MAKALAH TENSION HEADACHEfix
MAKALAH TENSION HEADACHEfix
MAKALAH TENSION HEADACHEfix
OLEH :
D-III FISIOTERAPI
2016 / 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya massage tidak diketahui secara pasti, yang jelas massage
dimulai bersamaan dengan kelahiran manusia itu sendiri. Hal ini ditandai
dengan adanya gambar-gambar peninggalan jaman dahulu pada dinding
kuno ataupun buku-buku kuno yang berhubungan dengan kedokteran. Di
Mesir dan Libya sekitar abad ke-12 telah dikenal massage dengan cara
menggosok dan memukul. Sedangkan massage sendiri telah dikenal
perawatan masase di sekolah pendidikan jasmani kedokteran tepatnya di
Cina kuno. Yunani kuno sendiri masase sendiri sudah dikenal tapi caranya
berbeda, diawali dengan menggosok dan memijat yang minyaknya yang
terbuat dari minyak yang bahan dasarnya air wangi atau tanam-tanaman .
Dari yunani masase yang cukup sistimatis dilanjutkan oleh bangsa
Romawi. Di India kuno sendiri masase digunakan sebagai upacara
keagamaan. Sedangkan di Rusia kuno masase dilakukan dengan cara
memukul seluruh tubuh dengan alat yang terbuat dari kayu diselingi asap
tanam-tanaman yang dibakar. Sedangkan masase olahraga sendiri di Roma
kuno dan Yunani kuno dilakukan didalam gedung olahraga hal ini
dimaksutkan untuk menjaga kelelahan tubuh stres dan mengistirahatkan
otot setelah latihan dengan menggunakan minyak dan air wangi setelah
mandi. Pijat telah terkenal di seluruh dunia sebagai bentuk pengobatan
dengan sentuhan, baik itu dengan menekan, mengurut, dan sebagainya.
Pijat populer di masyarakat selain karena manfaatnya bagi tubuh, tetapi
juga karena sentuhan tangan dianggap memiliki energi penyembuh dan
dapat menimbulkan perasaan nyaman.
Pijat dapat digunakan untuk pemulihan pada kasus cidera
musculoskeletal dan kardiovaskuler. Dalam makalah ini, akan membahas
tentang penatalaksanaan massage pada kasus Tension Headache.
B. Rumusan masalah
1
2
2. Macam-macam Massage
Macam-macam massage :
a. Sport massage
Sport massage khusus diberikan atau digunakan kepada orang-orang
sehat badannya terutama para olahragawan
b. Segment Massage
Segment massage diberikan untuk membantu ppenyembuhan
terhadap gangguan atau kelainan-kelainan fisik, terutama disebabkan
oleh cuaca, kecapekan kerja , perkosaan atau paksaan ( trauma ) pada
badan serta kelaijajn pisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
c. Cosmetic massage
Cosmetic massage : Khusus diberikan untuk memelihara serta
meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik untuk muka maupun
keindahan tubuh.
d. Massage-massage lain
Diberikan untuk merangsang jantung, erotic massage, sensual
massage, dll
3
4
3. Manfaat Massage
Menurut Price tahun 1997, massage secara luas diakui sebagai tindakan
yang memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Relaksasi
b. Mengurangi nyeri
e. Latihan pasif
meningkatkan energi pada titik vital yang telah melemah (Price, 1997;
Dalimartha, 2008).
4. Teknik Massage
Ada 4 teknik dasar dalam massage yaitu Effleurage, Petrisage,
Tapotement, dan Friction.
a. Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau
bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran
darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat
gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.
Teknik Aplikasi :
1) Menggunakan 2 tangan trtm utk area yg luas
2) Menggubakan 1 tangan tipe ‘C’
3) Mennggunakan 1 tangan tipe ‘V’
4) Menggunakan 2 jari ka/ki utk area sempit
c. Kneading
Adalah suatu manipulasi otot yg dilak dg menekan dan memeras otot secara
pelan dan hati-hati
Teknik Aplikasi :
1) Palmar Kneading
2) Thumb Kneading
3) Finger Kneading
d. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh
tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat
yang berlebih.
d. Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan
menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
e. Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan
otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan
tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan
tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak
boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang
tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
Variasi gerakan tapotement, yaitu :
1) Memukul (beating)
2) Mencincang (hacking)
3) Menepuk (clapping)
7
Menurut Price (1997), berbagai jenis gerakan bukan hanya bagian dari
a. Tekanan
luas, tekanan harus selalu dipusatkan di bagian telapak tangan. Jari-jari tangan
harus dilemaskan sepenuhnya karena tekanan jari tangan pada saat ini tidak
b. Kecepatan
Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan massage bergantung pada efek yang
orang yang dipijat dan frekuensi gerakan massage kurang lebih 15 kali dalam
c. Irama
(Price, 1993).
d. Durasi
8
Durasi atau lamanya suatu terapi massage bergantung pada luasnya tubuh
1997).
e. Frekuensi
terapi massage akan lebih bermanfaat bila dilakukan lebih sering dengan durasi
yang lebih singkat. Menurut Breakey (1982) yang dikutip oleh Price
1) Tidak mengganggu kulit pasien, misalkan yang tidak tahan rheumason karena
panasnya, tidak perlu diberikan karena akan menimbulkan panas yang
berlebihan dan rasa tidak nyaman.
2) Tidak berbau terlalu tajam sehingga mengganggu pasien.
3) Tidak terlalu cepat menguap.
4) Selesai masase hendaknya di bersihkan dengan handuk, jangan sampai
banyak pelicin yang tertinggal pada kulit.
B. Tension Headache
1. Pengertian Tension Headache
Tension Headache adalah jenis sakit kepala paling umum di kalangan orang
dewasa. Tension headache ini sering disebut juga sebagai stress headache.
Tension headache dapat muncul secara periodik (disebut “episodik”, yaitu kurang
dari 15 hari dalam sebulan) atau harian (disebut “kronis,” yaitu lebih dari 15 hari
dalam sebulan).
Tension headache episodik, dapat digambarkan sebagai nyeri konstan yang
ringan sampai sedang, atau tekanan di sekitar dahi atau belakang kepala dan leher.
Sakit kepala tersebut dapat berlangsung dari 30 menit sampai beberapa hari.
Tension headache episodik umumnya dimulai secara bertahap, dan sering terjadi
pada siang hari.
Tingkat keparahan tension headache meningkat signifikan seiring dengan
bertambahnya frekuensi terjadinya. Tension headache kronis dapat timbul dan
hilang dalam jangka waktu lama. Umumnya rasa sakitnya berdenyut dan
mempengaruhi bagian depan, atas, atau sisi kepala. Meskipun intensitas rasa sakit
sepanjang hari dapat bervariasi, namun rasa sakit hampir selalu ada. Tension
headache kronis tidak mempengaruhi penglihatan, keseimbangan, atau kekuatan.
Tension headache umumnya tidak menyebabkan seseorang terhalang dalam
melakukan tugas sehari-hari.
Sekitar 30% -80% dari orang dewasa di Amerika, sesekali mengalami
tension headache, Sekitar 3% sering mengalami tension headache kronis. Kaum
11
wanita mempunyai peluang dua kali lebih besar untuk mengalami tension
headache dibanding laki-laki.
Kelelahan kronis
Lekas marah
Konsentrasi terganggu
Sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara
Sakit otot
4. Cara Pengobatan Tension Headache
Tujuan pengobatan tension headache adalah untuk mencegah serangan lebih
lanjut dan mengurangi rasa sakit yang dialami. Pencegahan tension
headache meliputi:
Minum obat yang direkomendasikan oleh dokter Anda, seperti
o Penghilang rasa nyeri
o Relaksan otot
o Anti depresi
Menghindari atau meminimalkan penyebab atau pemicu tension headache
Manajemen stres / latihan relaksasi
2. Selanjutnya siapkan tempat yang tenang. Anda dapat memutar musik yang
4. Fisioterapi berdiri di belakang pasien dan letakkan tangan pada bahu pasien
8. Friction dengan ibu jari (Pijat bagian belakang leher dengan membuat
lingkarana kecil sampai batas rambut dan kembali lagi, lakukan sebanyak 3x)
9. Letakkan lengan bagian bawah pada bahu pasien dan gulung ke arah pundak,
ulangi 3x
10. Petrisage (Letakkan satu tangan di belakang leher dan satu tangan di dahi,pijat
12. Friction dengan ibu jari (Letakkan tangan di sisi kepala pasien, pijat bagian
13. Vibrasi (Letakan satu tangan di dahi dan satu tangan di belakang
15. Usap rambut secara perlahan dari atas kepala menuju belakang
16. (Efflurage) Letakkan tangan di dahi dan usap menuju pelipis. Lakukan
17. Langkah terakhir, usap dahi menggunakan tangan menuju kebelakang secara
perlahan selama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Tension
Headache dapat digambarkan sebagai nyeri konstan yang ringan sampai sedang,
atau tekanan di sekitar dahi atau belakang kepala dan leher. Pada beberapa orang,
tension headache disebabkan oleh otot-otot yang menegang di bagian belakang
leher dan kulit kepala. Pencegahan tension headache meliputi :
o Minum obat
o Menghindari atau meminimalkan penyebab atau pemicu tension
headache
o Manajemen stres / latihan relaksasi
14
DAFTAR PUSTAKA
http://wicaksonoriza.blogspot.co.id/2016/04/manfaat-dan-teknik-pada-terapi-
massage.html
http://dokita.co/blog/tension-headache/
http://penjasorkess.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-massage.html
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-pijit-definisi-massage.html
https://www.youtube.com/watch?v=DUhCpAG8Dds
15
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang massage.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang massage ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca
Penyusun
ii