PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan pipa banyak digunakan oleh umum, baik perusahaan-
perusahan sebagai pendistribusian air minum, minyak maupun gas bumi.
Demikian juga dengan kebutuhan air pada rumah tangga, penggunaan pipa ini
paling banyak digunakan baik untuk penyaluran air bersih maupun sanitasi.
dikarenakan pipa merupakan sarana pendistribusian fluida yang murah,
memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang. Baik berpenampang
lingkaran maupun kotak. Material pipa bermacam-macam, yaitu baja, plastik,
PVC, tembaga, kuningan, acrylic, dan lain sebagainya.
Pada dunia industri tentunya efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan
akan mempunyai nilai lebih, karena dengan efisiensi produk yang tinggi maka
biaya yang diperlukan dapat ditekan dan harga jual produk lebih kompetitif.
Dan salah satu teknologi yang berguna untuk meningkatkan efisiensi yang
tinggi adalah dalam penggunaan pipa dalam pendistribusian fluida cair untuk
proses produksi dan kebutuhan air minum, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya aliran fluida dalam pipa akan mengalami penurunan
tekanan atau pressure drop seiring dengan panjang pipa ataupun disebabkan
oleh gesekan dengan permukaan saluran, dan juga ketika aliran melewati
sambungan pipa, belokan, katup, difusor, dan sebagainya. Dan pada semua
pipa lengkung fluida akan mengalami pressure drop, termasuk pada pipa
lengkung 900, tetapi yang menjadi catatan perbedaan besar pressure drop
tersebut terhadap jari- jari lengkung dan diameter pipa lengkung tersebut.
1
1.2.6 Bagaimana kehilangan tekanan akibat sambungan-sambungan dan
belokan pipa?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pressure drop didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara dua titik dari
jaringan pembawa cairan. Pressure drop terjadi dengangesekan kekuatan, yang
disebabkan oleh resistensi terhadap aliran, pada fluida yang mengalir melalui
tabung. Penentu utama resistensi terhadap aliran fluidaadalah
cairan kecepatan melalui pipa dan cairan viskositas. Pressure drop meningkat
sebanding dengan gesekan gaya geser dalam jaringan pipa. Sebuah jaringan pipa
yang mengandung kekasaran relatif tinggi serta banyak pipa fitting dan sendi,
konvergensi tabung, divergensi, ternyata, kekasaran permukaan dan sifat fisik
lainnya akan mempengaruhi penurunan tekanan. Kecepatan tinggi aliran dan /atau
viskositas fluida tinggi menghasilkan penurunan tekanan yang lebih besar di
bagian pipa atau katup atau siku. Kecepatan rendah akan menghasilkan lebih
rendah atau tidak ada penurunan tekanan(wikipedia, 2013).
Suatu fluida dapat mengalir melalui pipa dengan cara yang berbeda–beda,
ketika suatu fluida mengalir dalam pipa silinder dan velositasnya diukur pada
jarak yang berbeda dari dinding pipa ke pusat pipa, ini telah ditunjukkan bahwa
keduanya beraliran laminer dan turbulen. Dimana fluida dalam pusat itu berpindah
lebih cepat daripada fluida yang dekat dengan dinding. Dalam sejumlah aplikasi
teknik, hubungan antara velositas rata-rata(Vav) dalam pipa dan velositas
maksimum(Vmax) itu sangat bergantung, karena dalam beberapa masalah hanya V-
max pada titik pusat pipa yang diukur. Selanjutnya hanya pengukuran satu titik
hubungan antara Vmax dan Vav ini dapat digunakan untuk menetapkan Vav.
Velositas rata-rata itu lima kali velositas maksimum pada pusat pipa dimana ini
3
diberikan oleh kesetimbangan momentum shell untuk aliran laminer. Sedangkan
untuk aliran turbulen, velositas rata-ratanya itu delapan kali velositas maksimum.
Persamaan pressure drop atau pressure loss karena friksi menurut hagen
poiseuille untuk aliran laminar didalam pipa horizontal adalah sebagai berikut :
Dimana :
4
𝑔 = gravitasi (m/s2)
Ketika suatu fluida mengalir dalam pipa silinder dan velositasnya diukur
pada jarak yang berbeda dari dinding pipa ke pusat pipa, ini telah ditunjukkan
bahwa keduanya beraliran laminer dan turbulen. Dimana fluida dalam pusat itu
berpindah lebih cepat daripada fluida yang dekat dengan dinding(Geankoplis C.
J., 1997).
5
Semakin besar faktor friksinya, maka semakin besar pula pressure
dropnya(P).
Panjang pipa((L)
Semakin besar panjang suatu pipa, maka semakin besar pula pressure
dropnya.
Suhu aliran (T)
Semakin besar suhu suatu aliran, maka semakin besar pula pressure
dropnya
Velositas massa aliran (G)
Semakin besar velositas massa aliran suatu aliran fluida, maka semakin
besar pula pressure dropnya..
LG 2 RT
(p12-p22) = 4 f
DM
6
V = kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
7
Concrete 0,001 – 0,0003 –
Wood Stave 0,0006 – 0,0002 –
Cast Iron 0,00085 0,00026
Lanjutan.
KEKASARAN
BAHAN
FT M
Galvanized 0,0005 0,00015
Asphalted 0,0004 0,0001
Commercial 0,00015 0,000046
Drawn Brass 0,000005 0,0000015
Glass and “smooth” “smooth”
8
1 𝑅𝑒 √𝑓
pipa hidraulis licin : = 2𝑙𝑜𝑔
√𝑓 2,51
1 3,7 𝐷
aliran pipa kasar : = 2 𝑙𝑜𝑔
√𝑓 𝑘
9
Diameter pipa : D = 20 cm = 0,2 m
𝑣2
𝐻𝑚 = ∑ 𝑛 𝑘
2𝑔
keterangan :
10
Tabel 3. Koefisien kerugian pada komponen-komponen pipa
No. KOMPONEN KL
1. Elbow
Regular 90° flanged 0.3
Regular 90° threaded 1.5
Long radius 90° flanged2 0.2
Long radius 90° threaded 0.7
Long radius 45° flanged 0.2
Regular 45° threaded 0.4
2. return bends
return bend, flanged 0.2
return bend, threaded 1.5
3. Tees
Line flow, flanged 0.2
Line flow, threaded 0.9
Branch flow, flanged 1.0
Branch flow, threaded 2.0
4. Union, threaded 0.08
Lanjutan.
NO. KOMPONEN KL
5. Valves
Globe, fully open 10
Angle, fully open 2
Gate, fully open 0.15
Gate, ¼ closed 0.26
Gate, ½ closed 2.1
Gate, ¾ closed 17
Swing check, forward flow Swing check, 2
backward flow
Ball valve, fully open 0.05
11
Ball valve 1/3 , closed 3.3
Ball valve 2/3 , closed 210
12
Kkb = Koefisien kerugian belokan
R = Jari – jari belokan pipa (m)
D = Diameter pipa (m)
𝜃 = Sudut belokan (derajat)
Dan untuk belokan lengkung, dimana koefisien kerugian seperti pada
persamaan 15. sebagai berikut :
𝑅
𝐾𝐾𝑏−𝑡ℎ = 0,0175 𝑥 𝜆 ( ) Ɵ
𝐷
dimana:
5 𝑅
𝜆= ( )
𝑅𝑒 0.45 2𝐷
Dan:
𝐷
1400 < 𝑅𝑒 √ < 5000
2𝑅
13
Persamaan energi yang diterapkan pada penampang 1 dan 2, dengan suku
kerugian hL adalah:
Dimana :
V1 dan V2 = kecepatan rata-rata pada penampang 1 dan 2 (m/s)
p1 dan p2 = tekanan pada penampang 1 dan 2 (Pa)
γ = berat jenis (N/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
hL = head loss (m)
Menyelesaikan untuk (p1-p2)/γ dalam masing-masing persamaan dan
mempersamakan hasil-hasilnya memberikan:
Mengingat:
Dimana :
V1 dan V2 = kecepatan rata-rata pada penampang 1 dan 2 (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
hL = head loss (m)
A1 dan A2 = luas penampang 1 dan 2 (m2)
14
yang menunjukkan bahwa kerugian dalam aliran turbulen sebanding
dengan kuadrat kecepatan.
Rugi gesek (hfe) yang diakibatkan oleh perluasan penampang secara tiba-
tiba ini sebanding dengan tinggi-tekan kecepatan fluida di dalam saluran
yang kecil, sebesar:
Dimana :
hfe = rugi gesekan (ft-lbf/lb atau N-m/gr)
Ke = faktor kesebandingan atau koefisien rugi ekspansi
(expansion-loss coefficient)
Va = kecepatan rata - rata di dalam saluran yang lebih kecil di
bagian hulu (ft/s atau m/s)
Jenis-jenis Ekspansi
1. Sambungan pipa dengan pipa lain yang mendadak membesar
(sudden enlargement)
15
Ketika penampang dari pipa mengecil secara tiba-tiba, aliran tidak dapat
mengikuti sekitar sudut yang tajam, dan friction loss bertambah karena
terjadi pusaran.(Geankoplis, 1997)
Dimana :
hfc = rugi gesekan (ft-lbf/lb atau N-m/gr)
Kc = faktor kesebandingan atau koefisien rugi kontraksi
(contraction – loss coefficient)
Vb = kecepatan rata - rata di dalam pipa hilir yang lebih kecil
(ft/s atau m/s)
Dimana :
Kc = faktor kesebandingan atau koefisien rugi kontraksi
(contraction – loss coefficient)
Sa = luas penampang pada bagian hulu (m2)
Sb = luas penampang pada bagian hilir (m2)
Jenis-jenis Kontraksi
1. Diameter pipa yang mendadak berkurang (sudden reduction)
16
2. Sambungan sebuah pipa dengan tanki besar
17
sambungan, friction loss akan lebih besar daripada pipa lurus. Friction loss untuk
sambungan dan katup diberikan sebagai berikut :
𝑣12
ℎ𝑓 = 𝐾𝑓
2
Dimana:
𝐾𝑓 adalah friction loss coefficient dari sambungan dan valve, v1 adalah kecepatan
rata-rata pada kepala pipa untuk sambungan (Geankoplis C. J., 1997).
Frictional Loss,
Equivalent Length of
Type of fitting or valve Frictional Loss, Kf
Straight Pipe in Pipe
Diameters, L/D
Elbow , 450 0,35 17
Elbow , 900 0,75 35
Tee 1 50
Return Bend 1,5 75
Coupling 0,04 2
Union 0,04 2
Lanjutan.
Frictional Loss,
Equivalent Length of
Type of fitting or valve Frictional Loss, Kf
Straight Pipe in Pipe
Diameters, L/D
Gate Valve
Wide Open 0,17 9
Half Open 4,5 225
Globe Valve
Wide Open 6 300
18
Half Open 9,5 475
Angle valve, wide open 2 100
Check Valve
Ball 70 3500
Swing 2 100
Water Meter, disk 7 350
(Geankoplis C. J., 1997)
19
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemakaian variasi sudut belokan menyebabkan perubahan pada head
losses dan pressure drop. Semakin besar sudut belokan, nilai head losses
dan pressure drop yang dihasilkan semakin besar.
2. pemakaian sudut belokan yang semakin besar menyebabkan hubungan
kecepatan air berbanding terbalik dengan head losses. Semakin kecil
kecepatan yang dihasilkan, nilai head losses semakin besar.
4.2 Saran
Makalah ini hanya study psutaka, maka dari itu sebaiknya dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya. Dan dapat menentukan
kehilangan tekanan yang benar.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Contoh Soal.
1. Air mengalir dalam sebuah pipa 20 cm yang tiba-tiba masuk ke pipa yang
berdiameter 30 cm. Untuk laju aliran 110 L/s, maka:
a. Berapakah rugi head?
b. Berapakah kenaikan tekanan?
c. Berapakah kenaikan tekanan apabila perbesaran pepa bertahap?
d. Berapakah kenaikan tekanan apabila perbesaran dirancang dengan
baik?
PENYELESAIAN:
a. Head loss sebesar :
Jadi.p2 - p1
= 9810 (0,624-0,124-0,192)
= 3020 Pa
c. Untuk perbesaran bertahap, kL = 0,14
p2 - p1
= 9810 (0,624-0,124-(0,14)(0,192))
= 4640 Pa
23
d. Untuk perbesaran yang dirancang dengan baik (menggunakan diffuser)
kL= 0,06 dan
p2 - p1 = 9810 (0,624-0,124-(0,06)(0,192))
= 4790 Pa
Hasil-hasil di atas menunjukkan lebih besarnya pemulihan tekanan bila
perbesaran diberikan secara bertahap dan lebih baik lagi bila kedua
pipa disambung dengan diffuser.
Pressure loss akan terjadi jika kekentalan fluida sangat mempengaruhi pada suatu
aliran sehingga akan terjadinya geser. Jadi persamaan bernoulli berikut ini :
tidak berlaku lagi. Maksudnya tidak berlaku lagi karena penjumlahan dari tekanan
(p), tekanan yang disebabkan oleh kecepatan/energi kinetik per volum , dan
tekanan yang disebabkan oleh ketinggian/energi potensial per volum tidak sama
pada satu titik dengan titik lainnya, atau dapat dikatakan berkurang karena
terjadinya tegangan geser. Maka dari itu persamaan Bernoulli diatas dapat dirubah
menjadi :
24
Dimana hf merupakan pressure loss (kehilangan tenaga) . Sebenarnya
tenaga/energi/tekanannnya tidak hilang, hanya saja karena terjadinya tegangan
geser, sebagian energinya akan berubah dalam bentuk lain seperti energi panas,
suara, bunyi dan lain-lain. Contohnya aja pada aliran sungai pasti kita mendengar
suara air yang mengalir, atau misalnya air laut dengan suara ombaknya dan lai-
lain. Pada persamaan diatas dapat diturunkan , sehingga kita mendapatkan rumus
dari hf , yaitu :
Pressure loss akan terjadi jika kekentalan fluida sangat mempengaruhi pada suatu
aliran sehingga akan terjadinya geser. Jadi persamaan bernoulli berikut ini :
tidak berlaku lagi. Maksudnya tidak berlaku lagi karena penjumlahan dari tekanan
(p), tekanan yang disebabkan oleh kecepatan/energi kinetik per volum , dan
tekanan yang disebabkan oleh ketinggian/energi potensial per volum tidak sama
pada satu titik dengan titik lainnya, atau dapat dikatakan berkurang karena
terjadinya tegangan geser. Maka dari itu persamaan Bernoulli diatas dapat dirubah
menjadi :
25
Dimana hf merupakan pressure loss (kehilangan tenaga) . Sebenarnya
tenaga/energi/tekanannnya tidak hilang, hanya saja karena terjadinya tegangan
geser, sebagian energinya akan berubah dalam bentuk lain seperti energi panas,
suara, bunyi dan lain-lain. Contohnya aja pada aliran sungai pasti kita mendengar
suara air yang mengalir, atau misalnya air laut dengan suara ombaknya dan lai-
lain. Pada persamaan diatas dapat diturunkan , sehingga kita mendapatkan rumus
dari hf , yaitu :
Dengan begitu jika kita tahu angka Reynoldsnya terus kecepatan rata-rata fluidanya kita
dapat mengetahui berapa kehilangan tenaga yang terjadi. Tentu saja kita tidak mau
adanya kehilangan tenaga sehingga harus diminimalkan dengan cara mengatur variable-
variabel yang terdapat pada persamaan tersebut.
26
Nah,pada postingan kita akan mencoba menjawab soal dari Buku Munson 8.20
yang berkaitan dengan bagaimana mencari pressure drop dan ketinggian h pada
aliran. Fenomena Pressure drop atau lebih dikenalkan dengan penurunan tekana
disebabkan adanya gesekana antara partikan fluida tersebut dengan permukaan
benda atau adanya gesekan fluida dengan bdang batas.
Seperti yang kita ketahui untuk aliran laminar nilai Bilangan Reynolds batasannya
adalah ≤ 2100 sehingga persamaan menjadi :
27
JIka kita asumsikan z1 = z2 serta v1 = v2 dan karena aliran yang terjadi berupa
aliran viskos laminar, maka persamaan yang berlaku berupa persamaan dengan
adanya penambahan faktor gesek sehingga persamaan akan menjadi :
Karena di asumsikan aliran yang terjadi adalah laminar maka dicari dahulu nilai
dari f (friction) dengan men ggunakan persamaan berikut :
28
29