan ditempat misal : Sikap siap, istirahat, hormat, lencang kanan, jalan
ditempat dan lain sebagainya. Gerakan ditempat adalah kunci sukses dalam latihan baris berabris. Dalam
latihan awal ini ketegasan pelatih mutlak diperlukan, karena jika anak didik sudah terbiasa dengan aba-
aba dan gerakan yang tegas serta kompak maka dalam latihan pindah tempat dan berjalan akan menjadi
mudah, karena secara emosi mereka sudah mulai terarah pada gerakan-gerakan selanjutnya.

2. Gerakan pindah tempat


Gerakan baris berbaris dengan pindah tempat tanpa melakukan gerakan berjalan, misal : 2 langkah
kedepan/kebelakang, geser ke kekiri/kanan dan lain sebagainya

3. Gerakan berjalan.

Dalam latihan berjalan maka tahap latihan sebaiknya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil antar 10 –
15 orang per kelompok karena akan lebih mudah untuk memperhatikan dan mengoreksi gerakan setiap
anggota, setelah anggota pasukan dianggap mampu baru digabung menjadi kelompok yang besar.

1. Langkah Biasa

Yaitu membiasakan peserta untuk melakukan gerakan-gerakan langkah biasa, hal ini juga dimaksudkan
agar dapat diberikan dasar-dasar penyeragaman langkah.

2. Langkah Tegap

Gerakan langkah tegap pada gerakan baris berbaris dengan sikap yang tegap baik ayunan tangan dan
kaki, termasuk hentakan kaki sehingga dapat menimbulkan irama yang tegap, kompak dan mantap.

Dalam langkah tegap keserasian dan keseragaman ayunan tangan harus benar-benar diperhatikan
karena ayunan tangan akan menunjukkan keindahan dalam dalam berbaris.

3. Latihan tempo saat melangkah.

Saat latihan baris berbaris yang harus diperhatikan adalah tempo langkah baris berbaris dan
kekompakan untuk melaksanakan sesuai peraturan tempo yang berlaku.

Untuk latihan tempo berjalan maka para pelatih dapat menggunakan tape recorder dan memutar lagu-
lagu mars sesuai dengan tempo yang berlaku. Saat ini tempo langkah baris berbaris yang berlaku adalah
120 langkah per menit dengan panjang langkah 65 cm.

Berbaris sambil diiringi lagu-lagu mars pramuk akan membuat semua anggota pasukan lebih mudah
menyeragamkan langkah sesuai dengan tempo lagu yang diputar.

Dalam latihan tempo dapat dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dan masing-masing kelompok
bergantian melakukan gerakan kombinasi jalan ditempat dan langkah biasa atau langkah tegap. Dengan
latihan kombinasi ini akan mempermudah saat melakukan formasi pengibaran bendera, karena saat
melakukan formasi biasanya gerakan jalan ditempat dan langkah tegap akan saling mengisi sehingga
tempo langkah setiap anggotanya harus sama dan kompak
PENGETAHUAN DASAR SURVIVAL

Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu.
Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Sedangkan Survivor
adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.

Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup.

Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasi yang
memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi.

Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yang singkat hanya 3
hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukup lama tercatat sangat sedikit sekitar
5 persen itupun karena pengetahuan dan pengalamannya.

Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa menentukan prioritas survival karena dapat berakibat
salah, gagasan kaku yang tidak boleh ditawar-tawar juga akan berakibat fatal. Ketepatan memutuskan
dengan didukung pengalaman dan hasil diskusi dapat menguntungkan karena situasi darurat perlu
pertimbangan dan sikap tegas dalam mencapai tujuan akhir.
Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhan tubuh, bukan mutlak
mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampak akibat pengaruh lingkungan. menggunakan
pengetahuan dalam usaha mengatur diri saat keadaan darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan
disini adalah memelihara ketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan
kemampuan memecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akan tetapi
dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahami jenis kebutuhan hidup
yang menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasi survival.

Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental atau psikologis untuk
mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkan gagasan-gagasan dengan dasar
pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah diikutinya, pengalaman hidup dengan
resiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih
baik dan melakukan adaptasi efektif.

Berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :

1.Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan hidup oleh
karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahan hidup. survival tanpa udara umumnya hanya
bertahan selama 3 sampai 5 menit.

2.Selanjutnya dibutuhkan perlin- dungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam. sejak keberadaannya
manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari temperatur yang sangat berpengaruh pada tubuh.
Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat melindunginya contohnya api yang dapat menghangatkan dan
menjaga temperatur tubuh, jika tidak ada rumah, tenda atau gua. Api dapat dimasukkan kedalam
prioritas kedua

3.Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akan terbebas dari CO2, asam dan
pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalah istirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat
mengurangi kemampuan untuk bertahan. Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam
prioritas ketiga.

4.Air. Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalah persoalan didalam survival.
Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yang mengandung air dan merupakan bagian sistem
sirkulasi di dalam organ tubuh. Air dapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna
makanan. Kondisi lingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup
hingga tiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas keempat. Sangatlah bijaksana apabila
pemakaian air dapat dihemat.

5.Tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyak manusia di benua
lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak makan berhari-hari. Catatan menunjukkan
bahwa tanpa makanan survivor dapat bertahan selama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk
mendapatkan makanan adalah prioritas terakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu
cara untuk mengimbangi kekurangan makanan.

Sikap dalam Survival

Sikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harus dapat berbuat yang
terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungan darurat. Hal ini tidak mudah karena
sikap ini perlu latar belakang pengetahuan dan keterampilan. Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi
masih kehilangan kemauan untuk hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan
kondisi fisik, maka akhirnya akan hilang sama sekali. Kondisi yang demikian sangat membahayakan dan
bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yang perlu diingat janganlah
meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positif sangat diperlukan untuk menganalisa semua
yang bertentangan dengan tubuh.

Apa saja yang berguna dalam mengha-dapi situasi survival dapat dilihat dalam dua persoalan:

1.Kesiapan mendiskusikan dengan jelas "apakah anda ingin hidup ?", ungkapan yang sederhana. Secara
naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri. Banyak kegiatan survival yang menunjukkan
adanya jalan keluar dari periode fisik ekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang
mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu setiap orang juga
mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.

2.Kemampuan untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampu mempertahankan kondisi
tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimum dengan temperatur 37 derajat C. Mengabaikan
temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang
efektivitasnya tinggi yang pada akhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel,
dan akhirnya otak cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasional berbarengan
dengan turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal. Pengetahuan dan pengalaman tidak ada
artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuh kemampuannya, penghematan sumberdaya seperti
energi, panas dan air adalah penting.

Mengapa ada Survival ?Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari
kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

•Keadaan alam (cuaca dan medan)

•Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)

•Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

•Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.

Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau
tidak, antara lain : mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental
kita. Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang
dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :•Keadaan alam (cuaca dan medan)

•Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)

•Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan) Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul
akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.

Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi
pencinta alam ;

Sadarkan diri dalam keadaan gawat darurat

Usahakan untuk tetap tenang dan tabah

Rasa takut dan putus asa harus hilangkan

Vitalitas mesti ditingkatkan

Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya

Variasi alam bisa dimanfaatkan

Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya


Lancar dan selamat

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu
anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang
artinya :

Stop & seating / berhenti dan duduklah

Thingking / berpikirlah

Observe / amati keadaan sekitar

Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Kebutuhan survival

Yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah :

1.Sikap mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana matang
serta Kemampuan belajar dari pengalaman]

2.Pengetahuan ; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara
membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari
pertolongan

3.Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll
4.Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll

Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :

1.Mengkoordinasi anggota

2.Melakukan pertolongan pertama

3.Melihat kemampuan anggota

4.Mengadakan orientasi medan

5.Mengadakan penjatahan makanan

6.Membuat rencana dan pembagian tugas


7.Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar

8.Membuat jejak dan perhatian

9.Mendapatkan pertolongan

Bahaya-bahaya dalam Survival

Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :Ketegangan dan panic

Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan fisik dan mental

Matahari / panas

•Kelelahan panas

•Kejang panas

•Sengatan panas

•Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari penyakit
Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang merata,
Pernah mengalami sengatan udara panas, Minum alkohol, Dehidrasi.

Pencegahan keadaan panas :

•Aklimitasi

•Persedian air

•Mengurangi aktivitas

•Garam dapur

•Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong Serangan penyakit Penyakit yang biasa
diderita pegiat alam bebas adalah :Demam, Disentri, Typus, Malaria

Kemerosotan mental

Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris


Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekamPencegahan : Usahakan tenang
dan tentu saja banyak berlatih

Bahaya binatang beracun dan berbisa

Keracunan

• Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret,

kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.

• Penyebab : Makanan dan minuman beracun

• Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh

pekat atau di tohok anak tekaknya

Keletihan amat sangat

Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatanBahaya lainnya dalam survival adalah :
Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian]

Membuat Bivouck (Shelter)

Membuat bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya bertujuan untuk untuk
melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan binatang.

Macam –macam bivouck :

1.Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun dan tidak
mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan dinding gua.
2.Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan
separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan ceruk batu atau pohon tumbang atau ranting
kayu]

Syarat bivouck :

•Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]

•Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh

•Bukan sarang nyamuk/serangga

•Bahan kuat

•Jangan terlalu merusak alam sekitar

•Terlindung langsung dari angin

Mengatasi Gangguan Binatang

Nyamuk ; Obat nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut [dalam keadaan
memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai pengganti gombal] dan minyak tanah
dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk , Gosokkan sedikit garam pada
bekas gigitan nyamuk

Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

Disengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, Tempelkan tanah
basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkan pecahan genting panas di atas luka, Olesi
dengan petsin untuk mencegah pembengkakan

Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di atas lintahnya, Teteskan sari
jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di atas lintahnya, Membuang [mengais] lintah
upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.

Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah pada jalan semut, Letakkan
sobekan daun sirih pada jalan semut

Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlah tubuh di sebelah pangkal
yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng
pada luka, Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan

Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatan binatang berbisa
mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]
Membaca Jejak

Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnya adalah jejak yang
dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan.

Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan ada disekitar, arah gerak
binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya gerak binatang. Untuk membaca jejak alami
[binatang] dapat diketahui dari telapak yang ditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang
patah, lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.

Air

Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang
tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.

Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk memperoleh air hujan langsung
dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka dapat dengan cara memampung dengan ponco atau daun
yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan [nesting atau phipless]

Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi mungkin lalu
potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam
mulut.Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga (kantung semar)
dan lumut.

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai besar, air sungai tergenang, air
yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut). Untuk mendaptkan
air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
Berikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga
yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya
dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.

Makanan / Sosiologi Botani :

Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi, tetapi harus
memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :

•Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia

•Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok

•Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo dan pepaya. •Tanaman
yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibir dan atau lidah, tunggu sesaat.
Apabila terasa aman bisa dimakan.

•Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam

Peringatan : Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air
yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung
protein butuh air yang banyak.

Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya : Permukaan daun atau
batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkan getah yang sangat lekat, tidak menimbulkan
rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak
menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di ujung lidah]

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :

•Batang pohon pisang (putihnya)

•Bambu yang masih muda (rebung)

•Pakis dalamnya berwarna putih

•Sagu dalamnya berwarna putih


•Tebu

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :

•Selada air

•Rasamala (yang masih muda)

•Daun mlinjo

•Singkong

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :Ubi jalar, talas, singkong

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :Arbei, asam jawa, juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :

•Jamur merang, jamur kayu.

Tetapi ada beberapa jenis jamur beracun yang ciri-cirinya adalah :

•Mempunyai warna mencolok

•Baunya tidak sedap

•Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning

•Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan

•Bila diraba mudah hancur

•Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya

•Tumbuh dari kotoran hewan

•Mengeluarkan getah putih


Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga, misalnya Belalang,
Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron, Lebah, larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia
belakang dan ekor], Katak hijau, Ular [1/3 bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.

Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :

•Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking

•Binatang yang mengandung racun : penyu laut

•Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung

Api

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu
besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.

Cara membuat api dalam keadaan darurat :

•Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah
terbakar.

•Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-
gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga
terbakar

•Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan
kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan
penyala yang baik adalah kawul / sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

Survival kits

Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan sebagai alat
berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama perjalanan.

Beberapa contoh survival kits adalah :


•Mata pancing /kait

•Pisau / sangkur / vitrorinoc

•Tali kecil

•Senter

•Cermin suryakanta, cermin kecil

•Peluit

•Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]

•Tablet garam, norit

•Obat-obatan pribadi

•Jarum + benang + peniti

•Ponco / jas hujan / rain coat

•Lain-lain

Pembelajaran dari mendaki gunung Mendaki gunung, apa enaknya, ….. apa hikmahnya Enaknya ……
menikmati pemandangan mengagumi kebesaran sang pencipta. Dapat dibayangkan gunung yang begitu
gagahnya serta menjulang dengan ketinggiannya … yang tersebar diseluruh dunia, dengan bermacam
bentuk dan ukuran menandakan betapa dahsyat, betapa hebat, betapa maha …. Sang
pencipta.Manakala kita berada di puncak gunung, kecil kita ….. segala kesombongan, keangkuhan,
keserakahan akan sirna, bagaikan debu di tiup angin …… hilang tanpa ada bekas.

Mendaki gunung memberikan hikmah yang begitu dahsyat …. Disadari atau tidak kita dapat belajar
segala hal dalam mendaki gunung, rasa persaudaran, persahabatan yang kian kental, kemandirian yang
kita peroleh, tidak mudah menyerah, rasa ego yang kian menipis dalam diri, rasa syukur yang makin
tebal.

Mungkin masih teringat dalam benak, disaat kita belum pernah mendaki gunung ….. emosi kita suka
meluap, manakala pulang sekolah atau main dari rumah sahabat, perut lapar…. Dirumah hanya
dihidangkan oleh ibunda tercinta nasi dengan lauk alakadarnya, kita marah, kita hilang selera melihat
hidangan yang alakadarnya ……Setelah mengalami hal yang mengharuskan kita bertahan hidup dalam
pendakian …… makan apapun yang ada dialam, ataupun makan nasi yang masih kurang matang, atau
lauk yang lebih apa adanya dibanding waktu dirumah di bagi dengan kawan sependakian. Tentunya
menyesal kita telah menyia-nyiakan masakan ibunda tercinta yang sudah menyiapkan makan untuk anak
nya tercinta dengan penuh kasih saying, hanya karena hidangan yang apaadanya.
Masih terlalu banyak pembelajaran dari mendaki gunung.Terimakasih Allah engkau telah berikan
pelajaran berharga, dari ciptaan Mu gunung yang begitu indah yang bukan hanya untuk dinikmati oleh
mata tetapi harus dinikmati oleh hati nurani yang paling dalam serta menjaganya agar dapat
memberikan pelajaran bagi generasi yang akan datang.

P3K )

PPPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Berarti pertolongan
tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa
pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang
pertama melihat korban.

TUJUAN P3K

Tujun P3K di bagi 4 antara lain :

Mencegah kematian

Mencegah cacat yang lebih berat

Mencegah infeksi

Mengurangi rasa sakit dan rasa takut


Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan
menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa
memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban.

PRINSIP P3K

Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kecelakaan
adalah sebagai berikut ini:

Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi
korban selanjutnya (ditolong)

Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan),
kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi
keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes –
Lion heart – Ladies hand”)

Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya

Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat
kesakitan

Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan
pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)

Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada
perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)

Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya

Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang
lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik
atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.

Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit
rujukan.

Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa mengetahui penyebab
kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan
penyebab kematian korban.
FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN ATAS

Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang seanatomis mungkin

Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang

Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan

Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah

Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali

Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali

Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali

Bagian yang patah ditinggikan

FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN BAWAH

Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai

Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan

Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah

Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali

Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali

Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali

Bagian yang patah ditinggikan

FRAKTUR TUNGKAI BAWAH

Pasang bidai yang sudah dibungkus selimut dari tumit sampai paha bagian bawah

Berikan bantalan dibawah lutut dan pergelangan kaki

FRAKTUR TULANG LEHER


Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS(Medula spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah

Cegah terjadinya shock

Bersihkan jalan nafas

Pasang Colar spine (penyangga leher)

Angkat ke atas tandu (Stretcher)

Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher

LUKA GIGITAN ANJING GILA

Anjing gila bergerak tanpa tujuan dan tanpa arah sehingga sering menabrak dan menggigit sesuatu
yang menghalanginya, tidak mengenal tuannya lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor jatuh, lidah
menjulur dan mengeluarkan lendir dan takut air. Penyakit gila anjing disebabkan virus Rabies, dan
penularannya ke anjing atau mahkluk lain termasuk manusia adalah lewat ludah yang mengandung virus
rabies masuk ke dalam darah lewat luka gigitan. Tindakan P3K:

Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran yang mengalir deras. Virus akan larut pada sabun
dan dibuang oleh air yang mengalir.

Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut

Bawa segera ke rumah sakit

Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut selama 2 minggu

LANGKAH MENANGGANI SHOCK

Ada 2 langkah untuk menanggani Shock, antara lain :

Mengenali gejala dan tanda shock

Mencari penyebab (Penyebab: hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, septic). Hati-hati pada tension
pneumothorax dapat terjadi gangguan pengembalian darah ke jantung (venous return) yang
mengakibatkan shock. Hal ini menjadi pertimbangan bila terjadi cedera diatas diafragma. Shock
neurogenik terjadi karena cedera berat pada system syaraf pusat atau medulla spinalis, tetapi shock tidak
terjadi hanya karena cedera otak saja. Shock karena cedera berat medulla spinalis terjadi karena
vasodilatasi ataupun hipovolemia relative. Shoc septic jarang terjadi kecuali penderita cedera yang
terlambat ditangani. Penyebab shock yang paling sering adalah perdarahan

PENANGANAN PINGSAN
Penanganan orang yang pingsan sebenarnya tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, ada cara
umum yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang pingsan. Di bawah ini adalah hal-
hal yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang pingsan:

Posisikan pasien telentang dengan menaikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari jantung. Ini akan
mengembalikan aliran darah kembali ke otak. Orang yang pingsan di tempat duduk pun dianjurkan untuk
dibaringkan di bawah.

Longgarkan pakaiannya. Jika pingsan disebabkan hawa panas, pastikan ia mendapatkan udara atau
angin.

Periksa dan pastikan agar saluran pernapasannya bebas dari gangguan. Jika tidak ada gangguan, maka
Anda dapat mulai mencoba melakukan pernapasan buatan hingga ia merespons.

Coba bangunkan dengan menepuk atau mengguncang tubuhnya, atau meneriakinya. Bisa juga gulingkan
ia ke samping sambil memeriksa pernapasan dan denyut nadinya.

Hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk meminta bantuan.

Jika ada, AED (Automatic External Defibrillators) dapat digunakan oleh orang yang sudah terlatih untuk
memeriksa normal tidaknya ritme jantung. Cek denyut nadinya.

Segera rawat jika ada luka atau bengkak karena ia terjatuh saat pingsan. Tekan untuk mengontrol
perdarahan, jika ada.

Pertolongan pertama pada orang pingsan setelah bangun, berikan jus buah, terutama jika ia mengidap
diabetes atau belum makan hingga lebih dari 6 jam. Dampingi pasien hingga ia benar-benar pulih dari
pingsan. Orang yang bangun setelah pingsan disarankan tidak terlalu cepat berdiri. Ia perlu didudukkan
atau dibaringkan agar pingsan tidak terulang. Meski penyebab pingsan diperkirakan tidak berbahaya,
tetapi ia tetap disarankan beristirahat selama setidaknya 15–20 menit. Sambil duduk, ajak ia untuk
menempatkan kepalanya di antara kedua lutut.

Tanyakan apakah ia masih mengalami gejala-gejala seperti sesak napas, sakit perut, sakit punggung, sakit
kepala, lemas, ataupun hilangnya fungsi tubuh. Waspada, karena gejala-gejala ini dapat merujuk pada
penyebab pingsan yang bisa jadi berbahaya.

Meski umumnya dapat ditangani sendiri, tapi segera bawa ke UGD atau periksakan ke dokter jika pasien:
Tidak kunjung siuman hingga lebih dari satu

Pingsan lebih dari sekali dalam sebulan.

Hamil atau mengalami kondisi serius lain seperti sakit jantung.

Jatuh mengenai kepala saat pingsan.

Mengalami gejala yang tidak normal seperti kebingungan, sesak napas, penglihatan buram, atau sulit
bicara.

Hasil pemeriksaan dokter bisa saja merujuk pasien ke dokter spesialis jantung atau saraf untuk
penanganan lebih lanjut. Orang yang cukup sering mengalami pingsan dianjurkan untuk didampingi saat
berkendara atau bekerja seperti mengoperasikan mesin. Apabila Anda atau siapa pun melihat secara
langsung orang tidak sadarkan diri, pertolongan pertama pada orang pingsan di atas bisa Anda terapkan
selagi menunggu tim medis datang.

Disiplin

PENDAHULUAN

Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai siswa (anggota PASKIBRA) atau dalam
kehidupan sehari – hari, karena tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi keidupan sebagai siswa (di
Paskibra) yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah, dan organisasi Paskibra.
DISIPLIN itu mutlak untuk :

1. Menepati semua aturan siswa (Paskibra) dan semua tugas yang harus dijalankan, juga hal yang kecil
dengan tertib dan sempurna.

2. Menegakkan kehidupan siswa (Paskibra) yang teratur dalam hal yang kecil.

PENGERTIAN

1. Sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang
berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.

2. Kepatuhan terhadap suatu peraturan

3. Mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individeu yang hakekatnya tiada lain dari
keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.

4. Mengatur kewajiban dan larangan bagi siswa (anggota Paskibra) yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar akan dikenakan sanksi.

5. Tanggung jawab dan sikap seseorang dalam menyadari apa yang seharusnya dia lakukan.

TUJUAN
1. Memberikan landasan dan pedoman dalam sikap dan perilaku hidup

2. Menjadikan tata kehidupan organisasi yang tertib dan teratur

3. Membentuk anggota Paskibra yang mempunyai tiga kualitas pokok

4. Mengembangkan ciri khas Paskibra

5. Bisa membagi waktu

6. Teratur dalam hidup

7. Mempunyai mental dan jiwa yang tangguh

8. Mempunyai fisik yang kuat

9. Mendapat kepercayaan dari orang lain

10. Keyakinan diri sendiri

11. Yang didasarkan pada tujuan negara dan masyarakat yang terangkum dalam kata DEMOKRASI
PANCASILA yiatu pengakuan dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak setiap individu.

Disiplin bukan merupakan hukuman, ikatan yang mengekang atau paksanaan yang harus dituruti. Disiplin
harus diartikan sebagai sesuatu yang positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi
secara sadar.
Dalam mengikuti gerak disiplin ini kita harus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat dan
jangkauan serta lingkungan yang sedang kita hadapi. Jadi sebagai siswa (anggota Paskibra) yang
berdisiplin juga harus tahu dimana dia menerapkan disiplin.

Segala yang disebut disiplin pada dasarnya sikap seorang pemimpin atau seseorang yang mempunyai
jiwa pemimpin, yaitu bagaimana ia mengikuti atau mengerjakan sesuatu dengan disiplin.

FAKTOR PENDORONG

Ada 2 (dua) faktor pendorong dari kedisiplinan, yaiti :

1. Dorongan dari dalam

Pengalaman, kesadaran dan kemauan untuk berdisiplin

2. Dorongan dari luar

Perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman, dan ganjaran serta lain – lain untuk berdisiplin.

KEPRIBADIAN SEBAGAI WADAH DISIPLIN

Kepribadian adalah pola tingkah laku yang tetap yang diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungannya.
Kepribadian yang mantap harus membentuk pola kedisiplinan yang akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap manusia yang disesuaikan dengan kebudayaan atau kultur Indonesia.

BERBAGAI KONSEP DAN PRINSIP DISIPLIN

a. Suatu disiplin yang efektif harus didasarkan pada pengarahan diri secara maksimal. Oleh karena itu,
diperlukan inisiatif dan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan disiplin.

b. Disiplin yang efektif didasarkan pada kebebasan, keadaan dan persamaan kesempatan. Oleh karena
itu, suatu disiplin akan dapat dihayati dan tertanam dalam diri bila mereka diberi kesempatan untuk
mengalami kesalahan.

c. Disiplin yang efektif akan membantu pemuda untuk mengenal lebih baik sebagai individu yang unik
dan mandiri.

Kesamaan akan menjadikan sesuatu menjadi lebih mudah tetapiiiii sangat bertentangan dengan
Demokrasi Pancasila.

d. Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri sebagai pemuda yakni sebagai individu yang
bermartabat dan perlu dihormati. Sehingga sebagai seorang pemimpin yang ingin menanamkan disiplin
pada seseorang harus memulainya dengan kesan yang konstruktif atas hasil dan perilaku yang
diperlihatkan

e. Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan individu untuk pengarahan diri.

f. Disiplin yang efektif ditujukan pada pemuda yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa
paksaan.
g. Disiplin yang efektif pada dasarnya menetap agar orang tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap
perubahan disiplin.

h. Disiplin yang efektif jarang menggunakan hukuman sebagai cara untuk menakut – nakuti.

i. Disiplin yang efektif tidak menggunakan kkutukan sebagai tuduhan atau penyesalan.

DISIPLIN PRIBADI, SOSIAL DAN NASIONAL

Disiplin mengarahkan seseorang pada keterkatian pada pribadi, masyarakat dan negara yang terdapat
dalam Demokrasi Pancasila yaitu keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan di luar kita,
kepentingan masyarakat dan negara.

Disiplin berpangkal pada tingkat kemampuan dan kemauan mengendalikan diri dalam mengamalkan
nilai, ketentuan, peraturan dan perundangan yang berlaku di masyarakat dan negaranya.

Disiplin pribadi adalah pengarahan diri ke setiap tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan
kemampuan dan kemauan mengendalikan diri melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban
pribadi pada diri sendiri

Disiplin Sosial adalah perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban
pribadi dalam

1. Individu
2. Karakteristik : Sikap, tingkah laku dan kepribadian

Disiplin Nasional adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk mematuhi semua
ketentuan yang telah ditentukan negara.

Selain disiplin tersebut diatas ada pula disiplin lainnya yaitu :

Disiplin Ilmu, mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan.

Disiplin tugas mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala sekolah.

Tujuan yang hendak dicapai dengan mematuhi disiplin pribadi, sosial, dan nasional adalah untuk
mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.

Program yang telah ditentukan dengan mematuhi disiplin tugas dan disiplin nasional maka tujuan yang
hendak dicapai itu akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Instruksi : perintah dari atasan yang tidak boleh ditunda dan harus segera dilaksanakan.

Pribadi : Perintah yang datang dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melakukan disiplin

PELAKSANAAN
Hanya ada satu cara untuk menjadikan seseorang berdisiplin yaitu dengan menjadikannya “KEBIASAAN”,
Kebiasaan itu terbentuk oleh latihan. Jadi percuma bila kita mau disiplin tenpa pernah latihan.

Dengan kata lain bisa berdisiplin karena kita telah biasa, dan kebiasaann ini dibentuk dari latihan.

Contoh disiplin :

· Menepati waktu yang telah ditetapkan

· Meminta maaf bila datang terlambat

· Mengerjakan tugas yang diberikan

· Menyadari kesalahan dalam tugas

· Semangat mengikuti latihan

· Berani mengemukakan pendapat

· Tunggu perintah

· Bayar iuran tepat waktu


INGAT !!!

TUGASMU TEGAKKAN DISIPLIN

DISIPLIN ADALAH NAFASKU

DISIPLIN ITU KEBIASAAN ATAU PAKSA

Anda mungkin juga menyukai